JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FINTECH PAYMENT TERHADAP INKLUSI KEUANGAN PADA MASYARAKAT DI INDONESIA Karim Puspita Yulandari1. Rini Dwi Astuti2 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN AuVeteranAy Yogyakarta e-mail : 143200066@student. ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk menganalisis Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner melalui media sosial. Kuesioner memuat pernyataan yang membahas mengenai Literasi Keuangan. Financial Technology Payment, dan Karakteristik Responden (Jenis Kelamin. Usia. Pendidikan, dan Pendapata. Metode analisis yang digunakan adalah analysis Ordered Logit Model. Metode ordered logit model digunakan karena terdapat enam variabel continue dan satu variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa Literasi Keuangan dan Financial Technology Payment berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Sedangkan variabel Usia berpengaruh negative dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan. Jenis Kelamin. Pendidikan dan Pendapatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa literasi keuangan dan fintech payment mempengaruhi kenaikan presentase inklusi keuangan pada masyarakat, sedangkan usia jika semakin dewasa akan menurunkan tingkat pemahaman mengenai inklusi keuangan pada masyarakat di Indonesia. Kata kunci : Inklusi Keuangan. Literasi Keuangan. Karakteristik Responden ABSTRACT This study aims to analyze Financial Inclusion in society in Indonesia. The data used is primary data obtained from distributing questionnaires via social media. The questionnaire contains statements that discuss Financial Literacy. Financial Technology Payment, and Respondent Characteristics (Gender. Age. Education, and Incom. The analytical method used is Ordered Logit Model analysis. The ordered logit model method is used because there are six continuous variables and one dummy variable. The research results show that Financial Literacy and Financial Technology Payment have a positive and significant effect on Financial Inclusion in society in Indonesia. Meanwhile, the Age variable has a negative and significant effect on Financial Inclusion. Gender. Education and Income do not have a significant influence on Financial Inclusion in society in Indonesia. Based on the analysis carried out, it is known that financial literacy and fintech payments influence the increase in the percentage of financial inclusion in society, while increasing age will reduce the level of understanding of financial inclusion in society in Indonesia. Keywords: Financial Inclusion. Financial Literacy. Respondent Characteristics. PENDAHULUAN Topik mengenai financial inclusion atau Inklusi Keuangan menjadi salah satu perhatian dunia sejak krisis ekonomi amerika serikat tahun 2008. Indonesia merasakan dampak krisis tersebut dengan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38% dari tahun 20092009 . choa, 2. Beberapa upaya mulai dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2012 melalui strategi nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, tingkat Inklusi Keuangan Indonesia berhasil naik hingga mencapai 67,8% pada tahun 2016 (OJK, 2. JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 Literasi Keuangan merupakan kesadaran Keuangan dan pengetahuan tentang produk Keuangan. Lembaga Keuangan dan konsep mengenai ketrampilan dalam mengelola Keuangan . u dan zia, 2. Dari data yang ada, terdapat gap yang terjadi antara Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakateristik berbagai produk dan jasa Keuangan yang ditawarkan oleh Lembaga jasa Keuangan formal, padahal Literasi Keuangan merupakan ketrampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inkusi Keuangan (OJK, 2. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menjadi salah satu factor pengaruh masyarakat dalam memahami layanan jasa Keuangan. Salah satu layanan dinancial techology yang memberikan kemudahan adalah layanan pembayaran atau Fintech Payment. Layanan ini menjadi salah satu kemudahan dalam bertransaksi ketika pembayaran transaksi jual beli, pengiriman uang maupun kegiatan ekonomi lain. Kemudahan ini menjadikan masyarakat beralih dari pembayaran tunai menjadi pembayaran digital. Namun terlepas dari itu, pemahaman masyarakat terhadap financial techology masih kurang. Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti dan menganalisis perkembangan inkusi Keuangan dengan judul : AuPengaruh Literasi Keuangan dan Fintech Payment Terhadap Inklusi Keuangan pada Masyarakat di IndonesiaAy. LANDASAN TEORI Teori Financial Behavior Menurut Ricciardi . , financial behavior adalah suatu disiplin ilmu yang didalamnya melekat interaksi berbagai disiplin ilmu dan seccara terus menerus berintegrasi sehingga pembahasannya tidak dilakukan isolasi. Seseorang yang ingin mempelajari perilaku Keuangan harus memiliki pengertian mengenai aspek psikologi, sosiologi, dan Keuangan. Menurut hilgert, holgart dan baverly . bahwa perilaku Keuangan seseorang akan tampak dari seberapa bagus seseorang mengelola tabungan dan pengeluaran-pengeluaran lainnya. Sedangkan tabungan terkait memiliki tabungan regular atau tidak, memiliki dana darurst atau tidak sera masih banyak lagi. Inklusi keuangan Menurut word Bank . Inklusi Keuangan didefinisikan sebagai akses terhadap produk dan layanan jasa Keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Menurut reserve Bank of India definisi Inklusi adalah Auproses memastikan akses ke produk dan layanan Keuangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat khususnya kelompok berpenghasilan rendah dengan biaya yang terjangkau secara adil dan transparan oleh pelaku kelembagaanAy. Literasi Keuangan Literasi Keuangan berperan penting dalam sector Keuangan terutama dalam mewujudkan Keuangan yang Inklusif. Menurut kusumaningtuti & cecep . Literasi Keuangan didefinisikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan prilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan manajemen. Sedangkan organisation for economic co-operation and development atau OECD . mendefinisikan sebagai kombinasi kesadaran, pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk membuat keputusan Keuangan dan mencapai kesejahteraan Keuangan Financial Technology Payment JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 Bank Indonesia sebagai sector regulator dalam system pembayaran di Indonesia mengklasifikasikan financial technology menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah Fintech Payment atau Financial Technology Payment. Di Indonesia, sector Fintech Payment diregulasi ketat dibawah aturan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Payment atau pembayaran bertujuan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran dari pelanggaran ke Model bisnis pembayaran yang dijalankan memiliki aturan spesifik, bahkan untuk model bisnis baru yang sudah mulai berkembang. MODEL PENELITIAN Literasi Keuangan Management Keuangan Financial Technology Financial Technology Payment Karakteristik Responden Inklusi Keuangan Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pendapatan HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Diduga Literasi Keuangan berpengaruh positif terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Diduga Financial Technology Payment berpengaruh positif terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Diduga KarakteristikResponden (Jenis Kelami. berpengaruh positif terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia Diduga Usia berpengaruh terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Diduga Pendidikan berpengaruh positif terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Diduga Pendapatan berpengaruh positif terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif. kuantitatif merupakan penelitian untuk menjelaskan permaslaahan yang ada berdasarkan data berupa angka yang kemudian dianalisis dengan metode statistic yang sesuai serta kemudian diinterpretasikan hasilnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section, data cross section yang digunakan adalah data sampel 160 Responden masyarakat di Indonesia. Jenis data yang digunakan merupakan data primer dari kuesioner yang disebarkan melalui layanan google, yaitu w. com/forms. Software yang digunakan oleh peneliti untuk mengolah data tersebut adalah spss dan stata 14. Definisi oprasional variabel merupakan petunjuk bagaimana variabel-variabel dalam penelitian ini memberi pengertian untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 terhadap variabel-variabel yang akan dianalisis, maka perlu dirumuskan definisi oprasional sebagai berikut : Inklusi Keuangan (Y) Inklusi Keuangan merupakan kemudahan akses terhadap produk dan layanan jasa Keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Indicator dalam variabel ini adalah Peningkatan akseslayanan keuangan. Peningkatan ketersediaan produk/jasa Keuangan. Peningkatan penggunaan produk/jasa Keuangan, dan Peningkatan kualitas produk dan layanan. Literasi Keuangan (X. Literasi Keuangan merupakan pengetahuan, keyakinan, dan ketrampilan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan manajemen Keuangan. Indicator pada literasi keuangan adalah Pengetahuan Keuangan. Ketrampilan pengolahan Keuangan. Keyakinan terhadap Lembaga Keuangan, dan Sikap dan perilaku dalam pengelolaan Keuangan. Financial Technology Payment (X. Financial technology merupakan perpaduan antara teknology dan fitur Keuangan atau dapat juga diartikan inovasi pada sector finansial dengan sentuhan teknologi. Indicator yang digunakan dalam variabel ini adalah Manfaat penggunaan. Kemudahan yang diberikan. Privasi, dan Keamanan. Jenis Kelamin (X. Jenis Kelamin merupakan sifat jasmani yang membedakan subyek penelitian sebagai laki-laki dan perempuan, diukur menggunakan kuesioner demografi. Dalam variabel jenis kelamin, laki-laki di lambangkan sebagai 0 dan perempuan sebagai 1. Usia (X. Usia merupakan lama waktu hidup dari subjek yang dinyatakan dalam tahun penuh, diukur dengan menggunakan kuesioner demografi. Dalam hal ini ada 4 kategori usia, yaitu 17-23 tahun dengan lambing 1, 23-39 tahun dengan lambang 2, 40-55 tahun dengan lambing 3, dan 56-74 tahun dengan lambing 4. Pendidikan (X. Pendidikan merupakan jenjang Pendidikan formal yang berhasil ditamatkan oleh subjek. Kategori dalam penelitian ini adalah SD sebagai 1. SMP sebagai 2. SMA sebagai 3, dan perguruan tinggi sebagai 4. Pendapatan (X. Pendapatan merupakan rata-rata yang diperoleh subjek sebagai hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan. Kategorinya adalah Rp 000 sebagai kategori 4. Alat Analisis Data Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur pada survey tersebut. Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk dengan menghitung nilai kuefisien korelasi product moment data pada masing-masing JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 pertanyaan dengan total skor dari indikator dalam satu variabel. Uji validitas ini dilakukan menggunakan program SPSS . tatistical pacage for the social scienc. Uji Realibilitas Uji relibilitas digunakan untuk menguji sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat Uji realibilitas ini merupakan kelanjutan dari uji validitas. Salah satu Teknik pengukuran yang akan digunakan adalah Teknik spearman brown. Pengujian realibilitas pada kuesioner yang menggunakan skala guttman jika jumlah instrument pertanyaan adalah genap, sebaiknya menggunakan Teknik spearman brown dengan bantuan alat pengolahan data SPSS (Siregar, 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan pengujian apakah terdapat dua atau lebih variabel bebas yang berkorelasi secara linier. Hal ini akan mengakibatkan koefisien yang diperkirakan menjadi tidak stabil secara numerik. Pengujian dalam uji multikoliniearitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi antar variabel bebas. Koefisiensi korelasi antara dua variabel yang bersifat kuantitatif dapat menggunakan coefficient corellation person. Apabila koefisien korelasi antar variabel independent lebih besar dari 0,8 artinya terdapat masalah Namun, apabila koefisien korelasi antar variabel independent lebih kecil dari 0,8 artinya terbebas dari masalah multikoliniearitas. Ordered Logit Model (OLM) Model logit ordered adalah model yang variabel dependenya merupakan pilihan bertingkat dimana pilihan yang satu lebih baik atau lebih buruk terhadap pilihan lainnya. Contoh terdapat empat pilihan dalam penelitian ini, yaitu : sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model ordered logit sebagai model Inklusi Keuangan. Dengan menggunakan program STATA 14, analisis dilakukan dan kemudian setelah hasil regresi model didapatkan maka akan dilakukan evaluasi secara statistic agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada penelitian ini, model ordered logit digunakan untuk menentukan variabel terikat yang diurutkan . ari rendah ke tingg. dalam hal ini adalah Inklusi Keuangan, dengan persamaan : Logit . = log ycy1 = 1 Aox 1Oeycy1 ycy1 ycy2 Logit . = log = 2 Aox 1Oeycy1Oeycy2 ycy1 ycy2 ycy3 Logit . = log = 3 Aox 1Oeycy1Oeycy2Oeycy3 ycy1 ycy2 ycy3 ycy4 Logit . = log = 4 Aox 1Oeycy1Oeycy2Oeycy3Oeycy4 Dengan persamaan model tersebut, didapatkan model secara statistic sebagai berikut : Y = 1X1 1X2 1X3 1X4 1X5 1X6 Dimana : Y = Inklusi Keuangan X3 = Jenis Kelamin = konstanta X4 = Usia 1 = koefisien regresi X5 = Pendidikan X1 = Literasi Keuangan X6 = Pendapatan X2 = Financial Technology Payment Uji Statistik Pengujian statistic dilakukan untuk menguji variabel independent pada model ekonomi benar mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, mengetahui arah dari pengaruh, dan mencari koefisien besar signifikan tersebut. Pengujian statistic pada model logit, metode yang digunakan adalah likelihood ratio. Pada uji parsial, model logit menggunakan Z-stat sementara JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 regresi linier biasa menggunakan uji t-stat. untuk uji goodness of fit, logit model menggunakan count R-square dan Mc fadden R-square. Uji parsial dengan Z-stat Uji parsial dilakukan dengan uji Z-stat untuk melihat apakah masing-masing variabel independent secara terpisah mempenaruhi variabel dependen Y. Dalam menentukan menerima atau menolak Ho, nilai Z-stat pada masing-masing variabel independent dibandingkan dengan tingkat nyata (). Ho akan ditolak apabila Z-stat < . Dan Ho tidak ditolak apabila Z-stat > . Nilai dari yang digunakan oleh peneliti adalah 5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%. Uji serentak dengan likelihood ratio Likelihood ratio digunakan untuk menguji apakah semua variabel independent dalam model serentak mempengaruhi variabel dependen. Hipotesa 0 akan ditolak apabila probabilita likelihood ratio < dan H0 tidak akan ditolak apabila probabilita lielihood ratio tersebut > . Goodness of fit dengan R-square Penggunaan metode R-square pada model logit dinyatakan sebagai pseudo R-square. Pseudo R-square adalah tiruan R-square yang digunakan untuk menggantikan R-suqare biasa. Untuk menentukan kelayakan model, penetilian ini menggunakan Z-stat sebagai parameter utama meskipun pengujian R-square akan dilakukan. Opsi pengujian R-square yang digunakan untuk logit dalam penelitian adalah maximum likelihood R2 dan Adjusted R2 yang dapat digunakan pada STATA 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Responden Penelitian ini menggunakan Responden sebanyak 160 orang dari hasil penyebaran kuesioner melalui media sosial. Berikut presentase data Responden berdasarkan hasil jawaban Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Diketahui bahwa dari 160 Responden terdapat 54 orang atau 33,75% yang berJenis Kelamin laki-laki dan 106 orang atau 66,25% yang berJenis Kelamin perempuan. Data Responden Berdasarkan Tingkat Usia Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, diketahui bahwa dari 160 Responden, terdapat 112 orang atau 70% Responden yang berumut 17-23 tahun, 39 orang atau 24,37% Responden berumur 24-39 tahun, 4 orang atau 2,5% Responden berumur 40-55 tahun, dan 5 orang atau 3,12% Responden berumur 56-74 tahun. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, diketahui bahwa dari 160 Responden terdapat 88 orang ataU 55% Responden yang tamat SMA/SMK/SLTA, 72 orang atau 45% Responden yang tamat perguruan tinggi, dan 0 Responden atau 0% Responden yang tamat SD dan SMP. Data Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, diketahui bahwa dari 160 Responden terdapat 128 orang atau 80% Responden memiliki Pendapatan ratarata kurang dari 5 juta, sebanyak 18 orang atau 11,25% Responden memiliki Pendapatan ratarata antara 5 juta sampai 10 juta, sebanyak 8 orang atau 5% Responden memiliki Pendapatan rata-rata 10 juta sampai 15 juta, dan sebanyak 5 orang atau 3,12% Responden memiliki Pendapatan rata-rata lebih dari 15 juta. Deskripsi Data Penelitian JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 Setelah penyebaran kuesioner dan diperoleh hasil dari Responden, diperoleh rekapitulasi jawaban dari variabel Inklusi Keuangan, variabel Literasi Keuangan dan Financial Technology Payment. Diketahui penilaian Responden terhadap pernyataan tentang veriabel Inklusi Keuangan, menunjukkan bahwa 44,68% Responden menyatakan sangat setuju, 52,70% Responden menyatakan setuju, 2,5% Responden menyatakan tidak setuju, dan 0,1% Responden menyatakan sanhat tidak setuju. Dengan demikian jawaban sangat setuju dan setuju sebesar 97,38%, hal ini menunjukkan bahwa Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia tinggi. Dari penyebaran kuesioner, diketahui penilaian Responden terhadap pernyataan tentang variabel Literasi Keuangan menunjukkan bahwa 51,5% Responden menyatakan sangat setuju, 46,5% Responden menyatakan setuju, 1,87% menyata tidak setuju, dan 0,1% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian jawaban sangat setuju dan setuju sebesar 98%, hal ini menunjukkan bahwa Literasi Keuangan pada masyarakat di Indonesia tinggi. Dari hasil responden, dapat diketahui penilaian Responden terhadap pernyataan tentang variabel Financial Technology Payment, menunjukkan bahwa 42,37% Responden menyatakan sangat setuju, 51,37% Responden menyatakan setuju, 5,37% menyakatan tidak setuju, 0,62% Responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian jawaban sangat setuju dan setuju sebesar 93,99%, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman Financial Technology Payment pada masyarakat di Indonesia tinggi. Analisis Data Pengujian analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data . ji validitas dan uji realibilita. , uji multikolinearitas, analisis Ordered Logit Model, dan pengujian Pengujian uji kualitas dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 23, sedangkan pengujian lainnya dilakukan dengan program STATA 14. Hasil uji analisis disajikan sebagai berikut : Uji Kualitas Data Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil 2-tailed . wotailed tes. Jika nilainya R-square >0,05 maka pernyataan dinyatakan valid, tetapi jika sebaliknya maka butir pertanyaan dikatakan tidak valid. Uji validitas ini menggunakan IBM SPSS Statistic 23 dengan hasil bahwa semua nilai 2-tailed atau R-square kurang dari 0,05 dengan demikian butir pertanyaan pada variabel Inklusi Keuangan. Literasi Keuangan, dan Financial Technology Payment semuanya dinyatakan valid dan semua butir pernyataan tersebut dapat digunakan dan dipercaya. Uji Realibilitas Uji realinilitas digunakan untuk mengukur kuesioner. Pengujian realibilitas menggunakan metode crombachAos alpha bantuan program IBM SPSS Statistic 23. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki crombachAos alpha >0,60. Hasil pengujiannya diketahui bahwa nilai CronbachAos Alpha lebih dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Uji Multikolinearitas Output dari pengujian multikolinearitas pada model terindikasi adanya korelasi yang kuat antar variabel independent ditunjukkan dengan angka korelasi antar variabel independent yang melebihi 0,8 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat masalah multikolinearitas pada variabel-variabel independent dalam model. Ordered Logit Model Dari hasil output, terdapat nilai cut1 sebesar 13. 9261 dengan standar eror sebesar Dengan demikian hasil ini memberikan informasi pengaruh variabel predictor JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 terhadap probabilitas yang masuk ke dalam kategori tertentu dari variabel Inklusi Keuangan. Variabel Literasi Keuangan dan fintech memiliki pengaruh yang signifikan, sementara variabel Jenis Kelamin. Pendidikan, dan Pendapatan tidak berpengaruh signifikan secara statistic. Usia memiliki pengaruh negative yang signifikan terhadap Inklusi. Uji Statistik uji serentak Pada output, dapat dilihat bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, probabilita LR statistic adalah 0. 0000 sehingga H0 ditolak yang berarti ke enam variabel secara serentak mempengaruhi tingkat literasi pada masyarakat di Indonesia. Nilai wald chi2 test sebesar 37. dengan prob > chi2 sebesar 0. 0000 mengidentifikasikan bahwa secara serentak, variabel independent dalam model dapat menjelaskan variabel dependen Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. uji parsial Uji parsial untuk masing-masing independent dilakukan dengan melihat prob > chi2 dari masing-masing variabel independent yang masing-masing dilakukan dengan test sebagai berikut : Output pada uji variabel independent Literasi Keuangan menunjukkan bahwa nilai chisquare adalah 19. 06 dan probabilitas 0. 0000 dengan tingkat keyakinan 95% maka berarti Literasi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Output pada uji variabel Fintech Payment menunjukkan bahwa nilai chi-square adalah 18. 83 dan probabilitas 0. 0000 dengan tingkat keyakinan 95% maka berarti Fintech Payment berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakt di Indonesia. Pada output variabel Karakteristik Responden (Jenis Kelami. menunjukkan bahwa nilai chi-square adalah 0. 04 dan probabilitas 0. 8348, dimana nilai probabilitasnya lebih besar daripada chi-square yang menunjukkan bahwa variabel Karakteristik Responden (Jenis Kelami. tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Hasil uji variabel Usia menunjukkan bahwa nilai chi-square adalah 8. 07 dan 0045 dengan tingkat keyakinan 95% maka berarti variabel Usia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Output dari uji variabel Pendidikan menunjukkan bahwa nilai chi-square adalah 2. dan probabilitas 0. 1198 dengan tingkat keyakinan 95%. Dilihat dari nilai probabilitas yang lebih besar dari pada alpha, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Dari hasil uji, didapatkan nilai chi square 0. 24 dan probabilitas 0. 6229 dengan tingkat keyakinan 95%. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih besar daripada chi-square dan melebihi tingkat alpha, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata Pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Uji Goodness of fit Pada hasil output, dilihat bahwa variabel independent hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 31 persen, dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Meskipun demikian, nilai pseudo r2 yang kecil tidak membuat suatu model dianggap tidak Hal ini dikarenakan nilai pseudo R2 bernilai 0 sampai 1 bukan merupakan interpretasi yang alami melainkan tiruan untuk mengganti R-square OLS pada model logit (Greene, 2. Analisis Koefisien dan Odds Ratio Koefisien yang terdapat pada hasil output STATA tersebut menunjukkan arah pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Hasil output, dengan asumsi semua variabel JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 lainnya dalam model tidak berubah atau konsta, masing-masing dapat diinterpretasikan sebagai C Setiap peningkatan satu persen variabel Literasi Keuangan maka akan berpengaruh pada peningkatan Inklusi Keuangan sebesar 6. 429 kali dengan interval kepercayaan 95% 812 hingga 14. C Kecenderungan masyarakat dalam menggunakan Financial Technology Payment akan menaikkan odds Inklusi Keuangan sebesar 6. 042 kali dengan interval kepercayaan 95% 631 hingga 13. C Pada variabel KarakteristikResponden (Jenis Kelami. , variabel in I tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap inkusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. C Setiap peningkatan Usia, maka akan dikaitkan dengan penurunan pemahaman akan Inklusi Keuangan sebesar 0. 271 kali dengan interval kepercayaan 95% antara 0. C Pada variabel Pendidikan, tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyrakat di Indonesia. C Variabel rata-rata Pendapatan masyarakat, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. PEMBAHASAN Pengaruh Literasi Keuangan Berdasarkan hasil regresi variabel Literasi Keuangan, dapat diketahui bahwa Literasi Keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia yang dapat dilihat dari nilai signifikansi 0. 00 kurang dari 0. 05, maka H0 ditolak. Yang artinya Literasi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Inklusi Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan Keuangan, semakin terampil dalam pengelolaan Keuangan serta semakin yakin terhadap Lembaga Keuangan dan sikap seseorang akan meningkatkan penggunaan produk dan jasa Keuangan. Pengaruh Financial Technology Payment Variabel Financial Technology Payment memiliki nilai signifikansi 0. 00 atau kurang dari 05 yang artinya H0 ditolak. Hal ini berarti Financial Technology Payment memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa semakin tinggi masyarakat yang menggunakan layanan Keuangan berbasis digital akan mendukung pencapaian implementasi Keuangan Inklusif oleh Dimana ketersediaan layanan Keuangan akan semakin luas dan dapat menjangkau masyarakat yang sebelumnya kesulitan dalam mengakses produk dan layanan Keuangan. Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Inklusi Keuangan Variabel Jenis Kelamin memiliki nalai signifikansi 0. 824 atau lebih besar dari 0. 05 yang berarti menerima H0. Hal ini berarti variabel Jenis Kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Inklusi Keuangan. Variabel Usia memiliki nilai signifikan 0. 00 yang lebih kecil dari 05, maka artinya menolak H0. Artinya Usia berpengaruh signifikan namun secara negative karena nilai coefisiennya negative. Masyarakat Usia dewasa akan lebih kurang dalam menggunakan dan memahami Inklusi Keuangan daripada anak muda. Variabel Pendidikan memiliki nailai signifikansi sebesar 0. 12 atau lebih besar dari 0. 05 yang berarti menerima H0. Hal ini berarti variabel Pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi ekuangan pada masyarakat di Indonesia. Variabel Pendapatan memiliki nilai signifikansi sebesar 0. 60 atau lebih besar dari 0. yang berarti variabel Pendapatan tidak mempunyai pengaruh nyata secara parsial terhadap JER JURNAL EKONOMI REGIONAL VOL. 15 No. 2 Juni 2023 Inklusi Keuangan. Pada kelompok ini, meskipun memiliki Pendapatan tinggi tidak menjadi factor semakin baik dan percayanya terhadap penggunaan layanan jasa Keuangan. KESIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada BAB sebelumnya, yaitu : Literasi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Financial Technology Payment berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. KarakteristikResponden (Jenis Kelami. tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia Usia berpengaruh negative dan signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Pendapatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Inklusi Keuangan pada masyarakat di Indonesia. Saran Berdasarkan hasil analisis, pembahasan serta kesimpulan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : Otoritas Jasa Keuangan. Bank Indonesia Bersama dengan perusahaan penyedia produk dan layanan jasa Keuangan harus melakuka kegiatan untuk meningkatkan Literasi Keuangan seperti edukasi tentang istilah-istilah Keuangan, manfaat setiap produk dan layanan jasa Keuangan, dan pelatihan dalam pengelolaan Keuangan yang baik yang sesuai kebutuhan. Pelayanan layanan Keuangan digital di indonesua berkembang dengan pesat. Agar masyarakat lebih percaya terhadap layanan ini dan terhindar dari kejahatan perusahaan financial technology melalui internet, disarankan segera diselesaikan peraturan perlindungan konsumen layanan financial technology. DAFTAR PUSTAKA