Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 1 (Maret 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI NUTRISI PADA SISTEM HIDROPONIK APUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa L. Bambang Supriyanto1. Naima Yusuf*2, dan Muhammad Saleh3 Program of Agronomy. Faculty of Agricultural. Mulawarman University. Jl. Pasir Balengkong. Kampus Gunung Kelua. Samarinda 75119. East Kalimantan. Indonesia. Tel: 62-541-749161. Fax: 62-541-738341 E-Mail: naimayusuf912@gmail. com (*Corresponding autho. 1,2,3 Submit: 28-06-2024 Revisi: 09-02-2025 Diterima: 15-02-2025 ABSTRAK Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Limbah Cair Tahu Sebagai Nutrisi Pada Sistem Hidroponik Apung Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa L. Industri tahu dalam setiap produksinya menghasilkan limbah cair tahu yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair tahu memiliki potensi diolah menjadi Pupuk Organik Cair (POC), yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada sistem hidroponik. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L. pada sistem hidroponik apung. Penelitian dilaksanakan di Jalan Belimau Kota Samarinda, pada bulan Juli-Agustus 2023. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 4 perlakuan meliputi perlakuan t0 . ml L-1 AB Mi. , t1 . %), t2 . %), dan t3 . %) dengan 5 kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, pertambahan panjang akar, pertambahan jumlah daun, warna akar, berat segar tanaman, dan berat segar akar. Data pengamatan dianalisis dengan uji Anova, jika perlakuan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah, meskipun belum seoptimal dengan nutrisi AB Mix sebagai Perlakuan terbaik pada taraf konsentrasi pupuk organik limbah cair tahu adalah konsentrasi 45% dengan nilai rerata berat segar tanaman tertinggi yaitu 32,58 g, dan membentuk grafik linier positif dengan persamaan regresi y = 68. 56 dengan nilai r2 = 0. 9994, hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi konsentrasi POC maka semakin tinggi pengaruh yang diperoleh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah. Kata kunci : Hidroponik apung. Pupuk organik limbah cair tahu. Selada merah. ABSTRACT Effect of Tofu Liquid Waste Organic Fertilizer as Nutrition in Floating Hydroponic System on Growth and Yield of Red Lettuce (Lactuca sativa L. The tofu industry in every production produces tofu liquid waste which can cause environmental pollution, if not processed first. Tofu liquid waste has the potential to be processed into Liquid Organic Fertilizer (POC), which can be used as a nutrient in hydroponic systems. The purpose of the study was to determine the effect of organic fertilizer application of liquid tofu waste as a hydroponic nutrient on the growth and yield of red lettuce plants (Lactuca sativa L. in a floating hydroponic system. The research was conducted at Belimau Street. Samarinda City, in July-August 2023. The method used was Non Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments including treatment t0 . ml L-1 AB Mi. , t1 . %), t2 . %), and t3 . %) with 5 repetitions. The parameters observed were plant height increase, root length increase, number of leaves increase, root color, plant fresh weight, and root fresh weight. Observation data were analyzed by Anova test, if the treatment was significantly different then continued with BNT test at 5% level. The results showed that organic fertilizer of tofu liquid waste as a hydroponic nutrient gave a significantly different effect on the growth and yield of red lettuce plants, although it was not as optimal as AB Mix nutrition as a kontrol. The best treatment at the concentration level of tofu liquid waste organic fertilizer is a concentration of 45% with the highest average value of plant fresh weight of 32. 58 g, and forms a positive linear graph This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik A Supriyanto et al. with the regression equation y = 68. 56 with a value of r2 = 0. 9994, this indicates that the higher the concentration of POC, the higher the effect obtained on the growth and yield of red lettuce plants . Key words : Floating hydroponics. Red lettuce. Tofu liquid waste organic fertilizer. PENDAHULUAN Industri tahu pada saat ini cukup tersebar luas di Indonesia karena tahu banyak disukai, namun yang menjadi permasalahannya adalah limbah yang dihasilkan pada setiap produksinya. Proses produksi tahu menghasilkan dua jenis limbah yaitu padat dan cair. Limbah padat diperoleh dari proses penyaringan dan penggumpalan, dan biasa disebut dengan ampas tahu sedangkan limbah cair perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu, sehingga hasil yang didapatkan lebih tinggi dibandingkan limbah padat (Cahyani et al, 2. Limbah cair tahu memiliki potensi diolah menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Hal tersebut sesuai dengan salah satu hasil penelitian sebelumnya yang mengemukakan bahwa unsur hara yang terkandung pada pupuk organik limbah cair tahu mampu memenuhi standar baku mutu pupuk cair yang dipersyaratkan oleh Pementaan Nomor: 28//SR. 130/B/2009, yaitu pupuk organik limbah cair tahu mampu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Aliyenah et al, 2. POC ini dapat dijadikan sebagai nutrisi hidroponik dalam kegiatan urban farming. Pengolahan pupuk organik limbah cair tahu menjadi solusi dalam memanfaatkan kembali limbah cair tahu yang terbuang. POC ini dapat digunakan hidroponik, yang pada masa sekarang maraknya kegiatan urban farming yang muncul sebagai upaya permasalahan terbatasnya lahan pertanian di daerah Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah dan hanya memanfaatkan air, nutrisi, dan bahan porus sebagai media Terdapat lima jenis hidroponik meliputi sistem irigasi tetes (Drip Syste. , sistem pasang surut, sistem film teknik hara (Nutrient Film Techniqu. , sistem rakit apung (Floating Hydroponic Syste. , sistem sumbu (Wick Syste. , dan sistem aeroponik (Aeroponic Syste. (Susilawati, 2. Hidroponik rakit apung merupakan jenis hidroponik yang digunakan pada penelitian ini. Keunggulan dari jenis hidroponik ini adalah unsur hara dapat diserap secara langsung dan terus menerus oleh akar tanaman karena posisi tanaman ditanam pada kondisi terapung diatas larutan nutrisi dengan bantuan styrofoam. Selain itu, tidak membutuhkan biaya yang tinggi dan perawatannya yang cukup mudah (Herwibowo dan Budiana, 2. Selada merah (Lactuca sativa L. merupakan salah satu komoditi sayuran yang cocok dibudidayakan dengan sistem hidroponik sehingga dijadikan sebagai tanaman indikator pada penelitian ini. Selada merah memiliki kandungan provitamin A dan vitamin K yang berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah, berpotensi mencegah penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke karena efeknya yang mengurangi pengerasan pembuluh darah akibat faktor-faktor seperti timbunan plak Selada merah juga kaya akan kandungan betakaroten dan vitamin C, kombinasi dari kedua nutrisi potensial dalam selada ini dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Terdapat antisianin sebagai pigmen polifenol yang dikaitkan dengan warna merah pada selada yang antiinflamasi, dan anti diabetes (Min Shi et al,2. Manfaat selada merah bagi kesehatan diantaranya mencegah kanker, meningkatkan kesehatan hati, menjaga This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 1 (Maret 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. berat badan, membantu penderita sembelit, melawan insomnia, merawat rambut rontok, serta menyediakan nutrisi selama kehamilan dan menyusui (Tinto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L. dan mengetahui konsentrasi pupuk organik limbah cair tahu yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L. pada sistem hidroponik apung. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 4 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Setiap perlakuan terdiri 4 tanaman sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 80 tanaman. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini, yaitu nutrisi AB-Mix 5 ml L-1 air sebagai kontrol . , nutrisi pupuk organik limbah tahu dengan konsentrasi 15% . , nutrisi pupuk organik limbah tahu dengan konsentrasi 30% . , dan nutrisi pupuk organik limbah tahu dengan konsentrasi 45% . Prosedur Penelitian METODA PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023, bertempat di Jalan Belimau Kota Samarinda. Kalimantan Timur. Pengambilan limbah cair tahu dilakukan pada salah satu industri tahu skala rumah tangga yang berada di Jalan Anggur Sidodadi Kec. Samarinda Ulu. Kota Samarinda. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih selada merah varietas red rapids, rockwool, nutrisi AB Mix, limbah cair tahu. EM4, gula merah, aquades dan air bersih. Alat-alat yang digunakan adalah nampan sebagai wadah penyemaian, wadah penampung larutan nutrisi ukuran 30 x 20 x 9 cm, styrofoam, netpot, pengaduk nutrisi, drum, selang, plastik UV, paranet, penggaris, gelas ukur, hand sprayer, pH meter, tds meter, termometer, timbangan digital, spuit takaran nutrisi, kertas label, pisau, alat tulis dan kamera untuk dokumentasi. Pembuatan Pupuk Organik Limbah Cair Tahu Pembuatan pupuk organik limbah cair tahu dilakukan dengan metode Tahap awal yaitu melarutkan 400 g gula merah pada air sebanyak 3,2 L. Tahap kedua yaitu proses fermentasi limbah cair tahu dengan mencampurkan larutan gula merah sebelumnya dengan 160 ml EM4 dan 64 L limbah cair tahu kemudian diaduk hingga tercampur rata. Tahap terakhir adalah menutup wadah tersebut dan didiamkan selama 15 hari. Ciri-ciri pupuk organik limbah cair tahu yang berhasil diantaranya larutan fermentasi bewarna kekuningan dan agak jernih, aroma yang dihasilkan tidak berbau busuk atau beraroma khas alkohol namun tidak kuat, tidak terdapat ulat dan belatung (Mahadi, 2. Setelah 15 hari waktu fermentasi. POC dapat disaring terlebih dahulu dan selanjutnya siap dipakai. Penyemaian Benih Selada Merah Penyemaian menggunakan media rockwool yang dipotong dengan ukuran sekitar 2 cm x 2 cm x 1,5 cm dan diberi lubang kedalaman sekitar 1 cm. Selanjutnya This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik A rockwool diletakkan di nampan, lalu dibasahi menggunakan hand sprayer hingga merata. Benih selada merah masing-masing rockwool disemai 2 benih. Kemudian, semaian diletakkan pada ruangan gelap selama 2 hari dengan tetap menjaga kelembaban rockwool. Setelah 2 hari, semaian dipindahkan ke tempat terbuka yang cukup dengan cahaya matahari. Bibit siap dipindahkan kedalam netpot ketika tanaman berumur 14 hari atau apabila tanaman berdaun 2 helai (Qurrohman. Pembuatan Wadah Hidroponik Apung Tahap awal yaitu styrofoam dipotong berukuran sama dengan permukaan wadah penampung larutan Selanjutnya, pembuatan 4 lubang menempatkan netpot. Jarak antar lubang atas-bawah yaitu 5 cm dan jarak antar lubang samping yaitu 10 cm. Ketebalan styrofoam yang digunakan yaitu 5 cm. Adapun diameter netpot yaitu 5 cm dan tinggi netpot yaitu 5 cm. Tahap terakhir yaitu mengatur posisi netpot pada 4 lubang styrofoam. Pemberian Nutrisi Hidroponik Pemberian nutrisi hidroponik untuk tanaman selada merah diberikan pada saat pindah tanam sesuai dengan konsentrasi perlakuan dan dilakukan pemberian nutrisi ulang setiap 2 minggu sekali atau ketika tanaman berumur 14 dan 28 Hari Setelah Pindah Tanam (HSPT). Pemberian nutrisi ulang berarti dilakukan sebanyak 2 kali selama penanaman dengan mengganti larutan nutrisi sebelumnya dengan yang baru sesuai konsentrasi perlakuan. Volume larutan nutrisi yang digunakan sebesar 3 L dengan tinggi larutan nutrisi dalam bak yaitu 6 Supriyanto et al. Penanaman dan Pemeliharaan Penanaman memindahkan bibit tanaman selada merah yang telah di semai menggunakan rockwool ke dalam netpot pada wadah penampung hidroponik rakit apung. Bibit tanaman yang dipilih yaitu memiliki 4 helai daun dan tiap netpot diletakkan satu Pemeliharaan diantaranya menjaga kebersihan wadah penampung nutrisi, melakukan pengecekan rutin terhadap tanaman dari organisme pengganggu tanaman maupun adanya gejala-gejala yang kurang baik dan mengaduk larutan nutrisi agar endapan yang berasa di dasar wadah penampung dapat tercampur kembali sehingga akar tanaman dapat menyerap unsur hara dengan optimal. Panen Pemanenan tanaman selada merah dilakukan setelah tanaman selada merah telah berumur 35 HSPT. Ciri-ciri tanaman selada merah yang siap panen adalah apabila pada tepi daun dewasa telah berwarna merah cerah, lebar, dan Variabel Pengamatan Variabel yang diamati yaitu pertambahan panjang akar, pertambahan jumlah daun, warna akar, berat segar tanaman dan berat segar akar. Metode Analisis Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Anova yang bertujuan untuk mengetahui nyata atau tidak nyata pengaruh dari Apabila terdapat perlakuan yang menunjukkan perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 1 (Maret 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pertambahan Tinggi Tanaman Berdasarkan data pengamatan dan hasil analisis sidik ragam taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman selada merah (Lactuca sativa L. pada umur 7 hingga ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 35 HSPT yang dapat dilihat pada (Tabel Pada (Tabel 1. ) menunjukkan bahwa perlakuan t0 . memperoleh pengaruh yang lebih baik dibandingkan semua perlakuan dengan nilai rerata pertambahan tinggi tanaman sebesar 4,10 Sedangkan perlakuan t1 . %) merupakan perlakuan yang memperoleh nilai rerata pertambahan tinggi tanaman terendah yaitu 2,30 cm. Tabel 1. Rerata pertambahan tinggi tanaman selada merah . Tinggi Tanaman Perlakuan Rerata 7 HSPT 14 HSPT 21 HSPT 28 HSPT 35 HSPT %) t2 . %) 76 ab t3 . %) BNT Keterangan : nilai rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan berbeda tidak nyata pada uji BNT 5%. Pertambahan Panjang Akar Berdasarkan data pengamatan dan hasil analisis sidik ragam taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan panjang akar selada merah (Lactuca sativa crisp. pada umur 7 hingga 35 HSPT yang dapat dilihat pada (Tabel 2. Pada (Tabel 2. ) menunjukkan bahwa perlakuan t0 . memperoleh pengaruh yang lebih baik dibandingkan semua perlakuan dengan nilai rerata pertambahan panjang akar sebesar 5,13 Sedangkan perlakuan t1 . %) merupakan perlakuan yang memperoleh nilai rerata pertambahan panjang akar terendah yaitu 1,41 cm. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik A Supriyanto et al. Tabel 2. Rerata pertambahan panjang akar selada merah . Panjang Akar Perlakuan Rerata 7 HSPT 14 HSPT 21 HSPT 28 HSPT 35 HSPT %) t2 . %) t3 . %) BNT Keterangan : nilai rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan berbeda tidak nyata pada uji BNT 5%. Pertambahan Jumlah Daun Berdasarkan data pengamatan dan hasil analisis sidik ragam taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan jumlah daun selada merah (Lactuca sativa crisp. pada umur 7 hingga 35 HSPT yang dapat dilihat pada (Tabel 3. Pada (Tabel 3. ) menunjukkan bahwa perlakuan t0 . memperoleh pengaruh yang lebih baik dibandingkan semua perlakuan dengan nilai rerata pertambahan jumlah daun sebesar 2,71 Sedangkan perlakuan t1 . %) merupakan perlakuan yang memperoleh nilai rerata pertambahan jumlah daun terendah yaitu 1,28 helai. Tabel 3. Rerata pertambahan jumlah daun selada merah . Pertambahan Jumlah Daun Perlakuan Rerata 7 HSPT 14 HSPT 21 HSPT 28 HSPT 35 HSPT %) t2 . %) 20 ab %) 10 bc BNT Keterangan : nilai rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan berbeda tidak nyata pada uji BNT 5%. Warna Akar Berdasarkan pada (Gambar 1. terlihat bahwa pertumbuhan akar dengan perlakuan t0 . ontrol nutrisi AB Mi. memperoleh akar yang tumbuh bewarna putih, sedangkan dengan perlakuan konsentrasi pupuk organik limbah cair tahu . 3, t2, t. memperoleh pertumbuhan akar berwarna krem, hal ini disebabkan pengaruh akar yang terendam oleh larutan nutrisi POC yang memiliki warna larutan This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 1 (Maret 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ontrol ab mi. t1 (POC 15%) ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 t2 (POC 30%) t3 (POC 45%) Gambar 1. Warna Akar Setiap Perlakuan. Berat Segar Tanaman dan Berat Segar Akar Berdasarkan data pengamatan dan hasil analisis sidik ragam taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi hidroponik memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap berat segar tanaman dan berat segar akar selada merah (Lactuca sativa L. yang dapat dilihat pada (Tabel 4. Pada (Tabel 4. ) menunjukkan bahwa perlakuan t0 . merupakan perlakuan yang memperoleh nilai rerata berat segar tanaman dan berat segar akar tertinggi yaitu 42,42 g dan 11,66 g, namun rasio yang diperoleh lebih rendah dengan rasio yang dihasilkan oleh perlakuan t3 . %) yaitu 3,68. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar nilai rasio perbandingan antara berat segar tanaman dengan berat segar akar, maka respon yang diperoleh semakin baik. Tabel 4. Rerata berat segar tanaman dan berat segar akar selada merah . Perlakuan Berat Segar Tanaman . Berat Segar Akar . Rasio t0 . %) t2 . %) t3 . %) BNT Keterangan : nilai rerata pada kolom yang sama dan diikuti dengan huruf yang sama menunjukan berbeda tidak nyata pada uji BNT 5%. Berdasarkan pada (Gambar 2. menunjukkan bahwa berat segar tanaman konsentrasi POC limbah cair tahu membentuk grafik linier positif dengan persamaan regresi y = 68,6x 1,56 dengan nilai r2 = 0,9994. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa berat segar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan t3 dengan nilai rerata yaitu 32,58 g dan terendah terdapat pada perlakuan t1 dengan nilai rerata yaitu 12,00 g. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik A Supriyanto et al. Berat Segar Tanaman . y = 68. RA = 0. Konsentrasi POC Limbah Cair Tahu (%) Gambar 2. Grafik Linier Berat Segar Tanaman terhadap Semua Perlakuan Konsentrasi. ontrol ab mi. t3 (POC 45%) t2 (POC 30%) t1 (POC 15%) Gambar 3. Selada Merah Umur 35 HSPT. Pertambahan Tinggi Tanaman Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan tinggi tanaman dari masing-masing perlakuan setelah pindah tanam hingga panen. Perlakuan t0 . memiliki pengaruh terbaik dibandingkan perlakuan lainnya terhadap pertambahan tinggi tanaman. Hal ini disebabkan nutrisi AB Mix memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal terutama unsur hara N. P dan K. Peranan (N) klorofil dan proses laju fotosintesis pada This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 1 (Maret 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. daun, sehingga fotosintat yang dihasilkan juga meningkat. Fotosintat tersebut digunakan sebagai energi pada proses pertumbuhan dan perkembangan sel tanaman, yang akan berpengaruh terhadap tinggi tanaman (Tanjung, 2. Unsur hara Fospor (P) berperan dalam pembentukan adenosin trifosfat (ATP) yang dibutuhkan tanaman dalam proses pembesaran dan perpanjangan sel pada batang yang dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman. Sedangkan unsur hara Kalium (K) berperan sebagai aktivator enzim dalam fotosintesis dan fotosintat yang dihasilkan, dimanfaatkan untuk meningkatkan tinggi tanaman (Marian, 2. Perlakuan t1 . onsentrasi 15%) merupakan perlakuan yang memiliki nilai rerata terendah terhadap pertambahan tinggi tanaman, hal ini dikarenakan unsur N yang berperan penting dalam pertambahan tinggi tanaman belum mampu mencukupi kebutuhan nutrisi pada tanaman, sehingga pembesaran ukuran sel serta proses metabolisme tidak berjalan lancar yang menyebabkan pertumbuhan tanaman selada merah pada konsentrasi POC 15% menjadi terhambat, kerdil, lemah dan daun yang layu serta menguning. Selain unsur hara, pertambahan tinggi tanaman dipengaruhi oleh kadar nutrisi dan nilai pH yang terlarut Larutan nutrisi AB Mix memiliki nilai kadar nutrisi 1024 ppm. POC konsentrasi 45 % . memiliki nilai kadar nutrisi 658 ppm. POC konsentrasi 30 % . memiliki nilai kadar nutrisi 486 ppm dan POC konsentrasi 15 % . memiliki nilai kadar nutrisi 265 ppm. Kadar nutrisi pada perlakuan t1 dan t2 tergolong rendah, hal ini dikarenakan kadar nutrisi yang disarankan pada sistem hidroponik untuk tanaman selada berkisar 560-840 ppm. Begitupula terhadap nilai pH, yang mengukur keasaman atau kebasaan suatu larutan, pH dapat ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 dipengaruhi oleh zat kimia dalam air. Sebuah syarat penting dari solusi nutrisi ialah harus mengandung ion-ion dalam larutan dan dalam bentuk kimia yang dapat diserap oleh tanaman, sehingga dalam sistem hidroponik produktivitas tanaman berkaitan erat dengan serapan hara dan regulasi pH. Larutan nutrisi AB Mix memiliki nilai pH 6,5. POC konsentrasi 45 % . memiliki nilai pH 6. POC konsentrasi 30 % . memiliki nilai pH 5,5 dan POC konsentrasi 15 % . memiliki nilai pH 5,3. Nilai pH yang baik bagi pertumbuhan selada menurut BBP2TP yaitu 6,0-7,0 . Perlakuan nutrisi AB Mix dan POC konsentrasi 45% . memiliki nilai pH sesuai dengan kriteria, oleh karena itu nutrisi POC konsentrasi 15% . belum mampu menghasilkan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan AB mix. Pertambahan Panjang Akar Berdasarkan perlakuan terbaik terhadap pertambahan panjang akar didapat pada perlakuan t0 (AB Mi. dan diikuti oleh perlakuan t3 . onsentrasi POC 45%), hal ini dikarenakan unsur hara yang terkandung dalam nutrisi POC konsentrasi 45%, terutama unsur hara Fosfor (P) berperan penting dalam pembelahan sel dan tanaman, sehingga dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman (Yulianti. Pemberian unsur P yang cukup menjadikan perakaran tanaman akan bertambah banyak dan panjang sehingga penyerapan unsur hara. Sedangkan perlakuan POC . memberikan pertambahan panjang akar, hal ini dikarenakan kandungan unsur hara yang terdapat pada nutrisi POC tersebut masih tergolong rendah sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan hara terhadap pertumbuhan selada merah terutama pada This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik A akar, selain itu nilai pH pada perlakuan POC . bersifat asam dengan nilai 5,3 dan 5,5 dan kadar nutrisinya yaitu 265 dan 486 ppm, sehingga pertumbuhan tanaman selada merah pada kedua perlakuan ini belum mampu menghasilkan tanaman yang optimal. Nilai pH dan kadar nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan mengakibatkan tanaman tidak dapat menyerap unsur hara secara optimal (Apriliani, 2. Sehingga memperoleh pertumbuhan akar yang pendek dan mempengarui pertumbuhan bagian organ tanaman selada merah lainnya. Pertambahan Jumlah Daun Pembentukan dipengaruhi oleh ketersediaan air dan unsur hara dari media, sebab hara yang terlarut akan diangkut ke bagian atas tanaman dan sebagian lagi akan digunakan untuk meningkatkan tekanan turgor sel daun (Aranda et al, 2. Peningkatan jumlah daun pada tanaman berkaitan dengan pertambahan tinggi tanaman. Semakin tinggi tanaman, maka jumlah titik tumbuh daun semakin banyak sehingga pertumbuhan daun semakin besar (Istiqomah et al, 2. Perlakuan . memberikan pengaruh yang terbaik dibandingkan dua perlakuan konsentrasi POC lainnya, meskipun belum mampu menghasilkan pertambahan jumlah daun yang optimal dibandingkan dengan perlakuan t0 . Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi POC maka semakin tinggi pula respon yang diperoleh terhadap pertumbuhan daun selada merah. Perlakuan konsentrasi t2 . %) dilanjut t1 . %) merupakan perlakuan konsentrasi POC yang memberikan pengaruh yang kurang optimal terhadap minggunya, hal ini dibuktikan dengan daun selada merah yang tidak berkembang besar atau tumbuh kerdil terus-menerus Supriyanto et al. sejak umur 21 HSPT hingga masa panen namun jumlah daun tetap bertambah setiap minggunya. Selain itu, warna pada daun selada merah yang menguning sejak umur 21 HSPT hingga panen. Penurunan kualitas selada merah pada perlakuan POC . dikarenakan unsur hara yang terkandung belum memenuhi kebutuhan hara, terutama unsur N yang berperan penting dalam pertumbuhan vegetative seperti pertambahan daun (Sutrisno et al. Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang mengindikasikan bahwa tanaman yang mengalami defesiensi hara akan mengakibatkan aktivitas enzim terhambat sehingga tanaman tumbuh tidak optimal dan kerdil serta daun yang terbentuk kecil (Yulia dan Manja, 2. Warna Akar Hasil bahwa perlakuan t0 . memperoleh pertumbuhan akar yang bewarna putih dan berserat banyak yang menandakan bahwa akar tersebut adalah akar yang sehat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang mengemukakan bahwa akar yang sehat adalah akar yang bewarna putih dan berserat banyak. Akar bewarna putih dapat menjadi indikator bahwa pada atmosfer sekitar rockwool cukup dengan unsur oksigen. Oksigen sangat essensial bagi proses metabolisme, termasuk transport dan penyerapan aktif. Tanaman yang di sekitar akarnya terpenuhi kadar oksigen secara cukup, maka pertumbuhan akar akan penyerapan air dan unsur hara yang diberikan akan baik (Kurnia, 2. Sedangkan POC konsentrasi memperoleh pertumbuhan akar bewarna krem, hal ini dipengaruhi karena akar yang terus menerus terendam dalam larutan nutrisi POC. Warna akar dipengaruhi oleh pH pada larutan nutrisi, dimana diketahui nilai pH yang baik dan sesuai untuk tanaman selada merah dalam sistem hidroponik adalah 6,0 Ae 7,0 (Wati dan This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 1 (Maret 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. Sholihah, 2021. Sulistyowati dan Nurhasanah, 2. Larutan nutrisi AB Mix memiliki pH sebesar 6,5 dan larutan nutrisi POC pada perlakuan . yaitu 6, yang dinyatakan sesuai dengan kebutuhan pH tanaman selada merah, sedangkan larutan nutrisi POC pada perlakuan . yaitu 5,5. dan perlakuan . yaitu 5,3. Berat Segar Tanaman Pengamatan pada berat segar tanaman yaitu dengan menimbang berat basah pada saat tanaman masih hidup dan ditimbang secara langsung setelah panen (Ainina dan Aini, 2. Berdasarkan pada (Gambar 2. ) menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi POC maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap pertumbuhan selada merah, sehingga dapat meningkatkan berat segar tanaman. Pemberian nutrisi dengan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, panjang akar, dan jumlah daun, sehingga mempengaruhi berat segar tanaman yang optimal (Rahmani et al. Konsentrasi 15% pupuk organik limbah cair tahu dapat memberikan hasil yang paling optimal terhadap berat basah kangkung sebesar 37,61 g . Berat segar tanaman dipengaruhi oleh pertambahan jumlah daun, sebab daun merupakan organ tanaman tempat terjadinya fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun yang terdapat pada tanaman selada merah, maka berat segar tanaman juga akan semakin meningkat. Menurut hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa jumlah daun sangat menentukan hasil fotosintesis dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Istiqomah et al, 2. Apabila proses fotosintesis berlangsung dengan lancar maka menghasilkan banyak fotosintat yang nantinya digunakan sebagai pembentukan organ dan jaringan dalam tanaman diantaranya daun dan batang sehingga berat segar tanaman semakin ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 besar (Yulinati, 2. Selain itu, daun mengandung air, banyaknya jumlah daun dapat mempengaruhi kandungan air dalam tanaman yang tentunya berkaitan dengan berat segar tanaman. Hal ini disebabkan pembentukan karbohidrat hasil asimilasi menyebabkan peningkatan pada berat segar tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman dapat dipenuhi dengan cara Kemampuan akar dalam menyerap air mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sehingga semakin banyak air atau larutan nutrisi yang terserap oleh tanaman maka semakin mempengaruhi berat segar tanaman tersebut (Rahmani et al, 2. Berat Segar Akar Akar merupakan organ penting dalam pertumbuhan tanaman, hal ini kemampuan dalam penyerapan unsur hara Banyaknya jumlah akar yang dihasilkan, menandakan bahwa tersedianya unsur hara yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian proses fotosintesis dipengaruhi oleh kecepatan penyerapan unsur hara dari akar ke tanaman, meningkatnya proses laju fotosintesis akan meningkatkan fotosintat yang dihasilkan, sehingga translokasi ke organ-organ tanaman berjalan dengan optimal dan dapat meningkatkan berat segar akar tanaman (Aranda et al, 2. Berdasarkan pada (Tabel 4. mengindikasikan bahwa perlakuan t0 . dilanjut perlakuan t3 . onsentrasi 45%) merupakan perlakuan dengan pengaruh terbaik dibandingkan perlakuan lainnya terhadap pertumbuhan akar. Hal ini ditunjukkan karena semakin panjang dan besar volume akar tersebut maka mengindikasikan sistem perakaran yang This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik A lebih baik dan memiliki kemampuan lebih besar dalam aspek penyerapan unsur hara pada larutan nutrisi, oleh sebab itu pertumbuhan tanaman selada merah pada kedua perlakuan ini memperoleh pengaruh yang lebih baik dibandingkan perlakuan konsentrasi POC lainnya. Perlakuan t2 dan t1 merupakan perlakuan konsentrasi POC yang memperoleh pertumbuhan akar yang lemah dan terhambat, hal ini diduga ketersediaan unsur hara yang terkandung dalam larutan nutrisi kedua perlakuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan hara terhadap pertumbuhan akar terutama ketersediaan unsur fosfor. Kecukupan unsur hara fosfor mampu berperan pada perkembangan akar perakaran dapat menyerap nutrisi dengan baik (Ria et al, 2. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut: Pemberian pupuk organik limbah cair tahu sebagai nutrisi berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L. , yang signifikan ditunjukkan dengan perhitungan regresi pada berat segar tanaman terhadap perlakuan konsentrasi POC yang membentuk grafik linier positif dengan persamaan regresi y = 68. 56 dengan nilai r2 = 0. Perlakuan t3 . %) memperoleh nilai rerata tertinggi yaitu 32,58 g sedangkan perlakuan t1 . %) memperoleh nilai rerata terendah yaitu 12,00 g, hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi konsentrasi pupuk organik limbah cair tahu maka semakin tinggi pengaruh yang diperoleh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada Konsentrasi 45% . larutan nutrisi POC merupakan konsentrasi yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertambahan Supriyanto et al. tinggi tanaman, pertambahan panjang akar, pertambahan jumlah daun, berat segar tanaman, dan berat segar akar pada tanaman selada merah, namun respon memberikan respon yang lebih baik dibandingkan pemberian larutan nutrisi AB Mix sebagai perlakuan kontrol. DAFTAR PUSTAKA