Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 Doi: https://doi. org/10. 31938/jns. ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFIL DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM HILIR (Kasus di Sungai Citarum Hilir. Desa Pantai Bahagia. Kecamatan Muara Gembong. Kabupaten Bekasi. Provinsi Jawa Bara. COMMUNITY PERCEPTIONS OF THE PROFILE OF THE LOWER CITARUM RIVER BASIN (Case in the Lower Citarum River. Pantai Bahagia Village. Muara Gembong District. BekasiRegency. West Java Provinc. 1,2,3 Alan Yonathan Langkeru1. Zainal Muttaqin2. Messalina L. Salampessy3 Program Studi Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Universitas Nusa Bangsa. Jl KH Sholeh Iskandar km. Tanah Sareal Ae Bogor 16166 e-mail: alanlangkeru91@gmail. e-mail: muttaqinznl@gmail. e-mail: meisforester76@gmail. Corresponding author: muttaqinznl@gmail. ABSTRACT The problem of the Citarum Hilir watershad is dominated by the low awareness of the community and local government for natural preservation. Therefore it is necessary to conduct a perception assessment to support the success of activities in the preservation of the Citarum Hilir watershad. This study aims to describe people's perceptions of sub-watershed management and their functions. The sampling method is a purposive sampling technique. The data collection method was carried out by in-depth interviews with 30 respondents. Data analysis was carried out using a Likert Scale and described in the form of the percentage (%) with the highest number of answers. The results showed that the public's perception of the watershed was included in the category of quite understanding and very understanding . %) that the watershed is a stream that surrounds and merges with the river and its tributaries. The community's perception of the condition of the watershed is in the category of very understanding . %) that the condition of the watershed often experiences inundation in several parts of the downstream of the village and a lot of waste. The community's perception of the impact of watershed damage is included in the very understanding category . %). The community's perception of the utilization of watershed resources is included in the category of very understanding . %). In the category of very understanding . %) of using the watershed as a means of transportation, irrigation of rice fields and daily needs. The public's perception of the watershed profile is in the understanding category with a score of 4. Keywords: Community perception, watershed. Citarum Hilir ABSTRAK Permasalahan DAS Citarum Hilir didominasi oleh rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah setempat terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian persepsi untuk mendukung keberhasilan kegiatan dalam pelestarian DAS Citarum Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sub DAS dan fungsinya. Metode pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 30 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Skala Likert dan dideskripsikan dalam bentuk persentase (%) jawaban terbanyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap DAS termasuk dalam kategori cukup paham dan sangat paham . %) bahwa DAS merupakan aliran sungai yang mengelilingi dan menyatu dengan sungai dan anak-anak sungainya. Persepsi masyarakat terhadap kondisi DAS termasuk dalam kategori sangat paham . %) bahwa kondisi DAS sering mengalami genangan di beberapa bagian hilir desa dan banyaknya limbah limbah. Persepsi masyarakat terhadap dampak kerusakan DAS termasuk dalam kategori sangat paham . %). Persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan sumberdaya DAS termasuk dalam kategori sangat paham . %). Persepsi minat masyarakat terhadap DAS termasuk dalam kategori sangat paham . %) untuk memanfaatkan DAS sebagai sarana transportasi, pengairan sawah dan kebutuhan sehari-hari. Secara keseluruhan persepsi masyarakat terhadap profil DAS berada pada kategori paham dengan skor 4,0. ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 Kata kunci: Persepsi Masyarakat. Daerah Aliran Sungai. Citarum Hilir PENDAHULUAN Sumber daya alam di Indonesia beragam, salah satunya adalah daerah aliran sungai yang memiliki sumber daya bersama atau common pool resource. Menurut Suwarno et al . pengelolaan DAS perlu dilakukan koordinasi dalam penggunaan sumberdayanya dengan berbagai pihak, karena berhubugan dengan hidrologi yang berkaitan dengan air permukaan hingga kondisi hutan yang ada didalamnya. Manajemen pengelolaan DAS melibatkan antara aktivitas manusia dengan sumber daya alam yang ada di dalamnya, untuk itu perlu dilakukan pengelolaan yang tepat sehingga dapat tercapai ekosistem yang lestari dan terjaminnya keberlangsungan manfaat bagi Menurut Putra et al. manajemen untuk sumber daya alam dapat melibatkan masyarakat, seperti desa. Selanjutnya. DAS Citarum berada di kawasan provinsi Jawa Barat dan terdiri dari kota atau kabupaten seperti Bogor. Karawang. Bekasi. Cianjur. Subang. Purwakarta. Indramayu. Bandung. Sumedang sampai Cimahi. Permasalahan yang terjadi di DAS Citarum Hilir, umumnya disebabkan oleh rendahnya pemahaman terhadap kelestarian baik pada tingkat masyarakat maupun pemerintah setempat. Alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah DAS. Selain itu, pencemaran dari limbah mulai dari limbah lokal rumah tangga hingga industri yang disebabkan oleh pola perilaku masyarakat yang kurang baik (Imansyah, 2. Kemudian, salah satu dampak dari permasalahan tersebut diatas adalah adanya sedimentasi yang berada di daerah DAS Citarum hilir yang mengakibatkan daerah perairan pesisir juga terkena dampaknya (Giresse et al. Untuk itu, masyarakat perlu aktif dalam mengelola DAS Citarum yang keberadaannya penting dalam mendukung kehidupannya, masyarakat setempat lebih memahami keadaan sekitarnya, termasuk keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Oleh karenanya, persepsi dan sikap masyarakat perlu diketahui terhadap sumber daya alam guna memudahkan dalam merancang suatu strategi dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam agar lestari dan berkelanjutan (Dolisca et. Apabila sikap dan perilaku masyarakat positif, maka respon atau dukungannya akan tinggi terhadap sumber daya alam atau pelestarian DAS, masyarakat rendah, maka kelestarian untuk DAS Ciliwung akan menurun. Oleh karena itu. Penelitian mendeskrripsikan persepsi terhadap profil daerah aliran sungai. METODE PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan di sungai Citarum Hilir, desa Pantai Bahagia. Kecamatan Muara Gembong. Kabupaten Bekasi. Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian yakni selama satu bulan yang dmulai dari bulan Juni sampai bulan Juli Lokasi Desa Pantai Bahagia berada di sebelah Utara dari pusat administrasi Kabupaten Bekasi, jarak tempuh ke pusat kecamatan A 6 Km, dengan waktu tempuh A 15 menit. Secara geografis Desa Pantai Bahagia terletak pada 106A58Ao 52,45Ay 107A02Ao59,72Ay BT dan 5A54Ao25. 83Ay 5A57Ao22. 52Ay LS. Untuk luas Desa Pantai Bahagia seluas 1. 310 Ha pada tahun 2011. Berdasarkan catatan kependudukan Desa Pantai Bahagia, jumlah Kepala Keluarga didesa tersebut adalah sebanyak 2. 187 Kepala Keluarga, dengan jumlah penduduk sebanyak 336 jiwa yang terdiri dari 3. 768 laki-lakidan 568 perempuan. Mata pencaharian penduduk didominasi sebagai petani dan nelayan. ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 Metode yang digunakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan Pengumpulan data dari masyarakat yang digunakan adalah studi kasus. Informan atau responden sebanyak 30 orang ditentukan wawancara dilakukan terhadap tokoh kunci. Data persepsi yang di peroleh ditabulasi sehingga didapatkan data frekuensi dan persentasenya, kemudian data dianalisis secara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin responden didominasi oleh . %) berjenis kelamin lakilaki dan . %), usia responden yang paling dominan berada pada kelompok usia 41 - 50 tahun sebanyak . %), sebagian besar responden . %) bekerja sebagai Nelayan, . %) bekerja sebagai petani, sebagian besar responden . %) memiliki pendidikanterakhir Sekolah Dasar dan sebagian besar responden . %) berpenghasilan di bawah Rp 2. per bulan. Persepsi Masyarakat terhadap Profil DAS Citarum Hilir Pengetahuan Masyarakat tentang DAS Pengetahuan masyarakat tentang DAS 50% masyarakat mengetahui tentang DAS adalah suatu wilayah yang mempunyai satu kesatuan dengan sungai dan anak sungai, dan 50% masyarakat mengetahuitentang DAS yang merupakan sungai yangada di sekitar yang di gunakan masyarakat. Tidak tahu mengenai apa itu DAS Sungai yang ada di sekitar yang di gunakan masyarakat Suatu wilayah yang mempunyai satu kesatuan dengan sungai dan anak - anak sungai Gambar 1. Pengetahuan masyarakat tentang DAS Pengetahuan kondisi DAS Pengetahuan masyarakat tentang kondisi DAS 57% masyarakat menyatakan kondisi DAS terjadi banjir genangan pada beberapa bagian hilir desa dan banyak limbah sampah pada beberapa bagian tempat. 43% masyarakat menyatakan kondisi DAS saat ini yang menandakan banjir hanya terjadi pada musim hujan dan adanya sampah Tidak ada banjir dan tidak ada sampah di sungai Banjir hanya terjadi pada musim hujan dan adanya Terjadi banjir pada beberapa bagian desa dan banyak limbah Gambar 2. Pengetahuan masyarakat tentang kondisi DAS Dampak dari kerusakan DAS Pengetahuan dampak kerusakan DAS 100% menyatakan DAS kerugian/penurunanusaha pertanian, erosi, dan ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 Pohon dan tanaman banyak yang tumbuh, tanaman selalu tumbuh Beberapa bagian DAS memiliki pepohonan tambak/empang dan sarana transportasi. menyatakan bentuk pemanfaatan sumberdaya DAS oleh masyarakat sebagai pemukimandan DAS masyarakat dikhususkan untuktambak/empang dan transportasi. Kerugian usaha pertanian , erosi, longsor dan banjir Dikhususkan untuk tambak/empang dan Gambar 3. Dampak dari Kerusakan DAS Pengetahuan Masyarakat Kualitas Air di DAS Pengetahuan kualitas air di DAS menjelaskan bahwa 47% masyarakat menyatakan kualitas air di DAS saat ini yang menandakan air bau, warna air keruh, rasa air tidak sejuk. 43% masyarakat menyatakan kualitas air di DAS saat ini yang menandakan kekeringan, air bau, banyak kotoran sampah dan tidak bisa di komsumsi. 10% masyarakat menyatakan kualitas air di DAS saat ini yang menandakan air tidak bau, warna air bening, rasa air sejuk. Pemukiman,Tambak/e mpang dan sarana Gambar 5. Bentuk Pemanfaatan Sumberdaya DAS oleh Masyarakat Kepentingan Masyarakat terhadap DAS Pemahaman Tidak memiliki kepentingan . ukan untuk kebutuhan seharihari Untuk kebutuhan transportasi dan sumber kepentingan(Transporta si. Irigasi sawah dan Kebutuhan sehari-har. Kekeringan, air bau, banyak kotoran dan tidak bisa di komsumsi Gambar 6. Gambar 4. Pemahaman masyarakat terhadap kualitas air di DAS terhadap DAS 63% menyatakan DAS sebagai Transportasi. Irigasi sawah dan Kebutuhan seharihari. 37% menyatakan masyarakat memiliki kepentingan terhadap DAS sebagai kebutuhan transportasi dan sumber air. Tidak bau, warna air bening, rasa air sejuk Air bau, warna air keruh, rasa air tidak Sebagian untuk Pemukiman dan Kepentingan Masyarakat terhadap DAS Peran Masyarakat di Sekitar DAS Bentuk pemanfaatan DAS oleh masyarakat Pemahaman terhadap peran di sekitar DAS 50% menyatakan masyarakat Ikut serta Pemahaman masyarakat terhadap bentuk DAS pemanfaatan di kawasan DAS serta Memanfaatkan fungsi dan potensi dari DAS yang ada. ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 menyatakan masyarakat tidak memahami apa peran masyarakat di sekitarDAS. Tidak tahu apa peran masyarakat di sekitar DAS Ikut serta melakukan kegiatan pelestarian potensi DAS Ikut serta melakukan kegiatan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan potensi DAS Gambar 7. Peran Masyarakat di Sekitar DAS Pembahasan Masyarakat desa Pantai Bahagia telah memiliki pengetahuan tentang DAS tergolong cukup paham dan sangat paham. Dari hasil masyarakat menyatakan DAS adalah wilayah yang mempunyai satu kesatuan dengan sungai dan anak Ae anak sungai dan 50% menyatakan sungai yang ada di sekitar yang di gunakan Pengetahuan masyarakat ini diperoleh dari pihak KLHK bekerja sama dengan BPDAS-HL dan BKPHUjung Krawang yang pernah memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi DAS pada bulan Juli tahun 2020. Penilaian terhadap persepsi masyarakat untuk pengetahuan mereka tentang DAS dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana pendidikan lebih tinggi maka pemahamanpun lebih baik dan sebaliknya jika pendidikan lebih rendah maka pemahamannyapun berkurang, sebagaimana dikemukakan oleh (Utami & Hestiana, 2. Walaupun Pendidikan masyarakat desa ini tergolong rendah namun penyuluhan cukup membantu meningkatkan persepsi masyarakattentang DAS. Masyarakat desa Pantai Bahagia tergolong sangat paham mengenai kondisi DAS Citarum Hilir. Dari hasil penelitian diperoleh presentase 57% masyarakat menyatakan terjadi banjir genangan pada beberapa bagian hilir desa dan banyaknya limbah sampah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi perubahan dari warna air yaitu menjadi keruh dan berbau dan limbah dari rumah tangga dan industry di sepanjang sungai. Hal ini yang menjadi tantangan bagi pemerintah dan pihak sumberdaya alam di DAS Citarum Hilir agar masyarakat ikut serta terlibat menjaga kelestarian dan fungsi DAS. Sejalan dengan yang di sampaikan (Dolisca et al. , 2. Umumnya, kondisi DAS yang ada di Indonesia mengalami permasalahan, dimulai dari laju peningkatan populasi penduduk dan aktivitas pengolahan sumber daya alam disekitar DAS, menyebabkan DAS terdegradasi. Masyarakat desa Pantai Bahagia sangat paham dampak dari kerusakan DAS. Dari hasil penelitian diperoleh presentase 100 % masyarakat menyatakan kerugian usaha pertanian, erosi di sempandan sungai, longsor dan banjir. Hal itu diperkuat dari hasil wawancara dengan BKPH Ujung Krawang, kelompok tani dan pokdarwis Alifbata yang menjelaskan bahwa terjadi pencemaran sungai akibat banyaknya sampah, limbah industri, bangunan di sempadan sungai, dan pendangkalan sungai yang berdampak pada rusakannya ekosistem DAS mengakibatkan DAS terdegradasi. Selain itu telah terjadi kerusakan pada bagian bangunan penyangga sungai yang berpengaruh terhadap usaha pertanian masyarakat baik sawah maupun Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan (Salampessy. L et al. , 2. bahwa DAS memiliki beban yang sangat berat karena adanya peningkatan jumlah penduduk di sekitar DAS dan aktifitas eksploitasi sumberdaya alam yang secara terus menerus menyebabkan DAS mengalami degradasi, selain penurunan kualitas air, terjadi juga kecendrungan peningkatan bencana di sekitar DAS, seperti erosi, tanah longsor, dan L a n g k a h awal yang perlu dilakukan guna mengatasi kerusakan DAS ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 yaitu dengan membentuk masyarakat melalui gerakan masyarakat peduli dalam menjaga ekosistem DAS (Halimatusadiah et al. , 2. Masyarakat desa Pantai Bahagia tergolong cukup paham mengenai kualitas air di DAS saat ini mengalami penurunan. Dari hasil penelitian diperoleh presentase 47% masyarakat menyatakan air bau, warna air keruh, rasa air tidak sejuk. Hasil wawancara dengan masyarakat desa menjelaskan bahwa pembuangan limbah . umah tangga dan industr. yang langsung ke dalam sungai menyebabkan DAS saat ini mengalami pencemaran yg cukup berat sehingga tidak bisa di gunakan untuk kebutuhan sehari Ae hariseperti untuk mandi dan mencuci. Adanya penurunan kualitas DAS Citarum disebabkan salah satunya karena aktivitas industri yang berada dibagian hulu DAS dan bagian tengah DAS. Kualitas sungai menjadi buruk yang disebabkan oleh pencemaran industri tekstil yang merubah warna air sungai dan mengandung logam berat sehingga berdampak pada penurunan kualitas air yang tidak dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat. (Junengsih et al. , 2. Masyarakat desa Pantai Bahagia tergolong sangat paham mengenai bentuk DAS. Hasil masyarakat menyatakan sebagai pemukiman, tambak/empang dan sarana transportasi. Masyarakat sumberdaya tersebut merupakan sumberdaya alam yang tersedia untuk dimanfaatakan bagi pemenuhan kehidupan mereka. Selain itu sungai berfungsi sebagai batasan wilayah dan jalur utama transaportasi di desa Ae desa mereka, bahkan lahan di sekitas DAS dipersepsikan masyarakat sebagai sumber bahan pangan penting yang tersedia melimpahdan siap untuk di manfaatkan. Zuriyani . menjelaskan bahwa sumberdaya alam merupakan kekayaan yang terdapat di bumi yang patutlah di manfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Demikian hal nya pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang telahdisebutkan pada pasal 5 ayat 2, yaitu penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budaya. Pada penjelasan pasal diatas disebutkan yang dimaksud kawasan perlindungan adalah kawasan sempadan sungai yang bebas dari Pada hal ini sempadan sungai yang dimaksud adalah Sempadan Sungai Citarum Hilir yang berada di desa Pantai Bahagia. Hal ini jelas melanggar tentang penataan ruang, rumah yang seharusnya berada pada zona aman, tetapi malah berada pada zona yang rawan bencana. Bila melanggar ketentuan yang di terapkan dalam pasal-pasal tersebut, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan Masyarakat desa Pantai Bahagia tergolong sangat paham mengenai kepentingan terhadap DAS, hasil penelitian diperoleh presentase 63% Masyarakat menyatakan kepentingannya untuk memanfaatkan DAS sebagai Transportasi. Irigasi sawah dan Kebutuhan sehari-hari. Persepsi menggambarkan bahwa masyarakat melihat DAS sangat menunjang aktifitas masyarakat dimana masyarakat memanfaatkan potensi air untuk keperluan sehari - hari. Sungai memegang peran penting bagi kehidupan masyarakat dan perilaku masyarakat akan memberikanpengaruh bagi sungai disekitarnya (Salampessy. L et al. , 2. Masyarakat desa Pantai Bahagia tergolong beragam tentang peran pentingnya di sekitar kawasan DAS. Dari hasil penelitian diperoleh presentase 50%. Masyarakat menyatakan bahwa peran masyarakat di sekitas DAS ikut serta menjaga perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan di kawasan DAS, salah satunya menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada di sekitar DAS. Seperti yang diketahui bahwa keberadaan hutan mangrove membantu mengatasi terjadinya ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 abrasi di sempadan sungai. Pemahaman masyarakat ini di peroleh dari pihak BKPH Ujung Krawang dan BPDAS-HL yang melakukan pendekatan dan penyuluhan terhadap masyarakat desa Pantai Bahagia. Konsep Pendekatan pengelolaan DAS menekankan pada proses yang terkoordinasi, yaitu lembaga terkait dan masyarakat. Selain itu, konsep ini memberikan pemahaman penting partisipasi masyarakat dalam tiap tahapan pengelolaan DAS. 50% masyarakat menyatakan sangat tidak memahami apa peran masyarakat di sekitar DAS karena masyarakat tersebut menjelaskan tidak pernah dilibatkan atau ikut dalam kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan tentang DAS. Oleh karena itu, masyarakat memiliki peran yang vital dan peril dilibatkan mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan DAS, karena berimplifikasi pada masyarakat DAS. Kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat mudah dilaksanakan seiring dengan meningkatnya peran dan partisipasi dari masyarakat itu sendiri (Susilowati et al. ,2. Berdasarkan hasil penelitian persepsi masyarakat terhadap profil DAS secara detil dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Persepsi Masyarakat Nilai rata rata jawaban Keterangan Uraian Persepsi masyarakat tentang DAS Persepsi tentang kondisi DAS saat ini Persepsi tentang dampak dari kerusakan DAS Persepsi tentang kualitas air di DAS saat ini Persepsi masyarakat sumberdaya DAS Cukuppaham Paham Sangatpaham Cukuppaham Cukuppaham Persepsi DAS 7 Persepsi peran masyarakat di sekitar DAS Rata - rata Paham Cukuppaham Paham Sumber : Hasil Penelitian 2021 Hasil penelitian diperoleh yaitu persepsi masyarakat berada pada kategori cukup paham dan paham. Menurut (Ngakan et al. , 2. persepsi dengan kategori cukup paham adalah masyarakat sangat menyadari ketergantungannya terhadap keberadaan fungsi dan peran DAS, namun belum memahami dengan baik bahwa sumberdaya DAS perlu dikelola dengan baik agartetap lestari. Peran penting pemerintah diperlukan dalam pendekatan pengelolaan DAS yaitu pengelolan yang terkoordinasi baik antar semua pihak yang berkepentingan dalam pengelolan DAS. Selain itu, pentingnya peran masyarakat terutama agar memiliki kontrol yang baik dalam pengelolan potensi DAS serta ketegasan dalam menerapkan aturan yang ada. Hal ini sejalan dengan yang dikemukan (Salampessy. L et al. , 2. bahwa pemanfaatan sumberdaya alam di DAS oleh memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk itu diperlukan ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan yang diberlakukan untuk menjamin kelestarian DAS. Secara keseluruhan persepsi masyarakat terhadap profil DAS Citarum Hilir berada pada kategori paham dengan skor 4,0. Masyarakat memahami bahwa kelestarian fungsi DAS perlu terus di tingkatkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan dalam pelestarian DAS. Penegakan hukum dapat dilakukan agar aktivitas yang terjadi di dalam wilayah DAS berdampak positif baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Pelatihan dapat juga dilakukan terkait dengan pentingnya menjaga area atau wilayah DAS, manfaat yang diperoleh dari menjaga lingkungan dan ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 22 No. 2 (Desember 2. : 77-85 keberlanjutan dalam menjaga DAS. Semua peran masyarakat dan berbagai stakeholder yang perlu berkontribusi dan bekerja sama untuk keberlanjutan ekosistem yang lestari SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Persepsi masyarakat tentang DAS berada pada kategori cukup paham dan sangat paham . %) bahwa DAS adalah sungai di sekitar dan kesatuan dengan sungai dan anak - anak sungai Persepsi masyarakat tentang kondisi DAS berada pada kategori sangat paham . %) bahwa kondisi DAS sering mengalami banjir genangan pada beberapa bagian hilir desa dan banyaknya limbah Persepsi masyarakat tentang dampak kerusakan DAS berada pada kategori sangat paham . %) bahwa masyarakat mengalami kerugian usaha pertanian, erosi di sempandan sungai, longsor dan banjir. Persepsi masyarakat tentang kualitas air di DAS berada pada kategori cukup paham . %) bahwa kualitas air bau, warna air keruh, rasa air tidak sejuk. Persepsi masyarakat tentang pemanfaatan sumberdaya DAS berada pada kategori sangat paham . %) dimana DAS dijadikan pemukiman, tambak/empang dan sarana Persepsi tentang kepentingan masyarakat terhadap DAS berada pada kategori sangat paham . %) untuk memanfaatkan DAS sebagai Transportasi. Irigasi sawah dan Kebutuhan sehari-hari. Persepsi tentang peran masyarakat di sekitar DAS berada pada kategori sangat paham dan tidak paham. %) bahwa peran masyarakat Ikut serta melakukan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan di kawasan DAS dan tidak tahu apa peran masyarakat disekitar DAS. Secara keseluruhan persepsi masyarakat terhadap profil DAS Citarum Hilir berada pada kategori paham dengan skor 4,0 Saran Perlu ditingkatkannya lagi kegiatan penyuluhan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang DAS dan pemanfaatannya serta peran pemerintah dan berbagai pihak yang terjalin baik sehingga tercapai kelestarian fungsi dan peran DAS. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak BKPH Ujung Krawang dan masyarakat desa Pantai Bahagia yang telah membantu penelitian terlaksana dengan baik. DAFTAR PUSTAKA