PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 MAJAS HIPERBOLA PADA PUISI KARYA POLANCO S ACHRI SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR DALAM PEMBELAJARAN UNSUR PUISI SISWA SMP Dani Rilasari a,*. Mimi Mulyani b Pascasarjana Universitas Tidar Magelang Jl. Kapten Suparman No 39 Kota Magelang Pendidikan Bahasa Indonesia Jl. Kapten Suparman No 39 Kota Magelang Instansi Afiliasi Ketiga Alamat Instansi Afiliasi Ketiga *Surel: alamat email Abstrak Artikel ini bertujuan mendeskripsikan bentuk majas hiperbola pada puisi Karya Polanco S Achri. yang termuat dalam Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Teknik Pustaka. Teknik ini merupakan Teknik dengan memahami isi dari puisi karya Polanco S Achri, yaitu mencatat berbagai kata, frasa, dan kalimat yang mengandung majas kedalam bentuk tulis lalu membaca puisi tersebut dengan teliti dan dipilih bagian puisi yang relevan untuk dijadikan data kemudian data tersebut dikaji. Sumber data penelitian berasal dari Kumpulan puisi karya Polanco S Achri yang termuat dalam Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam setiap puisi karya Polanco S Achri mengandung majas hiperbola. Kata Kunci : Majas. Puisi. Bahan Ajar Abstract This article aims to describe the form of hyperbole in Polanco S Achri's poems. which are included in Suara Merdeka. Sunday edition. February 18, 2024. The method used in this study is descriptive qualitative using a stylistic approach. The data collection technique in this study uses the Library Technique, this technique is a technique by understanding the contents of Polanco S Achri's poems, namely recording various words, phrases, and sentences that contain figures of speech into written form then reading the poem carefully and selecting relevant parts of the poem to be used as data then the data is studied. The source of research data comes from a collection of poems by Polanco S Achri which are included in Suara Merdeka. Sunday edition. February 18, 2024. The results of this study show that every poem by Polanco S Achri contains hyperbole. Key Words Figures of Speech. Poetry. Teaching Materials A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pembelajaran sastra mempunyai peranan penting dalam mencapai berbagai aspek dari tujuan Pendidikan dan pengajaran secara umum. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki ragam materi dan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik dengan berpedoman dan mengacu pada kurikulum. Pemilihan bahan ajar untuk peserta didik mengacu pada standar kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia. Menurut Lestari . menyatakan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat informasi yang berisi materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan untuk mencapai kompetensi yang dicapai. Semua buku dapat dijadikan sebagai bahan ajar, hanya saja yang membedakan bahan ajar dengan buku lainnya yakni penyusunannya. Penyusunan bahan ajar sendiri tentu harus didasarkan pada kebutuhan peserta didik seperti materi apa yang belum dikuasai oleh peserta didik dengan baik. Puisi juga merupakan salah satu pembelajaran yang diajarkan atau diterapkan di Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang kaya akan makna dan Puisi merupakan bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan Bahasa yang terikat irama, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Menurut Pradopo pengertian puisi ialah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan. Dalam konteks Pendidikan, puisi memiliki peran penting dalam pengembanagan kemampuan berbahasa dan apresiasi seni sastra. Peserta didik SMP, perlu dikenalkan dengan berbagai unsur puisi agar dapat memahami dan menikmati keindahan Bahasa salah satunya adalah gaya Bahasa pada puisi. Gaya Bahasa merupakan pengungkapan pikiran melalui Bahasa secara khas yang memeprlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (Keraf, 2016 : . Salah satu gaya Bahasa yang terdapat dalam puisi adalah majas perbandingan. Majas perbandingan merupakan majas yang berfungsi untuk membandingkan dua buah objek seperti, metaforan simile, hiperbola, personofikasi, dan alegori. Gaya Bahasa pada puisi dapat membawa pembacanya ikut masuk ke dalam easa karya sastra. Pada penelitian ini sastra digunakan sebagai pembelajaran di SMP. Diharapkan peserta didik dapat menemukan gaya Bahasa yang terdapat pada Kumpulan puisi karya Polanco S Achri terutama pada majas hiperbola pada puisi tersebut. Majas hiperbola sebagai gaya Bahasa yang memebrikan pernyataan berlebihan untuk menekankan suatu ide, dapat memberikan dampak yang kuat dalam penyampaian pesan. Dengan memahami hiperbola, siswa dapat lebih menggali makna dan nuansa yang terkandung dalam puisi. Kumpulan puisi karya Polanco S Achri merupakan salah satu puisi yang kaya akan penggunaan majas hiperbola. Kumpulan puisi ini tidak hanya menarik secara tematik, tetapi juga memberikan tantangan bagi siswa untuk menganalisis dan memahami makna yang tersembunyi di balik ungkapan yang berlebihan. Dengan menggunakan puisi karya Polanco S Achri yang mengandung majas hiperbola, diharapkan siswa dapat dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menganalisis karya sastra. Menggunakan puisi yang menarik salah satunya seperti Kumpulan puisi karya Polanco S Achri dalam pembelajaran, siswa juga diharapkan tidak hanya belajar mengenai unsur puisi, tetapi juga mendapatkan pengalaman estetis yang dapat memperkaya wawasan mereka. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi penggunaan hiperbola dalam puisi Polanco S Achri sebagai alternatif materi ajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 metode pembelajaran sastra di sekolah, khususnya dalam memahami dan mengapresiasi puisi di kalangan siswa SMP. Dalam penelitian ini dilakukan pula tinjauan Pustaka terhadap penelitian terdahulu yang memiliki relevansi. Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini ditulis oleh Nurhamidah, . , dengan judul AuGaya Bahasa pada Kumpulan Puisi Perahu Kertas Karya Sapardi Djoko Damono dan Rancangan Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA)Ay. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Perbedaan itu terletak pada data yang dianalisis adalah gaya Bahasa retoris yang berupa fonem, kata, frasa dan klausa serta gaya Bahasa kiasan dari setiap puisi yang terdapat dalam Kumpulan puisi. Kedua artikel yang memiliki relevansi dengan penelitian ditulis oleh Dahlia, dkk. dengan judul AuPenggunaan Gaya Bahasa dalam Puisi Siswa Siswa Kelas Vi SMP Negeri 1 SungguminasaAy. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Perbedaan itu terletak pada sumber data penelitan dan proses pengkajian gaya bahasa. Penelitian ketiga yang relevan dengan penelian ini ditulis oleh Soamangun, . , dengan judul AuAnalisis Penggunaan Gaya Bahasa pada Puisi Karya Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 SananaAy. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Perbedaan itu terletak pada pada validitas data yang dilakukan secara semantik. Kemudian artikel yang relevan dengan penelitian ini ditulis oleh Yuniarti, . , dengan judul AuKajian Stilistika: Analisis Gaya Bahasa Puisi AoAku InginAo Karya Sapardi Djoko Damono dalam Pembelajaran SastraAy. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Perbedaan itu terletak pada analis tematik untuk mengidentifikasi unsur-unsur gaya Bahasa serta tema utama yang terkandung dalam puisi . Majas Majas merupakan suatu gaya bahasa yang biasanya digunakan dalam sebuah karya tulis bahkan majas menjadi isntrumen terpenting dalam sebuah karya sastra. Secara umum majas merupakan gaya bahasa yang digunakan oleh seorang penulis untuk menyampaikan pesan secara kias dan imajinatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) majas merupakan suatu cara melukiskan sesuatu atau dapat dikatakan sebagai sebuah bahasa kiasan. Majas merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan seorang pengarang untuk memaparkan suatu gagasan sesuai dengan tujuan dan efek yang ingin diraih (Rachman, 2018, h. Majas juga suatu cara mengungkapkan sebuah pemikiran melalui bahasa secara khas yang memperhatikan jiwa dan kepribadian seorang penulis. Banyak factor yang memperngaruhi gaya bahasa seperti factor dari diri sendiri, faktor tingkat Pendidikan, factor lingkungan dan lain sebagainya. Majas terdiri dari beberapa jenis yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan. Majas perbandingan merupakan majas yang berfungsi untuk membandingkan dua buah objek seperti, metaforan simile, hiperbola, personofikasi, dan alegori. Majas pertentangan merupakan mahas yang bertentangan dari satu objek dengan objek lainnya seperti majas antithesis, akusi, paradoks, anakronisme, internimis, dan kontradiksi. Majas sindirian merupakan majas yang ditujukan untuk menyindir sesuatu hal seperti majas satire, sarkasme, ironi, dan sinisme. Lalu majas penegasan yang bertujuan A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 untuk menyatakan suatu objek dengan tegas seperti majas repetisi, pararelisme, tautologi, enumerasi, pleonasme, simentri, dan lain sebagainya. Jenis Majas Secara garis besar majas terdiri atas empat macam majas yang tiap-tiap macamnya terdiri dari beberapa majas turunan seperti majas perbandingan majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan. Dalam penelitian ini akan membahas salah satu jenis majas yaitu majas perbandingan. Majas perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Jika diperhatikan dari cara pengambilan perbandingannya. Majas perbandingan terdiri atas : Asosiasi atau Perumpamaan Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, sperti dan laksana. Metafora Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Personifikasi Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Alegori Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau . Simbolik Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, bintang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Metonimia Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Sinekdok Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Simile Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layajnya, bagaikan. AuumpamaAy. AuibaratAy. AubaikAy, bagaiAy. Puisi Puisi merupakan sebuah karya sastra yang ditulis secara imajinatif yang membuat pembaca terhanyut akan setiap diksi yang tertera di dalamnya. Puisi selalu dianggap sebagai salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sosial yang efektif ( Isnaini, 2021. Selain itu puisi juga dijelaskan bahwa puisi merupakan A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 sebuah teks dengan bangunan struktur yang kokoh diantara unsur-unsur pembangunnya (Mustika dan Isnaini, 2021. Hal. Puisi merupakan sebuah karya sastra yang bahasanya dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang selaras dan pemilihan kata yang kias. Pendekatan Stilistika Pendekatan stilistika merupakan suatu ilmu mengenai gaya Bahasa yang dipusatkan pada variasi penggunaan bahasa. Secara devinisi stilistika merupakan ilmu tentang gaya bahasa yang memiliki khas tersendiri sehingga dapat menimbulkan efek tertentu yang saling berkaitan dengan aspek-aspek keindahan di dalamnya (Ratna 2009: h. Tidak hanya itu, stilistika juga diartikan sebagai sarana yang digunakan pengarang untuk mencapai suatu tujuan tertentu, karena stilistika berisikan cara untuk mengungkapkan jiwa, kepribadian, dan pikiran pengarang dengan cara khasnya masing-masing. Stilistika memiliki dua pendekatan analisis yang pertama yaitu sebuah system mengenai linguistik karya sastra dan berlanjut pada intepretasi diri ciri makna karya sastra secara total dan mempelajari beberapa ciri khas untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya (Endaswara 2003 :. Dari beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan stilisika merupakan cabang linguistik yang mempelajari mengenai gaya bahasa. Penggunaan gaya bahasa dalam stilistika harus mampu menimbulkan efek yang berkaitan dengan aspek keindahan tertentu yang merupakan ciri khas pengarang untuk mencapai tujuannya masing-masing seperti mengungkapkan jiwanya, pikirannya dan kepribadiannya dalam sebuah tulisan. METODE Metode dalam penelitian ini adaalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pasa suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007: Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan majas yang terdapat pada Kumpulan puisi karya Polanco S Achri yang termuat dalam Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. Sumber data penelitian ini adalah Kumpulan puisi karya Polanco S Achri yang termuat dalam Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, paragraph, atau kutipan puisi yang berkaitan dengan penggunaan majas dalam Kumpulan puisi karya Polanco S Achri yang termuat dalam Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. PEMBAHASAN Karya sastra puisi menjadi salah satu media atau cara seseorang untuk mengungkapkan atau menuangkan imajinasinya terhadap sesuatu. Pada puisi sudah pasti terdapat unsur pembangun yang mempengaruhi bentuk puisi, keindahan puisi, dan makna serta proses penciptaan puisi. Dalam kajian penelitian ini berfokus pada gaya bahasa dalam Puisi Karya Polanco S Achri pada Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. Puisi tersebut berjumlah 4 judul yaitu, . Teringat Saat Pertama kali A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Menenggak Arak, . Elegi Arak Murah, . Sendiri Menenggak Selepas Penguburan, . Balasa Lelaki Tua di Malam Bulan Purnama. Dalam penelitian akan dibahas dua dari empat puisi karya Polanco S Achri yang termuat dalam Suara Merdeka edisi Minggu 18 Februari 2024. Dalam proses analisisnya akan di bahas satu persatu puisi tersebut dengan mengkaji gaya bahasa yang ada di dalam puisi. Hasil analisis kajian penelitian majas hiperbola yang pertama sebagai berikut. Teringat Saat Pertama kali Menenggak Arak Saat usia sudahlah cukup meginjak arak berak ditenggak dan diteguk Kala di telak, betapa sedikit tersedak dapati getir masa depan menusuk Majas Analisis majas dalam puisi Teringat Saat Pertama Kali Menenggak Arak akan dilakukan dengan memahami setiap larik dan bait. Penentuan jenis majas berdasarkan ciri dan aspek yang melekat pada larik tersebut. Jenis majas juga disesuaikan dengan bait dan lariknya sesuai dengan cirinya. Teringat Saat Pertama kali Menenggak Arak Saat usia sudahlah cukup meginjak arak berak ditenggak dan diteguk Kala di telak, betapa sedikit tersedak dapati getir masa depan menusuk Hiperbola Larik pertama bait tersebut jika disesuaikan dengan cirinya maka disebut sebagai majas hiperbola, sebab ada unsur melebihkan pada kalimat Ausaat usia sudahlah cukup menginjakAy mengandung majas hiperbola karena mengungkapkan sesuatu dengan tujuan untuk memebrikan efek yang lebih kuat dan menarik. Kata Ausudahlah cukupAy menunjukkan bahwa usia yang dimaksud sudah cukup tua. Penggunaan kata Ausudahlah cukupAy berlebihan karena usia adalah sesuatu yang terus bertambah dan tidak ada kata AucukupAy untuk usia. Kata AumenginjakAy biasanya digunakan untuk menggambarkan Tindakan kaki manusia yang menginjak tanah atau benda lain. Dalam konteks kalimat pada bait pertama puisi kata AumenginjakAy digunakan secara berlebihan untuk menggambarkan pertambahan usia. Majas hiperbola pada kalimat Ausaat usia sudahlah cukup menginjakAo digunakan untuk memberikan penekanan, menciptakan efek drmatik, dan membuat kalimat lebih Penggunaan majas ini membuat kalimat tersebut lebih menarik dan mudah diingat oleh pembaca. Puisi yang akan dianalisis majas hiperbola selanjutnya berjudul AuSendiri Meneggak Selepas PenguburanAy. Sendiri Menenggak Selepas Penguburan Tangan gemetar, tiada bisa angkat cawan terasa hambar, tiada ditemani seorang kawan A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 Arak mahal pun terasa seperti arak murah apabila tiada kawan bersulang berbagi kesah Puisi berjudul Sendiri Menggak Selepas Penguburan menggunakan beberapa kata yang jarang digunakan dalam komunikasi secara umum. Pemilihan kata tersebut tentu saja menjadi salah satu unsur keindahan dalam sebuah karya sastra. Meski terdiri dari satua bait, puisi tersebut terdapat diksi yang menarik seperti, cawan, hambar, arak, dan kesah. Susunan kata diksi tersebut dijadikan pola penciptaan puisi untuk memunculkan unsur keindahan. Majas Analisis majas dalam puisi AuSendiri Menenggak Selepas PenguburanAy akan dilakukan dengan memahami setiap larik dan bait. Penentuan jenis majas berdasarkan ciri dan aspek yang melekat pada larik tersebut. Jenis majas juga disesuaikan dengan bait dan lariknya sesuai dengan cirinya. Sendiri Menenggak Selepas Penguburan Tangan gemetar, tiada bisa angkat cawan terasa hambar, tiada ditemani seorang kawan Arak mahal pun terasa seperti arak murah apabila tiada kawan bersulang berbagi kesah Hiperbola Larik ketiga pada kalimat Auarak mahal pun terasa arak murahAy pada kalimat tersebut terdapat majas hiperbola karena melebih-lebihkan rasa arak mahal yang terasa seperti arak murah. Hal ini menunjukkan rasa kecewa dan kesepian yang dialami PENUTUP Hasil peneltian mengenai majas hiperbola yang terdapat pada puisi karya Polanco S Achri sebagai alternatif materi ajar dalam pemebalajaran puisi di smp menekankan bahwa pentingnita untuk memahami penggunaan majas hiperbola dalam puisi tidak hanya memeprkaya Bahasa sastra, tetapi juga memberikan pengalaman pemebelajaran yang memdalam bagi siswa. Melalui puisi karya Polanco S Achri, siswa dapat belajar untuk mengidentifikasi dan memahami bagaimana majas hiperbola berfungsi untuk mengeks. esikan emosi dan menggambarkan situasi dengan cara yang lebih dramatis dan Penerapan majas ini dalam materi ajar dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan analisis sastra serta meningkatkan apresiasi mereka terhadap keindahan Bahasa. Dengan demikian, pengintegrasian puisi yang mengandung majas hiperboa dalam kurikulum Pendidikan tidak hanya akan memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih kreatif dan kritis dalam berbahasa. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang unsur-unsur puisi, diharapkan siswa dapat lebih menghargai seni sastra dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. A UPA BAHASA UNIVERSITAS TIDAR PROSIDING SEMINAR NASIONAL KABASTRA IX 2024 DAFTAR PUSTAKA