Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh Darah Koroner pada Pasien DM dan non-DM menggunakan coronary angiographic (CAG) Descriptive of Coronary Vessel Lesions Number in DM and non-DM Patients Based on CAG Edwin Setiabudi1*. Dimas P Baskara2 1Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Jawa Barat Indonesia *Penulis korespondensi Email: edwinsetiabudi@yahoo. Received: October 12, 2020 Accepted: January 24, 2022 Abstrak Diabetes Mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh tidak adekuatnya sekresi insulin atau akibat gagal respons insulin, merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (Coronary Arterial Disease. CAD). Kondisi CAD disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung . isebut arteri korone. dan bagian tubuh lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan severitas lesi koroner pasien DM dan non-DM yang disertai dengan CAD. Desain penelitian deskriptif menggunakan subjek percobaan sebanyak 229 orang, subjek yang terlibat diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah ditentukan. Hasil penelitian didapatkan kelompok DM lebih banyak yang mengalami Triple Vessel Disease (TVD) . ,83% vs. 35,92%) dibandingkan kelompok non-DM, sedangkan angka Single Vessel Disease (SVD) lebih kecil . ,38% vs. 26,70%). Simpulan dari penelitian, pasien DM memiliki severitas lesi koroner lebih tinggi dibandingkan pasien non-DM yang dibuktikan dengan banyaknya TVD pada pemeriksaan dengan angiografi koroner. Kata kunci: penyakit jantung koroner. diabetes mellitus. non-diabetes mellitus. kor-angiografi. triple vessel disease Abstract Diabetes Mellitus (DM) is a chronic hyperglycemia condition caused by inadequate insulin secretion or due to failure of insulin response, which is a risk factor for coronary heart disease (Coronary Artery Disease. CAD). CAD is caused by plaque buildup on the walls of the arteries that supply blood to the heart . alled coronary arterie. and other parts of the body. The aim of this study was to compare the severity of coronary lesions in DM and non-DM patients who were equipped with CAD. Descriptive research design using 229 experimental subjects, the subjects involved were based on predetermined inclusion and exclusion criteria. The results showed that the DM group experienced more Triple Vessel Disease (TVD) . 83% vs. than the non-DM group, however, the number of Single Vessel Disease (SVD) was smaller . 38% vs. 70%). The conclusion from this study is that DM patients have a higher coronary lesion severity than non-DM patients as evidenced by the number of triple vessel disease (TVD) on examination by coronary angiographic. J Med Health. :64-70 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article Keywords: coronary artery disease. coronary angiographic. diabetes mellitus. non-diabetes triple vessel disease Pendahuluan Diabetes Mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh tidak adekuatnya sekresi insulin atau akibat gagal respons insulin, merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (Coronary Arterial Disease. CAD). 1,2 Berdasarkan data World Health Organization (WHO), 10% dari populasi dewasa secara global mengalami DM, terutama tipe-2. Tingkat prevalensi pada kondisi tersebut diprediksi akan semakin meningkat seiring berjalannya Selain memiliki mortalitas yang tinggi. DM dan CAD menyebabkan penurunan kualitas hidup, biaya, dan tingkat kesintasan4. Banyak yang menyebutkan bahwa tingkat keparahan CAD lebih tinggi pada pasien DM dibandingkan non DM. Salah satu bentuk keparahan dinilai berdasarkan jumlah pembuluh darah yang mengalami sumbatan. 5,6 Prevalensi CAD pada pasien DM adalah sekitar 20%. Penyakit CAD disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung . isebut arteri korone. dan bagian tubuh lainnya. Plak terdiri dari timbunan kolesterol dan zat lain di arteri. Penumpukan plak menyebabkan bagian dalam arteri menyempit seiring waktu, yang dapat menghalangi aliran darah sebagian atau seluruhnya. Proses ini disebut Penebalan dinding arteri karotis intima pada pasien DM tanpa CAD dan non-DM dengan CAD sangat mirip. Pasien DM dengan CAD memiliki ketebalan dinding intima yang besar, pasien non-DM tanpa CAD memiliki dinding intima yang tidak menebal. Temuan ini menunjukkan bahwa tingginya angka CAD pada pasien DM tanpa penyakit vaskular disebabkan oleh proses aterosklerosis yang cepat. 9 Defek metabolisme yang menandai diabetes, seperti gangguan toleransi glukosa, resistensi insulin, dan keadaan proinflamasi dan prothrombotik, menyebabkan disfungsi endotel dan mempercepat aterogenesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan severitas lesi koroner pasien DM dan non-DM yang disertai dengan CAD. Pasien DM memiliki severitas lesi koroner lebih tinggi dibandingkan pasien non-DM yang dibuktikan dengan banyaknya Triple Vessel Disease (TVD). Metode Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Immanuel Bandung dan telah mendapatkan persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan nomor No. 016/A01/EC/IX/2020. J Med Health. :64-70 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article Penelitian ini melibatkan 229 kasus pada pria dan wanita, mewakili laboratorium kateterisasi jantung, bagian Ilmu Penyakit Dalam RS Immanuel Bandung, periode Mei 2018 sampai Juli 2019. Pasien yang terlibat diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pasien dikelompokkan menjadi pasien DM dan non-DM yang melakukan CAG. Semua nilai parametrik dinyatakan sebagai nilai mean dan nonparametrik dinyatakan dalam persentase (%). Kriteria inklusi pada target populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua pasien dengan diagnosis CAD, dan didokumentasikan secara klinis serta dilakukan coronary angiographic (CAG). Seluruh pasien telah menyetujui lembar persetujuan . nformed consen. Ruang lingkup populasi penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok studi DM dan non-DM. Kriteria diagnostik DM menurut WHO yaitu glukosa plasma puasa Ou 126mg/dl atau glukosa plasma 2 jam Ou 200mg/dl. Kriteria inklusi CAD untuk dilakukan CAG adalah pasien dengan angina pectoris kronis yang stabil dengan hasil Uji Latih Jantung (ULJ) positif dengan atau tanpa infark miokard sebelumnya, angina pectoris tidak stabil, nyeri dada atipikal dengan uji latih jantung positif, setelah MI akut . engan atau tanpa angina secara terus meneru. , dan kondisi terakhir adalah pasien dengan asimptomatis dengan bukti iskemik miokard non invasif yang didapatkan melalui EKG dan ekokardiografi. 11 Kriteria eksklusi yaitu pasien dengan hipertrofi atau kardiomiopati non iskemik, pasien dengan penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, dan pasien yang mengalami gangguan glukosa puasa dengan CAD (FPG <126mg/dl dan <110mg/dl. PP-PG 140200mg/d. Prosedur CAG pada penelitian ini mengacu pada standar teknik Judkin dengan akses femoral yang dimodifikasi dengan teknik Seldinger8,12, menggunakan zat kontras non ionik pada semua pasien yang dilakukan dengan CAG dan ventrikulografi kiri. Tampilan standar multi sudut direkam untuk proses analisis. Analisis komprehensif tentang CAG dilakukan, tingkat keparahan dan severitas lesi arteri dianalisis secara estimasi visual. Prasyarat untuk CAG dilakukan sesuai dengan protokol rumah sakit, kemudian lesi dianalisis berdasarkan karakteristik morfologis. Karakteristik morfologis yang akan dianalisis terdiri dari . CAG Positif . tenosis > 50%), . CAG negatif, . tenosis <50%), dan . berdasarkan keterlibatan cabang arteri koroner, yaitu ketika terjadi Single Vessel Disease (SVD) yang melibatkan satu arteri koroner, atau ketika terjadi Double Vessel Disease (DVD), yang melibatkan dua arteri koroner, atau saat Triple Vessel Disease (TVD) yang melibatkan tiga arteri koroner dan yang terakhir ketika ada lesi difus dengan lesi luas yang melibatkan setidaknya satu atau lebih arteri koroner. J Med Health. :64-70 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article Hasil Total pasien yang diteliti pada penelitian ini adalah 229 pasien. Nilai diagnostik . dari CAG digambarkan pada pie chart Gambar 1. Nilai Diagnostik (Sensitivita. Negatif CAG Positif CAG Positif CAG Negatif CAG Gambar 1 Nilai Diagnostik CAG di antara Pasien dengan CAD Gambar 1 menunjukkan bahwa dari 229 pasien yang diteliti, terdapat 90% pasien dengan hasil CAG positif, sementara 10% dari hasil adalah negatif. Distribusi pasien berdasarkan DM dan non-DM diperlihatkan pada Gambar 2. Distribusi Pasien Non DM DM, 10. Non DM. Gambar 2 Persentase Distribusi Pasien yang diperiksa CAG Dari keseluruhan jumlah pasien, terdapat pasien penderita DM sebanyak 10,04%, sedangkan pasien CAG non-DM sebesar 89,96%. Pada Gambar 3 diperlihatkan lesi positif hasil pemeriksaan CAG dari seluruh pasien, baik DM maupun non-DM. J Med Health. :64-70 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article Sensitivitas CAG Non DM Positif CAG Negatif CAG Gambar 3 Lesi Positif Angiografi Koroner Berdasarkan hasil penelitian, jika ditinjau dari sensitivitas CAG, pasien dengan CAG positif dan penderita DM yang menunjukkan lesi positif angiografi memiliki distribusi sebesar 91,30%, sedangkan 8,70% di antaranya merupakan CAG negatif. Begitu juga dengan hasil dari pasien non-DM, dengan hasil sensitivitas CAG positif sebanyak 89,32%, sedangkan 10,68% merupakan CAG negatif. Pada Gambar 4 dapat dilihat pola keterlibatan pembuluh . pada pasien DM dan non DM. Persentase Keterlibatan Pembuluh 09% 26. SVD DVD TVD Non-DM Gambar 4 Persentase Keterlibatan Pembuluh Pasien DM dengan SVD sebesar 17,38% dan pasien non-DM 26,70%, pasien DM dengan DVD sebesar 26,09% dan pasien non-DM 26,70%, dan pasien DM yang dengan TVD sebesar 47,83% dan pasien non-DM 47,83%, seperti tertulis pada Tabel 1. J Med Health. :64-70 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article Tabel 1 Persentase Pembuluh Stenosis pada Kelompok DM dan non-DM Non DM SVD DVD TVD Normal 17,38% 26,09% 47,83% 8,70% 26,70% 26,70% 35,90% 9,70% 0,98% Total 91,30% 89,32% Keterangan: SVD = Single Vessel Disease DVD = Double Vessel Disease TVD = Triple Vessel Disease NS = Non Significant DM = Diabetes Mellitus Non-DM = Non-Diabetes Mellitus Tabel 1 menunjukkan persentase keterlibatan pembuluh stenosis pada kelompok DM dan non-DM. Pasien dengan SVD pada kelompok DM sebesar 17,38% dan kelompok non-DM sebesar 26,70%, pasien dengan DVD pada kelompok DM sebesar 26,09% dan kelompok nonDM sebesar 26,70%, pasien dengan TVD pada kelompok DM sebesar 47,83% dan kelompok non-DM sebesar 35,90%, pasien NS pada kelompok DM sebesar 8,70% dan kelompok non-DM sebesar 9,70%, dan pasien tanpa adanya keterlibatan pembuluh stenosis pada kelompok DM sebesar 0% dan kelompok non-DM sebesar 0,98%. Total keterlibatan pembuluh stenosis pada pasien kelompok DM sebesar 91,30% dan kelompok non-DM sebesar 89,32%. Diskusi Defek metabolisme yang menandai diabetes, seperti gangguan toleransi glukosa, resistensi insulin, dan keadaan proinflamasi dan prothrombotik, menyebabkan disfungsi endotel dan mempercepat aterogenesis. 13 Berdasarkan keterlibatan cabang arteri koroner, yaitu SVD. DVD,TVD, yang terakhir ketika ada lesi difus dengan lesi luas yang melibatkan setidaknya satu atau lebih arteri 10 Pasien DM memiliki severitas lesi koroner lebih tinggi dibandingkan pasien non-DM yang dibuktikan dengan banyaknya TVD. Hasil penelitian di India pada tahun 2019 menunjukkan, bentuk parah dari lesi arteri koroner lebih umum ditemukan pada pasien DM dibandingkan dengan pasien non-DM. Penelitian yang dilakukan di Universitas Kedokteran Rajarajeswari di India tahun 2018 didapatkan jumlah pasien DM dengan TVD sebesar 32,78% dibandingkan dengan pasien nonDM sebesar 26,19%. Prevalensi pasien dengan SVD pada pasien DM didapatkan sebesar 26,24% dan pada pasien non-DM sebesar 33,33% . Penelitian ini menunjukkan insiden dan perbedaan dari CAD berupa lesi SVD. DVD. TVD pada pasien DM dan non DM. Tingkat prevalensi pada CAD . ebih dari 50% diameter stenosi. ada pada pasien DM . ,30%) dibandingkan pasien non DM . ,32%). Penelitian ini J Med Health. :64-70 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Gambaran Jumlah Lesi Pembuluh. Research Article juga menunjukkan bahwa pasien DM memiliki prevalensi penyakit TVD lebih tinggi . ,83% vs. 35,92%) dan prevalensi SVD . ,38% vs. 26,70%) lebih rendah. Penelitian ini merupakan studi skala kecil dan tidak merepresentasikan seluruh populasi CAD sehingga diperlukan studi lebih lanjut dalam jumlah sampel lebih besar. Secara klinis TVD memiliki risiko mortalitas dan morbiditas penyakit yang lebih berat dibandingkan DVD atau SVD. Pasien penderita diabetes mellitus tipe 2 memiliki prevalensi TVD yang lebih tinggi dibandingkan pasien non-DM. Pasien penderita DM memiliki prevalensi SVD yang lebih rendah dibandingkan penderita non-DM. Simpulan Pasien DM memiliki severitas lesi koroner lebih tinggi dibandingkan pasien non-DM yang dibuktikan dengan banyaknya TVD pada pemeriksaan dengan angiografi koroner. Daftar Pustaka