Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN. STRUKTUR MODAL. UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2020 Mahdi Hendrich1. Irsan2. Zein Ghozali3. Kemas Welly Angga Permana4 mahdihendrich0174@gmail. com1, irsan@unisti. id2, zein_ghozali@unisti. kemaswelly@unisti. Dosen Tetap Universitas Sjakhyakirti Palembang ABSTRACT Company value reflects the present value of expected future earnings. Good financial management can maximize company value. This research aims to determine the influence of capital structure and company size on company value, the influence of dividend policy and profitability on company value. The research sample was 46 financial and banking companies that went public on the IDX. The method used is purposive sampling, namely a sampling method by determining certain criteria, namely financial and banking companies on the IDX that publish annual financial reports consistently in 2017-2020, financial and banking companies on the IDX that publish annual financial reports as of date December 31, and companies that have positive profitability values so that using the pooled data method . , the number of observations . = 168 is obtained. The data analysis method uses multiple regression. The research results show that there is no significant influence between dividend policy on company value, there is a negative and significant influence between capital structure on company value, there is a positive and significant influence between company size on company value, there is a positive and significant influence between profitability on company value. Keywords: dividend policy, capital structure, company size, profitability, company value PENDAHULUAN Nilai perusahaan dapat diukur dengan beberapa aspek, di antaranya harga saham perusahaan, karena harga saham perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki (Diyah dan Erman, 2. Harga saham merupakan sumber informasi bagi investor. Dalam penelitian ini nilai perusahaan diproksikan dengan menggunakan rasio Price to Book Value (PBV). PBV (Price to Book Valu. menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV (Price to Book Valu. merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan yang menunjukkan seberapa besar nilai dari harga per lembar saham dibandingkan dengan nilai dari buku per lembar saham. PBV (Price to Book Valu. perusahaan merupakan indikator yang dilihat oleh calon investor dalam menentukan perusahaan mana yang memiliki nilai yang tinggi yang bagus untuk investasi. PBV (Price to Book Valu. memiliki peranan penting bagi investor yaitu untuk menentukan saham mana yang akan dibeli, karena PBV (Price to Book Valu. merupakan rasio dari harga saham perusahaan terhadap nilai bukunya. PBV (Price to Book Valu. yang tinggi menggambarkan harga saham perusahaan tersebut tinggi dan bagus untuk dilakukan investasi. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Semakin tinggi nilai PBV menunjukkan nilai perusahaan semakin baik sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. PBV (Price to Book Valu. di atas satu menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan bagus artinya nilai pasar atau harga saham lebih besar daripada nilai buku perusahaan (Subramanyam dkk 2. Sebaliknya. PBV (Price to Book Valu. di bawah satu mencerminkan nilai perusahaan yang kurang baik di mana harga saham lebih rendah dari nilai bukunya, sehingga motivasi investor untuk berinvestasi pada perusahaan juga berkurang. Tujuan utama investasi adalah menghasilkan keuntungan atau pertumbuhan nilai aset di masa depan. Proses investasi melibatkan analisis, pengambilan keputusan, dan manajemen risiko dengan harapan dapat meningkatkan nilai modal yang diinvestasikan (Aziz, 2024: . Investasi dapat dilakukan melalui sarana yang beragam salah satunya yaitu dengan berinvestasi di pasar modal. Instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan dan dapat digunakan oleh para investor dalam berinvestasi yakni saham (Pratisila, 2024: . Analis atau investor biasanya menggunakan informasi keuangan yang disediakan sebuah perusahaan untuk menghitung rasio-rasio keuangannya yang mencakup rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas, dan pasar perusahaan untuk dasar pertimbangan dalam keputusan investasi (Riyanto, 2. Dalam penelitian ini akan menggunakan rasio kebijakan deviden, structure modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Kebijakan dividen . ividend polic. adalah masalah penting, karena tidak hanya jumlah uang yang terlibat dan sifat berulang dari dividend pay out. Kebijakan pembayaran dividen memiliki hubungan erat dengan sebagian besar investasi perusahaan dan kebijakan keuangan lainnya. Kebijakan dalam pembayaran dividen merupakan hal yang rumit pada suatu perusahaan, karena melibatkan dua pihak yang memiliki kepentingan berbeda yaitu antara pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan sendiri. Kemampuan perusahaan membayar dividen berhubungan erat dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Perusahaan yang memperoleh laba tinggi, maka dalam membayar dividen akan besar juga. Oleh sebab itu, peningkatan nilai perusahaan dipengaruhi dengan dividen (Prasetyo dkk, 2. Penelitian ini dilakukan karena adanya research gap atau hasil penelitian yang berbeda-beda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahpudin dkk, . Prastuti & Sudiarta . yang menyatakan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Adhita dkk, . menemukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil lainnya dilakukan oleh Wahyudi . menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Husnan dan Pudjiastuti . menyatakan bahwa perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri. Struktur modal juga dapat didefinisikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2. Struktur modal mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek. Menurut Kasmir . nilai optimum Debt to Equity Ratio berada antara 85%-100% dikatakan baik, sedangkan nilai optimum di bawah 85% di katakan kurang baik. Struktur Modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik (Husnan & Pudjiastuti, 2. Dalam Struktur Modal menggunakan pengukuran Rasio DER untuk mengukur kemampuan Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam membayar hutangnya dengan jaminan modal Selain itu rasio ini juga bisa digunakan untuk mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio DER berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Prastuti & Sudhiarta . menyebutkan bahwa Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Pratiwi dkk . yang menyatakan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, namun hasil berbeda didapat oleh Gultom dkk . yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Abdul & Halim . berpendapat semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar untuk menunjang operasionalnya. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan total asset. Total asset dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai asset relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan (Wuryatiningsih & Diah, 2. Menurut Hanafi & Halim . ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset, apabila perusahaan memiliki total asset besar. Pratiwi dkk . menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastuti & Sudhiarta . yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil lainnya oleh Gultom,dkk . Wahyudi . menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Manfaat rasio profitabilitas yaitu dapat mengetahui seberapa jauh perkembangan laba dari waktu ke waktu dalam perusahaan, dan dapat melihat perbandingan posisi laba perusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang (Sutandi, dkk, 2022: . Sedangkan menurut Kasmir dalam Ghozali . 4: . manfaat yang diperoleh rasio profitabilitas antara lain. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. Mengetahui posisi laba tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang Analisis profitabilitas memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan memperoleh laba dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahpudin dkk . Gultom, dkk . Adhita dkk . serta Wahyudi dkk . menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Khumairoh dkk . menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada pendahuluan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan & perbankan di BEI periode 2017-2020? Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan & perbankan di BEI periode 2017-2020? Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan & perbankan di BEI periode 2017-2020? Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan & perbankan di BEI periode 2017-2020? Bagaimana pengaruh secara simultan kebijakan dividen, struktur modal ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan & perbankan di BEI periode 2017-2020? STUDI KEPUSTAKAAN. Landasan Teori Grand Theory dalam Penelitian ini adalah menggunakan Teori Sinyal . ignaling theor. membahas bagaimana seharusnya sinyal- sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen disampaikan kepada pemilik. Penyampaian laporan keuangan dapat dianggap sinyal apakah agen telah berbuat sesuai dengan kontrak. Dalam hubungan keagenan, manajer memiliki asimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan seperti kreditor dan investor (Jogiyanto, 2. Wongso . berpendapat dasar dari teori signalling adalah bahwa manajer dan pemegang saham tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama atau adanya asimetri informasi. Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer, sedangkan para pemegang saham tidak mengetahui informasi tersebut. Akibatnya, ketika kebijakan pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai perusahaan berubah. Dengan kata lain, muncul pertanda atau sinyal . Rasio Keuangan Menurut Harahap . 3: . dalam Anggraini . 7: . menyatakan bahwa Rasio Profitabilitas yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Rasio Keuangan menurut Fahmi . dinyatakan sebagai berikut: AuRasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio - rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan. Ay Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan suatu perhitungan matematis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa pos atau komponen tertentu dalam laporan keuangan yang memiliki hubungan untuk kemudian yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan sebuah Rumus Rasio Keuangan : Current Ratio (Rasio Lanca. : Aset Lancar / Kewajiban Lancar x 100% Quick Ratio (Rasio Cepa. : Kas Piutang Efek / Utang Lancar x 100% Cash Rasio : Kas Efek / utang lancar milik perusahaan x 100% Nilai Perusahaan. Pengertian nilai perusahaan dicerminkan pada kekuatan tawar menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan mempunyai prospek pada masa yang akan datang. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 maka nilai sahamnya menjadi tinggi (Mardiyanti dkk, 2. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan PBV(Price to Book Valu. Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa pasar semakin percaya akan prospek perusahaan PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. PBV. rice to book valu. yang tinggi akan membuat pasar percaya pada prospek perusahaan pada masa yang akan Kondisi ini akan mendorong pada peningkatan harga saham perusahaan, di mana nilai perusahaan yang tinggi mencerminkan kemakmuran pemegang saham yang tinggi pula. Namun kalau harga saham terlalu tinggi juga akan berdampak buruk bagi perusahaan karena saham menjadi kurang likuid di pasaran. Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau PBV . rice book valu. menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV . rice book valu. dipilih sebagai ukuran kinerja karena menggambarkan besarnya premi yang diberikan pasar. PBV . rice book valu. yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku per lembar saham. Kebijakan Deviden Kebijakan dividen merupakan penentuan keputusan atas laba yang diperoleh perusahaan, antara jumlah yang akan dibagikan kepada para pemegang saham atau disebut juga sebagai dividen dan laba yang akan diinvestasikan kembali pada perusahaan atau disebut juga laba ditahan. Tujuan perusahaan berdasarkan sudut pandang manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran stock holders yang sering diartikan sebagai memaksimumkan nilai perusahaan (Pujiastuti & Triani, 2. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Dalam kebijakan dividen ini, jumlah dividen dibakukan sekian persen dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham atau biasa disebut dengan Dividend Payout Ratio atau Rasio Pembayaran Dividen (Ghozali, dkk, 2017: . Struktur Modal Struktur Modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik (Husnan dan Pudjiastuti. Struktur atau komposisi modal harus diatur sedemikian rupa sehingga terjamin stabilitas finansial perusahaan, memang tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah dan komposisi modal dari tiap-tiap perusahaan. Namun pada dasarnya pengaturan terhadap struktur modal dalam perusahaan harus berorientasi pada tercapainya stabilitas finansial dan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan (Vegirawati, dkk. 2023: . Struktur Modal menggunakan pengukuran Rasio DER untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam membayar hutangnya dengan jaminan modal Selain itu rasio ini juga bisa digunakan untuk mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio DER berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Ukuran Persahaan. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan asset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan. (Murniati, 2. Ukuran perusahaan dapat dilihat melalui besarnya ekuitas, penjualan maupun total asset perusahaan. Total asset perusahaan yang semakin besar dapat menggambarkan bahwa perusahaan tersebut sudah mencapai tahap Perusahaan yang telah berada pada tahap kedewasaan memiliki arus kas positif, serta diperkirakan akan mempunyai aspek menguntungkan dalam kurun waktu yang lebih lama (Saleh, dkk, 2024: . Profitabilitas. Ang & Robert, . mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan. Return On Assets (ROA) atau yang sering disebut juga Return On Investment (ROI) merupakan tingkat pengembalian atas investasi perusahaan pada asset. ROA merupakan perbandingan laba bersih dengan jumlah aset Sedangkan ROE merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang akan di investasikan pemegang saham pada perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam modal ekuitas untuk menghasilkan laba. Menurut Irawati . 6: . dalam Nelly, dkk. 1: . Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu . iasanya semesteran, triwulanan dan lain-lai. untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. ALUR PIKIR. Alur pikir dalam penelitian ini di gambarkan melalui gamber berikut: Kebijakan Deviden (X. Struktur Modal (X. Nilai Perusahaan (Y) Ukuran Perusahaan (X. Profitabilitas (X. Gambar 1. Alur Pikir HIPOTESIS Berdasarkan perumusan masalah, kajian teoritis dan kajian empiris yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H2 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H5 : Kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari semua unit yang relevan untuk pertanyaan penelitian Populasi dapat berupa populasi target, yang merupakan kelompok yang penelitian, atau populasi universum, yang mencakup semua unit yang memenuhi kriteria inklusi. (Achjar, , 2024: 78-. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan dan perbankan yang tercatat di bursa efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan sampel 46 perusahaan keuangan perbankan periode penelitian tahun 2017 sampai 2020. Menurut Ghozali, dkk . 4: . , pengambilan data sampling merupakan proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Sekaran, 2. kriteria dalam pengambilan sampel meliputi : Perusahaan keuangan dan perbankan di BEI yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara konsisten pada tahun 2017-2020. Perusahaan keuangan dan perbankan di BEI yang menerbitkan laporan keuangan tahunan per tanggal 31 Desember. Perusahaan yang memiliki nilai ROA positif dan membagikan deviden. ROA = Laba Bersih (Bunga x (Paja. )/Aset total. Teknik dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan Analisis Statistik Deskriptif, tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan cara melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran mean, nilai minimal dan maksimal, serta standar deviasi semua variable tersebut. Penelitian ini juga menggunakan Uji normalitas, yang bertujuan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas, dan variabel terikat memiliki distribusi normal dan tidak. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terbukti secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol. Jadi salah satu cara mendeteksi normalitas adalah lewat pengamatan residual. Pengujian normalitas yang lain adalah dengan melihat distribusi dari variabel-variabel yang akan diteliti. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis, akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel di distribusikan normal. Jika variabel terdistribusi normal maka hasil uji statistik akan terdegrasi. Uji normalitas data selanjutnya menggunakan analisa dari Skewness dan Kurtosis. Skewness dan Kurtosis adalah ukuran yang lebih cenderung untuk melihat distribusi data secara grafik. Secara statistik ada dua komponen yaitu skewness dan kurtosis. Skewness berhubungan dengan distribusi. Skewness variable . ariabel mencen. adalah variabel yang dinilai meannya tidak di tengah- tengah distribusi, sedangkan kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Jika variabel terdistribusi secara normal, maka nilai skewness dan kurtosis dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Alat uji lain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik . ji multikolonieritas, uji autokorelasi, ujin heterokedastisita. , serta uji regresi Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan: Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R. mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2. Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1. Semakin besar R2 . , semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabelvariabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2. Uji Statistik F(F-tes. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2. Jika probabilitas . lebih besar dari 0,05 maka variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat jika probabilitas lebih kecil 0,05 maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat, sehingga model dinyatakan fit. Pengujian Hipotesis (Uji . Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2. Dalam pengolahan data menggunakan program komputer SPSS 20, pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai signifikan uji t. Jika nilai signifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara individual antar variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan dari periode 2017-2020 pada perusahaan Keuangan dan Perbankan di Bursa Efek Indonesia dengan metode pooling data. Sampel penelitian sebanyak 46 perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI, di mana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteriakriteria sebagai berikut: Tabel 1. Pengambilan Sampel Penelitian Perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI Tahun 2017-2020 No. Keterangan Jumlah Perusahaan keuangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Perusahaan keuangan dan perbankan di BEI yang tidak melaporkan laporan . keuangan secara rutin periode 2017-2020 Perusahaan keuangan dan perbankan di BEI yang memiliki nilai laba negatif dan tidak membagi deviden Jumlah Sampel Penelitian Jumlah Data Penelitian 42x 4 tahun Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Penelitian ini akan menganalisis kualitatif berupa penjabaran data N sebanyak 168, kemudian diolah sehingga memperoleh data valid N sebanyak 80. Penjelasan data disertai dengan nilai minimum, nilai maksimum, mean, varians dan standar deviasi. Berikut ini hasil uji statistik deskriptif data penelitian. Tabel 2. Statistik Deskriptif Data-data Penelitian Periode Tahun 2017-2020 Berdasarkan tabel 2 di atas, didapatkan nilai rata-rata kebijakan dividen yang diukur dengan pada Dividen Payout Ratio sebesar 0,3831. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari perbandingan antara dividen per lembar saham dengan laba bersih per lembar saham pada perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI tahun 2017-2020 sebesar 0,3831. terendah sebesar 0,07 dan nilai tertinggi sebesar 0,2787. Nilai rata-rata Struktur Modal yang diukur dengan perbandingan hutang dengan total modal sebesar 3,6572. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari Struktur Modal pada perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI tahun 2017-2020 sebesar 3,6572. nilai terendah sebesar 0,39 dan nilai tertinggi sebesar 11,52. Nilai rata-rata Ukuran Perusahaan yang diukur dengan logaritma natural dari total asset sebesar 16,48. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari Ukuran Perusahaan pada perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI tahun 2017-2020 sebesar 16,48 nilai terendah sebesar 12,87dan nilai tertinggi sebesar 20,84. Nilai rata-rata pada Profitabilitas yang diukur dengan perbandingan laba bersih dengan total asset sebesar 3,97. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata presentase laba bersih terhadap asset pada perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI tahun 2017-2020 sebesar 3,97. nilai terendah sebesar 0. 84 dan nilai tertinggi sebesar 20,11. Nilai rata-rata pada Nilai Perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value sebesar 1,82. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari pembagian harga saham dengan book value pada perusahaan Keuangan dan Perbankan di BEI tahun 2017-2020 sebesar 1,67. terendah sebesar 0,28 dan nilai tertinggi 6,18. Pengujian distribusi data bertujuan untuk pengujian suatu data penelitian apakah dalam model statistik, variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal atau berdistribusi tidak Distribusi data normal menggunakan statistik parametrik sebagai alat pengujian. Sedangkan distribusi tidak normal digunakan untuk analisis pengujian statistik non parametrik. Untuk mengetahui distribusi data suatu penelitian, salah satu alat yang digunakan adalah menggunakan uji Skewness dan Kurtosis. Menurut Imam Ghozali . , bahwa distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel dengan kriteria sebagai berikut : Jika Z hitung (Skewness dan Kurtosi. < Z tabel . maka distribusi data dikatakan Jika Z hitung (Skewness dan Kurtosi. > Z tabel . maka distribusi data dikatakan tidak Berdasarkan pengujian dengan menggunakan uji Skewness dan Kurtosis diperoleh output yang dapat dilihat pada tabel hasil output sebagai berikut: Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Tabel 3. uji Skewness dan Kurtosis Berdasarkan hasil output tersebut di peroleh bahwa distribusi data penelitian pada nilai Unstandardized residual pada pengaruh kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan memiliki angka Z hitung (Skewnes. = (Nilai Skewness : standar erro. = 3,079 : 0. 187 sebesar 16. 465 > Z tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,96 dan angka Z hitung (Kurtosi. = (Nilai Kurtosis: standar erro. = 19,742 : 0,373 92 > Z tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,96 sehingga termasuk data yang berdistribusi tidak normal dan tidak layak diujikan ke pengujian parametrik . egresi linie. Salah satu cara mengubah data tidak normal menjadi normal dengan transformasi data pada semua variabel penelitian . ebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilita. menjadi bilangan logaritma natural (Ln_Kebijakan dividen. Ln_Struktur Modal. Ln_ukuran perusahaan dan Ln_Profitabilita. Berdasarkan tabel 2 bahwa distribusi data penelitian pada nilai unstandardized residual setelah dirubah menjadi bilangan logaritma natural (L. memiliki angka Z hitung (Skewnes. = (Nilai Skewness : standar erro. = 0,448 : 0. 269 sebesar 1. 66 < Z tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,96 dan angka Z hitung (Kurtosi. = (Nilai Kurtosis: standar erro. = -0,313 : 0. 532 sebesar -0. 588 < Z tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,96. termasuk data yang berdistribusi normal dan layak diujikan ke pengujian parametrik . egresi Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Sebelum membahas tentang analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang digunakan untuk mengetahui gangguan- gangguan atau persoalan-persoalan pada regresi linier berganda, berikut hasil output uji asumsi klasik, yaitu: Tabel 4. Uji Asumsi Klasik Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Dari hasil uji multikolinieritas, maka Hasil yang diperoleh dalam angka VIF ini nilainya yaitu <10 yaitu untuk VIF variabel kebijakan dividen sebesar 1,056. VIF untuk variabel struktur modal sebesar 2,904. VIF variabel ukuran perusahaan sebesar 1,941 dan VIF untuk variabel profitabilitas sebesar 1,704. Melihat hasil VIF pada semua variabel penelitian yaitu <10, maka data-data penelitian digolongkan tidak terdapat gangguan multikolinearitas dalam model regresinya. Uji autokorelasi Untuk mendiagnosis adanya autokolerasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi yaitu : Autokolerasi bila dalam DW terletak antara batas atas atau upper bound . -d. , maka koefisien sama dengan nol, berarti tidak autokolerasi. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound . , maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. Bila nilai DW > . -d. , maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. Bila nilai DW terletak di antara batas atas . dan batas bawah . atau DW terletak antara . -d. , maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa Pada penelitian didapatkan hasil DW Test (Durbin Watson Tes. sebesar 2,151. u = 1,743. 4-du= 2,. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah autokolerasi, karena angka DW test berada di antara . u tabe. -du tabe. , oleh karena itu model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai. Selanjutnya uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke kepengamatan yang lain. Untuk menguji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser hasilnya menunjukkan nilai probabilitas pada semua variabel bebas . ebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilita. bernilai lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas pada model Pada penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas dalam memprediksi nilai perusahaan periode tahun 2017-2020 pada perusahaan Keuangan dan Perbankan yang go public di BEI di mana hasil persamaan regresi sebagai berikut: Y = -8,243 0,065 X1 Ae 0,332 X2 3,108 X3 0,267 X4 e Dimana : : Nilai Perusahaan : Kebijakan Dividen X2 : Struktur Modal : Ukuran Perusahaan : Profitabilitas Model tersebut dapat diinterprentasikkan sebagai berikut : Koefisien regresi variabel X1 ( Kebijakan Divide. Nilai koefisien kebijakan dividen (X. terhadap nilai perusahaan (Y) adalah sebesar 0,065. Berarti bahwa kebijakan dividen (X. tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan (Y), yaitu sebesar 0,065. Artinya jika ada penurunan kebijakan dividen (X. sebesar 100%, maka nilai perusahaan (Y) tidak akan mengalami penurunan sebesar 0,065, begitu juga sebaliknya jika ada penaikan kebijakan dividen (X. sebesar 100%, maka Nilai perusahaan (Y) tidak akan mengalami kenaikan sebesar 0,065. Koefesien regresi variabel X2 (Struktur Moda. Nilai koefisien X2 (Struktur Moda. terhadap nilai perusahaan (Y) adalah sebesar -,332. Berarti bahwa X2 (Struktur Moda. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Y), yaitu sebesar -,332. Artinya jika ada penurunan X2 (Struktur Moda. sebesar 100%, maka Nilai perusahaan (Y) tidak akan mengalami kenaikan sebesar ,-332 begitu juga sebaliknya jika ada kenaikan X2 (Struktur Moda. sebesar 100%, maka Nilai perusahaan (Y) tidak akan mengalami penurunan sebesar ,-332. Semakin menurun tingkat struktur modal maka tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Koefesien regresi variabel X3 (Ukuran Perusahaa. Nilai koefesien ukuran perusahaan (X. terhadap nilai perusahaan (Y) adalah sebesar 3,108. Berarti bahwa ukuran perusahaan (X. memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Y), yaitu sebesar 3,108 artinya jika penurunan ukuran perusahaan (X. Sebesar 100%, maka nilai perusahaan (Y) mengalami penurunan sebesar 3,108 begitu juga sebaliknya jika ada penaikan ukuran perusahaan (X. sebesar 100%, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami penaikan 3,108 semakin menurun ukuran perusahaan maka semakin turun pula nilai perusahaan Koefesien regresi variabel X4 ( Profitabilitas ) Nilai koefisien Profitabilitas (X. terhadap nilai perusahaan (Y) adalah sebesar 0,267. Berarti bahwa profitabilitas (X. memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Y), yaitu sebesar 0,267. Artinya jika ada penurunan profitabilitas (X. sebesar 100%, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,267, begitu juga sebaliknya jika ada penaikan Profitabilitas (X. sebesar 100%, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,267. Semakin menurun tingkat profitabilitas maka semakin turun pula nilai perusahaan. Pengujian model dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara variabel bebas yaitu: kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Koefisien Determinasi Pada penelitian ini nilai koefisien determinasi (Adjusted R. adalah sebesar 0,312. Hal ini berarti bahwa variabel kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas mampu menerangkan nilai perusahaan sebesar 31,2%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100% - 31,2% = 68,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti di atas, seperti: rasio likuiditas . urrent ratio, quick rati. , rasio aktivitas . nventory turnover, total asset turnove. , dan masih banyak faktor lainnya. Uji F digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel bebas: kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama . terhadap terhadap variabel terikatnya yaitu nilai perusahaan. Hasil uji F dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 6. Uji F Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa pada angka F hitung sebesar 9,972 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi 5% atau 0,05, sehingga model regresi dinyatakan fit. Pengujian Hipotesis (Uji . Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan . aik positif atau negati. antara variabel bebas: kebijakan dividen, struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap variabel terikatnya yaitu nilai perusahaan. Dalam uji hipotesis ini dilakukan dengan uji t . ecara parsia. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS . ada tabel 4. Variabel kebijakan dividen memiliki t hitung 0,628 dan nilai signifikansi sebesar 0. Adanya pengaruh yang negatif mengindikasikan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa Hipotesis 1 (H. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Variabel struktur modal memiliki nilai t hitung yang terdapat pada tabel 4. 8 sebesar 2,326 dan nilai signifikansi sebesar 0,023 < taraf signifikansi 5% atau 0,05, artinya ada pengaruh yang negatif dan signifikan antara Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Adanya pengaruh yang negatif mengindikasikan bahwa semakin tinggi Struktur Modal dapat menjelaskan dan memprediksi penurunan nilai perusahaan, sehingga Hipotesis 2 (H. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai t hitung yang terdapat pada tabel 4. 8 sebesar 5,362 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi 5% atau 0,05, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan secara parsial. Adanya pengaruh yang signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi ukuran perusahaan mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan, sehingga Hipotesis 3 (H. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Variabel profitabilitas memiliki nilai t hitung yang terdapat pada tabel 4. 8 sebesar 2,375 dan nilai signifikansi sebesar 0,020 < taraf signifikansi 5% atau 0,05, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan secara Adanya pengaruh yang signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi profitabilitas dapat menjelaskan dan memprediksi peningkatan nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah profitabilitas dapat menjelaskan dan memprediksi penurunan nilai perusahaan, sehingga hipotesis 4 (H. PEMBAHASAN Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya nilai perusahaan tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya dividen yang dibagi kepada pemegang saham. Informasi ini membuat pemegang saham beranggapan bahwa besar kecilnya pendapatan dividen tidak lebih menguntungkan, karena pemegang saham hanya ingin mengambil keuntungan dengan jangka pendek dengan cara memperoleh capital gain. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dkk . yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 penelitian yang dilakukan Mahpudin dkk . dan Prastuti dan Sudiarta . menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Struktur Modal dengan Nilai Perusahaan Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa ada pengaruh yang negatif dan signifikan antara struktur modal terhadap nilai perusahaan secara parsial. Adanya pengaruh yang negatif mengindikasikan bahwa semakin tinggi struktur modal mempengaruhi penurunan nilai perusahaan, dan semakin rendah struktur modal mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Struktur Modal menggunakan pengukuran rasio DER untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam membayar hutangnya dengan jaminan modal sendiri. Selain itu rasio ini juga bisa digunakan untuk mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio DER berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Perusahaan dengan rasio DER tinggi maka nilai perusahaan akan rendah. Semakin tingginya hutang suatu perusahaan maka modal sendiri yang digunakan akan rendah, informasi/signal ini bagi investor mengindikasikan besarnya hutang cenderung akan memberikan insentif yang rendah yang akhirnya akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan temuan penelitian yang dilakukan Safitri dkk . menemukan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian Prastuti & Sudhiarta . menyebutkan bahwa Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan. Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan besar dan mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut dapat menjadi informasi menarik bagi investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari perusahaan Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki AunilaiAy yang lebih besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dkk . menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan, hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastuti & Sudhiarta . yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara parsial. Adanya pengaruh yang signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi profitabilitas mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah profitabilitas maka mempengaruhi penurunan nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total asset maupun modal sendiri (Sartono. Bagi investor jangka panjang, akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset yang Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan akan semakin tinggi pula nilai Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Return On Asset (ROA). Rasio ROA adalah rasio untuk mengukur tingkat efisiensi kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penggunaan aset perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efisien penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang lebih besar sehingga posisi perusahaan akan dinilai semakin baik. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan disebabkan karena Pertumbuhan ROA akan memberikan sinyal positif kepada pasar bahwa perusahaan dapat menjamin kesejahteraan investor melalui tingkat return investasi yang tinggi. Pertumbuhan ROA juga dapat meyakinkan investor bahwa perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang baik. Investor akan termotivasi untuk meningkatkan transaksi permintaan saham sehingga akan berdampak pada kenaikan harga saham dan peningkatan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahpudin dkk . Gultom dkk . Adhita dkk . Wahyudi dkk . menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, sedangkan Khumairoh dkk . menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Secara Simultan Kebijakan Dividen. Struktur Modal. Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas. Hasil uji hipotesis secara simultan . diketahui bahwa nilai F hitung untuk variabel independen yaitu Kebijakan Dividen. Struktur Modal. Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas memiliki nilai Fhitung sebesar 9,972 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi 5% atau 0,05 sehingga model regresi ini dinyatakan fit. Dapat disimpulkan secara simultan bahwa Kebijakan Dividen. Struktur Modal. Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan Keuangan dan Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan bahwa Kebijakan Dividen. Struktur Modal. Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan Keuangan dan Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020. Saran Memberikan dan menambahkan literatur yang dapat digunakan untuk referensi dalam penelitian berikutnya. Bagi penelitian mendatang perlu menggunakan obyek penelitian selain perusahaan keuangan dan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) agar hasil temuan mencakup wilayah yang lebih luas dan hasilnya lebih terwakili. Bagi investor hendaknya menanamkan sahamnya pada perusahaan yang memiliki profitabilitas dan ukuran perusahaan yang tinggi serta struktur modal yang rendah karena akan meningkatkan nilai perusahaan. Jurnal EKOBIS: Kajian Ekonomi Dan Bisnis Vol. No. Desember 2024 ISSN Cetak: 2614-3631 ISSN Online: 2720-9466 DAFTAR PUSTAKA