PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 TELAAH KONJUNGSI DAN MODALITAS PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT (KR) DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN TEKS EDITORIAL DI SMA Afifah Qodri Rinjani a*. Mimi Mulyani b,* MAS Assalafiyyah Mlangi Sleman Jalan Kiai Masduqi Mlangi Nogotirto Sleman D. Yogyakarta Universitas Tidar Jalan Kapten Suparman No. 39 Potrobangsan Kota Magelang Jawa Tengah *Surel: afifahrinjani93@gmail. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan konjungsi dan modalitas pada tajuk rencana surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR) dan relevansinya dalam pembelajaran teks editorial di SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Data dalam penelitian ini yakni tiga judul teks tajuk rencana dari edisi pekan kedua bulan November pada surat kabar Kedaulatan Rakyat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konjungsi dalam tajuk rencana didominasi oleh konjungsi koordinatif dan subordinatif untuk menjelaskan hubungan logis antara argumen. Modalitas yang sering muncul adalah modalitas epistemik yang menunjukkan tingkat keyakinan, intensional yang mengukapkan harapan serta modalitas deontik yang mengungkapkan keharusan. Temuan ini relevan untuk pembelajaran teks editorial di SMA, khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis struktur argumen dan bahasa persuasif. Kata-Kata Kunci: konjungsi, modalitas, tajuk rencana, teks editorial, pembelajaran SMA Abstract: This research aims to analyze the use of conjunctions and modality in editorials of Kedaulatan Rakyat (KR) newspaper and its relevance in learning editorial texts in high school. The research method used is descriptive qualitative. The data in this study are three titles of editorial text from the second week of November edition in Kedaulatan Rakyat newspaper. The results show that the use of conjunctions in editorials is dominated by coordinative and subordinative conjunctions to explain the logical relationship between arguments. The modalities that often appear are epistemic modalities that show the level of belief, as well intensional modalities that express expectations and as well as deontic modalities that express These findings are relevant for learning editorial texts in high school, especially in improving students' ability to analyze argument structure and persuasive language. Key Words: conjunctions, modality, editorials, editorial text, high school learning PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PENDAHULUAN Dalam era kompetensi abad 21, kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu identitas yang seharusnya dimiliki oleh pelajar di Indonesia. Berpikir kritis ini mampu distimulus melalui berbagai kegiatan yang menunjang kompetensi tersebut. Salah satu bentuk kompetensi tersebut yakni kompetensi menganalisis dan memproduksi Teks editorial menjadi salah satu materi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMA. Teks editorial merupakan teks yang menyajikan opini tentang isu-isu terkini, selain itu teks ini juga berfungsi sebagai media untuk membangun argumentasi dan menggambarkan sudut pandang tertentu serta memengaruhi persepsi publik (Kusmiati, dkk. , 2. Dalam dunia pendidikan tajuk rencana menjadi alternatif sebagai sumber belajar untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik. Utamanya dalam mengidentifikasi bahwa bahasa digunakan untuk membangun wacana dan menyampaikan opini (Martina, dkk. , 2. Salah satu aspek penting dalam pembelajaran teks editorial yakni menelaah kaidah kebahasaan yang digunakan seperti konjungsi dan modalitas. Penggunaan konjungsi berfungsi untuk menghubungkan ide pokok dalam teks sehingga menciptakan alur yang logis dan memperkuat argumentasi (Novianda dan Anggraini. Beberapa bentuk konjungsi misalnya kata karena, namun, atau oleh sebab itu sering kali menjadi indikator struktur logis dalam tajuk rencana. Di sisi lain, modalitas merepresentasikan sikap, keyakinan, atau tingkat kepastian penulis terhadap isu yang dibahas (Mentari, dkk. , 2. Pilihan modalitas seperti kata mungkin, pasti, atau seharusnya dapat menunjukkan posisi atau pandangan penulis terhadap suatu permasalahan, memberikan warna tersendiri pada teks yang bersifat opiniatif ini. Oleh karena itu, analisis terhadap penggunaan konjungsi dan modalitas dalam tajuk rencana menjadi penting untuk memahami cara media membangun narasi dan membentuk opini publik. Salah satu tajuk rencana dapat ditemukan pada surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR) yakni pada rubrik Opini. Surat kabar ini merupakan salah satu media cetak lokal tertua di Indonesia yang berbasis di Yogyakarta. Surat kabar ini menyediakan sumber tajuk rencana yang menarik untuk dikaji (Dian, 2. Dengan sejarah panjang sebagai media yang melayani komunitas lokal. Kedaulatan Rakyat tidak hanya mencerminkan isu-isu lokal tetapi juga sering menghubungkannya dengan konteks nasional. Misalnya, pada masa transisi politik atau perubahan kebijakan nasional, dalam tajuk rencana surat kabar ini, menyuarakan pandangan masyarakat terhadap isu-isu strategis. Perspektif unik ini menjadikan Kedaulatan Rakyat sebagai representasi penting dari interaksi antara media lokal dan isu Dalam konteks pembelajaran di tingkat SMA, analisis tajuk rencana dari Rubrik Opini dalam Kolom Tajuk Rencana Kedaulatan Rakyat, tidak hanya memberikan manfaat sebagai bahan pembelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 memperkaya pemahaman siswa tentang konteks sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Dengan mempelajari struktur kebahasaan seperti konjungsi dan modalitas dalam teks editorial, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang merupakan kompetensi penting di era abad 21 saat ini. Selain itu, siswa juga dapat belajar bagaimana menulis teks editorial dengan lebih efektif, memahami bagaimana menyusun argumen yang logis, dan menyampaikan opini secara meyakinkan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah penggunaan konjungsi dan modalitas dalam kolom tajuk rencana pada surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR) serta relevansinya dalam pembelajaran teks editorial di tingkat SMA. Analisis ini berfokus pada jenis-jenis konjungsi yang digunakan untuk menciptakan alur hubungan logis antar ide. Selain itu juga untuk menelaah peran modalitas dalam mencerminkan pandangan redaksi terhadap isu yang dibahas. Dengan pembahasan yang komprehensif, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. LANDASAN TEORI Menurut Sunarto . konjungsi dan modalitas merupakan elemen linguistik yang memainkan peranan penting dalam pembentukan teks opini seperti tajuk rencana. Konjungsi berfungsi sebagai penghubung antar ide dan menciptakan kohesi serta koherensi teks. Sementara itu modalitas menunjukkan sikap penulis terhadap isu tertentu baik dalam hal keyakinan, kemungkinan, maupun keharusan. Menurut Moeliono, dkk . : 2. konjungsi berdasarkan dari pola sintaksisnya dalam kalimat, konjungsi terbagi dalam empat kelompok, yakni . konjungsi koordinatif, . konjungsi korelatif, . konjungsi subordinatif, dan . konjungsi antarkalimat. Berikut ini masing-masing-masing penjelasan tentang keempat jenis konjungsi berdasarkan pola sintaksinya. Konjungsi Koordinatif Merupakan jenis konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaktis yang dinyatakan di atasnya. Berikut ini penanda konjungsi yang termasuk jenis koordinatif dan sebagai penanda hubungan penambahan atau sebagai penanda hubungan pemilihan melainkan sebagai penanda hubungan perlawanan padahal sebagai penanda hubungan pertentangan sedangkan sebagai penanda hubungan pertentangan serta sebagai penanda hubungan pendampingan tetapi sebagai penanda hubungan perlawanan dan/ atau sebagai penanda hubungan jumlah atau pilihan Konjungsi Korelatif Merupakan sepasang konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaktis yang sama. Kata/partikel yang termasuk PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 dalam jenis konjungsi ini diantaranya sebagai berikut. baik A. tidak hanyaA. , tetapi juga . bukan hanyaA. , melainkan juga . , sehingga . sedemikian rupa, sehingga . Aatau . entahAAentahA. Konjungsi Subordinatif Merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa tersebut tidak memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi subordinatif dibagai menjadi tiga belas kelompok. Berikut ini pembagian tiga belas kelompok konjungsi konjungsi subordinatif waktu konjungsi subordinatif syarat konjungsi subordinatif pengandaian konjungsi subordinatif tujuan konjungsi subordinatif konsesif konjungsi subordinatif pembandingan konjungsi subordinatif sebab konjungsi subordinatif hasil konjungsi subordinatif alat konjungsi subordinatif cara konjungsi subordinatif komplementasi konjungsi subordinatif atributif konjungsi subordinatif perbandingan Konjungsi Antarkalimat Merupakan konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi antar kalimat selalu digunakan di awal kalimat baru yang huruf pertamnya dituliskan dengan huruf kapital dan di belakang konjungsi tersebut diberi koma. Menurut Alwi . bentuk modalitas terbagi menjadi empat, yakni modalita intensional, modalitas epistemik, modalitas deontik dan dinamik. Modalitas intensional merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan keinginan, harapan, ajakan, pembiaran, dan permintaan. Adapun modalitas epistemik merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan, keteramalan, keharusan dan kepastian. Sedangkan modalitas deontik merupakan PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu ungkapan izin dan perintah. Adapun modalitas dinamik merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu kemampuan. Dalam bidang kebahasaan, kajian terhadap elemen-elemen ini semakin relevan karena pentingnya memahami bagaimana teks media menciptakan narasi dan upaya memengaruhi pembaca. Dengan memanfaatkan berbagai jenis konjungsi seperti koordinatif, subordinatif atau korelatif, tajuk rencana dapat mengarahkan pembaca untuk memahami argumen dengan cara yang sistematis dan terstruktur. Di sisi lain modalitas berperan dalam memperlihatkan sikap penulis terhadap suatu Puspitasari, dkk. , . menunjukkan bahwa modalitas digunakan untuk menyampaikan keyakinan, harapan, atau keharusan yang diinginkan oleh penulis. Dalam konteks tersebut diharapkan dapat mencerminkan pandangan ideologis Adapun dalam konteks tajuk rencana, penggunaan modalitas mampu menunjukkan arah opini yang berusaha ditanamkan kepada pembaca. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode penelitian kualitatif Data dalam penelitian ini adalah isu-isu yang diangkat oleh surat kabar Kedaulatan Rakyat dalam rubrik Opini pada kolom Tajuk Rencana di tanggal 11, 13 dan 15 November 2024. Adapun data tersebut dipilih berdasarkan tema yang sedang aktif diperbincangkan di ranah publik. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi yang diperoleh melalui surat kabar Kedaulatan Rakyat dalam rubrik Opini pada kolom Tajuk Rencana. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih dan metode padan. Menurut Sudaryanto . 5: h. alat penentu pada metode agih adalah bagian atau unsur dari bahasa yang menjadi objek penelitian. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu teknik bagi unsur langsung (BUL). Peneliti akan membagi satuan lingual pada data yang diperoleh menjadi beberapa unsur, unsur tersebut dipandang sebagai bagian yang membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 2015: h. Berikut adalah tabel data dalam penelitian ini. Nomor Tanggal Judul Kode Data Data Tayang Data 1 Promosi Judol di Medsos D. 1/TR/KR/PK 11 November Pesohor Data 2 Tantangan Hilirisasi D. 2/TR/KR/PK 13 November Prabowo Data 3 Subsidi Listrik Salah D. 3/TR/KR/PK 15 November Sasaran PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tiga data di atas, ditemukan beberapa beberapa bentuk konjungsi dan modalitas dalam tajuk rencana tersebut. Adapun konjungsi yang akan dibahas dalam konteks ini adalah konjungsi koordinatif, subordinatif dan korelatif. Dalam konteks modalitas yang akan dibahas dalam penelitian ini akan berfokus pada bentuk intensional, epistemik dan deontik. Berikut ini bentuk-bentuk temuan dan bahasa jenis konjungsi dan modalitas pada kolom Tajuk Rencana di Rubrik Opini Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (KR). Bentuk konjungsi koordinatif . dan Kata hubung ini berfungsi sebagai penghubung dua elemen yang setara. Dalam penelitian ini, ditemukan penggunaan konjungsi dan. Partikel dan antara lain tampak pada kutipan berikut ini. yakni pengguna daya 450 VA dan 900 VA. (D. 3/TR/KR/PK) Misalnya dengan melakukan optimalisasi interoperabilitas data berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). (D. 3/TR/KR/PK) APolisi juga mengusut keterlibatan artis dan public figure tersebut. AAyUsut dan tindak juga public figure yang terlibat dalam promosi dan aktivitas judi daringAy. (D. 2/TR/KR/PK) Penggunaan konjungsi dan dalam kedua kalimat ini memperkuat makna keterkaitan dan kesetaraan antara poin-poin yang disebutkan, serta memperjelas cakupan tindakan atau aspek yang diselidiki. Artinya banyak warga bukan kategori miskin tetapi mendapat subsidi. (D. 3/TR/KR/PK) Misalnya karena listriknya digunakan untuk kegiatan usaha dan usahanya berkembang, tetapi tidak atau belum menaikkan daya listrik yang tak bersubsidi. (D. 3/TR/KR/PK) atau Partikel atau merupakan salah satu bentuk konjungsi koordinatif yang menjadi penanda hubungan pemilihan. Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 5 bentuk partikel atau. Pada jenis ini nampak pada kutipan data berikut. Karena itu mestinya pihak PLN rutin mengupate atau memperbarui data pelanggannya secara berkala. (D. 3/TR/KR/PK) Kalau terkait dengan perkembangan kesejahteraan atau kemampuan ekonomi para pelanggannya, untuk mengetahui sebenarnya mudah, yaitu memaksimalkan peran petugas pencatatan meteran. (D. 3/TR/KR/PK) PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Konjungsi Subordinatif Partikel karena merupakan salah satu bentuk konjungsi subordinatif yang menunjukkan maksud penyebab, atau dalam istilah lain yakni jenis konjungsi Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 5 bentuk partikel karena. Pada dasarnya ditemuka lebih dari 10 kata hubung karena, tapi tidak semuanya dapat dimasukkan sebagai data, hal tersebut dikarenakan ada penempatan yang menjadikannya konjungsi antarkalimat. Pada jenis ini nampak pada kutipan data . Sadbor ditangkap bersama temannya AS karena disebut mempromosikan platform judi online . saat melakukan siaran langsung melalui akunnya, 26 oktober silam. (D. 1/TR/KR/PK) Dia memang bersalah karena ikut memromosikan judi online. (D. 1/TR/KR/PK) Misalnya karena meningkatnya kesejahteraan masyarakat. (D. 2/TR/KR/PK) Dalam analisis konjungsi subordinatif kata atau frasa yang menghubungkan klausa utama dengan klausa subordinatif . lausa terika. yang memberikan informasi tambahan atau keterangan terkait klausa utama. Secara keseluruhan, "karena" di sini memperjelas hubungan logis antara tindakan dan alasan, yang merupakan ciri khas dari konjungsi subordinatif dalam membangun hubungan sebab-akibat dalam kalimat. Bentuk konjungsi subordinatif yang berjenis tujuan tampak pada kata agar. Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 5 bentuk partikel agar. Hal ini dimaksudkan bahwa dua kata tersebut memiliki fungsi untuk menguraikan tujuan dari Jenis ini tampak pada kutipan di bawah ini. Anggota komisi i Martin Tumbeleka meminta agar polisi juga mengusut keterlibatan artis dan public figure tersebut. (D. 1/TR/KR/PK) A sebenarnya hal ini kurang tepat, meski tujuannya agar hanya ada satu harga listrik di pasar. (D. 3/TR/KR/PK) Bentuk konjungsi subordinatif yang berjenis tujuan tampak pada kata untuk. Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 26 bentuk partikel untuk. Hal ini dimaksudkan bahwa dua kata tersebut memiliki fungsi untuk menguraikan tujuan dari penggunaannya. Jenis ini tampak pada kutipan di bawah ini. Apesohor ini juga harus diingatkan untuk bertanggung jawab terhadap konten yang mereka buat dan mereka sebarkan. (D. 1/TR/KR/PK) Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas di dalam PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 (D. 2/TR/KR/PK) Bentuk konjungsi subordinatif yang bertujuan untuk syarat tampak pada kata jika. Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 1 bentuk partikel jika. Hal ini dimaksudkan bahwa jika memiliki fungsi untuk menguraikan syarat dari Jenis ini tampak pada kutipan di bawah ini. Juga termasuk jika saat pasang menggunakan KTP warga miskin, missal pembantunya, alias memang orang yang tidak layak mendapat subsidi. (D. 3/TR/KR/PK) meski Bentuk konjungsi subordinatif yang berbentuk konsesif tampak pada kata meski. Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 1 bentuk partikel meski. Hal ini dimaksudkan bahwa meski memiliki fungsi untuk menyatakan keadaan berlawanan dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya. Jenis ini tampak pada kutipan di bawah ini. Rencana pemerintah dalam mengatasi hal ini yang akan mengubah kebijakan dari subsidi harga komoditas menjadi bantuan langsung tunai (BLT), sebenarnya hal ini kurang tepat, meski tujuannya agar hanya ada satu harga listrik di pasar dan subsidi untuk pembelian listrik tersebut sudah diterima secara tunai. (D. 3/TR/KR/PK) Konjungsi Antarkalimat . kemudian Salah satu bentuk konjungsi antarkalimat pada data ini adalah kata kemudian. Pada tiga data yang ditetapkan terdapat 2 bentuk partikel kemudian. Hal ini dimaksudkan bahwa dua kata tersebut memiliki fungsi untuk menyambungkan antar kalimat dalam konteks yang sama . Jenis ini tampak pada kutipan di bawah ini. Bahkan rekening HH ini sempat dibekukan. Kemudian, tahun 2023 muncul nama DP. WG. AM dan lainnya. Bahkan juga ada nama comedian yang kini menjadi anggota DPR RI. DC. (D. 1/TR/KR/PK) Saat ini ada 33 juta penerima subsidi listrik yang terbagi dalam dua kategori, yakni pengguna daya 450 Va dan 900 Va. Kemudian, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hanya 16. 6 juta orang yang tercatat sebagai masyarakat (D. 3/TR/KR/PK) bahkan Munculnya kata hubung bahkan merupakan konjungsi yang menunjukkan penekanan tambahan atau intensifikasi. Dalam konteks ini, bahkan juga digunakan untuk memperkuat informasi sebelumnya . unculnya nama DP. WG. AM, dll. ) dengan tambahan yang dianggap cukup mengejutkan atau tidak biasa, yaitu keterlibatan PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 seorang komedian yang sekarang menjadi anggota DPR RI. AKemudian tahun 2023 muncul nama DP. WG. AM dan lainnya. Bahkan juga ada nama comedian yang kini menjadi anggota DPR RI. DC. (D. 1/TR/KR/PK) Modalitas Fungsi modalitas dalam tajuk rencana adalah untuk menyampaikan sikap atau pandangan penulis terhadap suatu peristiwa atau isu yang dibahas, serta untuk menunjukkan tingkat kepastian, kemungkinan, atau kewajiban terkait dengan pernyataan yang dibuat. Modalitas ini berperan penting dalam membentuk nuansa argumentatif dan pengaruh terhadap pembaca. Berikut adalah beberapa fungsi modalitas yang ditemukan dalam tajuk rencana Kedaulatan Rakyat (KR) pada data yang telah diambil. Menurut Alwi . bentuk modalitas terbagi menjadi empat, yakni modalita intensional, modalitas epistemik, modalitas deontik dan dinamik. Adapun modalitas epistemik Sedangkan Adapun modalitas dinamik merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu kemampuan. Modalitas Epistemik Modalitas epistemik merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan, keteramalan, keharusan dan kepastian (Alwi. Berikut ini beberapa contoh kutipan yang ditemukan mengandung modalitas dalam data penelitian. Keteramalan Bentuk keteramalan ditandai dengan ditemukannya kata akan dan mengira pada kutipan di bawah ini. Artinya salah sasaran akan terus berjalan. (D. 3/TR/KR/PK) Mereka mengira itu hanyalah game online biasa. (D. 1/TR/KR/PK) Adapun pada kutipan di atas, kata akan menunjukkan prediksi atau harapan mengenai kejadian yang berlanjut di masa depan. Frasa ini mengungkapkan keteramalan bahwa kondisi salah sasaran tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Sedangkan kata mengira mengekspresikan keteramalan yang disertai keraguan atau ketidakpastian dari penutur. Modalitas ini mencerminkan asumsi atau dugaan yang belum terbukti benar. Kepastian Bentuk keteramalan ditandai dengan ditemukannya kata pasti pada kutipan di bawah . Karena mereka tiap bulan pasti datang ke rumah-rumah pelanggan, mestinya mereka mengetahui rumah yang didatangi masih layak mendapat subsidi atau tidak. (D. 3/TR/KR/PK) Judol akan membawa kemiskinan kian nyata. (D. 1/TR/KR/PK) PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Kemungkinan Bentuk keteramalan ditandai dengan ditemukannya kata bisa jadi dan bisa saja pada data penelitian. Seperti yang tampak pada kutipan di bawah ini. tetapi dalam perjalanan waktu bisa jadi sudah tidak miskin, misalnya karena listriknya digunakan untuk kegiataan usaha dan usahanya berkembang, tetapi tidak atau belum menaikkan daya listrik yang tak bersubsidi. (D. 3/TR/KR/PK) Bisa saja saat pasang listrik yang bersangkutan masih kategori miskin, sehingga bisa pasang kategori 450 VA 900 Va. (D. 3/TR/KR/PK) Modalitas Deontik Modalitas deontik menurut Alwi . merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu ungkapan izin dan perintah. Berikut ini beberapa contoh kutipan yang ditemukan mengandung modalitas dalam data penelitian. Adapun jenis deontik yang tampak pada data penelitian yakni berjenis keharusan. Bentuk keharusan ditandai dengan ditemukannya kata harus, mestinya dan dapat pada data Seperti yang tampak pada kutipan di bawah ini. Untuk itu petugas pencatat meteran harus dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk melaporkan. (D. 3/TR/KR/PK) Karena itu subsidi listrik untuk warga mampu harus dihentikan. (D. 3/TR/KR/PK) Pesohor ini juga harus diingatkan untuk bertanggung jawab terhadap konten yang mereka buat dan mereka sebarkan. (D. 1/TR/KR/PK) Terkait salah sasaran ini, mestinya ditelusuri lebih lanjut. (D. 3/TR/KR/PK) Karena mereka tiap bulan pasti dating ke rumah-rumah pelanggan, mestinya mereka mengetahui rumah yang didatangi masih layak mendapat subsidi atau tidak. (D. 3/TR/KR/PK) Karena itu mestinya pihak PLN rutin mengupdate atau memperbarui data pelanggannya secara berkala. (D. 3/TR/KR/PK) Mereka dengan mudah membayar besar agar dapat terpromosikan di medsos para pesohor ini. (D. 1/TR/KR/PK) Intensional Menurut Alwi . modalitas intensional merupakan modalitas yang digunakan untuk mengungkapkan keinginan, harapan, ajakan, pembiaran, dan Adapun jenis intensional yang ditampilkan pada bahasan penelitian ini yakni berjenis harapan. Modalitas ini tampak pada kutipan di bawah ini. Mereka masih berharap akan mendapat keberuntungan dari judol. (D. 1/TR/KR/PK) Berdasarkan bahasan jenis konjungsi dan modalitas di atas, diharapkan dapat menambah wawasan utamanya dalam membangun argumen yang logis dan PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Konjungsi berfungsi sebagai penghubung antaride dalam teks, sehingga memungkinkan pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis dengan lebih jelas. Selanjutnya adalah modalitas yang mencakup kata-kata seperti harus, dapat, atau bisa saja dianggap bisa memberikan nuansa pada argumen, baik dalam menunjukkan kepastian, kemungkinan, maupun keharusan. Modalitas memungkinkan penulis teks editorial untuk mengekspresikan sikap dan tingkat keyakinan terhadap suatu pernyataan, sehingga memperkuat retorika teks. Dalam pembelajaran, pemahaman tentang konjungsi dan modalitas dapat membantu peserta didik tidak hanya untuk memahami teks editorial dengan lebih kritis tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan menulis mereka, khususnya dalam menyusun argumen yang efektif. PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konjungsi dalam tajuk rencana didominasi oleh konjungsi koordinatif dan subordinatif untuk menjelaskan hubungan logis antara argumen. Modalitas yang sering muncul adalah modalitas epistemik yang menunjukkan tingkat keyakinan, intensional yang mengukapkan harapan serta modalitas deontik yang mengungkapkan keharusan. Temuan ini relevan untuk pembelajaran teks editorial di SMA, khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis struktur argumen dan bahasa persuasif. DAFTAR PUSTAKA