Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U Journal of Natural Resources and Environmental Management 9. : 218-228. http://dx. org/10. 29244/jpsl. E-ISSN: 2460-5824 http://journal. id/index. php/jpsl Karakterisasi Sampah Padat Kota Dan Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung Kota Bandarlampung Characterization of Municipal Solid Waste (MSW) and Estimation of Greenhouse Gas Emissions at Bakung Site Landfill. Bandar Lampung City Dewi Agustina Iryania,d. Muhammad Ikromib. Dikpride Despab. Udin Hasanudinc,d Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik,Universitas Lampung. Bandar Lampung, 35145. Indonesia Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik,Universitas Lampung. Bandar Lampung, 35145. Indonesia Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian,Universitas Lampung. Bandar Lampung, 35145. Indonesia Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomassa Tropika. Universitas Lampung. Bandar Lampung, 35145. Indonesia Article Info: Received: 16 - 10 - 2017 Accepted: 18 - 07 - 2019 Keywords: Bakung landfill site, waste characteristic, greenhouse gas. Corresponding Author: Dewi Agustina Iryani Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik,Universitas Lampung. Email: agustina@eng. Abstract: Municipal Solid Waste (MSW) which is disposed to unmanaged landfill site generates the large quantities of greenhouse gas (GHG) called landfill gas. This Landfill gas is composed from various type of gases, one of those gases is methane (CH4 ) that is 21 times more effective than carbon dioxide (CO. which contributes to global warming. The number of methane gas generated from organic waste has different values depending on the waste This study is aimed to calculate the GHG of Bakung landfill which is located at Bandar Lampung city by considering about the waste characterization using various analytical testing such as water, ash and carbon content which werethen use to calculate Degradable Organic Carbon or DOC (% wet weigh. The percentage of DOC and the default data of IPCC Inventory software 2012 ver. 11 were then used to estimate emission rates for totallandfill gas. The software is based on the 2006 IPCC Guidelines for National Green House Gas inventories. The estimation calculation results showed that the Bakung landfill is able to generate an average of 2 665 m3 Million methane during 2018 Ae 2032. How to cite (CSE Style 8th Editio. Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U. Karakterisasi sampah padat kota dan estimasi emisi gas rumah kaca di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung Kota Bandarlampung. JPSL 9. : 218-228. http://dx. org/10. 29244/jpsl. PENDAHULUAN Sampah padat kota yang dibuang ke TPA akan mengalami proses dekomposisi secara anaerobik sehingga menghasilkan gas yang disebut gas landfill (Terraza dan Willumsen 2. Gas Landfill atau LFG merupakan gas yang dihasilkan oleh mikroba pada saat bahan organik mengalami proses fermentasi dalam suatu keadaan anaerobik (Garcilasso et al. Komponen penyusun gas landfill terlihat pada Tabel 1. Gas landfill termasuk kedalam kelompok Gas Rumah Kaca (GRK). Gas landfill yang terkumpul dari proses fermentasi anaerobik bahan organik tersebut akan menyebabkan meningkatnya suhu disekitar TPA, menimbulkan bau tidak sedap bahkan dapat memicu terjadinya ledakan (Garcilasso et al. Gas metana yang terkandung pada gas landfill biladikelola dengan baik, dapat memberikan berbagai keuntungan seperti mengurangi efek rumah kaca dan kerusakan lingkungan bahkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar alternatif (Garcilasso et al. Berdasarkan potensi gas metana tersebut maka perlu dilakukan perhitungan potensi emisi gas rumah kaca keseluruhan yang dihasilkan dari suatu tempat pembuangan akhir. Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U Tabel 1 Persentase kandungan gas landfill (Rizal 2. Gas Penyusun LFG Metana Karbon dioksida Nitrogen Oksigen Hidrogen Argon Hydrogen sulfida Clorine Fluorine Rumus Kimia Kandungan CH4 CO2 H2 S 40 Ae 60 % 25 -50 % 3 Ae 15 % 0Ae4% 0Ae1% 0 Ae 0. 0 Ae 200 ppm 0 Ae 200 ppm 0 Ae 200 ppm Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari timbunan sampah padat kota di TPA akan berbeda-beda jumlahnya tergantung dari jenis dan karakteristik masing-masing sampah (Garcilasso et al. Untuk menghitung nilai emisi Gas Rumah Kaca dari TPA maka komposisi sampah padat kota perlu diketahui. Komposisi ini akan bervariasi tergantung dengan tipe kota . etropolitan, kota besar, atau kota keci. , iklim . elembaban dan curah huja. dan perilaku/gaya hidup masyarakat di wilayah tersebut. Idealnya komposisi sampah masuk TPA diukur di masing-masing TPA, mengingat TPA memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya (KLHK 2. Secara umum, komposisi sampah dibagi menjadi 9 jenis antara lain sampah sisa makanan, kertas, disposable nappies, kayu, kain dan tekstil, karet/kulit, plastik, logam, gelas dan sampah jenis lain (KLHK 2. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam metode perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca dari suatu tempat pembuangan akhir. Mor et al. , telah menghitung dan menetapkan karakteristik sampah serta pengaruhnya terhadap emisi gas rumah kaca, namun penelitian ini hanya menitik beratkan pada karakteristik sampah TPA dengan kedalaman tertentu dan belum dapat menentukan karakteristik sampah untuk masingmasing jenis sampah. Sedangkan Purwanta . Abadi dan Herumurti . , dan Mavrotas et al. telah melakukan perhitungan emisi gas rumah kaca dengan mengklasifikasikan sampah padat kota menjadi beberapa kategori. Namun, penelitian ini tidak mengkaji secara langsung karakteristik sampah padat kota yang Dan, data yang digunakan masih merupakan data karakteristik secara umum yang diperoleh dari data default IPCC 2006, sehingga perhitungan emisi gas rumah kaca yang didapatkan memiliki tingkat akurasi yang Untuk menjamin tingkat akurasi dari hasil perhitungan GRK, berbagai penelitian sebelumnya telah mencoba menggunakan software sebagai alat bantu yang presisi. Kumar et al. melakukan perhitungan emisi gas rumah kaca dengan menggunakan software landGEM version 3. 02 namun software yang digunakan memiliki kelemahan dikarenakan hanya dapat menghitung emisi GRK dari jumlah penduduk dan jumlah refuse landfill sedangkan dalam perhitungannya, karakteristik sampah padat kota diabaikan, padahal sifat dan karakteristik dari sampah padat kota akan sangat berpengaruh terhadap jumlah GRK yang dihasilkan dari TPA. Berdasarkan studi pustaka yang telah disebutkan diatas, maka penelitian ini difokuskan pada perhitungan potensi emisi GRK berdasarkan sifat karakteristik sampah padat kota. Data hasil analisis karakteristik sampah selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menghitung jumlah Degradable Organic Carbon (DOC) dari masing-masing jenis sampah padat kota. Data DOC tersebut selanjutnya digunakan sebagai input parameter dalam software IPCC Inventory 2006, sehingga akan didapatkan hasil perhitungan potensi GRK yang sesuai dengan sifat dan karakteristik sampah TPA Bakung Kota Bandar Lampung. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 9. : 218-228 Gambar 1 Peta Provinsi Lampung dan TPA Plotting Area Bakung Kota Bandar Lampung (BAPPEDA Provinsi Lampung 2. METODE PENELITIAN Spesifikasi Lokasi TPA Bakung merupakan satu-satunya TPA di Kota Bandar Lampung yang telah didirikan sejak Tahun Luas total lahan yang digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah adalah 14 Ha dimana lahan tersebut merupakan jenis lahan dengan permukaan datar dan kedalaman lahan <5m sehingga dikategorikan kedalam TPA jenis dangkal (Shallow. (BAPPEDA Provinsi Lampung 2. Awal mulanya TPA Bakung direncanakan untuk mengadopsi sistem sanitary landfill, namun karena berbagai kendala seperti kurangnya tenaga ahli, sarana, prasarana, serta pendanaan menyebabkan TPA Bakung beralih menjadi sistem open dumping dimana sampah padat kota yang ada hanya dihamparkan pada lahan terbuka tanpa adanya pengelolaan lebih lanjut (BAPPEDA Provinsi Lampung 2. Adapun peta dan area TPA Bakung Kota Bandar lampung diperlihatkan pada Gambar 1 sebagai berikut: Tabel 2 Profil TPA Bakung Kota Bandar Lampung TPA Bakung Kota Bandar Lampung Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung Tahun didirikan Tahun penutupan Luas Lahan 14 Ha Tipe TPA Unmanaged (Open Dumpin. Tipe kedalaman TPA < 5 m (ShallowsLandfil. Jumlah karyawan / pengelola 23 orang Jenis dan Jumlah kendaraan angkutan 93 unit C Dump Truck . C Amroll Truck . C Mobil Engkel . Pengolahan Air Lindi Tidak ada Nama TPA Lokasi Dinas Pengelola Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U Metode Sampling Komposisi Sampah Komposisi sampah ditentukan berdasarkan standar SNI 19-3964-1994 dimana basis volume sampel sampah yang diambil adalah 1 m3. Sampel diambil secara acak pada 6 area dengan titik warna merah yang ditunjukan pada Gambar 1. Sampling sampah diambil pada lokasi dimana truk menumpahkan sampah segar yang belum dipisahkan oleh pemulung maupun proses pemadatan yang dilakukan oleh alat berat. Pengambilan sampah menggunakan kotak berukuran 50 x 20 x 25 cm sebanyak 40 kali pada 6 lokasi Selanjutkan, sampah diklasifikasikan menjadi 11 kategori yaitu sampah sisa makanan, taman, kayu, kertas, nappies, karet/kulit, kain/tekstil, plastik, logam, gelas/kaca dan sampah jenis lain. Sampah yang telah diklasifikasi tersebut ditimbang beratnya masing-masing dan dihitung persentase komposisinya dengan menggunaan persamaan berikut: ycOycn = yaAyceycycayc ycycaycoycyycaEa ycn ycu 100% yaAyceycycayc ycycuycycayco ycycaycoycyycaEa Gambar 2 Skema metode sampling karakteristik sampah Metode Analisis Laboratorium Uji laboratorium mencangkup uji kadar air, abu serta kandungan decomposible carbon untuk selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai Degradable Organic Carbon (% berat basa. Metode Sampling Komposisi Sampah Kadar air untuk setiap kategori sampah dihitung dan dianalisis sesuai dengan standar SNI 19-2891-1992. Timbang dan siapkan sekitar 200 gram sampel dari masing-masing kategori sampah, lalu dikeringkan dengan oven selama 2 jam dengan suhu 105AC. Sampel yang sudah dikeringkan kemudian dikeluarkan dari oven dan dimasukan kedalam desikator. Sampel ditimbang kembali dan prosedur diulangi sampai diperoleh bobot Setelah didapatkan nilai bobot konstan dari setiap kataegori sampah maka dilakukan perhitungan kadar air menggunakan persamaan berikut: yaAycOycn Oe yaAyaycn % ycOyaycn = ycu 100% yaAyaycn Dimana: WCi= persentase kadar air dalam sampah kategori-i. BAi= berat awal sampel sampah-i. sebelum dikeringkan. BKi = bobot konstan sampel sampah-i. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 9. : 218-228 Perhitungan Kadar Abu (Ash Conten. Sampah Padat Kota Prosedur dan metode analisis kadar abu dilakukan berdasarkan standar SNI 0442:2009. Cawan porselen kosong dipanaskan kedalam tanur selama 30 menit dengan suhu 525AC. Cawan tersebut kemudian didinginkan kedalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan (A). Sampel untuk masing-masing kategori sampah dimasukan kedalam cawan porselen yang sudah diketahui bobot kontannya, lalu ditimbang menggunakan neraca analitik (B). Cawan yang berisi sampel tersebut kemudian dimasukan kedalam tanur selama 3 jam dengan suhu 525AC. Setelah selesai, dinginkan cawan berisi abu kedalam desikator dan ulangi prosedur sampai didapatkan berat konstan (C). Setelah didapatkan nilai bobot konstan, maka persentase kadar abu untuk masing-masing kategori sampah dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: yaycn Oe ya % yayaycn = ycu 100% yaAycn Dimana: ACi = persentase kadar abu dalam sampah kategori-i. = berat cawan dan abu pada kategori sampel sampah-i. = berat cawan kosong = berat awal sampel sampah-i dalam cawan. Setelah didapatkan persentase kadar abu dan kadar air, maka persentase berat kering untuk masing-masing kategori sampah padat kota TPA Bakung dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: % yayaycn = 100% Oe . cOyaycn yayaycn ) Perhitungan Degradable Organic Carbon (DOC) Sampah DOC merupakan karakteristik yang berperan besar dalam menentukan emisi gas metana yang terbentuk dari proses degradasi sampah. Dalam penelitian ini. DOC dihitung menggunakan Elementer Analysis Vario El Cube: <0. 1% abs. 2 Ae 200 mg sample volume capacity. 1200AC, 20 mg 150 s method. Proses DOCi-berat kering yang dilakukan hanyalah pada sampah organik jenis sisa makanan, sampah taman dan sampah kain/tekstil, sedangkan untuk DOCi-berat kering sampah lainnya menggunakan data default IPCC 2006. Hal ini dikarenakan sampah taman, kain/tekstil dan sampah sisa makanan merupakan sampel yang menunjukan identitas TPA Bakung sehingga DOCi-berat kering nya tidak dapat disamakan dengan DOCi standar IPCC. Setelah didapatkan persen kandungan DOCi-berat kering untuk masing-masing sampel, maka DOCiberatbasah dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: yaycCyaycnOeycyceyc ycaycaycycnyc = yaycCyaycnOeycyceyc ycaycaycycnyc ycu yaycyc yaycuycuycyceycuycycn Metode Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Perhitungan potensi gas landfill dan metana dilakukan pada rentang tahun 2017 Ae 2032. Terraza dan Willumsen . yang menyebutkan bahwa suatu TPA akan terus mengemisikan gas landfill dalam waktu kurang lebih 15 tahun. Oleh sebab itu penelitian ini akan memproyeksikan potensi emisi GRK TPA Bakung terhitung dari tahum 2017 sampai dengan 2032 dimana proyeksi populasi penduduk dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: ycEyc = ycE0 yce ycyc Dimana P0 merupakan jumlah penduduk tahun dasar sesuai dengan data terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, r adalah laju pertumbuhan penduduk dan t merupakan rentan waktu antara tahun dasar sampai dengan tahun ke-t. Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U Metode Estimasi Timbunan Sampah Padat Kota Jumlah sampah yang dibuang oleh satu orang penduduk kota Bandar Lampung adalah berdasarkan data IPCC 2012 yang menyatakan bahwa untuk kota sedang, jumlah sampah yang dibuang satu orang penduduk adalah sebesar 0,2 ton/tahun. Namun, nilai tersebut dianggap belum mendekati kondisi aktual sehingga jumlah sampah yang dibuang untuk satu orang penduduk kota dihitung menggunakan persamaan berikut: ycoycaycyc ycycnycoycaycycoycaycu = yayceyceycaycycoyc yaycEyayaycu 80% ycNycuycu = 0,2 ycu 80% ycNycuycu ycoycaycyc ycycnycoycaycycoycaycu = 0,16 ycNycuycu/yaycuyccycnycycnyccyc Maka Jumlah sampah yang dibuang dalam satu hari/penduduk kota dinyatakan dengan persamaan berikut: ycoycaycyc ycycnycoycaycycoycaycu = yayceyceycaycycoycyaycEyayaycu 1 000 ycu 80% yayci 2 ycu 1 000 ycu 80% yayci ycoycaycyc ycycnycoycaycycoycaycu = 0. 43 yayci/ycnycuyccycnycycnyccyc Maka besarnya volume sampah Kota Bandar Lampung untuk tahun-k dinyatakan dengan persamaan sebagai ycOyco = ycEycuycoycycoycaycycnycycaEaycycuOeyco ycu ycoycaycyc ycycnycoycaycycoycaycu ycoycaycyc ycycnycoycaycycoycaycu = Setiap penduduk Kota Bandar Lampung menghasilkan sampah sebesar 0. 16 ton pertahun atau 0. 43 kg perhari sehingga dengan menggunakan asumsi ini volume sampah dapat dihitung dalam jangka waktu satu tahun ataupun satu hari. Metode Estimasi Timbunan Sampah Padat Kota Emisi GRK yang dihasilkan dari suatu TPA dihitung menggunakan persamaan first order decay yang ditetapkan oleh software IPCC Inventory 2006. Adapun parameter perhitungan GRK yang dibutuhkan antara lain jumlah DOC sampah, fraksi DOC dalam keadaan anaerobik (DOC. , faktor koreksi gas metana (MCF), fraksi metana dalam gas landfill . serta konstanta reaksi pembentukan metana . sehingga jumlah masa sampah yang memberikan kontribusi terhadap emisi GRK dinyatakan dalam persamaan berikut: ycOyayco = yaycCya ycu yaycCyayce ycu ycAyaya ycu ycOyco Dimana Wk merupakan jumlah sampah padat kota pada tahun ke-k. Sehingga jumlah gas metana yang diemisikan dari suatu TPA dinyatakan dengan persamaan berikut: ycAycNyayco = ycOyayco ycu . Oe yce Oeyco ) ycu ycuyce = ycOyco ycu [. aycCya ycu yaycCyayce ycu ycAyaya ycu . Oe yce Oeyco ) ycu ycu yc. Sehingga dengan persamaan diatas besarnya gas metana yang dibangkitkan dari TPA yang dinyatakan dalam banyaknya laju timbunan sampah pada tahun-k adalah: ycAycNyayco = ycOyco ycu ycc Dimana ycc = yaycCyaycuyaycCyayce ycuycAyayaycu. Oe yce Oeyco )ycu ycuyce Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 9. : 218-228 HASIL DAN PEMBAHASAN Proyeksi jumlah penduduk Tahun 2015 digunakan sebagai tahun dasar dalam memproyeksi jumlah penduduk Kota Bandar Lampung sesuai dengan hasil sensus penduduk terbaru yang dikeluarkan oleh BPS Provinsi Lampung. Laju pertumbuhan penduduk kota bandar lampung adalah sebesar 1. 94% pertahun, sehingga dengan mengetahui bahwa jumlah penduduk pada tahun 2015 adalah 979 287 jiwa maka jumlah penduduk kota Bandar Lampung sampai dengan tahun 2032 diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 3 menunjukan jumlah penduduk Kota Bandar Lampung pada tahun 2032 mencapai nilai 1 361 885 jiwa. Hal ini berarti bahwa dari tahun 2017 Ae 2032 Kota Bandar Lampung akan mengalami peningkatan jumlah penduduk sebesar 382 598 jiwa. Hal ini sesuai dengan BAPPENAS . yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk kota Bandar Lampung akan meningkat dengan cukup signifikan sebagai dampak dari pembangunan kota, perkembangan ekonomi penduduk serta peran Kota Bandar Lampung sebagai kota metropolitan dan sekaligus jalur hubung antara pulau sumatra Ae jawa. (Jiw. 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Tahun Gambar 3 Proyeksi penduduk Bandar Lampung 2015 Ae 2032 Laju Timbulan Sampah TPA Bakung Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya apabila setiap penduduk menghasilkan 0. 16 Ton sampah setiap tahun dan hanya 80 % dari jumlah tersebut yang dibuang ke TPA, maka dengan menggunakan Persamaan diatas, besarnya volume sampah padat kota yang dibuang ke TPA Bakung dari tahun 2017 Ae 2032 diperlihatkan pada Gambar 4. Terlihat dari Gambar 4 bahwa masih cukup banyak sampah padat kota yang tidak terangkut ke TPA Bakung. Hal ini disebabkan karena sebagian penduduk Kota Bandar Lampung lebih cenderung membuang, membakar ataupun memusnahkan sampah ke lahan kosong dihalaman rumah atau disekitar area pemukiman. Selain itu, sebagian penduduk masih membuang sampah pada tepat-tempat yang tidak semestinya seperti sungai, sehingga menyebabkan jumlah sampah yang terangkut ke TPA Bakung menjadi berkurang. Jumlah sampah (To. 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Tahun sampah terangkut ke TPA Sampah dibuang ketempat lain Gambar 4 Proyeksi perbandingan jumlah sampah terangkut ke TPA Bakung dan jumlah sampah yang dikelola dengan cara lain Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U Karakteristik sampah TPA Bakung Komposisi sampah TPA Bakung Kota Bandar Lampung dibedakan menjadi 9 jenis yaitu sampah sisa makanan, sampah taman, kertas/karton, nappies, kayu, tekstil, karet dan kulit, plastik logam, gelas dan sampah jenis lain namun sampah plastik, logam dan gelas adalah jenis sampah anorganik yang tidak dapat Data karakteristik sampah untuk TPA Bakung Kota Bandar Lampung ditunjukan pada Tabel Terlihat dari Tabel 3 bahwa sampah sisa makanan, nappies dan sampah taman memiliki kandungan kadar air yang tinggi yaitu 53%, 54% dan 69. Hal ini disebabkan karena mayoritas sampah yang ditemukan di TPA Bakung adalah berupa sayuran, buah, sisa pangan, sampah daun, rumput serta tanaman yang memiliki kadar air tinggi. Demikian juga untuk kategori sampah nappies, dominasi sampah yang ditemukan adalah berupa diapers dan tissue yang bersifat menyerap air. Keadaan TPA Bakung yang lembab dan pengaruh musim penghujan pada saat pengambilan sampel juga menyebabkan tingginya kandungan air pada beberapa kategori Jenis sampah Sisa makanan Kertas /karton Nappies Sampah taman Kayu Karet & Kulit Kain/Tekstil Plastik Logam Gelas/kaca Lain-lain Tabel 3 Data karakteristik sampah TPA Bakung Bandar Lampung Komposisi DOCi Berat Basah kadar air berat kering (% dalam (%) (%) (%) (%) DOCi (% dalam berat basa. Berdasarkan uji laboratorium menggunakan Ultimate Analyzer Value maka didapatkan data komposisi kimia untuk sampah kategori sisa makanan, taman dan kain/tekstil dari TPA Bakung seperti yang ditunjukan pada Tabel 4. Sedangkan data dan persentase komposisi untuk 11 kategori sampah tersebut ditampilkan pada Gambar 5. Tabel 4 Komposisi kimia sampah TPA Bakung Jenis sampah N (%) C (%) H (%) O (%) C/N ratio C/H ratio Sisa Makanan Taman Kain/Tekstil Sampah sisa makanan adalah sampah dengan persentase terbanyak yaitu 61. Sedangkan 38. sisanya terbagi atas sampah taman 2. 81%, kayu 0. 94%, tekstil 6. 77%, nappies dan kertas masing-masing 65% dan 4. 19% serta sampah anorganik seperti plastik, kaca/gelas dan logam dengan total persentase sebesar Banyaknya sampah sisa makanan disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat perekonomian dan pendapatan penduduk kota. Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah akan lebih banyak menghasilkan sampah sisa makanan . %) dibandingkan dengan masyarakat ekonomi atas . 07%) dan masyarakat ekonomi bawah . 38%) (KLHK 2. Jumlah total pertahun masing-masing kategori sampah yang dibuang ke TPA Bakung Bandar Lampung ditunjukan pada Tabel 5. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 9. : 218-228 sisa makanan kertas dan Nappies Gambar 5 Persentase komposisi sampah spesifik TPA Bakung Tahun Tabel 5 Data estimasi jumlah sampah TPA Bakung berdasarkan komposisi Komposisi Sampah (To. Sisa Taman Kertas Kayu Tekstil Nappies Total Emisi GRK TPA Bakung Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Persamaan diatas, serta dengan memperhatikan sifat dan karakteristik masing-masing kategori sampah padat kota TPA Bakung maka didapatkan potensi emisi gas metana yang dinyatakan dalam satuan kg. Sehingga, untuk menghitung jumlah emisi gas metana dalam satuan volumetrik . digunakan persamaan sebagai beikut: yco yuU= ycO Diketahui bahwa masa jenis gas metana yuU = 0. 656 ycoyci/yco3 . Hal ini menunjukan bahwa 1 m3 gas metana adalah setara dengan 0. 656 kg. sehingga proses konversi satuan kg menjadi m 3 dilakukan dengan persamaan sebagai berikut: 0,656 Iryani DA. Ikromi M. Despa D. Hasanudin U Dimana: V = volume gas metana . = massa jenis gas metana . g/m. masa gas metana . maka besarnya gas metana yang dibangkitkan dari tahun 2017 Ae 2032 dalam satuan kg dan m3 diperlihatkan pada Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6 Data estimasi emisi gas rumah kaca TPA Bakung. Tahun Gas Metana . 1 355 801 1 774 212 2 092 021 2 341 759 2 545 326 2 717 484 2 868 205 3 004 244 3 130 195 3 249 199 3 363 416 3 474 350 3 583 055 3 690 295 Gas Metana (K. 1 163 883 1 372 366 1 536 194 1 669 734 1 782 670 1 881 542 1 970 784 2 053 408 2 131 474 2 206 401 2 279 174 2 350 484 2 420 833 Gambar 6 memperlihatkan potensi gas metana yang dibangkitkan dari TPA Bakung untuk setiap tahun nya memiliki nilai yang cukup besar dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Volume gas metana yang terkumpul pada tahun 2018 saja mencapai nilai 788 404 m3 dan terus meningkat setiap tahunnya. apabila diperhatikan terlihat bahwa peningkatan volume gas metana yang paling signifikan terjadi pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 dimana terjadi penambahan volume gas metana sebesar 567 397 m3 dari tahun sebelumnya. sedangkan pada tahun 2020 penambahan produksi gas hanya sebesar 418 411 m3 dari tahun Penambahan volume gas metana untuk tahun-tahun berikutnya terlihat tidak terlalu signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian Raissa et al. yang menyatakan bahwa peningkatan emisi gas metana yang dibangkitkan dari TPA akan berkurang. Hal ini disebabkan karena sampah di TPA akan memasuki fase maturasi sehingga kecepatan pembentukan gas akan berkurang, menipisnya materi organik serta terjadinya reduksi materi organik oleh air lindi . Jumlah rata-rata gas landfill adalah sebesar 2 731 827. 7 Kg/tahun dengan kandungan gas metana yang dihasilkan dari TPA Bakung selama tahun 2017-2032 adalah sebesar 1 639 096. 62 kg. Volume gas metana . uta 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Tahun Gambar 6 Potensi gas metana TPA Bakung Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 9. : 218-228 SIMPULAN Data potensi emisi gas rumah kaca telah berhasil didapatkan berdasarkan data karakteristik sampah yang terdapat di TPA Bakung Kota Bandar Lampung. Data karakteristik sampah menunjukkan bahwa sisa makanan adalah sampah dengan persentase terbanyak yaitu 61. Sedangkan 38. 1% sisanya terbagi atas sampah 81%, kayu 0. 94%, tekstil 6. 77%, nappies dan 4. 19% serta sampah anorganik seperti plastik, kaca/gelasdan logam dengan total persentase sebesar 18. 61% kertas masing-masing 4. 65% dan 4. 19% serta sampah anorganik seperti plastik, kaca/gelas dan logam dengan total persentase sebesar 18. Potensi emisi gas metana yang dihasilkan TPA Bakung Kota Bandar Lampung setiap tahun nya memiliki nilai yang cukup besar dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Besarnya potensi gas metana yang dihasilkan TPA Bakung Kota Bandar Lampung adalah sebesar 517 193 Kg dan 2 420. 8 kg pada Tahun 2032. Volume gas metan rata-rata yang dihasilkan adalah pada rentang tahun 2018-2032 adalah sebesar 2 665 000 Kenaikan data emisi tersebut didasarkan atas kenaikan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Berdasarkan data potensi emisi gas metana tersebut, maka perlu dilakukan kajian kelayakan secara ekonomi mengenai energi listrik yang dapat dibangkitkan dari TPA Bakung sebagai alternatif pembangkit listrik ramah UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih penulis diberikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung dan Laboratorium Pengolahan Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil KLHK (THP), serta Laboratorium Kimia Terapan Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung yang telah memfasilitasi penelitian ini sehingga dapat berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA