PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Integrasi Teknologi dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra untuk Meningkatkan Literasi Multikultural Di SMPN 8 Muaro Jambi. Nada Safita Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Jambi Jl. Jambi -Muara Bulian No. 15,Mendalo Darat ,Kec. Jambi Luar Kota,Kabupaten Muaro Jambi,Jambi E-mail:nadasafita06@gmail. Abstrak Penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa dan sastra telah membuka peluang baru bagi peningkatan literasi multikultural. Di tengah-tengah keglobalan, memahami berbagai budaya adalah hal yang sangat penting. Platform pembelajaran daring, aplikasi interaktif, dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyajikan karya sastra dari berbagai sudut dunia bersama dengan konteks sosialnya. Siswa bisa mendapatkan akses melalui video, podcast, dan forum diskusi online, memberikan kesempatan unik untuk mengenal keragaman budaya secara langsung. Integrasi teknologi juga memungkinkan kolaborasi siswa dari latar belakang yang berbeda-beda, membuat mereka berbagi pengalaman dan pandangan yang memperluas wawasan. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menarik menggunakan teknologi ini, mendorong partisipasi aktif dalam diskusi lintas budaya. Akibatnya, bukan saja kemampuan bahasa siswa meningkat tapi juga empati dan toleransi terhadap perbedaan ditingkatkan. Maka, penerapan teknologi yang tepat akan menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang sensitif terhadap keragaman budaya. Kata-Kata Kunci teknologi, literasi multikultural, pengajaran bahasa, pengajaran sastra, aplikasi pembelajaran. Abstract The use of technology in language and literature teaching has opened up new opportunities for enhancing multicultural literacy. In the midst of globalization, understanding different cultures is crucial. Online learning platforms, interactive applications, and social media can be utilized to present literary works from different corners of the world along with their social contexts. Students can gain access through videos, podcasts, and online discussion forums, providing unique opportunities to experience cultural diversity firsthand. The integration of technology also enables collaboration between students from different backgrounds, allowing them to share experiences and perspectives that broaden their horizons. Teachers can create an inclusive and engaging learning environment using this technology, encouraging active participation in cross-cultural discussions. As a result, not only do studentsAo language skills improve but also their empathy and tolerance for differences are enhanced. Therefore, the right application of technology will be key to creating a generation that is sensitive to cultural Key Words technology, multicultural literacy, language teaching, literature teaching, learning A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sebuah upaya memajukan kehidupan manusia dan memajukan kehidupan sebuah bangsa (Putri et al. , 2. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan. Pendidikan juga menempati posisi yang sangat dominan dalam aktivitas manusia. Melalui pendidikan akan muncul generasi penerus yang mampu memajukan segala aspek kehidupan. Tanpapendidikan akan terjadi kesenjangan, karena sumber daya manusia yang dimiliki akan cenderung lemah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan (Agung Setiyawan, 2. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah (AAoyuni Qurrotul, 2. Pendidikan sendiri memiliki tujuan utama untuk menjadi media dalam melakukan pengembangan potensi dan mencerdaskan manusia agar siap menghadapi kehidupan yang akan datang. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Menurut Khaswara. Januar. Integrasi teknologi dalam pengajaran bahasa dan sastra menjadi salah satu upaya yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam membentuk pemahaman literasi yang lebih luas dan Salah satu dimensi penting dari literasi yang perlu diperhatikan adalah literasi multikultural, yang mencakup pemahaman terhadap berbagai budaya, bahasa, dan nilai-nilai yang ada di dunia ini. Melalui teknologi, guru dan siswa dapat mengeksplorasi karya sastra dari berbagai belahan dunia, belajar tentang bahasa yang berbeda, serta memahami perspektif budaya yang beragam. Menurut Hermino. Pengajaran bahasa dan sastra yang melibatkan teknologi tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional, serta kesadaran multikultural. Dengan menggunakan berbagai aplikasi dan platform digital, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan mudah diakses. Oleh karena itu, penting untuk menelaah lebih lanjut bagaimana integrasi teknologi dapat meningkatkan literasi multikultural dalam pengajaran bahasa dan sastra, sehingga dapat mencetak generasi yang lebih terbuka, toleran, dan menghargai keberagaman budaya. penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran bahasa dan sastra guna meningkatkan literasi multikultural pada siswa. Dalam dunia yang semakin terhubung secara global, pengajaran bahasa dan sastra harus mampu mencerminkan keberagaman budaya, bahasa, dan perspektif dunia. Teknologi dapat digunakan untuk memperkenalkan dan memperdalam pemahaman tentang berbagai kebudayaan, sehingga siswa dapat mengembangkan literasi multikultural yang lebih A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 LANDASAN TEORI Teori Pembelajaran Multikultural Pembelajaran multikultural mengacu pada pendekatan pendidikan yang berfokus pada penghargaan terhadap keragaman budaya. Dalam konteks bahasa dan sastra, ini berarti mengenalkan siswa pada berbagai perspektif budaya yang tercermin dalam teks sastra dari berbagai negara. Menurut Banks . , pendidikan multikultural bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap keragaman, serta membangun sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan. Teori Konstruktivisme Konstruktivisme, yang dikemukakan oleh Piaget dan Vygotsky, menekankan pentingnya pengalaman langsung dan interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Dengan teknologi, siswa dapat mengakses berbagai materi secara lebih dinamis dan Penggunaan alat digital seperti video, podcast, atau aplikasi pembelajaran memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap teks sastra dan bahasa yang mereka pelajari, sekaligus memahami konteks budaya yang ada di baliknya. Teori Literasi Digital Literasi digital mengacu pada kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi yang tersedia melalui media digital. Dalam pengajaran bahasa dan sastra, literasi digital menjadi kunci dalam memperkenalkan berbagai sumber pembelajaran, seperti e-book, video dokumenter, atau platform pembelajaran daring, yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Integrasi teknologi dalam pengajaran bahasa dan sastra memfasilitasi siswa untuk tidak hanya menguasai bahasa, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan digital yang relevan. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan yang disusun dan tidak dituangkan dalam bentuk angka. Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan tentang pentingnya pembelajaran yang relevan yang dapat menciptakan suatu keberhasilan dalam pembelajaran dan proses belajar. Dengan menggunakan metode ini dapat menjawab permasalahan penelitian yang memerlukan pemahaman secara mendalam mengenai persoalan yang dibahas untuk menghasilkan kesimpulankesimpulan penelitian dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument wawancara dengan guru SMPN 8 Muaro Jambi, dimana penggunaan instrument untuk mendapatkan informasi mengenai konsep-konsep dan proses pembelajaran seperti apa yang harus pendidik terapkan kepada peserta didik agar menciptakan suatu A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 keberhasilan dalam pembelajaran di Indonesia. Permasalahan yang di bahas ini cukup efektif sehingga hasil yang didapatkan dari wawancara sangat akurat. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif yang kemudian disajikan dan terakhir dapat ditarik suatu kesimpulan dan verifikasi. No. Pertanyaan Menurut ,bagaimana teknologi digital dapat digunakan inklusivitas di kelas kelas yang ibu ajarkan? Jawaban Yaitu dengan cara menyediakan farfom bagi siswa untuk berbagi,belajar, mengenai kebudayaan yang berbeda Contohnya kegunaan media sosial,blok, situs web untuk berbagi mengenai kebudayaan dan pandangan yg berbeda beda kemudian menggunakan vidio konferensi seperti zoom meting sebagai wadah tempat berdiskusi mengenai perbedaan kebudayaan dan pandangan Bagaimana pendidikan multikulturalisme ke dalam kurikulum dan praktik mereka di lingkungan digital yang ada di smp n 8 muara jambi Yaitu kami di SMP n 8 muara Jambi dapat mengintegrasikan dengan cara menggunakan sumber daya online dan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan pandangan siswa siswa Disini biagaimana penggunaan konten digital yang inklusif dapat dan menghargai perbedaan budaya di antara siswa yang ada di smp n 8 muara jambi ini? Bagaimana komunitas online yang inklusif dapat dibentuk dan dipromosikan di lingkungan digital yang ada di era globalisasi sekarang ini Dengan menyediakan representasi yang akurat dan menghargai dari berbagai budaya dan komunitas itu bisa di gunakan untuk memanfaatkan gambar vidio,dan konten multimedia yang menampilkan budaya dan prespektif yang berbeda beda Dengan cara mendorong siswa ikut berpartisipasi aktif dalam berdiskusi online Dan inkalasi online Dan menyediakan farfom" bagi siswa untuk memamerkan hasil karya dan ide ide mereka yang berbeda beda tadi A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Menurut teknologi digital dapat digunakan mengatasi hambatan akses dan partisipasi siswa dari latar belakang yang berbeda di Dengan menyediakan sumber daya dan dukungan tambahan bagi siswa yang memerlukan ini dapat menggunakan melibatkan penggunaan media online seperti farfom bagi siswa atau media sosial seperti blok atau situs web serta penggunaan vidio konferensi PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mengenai konsep Pendidikan muktikulturalise di era globalisasi bersama ibu Zakiah S. Pd. Pada Hari/Tanggal : Rabu, 02 Oktober 2024. Berdasarkan data hasil wawancara kepada seorang guru yang wawancaranya berisikan 5 item pertanyaan umum mengenai konsep Pendidikan Multikulturalisme di era globalisasi: Teknologi saat ini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu alat yang paling penting dalam dunia pendidikan. Salah satu bidang pendidikan yang dapat diuntungkan dengan pemanfaatan teknologi adalah pengajaran bahasa dan sastra. Teknologi dapat mengatasi banyak kendala dalam pengajaran tradisional, terutama dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan Pada konteks literasi multikultural, teknologi memberikan kesempatan untuk memperkenalkan beragam budaya, bahasa, dan perspektif global kepada Ini sangat penting dalam dunia yang semakin terhubung, di mana pemahaman tentang keragaman budaya menjadi suatu keterampilan penting untuk hidup dalam masyarakat yang multikultural. Pelaksanaan pendidikan bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia di indonesi dan juga membentuk karakter supaya bisa mencapai apa yang di inginkan dalam pendidikan dan mengembangkan kemampuan, menumbuhkan ahlak dan watak yang baik, menjadi seorang yang mandiri dan bertanggung jawab. Dalam proses Pendidikan sisiwa diajarkan untuk memiliki watak dan ahlak yang baik, dan selalu didorong menjadi orang yang bertanggung jawab dan selalu menyelesaikan masalah yang seharusnya bisa diatasi sendiri. Guru adalah pendidik yang sangat berarti bagi peserta didik. Karena guru telah memberikan pelajaran kepada mereka. Dengan metode pembelajaran secara diskusi, meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih mudah daripada menghafal. Guru adalah kunci dalam menentukan kualitas pendidikan, oleh karena itu mereka harus memiliki motivasi yang tinggi untuk mengajar dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya. Salah satu manfaat utama teknologi dalam pengajaran bahasa dan sastra adalah kemudahan akses terhadap teks-teks sastra dari seluruh dunia. Melalui internet, siswa dapat mengakses e-book, jurnal, artikel, serta teks sastra dari A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 berbagai negara dan budaya. Misalnya, karya sastra klasik seperti novel dari Eropa, puisi dari Timur Tengah, atau cerita rakyat dari Asia dapat dibaca dan dipelajari tanpa batasan geografis. Dengan demikian, teknologi membantu siswa mengenal keanekaragaman cerita, tema, dan gaya penulisan dari berbagai budaya, yang sangat penting untuk meningkatkan literasi multikultural. Tidak hanya terbatas pada teks tertulis, teknologi juga memungkinkan akses terhadap film, drama, dan dokumenter yang menggambarkan kehidupan dan budaya dari berbagai belahan dunia. Misalnya, dengan menonton film-film dokumenter atau adaptasi sastra dari negara tertentu, siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih holistik mengenai nilai-nilai budaya yang tercermin dalam karya tersebut. Hal ini tentu memperkaya wawasan mereka tentang keragaman budaya yang ada di dunia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu guru ipa SMPN 8 Muaro jambi, tingkat pemahaman konsep mengenai pendidikan multikulturalisme di era globalisasi , siswa di SMPN 8 Muaro Jambi sudah cukup efektif dakam menggunakan teknologi digital du era globalisasi . PENUTUP Integrasi teknologi dalam pengajaran bahasa dan sastra memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan literasi multikultural siswa. Dengan memanfaatkan teknologi, siswa tidak hanya mempelajari bahasa dan sastra secara mendalam, tetapi juga membuka wawasan mereka terhadap berbagai budaya dan Oleh karena itu, pengajaran bahasa dan sastra yang didukung oleh teknologi digital bukan hanya meningkatkan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga membentuk sikap inklusif dan toleran terhadap keragaman budaya yang ada. depan, perlu ada upaya yang lebih sistematis dan berkelanjutan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengajaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman. Integrasi teknologi yang tepat akan menjadi kunci untuk mencetak generasi yang lebih kritis, kreatif, dan sensitif terhadap keragaman DAFTAR PUSTAKA