Membaca Karya-karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal I Made Sudiana*1 Judul buku : Bygal Penulis : IDK Raka Kusuma Penerbit : Buku Arti Tebal : i 117 halaman Tahun terbit : 2012 Pengantar ygal (Penyamu. , demikianlah judul buku IDK Raka Kusuma . yang akan kita bahas. Buku ini merupakan kumpulan cerpen berbahasa Bali yang diterbitkan oleh Buku Arti (Arti Foundatio. Tata letak isi dan sampul buku ini dikerjakan oleh Aryantha Soetama dan pracetak oleh Nyoman Krining. Buku cetakan pertama. April 2012 ini diterbitkan atas bantuan program Widya Pataka Badan Perpustakaan Daerah Bali. Buku ini menggunakan ISBN: 978-979-1145-64-0. Halaman ii buku ini tidak mencantumkan editor. Setelah Daging Cakepan (Daftar Is. , tidak terdapat Pemahbah (Penganta. , langsung ke isi buku. Buku kumpulan cerpen Bygal berisi dua puluh cerpen: . AuPedidiAy (Sendir. , . AuBuiAy (Bu. , . AuOgohogohAy (Ogoh-ogo. , . AuSandikalaAy (Sejakal. , . AuBygalAy * Staf Teknis Balai Bahasa Provinsi Bali . ebelumnya bernama Balai Bahasa Denpasa. Eamail: made_sudiana@yahoo. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita (Penyamu. , . AuKota PalekadanAy (Kota Kelahira. , . AuTohAy (Taruha. , . AuBibihAy (Bibi. , . AuLubdakaAy (Lubdak. , . AuPaningalanAy (Mat. , . AuCerpynAy (Cerpe. , . AuNgambar BulanAy (Menggambar Bula. , . AuMusyumAy (Museu. , . AuTali PlastikAy (Tali Plasti. , . AuOdingAy (Odin. , . AuJogydAy (Joge. , . AuGus LompryngAy (Gus Lompren. , . AuDCAy (DC), . AuArifAy (Ari. , dan . AuWak JumAy (Paman Ju. Pada halaman terakhir . dicantumkan Pengawi (Pengaran. Dari segi tampilan, buku Bygal layak jual. Layak jual karena buku ini ditangani oleh penerbit yang profesional. Desain buku tergolong AumewahAy jika dibandingkan dengan terbitan sejenis . umpulan cerpen berbahasa Bal. yang pernah dicetak. Desain sampul sederhana, namun elegan. Sangat berbeda dengan terbitan lain yang cenderung AunorakAy. Banyak terbitan sejenis yang pernah terbit yang menggunakan subjudul lagi, seperti Pupulan Cerpyn (Kumpulan Cerpe. Pupulan Carita Cutet (Kumpulan Cerita Pende. Pupulan Satua (Kumpulan Cerit. , dan sejenisnya. Hal ini secara fisik membuat Bygal tampil beda. Makalah . ebagai bahan diskus. ini berjudul: Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal. Pemilihan judul ini didasarkan pada hal yang akan dibicarakan atau didiskusikan adalah Bygal. Untuk itu pembicaraan dalam makalah ini saya batasi pada tiga gatra . : . Gatra Pujangga: Pengarang dan Karyanya. Gatra Sastra dalam Bygal. Gatra Bahasa dalam Bygal. IDK Raka Kusuma dan Karya-Karyanya IDK Raka Kusuma yang bernama asli I Dewa Nyoman Raka Kusuma lahir di Desa Getakan. Klungkung, tanggal 21 November 1957. IDK Raka Kusuma adalah putra ke-7 dari 12 bersaudara pasangan I Dewa Putu Kadji dan Jero Made Sumaraga . IDK Raka Kusuma menikahi I Dewa Ayu Kusuma Dewi dan dikaruniai dua orang putra: I Dewa Gede Indra Kusuma dan I Dewa Gede Dwi Praba Sastra Kusuma. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal IDK Raka Kusuma menamatkan SD tahun 1970. SMEP tamat tahun 1973. SMEA tamat tahun 1976, dan menamatkan D-2 Pendidikan SD tahun 2000. IDK Raka Kusuma mengaku banyak belajar menulis sajak dari Umbu Landu Paranggi. Sedangkan dalam belajar menulis cerita. IDK Raka Kusuma banyak belajar dari Putu Arya Tirtawirya. Karya-karya IDK Raka Kusuma: . Kidung I Lontar Rograg . kumpulan prosa liris diterbitkan oleh Sanggar Buratwangi Amlapura bekerja sama dengan Balai Bahasa Denpasar. Dalam antologi ini terdapat 12 judul: AuKidung I Bintang LaraAy. AuKidung I Tanjung SungsangAy. AuKidung Cicing GudigAy. AuKidung I Jatma PutusAy. AuKidung I Gendyr MaongAy. AuKidung I Lontar RogragAy. AuKidung I Bulan GodygAy. AuKidung I Gangsa MatatuAy. AuKidung I Batu LayuAy. AuKidung I Rurung BuduhAy. AuKidung I Tanah BrumbunAy, dan AuKidung I Kayu BuikAy. Sang Lelana . diterbitkan oleh Sanggar Buratwangi Amlapura. Sang Lelana terdiri atas 9 bagian sajak: AuBuin NgumbaraAy. AuTaman Sang KawiAy. AuBukit KartikaAy. AuKota ApiAy. AuKota BungaAy. AuAlas CemaraAy. AuTukad Tanggun WanaAy. AuPesisi SepiAy, dan AuMawaliAy. Karya-karya cerpen IDK Raka Kusuma yang berupa buku kumpulan cerpen: . I Balar . Ngambar Bulan . Rasti . Bygal . Selain berupa antologi, ia juga menulis sejumlah puisi, cerpen, dan esai berbahasa Indonesia yang dimuat di berbagai media massa. Media massa yang memuat karyanya yang berbahasa Indonesia antara lain Bali Post. Nusa Tenggara. Karya Bakti. Warta Bali. Nafiri. Warta Hindu Dharma. Minggu Pagi. Kedaulatan Rakyat. Mimbar Indonesia. Suara Nusa. Pikiran Rakyat. Suara Karya. Sinar Harapan. Berita Buana. Republika. Singalang. Analisa. Cak. Kolong, dan Romansa. Karya-karyanya dalam bahasa Bali dimuat di Bali Post (Bali Ort. Nusa Tenggara. Bali Aga, dan Canang Sari. Tahun 1983 IDK Raka Kusuma mengikuti Apresiasi Puncak Penyair ASEAN, tahun 1987 mengikuti Forum Penyair JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita Muda di TIM Jakarta, dan tahun 2006 mengikuti The Ubud Writers & Readers Festival. Tahun 2002 IDK Raka Kusuma mendapat hadiah Sastra AuRancagyAy untuk Sastra Bali dalam bidang jasa dalam turut mengembangkan bahasa dan sastra Bali. Pada saat itu hadiah Sastra AuRancagyAy dalam bidang karya diberikan kepada Jelantik Santha dengan karya roman Sembalun Rinjani. Tahun 2011 IDK Raka Kusuma kembali mendapat hadiah Sastra AuRancagyAy. Kali ini dia mendapat hadiah Sastra AuRancagyAy untuk karya Sang Lelana, kumpulan sajak IDK Raka Kusuma, terbitan Sanggar Buratwangi. Pada saat itu hadiah Sastra AuRancagyAy bidang jasa dalam turut mengembangkan bahasa dan sastra Bali diberikan kepada Bali Orti, sisipan dalam Bali Post Minggu yang terbit sejak 20 Agustus 2006. Gatra Sastra dalam Bygal IDK Raka Kusuma dalam Bygal sebagian besar mengungkapkan tema kekerasan. Kondisi masyarakat saat ini yang cenderung keras dan mudah marah dalam banyak hal, tergambar dalam cerpen-cerpennya. Kekerasan dalam hal ini tidak hanya kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan psikis. Kekerasan ini terkadang meninggalkan trauma yang banyak berlanjut menjadi dendam dan memunculkan kekerasan Wujud kekerasan dan kemarahan itu hadir dalam berbagai bentuk. Mulai dari perampokan, pembunuhan, sampai kekerasan politik berkaitan dengan PKI pada 1965. Tema PKI memang kerap lahir dari tangan Raka Kusuma. Tidak hanya dalam cerpen ini, sebelumnya noveletnya Rasti juga mengambil tema PKI. Seperti ada semacam upaya pemulihan mental yang dilakukan IDK Raka Kusuma dengan menuliskan tema-tema IDK Raka Kusuma pernah menulis cerpen dengan judul Au1965Ay di Bali Orti, sisipan Bali Post Minggu. Dalam karyanya. IDK Raka Kusuma di samping mengungkapkan tema kekerasan, ia juga menampilkan tema-tema perenungan yang luas. Perenungan ini bisa juga JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal usaha menyepikan diri atau mengasingkan diri, bisa juga mempertanyakan eksistensi. Sang Lelana (Sang Pengembar. , sebuah kumpulan sajaknya, memuat tentang pencarian jati Dia menampilkan tema-tema filosofis, sajak-sajaknya yang penuh simbolisme dalam melancarkan kritik sosial. Kondisi keamanan akhir-akhir ini juga menjadi perhatian IDK Raka Kusuma. Akhir-akhir ini kembali marak aksiaksi terorisme. Kenyataan ini dituangkan dalam beberapa Ia menggunakan tokoh cerita di luar lingkungan Tema teorisme juga masuk dalam karya-karyanya. Tema Kekerasan Dalam Bygal, tema kekerasan tercermin di antaranya dalam cerpen AuOgoh-ogohAy. AuSandikalaAy. AuBegalAy. AuPaningalanAy. AuMuseumAy. AuTali PlastikAy. AuDCAy, dan AuWak JumAy. AuOgoh-ogohAy Ogoh-ogoh menceritakan tokoh tiang . yang terus dihina dan dicaci oleh masyarakat desa sebagai keturuan Gerwani dan PKI. Tokoh aku berusaha memendam rasa marahnya itu. Suatu ketika masyarakat desa membuat ogoh-ogoh raksasa bermuka manusia. Ogoh-ogoh raksasa itu bermuka mirip tokoh aku. Karena merasa selalu dihina dengan berbagai cara, dia pun marah dan meminta anak buahnya untuk membakar ogoh-ogoh tersebut. Belum sempat dilakukan, masyarakat sudah mengetahui terlebih dahulu niat tokoh aku. Tokoh aku pun diminta pergi oleh anak buahnya dari desa itu karena masyarakat akan membakar rumahnya. Kekerasan psikis yang disampaikan Raka Kusuma dalam AuOgoh-ogohAy terlihat dalam petikan berikut. Tekyn krama banjary, pangkuda kadyn suba tiang temaha. Pangkuda kadyn tiang sikut kopingina aji pisuhan. Luiry: tendas kelyng, tendas pelytan, tendas kawah, tendas kancut, tendas plyngyr. Pangkuda kadyn tiang orahanga basong, uled berek, kuluk maong, bojog beler. Tekyn krama banjary, pangkuda kadyn suba tiang orahanga enceh Gerwani miwah pejuh PKI, tiang sing gedeg. Krana mymyn tiangy JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita mula Gerwani. Bapan tiangy mula PKI. Oleh warga banjar, entah sudah berapa kali saya dimaki. Entah berapa kali saya dikata-katai dengan makian. Antara lain: tendas kelyng, tendas pelytan, tendas kawah, tendas kancut, tendas plyngyr. Entah berapa kali saya dibilang anjing, ulat busuk, anak anjing kotor, monyet nakal. Oleh warga banjar, entah sudah berapa kali saya dipanggil keturunan Gerwani dan air mani PKI, saya tidak marah. Karena ibu saya memang Gerwani. Bapak saya memang PKI. Pengungkapan umpatan dan cacian dalam AuOgoh-ogohAy dapat menguatkan karakter tokoh. Dalam cerita ini Raka Kusuma memunculkan umpatan dan cacian tersebut tidak menimbulkan kesan negatif terhadap pembaca. AuSandikalaAy Sandikala (Senjakal. menceritakan sosok bernama Gede Semara yang sangat terobsesi dengan senja. Ini berkaitan dengan trauma masa kecilnya. Ayahnya diusir dari desa karena menolak menjadi anggota Partai Golkar. Trauma dan pengusiran inilah yang memunculkan kerinduan pada dirinya untuk kembali ke desa asalnya. Namun tanpa diduga, seperti perputaran hukum karma, desa yang dulu mengusirnya mendadak hancur karena konflik internal di desa tersebut. Kekerasan fisik dan psikis yang disampaikan IDK Raka Kusuma dalam AuSandikalaAy terlihat dalam pengusiran yang terjadi dalam ceritanya. AuBygalAy Bygal (Penyamu. mengisahkan tokoh ia . seorang laki-laki yang menjadi begal karena dendam dan sakit hati atas perlakuan ayahnya . eorang pengusaha kaya ray. dan ibunya sering disiksa pada masa kecil sampai usia SMP. dikata-katai anak bebinjat . nak haram/anak jada. dan tidak diizinkan memanggil ayah. Dia berniat merampok ayahnya karena dendam masa kecilnya itu. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal Bygal sebagai judul dalam buku kumpulan cerpen IDK Raka Kusuma menampilkan kekerasan secara umum. Kemungkinan hal itu menyebabkan penulis memilih cerpen ini sebagai judul. Arti begal tidak hanya bermakna denotatif, tetapi juga bermakna konotatif. Begal dalam hal ini tidak hanya berarti merampok secara fisik, tetapi juga secara kejiwaan. Misalnya, perampasan hak dan kebebasan untuk hidup, kebebasan menentukan pilihan, dan kebebasan berkarya. AuMusyumAy Musyum (Museu. menceritakan tentang seorang tokoh perempuan yang ingin memiliki museum yang beda, lain daripada yang lain. Atas saran temannya, ia membuat museum rambut kelamin laki-laki. Tanpa disadari, temannya memiliki misi tersembunyi untuk membalaskan dendam orang tuanya kepada pemilik museum tersebut. Orang tua teman perempuan pemilik museum dibui karena difitnah atas kepemilikan daun Hakim yang memutuskan adalah ayah pemilik museum Akhirnya sakit hatinya terbalaskan karena museum tersebut diamuk massa, dibakar, pemiliknya ditelanjangi, dilukai, dan digantung di tiang di depan museum miliknya. Dalam cerita Musyum Raka Kusuma menggunakan kata-kata yang vulgar dan tabu menurut pandangan umum. Hal ini terlihat dalam petikan berikut. AuGay musyum bulu celak,Ay kantynan tiangy ngraos di subany makelo . AuBuat museum rambut kelamin laki-laki,Ay teman saya berkata begitu setelah lama terdiam. AuKatuk!Ay . AuSetubuhi!Ay Dalam petikan di atas, penggunaan kata celak Aokelamin laki-lakiAo dan katuk AobersetubuhAo tidak memunculkan kesan Ungkapan itu malah merupakan ungkapan emosional yang mendukung peristiwa dalam cerita itu. Dalam Museum banyak terkandung kekerasan fisik secara JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita langsung di antara tokohnya. AuTali PlastikAy Tali Plastik berkisah tentang seorang anak . okoh ak. yang ingin membalaskan sakit hatinya kepada sang ayah yang dianggap sebagai penyebab kematian ibunya. Tokoh aku berniat menggunakan tali plastik yang dipakai ibunya gantung diri untuk membunuh ayahnya. Tema Perenungan Dalam Begal tema perenungan tercermin di antaranya dalam cerpen AuPedidiAy (Sendir. AuBuiAy (Bu. AuKota PalekadanAy (Kota Kelahira. AuNgambar BulanAy (Menggambar Bula. , dan AuCerpynAy (Cerpe. AuPedidiAy AuPedidiAy (Sendir. mengisahkan seorang pensiunan bernama Ketut Suartana yang mempunyai kaul tidak akan menerima tamu empat tahun lamanya setelah pensiun. Suartana merasa bosan selalu menerima tamu di kantornya. Ia ingin mengasingkan diri, menyepi, dan menikmati alam yang tidak pernah ia nikmati selama dua puluh tahun. Dalam menikmati malam, ia selalu sendiri menikmati bulan terbit sambil meniup harmonikanya. Bertahun-tahun Suartana menikmati pagi hingga senja hari sendiri. Ia merasa bahagia dalam kesendirian. Ia selalu berdoa supaya tidak ada orang yang datang. Tidak ada tamu ngobrol ngalor-ngidul sampai larut malam supaya ia selamanya Dari segi tema. AuPedidiAy (Sendir. menampilkan tema keterasingan, perenungan terhadap diri. Kesadaran diri terlihat di sini. Kadang kita tidak berguna untuk diri sendiri. Kita perlu memberi waktu pada diri sendiri. AuBuiAy Bui (Bu. berkisah tentang seorang yang sudah empat JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal bulan di penjara. Ia bernama Wayan Tantra. Ia dihukum 20 tahun penjara. Ia merasakan bagaimana beratnya di penjara. Ia berjanji akan menceritakan kepada kedua temannya. Ketut Sugianta dan Nyoman Nitia, mengapa ia masuk penjara. Belum sempat bercerita alasannya masuk bui kepada kedua temannya, temannya tersebut lebih dulu melarikan diri dan meninggal dalam pelariannya. Ia berutang janji kepada kedua Ia bermaksud menyampaikan alasan dia dipenjara kepada temannya dengan cara bicara dalam hati saja. Dalam Bui, tersirat janji yang belum bisa ditepati karena lebih dulu ditinggal pergi . Raka Kusuma ingin memberikan pesan moral bahwa janji harus ditepati. AuKota PalekadanAy Kota Palekadan (Kota Kelahira. berkisah tentang tokoh tiang . yang menyaksikan sendiri ayah angkatnya dibunuh oleh delapan orang karena dituduh PKI. Tokoh aku yang saat itu berusia 12 tahun diasuh oleh sepupu tokoh, bernama Pak Moril. Dengan diasuh oleh orang kaya, memungkinkan dia untuk melakukan apa saja. Ia bisa menyewa pembunuh bayaran untuk membalas dendam kepada delapan orang yang membunuh ayahnya. AuNgambar BulanAy Ngambar Bulan (Menggambar Bula. berkisah tentang tokoh Putu Reka yang berkeinginan menggambar bulan setiap bulan purnama. Tokoh Reka mengawali menggambar bulan pada sasih Kasa . ulan pertam. Dia melanjutkan mengambar bulan pada bulan-bulan berikutnya, sasih Karo . ulan kedu. , sasih Katiga . ulan ketig. , sasih Kapat . ulan keempa. , dan sasih Kelima . ulan Kelim. Sambil mengambar, dia juga menggambarkan suasana masing-masing bulan tersebut. Dia merasakan sasih Kapat merupakan bulan yang paling indah dan membahagiakan. merasakan kepuasan pada gambarnya pada bulan keempat JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita Di akhir cerita diceritakan ibunya gila menunjuk-nunjuk Putu Reka merasakan dirinya dibawa terbang oleh Cerpen Ngambar Bulan Raka Kusuma tergolong cerpen Bulan dalam hal ini hanya simbolisasi pengenalan diri si tokoh. Perenungan kebatinan dalam Ngambar Bulan merupakan perenungan yang mendalam dan mengajak pembaca berkontemplasi. AuCerpynAy Cerpyn (Cerpe. bercerita tentang seorang penulis cerpen bernama Putu Budiasa. Dia mempunyai lima tulisan tentang adat dan agama. Cerpen ini akan dikirim ke koran Bali Dwipa yang diasuh tokoh Gung Kencana. Cerpen yang ketiga menceritakan laki-laki dan perempuan yang meninggal berpelukan di Pura Prajapati. Oleh tokoh Pak Kritikus, cerpen ini dianggap tidak layak dan bisa membuat masyarakat seluruh Bali salah mengerti. Budiasa memutuskan tidak mengirim cerpen tersebut. Ia mengirim empat cerpen lainnya. Justru cerpen ketiga yang menjadi kenyataan dan diminati oleh Gung Kencana. Budiasa terkejut karena tokoh cerpen yang menjadi kenyataan itu adalah ayahnya sendiri. Komang Tusin. Dalam Cerpyn. Raka Kusuma barangkali mengisahkan pengalamannya secara personal sebagai penulis cerpen. Selain berhadapan dengan redaktur koran yang harus ditembus, dia juga berhadapan dengan AukritikusAy. Cerpen ini juga mengisyaratkan penulis harus lebih yakin dan percaya pada dirinya sendiri. Kutipan berikut seolah menunjukkan Raka Kusuma mengenal dan terinspirasi dari tokoh-tokoh penulis di kehidupan nyata. Uli any raosanga tekyn Gung Kencana. Putu Budiasa nawang pangawi cerpyny any kasub di guminy. Luiry: Anton Chykov. Ernyst Hemingway. Lu Xun. O Henry. Maxim Gorki. Yukio Mishima. Nadjib Mahfoud. Keto masi, ia nawang pangawi cerpyn miwah puisi Indonysiany any kasub. Luiry: Mochtar Lubis. Hamzad Rangkuti. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal Nyoman Rasta Sindhu. Faisal Baraas. Yunus Mukri Adi. Emha Ainun Nadjib. Putu Wijaya. Sapardi Djoko Damono. Gunawan Muhamad. Abdul Hadi WM. Frans Nadjira. Umbu Landu Paranggi. Acep Zamzam Noor. Hamid Jabbar. Abrar Yusra. Gde Aryantha Soethama miwah any lyn-lynan. Dari yang dibicarakan Gung Kencana. Putu Budiasa tahu pengarang cerpen yang terkenal di dunia. Antara lain: Anton Chekov. Ernest Hemingway. Lu Xun. O Henry. Maxim Gorki. Yukio Mishima. Nadjib Mahfoud. Demikian juga, ia tahu pengarang cerpen dan puisi Indonesia yang terkenal. Antara lain: Mochtar Lubis. Hamzad Rangkuti. Nyoman Rasta Sindhu. Faisal Baraas. Yunus Mukri Adi. Emha Ainun Nadjib. Putu Wijaya. Sapardi Djoko Damono. Gunawan Muhamad. Abdul Hadi WM. Frans Nadjira. Umbu Landu Paranggi. Acep Zamzam Noor. Hamid Jabbar. Abrar Yusra. Gde Aryantha Soethama dan banyak lagi yang lain. Tema Terorisme Dalam Bygal, tema terorisme tercermin di antaranya dalam cerpen AuOdingAy dan AuArifAy. AuArifAy Arif mengisahkan tokoh ia . yang mempunyai teman bernama Arif. Arif disangka baik oleh tokoh dia, tetapi sebenarnya tokoh Arif berperangai buruk. Setelah sempat melakukan pembunuhan. Arif melarikan diri ke Jawa dan masuk DPO. Suatu ketika tokoh dia tanpa sengaja menonton televisi dan melihat Arif menjadi pelaku peledakan bom di mesjid JB. Terorisme ternyata menjadi perhatian Raka Kusuma. Cerpen Oding dan Arif memperlihatkan kemampuan IDK Raka Kusuma dalam menuliskan tokoh-tokoh di luar dari lingkungan aslinya . eda agama dan beda etni. Dalam dua kasus cerpen ini IDK Raka Kusuma menggunakan sudut pandang orang Pilihan ini menimbulkan kesan kelemahan pada pembentukan karakter tokoh. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita Gatra Bahasa dalam Bygal Bahasa merupakan hal penting dalam karya sastra. Nurgiantoro . mengungkapkan bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, sarana, yang diolah untuk dijadikan sebuah karya yang mengandung Aunilai lebihAy daripada sekadar bahan itu sendiri. Bahasa merupakan sarana pengungkapan sastra. Lebih jauh ditegaskan bahwa jika sastra dikatakan ingin menyampaikan sesuatu, mendialogkan sesuatu, sesuatu tersebut hanya dapat dikomunikasikan lewat sarana bahasa. Bahasa dalam sastra pun mengemban fungsi utamanya: fungsi komunikatif. Gaya bahasa IDK Raka Kusuma lincah, gaya bertutur sangat lancar. Hal ini menunjukkan kemampuan berbahasa Bali IDK Raka Kusuma mumpuni. Ia mampu membangun suasana dengan bahasa tuturnya. Ia mampu membangkitkan suasana dengan memunculkan umpatan dan makian yang pas dalam Ia mampu menghadirkan kata-kata AutabuAy maupun kata-kata AupornoAy yang tidak menimbulkan tabu bahasa dan tidak menimbulkan pornografi dalam karyanya. Penggunaan kalimat-kalimat pendek menjadi ciri tersendiri cerpen IDK Raka Kusuma. Hal ini mirip dengan kalimat-kalimat pendek yang digunakan oleh IBW Widiasa Keniten dalam cerpennya. Kalau pun ada kalimat kompleks, hal itu tidak banyak. IDK Raka Kusuma suka melesapkan unsur topik dalam kalimat-kalimatnya. Pelesapan tersebut tidak mengganggu karena unsur topik masih dapat dirasakan atau tersirat dalam kalimat yang diungkapkan. Beberapa hal yang menarik menyangkut penggunaan bahasa dalam Bygal sebagai berikut. Penggunaan Ejaan IDK Raka Kusuma sangat memperhatikan ejaan dalam Hal ini terlihat dalam karya-karyanya yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin. Penggunaan ejaan yang menyangkut pemakaian huruf. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca sangat diperhatikan. Kutipan berikut ini menunjukkan perhatian IDK Raka Kusuma terhadap ejaan. Dugas ngenah jogyd ibingin pangibing cerik, ia ngamatiang VCDny. Ketika terlihat penari joged diibingi pengibing cilik, ia mematikan VCD-nya. Kynkyn ya keneh anggota DPR-y. Bagaimana sejatinya pikiran anggota DPR itu. Ditu Wak Jum ngorahang lakar ngalih pamucuk PKI-ny ento. Di sana Paman Jum mengatakan akan mencari pemimpin PKI Dari kutipan di atas bisa terlihat IDK Raka Kusuma memperhatikan penulisan ia . dan ya . ih, partikel penega. Hal lain terlihat penulisan VCD-ny. DPR-y, dan PKI-ny. Penggunaan ejaan . anda bac. dalam dialog tokoh juga diperhatikan oleh IDK Raka Kusuma, seperti dalam kutipan AuWentyn besen?Ay AuAda pesan?Ay AuWynten. Nikaang ring ipun, musyum durus. Ngawit bynjang rarisang ngrereh isinny. Ay AuAda. Katakan kepadanya, museum jadi. Mulai besok silakan mencari isinya. Ay AuWynten malih?Ay AuAda lagi?Ay AuTen. Ay AuTidak. Ay Selain penggunaan tanda baca, dalam kutipan di atas juga terlihat perbedaan fokus dengan menggunakan alinea JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita Penggunaan Kata Sonder Kata sonder AotanpaAo merupakan kata yang jarang dipakai dalam bahasa Bali. Dahulu Sonder digunakan di beberapa daerah di Bali, seperti Klungkung. Buleleng. Tabanan. Belakangan sonder sangat jarang bahkan hampir tidak digunakan. Kata sonder berasal dari bahasa Belanda. Kata lain yang juga dari bahasa Belanda yang sudah jarang dipakai dalam bahasa Bali sekarang, yaitu klar AoselesaiAo. Dalam Bygal ini IDK Raka Kusuma kembali mengenalkan kata sonder seperti terlihat dalam kutipan berikut. Ia inget, sonder matakon, di aula Lembaga Pemasyarakatan tongosny mabui kanti jani bogolany makadua selagenti ngorahin dywykny. Ia ingat, tanpa bertanya, di aula Lembaga Pemasyarakatan tempatnya ditahan sampai sekarang kedua tahanan itu bergantian memberitahu dirinya. Sonder nakonin. Ketut Sugianta ngorahin dywykny any ngranaang bani munggel. Tanpa ditanyai. Ketut Sugianta mengatakan bahwa dirinya yang menyebabkan berani memengal. Sonder mesuang raos apa-apa, timpal-timpalny makejang mabalik tur majalan pesu. Tanpa berkata apa-apa, teman-temannya semua berbalik dan berjalan keluar. Sonder basa-basi, ia orahina nglawan majaguran anak muani any majujuk di durinny. Tanpa basa-basi, ia disuruh melawan berkelahi laki-laki yang berdiri di belakangnya. Wiryh tongos kalyndery aenjuhan lima, sonder nindakang batis ia nyemak kalyndery. Karena jarak kelender itu seuluran tangan, tanpa melangkahkan kaki ia mengambil kalender itu. Penggunaan Kata Sig Kata sig . dalam bahasa Bali sering bervariasi penggunaannya dengan kata sik. Beberapa daerah di Bali JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Membaca Karya-Karya IDK Raka Kusuma dalam Bygal menggunakan sig, beberapa daerah lainnya menggunakan IDK Raka Kusuma dalam Bygal menggunakan sig. Selain sig, di juga digunakan. Walaupun maknanya sama, ternyata ada perbedaan penggunaan, seperti terlihat dalam petikan Teked di Kaliuntu. Putu Praba ngajakin singgah sig misany. Setiba di Kaliuntu. Putu Praba mengajak singgah di . Pada petikan di atas, di digunakan untuk menyatakan Sig juga menyatakan lokasi, tetapi dalam pemakaiannya diikuti oleh kata ganti orang atau pronomina. Pada kutipan di atas keduanya ternyata tidak bisa saling menggantikan. Pada kutipan di atas sebenarnya di bisa digunakan, tetapi IDK Raka Kusuma lebih memilih sig sebagai kekhasan gayanya. Penutup IDK Raka Kusuma adalah seorang pengarang Bali yang cukup produktif. Banyak karyanya telah dimuat di media cetak dan beberapa buku telah dihasilkan. Karya yang telah dibukukan yang terakhir ini sebuah kumpulan cerpen. Bygal. Cerpen-cerpen IDK Raka Kusuma dalam Bygal sebagian besar mengungkapkan tema kekerasan. Kekerasan yang diungkapkan tidak hanya kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis. Di samping mengungkapkan tema kekerasan dalam cerpennya, ia juga menampilkan tema perenungan. Tema terorisme juga ada dalam Bygal. Dari ketiga tema . ekerasan, perenungan, dan terorism. yang terungkap dalam Bygal tersebut terlihat bahwa IDK Raka Kusuma ingin menyampaikan dalam kehidupan ini kita tak bisa terlepas dari suka, duka, lara, dan pati . uka, duka, sakit, dan mat. Kalau kita cermati cerpen-cerpennya dalam Bygal hanya sedikit sukanya, lebih banyak duka, sakit, dan Kenyataan ini yang mengemuka dalam kehidupan di masyarakat, yaitu kekerasan dan kemarahan. JURNAL KAJIAN BALI Volume 02. Nomor 02. Oktober 2012 Shinji Yamashita Daftar Pustaka