Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No. Juni 2024 Analisis Pemanfaatan Media Sosial TikTok Sebagai Sumber Informasi Pembelajaran Bagi Mahasiswa I M P Barus 1. A S A Lestari 2. G L Pritalia 3 Program Studi Sistem Informasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta E-mail: ianbarus14@gmail. com1, annastasyasekarayu@gmail. pritalia@uajy. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kepuasan mahasiswa terkait penggunaan aplikasi TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran. Dengan menggunakan metode campuran yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, data dikumpulkan dari 31 mahasiswa Program Studi Sistem Informasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta melalui survey online dan analisis data dilakukan secara tematik untuk data kualitatif serta dengan teknik statistik deskriptif untuk data Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menggunakan TikTok lebih sebagai sarana hiburan daripada sebagai sumber pembelajaran utama, meskipun ada sebagian kecil yang masih percaya pada efektivitasnya sebagai alat Temuan ini menyoroti perbedaan antara persepsi dan penggunaan aktual TikTok oleh mahasiswa, menunjukkan perlunya penyesuaian dalam pendekatan penggunaannya dalam konteks pendidikan untuk memaksimalkan potensinya sebagai alat pembelajaran yang efektif. Kata kunci: TikTok. Mahasiswa. Kepuasan. Sumber informasi. Pembelajaran. Abstract. This study aims to investigate the satisfaction of students regarding the use of the TikTok application as a source of learning information. Using a mixed-method approach that combines quantitative and qualitative methods, data were collected from 31 students of the Information Systems Study Program at Atma Jaya Yogyakarta University through online surveys. Thematic analysis was employed for qualitative data, while descriptive statistical techniques were used for quantitative data. The findings indicate that the majority of students use TikTok more as an entertainment tool rather than a primary source of learning, although there is a small percentage that still believes in its effectiveness as a learning tool. These findings highlight the disparity between students' perceptions and actual use of TikTok, underscoring the need for adaptation in its educational context to maximize its potential as an effective learning tool. Keywords: TikTok. information source. Pendahuluan Dalam era digital ini, perkembangan dari teknologi informasi memberikan dampak yang berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Media sosial merupakan platform di internet yang memfasilitasi pengguna untuk mengekspresikan Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No. Juni 2024 diri, berinteraksi, bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi dengan pengguna lain, membentuk ikatan sosial secara virtual. Salah satu platform media sosial yang trend di kalangan mahasiswa saat ini adalah TikTok. Aplikasi TikTok merupakan sebuah jejaring sosial dan platform video asal Tiongkok yang resmi diluncurkan pada bulan September 2016. Aplikasi Tiktok memberikan kemampuan kepada penggunanya untuk membuat video berdurasi singkat. Tiktok tidak hanya menjadi ruang kreativitas dan hiburan, tetapi juga menjadi sumber berita dan informasi terbaru. Dilansir dari Ginee. com, jika dilihat dari segi status, 35,7% pengguna aplikasi TikTok adalah karyawan tetap, freelancer sebanyak 21,1%, disusul oleh mahasiswa sebanyak 19%. Lalu ada pekerja part-time sebanyak 12,3%, pengangguran 6,2%, orang tua/ibu rumah tangga 3,7%, dan lainnya sebesar 2,1% . Dapat dilihat bahwa mahasiswa termasuk salah satu yang banyak menggunakan TikTok. Ini menandakan bahwa TikTok sudah menjadi media sosial yang banyak dimiliki dan digunakan oleh para mahasiswa dalam keseharian. Jika dilihat dari jumlah total pengunduh dan loyalnya para pengguna aplikasi TikTok, dapat dikatakan bahwa aplikasi TikTok telah sukses menjadi pusat perhatian dari seluruh kalangan. Fenomena popularitas aplikasi TikTok di kalangan mahasiswa tidaklah lagi mengherankan dalam konteks kepuasan mahasiswa. Dengan beragam konten yang dapat dinikmati dalam waktu singkat. TikTok memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat melepaskan diri dari berbagai tekanan dalam dunia akademisnya dan menikmati momen santai di angkat kesibukan kuliah dan tugas. Selain itu. TikTok memberikan wadah untuk berbagi kreativitas dengan audiens yang luas juga memberikan kepuasan tersendiri bagi para mahasiswa yang merasa dihargai atas karya mereka. Dengan demikian TikTok tidak hanya memberikan hiburan semata bagi mahasiswa. , tetapi juga menjadi wadah ekspresi diri yang memperkaya pengalaman mereka dalam menjalani kehidupan perkuliahan . Selain itu, keberadaan konten edukatif di TikTok juga memberikan nilai tambah bagi Dengan adanya konten edukatif ini memungkinkan mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka atau bahkan mengeksplorasi bidang-bidang baru yang mungkin tidak mereka dapatkan di dalam kurikulum akademis mereka. Tidak hanya sebagai platform hiburan, keberadaan konten edukatif di media sosial, khususnya TikTok, juga menarik perhatian. Zhazaretta dan Djuhardi menunjukkan bahwa konten edukatif di TikTok mencakup berbagai topik yang memperkaya pengetahuan dengan cara yang menarik bagi generasi digital. Hal ini diperkuat oleh . yang menegaskan bahwa TikTok tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai alat edukasi dengan menyajikan informasi mengenai bahasa pemrograman . Dengan demikian, penggunaan TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap pengalaman belajar mereka secara keseluruhan. Metode Penelitian ini mengadopsi pendekatan campuran, yang mengintegrasikan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. , yang bertujuan untuk memahami kepuasan mahasiswa dalam memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran. 1 Sumber Data Data penelitian ini terdiri dari data primer dari survey online menggunakan Google Form dan data sekunder dari jurnal terkait. Analisis dilakukan secara tematik untuk data kualitatif dan dengan teknik statistik deskriptif untuk data kuantitatif. Kedua jenis data tersebut digabungkan untuk memahami kepuasan mahasiswa dalam memanfaatkan TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran. Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No. Juni 2024 2 Kuesioner Pengisian kuesioner dengan gabungan jenis pertanyaan terbuka dan tertutup bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan Aplikasi TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran. Pertanyaan tertutup menggunakan skala Likert dengan lima pilihan, dari AuSangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setujuAy, sementara pendekatan kualitatif dilakukan melalui pertanyaan terbuka untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas dari para responden. 3 Struktur Kuesioner Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan mahasiswa dalam menggunakan TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran. Penyusunan kuesioner dilakukan dalam dua Tabel 1. Pertanyaan yang menggabungkan informasi dari responden. No. Pertanyaan Nama* Angkatan Program Studi SI* Apakah kamu menggunakan TikTok? * Jenis Kelamin* Berapa lama kamu menggunakan Media Sosial TikTok dalam Sehari?* Penggunaan Media Sosial Tiktok dalam Seminggu? * Seberapa puaskah kamu dalam menggunakan TikTok? * Seberapa sering kamu menggunakan TikTok sebagai sumber pembelajaran?* Apakah dengan memperoleh sumber informasi pembelajaran dari TikTok dapat menambah semangat belajar kamu? * Seberapa efektif TikTok dapat membantu kamu dalam memperoleh sumber informasi pembelajaran yang kamu inginkan dan yang terbaru?* Apakah kamu merasa terbantu dengan adanya TikTok?* Tabel 2 merupakan bagian kedua dari kuesioner. Tabel ini berisikan pertanyaan terkait informasi yang didapatkan melalui Tiktok Tabel 2. Pertanyaan terkait ketepatan informasi yang diperoleh dari TikTok No. Pertanyaan Alasan memilih tiktok sebagai media untuk mencari informasi? * Bagaimana cara kamu memanfaatkan fitur-fitur TikTok seperti komentar atau bookmark untuk mendukung mencari sumber pembelajaran? * Apakah kamu memiliki strategi khusus dalam menemukan konten yang berkualitas di TikTok? 4 Pengumpulan Data Jumlah responden yang terhimpun adalah sebanyak 31 mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Jumlah minimum responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 30. Semakin banyak responden yang terlibat, semakin baik hasil penelitian karena dapat mengumpulkan lebih banyak data yang dapat mempengaruhi hasilnya. Dalam penelitian ini, digunakan metode purposive sampling, yang merupakan pendekatan pengambilan sampel dengan sengaja memilih kelompok sampel yang memiliki atribut tertentu, yakni mahasiswa dari program studi Sistem Informasi di Fakultas Teknologi Industri UAJY. Proses pengambilan kuesioner dilaksanakan selama tiga hari dengan cara yang dilakukan secara daring melalui Google Form. Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No. Juni 2024 5 Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini mengadopsi Convergent Parallel Design, yang melibatkan pengumpulan dan penggunaan data kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama untuk memahami permasalahan dalam penelitian. Data kuantitatif dimanfaatkan untuk tujuan generalisasi, sementara data kualitatif dimanfaatkan untuk menjelaskan konteks. Proses analisis untuk pertanyaan tertutup melibatkan penggunaan metode statistika deskriptif dengan representasi data menggunakan grafik dan diagram. Hasil dan Pembahasan Era saat ini disebut sebagai era 4. 0 yang secara umum teknologi telah mencapai kemajuan yang cukup tinggi, termasuk media sosial yang menjadi alat komunikasi online yang sangat praktis dan mudah diakses oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pemanfaatan TikTok sebagai media sosial juga memberi dampak terhadap penggunanya, baik terkait dengan perubahan perilaku sosial maupun etika penggunaan. Pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana mahasiswa merespon mahasiswa merespon dan mengalami kepuasan dalam menggunakan TikTok sebagai salah satu sumber informasi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data yang telah dianalisis dan pengelompokan data berdasarkan angkatan program studi, jumlah mahasiswa yang aktif menggunakan media sosial TikTok, durasi penggunaan TikTok, dan akun yang sering dikunjungi pada Tiktok sebagai berikut: Gambar 1. Angkatan Program Studi Responden Gambar 1 menunjukkan jumlah mahasiswa tiap angkatan program studi Sistem Informasi yang menjadi responden dengan total responden 30 mahasiswa yang menggunakan aplikasi TikTok. Mayoritas berasal dari angkatan 2022 dengan jumlah 16 mahasiswa, angkatan 2021 dengan 10 mahasiswa, angkatan 2023 dan 2020 dengan 4 mahasiswa. Gambar 2. Durasi Penggunaan Tiktok dalam seminggu Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No. Juni 2024 Dalam Gambar 2, terlihat pola penggunaan aplikasi TikTok selama periode seminggu. Data menunjukkan bahwa sebanyak 28 mahasiswa menggunakan TikTok setiap hari. Hal ini menandakan adanya kecenderungan penggunaan aplikasi yang konsisten dalam rentang waktu seminggu di antara mahasiswa tersebut. Tabel 3. Durasi Penggunaan TikTok dalam Sehari Durasi Penggunaan TikTok dalam Sehari Jumlah Responden < 1 Jam 1 Ae 2 Jam 3 Jam > 3 Jam Tabel 3 mencatat penggunaan aplikasi TikTok dalam sehari oleh mahasiswa. Data menunjukkan mayoritas mahasiswa menggunakan aplikasi ini dalam jangka waktu yang cukup lama, dengan 13 orang menggunakan aplikasi selama lebih dari 3 jam. Sebanyak 7 orang menggunakannya selama 3 jam, sementara 7 lainnya menggunakan aplikasi selama 1 hingga 2 jam. Selain itu, terdapat 3 mahasiswa yang menggunakan aplikasi TikTok kurang dari 1 jam. Perbedaan ini mencerminkan variasi dalam kebiasaan penggunaan aplikasi di antara mahasiswa tersebut. Tabel 4. Daftar hasil survey penggunaan Tiktok Pertanyaan STS . TS . Netral . Setuju . SS . Seberapa puas menggunakan Tiktok Seberapa sering menggunakan TikTok sebagai sumber pembelajaran Seberapa efektif TikTok membantu memperoleh sumber Informasi 3,3% 13,3% 36,7% 43,3% 43,3% 26,7% 36,7% 16,7% Pada butir pertanyaan pertama mengenai seberapa sering responden dalam penggunaan TikTok, hasil yang diperoleh 0% . angat tidak setuj. , 0% . idak setuj. , 13,3% . , 43,3% . , 43,3% . angat setuj. Maka dapat disimpulkan Sebagian besar responden sering menggunakan aplikasi TikTok. Kemudian pada butir pertanyaan kedua mengenai seberapa sering menggunakan TikTok sebagai sumber media pembelajaran, hasil yang diperoleh 3,3% . angat tidak setuj. , 10% . idak setuj. , 30% . , 30% . , 26,7% . angat setuj. Dari data ini, terlihat bahwa ada tingkat keragaman pendapat dalam menggunakan TikTok sebagai sumber pembelajaran, meskipun masih ada jumlah yang signifikan yang setuju atau sangat setuju dengan penggunaannya untuk tujuan tersebut. Sementara itu pada butir pertanyaan ketiga mengenai seberapa efektif TikTok membantu memperoleh sumber informasi pembelajaran, hasil yang diperoleh 0% . angat tidak setuj. , 10% . idak setuj. , 36,7% . , 36,7% . , 16,7% . angat setuj. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan efektivitas TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran, namun masih ada beberapa responden menyatakan tidak setuju. Beberapa responden berada dalam kategori netral menunjukkan ketidakyakinan dalam keefektifan TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran. Dari hasil ini terlihat bahwa Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No. Juni 2024 bahwa masih terdapat perbedaan pendapat tentang seberapa efektif TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran, meskipun ada juga Sebagian responden yang mendukung Gambar 3. Contoh akun tiktok yang sering dikunjungi Namun, hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih cenderung memanfaatkan TikTok sebagai sarana hiburan atau untuk keperluan sehari-hari seperti mengikuti perkembangan otomotif, memperoleh berita, dan hal-hal lain yang tidak terkait dengan pembelajaran (Gambar . Hal ini tergambar dari ketidaksesuaian antara jawaban yang diberikan oleh responden dan fokus utama akun yang mereka kunjungi di TikTok, seperti akun Abe. Jokowi, dan sejenisnya yang tidak menawarkan konten pembelajaran. Meskipun ada sebagian kecil responden yang masih percaya pada efektivitas TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran, mayoritasnya lebih memilih menggunakan platform ini untuk keperluan yang lebih santai, baik itu hanya sekedar hiburan maupun untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka. Kesimpulan Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menggunakan TikTok lebih sebagai sarana hiburan atau untuk keperluan sehari-hari daripada sebagai sumber utama Meskipun ada sebagian kecil yang percaya pada efektivitas TikTok sebagai sumber informasi pembelajaran, mayoritas lebih memilih memanfaatkannya untuk konten yang bersifat Dengan demikian, ada perbedaan antara persepsi mahasiswa terhadap potensi TikTok sebagai alat pembelajaran dan penggunaan aktual mereka, menunjukkan perlunya penyesuaian dalam pendekatan penggunaan TikTok dalam konteks pendidikan. Referensi