JURKAMI: Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE DEWAN REDAKSI Munawar Thoharudin. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia (Editor in Chie. Aniek Hindrayani. Universitas Sebelas Maret. Indonesia Anna Marganingsih. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Dessy Triana Relita. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Emilia Dewiwati Pelipa. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Fitria Fitria. Universitas Bina Insan Lubuklinggau. Indonesia Husni Syahrudin. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Indonesia Maria Ulfah. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Indonesia Nuraini Asriati. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Indonesia Suwinto Johan. President University. Indonesia Yulia Suriyanti. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Tim Reviewer : Abdul Mujib. Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung. Indonesia Abdul Samad. Universitas Fajar. Indonesia Abdul Wahab. Universitas Muslim Indonesia. Indonesia Bambang Ismanto. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Indonesia Dewi Kusuma Wardani. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Indonesia Dicki Hartanto. UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Indonesia Febrianty Febrianty. Politeknik PalComTech. Indonesia Rudi Irwansyah. Universitas Pendidikan Ganesha. Indonesia Muh. Fahrurrozi. Universitas Hamzanwadi. Indonesia Muhammad Hasan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Makassar. Indonesia Muhammad Ihsan Said Ahmad. Universitas Negeri Makassar. Indonesia Muhammad Rahmattullah. FKIP. Universitas Lambung Mangkurat. Indonesia Rhini Fatmasari. Universitas Terbuka. Indonesia Sugiharsono . Universitas Negeri Yogyakarta. Indonesia Suratno. Universitas Jambi. Indonesia Tutut Suryaningsih. Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung. Indonesia JURKAMI : Jurnal Pendidikan Ekonomi telah terindek : Alamat Redaksi: Jln. Pertamina Sengkuang Km. Kotak Pos 126. Kecamatan Sintang. Kabupaten Sintang. Kalimantan Barat. Indonesia Email: jurnaljurkami@gmail. Penerbit: LPPM STKIP Persada Khatulistiwa Sintang This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KONTRIBUSI NILAI PERDAGANGAN INDONESIA-CHINA (CATUR WULAN I TAHUN 2. Jumardi BudimanA. Emelia Lestari2. Irfansius Roni Darmawan3. SigitHardiyanto4 Program Studi Pendidikan Ekonomi. Universitas Tanjungpura. Indonesia1234 Corresponding Author Email: jumardib@fkip. Author Email : emelialestari13@student. id2, ronidarmawan@student. sigithardiyanto@student. Article History : Received: February 2022 Revised: March 2022 Published: April 2022 Keywords: Covid-19. Trade. Indonesia. China Sejarah Artikel Diterima: Februari 2022 Direvisi: Maret 2022 Diterbitkan: April 2022 Kata kunci: Covid-19. Perdagangan. Indonesia-China Abstract: The background of this research is the decline the value of exports from China to countries in Asia including Indonesia due to the Covid19 pandemic since December 2019. Indonesia has imposed import restrictions on certain products from China to minimizing the spread of the Covid-19 virus. The purpose of this study is to analyze the value of Indonesia-China trade in the first quarter of 2020. The research method used was a descrptif quantitative with the main data being the value of exports and imports between Indonesia and China obtained from data from the Indonesian Central Statistics Agency. The results of the study of the data obtained, that trade between Indonesia and China still provides a fairly large contribution value to Indonesia's foreign This contribution is expressed as a percentage of Indonesia's total exports to China and imports from China to Indonesia. The recommendation based on the results of this study is that IndonesiaChina trade should be maintained because China is the main trading partner country to maintain the continuity of Indonesia's economy. Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah penurunan nilai ekspor dari China ke negara-negara di kawasan Asia termasuk Indonesia akibat pandemi Covid-19 sejak Desember 2019. Indonesia telah melakukan pembatasan impor untuk produk tertentu dari Cina dengan tujuan meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa nilai perdagangan Indonesia-Cina pada caturwulan pertama tahun 2020 akibat Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan data utama adalah nilai ekspor dan impor antara Indonesia dan China yang diperoleh dari data Badan Pusat Statistik Indonesia. Hasil kajian terhadap data yang diperoleh, bahwa perdagangan antara Indonesia dan Cina masih memberikan nilai kontribusi yang cukup besar terhadap perdagangan luar negari Indonesia. Kontribusi ini dinyatakan dalam persentase jumlah ekspor Indonesia ke Cina dan impor dari Cina ke Indonesia. Rekomendasi atas hasil kajian ini yakni hendaknya perdagangan Indonesia-Cina agar terus dipertahankan walaupun dalam masa pandemi Covid-19 ini karena Cina adalah negara mira dagang utama untuk tetap menjaga kelangsungan ekonomi nasional Indonesia. How to Cite: Budiman. Lestari. Darmawan. Hardiyanto. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia-China (Caturwulan I Tahun 2. JURKAMI: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 7 . DOI : 10. 31932/jpe. This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 2 | Jumardi Budiman. Emelia Lestari. Irfansius Roni Darmawan. Sigit Hardiyanto. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia-China (Caturwulan I Tahun 2. PENDAHULUAN Pandemi dampak yang sangat besar terhadap berbagai lini kehidupan manusia baik itu dari aspek kesehatan, pendidikan, keamanan, sosial budaya bahkan terhadap perekonomian. Berbagai negara dibelahan dunia tanpa terkecuali negara-negara di kawasan Asia tidak dapat menyembunyikan diri dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 (Hanoatubun, 2020. Yamali & Putri, 2. Covid-19 adalah jenis penyakit akibat virus yang mulai menyebar pada Desember 2019 di Kota Wuhan. Tiongkok. Penyakit tersebut ditandai dengan Gejala umum seperti demam, batuk kering dan rasa lelah. Tidak berahir pada gejala, virus tersebut dapat berkembang dan berjangkit kepada orang lain. Virus tersebut secara cepat merambat keseluruh belahan dunia akibat mobilitas orang antar negara sehingga menyebabkan situasi pandemi global. Istilah pandemi merujuk pada situasi epidemi penyakit tertentu yang telah menyebar ke wilayah yang luas dalam lingkup seluruh negara, benua atau seluruh Dikutip dari laman (Compas. WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi global tepatnya pada Rabu, 11 Maret 2020 malam. Penetapan Covid-19 sebagai pandemi menjadi alaram bagi dunia untuk mengambil kebijakan yang ekstra hatihati untuk mencegah penyebaran virus tersebut dan tetap mampu bertahan dari sisi ekonominya (Burhanuddin & Abdi, 2020. Sumarni, 2. Secara ekonomi, pandemi Covid-19 di permintaan dan penawaran secara global (Maulana & Nubatonis, 2020. Prayoga et al. Kebijakan pembatasan wilayah antar negara memberikan dampak penurunan terhadap sektor pariwisata internasional, penerbangan dan pengiriman peti kemas, sektor kuangan global dan komunikasi bahkan merambat pada penurunan investasi Menurutnya pembatasan ekspor dapat menimbulkan ketidakpastiaan ketersediaan pangan (Maulana & Nubatonis, 2. Dalam pendekatan utama yang dilakukan adalah dengan physical distansing namun dengan skala yang berbeda-beda. Kenyataan saat ini beberapa negara-negara di Kawasan Asia melakukan karantina wilayah . ock dow. namun dengan tingkatan yang berbeda-beda baik secara penuh maupun semi lockdown untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Adapun negara-negara yang yang melakukan full lockdown dibulan Januari ialah Italia. Malaysia. Polandia. Denmark. Spanyol. Lebanon. Prancis dan Republik Cek sementara negara-negara yang melakukan semi lockdown yaitu Tiongkok. Mongolia. Irlandia. India. Filipina. Malta (CCN Indonesia, 2. Kondisi perekonomian tiap-tiap negara yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19 menunjukan dahsyatnya guncangan pandemi Covid-19 dan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan juga akan mempengaruhi ekonomi negara lain yang bermitra. (Fahrika & Roy, 2020. Junaedi et al. , 2. Cina adalah negara ekonomi terbesar kedua dunia setelah Amerika Serikat. Perdagangan dunia mengalami kondisi yang memprihatinkan sejak Desember 2019 lalu. Apabila kondisi perekonomian Cina tidak terpengaruh, termasuk Indonesia (Susilawati et al. , 2. Sebagai negara berkembang. Indonesia melakukan perdagangan dengan berbagai negara, termasuk Cina sebagai mitra dagang utama. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, perlu adanya perdagangan luar negeri yaitu ekspor This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 3 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 impor (Priyono & Wirathi, 2. Dalam penelitian ini, ketika Indonesia melakukan ekspor ke Cina maka Indonesia disebut dengan ekportir dan Cina adalah pihak Importir. Sementara ketika Indonesia mengimpor barang-barang dari Cina maka posisi Indonesia adalah sebagai Importir dan posisi Cina sebagai Eksportir (Nasution et , 2020. Suparman, 2. Data yang didapat dari Tranding Economics, 2020 menunjukan ekspor Cina mengalamai kemerosotan hingga 17,2% atau senilai US$292,45 dan Impornya mengalami penurunan sebesar 4% pada periode JanuariFebruari dari periode yang sama ditahun Melihat kondisi yang demikian parah terjadi di Cina. Indonesia tanpa ragu mengeluarkan kebijakan untuk membatasi masuknya produk konsumsi dari Cina hingga mencapai penurunan 50% dari bulan sebelumnya yang artinya hanya mengimpor US$463 Milliar (Sulistyo, 2. Pada bulan April 2020 perekonomian Cina menunjukan kemajuan yang sangat baik dengan lonjakan ekspor Cina sebesar 3,5% hingga menebus angka US$D 200,28 Milliar menandakan pertumbuhan positif pertama sejak bulan Desember tahun lalu, karena banyak pabrik yang sudah mulai beroperasi setelah dilonggarkannya lockdown. Dari total angka 3,5% Cina produknya yang peningkatan penjualan adalah peralatan medis, obat-otan tradisional Cina dan tekstil termasuklah Disisi lain. Impor Cina menurun drastis sebesar 14,2% dan merosot pada bulan Mei mencapai 16,7% atau US$ 143,89, penurunan permintaan tersebut terjadi karena permintaan domestik yang memburuk (CNN Indonesia, 2. Indonesia menyetop beberapa produk impor dar Cina sepert Produk konsumsi, produk hewan dan holtikultura pada bulan Februari (Liputan6, 2. Sementara Indonesia mengimpor barang konsumsi berupa bawang putih terbesar dari Cina. Karna kondisi yang memprihatinkan tersebut akhirnya Indonesia menalihkan impor bawang putih dari Cina beralih ke India februari lalu (CCN Indonesia, 2. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada pola hubungan yang memasuki zero sum dimana negara akan berusaha mengurangi ketergantungan terhadap negara lain dan mengamankan diri dari paparan dunia memenuhi kebutuhan domestiknya masingmasing (Arrafi Juliannisa et al. , 2021. Maulana & Nubatonis, 2020. Prayoga et al. Berbagai kebijakan yang diambil oleh setiap negara untuk memutus mata rantai Covid-19 perdagangan antar negara. Kondisi ini menujukan bahwa pandemi covid-19 ditinjau mempengaruhi kegiatan ekspor (Fahrika & Roy, 2020. Rusiadi et al. , 2. Oleh karena menganalisa dampak pandemi Covid-19 terhadap kontribusi nilai perdagangan Indonesia-Cina. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pemilihan metode mendeskripsikan tentang dampak pandemi Covid-19 perdagangan antara Indonesia-Cina. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa nilai ekspor dan impor antara Indonesia dan China. Sumber data penelitian ini adalah Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2020. Pengumpulan data This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 4 | Jumardi Budiman. Emelia Lestari. Irfansius Roni Darmawan. Sigit Hardiyanto. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia-China (Caturwulan I Tahun 2. menggunakan teknik studi literatur. Dalam penelitian ini Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif (Sugiyono, 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Ekspor Indonesia ke Cina. Dampak pandemi covid-19 terhadap sektor perekonomian suatu negara. Tidak semua komoditi ekspor menunjukan pertumbuhan yang negatif dari sisi ekspor, namun tetap saja dilihat dari sektor perdagangan, menurut Menko bidang Perekonomian. Reza Yamora Siregar ekspor Indonesia diramalkan mengalami oertumbuhan yang negatif akibat pandemi covid-19 sebab permintaan global sangat mempegaruhi besarnya ekspor Indonesia (Putra, 2. Terlebih negara Cina sebagai mitra dagang utama terbesar Indonesia mengalami guncangan hebat akibat pandemi covid-19. Demi mencegah penyebaran virus Covid-19 kegiatan sejumlah sektor terpaksa harus dihentikan. Penerapan PSBB mau pengurangan biaya produksi yang akhirnya menakibatkan pabrik tutup dan karyawan di PHK. Namun apabila tidak diambil kebijakan lain dapat berakibat fatal terhadap perekonomian negara. Sehingga pemerintah Indonesia memutuskan untuk menerapkan kebijakan New normal demi menjaga keberlangsungan usaha skala mikro dan Melalui Kemenko perekonomian tanggal 3 Maret 2020 pemerintah mengumumkan kebijakan terkait ekspor-impor Indonesia pembatasan impor bahan baku, percepatan proses impor terhadap 500 importir terpercaya, dan terakhir mengurangi biaya logistik dan kebijakan efisiensi dalam proses Untuk melihat hasil kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, dapat dilihat dari diagram dibawan ini. Gambar 1 Perkembangan Ekspor Indonesia (Juta US$) Tahun 2020 Sumber: BPS . Berdasarkan data diatas terlihat peningkatan terjadi pada bulan Maret terhadap ekspor US$13414,6 Juta. Grafik non-migas peningkatan terus terjadi sejak buln Februari hingga Maret namun mengalami penurunan terparah dibulan April dengan jumlah ekspor non migas senilai US$11528,8 juta. This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 5 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 Sementara untuk ekspor migas terus mengalami penurunan sejak FebruariApril. Sepanjang tahun 2020, menurut data tersebut bulan April adalah nilai terendah sejak empat bulan berlalu dtahun 2020 yaitu senilai US$610. 5 Juta. Dari total ekspor Indonesia, ekspor on migas menyumbang sebesar 94,65% dan migas hanya menyumbang 5,35% dari total ekspor Indonesia. Dari total ekspor non migas Indonesia, dibawah ini terlihat jumlah ekspor Indonesia ke sejumlah negara mitra. Gambar 2 Data ekspor non-migas Indonesia (%) Januari 2020 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa pada bulan Januari ekspor terbesar Indonesia adalah ke Cina Yaitu 15% atau senilai US$ 2111. 2 Juta. Negara lainnya adalah jumlah ekspor ke beberapa negara. Kemudian untuk data ekspor dibuan Februari disajikan dalam diagram dibawah Gambar 3 Data ekspor non-migas Indonesia (%) Februari 2020 Berdasarkan data diatas telihat bahwa ekspor Indonesia ke Cina masih menduduk posisi pertama, yaitu senilai Walaupun total ekspor meningkat pada bulan Januari, namun total ekspor ke negara Cina turun 2% dari ekspor bulan Data ekspor bulan Maret adalah sebagai berikut This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 6 | Jumardi Budiman. Emelia Lestari. Irfansius Roni Darmawan. Sigit Hardiyanto. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia-China (Caturwulan I Tahun 2. Gambar 4 Data ekspor non-migas Indonesia (%) Maret 2020 Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa mitra ekspor terbesar Indonesia di bulan Maret tetap Cina dengan nilai ekspor sebesar US$ 1980. 1 Juta atau sebesar 14% dari total ekspor dibulan maret. Peningkatan total ekspor selaras dengan ekspor Indonesia ke Cina. Data ekspor Indonesia dibulan April adalah sebagai berikut Gambar 5 Data ekspor non-migas Indonesia (%) April 2020 Berdasarkan data diatas, ekspor Indonesia terhadap Cina masih merupkan ekspor terbesar yaitu senilai US$ 2207. Juta atau 17% dari total ekspor. Walaupun Indonesia penurunan di bulan April, akan tetapi ekspor Indonesia ke Cina mengalami peningkatan 3% dari total ekspor pada bulan sebelumnya. Data Impor dari Cina ke Indonesia Tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19, namun dari sisi impor juga mengalami dampak yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 7 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 Perkembangan Impor Indonesia (Juta US$) Tahun 2020 Migas Jan Non migas Feb Maret April Gambar 6 Perkembangan Impor Indonesia (%) Tahun 2020 Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa impor impor terbesar indonsia adalah non-migas. Yaitu sebesar US$ 1 Juta di bulan Januari. US$ 8954 Juta dibulan februari. US$ 11743,6 Juta dibulan maret daan US$ 11683,7 dibulan April. Impor non migas Indonesia anjok pada bulan Februari yaitu hanya US$ 8954 Juta. Sementara untuk impor migas terus mengamai penurunan sejak rebruari hingga April. Adapun data impor bulan januari disajikan dalam bentik diagram berikut ini Data Impor non migas Indonesia (%) Januari Singapura Lainnya India 20% Taiwan 2% Australia 3% Korea Selatan Amerika Serikat Jepang Asean Thailand Malaysia Lainnya Jerman 3% Belanda Italia Uni eropa 1% Cina Gambar 7 Data impor non-migas Indonesia (%) Januari 2020 Berdasarkan gambaran diagram diatas terlihat jelas bahwa impor produkproduk Cina di Indonesia sangat tinggi, yaitu sebesar 30% dari total impor non migas Indonesia atau senilai US$ 3939. Juta. Data impor non migas Indonesia berdasarkan asal produknya pada bulan februari adalah sebagai berikut This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 8 | Jumardi Budiman. Emelia Lestari. Irfansius Roni Darmawan. Sigit Hardiyanto. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia-China (Caturwulan I Tahun 2. Gambar 8 Data impor non-migas Indonesia (%) Februari 2020 Pada bulan februari, terlihat bahwa penurunan impor juga mempengaruhi impor produk-produk dari Cina. Yang semula 30% di bulan januari, mengalami penurunan hingga 11% atau 19% dari total impor non migas Indonesia, yaitu senilai US$ 1984,1 Juta, walaupun demikian, impor produk-prok dari Cina tetap masih yang terbesar di bulan Februari. Gambar 9 Data impor non-migas Indonesia (%) Maret 2020 Pada bulan maret, total produk impor dari Cina mengalami peningkatan. Yang sembelumya 19% meningkat menjadi 24% dari total impor atau senilai US$ 2985. Juta, selaras dengan peningkatan jumlah Data April berdasarkan negara aproduk adalah sebagai berikut This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 9 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 Gambar 10 Data impor non-migas Indonesia (%) April 2020 Pada bulan April. Impor Indonesia dari Cina sangat besar yaitu 30% dari total impor atau senilai US$ 3748. 2 Juta. Walaupun total impor non migas Indonesia mengalami penurunan, tetapi sumbangan impor produk-produk Cina meningkat sebesar 6% dari impor di bulan Maret. Berdasarkan data yagn dipaparkan di atas, bahwa kerjasama Indonesia dengan Cina di sektor perdagangan memang sangat erat. Hal ini terlihat dari nilai ekspor Indonesia ke Cina selalu menjadi tujuan utama. Demikian pula sebaliknya, dari total impor Indonesia menunjikan bahwa impor Indonesia didominasi oleh produk-produk Cina. Dimana ditunujuka oleh data bahwa nilai ekspor Indonesia ke Cina dari bulan Januari hingga April secara berturut-turut yakni 15%, 13%, 14%, 17% atau US$ 2111. 2 Juta dibula Januari. US$ 1876. 8 Juta dibulan Februari. US$ 1980. dibulan maret dan US$ 2207. Perubahan ekspor non-migas ke Cina tidak dipengaruhi oleh perubahan total ekspor non-migas. Dimana ekspor US$ 12815. Juta dibulan Januari dan meningkat US$ 9 turun menjadi US$ 13414. 6 Juta dibulan maret dan US$ 11528. 8 juta dibulan April. Artinya naik turunnya ekspor ke negara Cina tidak tergantung pada banyak sedikitnya jumlah ekspor Indonesia. Sementara Indonesia pada bulan Januari senilai US$ 1 Juta. US$ 9854 Juta pada bulan Februari. US$ 11743. 6 Juta pada bulan Maret, dan US$ 11683. 7 Juta pada bulan April. Untuk kontibusi Impor Indonesia dari Cina yaitu sebesar 30% untuk bulan Januari, 19% Untuk bulan Februari, 24% untuk bulan Maret, dan 30% untuk bulan April atau masing-masing senilai US$ 2 juta. US$ 3939. 3 Juta. US$ 1984. Juta. US$ 2985. 9 Juta. Maka dapat dinyatakan bahwa nilai impor produkproduk Cinda di Indonesia tidak ada hubungannya dengan total impor Indonesia dari berbagai negara. Sebagai Indonesia masih membutuhkan Cina untum menyuplai berbagai barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri baik dari sektor migas dan non migas. Hal ini dikarenakan harga barang impor dari This is an open-access article under the CC-BY-SA License Copyright A2022. The Author. JURKAMI | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 10 | Jumardi Budiman. Emelia Lestari. Irfansius Roni Darmawan. Sigit Hardiyanto. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia-China (Caturwulan I Tahun 2. Cina jauh lebih murah daripada biaya yang diproduksi di dalam negeri, terutama untuk alat-alat elektronik dan komponen otomotif serta barang perlengkapan rumah Pembatasan beberapa jenis barang dari Cina guna mencegah penularan virus Covid-19 memang memberikan kontribusi terhadap neraca perdagangan nasional, namun nilainya tidak terlalu signifikan. DAFTAR PUSTAKA