Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-2022 Fitria1. Delta Fenisa 2 . Giarti Astriana 3 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas OSO. Indonesia *Email : 1 fitria@oso. id, 2 delta@oso. id, 3 giartiastriana@oso. Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2017-2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan Current Ratio (CR). Debt to Equity Ratio (DER). Earning Per Share (EPS) sebagai variabel independen. Sedangkan Harga Saham sebagai variabel dependen. Bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif kasual. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2017-2022 serta data dari situs web lainnya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18 perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI, kemudian sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling yang berdasarkan pada kriteria tertentu sehingga menghasilkan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2017-2022. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Package of the Social Sciences (SPSS) versi 27. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial Current Ratio (CR) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2017-2022. Kata Kunci: Kinerja Keuangan (CR. DER, dan EPS). Harga Saham Abstract This research is quantitative research conducted on plantation sub-sector companies listed on the IDX for the 2017-2022 period. This research aims to determine and analyze the influence of a company's financial performance as measured using the Current Ratio (CR). Debt to Equity Ratio (DER). Earning Per Share (EPS) as independent Meanwhile, share price is the dependent variable. This form of research is casual associative research. The type of data used is secondary data in the form of annual financial reports of plantation sub-sector companies listed on the IDX for the 2017-2022 period as well as data from other websites. The population in this study was 18 plantation sub-sector companies registered on the IDX, then the sample was selected using a purposive sampling method based on certain criteria, resulting in a research sample of 6 plantation sub-sector companies listed on the BEI for the 2017-2022 period. The analytical method for this research is analysis using multiple linear regression, classical assumption test, t test. F test, and coefficient of determination. Data processing in this study used the Statistical Package of the Social Sciences (SPSS) version 27 program. The results of this study prove that partially the Current Ratio (CR) has a negative and insignificant effect on stock prices, the Debt to Equity Ratio (DER) has a significant negative effect on stock price. Earning Per Share (EPS) has a significant positive effect on share prices in plantation sub-sector companies listed on the IDX for the 2017-2022 period. Keywords: Financial Performance (CR. DER. EPS). Stock Price 2 | Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. PENDAHULUAN Indonesia terkenal sebagai negara agraris atau negara yang mampu menghasilkan produk pertanian dengan berbagai jenis tanaman yang beragam seperti tanaman pangan, hortikultura, hingga perkebunan (Nuraini, 2. Kekayaan alam yang melimpah di negara ini didukung oleh curah hujan yang tinggi dan iklim tropis, yang membuat tanah di Indonesia menjadi subur dan cocok untuk pertumbuhan pada berbagai jenis tanaman. Salah satu faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia adalah sub sektor perkebunan. Kontribusi yang diberikan oleh sub sektor perkebunan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,94 % (Badan Pusat Statistik (BPS), 2. Komoditas produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dibandingkan produk perkebunan lainnya adalah kelapa sawit, karena kemampuannya menghasilkan minyak nabati yang dibutuhkan oleh sektor industri, sehingga kelapa sawit menjadi salah satu sumber devisa bagi Indonesia. Oleh karena itu, industri perkebunan terutama dalam produksi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu fenomena yang menarik dalam perusahaan perkebunan Indonesia adalah terkait adanya volume ekspor CPO yang mengalami penurunan dalam tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2020 hingga 2022. Sedangkan nilai ekspornya mengalami peningkatan dalam tiga tahun tersebut. Hal ini berdampak baik pada kinerja perusahaan sehingga mempengaruhi kenaikan harga saham. Namun, beberapa perusahaan mengalami penurunan harga saham, sehingga penting untuk memahami faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham. Selain faktor eksternal yang berkaitan dengan ekonomi suatu negara. Faktor internal juga penting untuk dipahami yang berasal dari dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham. Salah satu metode untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini adalah melalui analisis kinerja keuangan. Untuk menganalisis kinerja keuangan dapat dilihat di laporan keuangan tahunan, yang dimana laporan keuangan tersebut menjadi tempat informasi bagi investor untuk menganalisis rasio keuangan. Sehingga investor maupun calon investor dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan bisa dijadikan sebagi petunjuk untuk melihat faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi harga saham pada perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan yang baik dan sehat dapat menarik minat investor untuk berinvestasi. Meskipun ada beberapa perusahaan-perusahaan dalam sub sektor perkebunan telah mencapai popularitas yang signifikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Khususnya, penelitian ini berfokus pada pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2017-2022. Penelitian yang dilakukan oleh (Aranza & Sulistyowati, 2. dan penelitian yang dilakukan (Khoiriyah, 2. sebelumnya sudah mengamati tentang rasio keuangan terhadap harga saham pada perusahaan perkebunan . Namun, pada penelitian ini untuk variabel, tahun, dan hasil dari penelitian berbeda dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini mengeksplorasi urgensi untuk memahami secara lebih mendalam faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh wawasan yang berharga bagi perusahaan-perusahaan tersebut dalam merancang strategi keuangan yang lebih efektif guna mempertahankan serta meningkatkan nilai saham. Dalam konteks pertumbuhan pesat industri perkebunan di indonesia, penelitian ini juga memiliki implikasi yang signifikan bagi industri secara keseluruhan. Mengetahui bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan dalam sub sektor perkebunan mempengaruhi harga saham dapat memberikan pandangan yang berguna bagi perusahaan-perusahaan yang lain di industri tersebut untuk memperkuat daya saing di pasar modal. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga memberikan kontribusi yang penting bagi investor maupun calon investor tentang pemahaman hubungan antara kinerja keuangan dan harga saham di subsektor perkebunan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2017-2022. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman tentang faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan perkebunan. II. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Signalling Theory (Teori Sinya. Signalling Theory pertama kali dikemukakan oleh Spence . yang menjelaskan bahwa teori ini melibatkan dua pihak yaitu pihak manajemen perusahaan yang bertindak sebagai pihak yang memberikan sinyal dan pihak investor yang bertindak sebagai pihak yang menerima sinyal. Manajemen perusahaan memberikan informasi yang berguna bagi investor, dan investor kemudian membuat keputusan yang sesuai dengan informasi tersebut. Menurut Jogiyanto . menyatakan bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan berupa laporan keuangan tahunan kepada investor akan diinterprestasikan dan dianalisis untuk menentukan apakah informasi tersebut menunjukkan sinyak yang positif . atau sinyal yang negatif . Harga Saham Menurut Tannadi . Saham adalah bukti atas bagian kepemilikan suatu perusahaan, yang artinya jika kita membeli saham pada perusahaan, berarti kita memiliki bagian atas kepemilikan perusahaan tersebut Menurut Lestari . Harga Saham adalah nilai saham yang menunjukkan kekayaan perusahaan untuk mengeluarkan saham. Perubahan harga saham sering terjadi dikarenakan oleh permintaan dan penawaran dipasar modal. Menurut Darmawan . menyatakan bahwa metode yang dapat dilakukan dalam analisis harga saham ada 2 yaitu: Analisis Teknikal Analisis Fundamental. Analisis Laporan Keuangan Menurut Karyoto . mendefinisikan analisis laporan keuangan adalah sebuah proses perhitungan rasio-rasio keuangan yang dilakukan dengan penuh pertimbangan untuk membantu mengevaluasi dan menilai keadaan keuangan perusahaan dalam periode saat ini dan sebelumnya. Menurut Wijaya . , 4 | Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. menyatakan bahwa ada tiga jenis analisis laporan keuangan untuk menginterprestasikan angka-angka dalam analisis tersebut, antara lain: Analisis Silang . ross-sectiona. Analisis runtun waktu . ime-serie. Analisis gabungan . Kinerja Keuangan Menurut Hutabarat . Kinerja Keuangan adalah analisis yang dilakukan untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan telah mematuhi aturan pelaksanaan keuangan dengan benar saat menjalankan kegiatan usahanya. Beberapa tujuan kinerja keuangan yang dapat diketahui, antara lain: Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas Untuk mengetahui tingkat likuiditas Untuk mengetahui tingkat solvabilitas Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha Current Ratio (CR) Menurut Martono & Harjito . mendefinisikan Current Ratio (CR) adalah salah satu komponen dari rasio likuiditas yang menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Rasio ini secara keseluruhan digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera Rumus untuk menghitung Current Ratio (CR) yaitu: yaCyac = yaAyayaya yaUyaoyayauyaoya ya yayaya% yaUyayaoyauyayauyayayaoya yaUyaoyayauyaoya Debt to Equity Ratio (DER) Menurut Darsono & Ashari . Debt to Equity Ratio (DER) termasuk dalam jenis rasio leverage atau solvabilitas yang merupakan suatu ukuran yang menggambarkan hubungan antara jumlah hutang dan nilai ekuitas dalam suatu perusahaan. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio (DER) yaitu: yaEyaEyac = ycyeayeiyeCyes ycyeOyeCyeEyeOyesyeOyeiyeOyeIyei ycyeayeiyeCyes ycyeeyenyeOyeiyeo ya yayaya% Earning Per Share (EPS) Menurut Handini . Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah salah satu dari rasio profitabilitas yang merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari setiap lembar saham yang Rumus untuk menghitung Earning Per Share (EPS) sebagai berikut: ycycyc ycyeayeiyeCyes ycyeCyeEyeC ycyeIyeeyeiyeOyeO yc yayaya% ycyenyeayesyeCyeO ycyeCyeOyeCyea yeAyeCyeayeO ycyeIyeeyeIyeIyeCyee Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Berdasarkan Berdasarkan pada rumusan masalah penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan gambar kerangka konseptual dan hipotesis penelitian pada penelitian ini sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Konseptual Current Ratio (CR) (X. Debt to Equity Ratio (DER) (X. Harga Saham (Y) Earning Per Share (EPS) (X. Hipotesis Penelitian: H1: Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap harga saham H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham H3: Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham i. METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan pendekatan Penelitian ini dilakukan selama 4 . bulan yaitu bulan November 2023 sampai dengan Februari 2024, penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak dengan cara pengambilan data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI dari tahun 2017 hingga tahun 2022. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan karakteristik dengan pertimbangan tertentu. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari sumber data. Sumber data yang dimaksud yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang ada di BEI. Skala untuk mengukur variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Current Ratio (CR). Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS). Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan aplikasi Statistical Package of the Social Sciences (SPSS) versi 27. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis data kuantitatif yang terdiri dari uji instrumen penelitian antara lain. Statistik Deskriptif untuk mengetahui deskripsi suatu data yang diukur melalui nilai minimum, maximum, rata-rata, standar deviasi, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2. , . Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari. Uji Normalitas yaitu uji yang dapat dikatakan normal dengan memiliki ketentuan data jika nilai Asymp. Sig. -taile. > dari tingkat signifikansi 5% atau 0,05, . Uji Autokorelasi yaitu uji yang dapat dikatakan tidak 6 | Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. terjadi autokorelasi dengan memiliki ketentuan data jika nilai dU 0,01 dan VIF < 10. Uji Hipotesis Penelitian yang terdiri dari. Uji Regresi Linear Berganda (Uji . yaitu untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial dengan memiliki ketentuan tingkat signifikansi < . , . Goodness of Fit (Uji F) yaitu menguji apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen dengan memiliki ketentuan tingkat signifikansi < . , . Uji Koefisien Determinasi (R. yaitu untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen dalam sebuah model untuk menjelaskan varians variabel dependen dengan memiliki ketentuan semakin tinggi nilai R 2 maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen sangat besar. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Uji Instrumen Penelitian Uji Statistik Deskriptif Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Min X1_CR X2_DER X3_EPS Max Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis Y_Harga Saham Valid N . Sumber: Data Olahan . Berdasarkan hasil uji analisis statistik deskriptif pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu: Current Ratio (CR) memperoleh nilai terendah . sebesar 0,81 dari PT. Dharma Satya Nusantara Tbk. Sedangkan nilai tertinggi . sebesar 7,20 dari PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Sementara untuk nilai rata-rata . pada variabel Current Ratio (CR) sebesar 2,4836 dan nilai standar deviasi sebesar 1,70383. Berikutnya nilai skewness sebesar 1,232 yang menunjukkan kemiringan data yang lebih ke kanan dan untuk nilai kurtosis sebesar 0,508. Debt to Equity Ratio (DER) memperoleh nilai terendah . sebesar 0,13 PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Sedangkan nilai tertinggi . sebesar 2,46 dari PT. Tunas Baru Lampung Tbk. Sementara untuk nilai rata-rata . pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1,1797 dan nilai standar deviasi sebesar 0,75164. Berikutnya nilai skewness sebesar 0,040 yang menunjukkan kemiringan data yang lebih ke kanan dan untuk nilai kurtosis sebesar -1,248. Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. Earning Per Share (EPS) memperoleh nilai terendah . sebesar 1,00 dari PT. Astra Agro Lestari dan PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Sedangkan nilai tertinggi . sebesar 1915,00 dari PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. Sementara untuk nilai rata-rata . pada variabel Earning Per Share (EPS) sebesar 285,5833 dan nilai standar deviasi sebesar 392,14985. Berikutnya nilai skewness sebesar 2,609 yang menunjukkan kemiringan data yang lebih ke kanan dan untuk nilai kurtosis sebesar 7,949. Harga Saham memperoleh nilai terendah . senilai 410 dari PT. Dharma Satya Nusantara Tbk. Sedangkan nilai tertinggi . sebesar 14025 dari PT. Astra Agro Lestari Tbk. Sementara untuk nilai rata-rata . pada variabel harga saham sebesar 3254,53 dan nilai standar deviasi sebesar 4016,498. Berikutnya nilai skewness sebesar 1,705 yang menunjukkan kemiringan data yang lebih ke kanan dan untuk nilai kurtosis sebesar 1,677. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas pada penelitian ini bahwa variabel Current Ratio (CR). Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) memperoleh nilai signifikansi . -taile. sebesar 0,200. Nilai signifikansi (Sig 2-taile. melebihi tingkat signifikansi 0. ,200 > 0,. yang artinya data berdistribusi normal. Sehingga data tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengujian pada model regresi berganda. Uji Autokorelasi Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada penelitian ini memperoleh nilai untuk durbin-watson sebesar 2,047. Perhitungan untuk melihat gejala autokorelasi yaitu dU 0,. dengan menunjukkan hubungan yang negatif. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak berpengaruh namun memiliki hubungan negatif terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini H1 ditolak. Pengujian Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai thitung sebesar 3,261 dan ttabel sebesar 1,694 serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0. Dimana nilai thitung -3,261 > ttabel 1,694 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 . ,003 < 0,. dengan menunjukkan hubungan yang negatif. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh namun memiliki hubungan negatif terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini H2 ditolak. Pengujian Pengaruh Earning Per Share (EPS) memiliki nilai thitung sebesar 3,285 dan ttabel sebesar 1,694 serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0. Dimana nilai thitung 3,285 > ttabel 1,694 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 . ,002 < 0,. dengan menunjukkan hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh dan memiliki hubungan positif terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini H3 Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. Uji Goodness of Fit (Uji F) Berdasarkan hasil uji F pada penelitian ini menunjukkan nilai F hitung sebesar 9,068 > Ftabel sebesar 2,90 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Artinya HO ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya variabel Current Ratio (CR). Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Uji Koefisien Determinasi (R. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini memperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,409 atau 40,9% nilai ini menunjukkan bahwa variabel CR. DER, dan EPS dapat menjelaskan harga saham sebesar 40,9%. Sedangkan sisanya sebesar 59,1% . % - 40,9%) dijelaskan oleh variabel lain diluar dari penelitian ini. PEMBAHASAN Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 diketahui bahwa Current Ratio (CR) memiliki nilai negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham hal ini disebabkan oleh rendahnya nilai Current Ratio (CR) yang mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak kewajiban jangka pendek dari pada aset lancar yang dimiliki. Artinya, perusahaan sedang menghadapi kesulitan untuk memenuhi kewajiban jangka Sehingga ada kekhawatiran bahwa perusahaan mungkin tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Signaling Theory. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aspriyadi . Thea & Sulistyo . Aranza & Sulistyowati . , dan Khoiriyah . yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 diketahui bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai negatif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat hutang yang cukup tinggi dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki. Situasi ini meningkatkan resiko keuangan karena perusahaan harus membayar bunga pada hutang yang dapat menjadi beban finansial yang berat jika tidak dikelola dengan baik. Beban bunga yang tinggi tersebut dapat mengurangi keuntungan bersih perusahaan, karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk membayar bunga. Investor akan melihat Debt to Equity Ratio (DER) tinggi sebagai tanda resiko yang tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan Signalling Theory. Penelitian ini didukung oleh penelitian Wardana & Fikri . Gunawan & Adi . Thea & Sulistyo . yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 diketahui bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki nilai positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai Earning Per Share (EPS) yang menggambarkan perusahaan dalam menghasilkan 10 | Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. laba bersih yang signifikan dari setiap lembar saham. Nilai Earning Per Share (EPS) yang tinggi biasanya dijadikan sebagai indikator kinerja keuangan yang baik. Hal ini mencerminkan efisiensi operasional, manajemen biaya yang efektif, dan keberhasilan strategi bisnis perusahaan. Dengan nilai Earning Per Share (EPS) yang tinggi, perusahaan memiliki peluang untuk menggunakan laba tersebut dalam investasi dan mendukung pertumbuhan lebih lanjut. Perusahaan juga memiliki potensi untuk memberikan deviden yang besar kepada pemegang saham yang dapat menarik investor dalam mencari pendapatan deviden yang stabil. Hasil penelitian ini sejalan dengan Signalling Theory. Penelitian ini didukung oleh Gunawan et. , . Mujiono & Prijati . Aspriyadi . Khoiriyah . yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Simpulan dan Rekomendasi Simpulan Variabel Current Ratio (CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Artinya, perusahaan memiliki nilai Current Ratio (CR) yang rendah sebagai tanda bahwa kewajiban yang lebih besar dibandingkan dengan aset lancar yang dimilikinya. Sehingga akan berdampak pada kekhawatiran investor terhadap kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Dalam hal ini, dapat mempengaruhi harga saham. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Artinya, perusahaan yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi menggambarkan bahwa investor cenderung memberikan penilaian yang kurang positif terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran terhadap resiko keuangan yang tinggi, seperti resiko pembayaran bunga yang tinggi atau potensi kesulitan membayar hutang yang akan berdampak pada harga saham. Variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Artinya, perusahaan yang memiliki nilai Earning Per Share (EPS) yang tinggi mencerminkan persepsi investor bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba yang lebih besar per saham, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya tarik investasi sehingga mempengaruhi harga saham. Rekomendasi Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis memberikan rekomendasikan berikut ini: Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah variabelvariabel kinerja keuangan lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini, seperti Return on Asset (ROA). Return on Equity (ROE). Net Profit Margin (NPM) serta variabel lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham. Meningkatkan jumlah sampel yang menjadi fokus utama penelitian, terutama pada perusahaan sektor yang berbeda yang terdaftar di BEI. Dengan demikian, hasil penelitian pada peneliti berikutnya akan lebih mencerminkan secara menyeluruh tentang kinerja perusahaan yang terdaftar di BEI. Diharapkan peneliti berikutnya dapat menggunakan variabel moderasi untuk membantu dalam mengidentifikasi bagaimana pengaruh variabel independen dapat memperkuat atau memperlemah hubungan dengan harga saham. Journal of Economic & Business. Vol. , 2023, pp. VI. DAFTAR PUSTAKA