Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Analisis Pengetahuan Masyarakat Kota Pekanbaru tentang Wisata Syariah ZULKIFLI RUSBY BOY SYAMSUL BAKHRI MUHAMMAD YUSUF Abstract: The background of this research emerged from the phenomenon that there is a global economic development at this time, namely the seven sectors of Islamic economy that have increased significantly. One of them is sharia tourism, whereas the sector carries the concept of halal in each of its In Pekanbaru City, sharia tourism experiences a very significant development with the vision of Pekanbaru City as Madani city. For this reason, the writers want to examine how the understanding of Pekanbaru City people about sharia tourism. The purpose of this study was to find out how well the enderstanding of Pekanbaru City people about sharia tourism. The method used in this study is a qualitative descriptive method with qualitative The population in this study was 1,038,118 people. The sample is taken from the entire population of 100 people, with the sampling technique using the Slovin formula. Based on the results of research on the analysis of peopleAos undersanding in Pekanbaru City about sharia tourism which was processed through respondents' answers, it can be concluded that P = 83. which means that the analysis of the peopleAos understanding in Pekanbaru City on sharia tourism showed "very strong / know" with a percentage of 81% -100% . Keywords: Knowledge. Tourism. Syari'ah. Halal Abstrak: Latar Belakang penelitian ini adalah berangkat dari fenomena bahwa ada perkembangan ekonomi global saat ini yaitu ada tujuh sektor ekonomi syariah yang telah meningkat secara signifikan. Salah satunya adalah wisata syariah, dimana sektor itu mengusung konsep halal dalam setiap produknya, di Kota Pekanbaru wisata syariah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dengan adanya visi Kota Pekanbaru sebagai kota Madani. Untuk itu peneliti ingin meneliti bagaimana pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syaria. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini 1. 118 orang. Sampel diambil dari seluruh populasi yaitu 100 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah menggunakan rumus slovin. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah yang diolah melalui jawaban responden dapat disimpulkan P = 83,86% yang berarti analisis pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah banyak menjawab Ausangat kuat/tahuAy dengan persentase 81%-100%. Kata kunci: Pengetahuan. Wisata. SyariAoah. Halal Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 PENDAHULUAN Ekonomi syariah merupakan bagian terpenting dari ekonomi global saat ini. Ada tujuh sektor ekonomi syariah yang telah meningkat secara signifikan yaitu Perbankan Syariah. Lembaga Keuangan Syariah Non Bank. Investasi Syariah. Kosmetik. Fashion. Kuliner. Dan Wisata. Dimana setiap sektor itu mengusung konsep halal dalam setiap produknya. Berdasarkan Laporan Akhir Kajian Pengembangan Wisata Syariah oleh Kementerian Pariwisata Tahun 2015, sektor ekonomi Islam yang telah signifikan seperti produk lifestyle di sektor wisata yaitu wisata syariah. Sebagai industri tanpa asap, wisata terus mengalami perkembangan yang luar biasa dari yang bersifat konvensional . assal, hiburan dan hanya sightseein. menjadi mengarah pada pemenuhan gaya hidup . Trend wisata syariah sebagai salah satu pemenuhan gaya hidup saat ini juga menjadi kekuatan wisata dunia yang mulai berkembang pesat. Perkembangan konsep wisata syariah berawal dari adanya jenis wisata ziarah dan religi . ilgrims tourism/spiritual touris. Dimana pada tahun 1967 telah dilaksanakan konferensi di Cordoba. Spanyol oleh World Tourism Organization (UNWTO) dengan judul AuTourism and Religions: A Contribution to the Dialogue of Cultures. Religions and CivilizationsAy (UNWTO, 2. (Unggul Priyadi, 2016: . Data (BPS 2. , menunjukkan bahwa Indonesia saat ini sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk 207. 162, oleh Kementrian Pariwisata melihat hal ini dapat mengembangkan sektor wisata Wisata syariah dipandang sebagai cara baru untuk mengembangkan wisata Indonesia yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Pengembangan wisata syariah meliputi empat jenis komponen wisata, yaitu perhotelan, restoran, biro atau jasa perjalanan wisata dan spa. Selama ini wisata syariah dipersepsikan sebagai suatu wisata ke kuburan. Padahal, wisata syariah tidak diartikan seperti itu, melainkan wisata yang didalamnya berasal dari alam, budaya, ataupun buatan yang dibingkai dengan nilainilai Islam. Kementrian Pariwisata menyatakan terdapat sembilan daerah yang memiliki potensi wisata syariah yang besar dan dijadikan daerah awal pengembangan wisata syariah di tanah Daerah tersebut adalah Sumatera Barat. Riau. Lampung. Banten. Jakarta. Jawa barat. Jawa Timur. Makassar, dan Lombok (Hery Sucipto, 2014: . Untuk Sumatera. Khususnya di Provinsi Riau yang memiliki keunggulan di sektor wisata berbasis kebudayaan. Kebudayaan masyarakat Riau yang sangat kental dengan ciri khas melayu, akan menjadi terobosan baru sektor wisata. Dimana beberapa event budaya yang telah dilaksanakan di beberapa kabupaten yang ada di Riau ternyata mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Provinsi Riau memiliki 12 kabupaten/kota Pekanbaru yang merupakan kota yang terbesar di Provinsi Riau, sekaligus kota perdagangan dan jasa, termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi, 118,dengan jumlah penduduk muslim 85,94 % dari total penduduk kota Pekanbaru (BPS, 2. Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 Kota Pekanbaru juga memiliki beberapa destinasi wisata yang telah dikenal masyarakat setempat dan masyarakat luar kota Pekanbaru, yaitu (Visit Riau, 2. : . Wisata religi mesjid Agung An-Nur. Wisata sejarah dan Religi di Mesjid Senapelan. Wisata dakwah desa Okura. Balai adat Riau. Destinasi wisata Danau Buatan Lembah Sari. Objek wisata Alam Mayang. Sebagian Pekanbaru dengan penduduk 85,94% muslimnya, masih ada yang belum mengetahui tentang wisata syariah bahkan wisata syariah masih asing terdengar pada masyarakat awam. Wisata syariah atau Halal Tourims adalah salah satu sistem wisata yang diperuntukkan bagi wisatawan muslim non-muslim pelaksanaannya mematuhi aturan Berdasarkan pemaparan diatas, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan latar belakang yang dituangkan dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul AuAnalisis Pengetahuan Masyarakat Kota Pekanbaru tentang Wisata SyariahAy. Setelah dilihat dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah?Adapun penelitian ini adalah untuk mengetahui Kota Pekanbaru tentang wisata syariah. Manfaat Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan referensi mengenai ilmu pengetahuan di bidang wisata syariah bagi pelaku usaha wisata khususnya wisata syariah, menambah wawasan dan referensi pengetahuan di bidang wisata syariah P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 di kalangan masyarakat luas dan menambah pengetahuan bagi kalangan akademis, masyarakat umum dan lembaga yang terkait dengan wisata syariah di Kota Pekanbaru. KONSEP TEORI Konsep Pengetahuan Pengetahuan pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya . ata, hidumg, telinga, dan sebagainya. Dengan sendirinya, pada pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra penglihatan yaitu mata (Sinta Fitriani, 129:2. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia . , pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya. Menurut Abd. Rachman Assegaf pengetahuan diartikan sebagai daya mengingat . enyebutkan kembal. informasi sebelumnya. Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan menghitung, mengidentifikasi, memberi tanda, mendaftar, mencocokan, menyebut nama, membaca, mencatat, memproduksi, memilih menyatakan, dan melihat (Abd. Rachman Assegaf, 2011:. Konsep Masyarakat Masyarakat adalah kesatuan sosial yang mempunyai ikatan kasih Individu masyarakat merupakan kesatuan yang saling bergaul, saling berinteraksi Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 sehingga membentuk kehidupan yang mempunyai jiwa. Jiwa masyarakat ini merupakan potensi yang berasal dari unsur-unsur masyarakat, meliputi pranata, status dan peran sosial (Esti Ismawati, 2012: . Definisi lain dari Soerjono Soekanto masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertuentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Esti Ismawati, 2012: . Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat adalah: Manusia yang hidup bersama. Bercampur untuk waktu yang cukup . Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Mereka merupakan suatu sistem hidup Konsep Wisata Wisata dari bahasa Sansekerta adalah berulang kali/ berkali-kali sedangkan dalam bahasa Arab, wisata diistilahkan dengan kata as-siyahah yang diambil dalam ungkapan saha almao siyahah . ir mengalir, mencair. Ungkapan tersebut digunakan untuk menyebutkan air yang mengalir dan berjalan di atas permukaan tanah kata as-siyahah kemudian digunakan untuk konteks manusia, yang berarti berpergian di atas permukaan bumi dalam rangka ibadah, meningkatkan keshalehan, atau tanpa tujuan apapun. Wisata menurut UU No,. 9/1990 tentang Kepariwisataan didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara, serta perjalanan itu sebagian atau seluruhnya bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik Sedangkan pariwisata segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usahausaha yang terkait dibidang tersebut (Bagyono, 2014:. Secara definitif, berdasarkan Undang-Undang No. 10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai pemerintah, dan pemerintah daerah. Pariwisata atau tourims adalah aktivitas yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, berlibur, melancong, atau turisme. Objek pariwisata dapat berupa tempattempat bersejarah atau lokasi-lokasi alam yang indah dan atraktif. Dengan kata lain, pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Pariwisata . Pelestarian budaya dan adat istiadat. Peningkatan . Terjaganya suberdaya alam dan lingkungan lestari. Terpeliharanya peninggalan kuno dan warisan masa lalu. Syariah Kata syariah berasal dari kata syaraAoa al-syai berarti menjelaskan sesuatu, atau ia ambil dari kata alsyirAoah dan al-syariAoah dengan arti tempat sumber mata air yang tidak pernah terputus. Secara leksikal berarti Aujalan ke tempat pengairanAy Aujalan yang harus diikutiAy atau Autempat lalu air di sungaiAy. Arti terakhir ini digunakan orang Arab sampai sekarang untuk maksud kata AusyariahAy. (Ahmad Fathoni Ramli, 73: 2. Secara bahasa, syariah berarti jalan yang dilewati untuk menuju sumber air. Kata syariah juga digunakan untuk menyebut madzhab Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 atau ajaran agama. Dengan lebih ringkas, syariah berarti aturan dan undang-undang. Aturan syariah/syariat, karena sangat jelas, dan mengumpulkan banyak hal. Ada pula yang mengatakan, aturan ini disebut syariah, karena dia menjadi sumber yng didatangi banyak orang untuk mengambilnya. Secara istilah, syariah adalah semua aturan yang diturunkan Allah untuk para hambanya, baik terkai masalah akidah, ibadah muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, antar-sesama Allah SWT berfirman: Ca aeaACaE EUCsEACAIa AAEaC aECEEaCaCC ACeaE AACAAoEAAEAA CAaEAa ENEOEcEO aEAOAAEEACE CA AeaAuCa AAEaEa eaACAUAA Artinya: AuKemudian aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat . gama it. , maka ikutlah syariat itu dan jangan lah kau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahuiAy (Q. Al-Jatsiyah:. Syariah Islamiayah adalah suatu aturan yang mencangkup seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, syariah Islamiyah menetapkan jalan menjelaskan tentang pokok-pokok akidah dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Syariat Islam juga memerintahkan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya, dan mengatur hubungan antarsesama. Islam, sebagai agama tidaklah mungkin tidak memberikan pedoman hidup bagi seluruh manusia dalam seluruh aspek Wisata Syariah Dalam pandangan Islam, wisata syariah tidak bisa dilepaskan dari tiga pilar utama, yaitu iman. Islam, dan Ketiga pilar ini sekaligus menjadi penyangga dan pijakan dari seluruh aktivitas wisata. Dengan demikian, aktivitas wisata dalam Islam serat dengan nilai-nilai . Keimanan, ketauhidan, dan ketakwaan kepada sang khalik. Allah SWT, yang telah menciptakan segala bentuk keindahan, baik yang berada di darat, laut, maupun Segala bentuk keindahan tersebut merupakan kurnia Allah untuk hambanya yang harus disyukuri dan (Juhaya S. Pradja, 133: Wisata didefinisikan sebagai, upaya perjalanan kebahagiaan yang tidak bertentangan dan menyalahi prinsip-prinsip ajaran Islam, serta sejak awal diniatkan untuk mengagumi kebesaran ciptaan Allah. Selain itu, perjalanan dengan tujuan tertentu juga diniatkan sebagai sebuah perjalanan syiar, setidaknya dengan ayat-ayat bertasbih mengagumi keindahan alam sekitar, dan amalan positif lainnya sesuai dengan ajaran Islam serta memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia dan lingkungan sekitar (Bawazir, 2013: . Definisi wisata syariah sangat luas dan bukan sekedar wisata religi. Wisata syariah adalah wisata yang berdasarkan pada nilai-nilai syariah Islam. Konsumen bukan hanya orang Islam, tetapi juga orang-orang nonMuslim yang ingin menikmati kearifan lokal seperti yang selalu dianjurkan World Tourism Organization (WTO). Semua komponennya dibingkai dengan nilai-nilai Islam. Dalam hal ini dapat diihat perbedaan wisata syariah, wisata religi dan wisata konvensional pada tabel sebagai berikut: Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Tabel 1 Perbandingan Wisata Syariah dengan Wisata Konvensional dan Wisata Religi Item Perbandingan Objek Wisata Wisata Religi Wisata syariah Konvensional Alam, budaya. Tempat ibadah. Semuanya heritage, kuliner peningalan sejarah Tujuan Menghibur Meningkatkan Meningkatkan spriit religiusitas dengan cara menghibur Guide Memahami dan Menguasai sejarah Membuat tokoh dan lokasi yang tertarik pada objek informasi sehingga menjadi objek wisata sekaligus membangkit spiriit Mempu menjelaskan fungsi dan peran syariah Target Menyentuh Aspek spiritual yang Memenuhi keinginan dan bisa menenangkan dan kesenangan serta yang jiwa. Semata-mata menumbuhkan berdimenasi nafsu, mencari ketentraman kesadaran beragama semata-mata hanya batin untuk hiburan Fasilitas Ibadah Sekedar pelengkap Menjadi bagian yang Menjadi bagian yang dengan menyatu objek wisata menjadi paket bagian Kuliner Umum Umum Spesifik halal Relasi dengan Komplementer dan Interaksi berdasar Interaksi semata-mata pada nilai Religius pada prinsip-prinsip objek wisata Agenda Mengabaikan waktu Peduli waktu Memperhatikan Perjalanan Sumber: Panduan Wisata Syariah. Hery Sucipto, 2014 Dalam konteks wisata agama, masyarakat Indonesia selama ini lebih mengenal wisata religi atau religius . ntuk umat Musli. dan wisata rohani . iasanya untuk kalangan Nasrani atau wisata non-Muslim bersejarah agam mereka gereja, wihara, kelenteng, makam orang-orang yang dianggap suci oleh penganut non-Muslim. Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 EaEOACAE auAA AAECUCA aECsEyEAeaE ENEoECcAIa CeEaE aECaCsEICo EAAEAu Wisata religius terkait erat dengan agama sebagai motif seseorang dalam melakukan perjalanan rekreasi atau melancong. Setiap orang memiliki motif yang berbeda dalam melakukan perjalanan rekreasi tersebut. Apabila niat dalam hatinya bersifat tujuan Islami yang diridhai Allah dan sejalan dengan Agama maka perjalanan tersebut dapat disebut dengan wisata Apalagi objek-objek yang dituju adalah objek-objek yang bersejarah dan berkaitan erat dengan ENEaeO AeaACEUCsEAEAUEa Artinya: AuKatakanlah: Auberjalanlah . i perhatikanlah bagaimana akibat orangorang yang berdosa. Ay (QS An-Naml:. Pada Allah menganjurkan manusia melakukan perjalanan di muka bumi ini guna menemukan jawaban dan bukti bahwa orang-orang kebenaran Tuhan ditimpa azab yang Pada ayat berikutnya. Allah menemukan jawaban dan bukti bahwa hidup orang-orang yang berdosa berakhir dengan malang. Intinya, melancong atau berwisata memiliki meningkatkan keimanan kepada tuhan dan mengakui kebesarannya. Tidak hanya untuk mencari dianjurkan oleh Islam dengan tujuan untuk mengagumi keindahan alam, supaya jiwa menjadi tenang. Wisata dalam islam adalah sebuah safar atau traveling untuk merenungi keindahan dan ciptaan Allah SWT. Menikmati keindahan alam umtuk menguatkan keimanan dan motivasi diri untuk terus menunaikan kewajiban hidup. (Heri Sucipto: 2013: . Refresing sangat diperlukan oleh jiwa agar selalu tumbuh semangat Allah SWT, berfirman: Pandangan dan Dasar Hukum Islam Tentang Wisata Syariah Dasar hukum penyelengaraan wisata syariah diatur dalam Fatwa DSN-MUI No: 108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah. Ada banyak dalil Al-QurAoan maupun sunnah Nabi berkaitan dengan pariwisata ini. Berikut dalil normatif dalam Islam tentang pariwisata. Allah SWT berfirman: CoAAuAA AAECUCA aECsEyEAeAA CAaEAa ENEoECcAIa CeEaE aECaCsEICo EAAEAu Artinya: ENEOEOEO AeaAEOACUAAEAOEa EaEOACAE AuKatakanlah (Wahai Muhamma. : "berjalanlah di muka bumi ini, kemudian orang-orang mendustakan itu. Ay (QS AlAnAoam:. aCOAA AAECUCA aECsEyEAeaE ENEoECcAIa CIEaE aECaCsEICo EAAEAu Saking pentingnya melakukan . dengan tujuan untuk mecari pelajaran dan hikmah. Allah SWT. Mengulangi ayat yang nyaris sama di surah yang berbeda. ACeaE Ca CAEaA A aCsEIAAIa aECCAoa eICAoECE Ca CAaEAa A AAEAAEuEa ENEUEOEO EnCsCEEaCOAAu AeAC EOAuAAEA Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Artinya: AuKatakanlah: AuBerjalanlah di . Allah menciptakan . dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala Ay (QS Al-Ankabut:. Adapun Hukum asal perjalanan Namun, asal ini dapat berubah karena adanya faktorlain yang Disebut . , jika wisata ini semata-mata hanya untuk mencari hiburan dan kesenangan jiwa, selama di tempat tujuan wisata tidak terjadi kemaksiatan dan dekadensi moral secara terang-terangan. Namun, perlu diingat hukum mubah ini dapat berubah karena ada sebab lain yang (Tohir Bawazir, 2013: . Potensi Provinsi Riau dalam Industri Wisata syariah Di Indonesia wisata syariah memiliki potensi yang sangat besar, dalam segi pariwisata alam dan budaya, pada pemerintahan Presiden Joko Widodo mengembangkan 4 destinasi pariwisata yakninya: Mandalika (Lombo. Labuan Bajo (NTT). Wakatobi (Sulawesi Tenggar. Danau Toba. Kepulauan Seribu. Candi Borobudur. Tanjung Lesung Belitung. Secara keseluruhan, di Indonesia ada sembilan destinasi wisata yang mempunyai potensi untuk dipromosikan sebagai destinasi wisata syariah yaitu Sumatera Barat. Riau. Lampung. Banten. Jakarta. Jawa Timur. Makassar, dan Lombok. Khususnya di Provinsi Riau yang memiliki keunggulan di sektor wisata berbasis kebudayaan. Kebudayaan masyarakat Riau yang sangat kental dengan ciri khas melayu, akan menjadi terobosan baru sektor wisata. Dimana beberapa event budaya yang telah dilaksanakan dibeberapa kabupaten yang ada di Riau ternyata mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Provinsi Riau memiliki 12 kabupaten/kota Kota Pekanbaru, yang merupakan kota perdagangan dan jasa. Kota Pekanbaru memiliki fasilitas bandar udara internasional, yaitu bandar udara Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus antar kota dan antar provinsi yaitu Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku. Kota Pekanbaru juga memiliki beberapa destinasi wisata yang telah dikenal masyarakat setempat dan masyarakat luar kota Pekanbaru. Sebagian masyarakat kota pekanbaru dengan penduduk mayoritas muslim dan terwujudnya sebagai kota madani, memiliki potensi yang sangat besar dalam penerapan wisata berbasis Sebelum adanya penelitian ini, ada juga beberapa penelitian yang terkait, misalnya Ade Suherlan . yang meneliti tentang AuPersepsi Masyarakat Jakarta terhadap Islamic TourismAy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan Jakarta Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Jakarta terhadap kepentingannya tinggi. Rizka R . meneliti tentang AuPersepsi masyarakat tentang wisata syariah dan pengaruh terhadap minat berkunjungAy. Hasil penelitian ini adalah Variabel Persepsi Nilai dan Persepsi Merek memiliki pengaruh yang Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 signifikan terhadap minat berkunjung konsumen dan Variabel Harga tidak berpengaruh secara signifikan. Variabel Persepsi Nilai. Variabel Merek dan Variabel Harga, secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung konsumen. Dengan melihat hasil penelitian diatas perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada: . Subjek masyarakat Kota Pekanbaru. Objek penelitiannya adalah Pengetahuan Masyarakat Tentang wisata syariah. Lokasi penelitiannya adalah wilayah Kota Pekanbaru. dan waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2017 sampai bulan Oktober Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah masyarakat Kota Pekanbaru berdomisili di wilayah Kota Pekanbaru. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah. Populasi kumpulan elemen yang menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. (Anwar Sanusi, 2011 : . Adapun sebagai populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Pekanbaru tahun 2015 yang berjumlah 118 orang (Sumber: BPS Kota Pekanbar. Dalam sampel penelitian. Slovin memasukan unsur kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi. Karena banyaknya jumlah populasi secara keseluruhan dari masyarakat Kota Pekanbaru tersebut. (Anwar Sanusi, 2011 : . METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. (Anwar Sanusi, 2011 : . Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Pekanbaru Provinsi Riau Tabel 2 Ukuran sampel perkecamatan di Kota Pekanbaru Kecamatan Jumlah Sampel Tampan Payung Sekaki Bukit Raya Marpoyan Damai Tenayan Raya Lima Puluh Sail Pekanbaru Kota Sukajadi Senapelan Rumbai Rumbai Pesisir Jumlah Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Dari jumlah diatas, maka penulis Adapun jumlah sampel ditentukan Slovin (Riduwan,2009:. Jadi Penelitian ini ukuran sampelnya adalah sebanyak 100 orang. Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkat . dengan teknik pengambilan sampel mengunakan Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi dan berstrata secara proposional (Riduwan, 2014: . Dalam Penelitian memperoleh data-data yang kongkrit yaitu data primer dan data skunder yang benar-benar mendukung dalam mengumpulkan data, beberapa teknik diantaranya yaitu kuesioner membuat sejumlah pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden yang dianggap sampel yang terpilih. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut: . Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini, maka proses pengumpulan datanya memperhatikan siapa sumber utama yang akan dijadikan objek penelitian. Yaitu berupa angket/kuesioner yang diisi oleh responden (Muhammad, 2008:. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah angket yang disebarkan kepada masyarakat yang berdimisili di Kota Pekanbaru. Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dan hanya melalui media perentara. Data ini diperoleh dari literaturliteratur yang berkaitan dengan judul yang penulis buat. Yaitu berupa jurnal, buku-buku yang terkait dan penelitian yang relevan dengan judul peneliti (Muhammad, 2008:. Adapun data skunder dalam penelitian ini adalah literature-literatur masyarakat serta literature-literatur yang berkaitran dengan wisata syariah. Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner . Kuesioner . pengumpulan data yang dilakukan pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. (Sugiono, 2013:. Pengolahan setelah semua data terhimpun dan telah dapat gambara yang menyeluruh Pada penelitian kualitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa . , proses pemberian identitas . , dan proses pembeberan . (Muhammad, 2008:. Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk menghitung Pengolahan menggunakan program SPSS for Windows versi 23. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Kota Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama AuSenapelanAy yang saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah ini terus pemukiman baru dan seiring waktu Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 berubah menjadi Dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak. Terus Payung Sekaki atau Senapelan memegang peranan penting dalam lalu lintas Perkembangan Senapelan sangat erat dengan Kerajaan Siak Sri Indra Pura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun Istana di Kampung Bukit dan diperkirakan Istana tersebut terletak disekitar lokasi Mesjid Raya sekarang. Sultan kemudian berinisiatif membuat pekan atau pasar di Senapelan namun tidak berkembang. Kemudian usaha yang dirintis tersebut dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali yang bergelar Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah meskipun lokasi pasar bergeser di sekitar Pelabuhan Pekanbaru sekarang. Kota Pekanbaru terletak antara 101A14' - 101A34' Bujur Timur dan 0A25' - 0A45' Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50 meter. Permukaan wilayah bagian utara landai dan berkisar antara 5 - 11 meter. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari A 62,96 KmA menjadi A 446,50 KmA, terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau maka Kota Pekanbaru adalah 632,26 KmA. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang cukup luas, maka dibentuklan Kecamatan Baru dengan Perda Kota Pekanbaru No. 4 Tahun 2003 menjadi 12 Kecamatan dan Kelurahan/Desa baru dengan Perda tahun 2003 menjadi 58 Kelurahan/Desa. Kota Pekanbaru dengan daerah Kabupaten/Kota: . P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Sebelah Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar. Sebelah Selatan: Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan. Sebelah Timur: Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan. Sebelah Barat: Kabupaten Kampar. Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1A C 35,6A C dan suhu minimum antara 20,2A C - 23,0A C. Curah hujan antara 38,6 - 435,0 mm/tahun. Wisata Syariah di Kota Pekanbaru Riau punya beragam keunggulan wisata halal seperti objek wisata yang bernuansa Islam sebagai ciri khas budaya Melayu. Khusunya Pekanbaru saat ini wista syariah Masjid Raya Annur dan wisata desa Okura yang menjadi tujuan utama wisata religi di Riau, dengan suasana Islami dan memberikan pengalaman berwisata syariah bagi para pengunjungnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pelayanan wisata halal seperti memastikan setiap menu di hotel bagi tamu sudah terjamin halal dan bebas dari bahan baku non halal. Untuk fasilitas publik terkait wisata juga akan diupayakan pengelompokan yaitu bagi wisatawan berkeluarga atau dengan muhrim, dan non muhrim sehingga tidak bercampur antar keduanya. Deskripsi Data Identitas Responden Identitas kegiatan penelitian sangat penting untuk mengetahui jenis kelamin, kecamatan, usia, pendidikan dan pekerjaan yang dijadikan sampel. Dalam penelitian ini, responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada jenis kelamin lakilaki, yaitu berjumlah 57 orang . %) sedangkan yang laki-laki berjumlah 43 orang . %). Jumlah responden Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 dengan usia 17-23 berjumlah 27 orang . %), usia 24-24 berjumlah 18 orang . %), usia 30-39 berjumlah 27 orang . %), usia 40-49 berjumlah 20 orang . %) dan usia 50-70 berjumlah 8 orang . %). Analisis Data Penelitian deskriptif adalah penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian (Anwar Sanusi, 2014: . Berikut hasil rekapitulasi dari 23 butir pernyataan melalui angket dipermasalahkan pada penelitian ini. Penelitian Tabel 3 Rekapitulasi hasil angket tentang analisis pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah Frekuensi Skor Benar Salah Total Skor responden Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Berdasarkan tabulasi di atas dapat di untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah. Kriteria interpretasi skor yaitu: . Sangat Kuat, jika skor terletak antar 81%-100%. Kuat, jika skor terletak antara 61%-80%. Cukup Kuat, jika skor terletak antara 41%-60%. Lemah, jika skor terletak antara 21%-40% dan . Sangat Lemah, jika skor terletak antar 0%-20%. Dari tabel 12 di atas dapat diketahui skor yang diperolehdari responden adalah 1. 929 sedangkan skor ideal . kor tertingg. = 23 y 1 y 100 = 2300. Dari data di atas dapat masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah adalah tergolong sangat kuat . 929/2. 300 y100% = 83,86%). Berdasarkan beberapa dimensi dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai Pada angket no. 3 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 81 orang atau 81% , kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 19 orang atau 19%. Maka rata-rata para responden menjawab ya atau tahu pada pernyataan wisata syariah menawarkan objek wisata sejarah dalam produknya. Pada angket no. 4 yang menjawab benar /tahu berjumlah 75 orang atau 75%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 25 orang atau 25%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah menawarkan wisata religi dalam Hal ini dapat dilihat masyarakat Kota Pekanbaru adalah mayoritas Islam dan memiliki tingkat religius yang tinggi. Pada angket no. 5 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 65 orang atau 65%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 35 orang atau 35%. Maka rata-rata para responden mengetahui atau menjawab benar pada pernyataan wisata syariah menawarkan objek wisata kuliner dalm Berdasarkan dimensi tujuan Pada angket no 6 menjawab benar atau tahu berjumlah 63 orang atau 63%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 37 orang tau 37%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah berdasarkan prinsip syariah. Pada menjawab benar atau tahu berjumlah 90 orang atau 90%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 10 orang atau 10%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada peryataan wisata syariah Berdasarkan dimensi Objek Pada angket no. 1 berjumlah 73 orang atau sebesar 73% yang menjawab benar atau tahu, kemudian yang menjawab salah 27 orang atau Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada menawarkan objek wisata alam dalam Pada angket no. 2 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 84 orang atau 84%, kemudian yang menjawab salah 16 orang atau 16%. Maka ratarata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah menawarkan objek wisata budaya dalam produknya. Hala ini dapat dilihat pada wacana pemerintah provinsi Riau ataupun Kota Pekanbaru akan mengangkat wisata budaya melayu dalam destinasi wisata syariah. Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 bertujuan meningkatkan spiritualitas bagi wisatawan. Pada angket no 8 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 83 orang atau 83%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 17 orang atau 17%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah bertujuan untuk mengagumi kebesaran Allah SWT. Berdasarkan dimensi target Pada menjawab benar atau tahu berjumlah 93 orang atau 93%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 7 orang atau 7%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah dapat menyentuh kepuasan dan kesenangan bagi wisatawan. Pada 10 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 96 orang atau 96%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 4 orang atau 4%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah dapat meningkatkan kesadaran beragama bagi wisatawan. Pada angket no 11 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 98 orang atau 98%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 2 orang atau 2 %. Maka rata-rata para responden yang menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah dapat memberikan ketenangan bathin bagi wisatawan. Pada angket no 12 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 63 orang atau 63%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 37 orang atau 37% maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah diperuntukan bagi kaum muslim dan non muslim. Hal ini dapat dilihat tidak P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 adanya batasan seseorang kaum untukiberkunjung pada wisata syariah. Berdasarkan dimensi pemandu . Pada 13 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 95 orang atau 95%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 5 orang atau 5%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan pengetahuan yang luas tentang objek wisata syariah membuat wisatawan tertarik dalam wisata syariah. Pada angket no. 14 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 95 orang atau 95%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 5 orang atau 5%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan pengetahuan yang luas tentang objek wisata syariah dapat Pada angket no. 15 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 89 orang atau 89%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 11 orang atau 11%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan pengetahuan tentang peran dan fungsi syariah pada objek wisata dapat membentuk kebahagiaan dan kepuasan bathin pada Berdasarkan dimensi fasilitas ibadah Pada angket no. 16 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 86 orang atau 86%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 14 orang atau 14%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan Fasailitas ibadah dalam wisata syariah menjadi bagian yang menyatu dengan objek wisata. Hal ini dapat dilihat fasilitas ibadah pada wisata syariah menjadi bagian pokok atau batang tubuh dari wisata syariah. Pada angket no. 17 yang menjawab ya atau tahu berjumlah 96 Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Berdasarkan Pada angket no. 22 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 88 orang atau 88%, kemudian yang menjawab tidak tahu berjumlah 12 orang atau 12%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan agenda perjalanan mengganggu waktu beribadah. Pada angket no. 23 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 94 orang atau 94%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 6 orang atau 6%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan rute yang telah ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah dikatakan sangat kuat 83,86%, Kota Pekanbaru dengan mendefinisikan, menyebutkanm serta menyatakan dari objek, tujuan, target, guide, fasilitas, kuliner, relasi, agenda yang diterapkan dalam wisata syariah. orang atau 96%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 4 orang atau 4%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan beribadah dalam wisata syariah menjadi paket bagian dari hiburan. Berdasarkan dimensi kuliner Pada angket no. 18 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 95 orang atau 95%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 5 orang atau 5%. Maka rata-rata para responden menjawab ya atau tahu pada pernyataan wisata syariah menyediakan wisata kuliner dengan spesifikasi halal. Pada angket no. 19 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 73 orang atau 73%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 27 orang atau 27%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah mengharamkan membawa minuman diharamkan dalam Islam. Berdasarkan relasi dengan masyarakat Pada angket no. 20 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 66 orang atau 66%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 34 orang atau 34%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan interaksi dalam wisata syariah berdasarkan prinsipprinsip syariah. Pada angket no. 21 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 88 orang atau 88%, kemudian yang menjawab salah/tidak tahu berjumlah 12 orang atau 12%. Maka rata-rata para responden menjawab benar atau tahu pada pernyataan wisata syariah menetapkan batas muhrim bagi para Hasil Uji Instrumen Uji Validitas Uji validitas yaitu uji dengan menggunakan rumus Corrected Item Total dengan taraf signifikan sebesar 5% ( = 0,05%) artinya suatu valid jika berkorelasi bersignifikan terhadap skor total (Dwi Priyatno, 2016 : . Dari hasil penelitian terhadap indikator setiap variabel dalam penelitian ini semuanya valid. Indikator setiap variabel signifikan terhadap topik yang Berikut hasil dari pengujian validitas untuki item-item variabel Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 analisis pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah. Berikut ini disajikan tabel tentang hasil uji validitas dan butir-butir pernyataan responden penelitian. Tabel 4 Hasil Uji Validitas Item Pernyataan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Validitas Corrected item total Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua indikator variabel dapat dikatakan valid karena, jika rhitung > rtabel maka item-item pernyataan dikatakan Diketahui nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% ( = 0,. adalah sebesar 0,202 . ihat r tabe. dan nilai ini dibandingkan dengan niloai r hitung. Nilai r hitung dalam uji validitas ini adalah pada kolom Item Total Statistic (Corrected Item-Tota. Dan dari tabel di atas menunjukan bahwa butir pernyataan tersebut sinyatakan valid. nilai r = 0. 165 (N = 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 0,202 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Uji Reliabilitas Batasan nilai dalam uji reliabilitas 6 . ihat r tabe. Jika nilai reabilitas kurang dari 0,6 maka nilai kurang baik. Nilai reliabilitas dalam uji ini adalah pada kolom Reliability Statistic (CronbachAos Alph. (Dwi Priyatno, 2016 : . Berikut ini disajikan tabel tentang hasil butir-butir pernyataan responden penelitian: Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 Item Pernyataan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas CronbachAos Cronbach alpha Alpha Uji Hipotesis (One Sample Tes. Uji . -tes. menggunakan satu Hipotesis deskriptif adalah memiliki tujuan pembanding atau komparasi, apakah rata-rata satu populasi maupun beberapa populasi Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel memiliki perbedaan secara signifikan. Selain itu t-test satu sampel dapat dipergunakan dalam pengujian data nilai berbeda secara nyata atau sama maupun tidak sama dengan rata-rata Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis (One-Sample Tes. Pengetahuan Sig. -taile. Berdasarkan tabel 15 di atas, analisis data menggunakan uji one sample test menggunakan SPSS, pada hasil data olahan yang peneliti buat di dapat tabel one sample test dimana pada tabel tersebut didapat hasil Mean/rata-rata nilai pada 19. 29 dengan standar deviasi (SD) 4,291 dengan jumlah sampel 100. Nilai mean akan kita gunakan untuk melihat berapa nilai tertinggi dan terendah hasil uji t dengan tingkat probabilitas 95%. Pada tabel One sample Test, didapat nilai t hitung sebesar 44,958 dengan probabilitas sig, . -taile. Dengan sampel N sebanyak 100 dengan probability a 5 % didapat nilai t tabel sebesar 1,6605. Karena nilai t hitung . > t tabel . ,6. maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa dalam penelitian ini Jadi, pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah paling rendah berada pada interpretasi 61% - 80% dalam kategori Au kuat atau mengetahui dari rata-rata nilai ideal itu benar bahkan lebih dari 61% - 80% yang selama ini diduga oleh peneliti. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu yang membahas Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper analisis pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah, maka peneliti dapat mengembil Berdasarkan hasil interpretasi skor dan hipotesa, pengetahuan masyarakat Kota Pekanbaru tentang wisata syariah tergolong sangat kuat dan mengetahui tentang apa itu wisata syariah yang dapat dilihat dari delapan dimensi yaitu: objek, tujuan, target, guide, fasilitas ibadah, kuliner, relasi dengan masyarakat, dan agenda perjalanan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: . Perlunya sosialisasi konsep dan model wisata syariah kepada masyarakat oleh para pemangku kepentingan. Perlunya sosialisasi pentingnya wisata syariah bagi destinasi wisata seperti Kuliner, guide, dan frasilitas lainnya. Sebaiknya dalam penyelenggaraan wisata syariah di Kota Pekabaru tetap menerapkan prinsip syariah yang diselaraskan dengan budaya melayu. Meningkatkan Pemerintah Kota Pekanbaru. LAM Pekanbaru. BPOM. DSN-MUI. PHRI dan Dinas Pariwisata penyelenggaraan wisata syariah. Meningkatkan fasilitas wisata yang sesuai dengan standar syariah yang Jurnal Al-Hikmah Vol. 15 No. 2 Oktober 2018 P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 telah ditetapkan fatwa DSN-MUI tentang pedoman penyelengaraan . Semua kepentingan, terutama para praktisi wisata syariah hendaknya melakukan promosi yang lebih baik, agar meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung ke wisata syariah. Masyarakat hendaknya menginplementasikan konsep wisata untuk menjadi tuan rumah yang baik mendatangkan wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Pekanbaru. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka.