PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 EFEKTIVITAS PEMBUATAN VLOG BERITA SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI LITERASI MULTIKULTURAL BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA Endah Septiani Utari. Pd. SMA Taruna Nusantara Jalan Raya Purworejo km 5. Magelang endahseptianiutari@gmail. Abstrak: Kaum milenial yang tak dapat jauh-jauh dari teknologi harus diwadahi dengan kegiatan belajar mengajar yang modern agar tidak terdampak negatif akan perkembangan Seorang guru harus pandai dalam mengartikan hal tersebut. Perkembangan teknologi mengharuskan terjadinya perubahan pola pikir bahwa dengan teknologi maka pembelajaran harus bisa berjalan efektif. Sebagaimana contohnya, dalam pemahaman teks berita yang mengedepankan teknologi sebagai pembelajaran. Pembuatan vlog berita diartikan sebagai gabungan antara teori dan praktek sebagai sebuah pembelajaran yang mampu mendesain, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan: . Mengetahui efektivitas pembuatan vlog berita dalam meningkatkan pemahaman teks berita, . Mengetahui efektivitas pembuatan vlog berita sebagai wujud implementasi literasi multikultural budaya. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif berdasarkan hasil produk berupa vlog berita dan deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Sampel diambil dengan purpose sampling dengan acak sederhana, yaitu siswa kelas XI SMA Taruna Nusantara sebanyak 30 responden. Instrumen penelitian berupa angket dengan skala Likert dan rubrik penilaian produk. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa . tingkat pemahaman kognitif siswa dalam memahami teks berita termasuk kategori tinggi dan . tingkat pemahaman dalam mengimplementasikan multikultural budaya melalui pembuatan vlog termasuk kategori tinggi. Kesimpulannya bahwa pembuatan vlog berita dalam meningkatkan pemahaman teks berita bagi siswa kelas XI SMA Taruna Nusantara termasuk kategori tinggi. Ini artinya, pembuatan vlog efektif untuk meningkatkan pemahaman teks berita. Selain itu, pembuatan vlog ini juga efektif untuk mewujudkan implementasi literasi multikultural budaya dalam kegiatan belajar. Kata Kunci: Efektivitas pembuatan vlog berita, pemahaman teks berita, dan implementasi multikultural budaya Abstract: Millennials who cannot stay away from technology must be accommodated with modern teaching and learning activities so that they are not negatively impacted by technological developments. A teacher must be clever in interpreting this. Technological developments require a change in mindset that with technology learning must be able to run For example, in understanding news texts that prioritize technology as learning. Making news vlogs is defined as a combination of theory and practice as a learning that is able to design, develop and utilize technology to facilitate teaching and learning activities. This research aims to: . determine the effectiveness of making news vlogs in increasing understanding of news texts, . determine the effectiveness of making news vlogs as a form of implementing multicultural cultural literacy. The type of research is descriptive research based on product results in the form of news vlogs and descriptive research using a quantitative approach. The sample was taken using simple random purpose sampling, namely 30 students of class XI Taruna Nusantara High School. The research instrument is a questionnaire with a Likert scale and a product assessment rubric. The data analysis technique uses descriptive statistical analysis. The research results show that . the level of students' cognitive understanding in understanding news texts is in the high category and . the level of understanding in implementing multicultural culture through making vlogs is A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 in the high category. The conclusion is that making news vlogs in improving understanding of news texts for class XI students at Taruna Nusantara High School is in the high category. This means that making vlogs is effective for increasing understanding of news texts. Apart from that, making this vlog is also effective in realizing the implementation of multicultural literacy in learning activities. Key Words: The effectiveness of making news vlogs, understanding news texts, and implementing multicultural culture PENDAHULUAN SMA Taruna Nusantara merupakan sekolah berasrama yang menjunjung multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pembelajaran. Penekanan pada nilai-nilai karakter dan budaya merupakan pokok penting yang selalu diajarkan dari pendidik kepada peserta didik. Hal ini dituangkan pula pada terpadunya aspek prestasi akademik, kesamaptaan jasmani, dan kemandirian. Visi SMA Taruna Nusantara adalah sekolah yang membentuk Kader pemimpin bangsa berkualitas dan berkarakter yang berwawasan Kebangsaan. Kejuangan. Kebudayaan, dengan bercirikan kenusantaraan serta memiliki daya saing Nasional maupun Internasional . taruna_nusantara. Dengan multikulturalisme budaya yang hidup bersama di dalam satu kampus dinilai sebagai sisi positif yang dapat ditonjolkan sebagai nilai-nilai multikultural yang dimiliki masyarakat Indonesia dari berbagai daerah. Multikultural ini dari istilahnya, pendidikan multikultural memiliki banyak definisi. Banks . 5: . menyatakan: " Multicultural education incorporates the idea that all students--regardless of their gender and social class and their ethnic, racial, or cultural characteristics---should have an equal opportunity to learn in school . Sampai di sini pendidikan multikultural diartikan sebagai sebuah definisi bahwa pendidikan multikultural dipahami sebagai sebuah konsep pendidikan yang memberikan kesempatan yang ama kepada semua peserta didik---tanpa memandang gender dan kelas sosial, kelompok etnik, ras, dan karakteristik kultural mereka---untuk mendapatkan kesempatan yang sama di Di sisi lain, pendidikan multikultural dalam didefinisikan oleh Banks & Banks . yakni " . is also a reform movement that is trying to change the schools and other educational institutions so that students from all social-class, gender, racial, language, and cultural groups will have an equal opportunity to learn . Pendidikan multikultural sebagai sebuah gagasan pendidikan untuk menghilangkan penindasan dan ketidakadilan dalam pendidikan. Salah satu pemahaman peserta didik dalam mengimplementasikan multikuluralisme dalam pembelajaran tergantung dari tingkat pemahaman materi dan karakter. Dalam sebuah pembelajaran yang unik, pendidik harus mampu menyeimbangkan antara pemehaman materi dengan pembentukan karakter. Dengan adanya multikulturalisme, pemahaman siswa terhadap informasi yang disampaikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi masalah pelik yang perlu Hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai macam asal daerah dalam sat u satuan pendidikan yang mengharuskan adanya penyesuaian kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Aneka ragam kultur budaya menjadi sesuatu yang perlu dipikirkan untuk mengaplikasikan pemahaman multikulturalisme. Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keselarasan pemahaman multikulturalisme dalam materi bahasa Indonesia. Salah A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 satu materi yang cukup menjadi menarik untuk digunakan dalam pembelajaran sekaligus mampu menjadi referensi dalam pemahaman multikulturalisme adalah teks berita. Teks berita memberikan keberagaman informasi yang dikemas melalui berbagai media. Melalui informasi-informasi tersebut, para peserta didik dapat memahami berita-berita dalam skala nasional. Hal ini setidaknya dapat menunmbuhkan rasa keingintahuan akan adanya perbedan di beberapa daerah sehingga menancing pemahaman multikulturalisme mereka. Penyampaian materi teks berita yang disajikan dari berbagai media, tentunya membutuhkan kemampuan pengelolaan teknologi dalam menyajikan berita-berita yang menarik. Salah satunya yaitu dengan penugasan dalam membuat vlog berita. Dengan membuat vlog berita, setidaknya ada dua hal yang mereka dapatkan, yaitu pentingnya kerja sama dan kemampuan mengolah teknologi menjadi informasi yang Hal ini mendukung adanya tumbuh kembang pemahaman multikulturalisme dalam membuat vlog berita melalui kecanggihan teknologi. Seorang guru bahasa Indonesia harus mampu mengelola pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik dan benar agar tidak terjadi ketidakbermanfaatan materi. Penelitian ini menitikberatkan pada permasalahan yang dihadapi siswa kelas XI di SMA Taruna Nusantara yang notabene sebagai generasi milineal. Mereka masih menjalani pendidikan dengan kekentalan karakter kedaerahan yang masih mereka bawa di sekolah. Penjelasan tersebut memunculkan permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian ini, yaitu . bagaimana tingkat pemahaman intelektual siswa dalam memahami teks berita dan . bagaimana tingkat pemahaman dalam mengimplementasikan multikultural budaya melalui pembuatan vlog. LANDASAN TEORI Pengertian Teks Berita Teks Berita merupakan sebuah teks yang menginformasikan tentang kejadian, peristiwa atau infomasi tentang sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Berita dalam disampaikan melalui berbagai media, baik secara lisan maupun tertulis. Penyampaian berita secara lisan yang sering kita dengar dan lihat di televisi, sedangkan penyampaian berita secara tulisan dapat kita baca di media cetak (Rahman, 2018:. Secara psikologi, pemahaman manusia terhadap suatu infornasi ada yang didapatkan melaui berbagai media. Secara harafiah, masing-masing kemampuan manusia berbeda-beda dalam menangkap sebuah informasi. Mereka bisa menangkap informasi melalui kemampuan indera yang bisa diandalkan, misalkan indera penglihatan maupun pendengaran. Semua itu dapat diterima jika memang benar-benar kemampuan penginderaan manusia tersebut mampu membantu mereka untuk menemukan sebuah informasi. Informasi dapat diperoleh melalui berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Media elektronik pun masih dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu media audio dan audiovisual. Kedua media tersebut memiliki sisi positif jika benar benar diilhami secara baik dan logis. Ketika seseorang mencoba menangkap informasi melalui membaca surat kabar, mendengarkan radio, maupun melihat televisi perlu diperhatikan tahapan-tahapan yang benar agar informasi dapat diserap dengan baik. Setiap kalimat atau pernyataan yang mengandung informasi tidak dapat ditelan secara mentah, tetapi harus dicerna dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar penikmat berita dapat terhindar dari informasi-informasi hoaks. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Setiap penikmat berita harus mampu memilah informasi-informasi dengan baik karena informasi yang disampaikan dapat tergolong faktual atau opini. Baik informasi yang bersifat faktual maupun opini harus dapat disimak dengan baik sehingga informasi tersebut dapat kita pahami. Ingatlah, jangan sampai termakan oleh informasi hoaks yang menyesatkan. Kalian harus benar-benar pandai dan paham akan informasi yang diserap sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat secara Struktur Berita Struktur berita sangat sederhana, bentuknya mirip piramida terbalik. Piramida terbalik ini memiliki prinsip informasi paling penting berada di bagian atas dan semakin ke bawah kepentingannya semakin berkurang. Dengan demikian, pembaca dapat memperoleh informasi pokok meskipun hanya membaca bagian awal berita. Struktur tersebut terdiri dari: Kepala Berita (Lea. atau bisa juga disebut teras berita --> di bagian kepala berita ini berisi tentang pembuka berita yang singkat namun menarik. Pembuka ini memberikan gambaran tentang unsur-unsur 5W 1H (What. Where. When. Who. Why, dan Ho. Tubuh/Badan Berita --> pada bagian ini berisi tentang pengembangan unsurunsur berita yang disajikan dalam lead, memberikan informasi lebih lanjut dan Pada bagian ini, berita semakin tampak jelas dan lengkap. Kaki/Ekor Berita --> Bagian ini berisi penutup berita. Sebagai kaki/ekor berita jelas bahwa bagian ini terletak di bagian paling akhir dalam sebuah berita. Isi bagian kaki/ekor berita berupa kesimpulan dari keseluruhan berita. Isi bagian ini bukan menjadi hal terpenting dalam sebuah berita. (Dikutip dari https://ditsmp. id/mengenal-teks-berita-unsurstruktur-dan-kaidah-kebahasaanny. Unsur-Unsur Berita Teks berita terdiri dari lima unsur berita yang disebut sebagai 5 W 1 H. Unsur ini harus ada di dalam sebuah berita. Kelima unsur berita tersebut, yaitu pernyataan what . , where . , when . , why . , dan how . Unsur-unsur tersebut merupakan syarat terwujudnya sebuah berita. Unsur teks berita berfungsi agar berita yang disampaikan kepada pembaca dapat diterima dengan jelas. Selain itu, tujuannya agar tidak mengaburkan makna kebenaran yang terkandung di dalam sebuah berita. Berikut penjelasan lengkap mengenai unsur 5W 1H pada penulisan berita sebagai berikut. Apa (Wha. --> Ini menjelaskan inti dari peristiwa atau informasi yang disampaikan dalam berita. Apa yang sedang terjadi? . Di Mana (Wher. --> Ini menjelaskan tentang lokasi peristiwa sehingga lebih jelas tempat atau daerah peristiwa tersebut terjadi. Di mana peristiwa tersebut . Kapan (Whe. --> Informasi waktu memberikan dimensi kronologis pada berita. Kapan peristiwa tersebut terjadi? . Siapa (Wh. --> Identifikasi individu atau kelompok yang relevan dengan berita. Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? . Mengapa (Wh. --> Menjelaskan alasan atau penyebab di balik suatu kejadian. Mengapa peristiwa tersebut terjadi? A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Bagaimana (Ho. --> Memberikan gambaran tentang proses atau cara peristiwa Bagaimana kejadiannya? (Dikutip dari https://ditsmp. id/mengenal-teks-berita-unsur-strukturdan-kaidah-kebahasaannya ) Vlog Berita Vlog merupakan hasil dari perkembangan teknologi saat ini. Vlog banyak dipakai untuk menyajikan berita dan peristiwa terkini. Vlog merupakan blog unggahannya berupa video. Penyajian berita dengan vlog ini mampu menarik perhatian pemirsa karena dapat dilihat secara langsung isi beritanya sehingga mudah untuk dimengerti. Dalam membuat vlog tidak boleh sembarangan. Vlog yang baik adalah vlog yang menarik dan mampu memberikan informasi bagi pemirsa. Oleh karena itu, perlu adanya syarat dalam pembuatan vlog. Menurut (Marwati dan Wakitaningtyas, 2021:. , syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat vlog adalah sebagai . Pemilihan tema vlog harus tepat dan dapat melihat kebutuhan masyarakat. Gambar yang jernih dan sesuai karena penampilan gambar ini merupakan faktor Pengambilan gambar dengan proporsional dan jernih sangat mendukung informasi yang disampaikan dalam vlog. Penggunaan audio yang jelas dan jernih dapat mendukung penyampaian pesan atau isi berita dengan baik. Kemampuan berbicara seorang naravlog . perlu diperhatikan. Kemampuan berbicara harus didukung oleh penggunaan bahasa baku, kalimat yang tepat, intonasi, dan artikulasi saat membawakan teks. Vlogging . ideo bloggin. diinspirasi oleh trend dunia internet sebelumnya, yaitu Banyak orang menjadi terkenal dan berpenghasilan dari blog tersebut. Saat ini, orang mulai beralih dengan membuat vlog. Banyak orang menekuni kegiatan vlog ini menjadi sebuah profesi dan sumber pendapatan. Namun, banyak juga vlogger yang mengunggah bermacam jenis video ke platform YouTube untuk sekadar hobi atau sebagai pencarian. Menurut (Marwati dan Wakitaningtyas, 2021:. berikut ini langkah-langkah dalam membuat vlog berita sebagai berikut. Rencanakan ide, kemudian lakukan curah gagasan . Setelah ditemukan ide, buatlah rincian isi teks dan gambar agar video menarik, baik dari alur maupun kreativitas penyuntingan. Siapkan peralatan. Kalian dapat menggunakan perlatan yang sederhana, seperti Namun, sebaiknya kualitas kamera ponsel dipilih yang berkualitas baik agar kualitas video yang dihasilkan bagus. Kalian juga bisa menggunakan alat tambahan lain, seperti tripod, stabilizer, dan mikrofon agar kualitas suara lebih . Setelah selesai menyiapkan peralatan, lakukan pengambilan gambar, penyuntingan, dan mengunggah video. Selain langkah-langkah tersebut, kalian juga perlu memperhatikan beberapa hal agar video yang dihasilkan bagus, baik dari segi grafis, pencahayaan, maupun kejernihan suara. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengambilan video, yaitu perhatikan pencahayaan, sudut pengambilan gambar, dan sinematografi dasar lain. Ini akan membuat video lebih elegan dan menarik. Saat penyuntingan, gunakan perangkat lunak yang mudah digunakan dan kalian pahami. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 baik dari aplikasi Windows maupun Mac. Kemudian, lengkapi video dengan judul, deskripsi video, dan gambar simbol video yang menarik. Ini dilakukan sebelum mengunggah video ke akun YouTube. Pemberian tanda pagar tertentu juga akan sangat membantu penonton untuk menemukan video tersebut. Terakhir, promosikan video yang telah dibuat dan sebarkan informasi tautan video lewat akun media lain. Ini membantu kalian dalam memasarkan video agar lebih banyak ditonton oleh orang Implementasi Literasi Menurut Abidin . 8: . , menyebutkan bahwa secara implementasi yang bersifat tradisional, lliterasi dianggap sebagai kemampuan membaca dan menulis. Orang yang dianggap dalam lingkaran pandangan ini adalah orang-orang yang mampu membaca dan menulis atau lebih tepatnya terbebas dari buta huruf. Namun, sebenarnya literasi tdak hanya itu, literasi berkembang sampai pada taraf kemampuan menyimak dan berbicara. Seiring berjalannya waktu, literasi tergeser menjadi sebuah makna yang luas, yaitu mencakup berbagai bidang penting lainnya. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor perluasan makna akibat semakin luas penggunaannya atau pengaruh lingkungan, teknologi, dan sebagainya. Perkembangan inilah yang harus dipahami bersama, apalagi oleh seorang pendidik. Selama berkembang, literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis tentang ide-ide. Hal ini memungkinkan kita untuk berbagi informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan untuk membuat makna. Oleh karena itu, literasi adalah proses yang kompleks y ang melibatkan pembangunan pengetahuan sebelumnya, budaya, dan pengalaman untuk mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam. Pada perkembangan selanjutnya, konsep literasi berkaitan erat dengan situasi dan praktik sosial. Artinya, literasi ini didefinisikan sebagai kemampuan menyalurkan ide atau gagasan sebagai praktik sosial dan budaya tinimbang dipandang sebagai prestasi kognitif yang bebas konteks. Literasi lebih lanjut dipandang sebagai keyakinan budaya dan habitualnya. Pergeseran konteks semacam ini butuh peran penting dalam proses pengembangan kemampuan literasi siswa dan pendekatan yang digunakan siswa untuk mempelajari berbagai bidang akademik. Dengan semakin meluasnya perkembangan literasi hingga pada saat ini literasi dapat dipengaruhi oleh semakin pesatnya teknologi informasi dan multimedia. Literasi dalam konteks ini telah diperluas ke dalam beberapa jenis elemen literasi, seperti, visual, auditori, dan spasial daripada kata-kata yang tertulis. Ini artinya literasi telah mengalami pergeseran sejarah budaya teks cetak yang lebih luas, menuju satu titik di mana modus visual lebih menonjol atas bantuan teknologi baru. Sebagai contoh yakni bahwa Ensiklopedia Britannica yang telah dikenal dalam bentuk cetakan selama 244 tahun, kini telah berubah menjadi sebuah kamus versi online berbantuan komponen multimedia (Abidin, 2018:. Saat ini, istilah literasi dapat bergeser menjadi istilah multiliterasi, yaitu keterampilan dengan menggunakan beragam cara untuk menyatakan dan memahami ide-ide dan informasi, dengan menggunakan bentuk-bentuk teks konvensional maupun teks inovatif, simbol, dan multimedia. Hal ini menuntut peserta didik perlu menjadi ahli dalam memahami dan menggunakan berbagai bentuk teks. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 media, dan sistem simbol untuk memaksimalkan po-tensi belajar mereka, mengikuti perubahan teknologi, dan secara aktif ber-partisipasi dalam komunitas global. Dengan demikian, pembelajaran literasi ditujukan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam literasi kritis, literasi visual, literasi media, literasi teknologi, literasi lintas kurikulum (IPS, matematika, sains, seni, dan mata pelajaran lainny. , serta literasi dalam bahasa lain (Abidin, 2018: . Menurut Abidin . 8: . bahwa pembelajaran literasi ditujukan agar siswa mampu mencapai kompetensi-kompetensi sebagai berikut. Percaya diri, lancar, dan paham dalam membaca dan menulis. Menikmati kegiatan membaca, mengevaluasi, dan menilai bacaan. Mengetahui dan memahami berbagai genre fiksi dan puisi. Memahami dan mengakrabi struktur dasar narasi. Memahami dan menggunakan berbagai teks nonfiksi. Dapat menggunakan berbagai macam petunjuk baca . onik, grafis, sin-taksis, dan kontek. untuk memonitor dan mengoreksi kegiatan membaca secara mandiri. Merencanakan, menyusun draf, merevisi, dan mengedit tulisan secara mandiri. Memiliki ketertarikan terhadap kata dan makna, serta secara aktif mengembangkan kosakata. Memahami sistem bunyi dan ejaan, serta menggunakannya untuk mengeja dan membaca secara akurat. Lancar dan terbiasa menulis tulisan tangan. Multikultural budaya Akar kata multikultural adalah kebudayaan. Multikultural didefenisikan sebagai suatu sistem perilaku dan kepercayaan yang mengenal dan mengakui keberadaan dari semua kelompok yang berbeda di dalam suatu masyarakat atau organisasi, mengakui adanya perbedaan sosial budaya dan mendorong kemungkinan kontribusi mereka di dalam suatu konteks budaya yang inklusif di mana mereka berada di dalamnya (Masri, 2020: . Multikultural menandakan adanya keanekaragaman kultur/budaya sehingga multikultural berperan dalam upaya mempersatukan budaya bangsa. Hal ini memicu terjadinya Multicultural awareness, yaitu suatu bentuk sikap sadar yang mendorong kita untuk menghargai perbedaan budaya dan dari sudut pandang yang berbeda. Proses untuk menjadi sadar terhadap nilai yang dimiliki, bias dan keterbatasan meliputi eksplorasi diri pada budaya hingga seseorang belajar bahwa perspektifnya terbatas, memihak, dan relatif pada latar belakang diri sendiri. Multicultural awareness menekankan pada budaya pengetahuan . , keterampilan . , dan kepribadian orang lain yang merangsang kompetensi antarbudaya (M asri, 2020: . Menurut Undang-Undang nomor 24 Bab i, pasal 25 ayat . mengatakan bahwa Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat . berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat . berfungsi sebagai bahasa resmi A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kompleks. Bangsa yang komoleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat . dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Sebagai bangsa yang kompleks. Bangsa Indonesia memiliki ragam budaya yang dapat diimplimentasikan di dalam kegiatan pendidikan. Pada penjelasan di sini mengharapkan bahwa tujuan akhir sebuah pendidikan multikultural, yaitu peserta didik tidak hanya mampu memahami dan menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya akan tetapi diharapkan juga bahwa para peserta didik akan mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis dan humanis (Firtikasari, 2024:. Secara global, budaya merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyarakat yang menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga dengan rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadannya (Firtikasari, 2024:. Menurut Basri . 0: . menyatakan bahwa sarana terbaik dan strategis yang digunakan untuk mengimplementasikan konsep multikulturalisme budaya adalah melalui pendidikan multikulturalisme. Pendidikan multikultural memiliki beberapa dimensi yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu: . Content integration, yaitu mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi, dan teori dalam mata pelajaran atau disiplin ilmu, . The knowledge construction process, yaitu membawa peserta didik untuk memahami implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran . isiplin ilm. , . An equity pedagogy, yaitu menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam baik dari segi ras, budaya, . ataupun sosial, dan . Prejudice reduction, yaitu mengidentifiasi karakteristik ras siswa dan menentukan metode pengajaran mereka. METODE Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Tempat penelitian di SMA Taruna Nusantara. Magelang . Waktu penelitian, yaitu pada hari Senin, 30 September 2024 s. Sabtu, 5 Oktober Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI sebanyak 372 siswa yang berasal dari berbagai daerah. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan purpose sampling dengan acak sederhana, yaitu 30 siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes dalam bentuk angket dengan skala Likert. Kriteria penilaian memiliki alternatif 4 jawaban, yaitu pertanyaan positif memiliki kriteria SS= 4. S=3. K= 2. TS=1, sedangkan pertanyaan negatif memiliki kriteria SS=1. S=2. K=3. TS=4. Instrumen penelitian terdiri dari dua aspek dengan dua . indikator yang terdiri dari 10 item pernyataan. Instrumen ini akan menghasilkan sebuah data yang disebut dengan data tunggal. Contoh angket berserta kisi-kisi dapat ditunjukkan pada Tabel 1 berikut. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Tabel 1 Instrumen Penelitian AuEfektivitas pembuatan vlog berita sebagai wujud implementasi literasi multikultural budaya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI SMA No. Aspek Indikator Pemahaman Kognitif Penjelasan Pemahaman Implementasi Multikultural Diskusi. Pernyataan Guru menyampaikan materi dengan jelas Guru menyampaikan materi secara runtut Guru menjelaskan instruksi penugasan dengan jelas Siswa dapat menangkap penjelasan materi yang disampaikan guru Siswa dapat pembuatan vlog berita Siswa dapat mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat Siswa dapat mengambil video atau gambar pencahayaan yang tepat Siswa dapat mengambil video atau gambar sesuai audio yang tepat Siswa dapat mengedit video vlog sebelum mengunggah ke media Siswa dapat mengunggah video di media sosial. Validitas instrumen menggunakan validitas konstruk. Analisis validitas konstruk instrumen menggunakan analisis faktor eksploratori. Uji lanjut dapat dilihat nilai KMO (Kaiser Meyer Olki. Jika nilai KMO lebih dari 0,5, variabel dan sampel yang digunakan memungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut (Retnawati, 2. Responden yang digunakan untuk validasi konstruk instrumen di dalam penelitian ini sebanyak 30 responden siswa dipilih secara acak. Hasil validasi kontruk instrumen dengan 10 item pernyataan terlihat bahwa nilai KMO>0,5, yaitu 0,803 dengan sig. <0,5. Hal ini berarti sampel tersebut dapat diuji lanjut dan valid. Reliabilitas instrumen menggunakan reliabilitas Coefficient Alpha atau biasa disebut CronbachAos Alpha karena instrumen berbentuk angket dan skala. Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur (Azwar, 2. Hasil reliabilitas 10 item pernyataan tersebut reliabel dan termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi karena nilai 0,783 terletak diantara 0,60 dengan 0,80. Analisis data dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, kemudian menyajikan data, dan melakukan perhitungan untuk menjawab A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Analisis data adalah deskriptif kuantitatif. Uji statistik di dalam analisis kuantitatif menggunakan analisis statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat general (Sugiyono, 2017:. Pada dasarnya, analisis deskriptif adalah sebuah tahapan pengujian yang dilakukan untuk menilai karakteristik data. Analisis ini identik digunakan dalam suatu penelitian dan didasarkan pada pengujian statistik yang kemudian dalam analisis ini akan keluar hasil berupa karakteristik data dan interpretasi suatu data. Rumus yang dipakai untuk statistik deskriptif adalah sebagai berikut. Nilai Rata-Rata (Mea. , yaitu nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok ycU= Oc ycuycn ycu = ycu (X1 X2 . Keterangan: X = Mean atau Rata-rata Oc = Jumlah = Variabel ke-n = Banyaknya data atau sampel Nilai Tengah (Media. , yaitu nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai terbesar. ycU1 ycU2 Med = Keterangan: Med = Median X1 = Nilai tengah pertama dimana median terletak X2 = Nilai tengah kedua dimana median terletak Modus, yaitu nilai dari kelompok data yang mempunyai frekuensi tertinggi atau nilai yang paling banyak terjadi . dalam suatu kelompok. yca Mo = TB ycu = . ca yc. Keterangan: = Modus TB = Titik Bawah kelas modus a = Selisih frekuensi kelas Mo dengan sebelumnya b = Selisih frekuensi Mo dengan sesudahnya c = Interval Kelas Standar Deviasi, yaitu jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. cuycnOeycuycuyc. 2 ycuOe 1 Keterangan: S = Standar Deviasi N = Jumlah data Xi = Nilai X ke-1 sampai ke-n x = Nilai rata-rata x A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Pencapaian keberhasilan sesuai dengan norma pengacuan diperoleh jenjang kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Kriteria berikut merupakan acuan pencapian dengan menggunakan data tunggal melalui penghitungan mean, median, dan modus. Tabel 2. Kriteria Tingkat Pemahaman (Taraf Keberhasila. Tingkat Pemahaman Nilai Huruf Bobot Predikat 90 % O NR O 100 % Sangat baik 80 % O NR < 90 % Baik 70 % O NR O 80 % Cukup 60 % O NR O 70% Kurang 0%ONR O 60 % Sangat kurang Sumber : (Purwanto, 2004:. No. Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Deskripsi Siswa mampu menangkap penjelasan materi teks berita dan merencanakan pembuatan vlog berita, mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat, pencahayaan yang tepat, audio yang tepat, mengedit video vlog sebelum mengunggah ke media sosial, serta berhasil mengunggah vlog berita ke media sosial youtube. Siswa mampu menangkap penjelasan materi teks berita dan merencanakan pembuatan vlog berita, mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat, pencahayaan yang tepat, audio yang tepat, serta mengedit video vlog. Siswa dapat menangkap penjelasan materi teks berita, merencanakan pembuatan vlog berita, serta mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat dengan pencahayaan yaang tepat. Siswa dapat menangkap penjelasan materi teks berita, merencanakan pembuatan vlog berita, dan mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Sangat Kurang Siswa belum dapat menangkap penjelasan materi teks berita dan belum dapat merencanakan pembuatan vlog berita. Pembahasan Responden di dalam penelitian berjumlah 30 orang. Semua responden mengisi data diri dan kolom pilihan di dalam angket. Hasil penelitian tentang rerata pemahaman intelektual siswa terhadap materi teks berita dan tingkat pemahaman dalam mengimplementasikan multikultural budaya melalui pembuatan vlog berita dapat ditunjukkan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil Mean atau Rata-Rata phm_kognitif_materi teks Keterangan Valid Missing phm_implementasi multikultural budaya_vlog berita 14,93333 Mean 22,13333 Hasil tabel 4 adalah adanya rerata yang menunjukkan bahwa tingkat pemahaman kognitif siswa didukung oleh penyampaian materi dari guru tentang teks berita dan vlog berita. Perolehan rerata menunjukkan 14,93333 berarti guru mengajar sudah sangat baik dengan menyampaikan materi jelas. Hal ini dibuktikan pula dengan perolehan rerata pada pemahaman implementasi multikultural tentang diskusi, kerjasama, solidaritas, dan aplikasinya, yaitu 22,13333. Pada tabel 5 berikut ini diperoleh hasil berdasarkan 4 pertanyaan dalam angket, yaitu nomor 1, 2, 3, dan 4 tentang pemahaman kognitif siswa dalam menerima materi teks berita dengan maksimal skor 16 dan minimal skor 4. Berdasarkan data modus dinyatakan bahwa sebagian responden menyatakan sangat setuju, artinya materi yang disampaikan jelas dan mereka dapat memahaminya dengan jelas. Total skor minimal yang diperoleh adalah 11 dan hasil presentase menunjukkan 93,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman kognitif siswa dalam rentang sangat baik. Seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Kriteria Pemahaman Kognitif Jumlah Skor Mean Median Modus MAX MIN Presentase Standar Deviasi Pada tabel 6 berikut ini dijelaskan tentang hasil berdasarkan 6 pertanyaan angket, yaitu nomor 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 tentang kriteria pemahaman implementasi A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 multikultural budaya yang dalam hal ini mencakup kerjasama kelompok, solidaritas antar anggota kelompok, dan aplikasi implementasi tersebut dalam hasil karya Berdasarkan data modus dinyatakan sebagian responden menyatakan sangat setuju, artinya para siswa dapat mengimplementasikan multikultural budaya dalam pembuatan vlog berita sehingga menghasilkan karya vlog yang baik dan sesuai dengan syarat pembuatan vlog. Selain itu, sebanyak 12 kelompok telah berhasil diseleksi untuk masuk ke youtube SMA Taruna Nusantara, sisanya berhasil diunggah ke media sosial yang lain. Total skor minimal yang diperoleh adalah 18 dan hasil presentase menunjukkan 92,2%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang implementasi multikultural budaya dalam penugasan vlog ini tergolong sangat baik. Mereka mampu berdiskusi dan bekerjasama dengan rasa solidaritas mulai dari perencan pembuatan vlog berita sampai dengan menghasilkan vlog dan mengunggahnya di media sosial. Kriteria keberhasilan sangat baik, artinya siswa mampu menangkap penjelasan materi teks berita dan merencanakan pembuatan vlog berita, mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat, pencahayaan yang tepat, audio yang tepat, mengedit video vlog sebelum mengunggah ke media sosial, serta berhasil mengunggah vlog berita ke media sosial youtube. Seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Kriteria Pemahaman implementasi multikultural Jumlah skor Mean Median Modus Max Min Presentase Standar Deviasi Dengan demikian, sangat dibutuhkan kesiapan dan profesionalitas guru dalam menjelaskan materi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa dapat menerima materi dengan jelas sehingga mampu mengaplikasikannya dalam sebuah karya, seperti pada karya vlog berita tersebut. Selain itu, kebutuhan akan implementasi multikultural budaya, seperti sikap kerja sama, solidaritas, dan kemauan bekarya menjadi kunci keberhasilan. Pembuatan vlog berita dalam meningkatkan pemahaman teks berita bagi siswa kelas XI SMA Taruna Nusantara termasuk kategori tinggi. Ini artinya, pembuatan vlog efektif untuk meningkatkan pemahaman teks berita. Selain itu, pembuatan vlog ini juga efektif untuk mewujudkan implementasi literasi multikultural budaya dalam kegiatan belajar. Penutup Tingkat pemahaman secara kognitif siswa dalam memahami teks berita termasuk kategori sangat baik. Ini artinya, penyampaian materi teks berita dan vlog berita efektif dalam merangsang pemahaman siswa. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Tingkat pemahaman dalam mengimplementasikan multikultural budaya melalui pembuatan vlog termasuk kategori sangat baik, yaitu siswa mampu menangkap penjelasan materi teks berita dan merencanakan pembuatan vlog berita, mengambil vidio atau gambar sesuai setting tempat, pencahayaan yang tepat, audio yang tepat, mengedit video vlog sebelum mengunggah ke media sosial, serta berhasil mengunggah vlog berita ke media sosial youtube. DAFTAR PUSTAKA