Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 IDENTIFIKASI POTENSI DAN HAMBATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TORBANGUN (Coleus amboinicus L) Kevin Aditya Damanik1. Syahbudin Hasibuan2, dan Ifan Aulia Candra*3 Prodi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Medan Area. Indonesia. Jl. Agus Salim Siregar. Medan Sumatera Utara. KP 20223. E-Mail: ifan. auliacandra@yahoo. com (*Corresponding autho. 1,2,3 Submit: 21-8-2024 Revisi: 21-03-2025 Diterima: 04-09-2025 ABSTRAK Identifikasi Potensi Dan Hambatan Pengembangan Tanaman Torbangun (Coleus amboinicus L). Coleus amboinicus, dikenal secara lokal sebagai torbangun, merupakan tanaman perdu dari keluarga Lamiaceae yang memiliki batang tebal, daun hijau berbulu, dan aroma khas. Tanaman ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai tujuan, termasuk meningkatkan produksi ASI dan mengatasi gangguan pencernaan. amboinicus memiliki potensi besar dalam pengembangan produk farmasi dan nutraseutikal berkat kandungan fitokimia aktif seperti flavonoid, fenolik, dan minyak esensial. Potensi pengembangan penelitian terletak pada eksplorasi lebih lanjut dari kandungan bioaktif tanaman ini dan mekanisme aksi terapeutiknya. Beberapa contoh pengembangan yang dapat dilakukan antara lain penelitian klinis mengenai efektivitas torbangun dalam terapi antimikroba, antikanker, serta efek imunomodulator. Selain itu, optimasi metode ekstraksi dan identifikasi komponen bioaktif yang lebih efisien juga merupakan area potensial untuk penelitian Namun, pengembangan C. amboinicus juga menghadapi beberapa hambatan, termasuk kurangnya data klinis yang mendukung keamanan penggunaan jangka panjang serta kendala dalam kultivasi massal di luar habitat aslinya. Penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk mengatasi tantangan ini, terutama dalam aspek agronomi, bioteknologi, dan formulasi produk yang sesuai dengan standar farmasi modern. Kata kunci : Ekstraksi. Imunomodulator. Senyawa Bioaktif. Tanaman Asli. ABSTRACT Identification Of Potential And Obstacles To The Development Of Torbangun Plant (Coleus amboinicus L). Coleus amboinicus, known locally as torbangun, is a shrub from the Lamiaceae family that has thick stems, hairy green leaves, and a distinctive aroma. This plant is widely used in traditional medicine for various purposes, including increasing breast milk production and treating digestive disorders. amboinicus has great potential in developing pharmaceutical and nutraceutical products thanks to its active phytochemical content such as flavonoids, phenolics and essential oils. The potential for research development lies in further exploration of the bioactive contents of this plant and the mechanisms of its therapeutic action. Some examples of developments that can be carried out include clinical research regarding the effectiveness of torbangun in antimicrobial therapy, anticancer and immunomodulatory effects. In addition, optimization of extraction methods and more efficient identification of bioactive components are also potential areas for further research. However, the development of C. amboinicus also faces several obstacles, including a lack of clinical data supporting the safety of long-term use as well as obstacles in mass cultivation outside its natural habitat. More in-depth research is needed to overcome these challenges, especially in aspects of agronomy, biotechnology, and product formulation that meets modern pharmaceutical standards. Key words : Bioactive Compound. Extraction. Immunomodulator. Indigenous plant. PENDAHULUAN Torbangun (Coleus amboinicu. adalah tanaman perdu yang termasuk dalam keluarga Lamiaceae dengan batang yang tebal, dan agak berkayu, dengan batang yang ruas-ruas yang dapat menghasilkan akar jika bersentuhan This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A dengan tanah. Tanaman ini biasanya ditanam di kebun-kebun yang berada di daerah dataran rendah, dengan ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut. Daunnya berwarna hijau terang, berbulu, dan aromatik, dengan rasa yang cenderung pahit dan pedas. Tinggi tanaman mencapaia mencapai 6,5 cm dan lebar maksimum 6 cm. Daun ini memiliki trikoma pada permukaan atas dan bawah, dengan permukaan atas juga dilapisi Trikoma tersebut berbentuk uniseriat, multiseluler dengan ujung yang runcing, dan bagian dasarnya melebar, dibentuk oleh 2-3 sel (Hullatti & Bhattacharjee, 2011. Khan, 2. amboinicus memiliki bunga ungu sepanjang 3-4 mm, yang tumbuh pada batang pendek dalam kumpulan ramping yang tegak (Khan, 2. Bijinya halus, berwarna coklat pucat, dan berbentuk pipih bulat. Karena tanaman ini jarang menghasilkan biji, biasanya diperbanyak melalui stek batang (Arumugam et al. Daun torbangun adalah salah satu bahan pangan yang secara turun temurun dipercaya oleh ibu-ibu suku Batak di Provinsi Sumatera Utara memiliki khasiat untuk merangsang produksi air susu ibu menyusui . Masyarakat Batak. Batak Karo, sering mengkonsumsi sayur daun torbangun sebagai bagian dari menu sehari-hari, terutama untuk ibu-ibu yang baru melahirkan. Daun torbangun secara khusus dikonsumsi oleh wanita Batak yang sedang menyusui, karena diyakini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu (ASI) (Damanik 2009. Damani. serta memperbaiki status gizi bayi yang baru lahir. Selain laktagogum, masyarakat Batak juga percaya bahwa daun torbangun memiliki khasiat sebagai pembersih rahim bagi ibu yang baru melahirkan . gen pembersih uteri. , penambah energi . , mengurangi rasa nyeri . Damanik et al. penawar racun . ntimikroba/antibakter. , serta obat untuk mengatasi penyakit seperti sariawan dan batuk (Damanik dkk Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun beberapa mineral, seperti zat besi, kalium, seng, dan magnesium dalam ASI, serta peningkatan berat badan bayi (Damanik et , 2. Potensi yang dimiliki tanaman amboinicus belum dimanfaatkan maksimal sehingga perlu adanya kajian Tulisan ini merupakan pengembangan yang menjanjikan dari tanaman khas Sumatera Utara yang perlu mengoptimalisasi sumber daya lokal. Potensi Pengembangan Tanaman Torbangun Tanaman torbangun adalah tanaman herba semi-semak tahunan yang dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai 100-120 cm, bahkan hampir 1 meter, dengan cabang-cabang yang tidak berumbi (Aziz, 2. Pemanenan daun torbangun dapat dilakukan ketika memenuhi kriteria panen, yaitu pada pucuk daun yang memiliki tiga pasang daun yang telah terbuka sempurna, sementara dua pasang daun lainnya masih tertinggal. Biasanya, pemanenan dilakukan pada tanaman yang berusia 34 bulan saat batangnya sudah mengeras. Penelitian yang dilakukan oleh Damanik terhadap ibu-ibu menyusui di Sumatera Utara menggunakan metode (FGD) menyimpulkan bahwa konsumsi daun bangun-bangun memulihkan stamina ibu, meningkatkan produksi ASI, membersihkan rahim, dan kepercayaan ini telah bertahan kuat selama ratusan tahun. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. Selama kebutuhan gizi ibu meningkat karena diperlukan untuk produksi ASI. Salah satu cara untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI adalah dengan Beberapa tanaman, seperti daun bangunbangun telah dipercaya secara turuntemurun dan terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI (Kemenkes, 2. Daun torbangun . angun-bangu. memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik karena manfaatnya sebagai laktagogum maupun karena sifat tanamannya yang mudah tumbuh dan memiliki masa panen yang Namun, penggunaannya saat ini masih terbatas di kalangan masyarakat suku Batak, di mana daun ini biasanya diolah hanya sebagai sayuran atau sop (Rice, 2. Penelitian invitro terhadap induk tikus yang diberikan ekstrak daun bangun-bangun mengalami peningkatan peningkatan berat badan anak tikus (Hutajulu dan Junaidi, 2. Daun torbangun mengandung antioksidan dan senyawa polifenol, sehingga berpotensi diolah menjadi produk teh sebagai alternatif minuman Minuman teh, yang dapat menyegarkan tubuh, disukai oleh semua kelompok usia dan merupakan minuman negara-negara mencakup dua pertiga populasi dunia (Spillane, 1. Proses pengolahan teh daun torbangun dalam percobaan ini dimulai dengan pemilihan daun yang berkualitas baik, yaitu daun yang berwarna hijau, tidak berlubang, dan masih segar. Sebanyak 500 gram daun torbangun dipersiapkan dengan membuang tulang ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 daun dan mencuci hingga bersih. Daun tersebut kemudian dilayukan dengan merendamnya dalam air mendidih . uhu 100 AC) selama 2-3 detik, dan dipotongpotong kecil dengan ukuran 2-3 cm. Selanjutnya, daun dimasukkan ke dalam alat pengering dengan suhu bertahap T1 = 45 AC. T2 = 50 AC, dan T3 = 55 AC, dengan waktu pengeringan yang bervariasi, yaitu W1 = 2 jam. W2 = 3 jam, dan W3 = 4 jam. Setelah proses pengeringan, daun tersebut dihaluskan hingga berbentuk bubuk teh dan dikemas dalam aluminium foil (Raskita Saragih. Aktivitas antioksidan diukur dengan menggunakan metode DPPH . ,2-diphenyl-1-pycrilhydrazi. DPPH merupakan senyawa radikal bebas sintetis yang stabil. Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat, dan mudah untuk screening aktivitas penangkap senyawa yang bersifat radikal bebas. Hal ini dikarenakan ekstrak yang diuji dengan DPPH langsung diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 517 nm untuk mengetahui persen aktivitas antioksidan total. Jadi metode DPPH digunakan untuk menggunakan radikal sintetis dalam larutan organik polar, seperti metanol pada suhu ruang. Prinsip kerja dari metode ini adalah proses reduksi senyawa radikal bebas DPPH oleh antioksidan (Gambar . Proses reduksi ditandai dengan perubahan atau pemudaran warna larutan, yaitu dari warna ungu pekat . enyawa radikal beba. menjadi warna agak kekuningan . enyawa radikal bebas yang tereduksi oleh This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A Damanik et al. Gambar 1. Proses Reduksi DPPH Menurut Damanik . , daun torbangun mengandung berbagai nutrisi dalam setiap 100 gramnya, termasuk energi sebesar 27,0 kal, protein 1,3 gram, lemak 0,6 gram, karbohidrat 4,0 gram, dan zat besi (F. sebesar 13,6 mg. Daun torbangun dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai Namun, penggunaannya di masyarakat masih sangat terbatas, umumnya hanya diolah menjadi sayuran atau sup (Iwansyah et al. , 2. Penggunaan torbangun telah dilaporkan di Amerika Selatan. Filipina. Indonesia. Afrika. India, dan Asia Tenggara. Daunnya yang memiliki rasa dan aroma yang kuat menjadikannya pilihan ideal untuk membumbui daging dan ikan tertentu, membantu mengurangi bau tajam dari bahan-bahan tersebut (Lukhoba et al. Arumugam et al. , 2. Daun torbangun ini umumnya hanya diolah secara tradisional yaitu dijadikan sayur yang dimasak dengan Produk hasil olahan daun torbangun ini belum banyak, salah satu teknologi yang sudah diterapkan pada daun torbangun ini adalah pengalengan sop daun torbangun (Warsiky et al. , 2. Pengolahan cookies, dengan bahan daun torbangun dapat meningkatkan nilai gizi produk, menambah keanekaragaman produk olahan dari daun torbangun serta dapat menjadi makanan tambahan bagi ibu Cookies menjadi pilihan karena bahan dasarnya, yaitu tepung terigu telah dikenal konsumen, dapat langsung dikonsumsi, kadar airnya rendah sehingga tahan lama, teksturnya digemari karena renyah, dan mudah dibuat (Gambar Gambar 2. Olahan makanan berbahan torbangun. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. Daun torbangun memiliki kandungan zat gizi tinggi, terutama zat besi . ,6 m. dan karoten . 288 p. (Damanik, 2. Fungsi karoten adalah sebagai pembentuk vitamin A dan sebagai antioksidan. Daun torbangun juga mengandung serat, dimana serat adalah komponen makanan yang tidak dapat atau tidak hancur dicerna oleh enzim pencernaan. Serat memiliki fungsi mempertahankan air dan membentuk kolagen, pertukaran ion dan membantu memperlancar proses pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi bubur daun torbangun berpengaruh nyata terhadap tekstur, lightness, nilai a, nilai b, kadar air, kadar abu dan total karoten. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah A3 . % tepung terigu 20% bubur daun torbangu. dengan nilai karakteristik fisik . ekstur 566,60 . > lightness 58,43%, nilai a 1,63, nilai b 23,. , karakteristik kimia . adar air 5,61%, kadar abu 1,53%, total karoten 1326,92, total flavonoid 0,06%, zat besi 11,4 ppm, kadar serat kasar 4,33%), dan organoleptik . arna 5,48, aroma 5,84, rasa 5,88, dan tekstur 5,. (Pasaribu, 2. Produk olahan torbangun yang dicontohkan kepada peserta berbahan dasar daun torbangun segar dan daun torbangun yang ditepungkan. Resep produk olahan yang dipraktikkan adalah sayur santan torbangun, bolu kukus torbangun, kue bawang torbangun, bingka kentang torbangun, bingka singkong torbangun, dan kukis torbangun. Potensi Ekstrak Metabolit Torbangun Metabolisme adalah rangkaian proses kimia yang berlangsung dalam organisme hidup untuk mendukung kehidupan dengan memproduksi energi dan nutrisi. Pada tanaman, terdapat dua jenis senyawa metabolit: metabolit primer ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 dan sekunder. Metabolit primer adalah senyawa yang sangat penting bagi kelangsungan hidup tanaman, karena reproduksi organisme. Senyawa-senyawa ini mendukung fungsi fisiologis yang Contoh metabolit primer termasuk etanol, asam laktat, nukleotida, vitamin, dan beberapa jenis asam amino. Metabolit sekunder adalah senyawa yang tidak berperan langsung dalam reproduksi organisme. Metabolit dimanfaatkan dalam bidang farmakologi, di antaranya sebagai antioksidan, atraktan untuk menarik serangga penyerbuk, serta agen pengendali hama yang ramah lingkungan (Ergina, 2. Metabolisme primer cenderung serupa di semua sekunder bervariasi dan unik untuk setiap spesies tanaman. Senyawa metabolit sekunder bisa diproduksi dalam jumlah lebih oleh tanaman dalam kondisi tertentu. Metabolit sekunder berperan sebagai mekanisme pertahanan tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotik. Selain fungsi pertahanan, beberapa senyawa metabolit sekunder juga dapat digunakan sebagai bahan baku obat (Setyorini dan Erdiyanto, 2. Ekstraksi merupakan langkah awal untuk memisahkan senyawa bahan alam yang diinginkan dari bagian tumbuhan. Metode ekstraksi yang umum adalah ekstraksi pelarut dengan prinsip dasar mengekstrak senyawa kimia tertentu dari padatan atau matriks cair (Zhang et al. Metode ekstraksi yang umum digunakan adalah ekstraksi pelarut, yang pada dasarnya melibatkan penggunaan pelarut cair untuk menarik senyawa kimia tertentu dari padatan atau matriks cair (Zhang et al. , 2. Berbagai metode This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A memperoleh senyawa kimia dari daun Metode ekstraksi yang sering digunakan untuk C. amboinicus (Lour. adalah maserasi (Muniroh et al. , 2013. Rai et al. , 2016. Swamy et al. , 2017. Hasibuan & Sumaiyah, 2. Metode ini sederhana dan efektif untuk mengekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman dengan biaya yang rendah, namun memiliki kelemahan seperti memerlukan sejumlah besar pelarut dan waktu proses yang lebih lama (Buanasari et al. , 2. Metode ekstraksi yang melibatkan pemanasan, seperti decocta (Shubha & Bhatt, 2015. Pane et al. , 2. dan soxhletasi (Mathalaimuthu et al. , 2017. Sulaiman et al. , 2. , menunjukkan deteksi senyawa yang lebih banyak dalam Coleus amboinicus (Lour. Ini dikaitkan dengan efektivitas ekstraksi pada suhu tinggi, yang dapat meningkatkan kelarutan dan laju difusi analit ke dalam pelarut. Destilasi air dan destilasi uap adalah metode umum untuk ekstraksi minyak atsiri. Di antara keduanya, destilasi air lebih sering digunakan untuk ekstraksi minyak esensial dari C. amboinicus (Gonyalves et al. , 2012. Thirugnanasampandan et al. , 2015. Govindaraju Arulselvi, dibandingkan dengan destilasi uap (Prudent et al. , 1. Sebuah studi di Brasil menunjukkan bahwa destilasi air memberikan efisiensi perolehan minyak esensial tertinggi sebesar 0,2371%, menghasilkan 0,0109% (Bezerra et al. Damanik et al. Teknik terbaru dalam ekstraksi C. teknologi canggih seperti ekstraksi cairan (Pressurized Liquid Extraction. PLE) (Laila et al. , 2020. dan metode sonikasi (Tafzi et al. , 2. Metode PLE mengurangi kebutuhan penetrasi dan kelarutan zat terlarut dalam pelarut, berkat tekanan tinggi yang menjaga pelarut organik tetap dalam fase cair meskipun suhu meningkat (Kellogg et , 2. Selain itu daun torbangun juga dapat diekstrak dengan menggunakan Ekstrakto dan Spay dier (Gambar . Sementara itu, metode sonikasi dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, kurang dari 1 jam, dengan kerusakan yang dapat diminimalkan (Chemat et al. , 2. Prinsip dasar metode sonikasi adalah kavitasi akustik, yang dapat merusak dinding sel dari matriks tumbuhan, sehingga mendukung pelepasan senyawa bioaktif (MedinaTorres et al. , 2. Teknik ekstraksi yang tepat sangat penting untuk memperoleh senyawa aktif. Metode yang efektif dan selektif harus dipertimbangkan dalam proses ekstraksi dan isolasi senyawa bioaktif. Selain itu, pemilihan pelarut yang sesuai juga krusial untuk mengekstraksi metabolit tanaman yang diinginkan. Polaritas pelarut yang berbeda dapat mempengaruhi distribusi jenis senyawa, misalnya, terpenoid dan steroid cenderung larut dalam pelarut nonpolar, sedangkan senyawa fenolik, glikosida, dan flavonoid lebih mudah larut dalam pelarut polar (Januarti et al. , 2. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 Gambar 3. Peralatan ekstraksi daun torbangun. A) Ekstraktor. B) Spray dier (Sumber: Junaidi 2. Uji fraksinasi ekstrak torbangun terhadap penyakit jamur akar putih dilakukan secara in vitro untuk menilai kemampuan metabolit sekunder dalam menghambat pertumbuhan jamur tersebut. Suspensi dari setiap fraksi metabolit sekunder dipersiapkan untuk diuji antagonis terhadap jamur patogen. Bagian hifa terluar jamur patogen dipotong dengan cork borer dan diinokulasikan ke bagian tengah media PDA (Potato Dextrose Aga. untuk jamur, lalu diinkubasi selama A 24 jam pada suhu ruang (A28-30AC). Selanjutnya, sebanyak 0,01 ml suspensi Kedua pelarut yang tidak saling bercampur tersebut dimasukkan ke dalam corong pisah kemudian dikocok dan didiamkan. Solut atau senyawa organik akan terdistribusi ke dalam masing-masing kepada kelarutannya terhadap fase tersebut dan kemudian akan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah yang dapat dipisahkan dengan membuka kunci pipa corong pisah (Odugbemi, 2. Pengujian antidiabetes dengan ekstrak daun torbangun yang ditambahkan etanol menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun torbangun (Coleus amboinicus Lour. ) efektif dalam menekan peningkatan gula darah pada tikus putih jantan (Rattus norvegicu. setelah pemberian dosis ketiga . ,6 m. selama 160 menit. Kesimpulannya, ekstrak etanol daun torbangun terbukti efektif sebagai agen antidiabetes pada tikus putih jantan (Rattus norvegicu. (Meldawati, 2. Pembuatan torbangun, proses dimulai dengan menuangkan daun torbangun ke dalam wadah kaca, kemudian menambahkannya dengan etanol 96%. Campuran tersebut direndam selama 5 hari sambil dikocok Setelah periode ini, campuran disaring untuk memperoleh filtrat pertama dan residu pertama. Sisa ekstrak direndam kembali selama 2 hari dengan etanol 96%, dengan pengocokan sesekali. Kemudian, campuran disaring menggunakan kertas saring, menghasilkan residu kedua dan filtrat kedua. Filtrat pertama dan kedua digabungkan, lalu diuapkan dalam oven pada suhu 80AC hingga diperoleh ekstrak Penelitian pemberian ekstrak daun torbangun selama masa kebuntingan mencit menunjukkan bahwa dosis 3,36 g/kg BB menyebabkan perbedaan signifikan dalam jumlah kematian sebelum dan setelah implantasi perlakuan lainnya. Dosis minimal ekstrak dapat mengakibatkan keterlambatan osifikasi pada fetus. Oleh karena itu, konsumsi ekstrak daun torbangun selama kehamilan harus dihindari karena berpotensi menyebabkan efek samping seperti kematian dan keterlambatan osifikasi pada fetus (Damanik, 2. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A Penelitian antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun torbangun memiliki aktivitas antioksidan yang bervariasi: ekstrak etanol 80,8%, fraksi metanol 43,4%, fraksi kloroform 85,7%, dan fraksi n-heksan 59,6%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi kloroform memiliki aktivitas dengan pelarut lainnya (Takulembang. Pembuatan Serbuk daun torbangun ditimbang dan dimasukkan kedalam Proses ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut etanol 95% sampai sampel tenggelam. Sampel dibiarkan selama 24 jam, hasil maserasi kemudian disaring setiap 3 hari lalu dilakukan maserasi pada residu Penelitian mengenai komponen fitokimia, aktivitas antioksidan, uji sitotoksisitas, dan perubahan ekspresi gen laktasi pada sel epitel kelenjar susu dengan pemberian ekstrak metanol daun torbangun menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun torbangun memiliki potensi sebagai antioksidan dan efektif dalam menangkap radikal bebas DPPH dengan nilai EC50 sebesar 14,14 AAg/mL. Pada konsentrasi rendah, ekstrak metanol tidak bersifat toksik terhadap sel epitel kelenjar susu manusia MCF-12A, dengan nilai IC50 sebesar 155,24 AAg/mL. Selain itu, ekstrak metanol daun torbangun juga meningkatkan ekspresi gen prolaktin reseptor dan glukokortikoid reseptor pada sel epitel kelenjar susu manusia MCF12A, yang berperan dalam proses laktasi (Tafzi, 2. Pengaruh ekstrak daun torbangun terhadap pertumbuhan tikus percobaan menunjukkan bahwa daun torbangun mengandung komponen gizi yang lengkap serta bahan aktif seperti thymol, forskholin, carvacrol, dan flavonoid seperti trihidroksi isoflavon, kaemferol glikosida, dan 2-hidroksi chalcon. Penelitian ini melibatkan berbagai Damanik et al. perlakuan, termasuk jenis minuman ekstrak daun torbangun, seperti blanko, ekstrak daun segar, dan serbuk ekstrak daun kering. Konsentrasi serbuk ekstrak yang digunakan adalah 3%, 5%, dan 7% (Junaidi, 2. Sediaan modern seperti tablet effervescent menggunakan bahan utama menghasilkan CO2 dan menciptakan efek gelembung buih ketika dicampurkan dengan air. Formulasi tablet effervescent memerlukan komposisi asam dan basa yang optimal untuk menghasilkan tablet berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi formulasi tablet effervescent dari ekstrak daun torbangun (Coleus amboinicus Lou. sebagai pelancar ASI dengan variasi jenis asam dan basa, berdasarkan telaah pustaka (Harnum, 2. Hasil telaah jurnal menyimpulkan bahwa ekstrak daun torbangun dapat granulasi basah, dengan bobot tablet antara 1-2 gram. Asam sitrat dan natrium bikarbonat dapat dipilih sebagai bahan pemberi reaksi asam dan basa dengan perbandingan 1:3,11. Total komposisi asam dan basa dalam formulasi adalah 55% dari bobot keseluruhan tablet. Daun torbangun (Plectranthus amboinicus (Lour. ) Spreng mengandung steroid/triterpenoid, yang memiliki sifat Ekstrak etanol daun torbangun terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini mencakup beberapa tahap: identifikasi tumbuhan, karakterisasi dan skrining fitokimia simplisia, pembuatan ekstrak etanol (Sembiring, 2. Daun torbangun melalui maserasi dengan pelarut etanol 96%, skrining fitokimia ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak, serta formulasi sabun cair dengan This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. variasi konsentrasi ekstrak etanol daun torbangun yaitu 0,5%, 1%, 2%, dan 3%. Evaluasi sediaan sabun cair mencakup pemeriksaan stabilitas selama 28 hari dan Staphylococcus aureus dan Escherichia Karakterisasi simplisia daun torbangun menunjukkan kadar air sebesar 7,92%, sari yang larut dalam air 29,26%, sari yang larut dalam etanol 13,32%, abu total 0,823%, dan abu yang tidak larut dalam asam 0,656%. Simplisia dan ekstrak daun torbangun mengandung glikosida, saponin, flavonoid, tanin, serta steroid/triterpenoid. Aktivitas antibakteri ekstrak efektif pada konsentrasi 1,5%, dengan zona hambat sebesar 14,12 mm untuk Staphylococcus aureus, dan pada konsentrasi 1% dengan zona hambat sebesar 17,32 mm untuk Escherichia coli. Uji aktivitas antibakteri sabun cair yang mengandung ekstrak etanol daun antibakteri, dengan zona hambat sebesar 20,10 mm terhadap Staphylococcus aureus dan 18,38 mm terhadap Escherichia coli. Ekstrak etanol daun torbangun dapat diformulasikan dalam bentuk sabun cair yang memenuhi kriteria SNI 1996, serta menunjukkan aktivitas antibakteri yang efektif pada konsentrasi 2% terhadap kedua bakteri tersebut (Sembiring, 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi bubur daun torbangun berpengaruh nyata terhadap tekstur, lightness, nilai a, nilai b, kadar air, kadar abu dan total karoten. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah A3 . % tepung terigu 20% bubur daun torbangu. dengan nilai karakteristik fisik . ekstur 566,60 . > lightness 58,43%, nilai a 1,63, nilai b 23,. , karakteristik kimia adar air 5,61%, kadar abu 1,53%, total karoten 1326,92, total flavonoid 0,06%, zat besi 11,4 ppm, kadar serat kasar ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 4,33%), dan organoleptik . arna 5,48, aroma 5,84, rasa 5,88, dan tekstur 5,. (Pasaribu, 2. Daun torbangun dapat dengan mudah diolah menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi dan dicampur dengan bahan lain untuk meningkatkan aroma serta cita rasa, seperti dalam pembuatan Menurut Nababan . , cookies yang terbuat dari daun torbangun tanpa tambahan bahan lain cenderung memiliki rasa yang sedikit pahit. Campuran ekstrak daun torbangun kurma, labu, dan ubi ungu disortir, dicuci, lalu direbus sebentar . , digiling kasar, dan diperas sebelum diubah menjadi tepung. Aprilianti . menyebutkan bahwa ubi ungu segar dikupas, dipotong tipis, dikeringkan, dan diubah menjadi tepung. Kandungan karbohidrat tertinggi pada cookies torbangun terdapat pada formulasi P1, yaitu sebesar 81,275% . engan perbandingan 75% tepung terigu dan 25% tepung torbangu. Tingginya kandungan karbohidrat pada formulasi ini disebabkan oleh dominasi tepung terigu, yang memiliki kandungan karbohidrat sebesar 14,5 gram, dibandingkan dengan tepung torbangun yang hanya memiliki 4,0 gram. Data tersebut menunjukkan bahwa tepung torbangun mengandung lebih sedikit karbohidrat dibandingkan tepung terigu. Akibatnya, semakin banyak penggunaan tepung torbangun dalam formulasi karbohidrat dalam produk akhir. Potensi Ekstrak Metabolit Torbangun Pada Sektor Pertanian Pada Sektor pertanian dan perkebunan ekstrak daun torbangun dapat menjadi bio-fungisida untuk Jamur Akar Putih (JAP) yang merupakan salah satu penyakit serius dengan potensi kerugian finansial besar mencapai 300 miliar setiap tahunnya (Andriyanto, 2. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A Hasil menunjukkan bahwa akar dan daun flavonoid, glikosida, dan saponin. Senyawa-senyawa ini termasuk dalam kategori senyawa polar dan semipolar, sehingga ekstraksinya lebih efektif menggunakan pelarut polar seperti aseton. Uji pendahuluan dengan berbagai pelarut dan dosis menunjukkan adanya interaksi yang signifikan terhadap pengendalian Jamur Akar Putih. Menurut Dalimunthe . , persentase penghambatan tertinggi pada ekstrak akar menggunakan pelarut aseton adalah sebesar 98,46% pada dosis 10%. Uji lanjutan dengan metode fraksinasi menunjukkan daya hambat terkuat pada fraksi n-heksana . -18,5 c. , fraksi etil asetat . ,5-15,5 c. , dan ekstrak etanol . -10,5 c. Hasil menunjukkan bahwa akar torbangun Damanik et al. mengandung senyawa polar dan semipolar seperti flavonoid, glikosida, dan saponin. Di sisi lain, daun torbangun mengandung ketiga senyawa tersebut serta senyawa nonpolar seperti terpenoid/steroid. Uji pengaruh nyata dari dosis dan pelarut terhadap penghambatan pertumbuhan Persentase penghambatan tertinggi ditemukan pada ekstraksi akar torbangun dengan pelarut aseton . , yaitu sebesar 98,46% pada dosis 10%. Selain itu, ekstraksi dengan pelarut n-heksana dan metanol juga menunjukkan kemampuan menghambat jamur akar putih di atas 75% pada dosis Uji lanjutan melalui metode fraksinasi menunjukkan bahwa daya hambat terkuat terdapat pada fraksi nheksana . -18,5 c. , diikuti oleh fraksi etil asetat . ,5-15,5 c. , dan ekstrak etanol . -10,5 c. (Dalimunthe et al. Gambar 4. Fraksinasi ekstrak etanol akar tuanaman torbangun dengan pelarut yang berbeda. A) Pelarut NHexana. B) Pelarut Etil Asetat (Dalimunthe et al. , 2. Torbangun termasuk dalam kelompok kecenderungan untuk mengikat protein, metabolisme jamur. Senyawa polifenol pada kadar tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein dan merusak sel membran, sehingga mengakibatkan lisis sel membran (Prasetyo & Sasongko. Selain itu, senyawa saponin juga This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. Mekanisme aksi saponin sebagai antimikroba lebih disebabkan oleh efek membranolitik, yaitu kemampuannya untuk merusak membran sel, daripada hanya mengubah tegangan permukaan media ekstraseluler. Tanaman torbangun mengandung minyak atsiri sebesar 0,043% yang memiliki kemampuan untuk melawan infeksi cacing, serta berfungsi sebagai antibakteri dan antijamur. Selain itu, daun torbangun juga mengandung flavonol, yang dapat menghambat perdarahan, serta antimikroba (Sajimin. Purwantari. Sutedi, & Oyo, 2. Penelitian terhadap enam isolat bakteri endofit dari akar, batang, dan daun tanaman torbangun. Bakteri endofit ini berperan dalam meningkatkan kesehatan tanaman dengan menghasilkan dan menyediakan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal (Hasiholan et , 2. Penelitian selanjutnya diperoleh 13 isolat bakteri endofit dari akar tanaman torbangun (C. Lou. , di mana sembilan di antaranya menunjukkan potensi dalam melarutkan Isolat BE4 Pseudomonas memiliki kemampuan tertinggi dalam melarutkan fosfat, dengan nilai indeks pelarut fosfat sebesar 4,1 mm (Manulu, 2. Daun torbangun (Plectranthus ambonicu. mengandung Senyawa utama berupa polifenol, saponin, glikosida, flavonoid dan minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai insektisida alami (Sogandi dan Gunarto, 2. Tannin akan mengganggu proses pencernaan makanan menyebabkan serangga tidak mau makan (Susanti. Saponin insektisida alami berfungsi sebagai racun perut yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui celah, lubang, atau kulit ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 pada tubuh serangga atau langsung masuk melalui mulut serangga (Anita, 2. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Narina avian. bahwa pada perlakuan tanpa pemberian daun torbangun (Plectranthus amboinicu. rata-rata kecoa (Periplaneta american. mengalami perubahan aktivitas dari aktivitas normal yaitu 1,89 ekor dengan persentase sebesar 31. Pada perlakuan pemberian sediaan uap elektrik daun torbangun (Pectranthus amboinicu. ratarata kecoa (Periplaneta american. mengalami perubahan aktivitas dari aktivitas normal 4,33 ekor dengan persentase sebesar 72. Pada perlakuan pemberian sediaan spray daun torbangun (Pectranthus amboinicu. rata-rata kecoa (Periplaneta perubahan aktivitas dari aktivitas normal yaitu 3,44 ekor dan persentase sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui variasi metode pemberian daun torbangun (Plectranthus amboinicu. membuktikan bahwa setiap metode memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap aktivitas kecoa (Periplaneta american. Metode uap elektrik dan spray memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas kecoa (Periplaneta american. Hal ini disebabkan karena pada sediaan uap elektrik dan spray menggunakan ekstrak daun torbangun (Plectranthus amboinicu. dimana dari memudahkan senyawa kimia yang ada di dalam ekstrak yaitu senyawa saponin dan tanin sebagai racun perut dengan mudah terhirup hidung dan termakan melalui mulut, serta senyawa flavonoid sebagai racun pernafasan akan masuk melalui pori-pori mempengaruhi aktivitas kecoa. Hasil uji LSD menunjukan bahwa metode uap elektrik dan spray memiliki pengaruh terhadap perubahan aktivitas This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A Damanik et al. kecoa (Periplaneta american. Jadi berdasarkan hasil penelitian ini daun torbangun (Plectranthus amboinicu. berpotensi sebagai bahan insektisida alami (Periplaneta menggunakan metode uap elektrik dan dengan mengganggu sistem saraf atau Flavonoid: Berfungsi sebagai antioksidan dan pelindung terhadap radikal bebas, serta dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan Saponin: Mengganggu membran sel dan sistem pencernaan hama, serta bertindak sebagai racun perut. Tanin: Mengikat protein dan mengganggu pencernaan hama serta mengurangi nafsu Terpenoid: Dikenal karena efek antimikroba dan repelen terhadap berbagai hama. Senyawa-senyawa ini tumbuhan dalam kondisi lingkungan yang sulit dan memperkuat kemampuannya dalam menghadapi stres baik dari faktor biotik maupun abiotik. Menurut Santosa . yang dikutip dalam Hutajulu . , senyawa utama yang terkandung dalam tanaman tersebut meliputi alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, glikosida, tanin, dan minyak atsiri. Senyawa Penting Dalam Tanaman Torbangun Senyawa aktif merupakan hasil metabolisme sekunder yang diproduksi oleh tumbuhan sebagai bentuk pertahanan terhadap pengaruh buruk lingkungan maupun serangan hama dan penyakit. Senyawa-senyawa ini meliputi berbagai kelompok kimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid, yang memiliki fungsi spesifik dalam melindungi tumbuhan. Alkaloid: Memiliki efek toksik pada herbivora dan patogen, sering kali Tabel 1. Komponen Utama Pada Tanaman Torbangun. Komponen Utama Jenis Komponen Proporsi (%) Senyawa Lactagogue 3-ethyl-3hydroxy-5-alpa andostran17- one, 3,4dimethyl-2oxocyclopent-3- enylacetic acid, monomethyl succinate dan methylpyro glutamat, senyawa sterol, steroid, asam lemak dan asam organik. Nutrient Protein, vitamin dan mineral. Senyawa farmakoseutika Senyawa yang bersifat buffer, antibakterial, antioksidan, pelumas, pelentur, pewarna dan penstabil. Sumber: Zakaria . This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. Berdasarkan Tabel 1, komponen utama yang terdapat pada daun Torbangun adalah senyawa laktagogum, dengan proporsi 10-15%. Selain itu, daun Torbangun mengandung nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral, dengan proporsi 5-25%. Senyawa farmasetik dalam daun ini termasuk senyawa yang bersifat buffer, antibakteri, antioksidan, pelumas, pelentur, pewarna, dan penstabil, dengan proporsi 10-30%. Nutrien memberikan energi serta berfungsi sebagai komponen struktural dalam tubuh atau sel, mendukung metabolisme dengan Aktivitas farmakologi daun torbangun telah diteliti dan menunjukkan potensi sebagai prekursor anti-tumor, anti-peradangan (Gurgel, 2. , serta sebagai penginduksi daya tahan tubuh. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi khasiat daun torbangun, termasuk aktivitas biologis dari senyawa-senyawa tersebut sebagai antioksidan, pencegah kanker, antitumor, antiverigo, imunostimulan, anti-inflamasi, anti-infertilitas, diuretik, analgesik, hipokolesterolemik, hipotensif, dan lainnya (Roshan et al. , 2. 4 Kendala Pengembangan Tanaman Torbangun Tanaman torbangun merupakan salah satu jenis tanaman asli dengan potensi besar untuk dikembangkan. Daun torbangun mengandung tiga jenis senyawa utama: senyawa laktagogum, senyawa farmasetik, dan komponen gizi. Senyawa laktagogum berguna untuk meningkatkan produksi ASI, sedangkan senyawa farmasetik meliputi senyawa yang berfungsi sebagai buffer, antibakteri, dan Komponen gizi dalam daun torbangun meliputi vitamin C, vitamin B1, vitamin B12, -karoten, niasin, karvakrol, kalsium, asam lemak, oksalat, dan serat (Rumetor, 2. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 Tanaman indigenous merujuk pada tanaman lokal atau yang dibudidayakan oleh komunitas (Diperta Jabar 2. Saat ini, banyak orang yang kurang mengetahui, mengonsumsi, atau memanfaatkan manfaat dari tanamantanaman Penting melestarikan tanaman indigenous yang keberadaannya mulai terancam punah dan memanfaatkannya sebagai sumber plasma nutfah yang memiliki nilai ekonomi Tanaman torbangun biasanya jarang berbunga, yang dapat menjadi kendala dalam perbanyakan secara Oleh karena itu, perbanyakan tanaman torbangun umumnya dilakukan secara vegetatif, salah satunya melalui teknik stek. Perbanyakan vegetatif menggunakan stek memerlukan waktu menghasilkan keturunan dengan sifat yang serupa dengan tanaman induknya. Permintaan bahan stek torbangun ketersediaan tanaman torbangun masih Untuk mengatasi hal ini, penting perbanyakan tanaman torbangun yang dapat menghasilkan tanaman berkualitas, seragam, dalam jumlah besar, efisien, dan dengan biaya rendah. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pertumbuhan stek torbangun menggunakan stimulan baik sintetis maupun alami. Stimulan sintetik yang dapat digunakan termasuk Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berupa auksin sintetik dalam formulasi senyawa kimia Sementara itu, stimulan alami dapat berasal dari jaringan tanaman, seperti umbi bawang merah, serta limbah hewan ternak seperti urin sapi. Selain itu hambatan dalam pengembangan tanaman torbangun adalah serangan hama. Hama yang menyerang stek pucuk torbangun di lahan antara lain adalah nematoda Meloidogyne incognita This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Identifikasi Potensi dan Hambatan A yang menyebabkan akar membengkak, serta belalang (Oxya s. yang membuat daun berlubang. Hama lainnya yang juga mengganggu pertumbuhan stek pucuk torbangun meliputi walang sangit (Leptocorisa acut. , kumbang (Epilachna admirabili. , dan ulat (Crocidolomia Selain itu, gulma yang tumbuh di lahan penanaman terdiri dari golongan rumput-rumputan, teki, dan daun lebar (Karmila, 2. Infeksi cendawan menyebabkan stek pucuk torbangun mengalami pembusukan batang sebesar 3,57%. Menurut Royal Horticultural Society . , salah satu penyakit yang menyerang tanaman Coleus adalah Downy mildew, yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak coklat pada Gejala penyakit ini terkadang tidak hanya terbatas pada daun, sehingga menyulitkan identifikasi serangan dan pengendalian hama penyakit. Penyebab Downy organisme Peronospora sp. Kematian stek pucuk torbangun umumnya disebabkan oleh serangan cendawan yang merusak batang stek. Gejala busuk batang ditandai dengan pangkal stek yang menghitam dan melunak, batang yang rebah, serta bagian dalam batang yang menghitam dan kehilangan jaringan. Selain itu, serangan cendawan ini juga memunculkan gejala sekunder berupa daun yang tampak kering dan berubah warna menjadi cokelat DAFTAR PUSTAKA