Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 STRATEGI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BINJAI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Oleh : IQBAL PULUNGAN Abstrak Dalam meningkatkan kinerja PNS Strategi yang paling mendasar adalah dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan dari aparatur iti sendiri, sehingga denga adanya PNS Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kepegawaian Daerah Kota Bijai. Adapun bentuk penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Dari data yang diperoleh peneliti melakikan pengolahan data denga instrumen SWOT ( Strength. Weaknees. Opportunities. Threat. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakikan peneliti dapat dilihat bahwa Strategi yang akan dijalankan oleh badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai salah satunya adalah dengan mgeoptimalakn kegiatan kediklatan di Kota Bijai sehingga PNS yang ada di Kota Binjai mendapatkan kesempatan yang lebih besar didalam meningkatkan pengetahuan dan Key words : Strategi Kinerja PNS. Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai PENDAHULUAN Perubahan pembangunan yang menempatkan rakyat tidak lagi sebagai objek pembangunan semata, namun juga sebagai subjek, melahirkan suatu kesepakatan sosiologis masyarakat dan pemerintah dalam pembangunan yang dikemas oleh istilah Good Governance. Istilah ini populer sejak awal 1980-an yang tidak membatasi pengertiannya pada terwujudnya tatanan pemerintahan yang baik, namun juga kondisi yang relevan bagi lembaga Eksekutive, legislative, yudikative dan masyarakat luas. Kondisi saat ini dengan adanya otonomi daerah mengandung arti bahwa Pemerintah Daerah dapat mengatur rumah tangganya sendiri untuk melaksanakan tugasAetugas Pemerintahan. Pembangunan dan Kemasyarakatan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masingAemasing Selanjutnya penyerahan otonomi tersebut bertujuan agar Pemerintah Kota dan Kabupaten dapat mandiri secara optimal, dimana kemandirian daerah akan terwujud apabila implementasi otonomi daerah yang tepat dan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan rakyat daerah Pelaksanaan roda pemerintahan daerah dilakukan secara bersama-sama antara lembaga legislatif, eksekutif dan Berkenaan dengan berjalannya roda pemerintahan daerah sebagian besar ditentukan oleh Apartur yang ada didaerah itu sendiri sehingga pemberdayaan dan Pemerintah Daerah, dengan tujuan menciptakan aparatur yang profesional dan produktif dibidangnya masing-masing, sebagai konsekwensinya agar sumber daya manusia sebagai aparat memiliki peranan yang dominan untuk mewujudkan efektifitas kerja suatu organisasi publik yang ada di daerah Kota dan Kabupaten. Perubahan terhadap berjalannya Pemerintahan Daerah ditandai dengan lahirnya UU N0. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan seiring dengan masing-masing Vol. No. Juni 2011 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Desentralisasi pemerintah melalui Undang-undang Otonomi Nomor 32 Tahun 2004, belum dapat secara efektif Sistem birokrasi yang pembangunan negara sebagai pelayan (Service Governmen. , sehingga yang terjadi justru sebaliknya, masyarakat yang melayani birokrasi atau pemerintah yang lebih besar dan Padahal pemerintah terkecil, seperti desa dan kelurahan, merupakan Aufront lineAy pemerintahan yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan diasumsikan Aupaling tahuAy masalah dan kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat, yang seterusnya dilayani dan Pada umumnya pemerintahan di negara-negara birokrasinya adalah bersifat otonom dan dominan terhadap aspek kehidupan program-program pembangunan di negaranegara berkembang sangat tergantung pada kinerja birokrasinya. Oleh karena itu apabila pemerintahnya dengan kinerja aparat yang tidak sesuai dengan prinsipprinsip pemerintahan yang baik maka dapat berakibat gagalnya kemajuan Pengalaman Indonesia yang telah kita lihat dan kita rasakan akibat krisis moneter yang menjadi Aupukulan hebat bagai masyarakatAy telah menyebabkan terjadinya ketidak- stabilan politik. Kerapuhan sistem ekonomi berakar pada penyelenggaraan pemerintahan yang tidak Maka tidaklah heran apabila saat ini pemerintahan mengalami kemunduran kredibilitas dari masyarakat. Oleh karena itu pembangunan aparatur pemerintah dapat diarahkan untuk meningkatkan kualitas dari aparatur negara yang memiliki sikap dan perilaku yang Iqbal Pulungan 82-101 Hal tersebut dilakukan agar pengayoman kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan hati nurani rakyat, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa unsur yang terpenting dengan meningkatkan kualitas kerja dari aparatur negara sebagai Augood governanceAy. Aparatur pemerintah adalah pelaku pelayanan kepada masyarakat, dalam menjalankan fungsinya tersebut perlu didasari oleh kesadaran akan tugas, tanggungjawab dan timbang rasa yang tinggi agar tugas pelayanan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan. Untuk terlaksananya pelayanan yang profesional, jujur, adil dan merata kepada masyarakat diperlukannya kinerja yang maksimal dari aparatur pemerintah yang bersangkutan. Dalam mewujudkan Good Governance diperlukan suatu sistem kerja yang sinergi antara input dan output yang dilakukan aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Binjai yang terbagi atas beberapa bagian yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang ada pada masing-masing bidang, harus mempunyai dedikasi yang tinggi yang mencerminkan kinerja pegawai yang baik dalam mewujudkan dan prinsip-prinsip Good Governance yang dapat memajukan Pemerintahan Daerah khususnya di Kota Binjai. Berangkat dari fenomena di atas, peneliti ingin mengkaji lebih jauh lagi dengan melakukan penelitian yang berkaitan dengan AuSTRATEGI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BINJAI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KOTA BINJAI Au. Dengan mempertimbangkan tujuan dan manfaat penelitian ini serta berbagai kendala maka metode yang digunakan Vol. No. Juni 2011 adalah Deskriptif. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan induktif. Pendekatan induktif merupakan cara berfikir induktif, yaitu penelitian yang didasarkan proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti langsung ke lokasi penelitian yaitu Sekretariat Daerah Kota Binjai dalam Dalam pengumpulan data peneliti melaksanakan . kepada responden-responden yang merupakan pejabat dan staff di Lingkungan Sekretariat Daerah Kota Binjai. Penelitian ini dilaksanakan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dalam rangka mendapatkan data yang mempengaruhi Ekinerja aparatur dalam Good Governance Kota Binjai. Analisa Isi (Content Analysi. sebagai upaya mencari dan menentukan nilai-nilai strategis yang melekat pada suatu organisasi dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, dapat dianalisis dengan menggunakan instrumen SWOT (Strength. Weakness. Oppurtunities. Threat. Secara analisis SWOT dapat membantu menstrukturkan masalah dengan menganalisa faktor internal dan eksternal. Faktor Internal meliputi sejumlah kekuatan (Strengt. dan Kelemahan (Weaknes. sedangkan faktor eksternal meliputi berbagai peluang (Oppurtunitie. dan Ancaman (Threat. Dengan metode pengambilan keputusan multi kriteria, akan dapat ditentukan kebijakan yang akan diterapkan untuk meningkatkan dan memberdayakan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Variabel yang diamati Variabel Tergantung (Dependent Variable ) Variabel tergantung adalah variabel yang menjadi focus penelitian dan merupakan akibat dari variabel lain. Iqbal Pulungan 82-101 Termasuk variabel ini adalah program, tujuan, arah kebijakan, sasaran BKD. Variabel Bebas (Independent Variable ) Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung yaitu pelaksanaan manajemen strategis. Variabel Rambang Variabel rambang adalah variabel yang apabila dimasukkan dalam rangkaian sebab akibat proses penelitian maka hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung akan menjadi lemah, sehingga data ini diabaikan saja. variabel ini adalah data-data tentang pembinaan, dan upaya BKD dalam mengembangkan pembinaan terhadap PNS yang ada dilingkungan Sekretariat Daerah Kota Binjai. Secara garis besar penulis akan memberikan gambaran dari pada kerangka konseptual penulisan tesis ini dengan mengacu pada kerangka teori yang diperoleh dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : Formulasi Strategi Setelah memahami tugas pokok Badan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, sesuai dengan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2001 tentang organisasi teknis Daerah , langkah perumusan Visi. Misi, tujuan dan sasaran yang diharapkan, kemudian mengadakan analisa lingkungan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan. Implementasi strategi Agar penerapan strategi Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai berhasil dengan baik, semua PNS yang ada harus komit terhadap tujuan organisasi BKD. Pengendalian / Evaluasi strategi Pengendalian strategi adalah tahap akhir dari proses manajemen Vol. No. Juni 2011 strategi yang mengevaluasi apakah sebagaimana mestinya. Khusus pengendalian / evaluasi strategi tidak dibahas dalam tesis, pokok pembahasan hanya dibatasi pada implementasi strategi. Definisi Operasional Variabel Independent ( Variabel bebas ) : Perumusan atau formulasi manajemen strategis dilakukan dengan wawancara / diskusi dan jawaban kuisioner, tentang system manajemen strategis mencakup, tugas pokok dan fungsi, visi dan faktor pendorong ( kekuatan dan peluang ) faktor penghambat ( kelemahan dan ancaman ) dalam Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Variabel dependent ( Variabel tergantung ) : Pengaruh ( efek ) mencakup aspek program, tujuan arah kebijakan dan sasaran BKD yang diperoleh dari data sekunder dari perpustakaan. Program : Perencanaan yang Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan Pemerintah Kota Binjai diperoleh dari wawancara. Tujuan arah kebijakan : Hasil yang Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai wawancara dan jawaban daftar pertanyaan dan perpustakaan. Sasaran : Hasil yang lebih detail yang mengandung unsur spesifik terukur, realis diperoleh dari Iqbal Pulungan 82-101 perpustakaan data lain yang Kondisi aktual yang diharapkan Analisis Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dilakukan dengan menggunakan teknik analisis SWOT ( Strengths. Weakness. Opportunities. Threats ). Dalam analisis ini akan diidentifikasi dan diinteraksi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan Sebagai langkah awal dalam analisis, perlu diketahui kondisi awal dan kondisi yang diharapkan oleh organisasi. Adapun kondisi awal Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai adalah sebagai berikut: Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai cenderung bersikap sebagai koordinator atau pembina PNS di Kota Binjai. Belum pengelolaan Pembinaan PNS yang Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai yang meliputi pelaksanaan fungsi Ae pelaksanaan dan evaluasi. Sebagian PNS dilaksanakan belum terstandar dan mempunyai indeks biaya, terutama untuk diklat teknis dan fungsional. Dengan kecenderungan perkembangan oganisasi dan penerapan desentralisasi dan otonomi daerah, maka situasi masa depan yang diharapkan adalah sebagai berikut: Menjadi fasilitator. Orientasi pada peningkatan kualitas pengelolaan dan pembinaan PNS dalam semua fungsi manejemen: Diklat yang akan dilaksanakan oleh BKD telah tersandar serta dalam pembiayaan mempunyai standar biaya yang realistis . Menjadi katalisator antar lembaga organisasi teknis pada semua tingkatan pemerintahaan . Vol. No. Juni 2011 Mempunyai perioritas dalam mengembangkan Pola karir PNS sesuai kebutuhan. Mantapnya koordinasi eksternal Badan Kepegawaian Propinsi Sumatera Utara. BKN dan Menpan. Jelasnya ruang lingkup tugas pada unit kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Meningktnya hubungan kemitraan dengan pihak ketiga . Analisa Data Kegiatan menganalisis data merupakan kegiatan mendekriptifkan temuan Aetemuan yang diperoleh penulis dari obyek yang diteliti. Data-data yang disajikan dan dibahas adalah data yang ditemukan melalui alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden yang telah ditetapkan, wawancara dan observasi. Selanjutnya diberikan oleh responden sebagai berikut : Dalam item ditanyakan kepada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai telah manerapkan sistem Manajemen Strategis, ternyata menjawab tidak, yang menjawab ya 8 dan yang menjawab tidak Berarti Badan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai Manajemen Strategis. Pernahkah mengetahui bagaimana proses instansi pemerintah maupun lembaga swasta,petanyaan ini dijawab responden mengatakan tahu 10 responden, tidak tahu 16 responden, dan raguAeragu 2 responden. Berarti sebahagian besar responden Iqbal Pulungan 82-101 tidak tahu bagaimana proses Menajemen Strategis . Item berikutnya pertanyaan Nomor 1 bagi responden yang menjawab tidak sebanyak 8 menjawab tidak ada gunanya sebanyak 2 responden dan 6 orang responden menjawab pembuatan manajemen strategis terkesan mahal . Pertanyaan. Apakah responden mengerti apa itu perencanaan strategi, 15 responden menjawab menjawab tidak mengerti, dan 6 responden ragu-ragu. Pertanyaan. Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai telah mempunyai tugas pokok dan fungsi ,kesemua responden menjawab sudah. Berarti tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai sebagaimana dalam peraturan Daerah No. 8 Tahun benar-benar diketahui oleh responden . Apakah Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai mempunyai Visi dan Misi semua responden sebanyak 28 orang menjawab sudah, berarti visi dan misi telah ,walaupun belum mempunyai perencanaan strategis . Kesimpulan jawaban responden bahwa Badan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, belum manajemen strategis dan perencanaan Analisa SWOT Setelah visi dan misi organisasi di rumuskan , selanjutnya dilakukan analisis strategis dengan menggunakan instrumen analisis SWOT yang merupakan alat yang efektif membantu kita menstrukturkan Vol. No. Juni 2011 masalah, dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis yang lazimnya di sebut sebagai lingkungan ekstrnal dan Dalam lingkungan eksternal dan internal ini biasanya kita selalu mendapatkan 4 Empat unsur yakni secara eksternal kita berhadapan dengan berbagai peluang (Opportunitie. dan ancaman (Threat. , secara internal kita memiliki sejumlah kekuatan ( strength ) dan kelemahan . Kegiatan dalam rangka analisis lingkungan ini pada lazimnya di sebut sebagai Environment Scanning, yaitu kegiatan peneropongan lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal Organisasi Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi yang diharapkan dapat dicapai perlu diidentifikasi berbagai faktor eksternal maupun internal organisasi yang akan mempengaruhi pencapainya. Faktor eksternal dikelompokkan atas peluang dan ancaman sementara faktor internal dikelompokkan atas kekuatan dan Pertanyaan nomor 9 pada daftar pertanyaan : kebijakan Walikota Binjai sesuai dengan SK Walikota Binjai Nomor : 061-2414/SK/2001 tentang uraian Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai merupakan peluang untuk meningkatkan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Peluang eksternal Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, penulis menghimpun jawaban responden dan faktor eksternal yang terindifikasi adalah sebagai berikut : Opportunities ( Peluang ) Tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui diklat sangat tinggi sesuai dengan public tampaknya peningkatan Iqbal Pulungan 82-101 memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Salah satu Program Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai melalui Bidang Diklat melaksanakan dan mengirimkan beberapa PNS untuk mengikuti Diklat baik teknis maupun fungsional dan ini merupakan salah satu sebagai investasi pengembangan PNS di Kota Binjai. Pendidikan Pelatihan merupakan instrument dalam bentuk aparatur agar mampu mengemban tugas Ae tugas yang dibebankan kepadanya, sebagai agen pembangunan Au human investment Au yang sangat mutlak Kebijakan Walikota Binjai melalui Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. mensyaratkan diklat sebagai bagian sistem pengembangan Pegawai Negeri Sipil di Kota Binjai, dan sebagai dasar implementasi Kebijakan dimana PP No. 101 tahun 2000, mengikuti diklat penjenjangan untuk menduduki jabatan Ae jabatan tertentu. Telah dengan daerah dan pihak lain dalam pengelolaan Bidang Diklat. Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dalam upaya melakukan pembinaan dan pengembangan PNS di Kota Binjai dalam bidang Diklat telah dalam bentuk kerja dalam bentuk kerja sama dalam penyelenggaraan diklat dan Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 Tersedianya ekspert dalam mendukung kegiatan kediklatan. Expert yang tersedia yakni pada USU dan UNIMED. Threats (Ancama. Pertanyaan nomor 8 apakah kelemahan yang menghambat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. , seluruhnya responden menjawab, kemudian peneliti mengakumulasi jawaban responden sebagai berikut: Adapun ancaman yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : Kompetitor banyak dan terbuka Kompetitor dalam hal ini adalah bahwa untuk menduduki jabatan Struktural sangat kompetitif sekali dan penentuan formasi jabatan sangat tergantung pada Rapat Baperjakat. Khusus di Bidang Diklat dapat uncertainty ( ketidak pastia. selama proses desentralisasi. PP 25 tahun 2000 , tidak mengatur secara jelas tentang wewenang kediklatan sehingga Badan Diklat Propsu. Depdagri dan LANRI. Kemudian Lulusan Diklat belum menunjukkan prestasi yang di harapkan Alumni yang telah menunjukkan prestasi sesuai dengan harapan , dimana masih banyak alumni yang belum dengan STTPL yang dimilikinya , hal ini mungkin disebabkan ketidakmampuan mengemban tugas yang diberikan atasannya. Pelaksanaan otonomi daerah kompetendan profesional dalam pemerintahan dan pembangunan di daerah. Adanya interfensi dari pihak luar eksekutif. Dalam meningkatkan jenjang karier PNS masih banyak dimotori oleh pihak-pihak yang menjalankan roda pemerintahan daerah, khususnya di Kota Binjai sehingga kompetitif PNS yang ada kebanyakan dilakukan tidak secara sehat. Komulatif antara factor peluang dan ancaman untuk lebih jelas dapat kita lihat pada tabel 1 dibawah Tabel 1 Faktor-Faktor Eksternal PELUANG/ OPPORTUNITIES ( O ) ANCAMAN/ THREATS ( T ) Tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui diklat sangat tinggi. Kompetitor yang semakin banyak dan terbuka Diklat sebagai investasi dalam pembangunan Kebijakan Walikota Binjai yang mensyaratkan Tingginya tingkat uncertainty ( ketidak pastia. selama proses transisi desentralisasi Lulusan Diklat belum menunjukkan prestasi yang diharapkan Pelaksanaan otonomi daerah membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan di daerah. Adanya interfensi dari pihak luar eksekutif Diklat sebagai bagian sistem pengembangan Telah terbinanya network dengan daerah dan pihak lain dalam pengelolaan diklat Tersedianya ekspert dalam kegiatan kediklatan. Vol. No. Juni 2011 Setelah mengumpulkan jawaban respondaen khusus pertanyaan nomor 7, dalam upaya meningkatkan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. kekuatan yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Sebanyak 28 responden menjawab, dan mengidentifikasi jawaban sbb : Strengths ( kekuatan ) Kapasitas kelembagaan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. yang semakin berkembang. Perubahan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai merupakan semakin berkembangnya kapasitas BKD baik tugas pokok maupun fungsinya. Dibidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai memfasilitasi Diklat di Kota Binjai. Kewenangan untuk mengarahkan diklat baik penjenjangan maupun Fungsional akrelitasi yang diberikan oleh Badan Diklat Propsu,Depdari dan LAN RI. Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai mempunyai pengalaman pengembangan diklat yang variatif dan significal untuk pengembangan Diklat. Adanya sarana dan prasarana Diklat, memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas. Adanya komitmaen yang tinggi dari pimpinan Walikota dengan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai sebagai organisasi teknis daerah untuk meningkatkan kinerja pegawai negeri di Kota Binjai. Dalam Diklat komitmen yang tinggi merupakan motivasi bagi penyelenggara diklat untuk bekerja lebih optimal. Weaknesses (Kelemahan ) Iqbal Pulungan 82-101 Disamping adanya faktor internal berupa kekuatan yang ada pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, juga disadari adanya berbagai kelemahan yang berhasil diidentifikasi dari jawaban-jawaban pertanyaan Nomor 8. Apakah kelemahan yang menghambat kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. adalah sebagai berikut: Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia aparatur Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dalam segi pendidikan Formal rata-rata berpendidikan SMA. Terbatasnya opearasional dibanding beban tugas yang semangkin berat. Dukungan APBD Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai sangat terbatas,tetapi beban tugas semangkian tinggi. Evaluasi kinerja Aparatur BKD khusus di Bidang Diklat belum berjalan secara efisien dan Hal ini disebabkan mengadakan evaluasi secara lengkap dan menyeluru. Dalam melaksanakan Kediklatan belum adanya kerjasama dengan mempersiapkan modul diklat belum berjalan dengan baik. Perubahan kurikulum sesuai dengan tuntutan pengembangan diklat akan merubah modul, dan ini mememerlukan waktu untuk Gedung asrama ruang kuliah kualitas dan kuantitas. Dari hasil identifikasi foktorfaktor tugas-tugas Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, secara Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 labih jelas dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Faktor-Faktor Internal No Kekuatan/Sterength ( S ) Kelemahan / Weakness ( W ) Kapasitas semakin berkembang Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia aparatur Memiliki memfasilitasi diklat Terbatasnya operasional dibandingkan dengan beban tugas yang semakin berat Pengalaman pengelolaan diklat yang variatif dan signifikan untuk pengembangan diklat Adanya sarana dan prasarana pendukung Diklat, walaupun belum sempurna sehingga memerlukan 4 peningkatan kualitas dan kuantitas Adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian 5 Daerah Kota Binjai sebagai organisasi teknis daerah untuk meningkatkan kinerja pegawai negeri di daerah Pemetaan Interaksi Antar Faktor Pemetaan lingkungan internal dengan lingkungan eksternal untuk menghasilkan sejumlah isu strategis yang pada gilirannya nanti akan Evaluasi Kinerja Aparatur BKD khusus bidang kediklatan belum berjalan secara efisien dan efektif Dalam belum adanya kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam mempersiapkan modul Diklat belum berjalan dengan baik Gedung asrama, ruang kuliah masih kurang sempurna sehingga perlu peningkatan kualitas dan kuantitas dijadikan sebagai sasaran strategis yang perlu dicapai Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, dengan memadukan antara faktor eksternal dengan faktor internal, memakai matrik SWOT sebagai berikut: Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 OPPORTUNITIES (O) THREATHS (T) STRENGHTS (S) Identifikasi Peluang Identifikasi Peluang SO Strategies ST Strategies Identifikasi Peluang Gunakan Kekuatan Manfaatkan Peluang Gunakan Kekuatan Hindari Ancaman WEAKNESS (W) WO Strategies WT Strategies Identifikasi Kelemahan Atasi Kelemahan Manfaatkan Peluang Minimalkan Kelemahan Hindari Ancaman Dengan memakai matrik SWOT tersebut diperoleh 4 . mpat ) srategi sebagai Strategi agresif yang menghasilkan . omparative advantage ) yakni interaksi antara kekuatan (S) dengan (O) atau strategi SO,gunakan kekeutan manfaatkan Strategi menghasilkan upaya mobilisasi yakni interaksi antara kekeuatan (S) dengan ancaman (T) atau strategi ST, gunakan kekuatan hindari atau atasi ancaman. Strategi investasi / divestasi yakni interaksi antara kelemahan (W) dengan peluang (O) atau srategi WO, memenfaatkan peluang. Strategi difensif ataupun survival, strategi ini disebut juga strategi status quo, yakni interaksi antara kelemahan (W) dengan ancaman (T) atau strategi WT, minimalkan kelemahan hindari ancaman, paduan interaksi antara faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 FAKTOR Ae FAKTOR EKSTERNAL (S) PELUANG (O) Gunakan pegalaman BKD yang 1. dan signifikan untuk mengembangkan Bidang Diklat, kepegawaian yang mensyaratkan diklat sebagai bagian sistem pengembangan pegawai (S3 O. Gunakan kapasitas kelembagaan 2. BKD yang semakin berkembang, manfaatkan tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui Pengadaan Diklat sangat tinggi (S1 O. Gunakan sarana dan prasarana 3. pendukung Diklat, walaupun memerlukan peningkatan kwalitas dan kwantitas, manfaatkan diklat sebagai investasi pembangunan (S4 O. Atasi masih rendahnya kualitas 1. sumber daya manusia aparatur BKD dengan manfaatkan Diklat pembangunan (W1 O. Atasi kerjasama dengan instansi 2. terkait dalam mempersiapkan modul diklat belum berjalan mendukung kegiatan kediklatan (W4 O. Atasi gedung asrama ruang kuliah 3. masih kurang sempurna, sehingga perlu penigkatan kualitas dan daerah dan pihak lainnya dalam pengelolaan diklat (W5 O. ANCAMAN (T) Gunakan BKD Diklat, kurangnya tingkat kepercayaan lembaga lain pada lembaga Diklat (S2 T. Gunakan adanya komitmen yang tinggi dari Walikota dengan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai kinerja pegawai di daerah, atasi kompetitor yang semakin banyak dan terbuka (S2 T. Gunakan memiliki kewenangan untuk menfasilitasi Diklat, atasi . selama proses transisi desantralisasi (S2 T. Atasi evalusi Kinerja Aparatur BKD Khusus didang Kediklatan yang belum berjalan secara efisien dan efektif, bila melaksanakan Diklat hindari lulusan diklat belum menunjukkan prestasi yang diharapkan (W3 T. Atasi terbatasnya dana kegiatan operasional dibandingkan dengan beban tugas yang semakin berat, . desantralisasi (W2 T. Atasi masih rendahnya kualitas sumber daya manusia aparatur BKD dan hindari kurangnya tingkat kepercayaan lembaga lain (W1 T. Tabel 3 Pemetaan Interaksi Faktor Isu Sasaran Strategis Setelah diperoleh hasil pemetaan dari faktor-faktor eksternal maupun internal diperoleh sebanyak 2 . ua bela. isu sasaran strategis sebagai Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Lihat Tabel 3. Tindakan masing-masing pemetaan untuk dianalisa isu sasaran strategis yang hendak dicapai sehingga Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 dapat dipilih satu dari masing-masing strategi untuk dijadikan sasaran strategi prioritas pada tahun berjalan, lihat table 4 bibawah ini : Tabel 4 Isu Sasaran Strategis STRATEGI AGRESI Terwujudnya pendayagunaan pengalaman 1. dalam mengelola diklat yang variatif dan signifikan untuk pengembangan diklat kepegawaian yang mensyaratkan diklat sebagai bagian sistem pengembangan Terwujudnya pendayagunaan kapasitas 2 BKD berkembang, melalui pemanfaatan tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui diklat sangat tinggi Terwujudnya pendayagunaan sarana dan 3 prasarana pendukung diklat, walaupun belum sempurna sehingga memerlukan peningkatan kualitas dan kwantitas, melalui peningkatan Diklat sebagai investasi STRATEGI INVESTASI / DIVESTASI Terwujudnya kualitas sumber daya manusia 1 aparatur, melalui pemanfaatan diklat sebagai investasi dalam pembangunan Terwujudnya kerjasama dengan instansi 2 terkait dalam mempersiapkan modul Diklat, melalui pemanfaatan tersedianya expert dalam mendukung kegiatan kediklatan. Terwujudnya gedung asrama, ruang kuliah 3 yang representative melalui peningkatan kualitas dan kuantitas dengan pemanfaatan terbinanya network dengan daerah dan pihak lain dalam pengelolaan Diklat. Penentuan Sasaran Prioritas Dari hasil pemetaan interaksi, setelah dilakukan pemilihan dari masingmasing strategi yaitu : strategi agresi, investasi/divestasi dan strategi difensif, maka dipilih empat sasaran strategis untuk kemudian dilakukan pilihan dari keempat sasaran dimaksud sebagai sasaran strategis prioritas untuk dijadikan sebagai sasaran STRATEGI DIVERSIFIKASI Terwujudnya pendayagunaan kerja sama dalam memiliki kewenangan untuk memfasilitasi Diklat untuk lembaga lain terhadap Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Terwujudnya pendayagunaan komitmen yang tinggi dari Walikota terhadap BKD dalam meningkatkan kinerja pegawai daerah untuk mengatasi competitor yang semakin banyak dan Terwujudnya kewenangan untuk memfasilitasi Diklat, dengan mengatasi tingginya tingkat uncertainty . etidak pastia. selama proses transisi disentrralisasi. STRATEGI DEFENSIF Terhindarnya evaluasi Kinerja Aparatur belum berjalan secara efisien dan efektif, dan terciptanya lulusan Diklat berprestasi seperti yang diharapkan. Teratasinya operasional dibanding tugas yang semakin berat, dengan mengatasi tingginya uncertainty . selama proses transisi desentralisasi Teratasinya rendahnya kualitas sumber meningkatkan kepercayaan lembaga lain pada Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. yang akan dicapai melaui rencana tindakan yang akan disusun. Penentuan prioritas dilakukan degan mengaplikasikan sejumlah criteria sebagai berikut : C Urgensi. C Kemampuan C Kendali C Biaya C Fisibilitas Sosial Vol. No. Juni 2011 Iqbal Pulungan 82-101 Nilai bobot masing-masing kriteria dengan memberikan nilai bobot kriteria mendekati kepada tujuan strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Ranking tertinggi dari penjumlahan masing-masing kriteria itulah yang menjadi urutan sasaran strategis prioritas yang harus dilaksanakan lebih dahulu. Adapun penentuan sasaran strategis prioritas dimaksud, secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Fisibilitas Administrasi Landasan legalitas/ Dasar Hukum Lain-lain kriteria yang dianggap penting untuk organisasi Pemetaan prioritas dilakukan dengan menggunakan satu tabel yaitu : tabel penentuan sasaran strategis prioritas dengan pemberian bobot atau nilai kepada masig-masing sasaran menurut kriteria dengan menggunakan angka 1 sampai dengan angka 5, yaitu : Angka 1 : artinya sangat rendah Angka 2 : artinya rendah Angka 3 : artinya cukup . ebagai angka modera. Angka 4 : artinya tinggi Angka 5 : artinya sangat tinggi Sasaran strategis Terwujudnya pendayagunaan kapasitas kelembagaan BKD yang semakin berkembang, melalui pemanfaatan tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui diklat sangat Terwujudnya pendayagunaan kerja sama dalam memiliki memfasilitasi Diklat untuk kepercayaan lembaga lain Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Terwujudnya kualitas sumber melalui pemanfaatan diklat Terhindarnya Kinerja Aparatur berjalan secara efisien dan lulusan Diklat berprestasi seperti yang diharapkan. Jumlah Urutan Nilai Priorita i Tabel 5 Penentuan Sasaran Strategis Prioritas Vol. No. Juni 2011 Sasaran srategis prioritas adalah : Terwujudnya pendayagunaan kapasitas BKD tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui diklat sangat tinggi Strategi Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai adalah Strategi Agresi atau Strategi Keuntungan Komparatif, melalui pemanfaatan Kompetensi Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dalam melakukan peningkatan kualitas aparatur di Kota Binjai. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kebijaksanaan Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Kebijakan Umum Sejalan dengan semangat otonomi dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. pun harus senantiasa mencerminkan semangat otonomi. Prinsip Desentralisasi dalam perumusan dan implementasi kebijakan harus senantiasa menjadi pedoman dalam pengelolaan program-program Kepegawaian. Sementara itu, penyusunan program diklat ke depan harus pula mengacu pada prinsip kesesuaian antara jenis-jenis program dengan kebutuhan objektif dan riil pelaksanaan tugas dalam unit ini kerja perintah pada semua level sesuai dengan prinsip pengembangan organisasi modern, keseimbangan program yang diprinsipkan bagi jajaran pejabat untuk structural dan jajaran pejabat Fungsional Untuk itu, peranan dari unit-unit pegawai, termasuk bidang diklat menjadi sangat mendesak untuk ditingkatkan. Peningkatan peran tersebut pada dasarnya dilakukan dengan mengacu pada prinsip efektifitas dan efisiensi. Oleh karena itu, berbagai perangkat pendukung yang ada baik yang mengatur tentang institusi maupun substansi kewenangan menjadi penting untuk dilakukan. Kebijakan Penunjang Iqbal Pulungan 82-101 Mengacu kepada prinsip-prinsip tersebut diatas, maka pengembangan kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai khusus bidang Diklat pada tahun 2006 akan dilakukan dalam arah sebagai berikut : Bidang Manajemen Pemerintahan Meningkatkan upayaupaya kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang. Menuntaskan langkah mengoptimalkan peserta kedinasan IIP dengan STPDN. LAN kedinasan yang efektif kader pemerintahan. Mengembangkan tenaga-tenaga pemerintah melalui pola tinggi negeri selektif antara lain Universitas Sumatera Utara. Universitas Negeri Medan, dll. Mengembangkan kerjasama antara Pemda dengan PTN dalam rangka peningkatan dan atau pencetakan kader Bidang Teknis Meningkatkan pengembangan program Vol. No. Juni 2011 perubahan karakter di unit-unit Memantapkan penyelenggaraan diklat peran dan tanggung jawab yang semakin besar kepada Daerah sendiri, dengan tetap daerahdaerah tertentu yang kemampuannya belum Mengembangkan strategi tertentu bagi upaya pemberian terapi atau penanganan khusus bagi pegawai yang tidak cakap . Pengembangan kegiatan-kegiatan lokakarya dan diskusi secara regional untuk aspek pengembangan pengetahuan PNS. Bidang Fungsional Merumuskan mematangkan kerangka Fungsional Fungsional oleh instansi Mengembangkan sistem dan pola pembinaan terarah dan terukur. Menyusun mengembangkan tolak profesi yang Iqbal Pulungan 82-101 meliputi standar kinerja, prosedur kerja dan kode Badan Kepegawai Daerah Kota Binjai. Berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan semangat dan iklim kondusif bagi pegawai pada jabatan Fungsional Struktural memberikan pendidikan Fungsional. Bidang Struktural Mempersiapkan instrument pelaksanaan tingkat IV, i dan II masukan atas strategi kepemimpinan tingkat pusat dan daerah Pada tahap transisi berdasarkan PP No. Tahun 1994 dan Diklat Kepemimpinan berdasarkan PP No. Tahun 2000. Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai melaksanakan Diklatdiklat di Kota Binjai pengetahuan PNS di Kota Binjai. Memantapkan pemantapan rasio atau perbandingan 1 : 3 Vol. No. Juni 2011 dalam pengembangan diklat structural dalam arti bahwa untuk satu kandidat pejabat yang mampu untuk dapat Memantapkan AuDiklat Mengikuti JabatanAy pegawai yang telah tertentu tanpa harus 4 Program Stratgeis Program mewujudkan tujuan dan sasaran serta sesuai dengan arah ditetapkan adalah : Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Program Penataan Administrasi Kepegawaian. Program Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Kebijakan Strategis Kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai adalah : Menerapkan Pola AuThe Right Man in The Right Place and The Right Man Behind The Right JobAy. Dalam menerapkan pola tersebut didasari atas Job Job Specification Iqbal Pulungan 82-101 terhadap Aparatur yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Binjai sesuai dengan masing-masing, sehingga dengan penempatan ini meningkatkan gairah kerja, mental kerja, dan prestasi membuahkan hasil kerja yang optimal dari setiap mengembangkan kreatifitas Aparatur. Mengoptimalkan AuSystem Administrsi KepegawaianAy. Adapun tujuannya adalah agar Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai mempunyai data informasi kepegawaian yang akurat administrasi kepegawaian, yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Binjai. Meningkatkan AuPendidikan dan Pelatihan AparaturAy. Dengan melakukan upaya Pendidikan Pelatihan aparatur yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota Binjai bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis . echnical skill. dan juga keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil Vol. No. Juni 2011 . anagerial skills and conceptual skill. pada bidangnya masingmasing. Kebijakan tersebut di atas akan diimplementasikan dalam bentuk suratsurat keputusan yang akan dijadikan : C Pedoman pelaksanaan kegiatan. C Mengatur C Mengarahkan setiap pejabat dan memperoleh dukungan untuk bekerja Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yang menjadi Sasaran Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai dalam meningkatkan Kinerja PNS di Kota Binjai yakni sebagai berikut : Terwujudnya kapasitas kelembagaan BKD melalui pemanfaatan tuntutan terhadap peningkatan kualitas aparatur melalui diklat sangat Terwujudnya kerja sama dalam memiliki kewenangan untuk memfasilitasi Diklat kurangnya kepercayaan lembaga lain terhadap Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Terwujudnya kualitas sumber daya manusia aparatur, melalui investasi dalam pembangunan. Terhindarnya evaluasi Kinerja Aparatur belum berjalan secara Diklat Kemudian hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti juga merumuskan beberapa hal catatan yang menjadi Iqbal Pulungan 82-101 kebijakan nantinya yakni : Bahwa pada saat penelitian yang Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, manajemen strategis sebagai suatu cara meningkatkan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai. Oleh sebab itu dipandang perlu melakukan program peningkatan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai melalui perumusan Manajemen Strategis mampu melaksanakan tugas Ae dengan penuh rasa tanggung jawab dan konsekuen. Manajemen strategis merupakan sebuah instrumen manajemen yang pada saat ini paling tepat meningkatkan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai, percaya diri para penyelenggara lembaga dimana tujuan dan sasaran lembaga jelas dicernakan dan secara akuntabilitas mudah Pembahasan manajemen strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai instrumen manajemen dalam pencapaian tujuan dan sasaran Oleh manajemen strategis merupakan formulasinya harus terpadu lainnya yang merupakan wujud dari disiplin ilmu manajemen menghindarkan dari segala Vol. No. Juni 2011 menghambat kinerja oganisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi dan Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai pembahasan penelitian ini harus mampu menjadi pionir dalam formulasi manajemen strategis untuk mendidik dan melatih aparatur pemerintah membuat konsep manajemen strategis. Saran Untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik dalam menciptakan aparatur yang memiliki efektivitas kerja yang maksimal hendaknya pemerintah dan instansi-instansi di tempat aparatur bertugas, lebih bersikap terbuka dan mendorong para aparatur untuk bersikap lebih kritis. Diharapkan agar para pejabat meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan aparatur dalam tingkat kuantitas maupun kualitas, dan memberikan kesempatan kepada setiap aparatur secara merata untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. Suharsimi, 1996. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Azwar. Saifuddin. Metode Penelitian. Pustaka