Kognitif Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Volume- 2 No- 1 Halaman 62 Ae 71 ISSN 2776-9704 P-ISSN 2776-9984 https://doi. org/10. 51574/kognitif. Analisis Komparasi Hasil Belajar Matematika Siswa SMP saat Pembelajaran Daring dan Luring Terbatas Mela Pratika. Sri Wahyuni How to cite : Pratika. , & Wahyuni. Analisis Komparasi Hasil Belajar Matematika Siswa SMP saat Pembelajaran Daring dan Luring Terbatas. Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika, 2. , 62 - 71. https://doi. org/10. 51574/kognitif. To link to this article : https://doi. org/10. 51574/kognitif. Opened Access Article Published Online on 28 Juni 2022 Submit your paper to this journal Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika https://doi. org/10. 51574/kognitif. Volume 2. No 1. Juni 2022, pp. 62 Ae 71 Analisis Komparasi Hasil Belajar Matematika Siswa SMP saat Pembelajaran Daring dan Luring Terbatas Mela Pratika1*. Sri Wahyuni1 Tadris Matematika. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro. Lampung Indonesia Article Info Article history: Received May 30 , 2022 Accepted Jun 20, 2022 Published Online Jun 28, 2022 Keywords: Perbandingan Hasil Belajar Pembelajaran Online Pembelajaran Luring Terbatas ABSTRACT Kondisi pandemi covid-19 saat ini, tentunya mengakibatkan elemen pendidikan mengalami perubahan dalam sistem pelaksanaan pembelajaran, yaitu peralihan pembelajaran dari tatap muka . menjadi online . Seiring berjalannya waktu, pembelajaran daring dirasa kurang maksimal membuat pemerintah mengeluarkan keputusan untuk membuka sekolah-sekolah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dan pelaksanaan pembelajaran matematika secara daring dan luring terbatas di SMP Krida Utama. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mix-method. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas Vi tahun pelajaran 2020/2021 yang telah menjadi kelas IX tahun pelajaran 2021/2022 SMP Krida Utama yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan wawancara. Bentuk instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara yang sudah diuji validitasnya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji paired sampel t-tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di SMP Krida Utama meliputi tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Melalui tiga tahapan tersebut pembelajaran belum efektif dengan beberapa kendala yang dialami guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran daring lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran luring This is an open access under the CC-BY-SA licence All rights reserved Corresponding Author: Mela Pratika Tadris Matematika. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. IAIN Metro. Jl. Ki Hajar Dewantara 15A Metro. Lampung. Indonesia Email: melapratika@gmail. Pendahuluan Saat ini. Indonesia masih mengalami masa transisi Pandemi Covid-19, dimana memberikan dampak pada berbagai segi kebutuhan manusia. Dampak ini terjadi pada segi pendidikan (Hardiansyah et al. , 2. Sektor pendidikan merupakan salah satu permasalahan utama dalam mengembangkan SDM yang berkualitas, sehingga setiap elemen perlu mengambil kebijakan, terkait perubahan dalam proses dan aktivitas pembelajaran. Misalkan dari segi Mela Pratika. Sri Wahyuni peralihan dari pembelajaran luring ke pembelajaran online,hal ini sejalan dengan pedoman penanganan virus, dimana pemerintah dihasruskan untuk mengimplementasikan kebijakan social distancing untuk meminimalkan penyebaran virus (Umbara, 2. Edaran Kementrian Pendidikan mewajibkan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara Hal ini menjadi polemik di masyarakat dengan memunculkan perdepatan di dunia pendidikan, khususnya di masyarakat. Penyebabnya adalah sistem pendidikan di Indonesia cenderung mengutamakan pembelajaran tatap muka . , sehingga ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran online . juga masih terbatas (Syaharuddin et al. , 2. Selain itu ketidaksiapan siswa, guru dan orang tua berperan untuk membelajarkan anak didiknya secara daring di lingkungan rumahnya. Dalam artian, keluarga memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan siswa, namun terdapat hambatan yang terjadi, yakni minimya pengetahuan orang tua dalam membelajarkan anaknya di rumah (Alfiyah et al. Terkadang ditemukan, orang tua yang kurang sigap, sehingga mereka perlu menyesuaikan dan beradaptasi dalam kegiatan pembelajaran yang diikuti anaknya. Dengan bantuan platform, seperti Google Classroom. Google Meet. Edmodo. Zoom dan WhatsApp Group menjadi kebutuhan belajar siswa (Meliniawati et al. , 2. Jika ditinjau dari dampak positifnya, tentunya pembelajaran daring lebih fleksibel dengan penciptaan suasana belajar, meminimalkan biaya siswa, terjadi penysuaian gaya belajar siswa, meningkatnya sikap tanggung jawab. Akan tetapi, dampak negatif yang dirasakan diantaranya sulitnya memfokuskan siswa dalam belajar dikarenakan situasi dan lingkungan belajar di rumah yang tidak mendukung untuk aktivitas belajar daring siswa (Rahmawati et al. , 2. Ketidakmaksimalan pembelajaran daring menyebabkan keluarnya kebijakan pembukaan sekolah yang dituangkan dalam SKB 4 Menteri No 717 Tahun 2020 terkait pembelajaran tatap muka terbatas. Pembelajaran yang dilaksanakan terbatas, mendorong motivasi siswa untuk belajar secara langsung. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran tatap langsung pada dasarnya lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran secara online (Al Iftitah & Syamsudin, 2. Perubahan ini berdampak bagi banyak masyarakat, dimana meeka harus beradaptasi dengan kebijakan tersebut. Perubahan pembelajaran ini menunjukkan ketidakberhasilan pembelajaran daring yang diimplementasikan seperti pembelajaran konvensional, dimana siswa hanya menerima materi tanpa adanya pengawasan guru lebih lanjut. Hal ini menunjukkan dalam pembelajaran luring, guru perlu beradaptasi dengan kebijakan baru untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas agar tujuan pendidikan tercapai di masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil prasurvey melalui wawancara dengan guru matematika. Diketahui bahwa pembelajaran daring di SMP Krida Utama dilaksanakan melalui media/aplikasi WhatsApp Group selama semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Menurut guru matematika, pembelajaran daring yang sudah berjalan belum efektif, karena masih banyak kendala yang dialami dalam pembelajaran. Seperti guru tidak memiliki kebebasan untuk menerapkan metode Kendala lainnya yaitu siswa tidak mempunyai handphone serta terbatasnya kuota dan sinyal internet di lingkungan SMP Krida Utama tepatnya di desa karang sari. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran luring terbatas di SMP Krida Utama menggunakan metode ceramah dan penugasan seperti biasa. Guru menyampaikan materi secara lisan, proses pembelajaran masih berpusat pada guru karena mengingat setelah pembelajaran daring siswa yang kurang mampu dalam belajar matematika, akan kesulitan dalam memahami materi. Hal ini terbukti dari temuan, dimana beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan menunjukkan ketidakmauannya dalam belajar matematika. Dari kendala-kendala yang dialami, guru matematika menilai bahwa pembelajaran secara luring terbatas lebih baik dibandingkan pembelajaran secara daring. Penyebabnya adalah sulitnya siswa dalam memahami materi yang Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika https://doi. org/10. 51574/kognitif. Volume 2. No 1. Juni 2022, pp. 62 Ae 71 mengakibatkan keenggangan dalam mempelajari materi tersebut. Hal ini nantinya berdampak pada hasil belajar siswa di kelas. Hasil belajar merupakan bagian penting dalam menilai keberhasilan pembelajaran di Penilaian terhadap hasil belajar menjadi informasi bagi dalam melihat kemajuan belajar siswa dalam mencapai target pembelajaran yang diharapkan guru (Khasanah, 2. Hasil belajar menekankan hasil kegiatan mental yang terjadi dalam hubungan positif yang terfokus pada ketarampilan, pemahaman, dan afektif siswa. Menurut taksonomi dalam pendidikan, hasil belajar masuk pada kategori kognitif (Oktaviana & Prihatin, 2. Dari hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa saat pembelajaran tatap muka ada perubahan dengan hasil belajar siswa saat pembelajaran masa pandemi covid-19. Perbandingan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa termasuk dalam kategori tengah/sedang (Patri, 2. Selanjutnya, temuan penelitian lainnya menunjukkan bahwa hasil belajar selama pandemi berada pada kategori yang sedang jika ditinjau dari aspek keterampilan dan pengetahuan siswa (Febriyanti et al. , 2. Berdasarkan data yang didapatkan dari sekolah bahwa hasil belajar pada ranah kognitif salah satunya yaitu Penilaian Akhir Semester (PAS). Penilaian Akhir Semester (PAS) dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika (Wahyuni & Putri, 2. Berdasarkan Hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) yang didapat dari sekolah menunjukkan bahwa saat pembelajaran daring tahun pelajaran 2020/2021 di kelas Vi terdapat 5 dari 24 siswa yang nilainya mencapai KKM. Sedangkan hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) siswa saat pembelajaran luring terbatas di kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 semua siswa mendapatkan nilai tidak mencapai KKM. Dari hasil-hasil penelitian sebelumnya, kami berupaya menggali informasi tentang perbandingan antara hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran daring dan luring Tujuan penelitian ini tentunya untuk mendeskripsikan perbandingan hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran daring dan luring. Metode Penelitian menggunakan metode mix method, dimana data yang dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif (Samsu, 2. Penelitian ini dilakukan di SMP Krida Utama yang beralamat di desa Karang Sari. Kecamatan Gunung Sugih. Kabupaten Lampung Tengah. Provinsi Lampung. 24 Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vi tahun pelajaran 2020/2021 yang telah menjadi kelas IX tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 13 diantaranya adalah siswa laki-laki dan sisanya adalah siswa perempuan. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Dokumentasi berupa perolehan data Penilaian Akhir Semester (PAS) yang dijadikan sebagai data hasil belajar. Selanjutmya, metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi terkait pelaksanaan pembelajaran daring kelas Vi tahun pelajaran 2020/2021 dan pembelajaran luring terbatas kelas IX tahun pelajaran 2021/2022 di SMP Krida Utama. Instrumen yang digunakan adalah dokumentasi dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan adalah pelaksanaan pembelajaran daring dan luring terbatas dengan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Instrumen yang dikembangkan melalui proses validasi agar hasil wawancara sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik analisis melibatkan uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji hipotesis. Analisis data tersebut dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan SPSS 25 untuk data hasil belajar. Uji normalitas data menggunakan teknik pengujian Kolmogorov-Smirnov karena Mela Pratika. Sri Wahyuni sampel yang digunakan < 100 dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (Fajri Ismail, 2. Untuk uji homogenitas data yang digunakan adalah uji harley. Uji homogenitas variansi dengan rumus Harley bisa digunakan jika jumlah sampel antar kelompok sama. Misal ada dua populasi normal dengan varians yua1 2 dan yua2 2 . Akan diuji mengenai uji dua pihak untuk pasangan hipotesis (Usmadi, 2. Selanjutnya uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil yang signifikan terhadap rata-rata hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran daring dan pembelajaran luring menggunakan uji-t . ntuk sampel berpasanga. Dalam menentukan kecenderungan hasil belajar siswa, maka kriteria yang digunakana berdasarkan nilai KKM yaitu 70. Tabel. 1 Kriteria Nilai PAS Matematika Nilai Nilai PAS Ou 70 Nilai PAS < 70 Kriteria Tuntas Tidak Tuntas Selanjutnya analisis data yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran yaitu analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan reduksi, penyajian, dan penarikan simpulan. Hasil Penelitian Hasil analisis data menggunakan perhitungan rata-rata hasil belajar siswa pada nilai PAS kelas Vi tahun pelajaran 2020/2021 dan kelas IX tahun pelajaran 2021/2022 SMP Krida Utama diperoleh bahwa rata-rata nilai PAS pembelajaran daring yaitu sebesar 57,17 dengan nilai minimum 40 dan nilai maksimum 75. Sedangkan rata-rata nilai PAS pembelajaran luring yaitu 45,96 dengan nilai minimu 32 dan nilai maksimum 60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dari nilai PAS saat pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran luring terbataas. Tabel. 2 Kategorisasi Nilai PAS Daring Nama Siswa APP ASH BAP CRV DKN DNA MAP MIN MJR MNF PAA RBP Tabel. 3 Kategorisasi Nilai PAS Luring Terbatas Nilai PAS Kategori Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Nama Siswa APP ASH BAP CRV DKN DNA MAP MIN MJR MNF PAA RBP Nilai PAS Kategori Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika https://doi. org/10. 51574/kognitif. SAA SOA Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Volume 2. No 1. Juni 2022, pp. 62 Ae 71 SAA SOA Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Hasil pengujian normalitas data diperoleh bahwa nilai PAS daring sebesar 0. 257 dan PAS luring sebesar 0,393. Hal ini menunjukkan bahwa nilai PAS daring dan luring terbatas > 0,05. dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas data diperoleh nilai sig. Based on Mean = 0,316 > 0,05 artinya varians kedua sampel homogen . Hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai ycEaycnycycycuyci = 6,283. Sebelum ycycycaycayceyco ditentukan terlebih dahulu yccyce = 24 Oe 1 = 23. Dengan yccyce = 23 dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5% maka ycycycaycayceyco = 2,068. Dengan demikian ycEaycnycycycuyci > ycycycaycayceyco . ,283 > 2,. yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika saat pembelajaran daring dengan hasil belajar matematika antara pembelajaran luring sehingga ya1 diterima sedangkan ya0 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran luring dengan pembelajaran daring di SMP Krida Utama Gunung Sugih. Selanjutnya hasil wawancara dengan guru dan siswa terkait pelaksanaan pembelajaran darng dan luring terbatas Tabel. 4 Hasil Wawancara Guru Indikator Pembelajaran Daring Persiapan Pembelajaran Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran Luring RPP yang berbeda. RPP berbeda dengan RPP daring. Penjelasan materi berupa video dari 2. Tidak menggunakan media berupa alat Waktu yang menyesuaikan. Tidak perlu waktu karena tidak menggunakan media. Standar Standar penilaian berdasarkan keaktifan keaktifan siswa dan penugasan. Pelaksanaan Sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan, menyesuaikan dengan RPP yang yaitu memberikan materi dengan ceramah dibuat, memberikan materi serta link singkat dilanjutkan dengan pemberian soal video penjelasan dari youtube. Kesulitan Waktu yang terbatas sehingga materi tidak penjelasan kepada siswa kurang puas. tersampaikan semua ke siswa. Aplikasi WhatsApp Grup. Metode ceramah dan penugasan. Kadang menerapkan metode ceramah, 8. Tujuan menggunakan metode tesebut agar kadang juga tidak menerapkan metode siswa aktif dan mudah memahami materi. Siswa kurang aktif selama proses 9. Masih ada siswa yang kurang aktif. Kendala pada sarana dan prasarana 10. Membagi waktu untuk menjelaskan materi dan memberikan latihan siswa. Pembelajaran masih kurang efektif. Pembelajaran daring belum efektif. Kendala pada waktu yang singkat dan siswa kurang aktif. Evaluasi Instrumen untuk evaluasi yaitu soal WhatsApp Grup. Dengan kendala sinyal yang kurang mendukung mengumpulkan hasilnya. Mela Pratika. Sri Wahyuni Indikator Pembelajaran Daring Setiap akhir bab materi yaitu 4 minggu 13. Dengan waktu pengumpulan dibatasi sampai jam 4 sore. Soal berbentuk uraian namun tidak 14. termasuk soal HOTS. Melihat jawaban siswa. Indikator Persiapan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran Luring Soal berbentuk uraian standar belum HOTS. Evaluasi dilakuakn setiap akhir bab materi atau 3 minggu sekali. Penilaian berdasarkan kegiatan siswa serta melihat hasil latihan siswa. Tabel. 5 Hasil Wawancara Siswa Pembelajaran Daring Pembelajaran Luring Menyiapkan alat tulis. HP, kuota 1. Menyiapkan buku dan alat tulis. internet, dan mencoba mencari materi yang akan dipelajari. Mengulas materi dengan membaca 2. Mencoba memahami ulang materi yang dan mempelajari ulang materi yang sudah disampaikan. sudah disampaikan. Kendala pada saat menyiapkan kuota 3. Kendala pada peralatan tulis kadang kehabisan bahkan kehilangan pena. Guru memberikan materi dari buku 4. Menjelaskan materi secara singkat kemudian difoto disertai dengan kemudian langsung memberikan soal memberikan link video penjelasan dari youtube. Kesulitan dalam memahami materi Sulit memahami materi. Aplikasi yang digunakan hanya 6. Guru mengajar dengan cara ceramah WhatsApp Grup. singkat saat menjelaskan materi dilanjutkan dengan penugasan. Kadang dengan metode ceramah, 7. Ya suka, karena membuat siswa lebih kadang juga tidak menggunakan metode hanya mengirimkan link video Kurang Pembelajaran luring sudah berjalan dengan baik Kendala saat memahami materi, akan 9. Pembelajaran luring yang dilaksanakan tetapi untuk mengatasi kendala sudah efektif . tersebut meminta bantuan kepada teman, orang tua atau kakak. Pembelajaran darng tidak efektif. Dengan waktu yang terbatas kendalanya mengatasinya bertanya pada guru dan teman dikelas. Kadang-kadang memberikan tugas. Guru selalu memberikan soal latihan yang berbentuk uraian. Setiap dua atau tiga minggu sekali guru Setiap dua atau tiga minggu sekali memberikan soal pekerjaan rumah. Guru selalu membagikan hasil yang 13. Guru selalu membagikan hail yang sudah dikoreksi. sudah dikoreksi. Kurang puas dengan hasil yang 14. Alhamdulillah cukup puas dengan nilai yang diperoleh,. Diskusi Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa pada persiapan pembelajaran menunjukkan bahwa persiapan pembelajaran matematika di SMP Krida Utama Gunung Sugih Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika https://doi. org/10. 51574/kognitif. Volume 2. No 1. Juni 2022, pp. 62 Ae 71 secara daring yang disiapkan guru berupa perangkat pembelajaran (RPP), media pembelajaran yaitu WAG dan video youtube. Sedangkan persiapan pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran luring seperti menyiapkan RPP dan standar. Dan persiapan yang dilakukan siswa hampir semua sama seperti menyiapkan alat tulis dan buku, tetapi ada juga sebagian siswa yang menyiapkan materi dengan belajar terlebih dahulu. (Asmuni, 2. mengatakan bahwa, siswa yang semangat selalu mengikui pembelajaan hingga selesai, namun siswa yang tidak semangat maka ia telat dan tidak mengikuti pembelajaran hingga selesai. Pada pelakasanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama semester genap tahun 2021 guru menyampaikan materi melalui aplikasi WAG. Guru menyampaikan materi berupa bentuk foto, penjelasan yang diketik maupun melalui voice note dan link video youtube. Sedangkan menurut siswa guru menyampaikan materi berupa foto buku dan link youtube saja. Dengan hal ini, siswa merasa kesulitan memahami materi yang diberikan secara mandiri. Untuk umpan balik yang diberikan siswa kurang aktif selama pembelajaran daring melalui WAG karena hanya sebagian siswa yang menjawab salam dan perintah dari guru. Pelaksanaan pembelajaran secara luring terbatas dilaksanakan selama semester ganjil tahun 2021. Dalam pembelajaran luring terbatas guru menyampaikan materi dengan metode ceramah dan Tujuan metode ini agar membuat siswa lebih aktif dan pembelajaran lebih efektif. Metode penugasan . adalah metode pembelajaran yang bertujuan merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok (Rahmawati et al. , 2. Siswa mengungkapkan pernyataan yang hampir sama dengan guru bahwa pada pembelajaran luring terbatas guru menggunakan cara penugasan. Akan tetapi, dengan cara seperti ini masih membuat siswa kesulitan dalam memahami materi yang diberikan sehingga dalam pembelajaran luring terbatas guru harus berulang kali memberikan penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran luring dengan pembelajaran daring di SMP Krida Utama Gunung Sugih. Kegiatan evaluasi yang dilakukan baik pada pembelajaran daring maupun luring terbatas, guru perlu membangkitkan semangat serta memberikan motivasi siswa. Sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan evaluasi dengan maksimal dan dapat memperoleh hasil belajar yang Kegiatan evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran daring siswa diberikan tugas latihan di pagi hari kemudian diberikan waktu untuk mengerjakan sampai pukul 4 sore. Dengan kelonggaran waktu yang diberikan, siswa mengerjakan tugas dirumah dapat bekerja sama dengan temannya atau dibantu oleh kakak dan orang tuanya, siswa juga dapat mencari jawaban di internet . Sedangkan pada kegiatan evaluasi yang dilakukan saat pembelajaran luring terbatas siswa diberikan tugas di kelas dan hanya diberikan waktu satu jam sehingga siswa tidak dapat bekerja sama dengan temannya atau dibantu oleh siapapun. Sehingga hal tersebut yang menjadikan hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran daring lebih baik daripada hasil belajar matematika saat pembelajaran luring terbatas. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di SMP Krida Utama meliputi tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Namun pelaksanaan pembelajaran belum efektif dengan beberapa kendala yang dialami oleh guru dan siswa kendala yang dialami siswa berdampak pada hasil belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran luring dengan pembelajaran daring di Mela Pratika. Sri Wahyuni SMP Krida Utama Gunung Sugih. Artinya hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran daring lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa saat pembelajaran luring terbatas. Konflik Kepentingan Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan Referensi