ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 DOI : https://doi. org/10. 31938/jns. INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA INFORMASI KONSERVASI: EVALUASI SOSIO-DEMOGRAFI PENGIKUT AKUN @bbtn_gn_gedepangrango Instagram as a Conservation Information Medium: A Socio-Demographic Evaluation of @bbtn_gn_gedepangrango Account Followers Sisca Widiya Afiyanti1*. Rinekso Soekmadi2 dan Eva Rachmawati2 Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika. Fakultas Kehutanan dan Lingkungan. IPB University. Jalan Raya Dramaga. Bogor, 16680. Indonesia. *Corresponding author : sisca. widiya@gmail. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan dan Lingkungan. Jalan Raya Dramaga. Bogor, 16680. Indonesia. e-mail: r. soekmadi@apps. e-mail: eva_rachmawatisolihin@gmail. Diterima : 26 Mei 2025 Direvisi : 3 Juni 2025 Disetujui : 17 Juni 2025 ABSTRACT Social media has become a crucial platform for disseminating tourism-related information, including climbing tourism within conservation areas. Mount Gede Pangrango National Park (TNGGP) utilizes the Instagram account @bbtn_gn_gedepangrango to share information about hiking activities, promote nature-based tourism, and provide education on conservation ethics through the #PendakiCerdas campaign. This study aims to evaluate the management of the @bbtn_gn_gedepangrango account based on the socio-demographic characteristics of its followers. Data were collected from 482 active followers using a quantitative approach through an online questionnaire. The findings indicate that the majority of followers belong to Generation Z, are male, have a high school level of education, and reside in the Greater Jakarta area (Jabodetabe. However, the level of concern regarding waste management remains low, as only 19% of respondents demonstrated awareness of waste issues within TNGGP. These results highlight the need for more targeted and audience-specific conservation communication strategies to enhance public awareness and participation in environmental preservation efforts. Keywords: Climbing. Instagram. Mount Gede Pangrango National Park, #PendakiCerdas ABSTRAK Media sosial kini menjadi sarana penting dalam penyampaian informasi pariwisata, termasuk wisata pendakian di kawasan konservasi. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) memanfaatkan akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango untuk menyampaikan informasi pendakian, promosi wisata alam, serta edukasi mengenai etika konservasi melalui kampanye #PendakiCerdas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango berdasarkan karakteristik sosio-demografi pengikut akun. Data dikumpulkan dari 482 responden pengikut aktif, menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengikut merupakan generasi Z, laki-laki, berpendidikan SMA, serta berdomisili di wilayah Jabodetabek. Namun, masih rendahnya tingkat kepedulian terhadap sampah digambarkan dari total 482 responden hanya 19% yang peduli sampah di TNGGP. Temuan ini menekankan pentingnya strategi komunikasi konservasi yang lebih terarah dan sesuai dengan profil audiens agar dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam upaya pelestarian lingkungan. Kata kunci: Instagram. Pendakian, #PendakiCerdas. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango PENDAHULUAN Pendakian merupakan kegiatan wisata utama di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Wisata pendakian semakin populer, dipicu oleh kemunculan film berjudul "5 cm" bernuansa pendakian pada tahun 2012. Berdasarkan Laporan Statistik Balai Besar TNGGP Tahun 2016 dijelaskan bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2012 sebanyak 38. orang, meningkat menjadi 82. 577 orang pada tahun 2013 dan pada 2014 mencapai 96. Meningkatnya minat pendakian di ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 TNGGP berpotensi menimbulkan pelanggaran Pelanggaran pendakian yang terjadi yaitu tidak memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI), membuka jalur tidak resmi, merusak ekosistem sepanjang jalur, melakukan tindakan vandalisme (TNGGP Hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap kondisi ekologis TNGGP dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Disisi lain, upaya penyampaian informasi kepada pengunjung dan masyarakat pada umumnya telah dilakukan. Upaya penyampaian informasi tentang pendakian telah dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyampaian informasi secara langsung melalui kampanye dan sosialisasi, sedangkan untuk menjangkau kelompok sosio demografis yang besar dan beragam, informasi disampaikan melalui media sosial salah satunya Instagram. Instagram menjadi media sosial terbanyak ke empat yang digunakan di Indonesia setelah Facebook. Youtube dan TikTok (Apjii 2. Akun Instagram TNGGP @bbtn_gn_gedepangrango informasi terkait aturan pendakian seperti jadwal buka-tutup jalur, persyaratan pendakian, prosedur booking online, pembaruan terkini mengenai kondisi cuaca, status jalur pendakian, hingga perubahan tarif tiket. Imbauan pendakian mencakup ketentuan jumlah pendaki dalam satu kelompok, batas usia minimum pendaki, jenis peralatan yang diperbolehkan maupun dilarang, serta kewajiban untuk menggunakan jalur resmi. Selain informasi terkait aturan dan himbauan pendakian, akun @bbtn_gn_gedepangrango juga menyampaikan konten terkait konservasi seperti membawa kembali sampah saat turun gunung, larangan merusak ekosistem sepanjang jalur pendakian dan mengajak pendaki untuk berpartisipasi dalam kegiatan aksi bersih gunung yang diadakan secara rutin hampir setiap tahun. Himbauan terhadap perilaku taat aturan pendakian dan informasi konservasi dikemas #PendakiCerdas. Tagar #PendakiCerdas mendeskripsikan pendaki yang bertanggung jawab dan peduli terhadap diri sendiri, peduli kawan dan peduli lingkungan. Peduli diri sendiri yaitu melakukan persiapan yang baik sebelum pendakian, membawa perlengkapan dengan cermat, memahami kondisi fisik dan kesehatan diri sendiri. Peduli kawan yaitu menjaga kebersamaan, saling membantu dan tidak meninggalkan teman di belakang. Peduli lingkungan, tidak merusak tumbuhan, tidak memburu satwa, tidak melakukan vandalisme dan tidak meninggalkan limbah di TNGGP (KSDAE 2. Contoh konten pendakian dan salah satu kegiatan konservasi yang diadakan oleh Balai Besar TNGGP disajikan pada Gambar 1. Penyampaian informasi #PendakiCerdas @bbtn_gn_gedepangrango diharapkan memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai #PendakiCerdas, rasa bangga melaksanakan nilai-nilai #PendakiCerdas dan melakukan tindakan nyata sesuai dengan nilai-nilai #PendakiCerdas. Secara luas, edukasi konservasi tidak hanya menargetkan kepada pendaki saja melainkan masyarakat umum agar berpikir dan bertindak lingkungan berkelanjutan dan pemanfaatan lingkungan yang bijaksana. Akun @bbtn_gn_gedepangrango juga menjadi media promosi wisata untuk menarik pengunjung melalui konten keindahan alam di TNGGP yang ditampilkan berupa foto dan video. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango berdasarkan karakteristik sosio-demografi pengikut akun. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola media sosial Balai Besar TNGGP dalam menyusun strategi penyebaran informasi yang lebih efektif terkait taat aturan pendakian dan konservasi. Penelitian ini menawarkan kebaruan dalam mengkaji efektivitas media sosial sebagai ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 pendekatan sosio-demografis jarang dilakukan. Gambar 1 Contoh konten pendakian dengan topik penutupan jalur pendakian . dan kegiatan bersih-bersih gunung dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional sebagai bentuk kegiatan konservasi . II. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2023 s. d Juni 2024 yang berfokus pada akun Instagram Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (@bbtn_gn_gedepangrang. Akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango November 2023 telah diikuti sebanyak 87. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan rumus Slovin dan batas toleransi kesalahan sebesar 5% ( = 0,. , sehingga total responden yang dibutuhkan sebanyak 399. Kriteria responden dalam penelitian ini yaitu responden merupakan pengikut aktif akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango, pernah mengakses informasi tentang pendakian pada akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango dan bersedia menjadi responden sebagai sumber data primer yang diperlukan. Total responden yang mengisi kuesioner yaitu 543, selanjutnya dilakukan penyaringan dari 21 responden ganda dan 40 responden tidak valid, sehingga diperoleh 482 responden yang digunakan sebagai data primer. Pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 secara online berbentuk google form yang diunggah pada Instagram stories akun @bbtn_gn_gedepangrango. Kuesioner yang dibagikan bersifat tertutup untuk memudahkan responden menjawab pentanyaan yang Kuesioner ini disusun untuk mendapatkan informasi terkait karakteristik pengikut akun @bbtn_gn_gedepangrango. Karakteristik pengikut akun Instagram meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan domisili. Usia dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelahiran tahun 1960-1980 (Gen X), kelahiran tahun 1981-1995 (Gen Y) dan kelahiran tahun 1996-2010 (Gen Z). Jenis kelamin dibagi menjadi Laki-laki dan Perempuan. Tingkat pendidikan dibagi menjadi tidak tamat SD/sederajat, tamat SD/sederajat, tamat SMP/sederajat, tamat SMA/sederajat. Diploma. Sarjana dan Pascasarjana. Jenis pekerjaan dibagi menjadi Siswa. Mahasiswa, pegawai BUMN. Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai swasta, wiraswasta, dan lainnya. Domisili dibagi menjadi asal Jabodetabek. Cianjur dan Sukabumi, serta lainnya. Pengamatan juga dilakukan terhadap responden yang menunjukkan kepedulian terhadap isu sampah dalam kolom saran pada kuesioner. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2019. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pengikut Akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango Penelitian ini mengamati 482 responden yang merupakan pengikut aktif akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango yang mengakses informasi seputar kegiatan pendakian pada akun @bbtn_gn_gedepangrango. Pengamatan karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan domisili yang disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Jumlah responden akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango berdasarkan karakteristik pengikut akun Kategori usia pengikut akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango yang mendominasi yaitu Generasi Z (Gen Z) yang lahir antara tahun 1996 sampai 2020 sebanyak 366 ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 responden . %). Kategori jenis kelamin didominasi oleh Laki-laki sebanyak 402 responden . %) dan Perempuan sebanyak 80 responden . %). Kategori tingkat pendidikan didominasi oleh pengikut akun tamatan SMA sebanyak 315 responden . %) dan terbanyak kedua yaitu pengikut yang berpendidikan Sarjana sebanyak 92 responden . %). Jenis pekerjaan yang mendominasi pengikut akun yaitu pegawai swasta sebanyak 165 responden . %). Kategori domisili didominasi oleh pengikut akun yang berasal di Jabodetabek sebanyak 305 responden . %). Analisis karakteristik pengikut akun @bbtn_gn_gedepangrango digunakan untuk mengamati karakteristik yang mendominasi penggunaan akun @bbtn_gn_gedepangrango dalam mengevaluasi penyebaran informasi pendakian, edukasi konservasi yang dikemas pada kampanye #PendakiCerdas dan promosi wisata alam di TNGGP. Pengikut akun @bbtn_gn_gedepangrango didominasi oleh kalangan muda yang aktif mengakses internet setiap harinya. Survei asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia (Apjii 2. menyatakan bahwa generasi yang mendominasi penggunaan media sosial Instagram yaitu Generasi Z. Pengaruh internet telah menyebabkan Gen Z dapat dengan mudah mengakses informasi perjalanan wisata serta menunjukkan minat untuk bepergian (BiliEska et al. dan perencanaan wisata (Dimitriou and AbouElgheit 2. Usia produktif pada rentang usia 26-45 tahun . ermasuk gen Y dan gen Z) lebih optimis pada kegiatan konservasi (Alyn et al. , karena pemahaman yang lebih luas terhadap dampak konservasi (Tomasi et al. Sedangkan untuk rentang usia 45 Ae 65 tahun . en X) lebih sedikit mengikuti akun TNGGP, hal ini diduga karena rendahnya adaptasi terhadap pencarian informasi melalui internet (Shatto dan Erwin Pengelola akun Instagram TNGGP dapat menjebatani kesenjangan informasi konservasi pada rentang usia 45 Ae 65 tahun yang masih memiliki minat pendakian dan mampu beradaptasi dengan internet agar dapat Instagram memberikan informasi panduan pendakian yang ramah bagi usia rentan atau kelompok Minat kegiatan outdoor seperti pendakian didominasi oleh Laki-laki (Blaine dan Akhurst Hal ini diduga melatarbelakangi banyaknya Laki-laki yang mengakses akun @bbtn_gn_gedepangrango. Hal ini karena lakilaki termotivasi untuk menaklukkan alam liar dan menikmati tantangan (Godtman Kling et al. Laki-laki sering diasumsikan lebih terampil dalam menghadapi alam liar (Davies et al. Motivasi Laki-laki beraktivitas di alam bebas umumnya untuk memenuhi hasrat kesenangan dan mengapresiasi keindahan alam (Espiner et al. Pengelola akun TNGGP dapat mengemas konten pendakian yang menjelaskan kegiatan pendakian dapat dilakukan oleh kaum perempuan. Perempuan dengan keterbatasan fisiknya terkadang memilih wisata yang jauh dari resiko (Kiewa Selain itu, konten Pendakian dapat memberikan panduan dan pengalaman dari perempuan yang pernah melakukan pendakian (Doran et al. Tingkat pendidikan yang mendominasi pengikut akun @bbtn_gn_gedepangrango adalah pengikut Tamat SMA dan kedua adalah Sarjana. Hal ini sejalan dengan dominasi pada karakteristik Usia yaitu 15-29 tahun (Gen Z) yang saat ini masih menempuh dunia pendidikan baik SMA hingga Sarjana. Dominasi pelajar dalam aktivitas di alam dikaitkan dengan adanya dukungan secara internal baik penyelenggara pendidikan dan orang tua. Aktivitas di alam umumnya mulai diperkenalkan di sekolah dengan tujuan meningkatkan keterampilan, mengeksplorasi kepribadian dan mencari kesenangan terhadap alam (Waaler et al. Motivasi aktivitas pelajar di alam yang diteliti terdiri dari kesempatan untuk menikmati dan bersenangsenang dengan suasana alam, kesempatan bertemu teman baru, kesempatan untuk ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 melarikan diri dari rutinitas dan kesempatan menjelajahi wilayah baru (Festeu 2. Pendidikan menambah tingkat kesadaran individu akan manfaat konservasi (ManojloviN et al. Hal ini dilatarbelakangi oleh kemampuan individu dengan pendidikan yang lebih tinggi mampu mencari sumber pengetahuan konservasi dari media yang dapat diandalkan dan pemahaman yang lebih mendalam (Tomasi et al. Konten pendakian dari akun TNGGP didominasi oleh pelajar SMA, diploma, hingga Sarjana, artinya konservasi dapat dengan mudah diterima jika TNGGP secara konsisten mengedukasi konten Pendakian. Pendidikan yang lebih tinggi yaitu pascasarjana sangat sedikit yang mengikuti akun TNGGP, hal ini dikarenakan persentase pascasarjana secara nasional pun rendah hanya 4,6% dari total sarjana pada tahun 2024 (PDDIKTI 2. Jenis @bbtn_gn_gedepangrango didominasi oleh pegawai swasta. Jenis pekerjaan secara tidak seseorang (Putri dan Setiawina 2. Pendapatan seorang selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Pendapatan menjadikan seseorang mampu memilih aktivitas wisata, akomodasi wisata dan jarak lokasi wisata (Khatimah et al. Seseorang dengan pekerjaan akan dengan mudah dan sangat mudah untuk mengatur perjalanan yang berkaitan dengan aktivitas di alam bebas (Espiner et al. Seseorang dengan pekerjaan dapat memilih aktivitas rekreasi di alam bebas dimotivasi oleh keinginan keluar dari rutinitas pekerjaan, mencari hal-hal baru dan untuk menyenangkan hati (Khatimah et al. Pendapatan mempengaruhi seseorang dianggap lebih peduli dalam kegiatan konservasi (Omah dan Etuki Pendapatan seseorang sebagai prediktor terhadap tingkat antusiasme seseorang untuk ikut kegiatan konservasi (Chinangwa et al. Pengelola admin Instagram TNGGP dapat menyampaikan informasi bahwa kegiatan konservasi dapat dilakukan secara mandiri tanpa mengeluarkan biaya yaitu tidak membuang sampah sembarangan sepanjang jalur pendakian dan tidak merusak flora-fauna di TNGGP. Domisili @bbtn_gn_gedepangrango oleh pengikut yang berada di daerah Jabodetabek. Akses dan jarak menuju lokasi wisata alam menjadi menjadwalkan sebuah rekreasi, hal ini terkait dengan biaya yang akan dikeluarkan nantinya (Fournier dan Christofa 2. Selain itu, pengikut yang berdomisili di Jabodetabek memiliki motivasi lain dalam pemilihan rekreasi di alam dikarenakan keinginan meninggalkan sementara rutinitas pekerjaan di perkotaan (Khatimah et al. Pengikut @bbtn_gn_gedepangrango berdomisili di Cianjur dan Sukabumi lebih sedikit mengakses akun BBTNGGP diduga mereka dapat mengakses informasi secara langsung menuju Balai Besar TNGGP karena jarak yang dekat. Pengelola media sosial Instagram TNGGP dapat memanfaatkan pengikut akun yang berdomsili dekat untuk ikut secara langsung kegiatan konservasi dan disebarkan melalui konten Pendakian. Respon Pengikut Akun @bbtn_gn_gedepangrango terhadap Penanganan Sampah Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 482 responden, sebanyak 92 responden atau 19% memberikan perhatian terkait sampah sebagai partisipasi konservasi, sedangkan 81% sisanya tertarik pada kualitas informasi yang disampaikan dan kualitas pelayanan dari pengelola akun @bbtn_gn_gedepangrango. Persentase pengikut akun peduli sampah pendakian di TNGGP berdasarkan karakteristik usia, gender, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan domisili dapat dilihat pada Gambar 3. ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 Gambar 3 Jumlah responden yang memberikan respon terhadap pengelolaan sampah pendakian di TNGGP Berdasarkan respon terhadap kepedulian sampah pendakian di TNGGP menunjukkan bahwa dominasi kategori usia berasal dari Generasi Z (Gen Z) sebanyak 66 responden . %). Kategori jenis kelamin didominasi oleh laki-laki sebanyak 86 responden . %). Kategori tingkat pendidikan didominasi oleh pengikut akun tamatan SMA sebanyak 61 responden . %) dan terbanyak kedua yaitu pengikut yang berpendidikan Sarjana sebanyak 20 responden . %). Jenis pekerjaan yang mendominasi pengikut akun yaitu pegawai swasta sebanyak 28 responden . %). Kategori domisili didominasi oleh pengikut akun yang berasal di Jabodetabek sebanyak 56 responden . %). Salah satu pendapat yang diberikan responden pada kolom kuesioner yaitu: harus secara continue memberikan edukasi tentang sampah baik via jalur gn putri dan via cibodas, seorang pendaki tidak tau didalam dirinya setiap hari mempunyai sampah entah itu dari bekas makanan kemasan yang ia konsumsi dan memberikan edukasi tentang pembuatan tenda dimana masih ada bekas tali rafia yang berserakan di dahan pohon maupun batang pohon besar, begitupun bekas makanan yang tersisa yang justru digantungkan pada bagian pohon" (UB. Laki-laki. Gen Z). AuATNGGP harus senatiasa lebih progresif lagi mengenai perihal pendakian, edukasi mengenai kebersihan, karna berbicara pendaki formal tidak hanya pencinta alam saja, dari tua,muda,remaja, terkadang suka ada anak kecil, nah bagaimana edukasi mengenai hal kebersihan dan kelestarian kepada pendaki yang memang tidak sadar akan hal tersebutAy (IA. Laki-laki. Gen Z). Selain respon terhadap penanganan sampah akibat pendakian di TNGGP, berikut beberapa respon terkait kualitas layanan dan kualitas informasi: AuAsedikit saran dan masukan. Tetap aktif dalam membalas komentar dan pertanyaan dari pengikut untuk memberikan informasi tambahan atau klarifikasi yang dibutuhkan. Ajak pengikut untuk berbagi pengalaman atau foto mereka sendiri saat mendaki gunung untuk membangun komunitas pendaki yang solid di platform InstagramAy (RD. Laki-laki. Gen Z). AuAsepertinya admin medsos nya bisa sedikit gaul dalam mengelola konten yang akan di berikan, hal ini di karenakan dapat memberikan atensi pada kaum milenial dalam berinterkasi di dalam instagramAy (HR. Lakilaki. Gen Z). Kampanye #PendakiCerdas menyertakan peduli lingkungan sebagai bentuk sederhana kegiatan konservasi yang dapat dilakukan oleh pendaki. Tindakan peduli sampah selama dan setelah aktivitas pendakian berfungsi menjaga tanah dan air dari pencemaran, mengurangi ancaman satwa liar mengonsumsi dan terjerat sampah, menjaga keindahan alam tanpa penumpukan sampah, dan mengurangi resiko kebakaran hutan. Penutupan jalur pendakian menjadi salah satu strategi penting dalam pengelolaan kawasan konservasi, khususnya untuk mendukung upaya pemulihan ekosistem pegunungan yang rentan terhadap peningkatan aktivitas wisata alam. Intensitas pendakian yang tinggi dapat menyebabkan degradasi lingkungan, seperti erosi jalur, gangguan habitat satwa liar, serta akumulasi sampah dan limbah manusia. ISSN 2797-4502 . ISSN 1412-4696 . Jurnal Nusa Sylva Vol. 25 No. 1 (Juni 2. : 42-50 Penutupan jalur pendakian pada periode kesempatan bagi alam melakukan proses regenerasi alami. Lebih lanjut, penutupan jalur memungkinkan pemulihan vegetasi, pemulihan tanah, serta mengurangi stres terhadap satwa liar yang sensitif terhadap kehadiran manusia. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Evaluasi terhadap pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango karakteristik sosio-demografis pengikutnya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyampaian informasi terkait kegiatan Upaya ini bertujuan untuk meminimalkan potensi terjadinya pelanggaran dalam aktivitas pendakian, memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya konservasi lingkungan, serta mendorong promosi pariwisata alam di TNGGP. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas pengikut akun tergolong dalam generasi Z . elahiran tahun 1996Ae2. , berjenis kelamin laki-laki, memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA atau sederajat, bekerja sebagai pegawai Jabodetabek. Meskipun demikian, tingkat kepedulian terhadap isu konservasi, khususnya penanganan sampah masih tergolong rendah. Berdasarkan total 482 responden yang disurvei, hanya 19% yang memberikan respons positif terhadap isu sampah sebagai wujud tindakan Temuan ini mengindikasikan perlunya perumusan strategi pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango karakteristik pengikut untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi aktif dalam mematuhi aturan pendakian yang bertanggung jawab dan menjaga kelestarian sebagai bentuk konservasi oleh pendaki di TNGGP. Saran Evaluasi pengelolaan media Sosial seperti Instagram bebas diakses oleh berbagai pengikut dari beragam sosio-demografi. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk memahami faktor-faktor independent pengaruh sosiodemografi pengikut terhadap konten pendakian yang bertanggung jawab. Pendalaman sosiodemografi yang lebih kompleks dan terperinci akan mampu melengkapi persepsi yang sudah Perlunya perluasan ruang lingkup informasi pendakian yang disampaikan secara online dengan offline di TNGGP. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) atas dukungan dan izin yang diberikan dalam pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA