JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X Pengembangan Produk & Pemasaran UMKM Miniatur Jalur Berbasis E-Commerce di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Made Devi Wedayanti. Awliya Afwa. Octadino Haryadi. Devi Kurniawati. Miftahul Jannah. Ivan Kassanda. Andi Nia Shavira. Program Studi Administrasi Publik. Universitas Islam Riau . Program Studi Manajemen. Universitas Islam Riau . Program Studi Teknik Informatika. Universitas Islam Riau . Program Studi Pendidikan Agama Islam. Universitas Islam Riau . Program Studi Ilmu Hukum. Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution No. Mapoyan. Pekanbaru. Riau. Indonesia. Kode Pos 28284 *Email Penulis Koresponden: madedeviwedayanti@soc. Received : dd/mm/yy. Revised : dd/mm/yy. Accepted : dd/mm/yy Abstrak Tantangan utama dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini terletak pada proses produksi yang masih bergantung pada peralatan yang bersifat tradisional, sehingga menyebabkan dalam proses pengerjaan memakan waktu yang lebih lama dan jumlah produksi menjadi terbatas. Permasalahan kedua berkaitan dengan aspek manajemen, khususnya belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP), deskripsi tugas yang terstruktur, serta pencatatan keuangan yang bersifat sistematis, terutama untuk laporan laba rugi. Permasalahan ketiga berada pada aspek pemasaran, dimana mitra belum memanfaatkan perangkat digital seperti media sosial, platform ecommerce, atau aplikasi relevan lainnya untuk memperluas jangkauan pasar. Akibatnya, penjualan produk miniatur jalur masih terbatas hanya di wilayah desa tempat mitra berada. Pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyakarat (PkM) ini melalui beberapa tahapan utama, yaitu sosialisasi, penyaluran bantuan peralatan produksi, pelatihan, penerapan teknologi, serta pengembangan keberlanjutan program. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan keberhasilan yang signifikan, tercermin dari tingginya antusiasme mitra yang terlibat. Kualitas dan serta kapasitas produksi mengalami peningkatan sekitar 50%, dari semula 5Ae15 unit per bulan menjadi 30Ae40 unit per bulan. Selain itu, mitra UMKM kini telah memiliki SOP dan juga sistem pencatatan laporan laba Produk miniatur jalur juga telah mulai dipasarkan secara daring melalui berbagai platform, serta dijual di toko oleh-oleh yang berada di Pekanbaru. Kata kunci : Pengembangan. Produksi. Manajemen. Pemasaran. UMKM. Miniatur Jalur Abstract The main challenge in this PKM programme lies in the production process, which still depends on traditional tools, leading to time-consuming operations and limited production output. The second issue concerns the management aspect, specifically the absence of Standard Operating Procedures (SOP. , lack of structured job descriptions, and the unavailability of systematic financial documentation, particularly profit and loss reports. The third problem is related to marketing, as the partner has not yet adopted digital tools such as social media, e-commerce platforms, or relevant applications to expand their market reach. Consequently, miniature lane product sales remain confined to the local village area. The implementation of this PKM programme followed several key stages: socialisation, distribution of production equipment, training, technological application, and the development of programme sustainability. The outcomes of this activity showed notable success. JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X reflected in the strong enthusiasm of the participating partners. Production quality and capacity increased by approximately 50%, from an initial 5Ae15 units per month to 30Ae40 units. In addition, the partner MSMEs now have well-established SOPs and maintain profit and loss records. Furthermore, miniature lane products are now actively promoted through online platforms and sold in souvenir shops in Pekanbaru. Keywords : Development. Production. Management. Marketing. SMEs. Miniature Line PENDAHULUAN Miniatur Jalur merupakan salah satu bentuk representatif dari kekayaan budaya Kabupaten Kuantan Singingi. Provinsi Riau, yang mengandung nilai historis dan kultural yang Keistimewaan produk ini tidak lepas dari keberadaan tradisi Pacu Jalur, sebuah warisan budaya yang telah diturunkan lintas generasi selama lebih dari satu abad. Tradisi tersebut tidak hanya mencerminkan identitas kultural masyarakat setempat, tetapi juga telah tumbuh menjadi perhelatan budaya berskala internasional (Wedayanti. Siswanto. Sundari, & Kusumawaty, 2. Pada masa penjajahan Belanda. Pacu Jalur diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina. Setelah Indonesia merdeka, tradisi ini kemudian menjadi bagian dari perayaan hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri, di wilayah Riau. Saat ini. Pacu Jalur rutin dilaksanakan sebagai wujud peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (Purwanti et al. Miniatur Jalur merupakan hasil karya seni ukir berbahan kayu dengan ukuran berkisar antara 30 hingga 50 cm (Sri Chairani et al. , 2. , dan kerap kali tampil dalam berbagai festival budaya (AMRI, 2. Produk ini juga telah dikenal luas sebagai salah satu cendera mata khas dari Kuantan Singingi (Intansari, 2. Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensi ekonomi kreatif yang signifikan dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 12. 752 unit. Namun demikian, hanya sebagian kecil dari pelaku UMKM yang bergerak dalam produksi Miniatur Jalur, meskipun permintaannya mengalami peningkatan signifikan setiap kali musim Pacu Jalur tiba, yakni dari bulan Mei hingga Agustus. Salah satu unit usaha yang bergerak dalam bidang tersebut adalah UMKM Miniatur Jalur Upir, yang saat ini menjadi mitra utama dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini. Berdiri sejak tahun 1980-an dalam produksi miniatur jalur. UMKM Miniatur Jalur Upir tergolong sebagai salah satu usaha mikro tertua di Kabupaten Kuantan Singingi. Walaupun telah lama beroperasi, legalitas usahanya baru diformalkan pada tahun 2024 melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) 1208240079576. Keterlambatan ini utamanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pelaku usaha mengenai prosedur administratif dan proses perizinan Lokasi UMKM ini berada di Desa Jaya Kopah. RT 005/RW 001. Kecamatan Kuantan Tengah. Kabupaten Kuantan Singingi. Di bawah kepemimpinan Bapak Firdaus, usaha ini memiliki lima tenaga kerja aktif yang terlibat langsung dalam proses produksi, dengan kapasitas produksi bulanan mencapai A20 unit Miniatur Jalur dan dapat meningkat menjadi A50 unit per bulan selama puncak musim Pacu Jalur, antara Mei hingga Agustus. Produk yang dihasilkan dipasarkan secara lokal ke desa-desa sekitar Jaya Kopah, serta menjadi oleh-oleh yang diminati para perantau yang kembali dari Malaysia maupun provinsi lain di Indonesia. Selain itu, penjualan juga dilakukan secara langsung di lokasi acara festival Pacu Jalur yang digelar setiap tahun di beberapa kecamatan, seperti Gunung Toar . Mei Ae Jun. Pangean . Ae10 Jun. Hulu Kuantan . Ae23 Jun. Inuman . Ae7 Jul. Cerenti . Ae14 Jul. Benai . Ae21 Jul. Pulau Aro . Ae28 Jul. Kuantan Mudik . Ae3 Agustu. Sentajo Raya . Ae10 Agustu. Kuantan Hilir . Ae16 Agustu. , dan Kuantan Tengah . Ae25 Agustu. Harga Miniatur Jalur bervariasi antara Rp35. 000 hingga Rp500. 000 tergantung pada dimensi produk, yang berkisar dari 50 cm hingga 5 meter, dengan lebar minimal 10 cm. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra terletak pada proses produksi yang masih mengandalkan alat-alat tradisional seperti parang, ketam, berbagai jenis pahat, gerinda, gergaji, palu, cat, dan kuas. Keterbatasan sarana dan prasarana produksi, termasuk ketersediaan bahan baku, peralatan kerja, serta ruang produksi yang terbatas, menjadi kendala yang signifikan JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X terhadap efisiensi operasional. Seluruh tahapan produksi masih dijalankan secara manual, sehingga proses pengerjaan memerlukan waktu yang lebih panjang dan berdampak pada keterbatasan volume produksi. Permasalahan berikutnya menyangkut aspek manajerial, yakni belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pembagian tugas yang jelas, yang menyebabkan tingginya pergantian tenaga kerja. Di samping itu, belum terdapat sistem pencatatan keuangan yang memadai, seperti laporan laba rugi, dan masih terjadi pencampuran antara pendapatan usaha dan keuangan pribadi. Kondisi ini menghambat tersedianya dana khusus untuk pengembangan usaha, seperti pelatihan karyawan maupun kegiatan promosi. Permasalahan ketiga terkait dengan aspek pemasaran, yaitu rendahnya pemanfaatan teknologi digital seperti media sosial, platform e-commerce, dan aplikasi berbasis daring lainnya. Akibatnya, pemasaran produk masih terbatas pada wilayah lokal dan belum menjangkau pasar yang lebih luas secara online maupun melalui strategi promosi digital yang aktif. Permasalahan dalam aspek produksi, manajemen, dan pemasaran merupakan isu mendesak yang harus segera diatasi, karena keberhasilan suatu produk dalam bersaing di pasar sangat ditentukan oleh mutu, keamanan, dan daya tariknya (Wedayanti. Siswanto. Sundari, & Kusumawaty, 2024. Wedayanti. Siswanto. Sundari. Kusumawaty, et al. , 2. Ketiga aspek tersebut juga berperan penting dalam mendorong kemajuan UMKM (Evadianti & Pramazuly. Oetama et al. , 2. Sejumlah program Pengabdian kepada Masyarakat yang menitikberatkan pada penguatan aspek produksi telah banyak dilaksanakan (Budi Santoso et al. Radix AP Jati et al. , 2022. Zahro et al. , 2. Namun demikian, belum ditemukan program pengabdian yang secara komprehensif menyasar pengembangan terintegrasi ketiga aspek tersebut dalam satu kegiatan (Pangestu et al. , 2. Oleh karena itu, tim menyusun Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (GAB) yang menjadikan Miniatur Jalur sebagai produk unggulan Kabupaten Kuantan Singingi. Provinsi Riau. Tujuan utama kegiatan PkM ini adalah membantu mitra UMKM Miniatur Jalur Upir dalam mengatasi permasalahan produksi, manajerial, dan pemasaran secara holistik dan berkelanjutan. METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2024, bertempat di lokasi mitra UMKM Miniatur Jalur Upir yang beralamat di Desa Jaya Kopah. Kecamatan Kuantan Tengah. Kabupaten Kuantan Singingi. Provinsi Riau. Rangkaian kegiatan yang dirancang dalam implementasi solusi meliputi beberapa tahap utama, yakni: sosialisasi, pemberian bantuan, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta perencanaan keberlanjutan program. Uraian setiap tahapan tersebut dijelaskan secara sistematis sebagai berikut: Tabel 1. Partisipasi Mitra Sesuai dengan Tahapan dan Langkah-langkah PkM Tahapan / Langkah-langkah Partisipasi Mitra Tahap sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan 1. Menyiapkan lokasi pelaksanaan program PkM secara formal kepada mitra. Dalam kegiatan sosialisasi secara kegiatan ini, tim menyampaikan penjelasan mendalam mengenai maksud dan tujuan program, manfaat yang 2. Mengatur kehadiran peserta akan diperoleh mitra, mekanisme pelaksanaan sosialisasi yang terdiri atas sumber daya manusia dari pihak kegiatan, serta bentuk kerja sama yang dirancang. Melalui tahap ini, diharapkan tercapai kesepahaman bersama mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan PkM 3. Menyusun kesepahaman bersayang sesuai dan adaptif terhadap kondisi mitra. ma mengenai tema utama dalam pelaksanaan program PkM. JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X Tahap pemberian bantuan dilaksanakan melalui 1. Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan. penyaluran mesin serta peralatan produksi Miniatur Jalur yang dibutuhkan oleh mitra, sebagai bentuk 2. Menerima serta menindaklanjuti secara aktif bantuan yang telah dukungan dari tim pelaksana pengabdian. Pada tahapan pelatihan, tim pengabdian memberikan bimbingan kepada mitra terkait pemanfaatan teknologi, khususnya dalam pengoperasian mesinmesin produksi yang telah disediakan. Kegiatan ini juga mencakup pelatihan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pencatatan laporan laba rugi secara terstruktur dan sistematis. Pada tahap penerapan teknologi, mitra mulai mengoperasikan mesin-mesin yang telah diserahkan oleh tim PkM dalam kegiatan produksi, sekaligus menerapkan teknologi untuk mendukung strategi pemasaran produk secara optimal. Proses pendampingan dan evaluasi dilaksanakan oleh tim dengan melakukan pemantauan terhadap perkembangan mitra, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan kegiatan PkM. Di samping itu, tim juga memberikan arahan dalam kegiatan pemasaran Miniatur Jalur ke toko oleh-oleh yang berlokasi di Pekanbaru. Pada tahap keberlanjutan program, tim memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah lanjutan yang akan ditempuh. Menyiapkan tempat pelaksanaan untuk mendukung kelancaran kegiatan pelatihan. Mengoordinasikan manusia dari pihak mitra. Berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan kegiatan pelatihan yang Menyiapkan tempat pelaksanaan untuk mendukung penerapan Berpartisipasi seluruh proses implementasi teknologi yang dijalankan. Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan pendampingan secara Mengoordinasikan peserta yang terlibat dalam sesi Berpartisipasi Terlibat langsung dalam evaluasi perkembangan UMKM sebelum program PkM. Berpartisipasi mendengarkan serta memahami rancangan tindak lanjut program Tim pelaksana kegiatan ini adalah Made Devi Wedayanti. Awliya Afwa. Octadino Haryadi. Devi Kurniawati. Miftahul Jannah. Ivan Kassanda. Andi Nia Shavira. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1 menampilkan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dimulai dengan pelaksanaan tahap sosialisasi. Pada tahapan ini, tim pengabdian menyampaikan informasi secara menyeluruh mengenai program serta ragam aktivitas yang akan dijalankan selama proses Selain itu, disampaikan pula bahwa program ini memperoleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Islam Riau, untuk periode tahun 2024 hingga 2025. Materi sosialisasi meliputi penjabaran mengenai tujuan utama dari JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X kegiatan PkM, yaitu mendukung mitra UMKM Miniatur Jalur Upir dalam mengatasi tantangan di bidang produksi, manajemen, dan pemasaran. Tim juga memaparkan manfaat yang akan diperoleh mitra, antara lain bantuan alat produksi, peningkatan kapasitas serta kualitas hasil produksi, penguatan keterampilan dalam pengoperasian mesin, pemahaman penyusunan SOP, pencatatan laporan laba rugi, serta pemahaman strategi pemasaran baik secara daring maupun Di samping itu, tahap ini juga memuat penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan dan skema kerja sama yang ditawarkan. Seluruh materi disampaikan langsung oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat. Dr. Made Devi Wedayanti. Si. , yang merupakan akademisi di bidang Administrasi dan pengampu mata kuliah Dasar-dasar Kewirausahaan di berbagai fakultas Universitas Islam Riau. Gambar 1. Tahapan Sosialisasi PkM Gambar 2 menunjukkan pelaksanaan tahap kedua, yakni pemberian bantuan, di mana tim pengabdian yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Universitas Islam Riau menyalurkan berbagai jenis peralatan serta mesin produksi untuk mendukung proses pembuatan Miniatur Jalur, seperti gergaji, mesin ketam, mesin ukir, mesin amplas, mesin cat, cat kayu, kuas ukir, spidol permanen, doubletip, dan peralatan pendukung lainnya. Proses serah terima bantuan mesin ini secara simbolis diwakili oleh Bapak Awliya Afwa. Gambar 2. Tahapan Pemberian Mesin-mesin Produksi Gambar 3. menampilkan tahapan berikutnya yang mencakup kegiatan pelatihan dan penerapan teknologi, di mana tim pengabdian masyarakat secara langsung melaksanakan JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X pelatihan terkait penyusunan SOP. JobDesk, dan pencatatan laporan laba rugi. Kegiatan bertema SOP dan JobDesk dipandu oleh Bapak Awliya Afwa. dari Program Studi Manajemen. pelatihan pencatatan laporan laba rugi dipandu oleh Ibu Devi Kurniawati. dari Program Studi Manajemen. dan pelatihan pemasaran digital dipimpin oleh Bapak Octadino Haryadi. Kom. Kom. dari Program Studi Teknik Informatika. Gambar 3. Tahapan Pelatihan & Tahapan Penerapan Teknologi Kegiatan pengabdian ini turut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Desa Jaya, yaitu Bapak Adi dan Bapak Ipul. Dalam sambutannya. Bapak Adi selaku perwakilan desa menyampaikan apresiasi kepada para dosen dari Universitas Islam Riau atas terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Islam Riau atas dukungan pendanaan yang diberikan dalam pelaksanaan program ini. Selain itu, pihak Desa Jaya berharap agar UMKM Miniatur Jalur Upir dapat menjaga dan merawat mesin-mesin produksi yang telah diterima. Tahapan selanjutnya dalam kegiatan ini meliputi pendampingan, evaluasi, dan keberlanjutan program. Pada tahap ini. Tim Pengabdian menyampaikan harapan agar UMKM Miniatur Jalur Upir terus tumbuh dan mengoptimalkan proses produksi dengan memanfaatkan mesin yang telah disalurkan. Berdasarkan evaluasi yang disampaikan oleh mitra UMKM, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah produksi miniatur jalur, yaitu sekitar 50%, dari sebelumnya 5Ae15 unit per bulan menjadi 30Ae40 unit per bulan setelah pelaksanaan program PkM. KESIMPULAN Permasalahan utama dalam kegiatan PkM ini berada pada aspek produksi, di mana proses pembuatan masih bergantung pada peralatan tradisional sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih lama dan jumlah produksinya terbatas. Permasalahan kedua berkaitan dengan aspek manajemen, yang mencakup belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP), tidak adanya pembagian tugas yang terstruktur, serta belum diterapkannya pencatatan laba rugi secara administratif. Sementara itu, persoalan ketiga muncul di bidang pemasaran, karena mitra belum memanfaatkan media sosial, platform e-commerce, maupun aplikasi digital untuk memperluas jangkauan pasar, sehingga pemasaran miniatur jalur masih terbatas di wilayah sekitar desa mitra. Tujuan dari kegiatan PkM ini adalah mengatasi ketiga permasalahan tersebut melalui tahapan sosialisasi, penyaluran bantuan, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta program keberlanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kualitas produksi dengan kenaikan jumlah produksi sekitar 50%, dari 5Ae15 unit per bulan menjadi 30Ae40 unit per bulan. mitra kini telah memiliki SOP, job description, serta pembukuan JURNAL ABDIMAS MANDIRI VOLUME 9 No. 2 AGUSTUS 2025 DOI : ISSN PRINT : 2598-4241 ISSN ONLINE : 2598-425X laba rugi. dan dari sisi pemasaran, produk miniatur jalur mulai dipasarkan secara daring dan luring melalui toko oleh-oleh di Pekanbaru. UCAPAN TERIMA KASIH Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Islam Riau atas dukungan pendanaan melalui Hibah Pengabdian Masyarakat Skema Kompetitif untuk tahun anggaran 2024Ae2025. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Mitra UMKM Miniatur Jalur Upir yang telah berkontribusi aktif dalam menyukseskan kegiatan pengabdian masyarakat ini. DAFTAR PUSTAKA