Jurnal Sylva Lestari Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (1—6) ISSN 2339-0913 KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI REPONG DAMAR PEKON PAHMUNGAN KECAMATAN PESISIR TENGAH KRUI KABUPATEN LAMPUNG BARAT (BIODIVERSITY OF BIRD SPECIES IN PEKON REPONG DAMAR PAHMUNGAN CENTRAL COAST SUB DISTRICT KRUI WEST LAMPUNG) A.Basyir Firdaus1), Agus Setiawan1), d an Elly L. Rustiati2) 1) 2) Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro no.1 Bandar Lampung, 35145 E-mail : ab.firdauz57@gmail.com ABSTRAK Repong Damar merupakan suatu sistem pengelolaan tanaman perkebunan yang dibudidayakan dan dikelola oleh masyarakat Lampung Krui. Repong Damar memiliki keanekaragaman flora dan satwa liar serta merupakan salah satu habitat penting bagi burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung di Repong Damar, pada bulan Juni 2012 dengan metode terkonsentrasi pada empat lokasi yaitu: perbatasan antara sawah dan hutan, dekat permukiman, bekas tebangan damar, dan hutan damar. Pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap titiknya. Keanekaragaman spesies burung di Repong Damar Pekon Pahmungan meliputi 16 spesies burung yang berasal dari 10 famili (N=468). Nilai indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan pada lokasi hutan damar (H’=1,802), sedangkan tingkat keanekaragaman yang terendah adalah hutan bekas tebangan damar (H’=0,502). Kata kunci : burung, indeks keanekaragaman, repong damar ABSTRACT Repong Damar is a management system in cultivated area by local community of Krui. It has great biodiversity and plays an important role as avian natural habitat. This research was conducted to learn the diversity of bird species in Repong Damar using concentrated method in four different locations: area between padi field and forest, settlement area, opened damar forest, and damar forest. Three replications were done on each location. There are 16 birds species of 10 families (N=468). The highest diversity index was in damar forest (H’= 1.082), and the lowest was in opened damar forest (H’= 0.502). Key words : bird, diversity index, repong damar PENDAHULUAN Repong Damar merupakan suatu sistem pengelolaan tanaman perkebunan yang dibudidayakan dan dikelola oleh masyarakat Lampung Krui (Mulyani, 2008). Repong Damar memiliki keanekaragaman flora dan satwa liar serta merupakan salah satu habitat penting bagi burung (Dewi dan Harianto, 2009). Burung mempunyai manfaat yang cukup besar bagi masyarakat, antara lain membantu mengendalikan serangga hama, membantu proses penyerbukan bunga, mempunyai nilai ekonomi, estetika serta mempunyai manfaat yang 1 Jurnal Sylva Lestari Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (1—6) ISSN 2339-0913 besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena perannya di dalam rantai makanan (Djausal, Bidayasari, dan Ahmad, 2007). Keanekaragaman burung di Repong Damar ini belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman spesies burung yang ada di Repong Damar. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Repong Damar, Pekon Pahmungan, Pesisir Tengah, Krui, Lampung Barat pada bulan Juni 2012 dengan menggunakan metode terkonsentrasi (Bibby, Jones, dan Marsden, 2000). Pengamatan dilakukan pada empat lokasi pengamatan yaitu: perbatasan antara sawah dan hutan, dekat permukiman, bekas tebangan damar dan hutan damar dapat dilihat (Gambar 1) dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap titiknya. Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-08.00 WIB dan pada sore hari pada pukul 16.00-18.00 WIB. Indentifikasi burung mengacu pada “Buku Panduan Lapangan Indentifikasi Spesies Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan” (MacKinnon, Philipps, and van Balen, 1998) serta melalui wawancara dari masyarakat. Keanekaragaman spesies burung dianalisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner (Odum, 1971 dikutip oleh Fachrul, 2007), dengan rumus sebagai berikut: H’= -∑ Pi ln (Pi), dimana Pi = (ni/N). Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) adalah sebagai berikut: H ≤ 1 (keanekaragaman rendah), 1< H <3 (keanekaragaman sedang), dan H ≥ 3 (keanekaragaman tinggi). Gambar 1. Peta titik lokasi pengamatan (Firdaus, 2012). 2 Jurnal Sylva Lestari Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (1—6) ISSN 2339-0913 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, di Repong Damar Pekon Pahmungan ditemukan 16 spesies burung (N=468 ekor) yang berasal dari 10 famili (Tabel 1). Dari ke 16 spesies tersebut satu spesies burung hanya diketahui nama daerahnya yaitu patak damar. Burung ini ditemui di lokasi penelitian sebanyak 8 ekor. Secara morfologi burung ini terlihat seperti spesies cucak kutilang. Bentuknya sama seperti kutilang, hanya saja berbeda pada pola warnanya yang keabu-abuan. Ciri-ciri yang mencolok pada burung ini adalah pada bagian kepalanya berwarna hitam, bagian perutnya berwarna putih, sayap berwarna hitam terdapat bercak-bercak putih, memiliki ekor yang pendek. Tabel 1. Spesies-spesies burung yang ditemukan di Repong Damar Pekon Pahmungan, Pesisir Tengah, Krui, Lampung Barat pada bulan Juni 2012. 14 Habitat B C 57 55 23 34 Ploceidae 27 - Ploceidae 20 Ploceidae 8 No. Nama jenis Nama ilmiah Famili 1. 2. 3. Layang-layang api Layang-layang rumah Gereja Erasia Hirundinidae Hirundinidae Ploceidae 4. Bondol Jawa 5. Bondol Peking 6. Bondol haji 7. Cucak kuning 8. Cucak kutilang 9. 10. Cici padi Patak damar 11. Pijantung besar 12. Sepah hutan 13. Cekakak sungai 14. Elang hitam 15. Takur tutut 16. Srigunting hitam Hirundo ruticia Delichon dasypus Passer montanus Lonchura leocogastroides Lonchura punctulata Lonchura maja Pycnonotus melanicterus Pycnonotus aurigaster Cisticola juncidis Acachnothera robusta Pericrolutus flammeus Todirhamphus chloris Ictinaetus malayensis Megalaima refflesii Dicrurus Macrocercus Pycnonotidae A 137 - D 5 Jumlah - 254 23 48 - - 27 - - - 20 - - - 8 5 5 15 25 Pycnonotidae 6 - - 9 15 Cisticolidae - 6 4 - - 4 - - - 14 8 Nectariniidae - 7 - - 7 Campephagidae - - - 6 6 Alcedinidae 4 - - - 4 Accipitridae 2 1 - - 3 Megalaimidae - - - 3 3 Decruridae - - - 3 3 468 Total Keterangan : A = perbatasan antara sawah dan hutan B = dekat permukiman C = bekas tebangan damar D = hutan damar Spesies yang paling banyak ditemukan adalah burung layang-layang api (n=254 ekor). Burung ini ditemukan di semua lokasi pengamatan dengan jumlah terbesar pada lokasi perbatasan antara sawah dan hutan. Hal ini dimungkinkan pada lokasi tersebut 3 Jurnal Sylva Lestari Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (1—6) ISSN 2339-0913 terdapat banyak spesies serangga kecil yang menjadi sumber makanan. Menurut MacKinnon dkk (1998) burung ini memiliki kebiasaan terbang melayang dan melingkar di udara atau terbang rendah diatas tanah atau air untuk menangkap serangga kecil. Hinggap pada cabang pohon yang mati, tiang, atau kawat telepon. Mencari makan sendiri-sendiri tetapi dalam jumlah besar di satu tempat. Kadang-kadang bergabung dalam kelompok besar, bahkan ketika berada di dalam kota. Spesies burung yang termasuk dalam satu famili dengan layang-layang api adalah burung layang-layang rumah (n=23) yang hanya ditemukan pada lokasi dekat permukiman. Berukuran kecil (13 cm), gemuk, berwarna hitam dan putih, tungging putih dan ekor membelah ringan khas. Tubuh bagian atas biru seperti baja, tunggir putih dan dada putih keabu-abuan. Iris mata berwarna coklat, paruh hitam, kaki kemerahjambuan. Biasanya burung ini hidup sendirian, berbaur dengan layang-layang lain atau dengan walet. Lebih banyak di udara dibandingkan layang-layang lain. Umumnya terlihat sewaktu terbang melayang (MacKinnon et al., 1998). Famili yang mempunyai spesies terbanyak ditemukan adalah famili Ploceidae (Tabel 1) yaitu burung Bondol Jawa, Bondol Peking, bondol haji dan Gereja Erasia. Keempat spesies ini secara umum memiliki kecil, ekor pendek, paruh tebal-pendek. Senang berkelompok dan membentuk gerombolan yang besar. Kebiasaan dan kesenangannya memakan biji-bijian. Keempat spesies burung ini dapat dibedakan dengan mudah yaitu dari corak warnanya. Bondol Jawa berwarna hitam, coklat dan putih, bertubuh bulat. Tubuh bagian atas coklat tanpa coretan, muka dan dada atas hitam; sisi perut dan sisi tubuh putih, ekor bawah coklat tua. Bondol Peking berwarna coklat, untuk tubuh bagian atas coklat, bercoretan dengan tangkai bulu putih, tenggorokan coklat kemerahan. Tubuh bagian bawah putih bersisik coklat pada dada dan sisi tubuh. Bondol haji sangat mudah dibedakan dengan ciri khas berwarna coklat berkepala putih. Gereja Erasia memiliki ciri mahkota warna coklat berangan. Dagu, tenggorokan, bercak pipi dan setrip mata warna hitam. Tubuh bagian bawah kuning tua keabu-abuan, sedangkan tubuh bagian atas berbintik coklat dengan tanda hitam dan putih. Cucak kuning dan cucak kutilang merupakan burung yang termasuk dalam famili picnonotidae. Kedua spesies burung ini merupakan burung cucak-cucakan yang memakan buah-buahan walaupun juga memakan serangga. Spesies burung yang penuh percaya diri dengan kicauan yang ramai cenderung hidup di pohon. Kedua spesies burung ini memiliki perbedaan dari warnanya. Burung cucak kuning khas memiliki warna kekuningan dengan kepala dan jambul hitam, tenggorokan berwarna merah terang. Sedangkan burung cucak kutilang kepalanya bertopi hitam dengan tunggir keputih-putihan dan tungging jingga kuning, dagu dan kepala atas hitam. Kerah, tunggir, dada, dan perut putih. Selain dari warna dapat dibedakan dari suara ketika burung berbunyi. Dari keempat lokasi pengamatan diperoleh jumlah spesies burung yang berbeda. Pada lokasi perbatasan antara sawah dan hutan diperoleh 9 spesies burung dengan jumlah individu 224 ekor, di dekat permukiman ditemukan 7 spesies burung dengan jumlah 131 ekor, di areal bekas tebangan damar ditemukan 3 spesies burung dengan jumlah individu 64 ekor, dan di hutan damar ditemukan 7 spesies burung dengan jumlah individu 49 ekor (Gambar 2). Nilai indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan pada lokasi hutan damar (H’=1,802) dengan kriteria memiliki tingkat keanekaragaman sedang (1