Jurnal Sylva Lestari Vol. 5 No. Januari 2017 . ISSN 2339-0913 KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI HUTAN LINDUNG REGISTER 25 PEMATANG TANGGANG KABUPATEN TANGGAMUS LAMPUNG THE DIVERSITY BIRD SPECIES IN PROTECTION FOREST OF REGISTER 25 PEMATANG TANGGANG TANGGAMUS REGENCY LAMPUNG PROVINCE KIKI DWI ANUGRAH. AGUS SETIAWAN. JANI MASTER. Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Email :Wazzaanugrah@gmail. Phone : 6285838362917 ABSTRAK Hutan lindung merupakan salah satu habitat dari berbagai spesies burung, akan tetapi dengan meningkatnya pembukaan hutan menjadi lahan perkebunan dan pertanian mengakibatkan penyebaran populasi burung menjadi tertekan. Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang terletak di Kabupaten Tanggamus dengan luas 3. 380 ha. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung dan mengetahui perbedaan spesies burung di berbagai tipe habitat. Metode yang digunakan adalah IPA (Indices Point d,Abondanc. , dengan 6 titik pengamatan. Pengamatan dilakukan selama 5 hari efektif. Secara keseluruhan, burung yang ditemukan di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang berjumlah 37 spesies yang berasal dari 16 suku dengan total 985 perjumpaan. Di hutan lebat, jarang dan pemukiman warga masing-masing terdapat 26, 29, dan 12 spesies burung. Keanekaragaman dan kemerataan spesies burung di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang yaitu sedang (HAo=0,. dan stabil (J=0,. Indeks nilai kesamaan komunitas burung yang terbesar adalah antara hutan lebat dan hutan jarang sebesar (IS=0,. Secara keseluruhan dari semua spesies burung yang ditemukan, 12 spesies burung terdaftar dalam status lindung PP No. 7 tahun 1999, 9 spesies burung terdaftar dalam Appendix II CITES, dan 1 spesies burung terdaftar dalam status lindung IUCN. Kata kunci : hutan lindung, keanekaragaman spesies burung, status lindung. ABSTRACT Protection forest is one of the habitats of various birds, however the increasing of forest exposure into plantation and agriculture area distribution of bird populations surpressed. Protection Forest Register 25 Pematang Tanggang located in Tanggamus regency has 3. 380 ha areas. The purpose of this research is to identify the difference of birds species in the different of habitat. The method that used is IPA (Indices Point d,Abondanc. , with 6 points of observation. The observation was done for 5 effective days. Overall, the number of birds that found in Protection Forest Register 25 Pematang Tanggang are 37 bird species that come from 16 family with total 985 individu. In each dense, sparse and residential areas has 26, 29, and 12 birds species. Diversity and evenness of birds species in the Protection Forest Register 25 Pematang Tanggang are moderate (H'= 0,. and stable (J = 0,. The index value of the largest bird species similarity between bird species in dense forests and sparse forests as big as (IS = 0. Overall of all bird species found, 12 birds species that enrolled in protected status PP No. , 7 In 1999, 9 birds species listed are registered in Appendix II of CITES, and 1 bird species is enrolled in protected status of IUCN. Keywords : protection forest, diversity of birds species, protected status. Jurnal Sylva Lestari Vol. 5 No. Januari 2017 . ISSN 2339-0913 PENDAHULUAN Burung adalah bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman spesiesnya. Burung memiliki banyak manfaat dan fungsi bagi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung (Yuda, 2. Alikodra . , menambahkan bahwa burung memiliki peranan penting dari segi penelitian, pendidikan, dan untuk kepentingan rekreasi dan pariwisata. Tingginya keanekaragaman spesies burung di suatu wilayah didukung oleh tingginya keanekaragaman habitat, karena habitat bagi satwa liar secara umum berfungsi sebagai tempat untuk mencari makan, minum, istirahat, dan berkembang biak (Alikodra. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman dan perbedaan spesies burung di tiga tipe habitat di Hutan Hindung Register 25 Pematang Tanggang dan sekitarnya. Saat ini data dan informasi mengenai keanekaragaman spesies burung di kawasan masih terbatas. Perlu dilakukannya studi atau penelitian mengenai keanekaragaman, populasi, habitat dan lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, penelitian tentang keanekaragaman spesies burung di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang perlu dilakukan untuk kebutuhan informasi ilmiah yang akurat bagi upaya konservasi. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang Kabupaten Tanggamus dan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah metode IPA (Indices Point d,Abondanc. (Bibby, 2. Data yang dicatat adalah spesies burung, jumlah individu masing-masing spesies, dan aktivitas burung pada saat pengamatan yang dilihat maupun yang didengar oleh pengamat di setiap titik pengamatan. Pengamatan menggunakan enam titik hitung, masing-masing 2 titik pada hutan lebat, hutan jarang, dan pemukiman warga. Rentang waktu pengamatan dilakukan selama 60 menit, 45 menit untuk pengamatan di setiap titik dan 15 menit adalah waktu untuk berjalan ke titik pengamatan selanjutnya. Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 06. 00 WIB, siang hari pukul 11. 00 WIB, dan pada sore hari pukul 00 WIB. Pengamatan dilakukan secara berulang sebanyak 5 kali untuk setiap lokasi Hasil pengamatan dicatat dalam bentuk tabel dan analisis deskriptif. Kondisi vegetasi areal pengamatan diamati dengan metode petak contoh dengan ukuran 20x20 untuk fase pohon, 10x10 untuk fase tiang, 5x5 untuk fase pancang, 2x2 untuk fase semai. Untuk tipe habitat hutan lebat sebanyak 10 petak contoh dan hutan jarang sebanyak 10 petak contoh. Pada setiap titik pengamatan dibuat 5 petak contoh untuk pengamatan penyusun tegakannya. Sedangkan untuk pemukiman warga menggunakan metode rapid assessment. HASIL DAN PEMBAHASAN Keanekaragaman Spesies burung di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang Indeks Keanekaragaman Spesies dan Indeks Kesamarataan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang, dijumpai 37 spesies burung yang berasal dari 16 suku dengan total 985 perjumpaan. Spesies burung yang dijumpai dilokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Jurnal Sylva Lestari Vol. 5 No. Januari 2017 . ISSN 2339-0913 Tabel 1. Spesies-spesies burung yang ditemukan di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang Nama Ilmiah Suku Nama spesies Jumlah perjumpaan pada tipe habitat Total Accipitridae Elang alap nipon1 Bucerotidae Julang emas1 Bucerotidae Kangkareng hitam1 Nectariniidae Burung madu kelapa2 Nectariniidae Burung madu polos2 Bucerotidae Rangkong badak3 Cuculidae Bubut besar Pycnonotidae Cica daun besar Apodidae Walet sarang hitam Apodidae Walet sapi Muscicapidae Sikatan biru putih Hirundinidae Layang-layang rumah Sylviidae Srigunting keladi Muscicapidae Sikatan mugimaki Campepagidae Jingjing batu Sylviidae Remetuk laut Pycnonotidae Merbah corok-corok Pycnonotidae Merbah mata merah Accipitridae Elang laut perut putih1 Accipitridae Elang bondol1 Accipitridae Elang hitam1 Ploceidae Bondol peking Sylviidae Takur tutut Paridae Kirik-kirik laut Accipitridae Elang paria1 Nectariniidae Burung madu sriganti2 Meropidae Cirik kumbang Sylviidae Cinenen kelabu Passeridae Gereja aerasia Sylviidae Perenjak jawa Pycnonotidae Cucak kurincang Pycnonotidae Cucak kutilang Pycnonotidae Cucak kuning Accipitridae Elang ular bido1 Pycnonotidae Merbah kacamata Alcedinidae Cekakak sungai Zesteropidae Kacamata biasa Jumlah Keterangan : 1 = PP No. 7 Tahun 1999 dan Appendix II CITES 2 = PP No. 7 Tahun 3 = PP No. 7 Tahun 1999. Appendix II CITES. IUCN International Union for Conservation of Nature. HL : Hutan lebat. HJ : Hutan jarang. PW : Pemukiman warga Accipiter gularis Aceros undulates Anthracoceros malayanus Anthreptes malacensis Anthreptes simplex Buceros rhinoceros Centropus sinensis Chloropsis sonnerati Collocalia maxima Collocalia usculenta Cyanoptila cyanomelana Delichon dasypus Dicrurus aeneus Ficedula mugimaki Geopelia striata Gerygone sulphura Halcyon pileata Halcyon smyrnensis Haliaeetus leucogaster Haliastur indus Ictinaetus malayensis Lonchura punctulata Magalaima rafflesii Merops philippinus Milvus migrans Nectarinia jugularis Nyctyornis amictus Orthotomus ruficeps Passer montanus Prinia plaviventris Pycnonottus atriceps Pycnonotus aurigaster Pycnonotus melanicterus Spilornis cheela Pycnonotus erythrophtha Todirhamphus chloris Zosterop palpebrosus Suku pycnonotidae merupakan suku dengan jumlah terbanyak yang dijumpai di wilayah Jumlah dari suku tersebut ditemukan 7 spesies dengan total perjumpaan 207 individu (Gambar . , sedangkan spesies paling sedikit yang dijumpai adalah dari suku zesteropidae hanya 1 spesies dengan 2 individu. Suku yang paling melimpah adalah Apodidae dengan jumlah perjumpaan sebanyak 280 individu diikuti suku Pycnonotidae dengan total perjumpaan sebanyak 207 individu, suku Hirundinidae dengan jumlah perjumpaan sebanyak 106 individu dan suku Passeridae dengan jumlah sebanyak 89 individu. Kelimpahan suku Apodidae, suku Pycnonotidae dan suku Hirundinidae dikarenakan ketiga suku tersebut memakan biji-bijian serta seranggaserangga kecil yang masih terdapat di lokasi pengamatan, menggunakan semak sebagai tempat bersarang, dan berkembang biak. Menurut Rusmendro, et al . , semak belukar dapat menjadi Jurnal Sylva Lestari Vol. 5 No. Januari 2017 . ISSN 2339-0913 salah satu faktor yang membuat burung-burung tersebut tertarik untuk singgah. Semak belukar yang rapat merupakan tempat berlindung yang baik bagi burung terutama yang bertubuh kecil terhadap serangan angin kencang, udara, dingin, dan predator yang lebih besar. Selain itu, kelompok burungburung tersebut kurang diminati para pemburu burung. Indeks keanekaragaman dan indeks kesamarataan spesies burung pada tiga titik pengamatan berdasarkan tipe habitat di Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang dengan sekitarnya disajikan pada tabel 2. Nama Suku * Gambar 1. Jumlah individu dari masing-masing suku yang ditemukan pada Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang. Desember 2015. Keterangan* : Apodidae Pycnonotidae Hirundinidae Passeridae Accipitridae Nectarinidae Sylviidae Paridae Ploceidae Bucerotidae Muscicapidae Meropidae Campephagidae Cuculidae Alcedinidae Zesteropidae Pada hutan lebat dijumpai 26 spesies burung dengan total perjumpaan 232 individu, pada hutan jarang dijumpai 29 spesies burung dengan total 420 individu dan pada pemukiman warga dijumpai 12 spesies burung dengan total 333 individu. Sesuai dengan data yang diperoleh. Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang memiliki tingkat keanekaragaman 2,89 yang berarti sedang .