PENDIDIKAN SENI DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR MS Viktor Purhanudin. Dosen IAIN Salatiga glendjuara@gmail. Abstrak Seni sebagai suatu bidang yang mendasarkan diri pada keindahan mempunyai peran signifikan bagi pendidikan seni kedepannya. Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar pada dasarnya diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual, kecerdasan, mental, fisik dan moral anak, karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan mental dan fisik anak sedang dalam tahap perkembangan yang tinggi sehingga untuk mengoptimalkan kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk digunakan. Oleh karena itu, pendidikan seni seharusnya dapat menjadi wadah atau sarana bagi anak untuk mengembangkan dan menuangkan kreativitasnya. Kreativitas anak pada usia Sekolah Dasar masih sangat beragam sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan otak mereka. Untuk meningkatkan perkembangan kreativitas anak agar tumbuh optimal pendidikan seni memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana memfasilitasi anak dalam mengekspresikan pikiran dan jiwa anak tersebut. Kata Kunci: Pendidikan Seni. Sekolah Dasar. Kreativitas Pendahuluan Menurut pendapat beberapa ahli menyebutkan bahwa manusia mempunyai empat dasar eksistensi antara lain: seni, agama, filsafat dan ilmu. Keempat eksistensi tersebut berjalan seiring perkembangan sejarah manusia. Berdasarkan pendapat Jazuli . , selama ini kebijakan pendidikan nasional cenderung mengedepankan pendidikan sains dan teknologi sehingga pendidikan seni tampak termarjinalkan, akibatnya dari kebijakan semacam itu diantaranya adalah munculnya krisis moral, budaya, politisasi pendidikan dan mudah menimbulkan kekerasan. Seni sebagai suatu bidang yang mendasarkan diri pada keindahan yang mempunyai peran signifikan bagi pendidikan seni kedepannya. Sejak beberapa abad sebelum Masehi, seni telah masuk dalam dunia pendidikan. Keindahan sebagai elemen dasar dipakai dalam pendidikan seni sebagai sarana peningkatan intelektual (Sunarto, 2016:. Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan. Disaat kita mendengar kata seni maka dalam benak kita akan muncul yaitu suatu karya seni yang Jurnal Waspada FKIP UNDARIS dapat berupa benda, lukisan, bangunan atau benda-benda indah lainnya yang dihasilkan oleh seniman yang memiliki bakat dan kreativitas yang sangat tinggi. Selain sebagai suatu hasil karya yang bisa dinikmati, seni juga memiliki beberapa fungsi diantaranya: fungsi religi atau keagamaan, fungsi komunikasi, fungsi hiburan, fungsi artistic, fungsi guna dan fungsi terapi . Berdasarkan fungsi tersebut, seni mulai dikembangkan dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dilakukan agar seni dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan dalam pencapaian tujuan yang ada dalam dunia pendidikan. Dari waktu ke waktu pendidikan seni pun kini sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, seperti halnya kreativitas dan inovatif dalam pendidikan seni terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu pendidikan seni yang berdimensi moral sebenarnya dapat membantu tingkat kecerdasan dan emosional seseorang, menumbuhkan daya imajinasi yang tinggi, motivasi dan harmonisasi siswa dalam menanggapi setiap fenomena sosial budaya yang seringkali muncul. Oleh karena iu pendidikan seni ini bertujuan seperti halnya seperti tujuan pendidikan ada umumnya. Dalam bidang pendidikan saat ini, seni juga membrikan pengaruh penting terhadap mental maupun fisik dari peserta didik. Bahkan dengan adanya pendidikan seni juga berpengaruh terhadap perilaku peserta didik saat ini agar dapat terbentuk ke arah yang lebih baik, karena sesungguhnya dengan adanya pendidikan seni dapat pula digunakan untuk mengenalkan nilai-nilai ataupun norma-norma yang ada dalam Dalam dunia pendidikan, siswa dinilai memiliki kreativitas dan kecerdasan dalam diri masing-masing. Seni dapat memfasilitasi setiap orang untuk menuangkan atau mencurahkan segala kreativitas berdasarkan kehendak masing-masing orang itu Jurnal Waspada FKIP UNDARIS sendiri. Oleh karena itu, dalam jurnal ini akan dibahas mengenai bagaimana Pendidikan Seni dapat meningkatkan atau mempengaruhi kreativitas seseorang. Pendidikan Seni Dalam kehidupan budaya manusia yang pada dasarnya bersifat dinamik, terus berkembang dan berubah demi untuk mencapai kesempurnaan dalam Sebagai bagian dari kebudayaan baik seni maupun pendidikan mengalami pola perubahan yang sejalan dengan perkembangan pandangan hidup masyarakat saat Dapat dikatakan bahwa, konsep pendidikan seni memiliki dua bentuk konsep, yang pertama yaitu konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi artistic dan kedua yaitu konsep pendidikan seni yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Berikut ini adalah konsep dalam pendidikan seni yang pernah ada antara lain: Konsep Pendidikan Seni untuk Apresiasi Konsep ini dipelopori oleh Alfred Lichtwart dan Konrad Lange, dengan pemikiran bahwa AupersepsiAy anak-anak kepada seni dan keindahan perlu menggambar maupun kegiatan observasi, dengan mengunjungi obyek-obyek seni seperti museum, sanggar seniman, pameran dan lainnya. Konsep Pendidikan Seni untuk Pembentukan Konsepsi Konsep ini bermula dari pemikiran bahwa Aumenggambar adalah alat untuk mengungkapkan pikiranAy yang cetuskan oleh Walter Sargent. Gambar adalah bahasa yang digunakan untuk melahirkan dan mengembangkan ide-ide. Menggambar suatu obyek berarti menerjemahkan persepsi ke dalam bahasa Jurnal Waspada FKIP UNDARIS visual. Kegiatan menggambar merupakan kegiatan mental dan pikir yang dapat membentik konsep. Konsep ini memandang seni pada proses kegiatannya yang terkait dengan kemampuan kognitif. Konsep Pendidikan Seni untuk Pertumbuhan Mental dan Kreatif Menurut konsep ini, anak adalah idealnya, sedangkan seni adalah sarananya. Maksud dari konsep ini adalah, bahwa seni mer upakan sarana bagi anak dalam proses pertumbuhan mental dan jiwa kreatifnya. Konsep Seni sebagai Keindahan Konsep ini menyatakan bahwa seni identik dengan keindahan. Hasil seni yang indah didapatkan dari benda-benda yang terseleksi. Konsep Seni sebagai Imitasi Menurut konsep ini yang dimaksud dengan kegiatan seni adalah kegiatan meniru alam, dan setiap hasil seni haruslah tiruan dari bentuk alam. Konsep Seni sebagai Hiburan yang Menyenangkan Konsep ini berpendapat bahwa seni haruslah sesuatu yang menyenangkan dan dapat menghibur pengamat. Suatu karya disebut karya seni jika dapat dinikmati oleh pengamat dan pengamat dapat menangkap makna atau mengerti pesan/ide Dalam pendidikan seni di sekolah dasar, konsep pendidikan seni diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran dan kepekaan emosi. Konsep ini mulai dikembangkan oleh Plato dalam tesisnya AuArt should be The Basis of EducationAu. Konsep ini menempatkan seni sebagai materi, alat atau media dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Seni sendiri pada dasarnya memiliki peranan penting antara lain: Jurnal Waspada FKIP UNDARIS kebutuhan dasar pendidikan manusia (Experience in Educatio. , memenuhi kebutuhan dasar estetika, pengembangan sikap dan kepribadian, determinan terhadap kecerdasan lainnya (Lansing,1990. Holden 1. Namun demikian dengan adanya tujuan dibentuknya pendidikan seni tidak mungkin terlepas dari kondisi masyarakat dan budaya lingkungannya. Oleh karena itu, pengembangan tujuan pendidikan seni hendaknya mendasarkan nilai-nilai, gagasan, siswa, dan pola-pola hidup kreatif melalui latihan-latihan. Dengan kata lain bahwa tujuan tersebut hendaknya diarahkan kepada pemahaman sepenuhnya terhadap seni berdasarkan nilai-nilai sosial budaya, sehingga memberikan peluang bagi siswa untuk melakukan kegiatan kreatif. Dengan di lakukannya Kegiatan kreatif sisswa tersebut menjadikan manifestasi dari kemampuannya berkomunikasi dengan sesama Maka dari itu pendidikan seni perlu memfokuskan perhatian kepada kebutuhan dan kemampuan siswa yang sedang berlangsung di sekitarnya. Berdasarkan pemaparan terkait pentingnya pendidikan seni tersebut memupuk dan mengembangkan kreatifitas dan sensitifitas siswa, menunjang pembentukan dan pengembangan pribadi siswa secara utuh, memberikan peluang seluas-luasnya untuk berekspresi kreatif. Dengan harapan tersebut jika terpenuhi, maka tujuan pendidikan seni dapat menjadi wahana pengembangan budaya bangsa menuju pembentukan kualitas manusia untuk aktualisasi diri. serta wahana pelestarian nilai-nilai budaya tradisi, khususnya nilai-nilai etis dan estetis kesenian tradisional yang muaranya dapat Jurnal Waspada FKIP UNDARIS memperkuat dasar bagi pembentukan identitas budaya lokal dan identitas nasional. Kreativitas Masyarakat luas sebenarnya mengetahui akan pentingnya kreativitas bagi individu dan masyarakat tersebut. pada zaman dahulu, orang yang mempunyai kreativitas tinggi merupakan orang yang dapat menciptakan sesuatu yang besifat Padahal yang dimaksud dengan kreativitas tidak hanya pada sebatas iu saja. Yang dimaksud dengan kreativitas adalah kemampuan sesesorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak ada yang membuatnya. Hal tersebut dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, tetapi mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Kreativitas didefinisikan sebagai berikut: kemampuan melibatkan diri pada proses penemuan untuk kemaslahan. kemampuan menanggapi, menanggapi dan memberikan jalan keluar segala pemecahan yang ada. kemampuan intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi. kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta sesuatu yang baru. Oleh karenanya kreativitas ini didasari dengan: kelenturan . , kelancaran . , kecakapan . , dan kepandaian . (Campbell 2017: . Salah satu pokok dalam suatu kreativitas adalah mampu menemukan kebaruan dan mampu mengatasi masalah dengan cemerlang yang nantinya akan menemukan konsep atau cita kreatif pada seseorang. Dalam kreativitas tersebut Jurnal Waspada FKIP UNDARIS seseorang akan selalu berpikiran positif untuk menemukan hal yang baru dengan menciptakan prases . dan produk. (Campbell 2017: . Dalam pendidikan seni kreativitas dapat ditandai oleh kemampuan menguasai material, konsep serta teknik berkarya sehingga menemukan karya yang berbeda dengan yang lain. Pada dasarnya kreatif sendiri merupakan dasar seseorang untuk mengolah diri selalu menjadi pribadi yang dinamis. Oleh karenanya adanya sentuhan-sentuhan untuk menumbuhkan ide dan gagasan baru selalu dijadikan langkah awal dengan jalan memotivasi dan menstimulasi diri orang tersebut. Memotivasi memberikan sesuatu yang dianggap AobaruAo maka harus menolak Aojawaban tunggalAo. Seperti halnya, jika ada peserta didik menanyakan jawaban, maka seorang guru akan memberikan beberapa kemungkinan, sehingga merangsang untuk selalu menemukan hal yang baru. Menstimulasi memiliki arti bahwa mendorong ide-ide yang sudah ada untuk selalu disentuh dan diungkapkan dengan berbagai bentuk, cara serta ide baru. akibatnya adalah seorang guru harus mampu memberikan gambaran-gambar jawaban yang Aotidak tunggalAo. Terdapat beberapa karakteristik kreativitas, yaitu antara lain : Kreativitas merupakan proses, bukan hasil. Proses itu mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan bagi orang itu sendiri atau kelompok sosialnya. Jurnal Waspada FKIP UNDARIS Kreativitas mengarah pada penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan karenanya unik bagi orang itu, baik berbentuk lisan atau tulisan, maupun konkret atau abstrak. Kreativitas muncul dari pemikiran divergen, lain halnya dengan konformitas atau pemecahan masalah sehari-hari yang timbul dari pemikiran konvergen. Kreativitas merupakan suatu cara berpikir yang tidak sama dengan kecerdasan, yang mencakup kemampuan mental selain berpikir. Kemampuan untuk mencipta bergantung pada pengetahuan yang diterima. Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang menjurus kearah beberapa bentuk prestasi. Dari sebuah kreativitas tersebut dapat memberikan hasil berupa produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifat procedural atau metodologis. Sedangkan pada umumnya, kreativitas di definisikan sebagai daya atau kemampuan untuk menciptakan produk baru, namun sesungguhnya kreativitas memiliki pengertian yang lebih luas yaitu: Kelancaran menanggapi suatu masalah, ide atau materi. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam setiap situasi. Memiliki keaslian atau selalu dapat mengungkapkan sesuatu yang lain daripada yang lain. Mampu berpikir secara integral, bisa menghubungkan yang satu dengan yang lain serta dapat membuat analisis yang tepat. Kebutuhan akan Kreativitas Berdasarkan aspek kehidupan kebutuhan akan kreativitas sangatlah memiliki peranan pentig bagi kehidupan saat ini. misalnya saja pada jaman Jurnal Waspada FKIP UNDARIS teknologi saat ini. Kita seringkali menghadapi berbagai macam tantangan baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, politik maupun dalam bidang budaya dan social. Kemajuan teknologi dan ledakan penduduk yang disertai dengan berkurangnya persediaan sumber-sumber alami di lain pihak, lebih-lebih lagi menuntut setiap orang untuk dapat beradaptasi dengan memiliki pemikiran dan kemampuan yang kreatif serta pemecahan yang imajinatif. Kesadaran akan pentingnya kreativitas dewasa ini telah dirasakan oleh sebagian besar orang. Bahkan banyak perusahaan dan bahkan departemen pemerintahan membutuhkan orang-orang yang memiliki potensi kreatif, akan tetapi kebutuhan ini belum cukup dapat dilayani. Peningkatan otomatisasi dalam perusahaan modern mempunyai dampak berkurangnya tuntutan pemikiran yang konstruktif, pekerjaan pun menjadi lebih ringan dan cepat selesai sehingga para pekerja memiliki banyak waktu luang. Namun, banyaknya waktu luang ini tidak dimanfaatkan dengan baik untuk penyaluran energi ke usaha atau ke kegiatan kreatif, yang biasanya dilakukan oleh sebagian besar orang adalah mereka cenderung mengikuti hiburan secara pasif atau melakukan kegiatan kelompok yang semuanya sudah ditentukan aturan mainnya. Bahkan dalam kehidupan pribadi dan keluarga tampak kecenderungan kuat ke arah pensteroetipan . , seakan-akan perilaku orisinil atau yang Aulain daripada yang lainAy dirasakan sebagai sesuatu yang aneh dan bahkan berbahaya. Pendidikan Seni dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa di Sekolah Dasar Anak pada tingkatan Sekolah Dasar merupakan masa dimana mereka masih dapat berekspresi kreatif tinggi. Kadar kreativitas anak masih sangat tinggi. Anak pada bangku Sekolah Dasar dapat melakukan kegiatan berolah seni secara wajar dan spontan, karena daya nalar anak belum sampai membatasi keleluasaan untuk berkarya Jurnal Waspada FKIP UNDARIS secara lugu dan murni. Ungkapan perasaan anak yang masih polos memungkinkan mereka untuk berekspresi secara wajar dan penuh spontan sehingga proses tersebut memiliki kebermaknaan bagi perkembangan mereka. Masa anak-anak merupakan awal berkembangnya kreativitas. Kreativitas tampak di awal kehidupan anak dan tampil dalam bentuk permainan. Seperti kita ketahui bahwa usia Sekolah Dasar adalah usia bermain, kehidupan anak banyak dicurahkan untuk bermain. Bermain adalah mencoret, mencoreng, berteriak, meloncat, bergerak dan lainnya. Kegiatan bermain yang disenangi anak ini dapat diwujudkan dalam pendidikan seni baik itu seni rupa, tari maupun musik. Kegiatan-kegiatan inilah yang diarahkan kepada pengembangan kreativitas. Dengan demikian, berekspresi seni secara kreatif pada anak dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan kreativitas anak pada usia Pendidikan merupakan usaha dalam membantu anak mencapai kesuksesannya, demikian pula dengan pendidikan seni. Karena itu, segala cabang dalam seni dapat digunakan sebagai media dalam bidang pendidikan. Seni sebagai cara dan seni sebagai sarana. Seni sebagai sarana/media pendidikan adalah konsep pendidikan seni yang sesuai bagi anak-anak sekolah dasar. Sedangkan seni sebagai tujuan yang utama seringkali diselenggarakan di sekolah-sekolah seni atau disanggar. Oleh sebab itu, untuk pendidikan seni di sekolah dasar, guru tidak mengajarkan bagaimana untuk menggambar, bagaimana untuk menari dan bagimana untuk menyanyi saja, tetapi juga harus mengarah kepada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam pendidikan seni, anak dibebaskan untuk mengekspresikan apa yang ada dalam jiwanya baik itu melalui gambar, kegiatan menyanyi ataupun gerakan-gerakan tari. Bebas berekspresi membuat anak dapat Jurnal Waspada FKIP UNDARIS mengembangkan apa yang ada dalam dirinya, kreativitas anak untuk menciptakan sesuatu juga semakin berkembang. Pada usia SD, anak mengalami masa keingintahuan dan perkembangan kognitif, afektif maupun psikomotor yang cepat. Perkembangan anak ini akan terhambat jika mereka AudibunuhAy rasa keingintahuan dan kreativitas mereka. Kreativitas anak pada masa ini sangat beragam sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan perkembangan kreativitas anak agar tumbuh optimal, pendidikan seni memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana yang dapat memfasilitasi anak dalam mengekspresikan pikiran dan jiwa mereka. Tentu dengan bimbingan dan arahan dari guru, pendidikan seni sangat membantu dalam meningkatkan dan mengoptimalisasikan perkembangan kreativitas anak. Penutup Pendidikan seni sesungguhnya bersifat multidimensi, multilinggual dan multikultural yang sangat diperlukan bagi pembentukan karakter seseorang agar memiliki kepribadian yang relatif kokoh. Pendekatan dalam pendidikan seni harus luwes bergantung pada kemampuan siswa, masyarakat, dan kondisi sosial budaya Seni sebagai sarana/media pendidikan adalah konsep pendidikan seni yang sesuai bagi anak-anak sekolah dasar. Oleh sebab itu, untuk pendidikan seni di sekolah dasar, guru tidak mengajarkan bagaimana untuk menggambar, bagaimana untuk menari dan bagimana untuk menyanyi saja, tetapi juga harus mengarah kepada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Kreativitas anak pada masa ini sangat beragam sesuai dengan tingkat Jurnal Waspada FKIP UNDARIS kematangan dan perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan perkembangan kreativitas anak agar tumbuh optimal, pendidikan seni memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana yang dapat memfasilitasi anak dalam mengekspresikan pikiran dan jiwa mereka. Daftar Pustaka