PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Pendekatan Pendidikan Multikultural Dalam Pengajaran BahasaDi SMPN 11 Muaro Jambi Marsia Deswita S. Habeahan Instansi Afiliasi Pertama SMPN 11 Muaro Jambi Abstrak : Multikultural merupakan wacana bagi para akademisi maupun praktisi dalam berbagai bidang kehidupan di Indonesia dewasa ini. Multikultural merupakan wacana dalam bidang kebudayaan dalam arti yang luas seperti pengembangan identitas suatu kelompok masyarakat, demikian pula dalam pengembangan suatu negara-negara . ation-stat. diperlukan rasa identitas dari kelompok bangsa itu. Pendekatan multikultural dalam pengajaran bahasa bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dengan menghargai keberagaman budaya siswa. Artikel ini mengeksplorasi pentingnya integrasi aspek-aspek multikultural dalam kurikulum pembelajaran bahasa, yang meliputi pemahaman budaya, sikap toleransi, serta penghargaan terhadap perbedaan. Dalam pendekatan multikultural harus menanamkan nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan karakter dan identitas nasional bangsa terdapat empat karakter utama bangsa yang harus tercermin oleh masyarakat Indonesia yaitu manusia beragama, manusia sebagai pribadi, manusia sosial, dan manusia sebagai warga bangsa. Dengan mengadopsi pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan bahasa secara efektif sambil meningkatkan kesadaran antarbudaya. Kata-Kata Kunci: Pendekatan Pendidikan Multikultural. Pengajaran bahasa. Keberagaman budaya Abstract : Multiculturalism is a discourse for academics and practitioners in various fields of life in Indonesia today. Multicultural is a discourse in the field of culture in a broad sense, such as developing the identity of a community group, likewise in developing a nation-state, a sense of identity of that national group is needed. A multicultural approach in language teaching aims to create an inclusive learning environment by respecting students' cultural diversity. This article explores the importance of integrating multicultural aspects in the language learning curriculum, which includes cultural understanding, tolerance, and respect for differences. A multicultural approach must instill life values that reflect the character and national identity of the Indonesian nation. There are four main characteristics of the nation that must be reflected by Indonesian society, namely religious humans, humans as individuals, social humans, and humans as citizens of the nation. By adopting this approach, it is hoped that students can develop language skills effectively while increasing intercultural awareness. Key Words : Multicultural Approach. Language teaching. Cultural diversity A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural dimana Indonesia memiliki beraneka ragam etnis, budaya, bahasa, ras dan agama. Multikulturalisme di Indonesia merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Namun pada kenyataannya kondisi demikian tidak pula diiringi dengan keadaan sosial yang Bahkan banyak terjadinya ketidak teraturan dalam kehidupan sosial di Indonesia pada saat ini, yang menyebabkan terjadinya berbagai ketegangan dan Dalam era globalisasi yang semakin dinamis, keberagaman budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pengajaran bahasa, sebagai sarana utama komunikasi, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan linguistik tetapi juga untuk membangun pemahaman lintas budaya. Pendekatan multikultural dalam pengajaran bahasa bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada keragaman nilai, tradisi, dan perspektif budaya yang melekat pada bahasa yang dipelajari. Dalam konteks yang luas, pendidikan multikultural mencoba membantu menyatukan bangsa secara demokratis, dengan menekankan pada perspektif pluralitas masyarakat di berbagai bangsa, etnik, kelompok budaya yang berbeda. Dengan demikian pembelajaran sekolah dikondisikan untuk mencerminkan praktik dari nilai-nilai demokrasi (Sipuan et al. Bahasa tidak dapat dipisahkan dari budaya, karena bahasa mencerminkan cara berpikir, nilai-nilai, dan norma-norma sosial suatu masyarakat. Dalam konteks ini, pendekatan multikultural berupaya membantu siswa tidak hanya memahami struktur bahasa, tetapi juga bagaimana bahasa digunakan dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Dengan cara ini, siswa akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang dunia, meningkatkan empati, dan mengurangi stereotip atau prasangka terhadap budaya lain. Di SMPN 11 Muaro Jambi pengajaran berbasis multikultural sangat relevan di tengah meningkatnya interaksi antarbudaya, baik dalam dunia pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial. Selain itu, pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengenali dan menghargai identitas budaya mereka sendiri sambil belajar tentang budaya lain. Hal ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana semua siswa merasa diterima dan dihormati. Sebagai bagian dari proses pendidikan, pendekatan multikultural juga mendorong guru untuk menggunakan metode dan materi pembelajaran yang beragam, mencerminkan keberagaman budaya yang ada di dunia. Guru dituntut untuk menjadi fasilitator yang membantu siswa memahami dan menghormati A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 perbedaan budaya, serta menumbuhkan keterampilan komunikasi yang efektif di berbagai konteks lintas budaya. Dengan demikian, pembelajaran bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai jembatan untuk memahami dunia yang lebih luas. Pendekatan ini tidak hanya relevan dalam konteks pengajaran bahasa asing, tetapi juga dalam pengajaran bahasa ibu, di mana keberagaman budaya lokal juga menjadi aspek penting yang harus dihargai. Dengan memanfaatkan pendekatan multikultural, siswa tidak hanya belajar tentang budaya lain, tetapi juga belajar bagaimana menjadi individu yang terbuka, kritis, dan mampu berkontribusi dalam masyarakat global yang semakin kompleks. LANDASAN TEORI Pendekatan pendidikan multikultural Multikulturalisme adalah Aukonsep pembudayaan, dan oleh karena proses pendidikan adalah proses pembudayaan, maka masyarakat multikultural dapat diciptakan melalui proses pendidikanAy. Pendidikan dan pembudayaan merupakan suatu proses pembentukan karakter bangsa dan warga negara. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berbasis multikulturalisme. Pendidikan multikultural dapat dilihat dalam tiga hal yaitu: . Pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau idea, . pendidikan mutikultural sebagai suatu gerakan, untuk mengolah informasi, mengidentifikasi pola, serta menghasilkan prediksi atau tindakan yang cerdas. pendidikan multikultural sebagai sebuah proses. Oleh karenanya pendidikan multikultural memerlukan pengkajian yang mendalam, pengisian dan pengayaan konsep yang sempurna, dan penerapan yang cermat (Kuswaya Wihardit, 2. Pendekatan pendidikan multikultural adalah strategi pembelajaran yang menekankan pengakuan, penghargaan, dan pengintegrasian keberagaman budaya dalam proses pendidikan. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menghormati perbedaan budaya, dan mendorong siswa memahami pentingnya toleransi, kesetaraan, serta keadilan Pendekatan pendidikan multikultural di Indonesia harus dilakukan sedini mungkin dengan menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam rangka pembentukan karakter bangsa yang ideal di. Hal ini disebabkan karena yang terjadi secara global ini tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi masyarakat di Indonesia, namun juga menimbulkan dampak negatif. Akibat teknologi yang serba mudah dan instan, kearifan lokal dalam budaya Indonesia semakin luntur, misalnya pudarnya sikap toleransi dan tenggang rasa antar masyarakat, yang kemudian dapat menimbulkan konflik dan diskriminasi di lingkungan sosialnya. Maka dari itu diperlukan suatu pendekatan multikultural yang dapat diimplementasikan A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 pada pendidikan di Indonesia, khususnya melalui instansi pendidikan . dan lingkungan keluarga sebagai sumber pendidikan utama seorang anak (Sudargini & Purwanto, 2. Pendidikan multikultural erat kaitannya dengan pengembangan karakter warga negara Indonesia sebaga anggota masyarakat pluralism, dan multikulturalisme dalam tatanan yang demokratis dan bertanggung jawab. Dengan demikian, dalam diri siswa akan ditanamkan hal-hal seperti berikut: Hubungan yang akrab dengan sesama siswa yang memiliki latar belakang sosial budaya yang beraneka ragam. Sikap berempati siswa dengan cara mengamati sikap, pandangan, perasaan dan persepsi siswa lain yang berbeda latar belakang sosial Rasa menghormati dan menghargai nilai budaya dan kepentingan yang beragam sebagai kekayaan bangsa yang harus dijaga kelestariannya. Melalui pendidikan multikultural sejak dini, diharapkan anak mampu menerima dan memahami perbedaan budaya yang berdampak pada perbedaan caracara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat seseorang. Melalui pendidikan multikultural, seseorang sejak dini mampu menerima perbedaan, kritik, dan memiliki rasa empati, toleransi pada sesama tanpa memandang status, kelas sosial, golongan, gender, etnis, agama, maupun kemampuan Pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa Telah banyak pakar pendidikan mendefenisikan konsep pendidikan Secara etimologi istilah pendidikan multikultural terdiri dari dua term, yaitu pendidikan dan multikultural. Pendidikan berarti proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan melalui pengajaran, pelatihan, proses dan cara mendidik. Sedangkan multikultural diartikan sebagai keragaman kebudayaan, aneka Sedangkan secara terminologi, pendidikan multikultural berarti proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran . Pengertian seperti ini mempunyai implikasi yang sangat luas dalam pendidikan, karena pendidikan dipahami sebagai proses tanpa akhir atau proses sepanjang hayat. Dengan demikian, pendidikan multikultural menghendaki penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap harkat dan martabat manusia. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berlandaskan pada asas dan prinsip konsep multikulturalisme yakni konsep keberagaman yang A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 mengakui,menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas,agama berdasarkan nilai dan paham demokratis yang membangun pluralisme budaya dalam usaha memerangi prasangka dan diskriminasi (Puspita, 2. Tujuan pendidikan multikultural dalam UU Sisdiknas ialah: menambahkan sikap simpati, respek, apresiasi dan empati terhadap penganut agama dan kultur yang berbeda. Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpatik, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Pendidikan multikultural bertujuan untuk memfasilitasi pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik mencapai potensi maksimal sebagai pelajar dan sebagai pribadi yang aktif dan memiliki kepekaan sosial tinggi di tingkat lokal,nasional dan global serta mewujudkan sebuah bangsa yang kuat, maju, adil, makmur dan sejahtera tanpa perbedaan etnik, ras, agama dan budaya. Pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa adalah teori yang berfokus pada integrasi keberagaman budaya ke dalam pembelajaran bahasa, dengan tujuan meningkatkan kompetensi linguistik, interkultural, dan sosial Pendidikan multikultural juga mencakup seluruh siswa tanpa membedakan kelompok-kelompoknya seperti gender, etnik, ras, budaya, strata sosial, dan agama. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pembangunan pendidikan multikultural di sekolah, yaitu: melakukan dialog dengan menempatkan setiap peradaban dan kebudayaan yang ada pada posisi sejajar dan mengembangkan toleransi untuk memberikan kesempatan masing-masing kebudayaan saling memahami (Gumilar et al. , 2. Beberapa faktor yang dapat mendukung pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa, yaitu: Pengajar yang berkualitas dan memiliki pemahaman lintas budaya. Mahasiswa berpikiran terbuka. Komunikasi yang baik antara pengajar dan mahasiswa. Media dan materi pembelajaran yang menarik. Sarana dan prasarana yang lengkap. Dalam konteks ini, pengajaran bahasa memiliki peran penting karena bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi, memahami, dan menjembatani perbedaan budaya. Berikut adalah beberapa aspek kunci dalam pengajaran bahasa dalam pendidikan multikultural: Peran Bahasa sebagai Identitas Budaya Bahasa mencerminkan nilai, tradisi, dan cara pandang suatu kelompok Dalam pendidikan multikultural, pengajaran bahasa tidak hanya bertujuan mengajarkan keterampilan komunikasi, tetapi juga memahami budaya di balik bahasa tersebut. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Pendekatan Pluralistik dalam Pengajaran Guru harus mengakui bahwa siswa memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang beragam. Strategi pengajaran harus inklusif, seperti penggunaan bahasa ibu . other tongu. sebagai dasar untuk belajar bahasa lain. Pengintegrasian Budaya Lokal dan Global Materi pembelajaran bahasa dapat mencakup konten budaya lokal . ntuk menguatkan identitas sisw. dan konten global . ntuk mempersiapkan mereka menghadapi duni. Misalnya, dalam pembelajaran bahasa Inggris, siswa dapat belajar melalui cerita tradisional lokal yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Membangun Kesadaran Antarbudaya (Intercultural Awarenes. Pengajaran bahasa seharusnya memfasilitasi pemahaman antarbudaya untuk mencegah stereotip dan prasangka. Kegiatan seperti diskusi, permainan peran, dan analisis cerita dari berbagai budaya dapat memperluas wawasan Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Teknologi dapat digunakan untuk menghadirkan pengalaman multibudaya dalam pembelajaran bahasa, seperti melalui video, aplikasi, atau kolaborasi daring dengan siswa dari berbagai negara. Dengan mengintegrasikan pendidikan multikultural ke dalam pengajaran bahasa, siswa tidak hanya akan lebih mahir dalam bahasa, tetapi juga memiliki wawasan yang lebih luas, toleransi yang lebih tinggi, dan kemampuan untuk berkolaborasi dalam masyarakat yang semakin beragam untuk mengolah informasi, mengidentifikasi pola, serta menghasilkan prediksi atau tindakan yang METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalis bagaimana pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa di SMPN 11 Muaro Jambi. Pendekatan ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena secara mendalam berdasarkan fakta dilapangan serta menginterpretasikan makna yang terkandung dalam data. Penelitian ini dengan wawancara sama guru dan observasi langsung ke lapangan di SMPN 11 Muari Jambi. Studi ini menggunakan sumber pustaka yang relevan untuk memperkuat argument teoretis tentang pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa . PEMBAHASAN Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berlandaskan pada asas dan A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 prinsip konsep multikulturalisme yakni konsep keberagaman yang mengakui,menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas,agama berdasarkan nilai dan paham demokratis yang membangun pluralisme budaya dalam usaha memerangi prasangka dan diskriminasi. Pendidikan multikultural dapat menjadi salah satu solusi mendasar untuk penyelesaian tantangan dan konflik yang muncul dari pluralisme di negara sebesar Indonesia. Pendidikan Pancasila adalah dasar ideologi untuk AumengolahAy perbedaan dan pluralisme yang ada, kemudian sebagai dasar pendidikan multikultural yang diterapkan. Pendidikan multikultural diharapkan dapat mengokohkan dan menyatukan perbedaan budaya, etnis, wilayah, warna kulit, serta keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Disamping itu, pendidikan multikultural diharapkan juga mampu memperkuat bangsa Indonesia agar tidak mudah terseret arus bangsa luar dan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila (Wika Alzana et al. , 2. Pendidikan multikultural mendorong generasi muda untuk lebih peduli dengan keaadaan sekitar dan mampu berpartisipasi dalam penyelesaian konflik di masyarakat dan menjadi manusia yang beradab. Menjadi manusia yang tidak mudah tersulut konflik, dan bersikap bijaksana. Tujuan pendidikan multikultural adalah: Mendorong peserta didik menjadi sadar akan kebudayaannya A Memiliki pemahaman yang holisik dan mampu mengapresiasi kebudayaan lain A Berpartisipasi di dalam satu kebudayaan atau lebih dan bertanggung jawab untuk memeliharanya Implementasi pendidikan multikultural di sekolah dapat dilakukan dengan: Mengembangkan kurikulum yang memperhatikan keberagaman A Menggunakan sumber belajar yang mencerminkan keberagaman A Menggunakan metode pengajaran yang mendorong dialog dan interaksi antar-siswa dari berbagai latar Pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa adalah sebuah metode atau strategi pembelajaran yang berfokus pada pengintegrasian nilai-nilai keberagaman budaya, bahasa, etnis, agama, dan identitas sosial ke dalam proses pengajaran bahasa. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, adil, dan relevan dengan latar belakang siswa, serta untuk mengembangkan pemahaman antarbudaya dan menghargai A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa dapat dilakukan dengan cara: Mengenalkan budaya lokal secara lintas budaya agar anak memahami budaya daerah lain A Membangun sikap toleran terhadap budaya lain A Mengembangkan keterampilan interpersonal A Memberikan teknik-teknik evaluasi Membantu klarifikasi nilai A Menjelaskan dinamika kultural Pendekatan multikultural dalam pengajaran bahasa tidak hanya meningkatkan kompetensi bahasa, tetapi juga membentuk siswa yang berpikiran terbuka, toleran, dan mampu beradaptasi dalam masyarakat yang majemuk. PENUTUP Pendidikan di Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari berbagai macam ras, suku budaya,bangsa, dan agama dirasa penting untuk menerapkan pendidikan Karena tidak dapat dipungkiri bahwa dengan masyarakat Indonesia yang beragam inilah seringkali menjadi penyebab munculnya berbagai macam Pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaanperbedaan budaya yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi efektif dan mudah. Pendidikan multikultural tidak hanya dipelajari dalam pendidikan normal Melainkan pendidikan multikultural itu harus dipelajari oleh masyarakat luas, secara non formal melalui berbagai macam diskusi, presentasi. Agar dapat terciptanya masyarakat Indonesia yang tentram dan damai. Pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa adalah sebuah metode atau strategi pembelajaran yang berfokus pada pengintegrasian nilai-nilai keberagaman budaya, bahasa, etnis, agama, dan identitas sosial ke dalam proses pengajaran bahasa. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, adil, dan relevan dengan latar belakang siswa, serta untuk mengembangkan pemahaman antarbudaya dan menghargai Secara keseluruhan, pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman budaya di indonesia. Melalui pendekatan pendidikan multikultural dalam pengajaran bahasa dapat diajarkan dengan cara yang menarik dan relevan bagi siswa, terutama di SMPN 11 Muaro A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Jambi. DAFTAR PUSTAKA