Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Volume 2. Nomor 1. Januari 2018: 50-67 ISSN 2548-7558 (Onlin. 2548-7868 (Ceta. EFEKTIVITAS. EFISIENSI DAN KESEHATAN HUBUNGAN ORGANISASI PELAYANAN DALAM KEPEMIMPINAN KRISTEN Marde Christian Stenly Mawikere MCSM Ministry Jl. Bahadiang Lingkungan V Aerterang. Malalayang 1 Timur. Malalayang. Manado. Sulawesi Utara 95163 Email: mardestenly@gmail. ABSTRACT: Marde Christian Stenly Mawikere. Effectiveness. Efficiency And Health Relationships Service Organization In Christian Leadership. This article reviews the importance of Christian leadership in service organizations. It highlights the aspects that shape and support the effectiveness, efficiency and health of organizational relationships in Christian Leadership. This article emphasizes that in Christian Leadership it begins on the basis of the decision of God's sovereign grace. A Christian leader is a chosen person based on God's own initiative. In the dictionary . of Christianity, nothing is "accidental". God who chooses, equips, sends a leader at all times, places, situations, conditions, and arenas, including the XXI century full of these challenges. It is God's work that guarantees the certainty of the existence and performance of Christian leaders! The true Christian leader must also realize that God in the Lord Jesus Christ is the only Great Leader. A visionary leader, having a reliable, capable, and God-fearing character/integrity is increasingly needed in the present. Going back to biblical principles is the true source of that. Keywords: Leadership. Leadership. Effective. Efficient. Organization. ABSTRAK: Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi Dan Kesehatan Hubungan Organisasi Pelayanan Dalam Kepemimpinan Kristen. Artikel ini meninjau pentingnya kepemimpinan Kristen dalam organisasi pelayanan. Di dalamnya menyoroti aspek-aspek yang membentuk maupun mendukung efektivitas, efisiensi dan kesehatan hubungan organisasi dalam Kepemimpinan Kristen. Artikel ini memberi penekanan bahwa dalam Kepemimpinan Kristen dimulai berdasarkan keputusan kedaulatan anugerah Allah. Seorang pemimpin Kristen adalah seorang dipilih berdasarkan inisiatif Allah Dalam kamus . Kristen, tidak ada yang bersifat AukebetulanAy. Allah yang memilih, memperlengkapi, mengutus seorang pemimpin pada setiap waktu, tempat, situasi, kondisi, dan arena, termasuk pada abad XXI yang penuh dengan tantangan ini. Pekerjaan Allah sajalah yang menjamin kepastian eksistensi dan kinerja pemimpin Kristen! Pemimpin Kristen yang benar harus juga menyadari bahwa Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Pemimpin Yang Agung. Pemimpin yang visioner, memiliki karakter/integritas yang handal, cakap dan takut akan Tuhan semakin dibutuhkan pada masa kini. Kembali kepada prinsip-prinsip Alkitab merupakan sumber yang benar dalam mewujudkan hal tersebut. Kata Kunci: Kepemimpinan. Pemimpin. Efektif. Efisien. Organisasi. PENDAHULUAN Kepemimpinan telah menjadi faktor yang tidak pernah mengenal kadaluarsa di dunia ini. Karena pemimpin-pemimpin adalah isu dari perubahan (Leaders are the Currency of Chang. Kepemimpinan tidak hanya terbatas kepada sekelompok kecil negarawan, maupun kepada sejumlah kecil tokoh yang menduduki puncak roda pemerintahan nasional. Kepemimpinan memainkan peranan dalam segala bidang. Para rohaniwan adalah pemimpin da50 lam jemaat, para orangtua adalah pemimpin dalam keluarga dan rumah tangga, serta para guru dan dosen adalah pemimpin di sekolah. Demikian pula dengan para eksekutif senior di bidang bisnis dan industri, para hakim, dokter, polisi, politisi, pekerja sosial dan wakil serikat kerja. Semua mereka mengemban tanggung jawab kepemimpinan dalam lingkungan masing-masing. Dalam setiap masyarakat kepemimpinan memiliki bentuk dan rupa yang aneka ragam, baik dalam bidang spiritual maupun proVolume 2. Nomor 1. Januari 2018 fan. Ketika disana terdapat pemimpin yang agung, maka sesuatu yang penting akan terjadi (When there is great leader, significant things can happe. Karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan adalah salah satu faktor yang terus menerus relevan dan signifikan dalam keberhasilan suatu organisasi dalam bentuk apa pun (Arthanto, 2002, p. Kepemimpinan juga menjadi faktor penting dalam kemajuan sebuah gereja (Objantoro, 2. Secara sederhana kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan sikap, perilaku dan tindakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang-orang lain dalam suasana tertentu, sehingga mereka rela melaksanakan tugas dan memikul tanggungjawab untuk mencapai tujuan bersama (Lay, 2001, p. Definisi ini memiliki kemiripan dengan definisi yang diungkapkan oleh Robert J. Clinton dan Yakob Tomatala yang menyatakan bahwa kepemimpinan ialah suatu proses terencana yang dinamis melalui suatu periode waktu dalam situasi yang di dalamnya pemimpin menggunakan perilaku, sarana serta prasarana atau sumber-sumber untuk menggerakkan bawahan untuk melaksanakan tugas kearah tujuan yang menguntungkan pemimpin dan bawahan serta lingkungan sosial di mana mereka hidup (Lihat Tomatala, 2005, p. Dari definisi ini dapat ditegaskan bahwa kepemimpinan menyangkut seni untuk mempengaruhi dan membimbing . nfluencing and guidin. , ketimbang kedudukan dan kuasa . osition and powe. Lord Montgomery . alam Arthanto, 2004, p, . mendefinsikan kepemimpinan Kristen sebagai kemampuan dan kehendak untuk mengerahkan orang laki-laki dan perempuan untuk satu tujuan bersama dan watak yang menimbulkan kepercayaan. Sedangkan menurut Tomatala . 2, pp. kepemimpinan Kristen adalah suatu proses terencana yang dinamis dalam konteks pelayanan Kristen yang di dalamnya oleh campur tangan Allah. Ia memanggil bagi diri-Nya seorang pemimpin untuk memimpin umat-Nya guna mencapai tujuan Allah bagi serta melalui umat-Nya untuk kejayaan kerajaanNya. Djadi . 9, p. mengungkapkan bahwa ke- pemimpinan merupakan proses pengaruh mempengaruhi antarpribadi dalam situasi tertentu melalui sebuah komunikasi terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari berapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Kristen mengacu kepada sikap dan kemampuan seorang pemimpin di dalam mengikuti panggilan Allah baginya dalam mencapai rencana dan tujuan Allah yang berdaulat di dalam Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kepemimpinan dalam bidang apa pun menyangkut seorang pemimpin, orangorang yang dipimpin . aki-laki dan perempua. , suasana atau situasi tertentu dan tujuan bersama, maka di dalam kepemimpinan memerlukan faktorfaktor efektivitas, efisiensi dan kesehatan hubungan. Dalam semua bidang dan situasi masa kini semakin terasa kebutuhan yang amat sangat akan pemimpinpemimpin yang mempunyai pandangan ke depan yang lebih tajam, keberanian yang besar dan dedikasi yang tidak tanggung-tanggung (Stott, 2000, p. Apalagi dalam konteks pelayanan, kepemimpinan Kristen yang efektif, efisien dan menjalin hubungan yang sehat menjadi kebutuhan yang mutlak. METODE Artikel ini membahas mengenai AuEfektivitas. Efisiensi dan Kesehatan Hubungan Keorganisasian dalam Kepemimpinan KristenAy. Penelitian ini dibangun dengan mengadakan telaah teoritis terhadap berbagai literatur yang relevan dengan topik yang dibahas. Riset literatur ini kemudian diolah secara kreatif dan dinamis oleh penulis. Sumbersumber terpercaya dan terpublikasi penulis gunakan dalam penelitian ini. Beberapa sumber literatur yang digunakan berasal dari beberapa penulis yang telah memperoleh pengakuan khususnya terkait kepemimpinan Kristen di Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN Kepemimpinan Yang Efektif Kepemimpinan yang efektif adalah fungsi dari pemimpin dalam hubungannya dengan orang- Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. orang yang dipimpin, suasana yang terbina sebagai hasil interaksi antar pribadi dan upaya dalam mencapai tujuan internal maupun eksternal suatu organisasi. Hal ini menyangkut kualitas atau mutu kepemimpinan yang ditentukan oleh pemimpin, orangorang yang dipimpin, suasana atau situasi kepemimpinan maupun tujuan yang ingin dicapai oleh mereka (Lay, 2001, pp. Tomatala, 2005, pp. Pemimpin Kristen adalah seorang pribadi yang mempunyai tujuan yang jelas . aitu tujuan dari Alla. dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang lain sehingga mereka rela memikul tanggung jawab dan melaksanakan tugas-tugas demi mencapai tujuan bersama (Lay, 2001, p. Sebagai pemimpin Kristen, seseorang mengetahui bahwa tugasnya adalah untuk membimbing dan bukan mengatur orang. Ia harus membebaskan diri dari jerat nafsu Aukedudukan dan kuasaAy, dari belenggu Aumemainkan peranan sebagai Allah yang tidak pernah salahAy, serta dari keinginan untuk memperalat sesama melalui Auperaturan-peraturan yang menguntungkan dirinya sendiriAy. Karena itu, hal-hal yang penting bagi seorang pemimpin Kristen yang efektif adalah: Hubungan Pemimpin Kristen dengan Tuhan Seluruh proses kehidupan Kristen . aik keselamatan, pertumbuhan iman maupun Aukepemimpinan KristenA. di mulai berdasarkan keputusan kedaulatan anugerah Allah. Seorang pemimpin Kristen adalah seorang dipilih berdasarkan inisiatif Allah Apabila Allah yang memulai segala sesuatu, maka Dia pula yang menjamin, memperlengkapi, memampukan dan memakai seorang pemimpin untuk tujuan-tujuan-Nya yang agung. Dalam kamus . Kristen, tidak ada yang bersifat AukebetulanAy. Allah yang memilih, memperlengkapi, mengutus seorang pemimpin pada setiap waktu, tempat, situasi, kondisi, dan arena, termasuk pada abad XXI yang penuh dengan tantangan ini. Pekerjaan Allah sajalah yang menjamin kepastian eksistensi dan kinerja pemimpin Kristen! Konsistensi seorang pemimpin untuk berjalan di dalam Roh Ku- dus ditentukan oleh hubungannya yang konsisten dengan Tuhan. Hubungan yang konsisten ini menolong seorang pemimpin untuk terus memelihara Aukasihnya yang mula-mulaAy (Why. 2:1-7. Yer. Hubungan dengan Tuhan yang terpelihara dengan baik akan memungkinkan dia untuk menerima dirinya sendiri, keluarganya, serta orang-orang lain dalam kepemimpinannya . engan segala kekuatan, kelemahan, aspirasi dan pergumulan yang ad. Lay . 1, p. mengungkapkan bahea pemimpin yang demikian rela menerima setiap orang dalam lingkup kepemimpinannya sebagaimana mereka ada dan berusaha untuk mengembangkan potensi mereka (Ef. 4:11-. Hal inilah yang dinamakan Auhati seorang pemimpinAy (Ams. Pemimpin Kristen yang benar harus juga menyadari bahwa Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Pemimpin Yang Agung (Mat. Karena Allah sendiri sebagai pemimpin agung telah menciptakan alam semesta dan segala isinya dalam keteraturan, maka Ia juga menetapkan perlu adanya kepemimpinan dalam alam semesta yang menata, menggerakkan, mengelola dan mengatur segela sesuatu untuk tujuan kekal-Nya. Manusia yang diciptakan dalam gambar Allah, telah ditentukan sebagai pemimpin-pemimpin. Berangkat dari pemahaman tersebut, maka kepemimpinan merupakan bagian drai teologi dengan landasannya yang kokoh dalam berita Alkitab. Alkitab memiliki kekayaan yang luar biasa dalam menjelaskan selukbeluk kepemimpinan, mulai dari profil seorang pemimpin, proses menjadi pemimpin sampai kepada suksesi kepemimpinan. Kebutuhan akan seorang pemimpin sejati secara holistik dalam segala sektor semakin urgen. Pemimpin yang visioner, memiliki karakter/integritas yang handal, cakap dan takut akan Tuhan semakin dibutuhkan pada masa kini. Kembali kepada prinsip-prinsip Alkitab merupakan sumber yang benar dalam mewujudkan hal tersebut. Beban dan tanggungjawab yang berat selalu berada di pundak seorang pemimpin. Ia harus senantiasa mengandalkan Tuhan serta memohon kekuatan dan kemampuan dari-Nya dalam melaksanakan tu- Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 gas-tugas yang berat tersebut. Disamping itu seorang pemimpin yang menerima kapasitas dari Allah perlu memakai kapasitas tersebut dalam menyusun rencana kerja dan melaksanakan dengan pertolongan Tuhan. Dengan kemampuan dari Tuhan, maka seorang pemimpin akan memiliki motivasi dan sikap yang selalu didorong untuk maju dan pantang menyerah. Dia juga memotivasi para bawahannya untuk memiliki sikap dan perilaku yang rindu untuk meraih keberhasilan dalam pertolongan Tuhan. Pemimpin Kristen yang baik adalah seorang pemimpin yang memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus. Tidak terdapat pemimpin yang ideal dan sempurna di dunia ini. Namun terdapat pemimpin yang AuberimanAy dan bukan sekedar AuberagamaAy. Pemimpin tersebut telah mengalami kasih, pengampunan dan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Pemimpin yang demikian akan menjadi AugembalaAy yang senantiasa adil, bijak dan bajik. Ia akan mengayomi, membela dan menyejukkan, seperti Kristus. Sang Juruselamat! Pertumbuhan Rohani Pemimpin Kristen Secara Pribadi Kematangan pribadi seorang pemimpin hanya dihasilkan melalui pertumbuhan . yang terus menerus. Pemimpin-pemimpin Kristen akan tetap mengalami pertumbuhan apabila sikap hidupnya . memang memenuhi syarat-syarat pertumbuhan. Disiplin diri misalnya, bukan suatu mode atau metode melainkan harus menjadi bagian integral dari kehidupannya. Dalam konteks kepemimpinan Kristen, kematangan pribadi senantiasa ditandai dengan kehadiran beberapa komponen antara lain menyangkut pertumbuhan Karakter pemimpin Kristen. Kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain tidak terletak pada wewenang formal yang dimiliki, tetapi ditentukan oleh karakternya. Istilah AukarakterAy berarti kualitas moral yang signifikan dalam kepribadian seseorang yang menyebabkannya mempunyai pengaruh yang positif dalam lingkungannya (Lay, 2001, p. Efektivitas kepemimpinan tidak tergantung pada pengalaman kerja, tingkatan . dan latar belakang pendidikannya, melainkan pada pembaharuan karakter seorang pemimpin secara terus menerus. Fred Smith . eperti dikutip oleh Susabda, 1990, p. dengan tepat menegaskan bahwa kepemimpinan yang efektif bermula dari karakter. Apabila para pemimpin jatuh, itu lebih sering disebabkan oleh karena adanya cacat pada karakter ketimbang karena kurangnya kompetensi. Semakin besar tanggung jawab kepemimpinan, semakin berat beban dan tanggung jawab seorang pemimpin maka semakin dibutuhkan karakter yang kuat. Bila tidak maka ia akan AupatahAy di tengah jalan. Itulah sebabnya siapa diri kita lebih penting daripada apa yang kita lakukan. Kepemimpinan sejati adalah karakter pemimpin itu sendiri dan daya tahan/kesinambungan kepemimpinan diuji oleh kekuatan karakternya (Arthanto, 2002, p. Menurut Efesus 4:2, karakter Kristiani yang penting adalah: rendah hati, lemah lembut, sabar, dan saling membantu. Keempat karakter ini bertumpu pada karakter dasar yaitu kasih . Dalam Galatia 5:22-23, kasih adalah buah Roh Kudus yang dinyatakan dalam delapan dimensi/sifat, yaitu: sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan Karena karakter kasih dan semua bentuk ekspresinya tersebut adalah buah Roh Kudus, maka tidak ada jalan lain kecuali seorang pemimpin haruslah seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus, dan berjalan di dalam Roh Kudus (Lay, 2001, p. Allah memanggil para pemimpin dan mempercayakan sesuatu yang besar untuk dilaksanakan oleh pemimpin. Di dalamnya menyangkut pekerjaan Allah, orang-orang yang dipimpin, pelayanan, sumber-sumber dan kapasitas/kemampuan yang diberikan oleh Allah sebagai kepercayaan-Nya. Karena itu seorang pemimpin yang dapat dipercaya adalah mereka yang bertanggungjawab penuh atas apa yang dipercayakan oleh Allah kepadanya. Seorang pemimpin memiliki kebutuhan utama untuk terus bertumbuh dalam pribadi dan kepemimpinannya bersama dengan para pengikutnya. Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. Pertumbuhan atau perkembangan pemimpin mutlak, baik kepribadiannya maupun kerohaniannya serta kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pemimpin Dengan Jiwa Seorang Pelayan Tuhan Yesus Kristus adalah teladan yang agung mengenai pemimpin yang melayani. Dia telah membuktikan bahwa Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya untuk menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk. Peristiwa salib merupakan bukti yang nyata akan klimaks keberadaan Tuhan Yesus sebagai pemimpin pelayan. Robert K. Greenleaf, . alam Susabda, 1990, p. seorang pakar riset dan pendidikan manajemen profan telah menegaskan hal yang sama mengenai servanthood ini: AuPemimpin pelayan adalah pertama-tama seorang pelayan yang dimulai dengan suatu perasaan alami bahwa seseorang ingin melayani, melayani terlebih dahulu. Kemudian barulah datang pilihan yang diputuskan dengan sadar yang menginspirasikan seseorang untuk Orang ini berbeda sekali dengan dia yang pertama-tama adalah seorang pemimpin. Orang yang duluan menjadi pemimpin dan yang duluan menjadi pelayan adalah dua tipe yang berbeda secara Ay Kenneth Blanchard juga menyatakan hal yang sama ketika ia menyebutkan mengenai tiga aspek kepemimpinan, yaitu hati yang melayani . ervant hear. , kepala atau pikiran yang melayani . ervant hea. dan tangan yang melayani . ervant (Anonimus, t. , p. Dalam prinsip Kerajaan Allah pelayanan bukan batu loncatan untuk keagungan. melayani itu sendiri adalah keagungan, satu-satunya jenis keagungan yang otentik. Kristus yang adalah Tuhan atas semua manusia. Ia telah menjadi pelayan bagi Dengan mengikatkan kain penyeka kaki dipinggang-Nya. Ia bersimpuh untuk membasuh kaki para rasul. Kini Ia meminta kita melakukan yang sama seperti yang dilakukan-Nya, untuk mengenakan jubah kerendahan hati dan saling melayani dalam kasih (Stott, 2000, pp. Jiwa seorang pelayan merupakan komponen yang sangat penting dalam pertumbuhan pribadi pemimpin Kristen. luar konteks servanthood, kepemimpinan dan manajemen gereja tidak akan menghasilkan pertumbuhan dari orang-orang yang dipimpin. Pemimpinpemimpin yang berkarisma hanya akan menghasilkan pengikut-pengikut buta, dan manajemen yang baik hanya akan membuahkan robot-robot pelayan organisasi (Susabda, 1990, p. Integritas Sebagai Nilai Kehidupan Istilah AuintegritasAy memang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena artinya merupakan kesatuan dari kejujuran, harga diri, dan kualitas pribadi yang dapat dipercayai . Integritas menunjuk mengenai keadaan menjadi lengkap, merupakan kesatuan. Bila seorang pemimpin mempunyai integritas, perkataan dan perbuatannya sesuai, seorang pemimpin adalah diri pemimpin, tidak peduli dimana dirinya dan bersama siapa. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas tidak membagi loyalitas . ikap mendu. , dan tidak berpura-pura . Seorang pemimpin yang memiliki integritas adalah orang yang AuutuhAy, mereka bisa diidentifikasi dengan kesatuan pikirannya. Seorang yang memiliki integritas tidak memiliki apapun untuk disembunyikan, dan tidak punya apapun yang ditakuti. Kehidupan mereka seperti kitab yang Dengan kata lain, seorang yang memiliki integritas adalah orang yang menetapkan sistem norma untuk menilai semua kehidupan. Integritas bukanlah apa yang pemimpin lakukan, melainkan siapa pemimpin tersebut. Setiap manusia menghadapi keinginan-keinginan yang saling bertentangan. Dalam hal ini, integritas merupakan faktor yang akan menentukan kemenangan. Integritas akan menetapkan aturan dasar untuk memecahkan masalah Mengapa seorang pemimpin membutuhkan integritas? Pertama, integritas pada diri pemimpin akan melahirkan kepercayaan pada para pengikut. Kedua, integritas mempengaruhi efektivitas pelayanan seorang pemimpin. Ketiga, integritas akan memudahkan meningkatkan standar tanggung jawab kepemimpinan. Pemimpin harus hidup dengan standar Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 lebih tinggi daripada pengikutnya. Dalam konsep dunia, seorang pemimpin justru mendapatkan hak lebih banyak mengiringi tanggung jawab yang semakin berat. Dalam pelayanan Kristen yang terjadi adalah sebaliknya. Semakin tinggi tingkat kepemimpinan seseorang, justru ia semakin melepaskan haknya, sementara tanggung jawabnya meningkat. Keempat, integritas menghasilkan reputasi yang kuat bagi seorang pemimpin, bukan hanya citra diri semata. Citra diri adalah pandangan orang terhadap seorang pemimpin, sedangkan integritas adalah siapa diri kita sesungguhnya. (Arthanto, 2004, pp. Pemimpin yang memiliki integritas tidak akan memakai cara-cara dunia untuk mencapai tujuan organisasi. Ia tidak akan menyuap, ia tidak akan memutar balikkan kebenaran untuk tujuan apapun Ia berani membayar harga, dimusuhi, tidak disukai, kehilangan popularitas, dan kesepian demi untuk kebenaran yang dipercayainya. Ia tidak merasa rugi kehilangan waktu dan tertundanya suatu rencana demi kepentingan pertumbuhan pribadi dari orang-orang yang dipimpinnya. Ia tidak merasa malu untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf. Keterbukaan dan kejujurannya ditempatkan dalam ikatan Aukasih agapeAy . Kor. , sehingga keduanya selalu saling membangun (Susabda, 1990, p. Pada akhirnya seorang pemimpin yang memiliki integritas akan tercermin di dalam kehidupannya yang rendah hati, bukan hamba uang, loyal dan taat pada pimpinan di atasnya, dapat bekerja sama dengan orang lain, mengasihi Tuhan dan sesama, memelihara kekudusan hidup, memiliki sikap yang militan, disiplin, tekun, dan bertanggungjawab. Integritas juga berkaitan dengan motivasi seorang pemimpin. Motivasi adalah penyebab dari segala tindakan manusia. Motivasi merupakan alasan-alasan yang menggerakkan manusia untuk melakukan sesuatu. Motivasi tidak terlihat, sesuatu yang tersembunyi namun sangat menentukan AuhidupAy dan AumatinyaAy manusia. Motivasi yang murni akan mendorong seorang pemimpin yang berkualitas sekalipun di tengah-tengah tantangan, penderitaan, kekurangan dan berbagai ujian. Motivasi yang tidak mur- ni akan membuat pemimpin tidak berkualitas, tetapi hanya melayani diri sendiri. Ambisi dalam diri seseorang . ermasuk pemimpi. , bukanlah sesuatu yang Ambisi akan terwujud, benar-tidaknya melalui Aumurni atau tidak murninyaAy sebuah motivasi. Kepedulian Sebagai Hakikat Hidup Tuhan Yesus dengan jelas sekali mengatakan. Auperbuatlah apa yang kamu suka orang lain perbuat kepadamu,Ay (Mat. Kata-kata ini mengandung pengertian yang begitu mendalam yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mempunyai kematangan pribadi. Tanpa kematangan pribadi, pemahaman, penghayatan dan penerapan dari katakata tersebut selalu AubiasAy dan berat sebelah. Kematangan pribadi selalu ditandai dengan kepekaan terhadap perasaan sesama. Kasih yang sejati tidak pernah lahir dari pemilihan pribadi atas mana yang harus lebih dikasihi. Seorang pemimpin Kristen bukanlah seorang manajer atau pemimpin rohani. Panggilan dan tugasnya yang utama bukanlah mengorganisir orang-orang untuk mencapai sasaran dan target organisasi. Karena dibandingkan dengan kepentingan AupertumbuhanAy dari setiap individu yang dipimpinnya, maka rencana, sasaran dan target organisasi . agaimanapun baikny. menjadi sekunder. Kepedulian seorang pemimpin terhadap sesama berkaitan dengan sikap rendah hati . Kehidupan seorang pemimpin yang rendah hati dibuktikan dengan sikap dan perilaku yang tidak menampilkan diri atau orang yang senantiasa berkarya di belakang layar. Pemimpin yang demikian adalah pemimpin yang senantiasa berbahagia karena jaminan dan penyertaan dari Allah serta memiliki karakter yang menghadapi segala tantangan, jujur dalam segala hal serta tidak kompromi dengan perkaraperkara yang jahat. Pemimpin yang rendah hati adalah pemimpin bersedia untuk namanya tidak dikenal atau tidak di sebut-sebut namanya. Pemimpin-pemimpin tersebut bersedia untuk tidak menjadi favorit dan mendapatkan pujian dari masyarakat umum. Kehidupan dan pelayanan mereka hanya berdasar- Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. kan pengabdian semata. Allah menghendaki para pemimpin untuk hidup bahagia dan berkenan memakai para pemimpin untuk membuat orang lain hidup berbahagia pula, sekalipun bukan bergantung pada suasana maupun keadaan lingkungan. Pujian yang berlebihan kerapkali menjadi jerat seorang pemimpin. Akan tetapi pemimpin juga sering menghadapi fitnah dan cercaan yang pedas. Allah yang telah menetapkan seorang pemimpin akan memberi pertolongan pada waktunya sehingga pemimpin tersebut akan tetap tegar. Pemimpin yang rendah hati dan mengabdi sebagai hamba Tuhan akan dipakai oleh Allah dalam membangunkan, membaharui, dan menyegarkan umat Allah yang pada gilirannya akan memobilisasi umat Allah untu melayani jiwa-jiwa yang terhilang, dibawa pada Tuhan Yesus Kristus. Sang Penebus dan Juruselamat. Pemimpin adalah alat yang dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya bagi umat-Nya dan orang-orang berdosa. Teladan Kehidupan Alkitab kerapkali menyaksikan bahwa salah satu keunikan dari kepemimpinan Kristen adalah menjadi model yang dapat diteladani (Yoh. 13:15. Flp. 3:17. 1 Tes. 1:7. 2 Tes. 3:17. 1 Tim. 4:12. Tit. 2:7. 1 Pet. 5:3. Diteladani artinya dicontoh sikap dan perilakunya yang baik. Meskipun demikian dalam konteks kepemimpinan Kristen, kata AuditeladaniAy memiliki makna yang lebih luas. AuModel yang dapat diteladaniAy dapat berarti: Pertama, ajaran dan perkataannya menghasilkan perubahan hidup orang yang mendengar (Rm. Semakin jelas konsep kebenaran yang diajarkan, semakin mudah pendengar menangkap dan mentransfer kebenaran itu dalam perbuatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin Kristen yang dapat diteladani adalah pemimpin yang mampu menghadirkan kebenaran firman yang ia beritakan dalam konsepkonsep yang jelas dan mudah dicerna. Kedua, praktik hidup yang konsisten dengan apa yang diajarkannya merupakan kekuatan yang mendorong orang lain untuk meneladani dia . Tim. Pemimpin Kristen yang hidupnya konsisten dengan apa yang diajarkan dengan sendirinya menjadi model yang Tuhan Yesus. Guru yang Agung adalah contoh yang paling sempurna. Edisi Injil yang paling efektif sebetulnya melekat di bawah kulit manusia. Efektivitas Yesus sebagai seorang guru adalah ketika Ia adalah berita itu sendiri. Kesatuan antara kata dan perbuatan dalam hidup seorang pemimpin akan menghasilkan proses AuindentifikasiAy dalam diri orang-orang lain. Dari sudut Aupola tingkah lakuAy, orang-orang tersebut bertingkah laku sama seperti si dari sudut AumotivasiAy, mereka terdorong untuk mencontoh apa saja yang dilakukan si pemimpin. dan kedua hal ini adalah proses yang biasanya sedikit demi sedikit mengubah hidup mereka yang dipimpin. Identifikasi hanya akan terjadi apabil secara konsisten pemimpin Kristen mempraktikkan apa yang ia ajarkan. Ketiga, otentisitas atau keaslian/ kemurnian yang dimanifestasikan secara nyata memiliki dampak yang sangat kuat dalam pertumbuhan pribadi sesamanya. Seorang pemimpin Kristen tidak perlu menjadi Auseorang lainAy. Aubermain sandiwaraAy atau Aumemakai topeng pendeta yang idealAy, supaya diteladani pengikutnya. Karena apa yang akan diteladani adalah Aubagaimana Allah hadir dan bekerja secara unik dalam kehidupannya sendiriAy. Kerapkali kebahagiaan para pemimpin dan bawahannya apabila sasaran mereka telah tercapai. Luapan kebahagiaan muncul karena adanya jaminan dari Allah yang memberi kebahagiaan. Dalam menghadapi berbagai persoalan, pemimpin yang baik akan sabar terhadap segala rintangan-rintangan besar, jujur dalam segala hal serta tidak kompromi dengan sesuatu yang tidak benar. Pemimpin tersebut adalah pemimpin yang memiliki sikap dan perilaku yang menjadi teladan bagi orang-orang yang dalam kebingungan atau kesukaran. Pemimpin yang demikian akan membuat para pengikutnya bahagia dan menjadi model yang dapat diikuti oleh setiap pengikut-pengikutnya, sehingga mereka akan berhasil untuk mencapai dan meraih sasaran yang dituju. Pada akhirnya menjadi model yang dapat diteladani benar-benar merupakan tantangan kepe- Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 mimpinan Kristen sepanjang zaman. Menjadi model bukanlah sesuatu yang dapat dipelajari melalui buku teks, kuliah-kuliah dan kegiatan-kegiatan rohani. Lamanya seseorang belajar di sekolah teologi, tinggi dan banyaknya gelar teologi yang ia miliki, bahkan bakat-bakat berkhotbah dan mengajar itu sendiri tidak dapat menjamin seorang pemimpin untuk menjadi model yang diteladani. Ia harus mulai dari kelahiran baru, secara konsisten terus menerus berjalan dalam pimpinan Roh Kudus dan pertumbuhan pribadinya tidak boleh berhenti. Ia harus memiliki jiwa seorang AumuridAy yang abadi (Yes. 50:4-. (Susabda, 1990, pp. Pembelajar Yang Abadi Belajar adalah proses seumur hidup. Belajar menunjukkan sikap Aumiskin di hadapan TuhanAy, sikap lapar dan haus akan kebenaran dan sikap yang ingin maju. Yang penting dalam hal ini adalah keseimbangan dalam belajar, baik melalui pengalaman hidup dengan Tuhan dan sesama maupun memperlengkapi diri dengan pengetahuan . dan ketrampilan . Belajar bisa kepada orang yang lebih tua, pemimpin, guru. bisa juga dengan sesama rekan dalam pelayanan, bahkan bisa dengan orang yang dipimpin atau orang yang lebih muda dari si pemimpin (Arthanto, 2004, p. Untuk menghadapi tantangan dalam kepemimpinan Kristen pada zaman ini, pemimpin Kristen harus memiliki jiwa Aumurid yang abadiAy. Artinya, dia harus menyadari bahwa meskipun ia bertumbuh . aik secara rohani, karakter, pengetahuan dan ketrampila. , ia tidak pernah berhenti untuk menjadi seorang murid. Ia tidak boleh Auberhenti untuk bertumbuhAy atau peranannya dalam kepemimpinan Kristen akan tidak efektif atau akan mati. Yesaya 50:4-6 berbicara mengenai Aupemimpin dan pengajarAy yang juga adalah seorang murid. Hanya Aulidah seorang murid, yang bisa memberi semangat baru kepada orang-orang yang letih lesuAy . hanya telingan seorang murid, yang peka untuk mendengar . dan hanya sikap seorang murid yang rela mendengar apa saja yang Tuhan ajarkan . Sikap . yang seperti inilah yang memungkinkan seorang pemimpin meneladani Tuhan Yesus Kristus yang rela menderita untuk domba-domba tuntunan-Nya . Yoh. Sikap seorang pemimpin yang akan menentukan apa yang dilihat dan didengar, bahkan apa yang dipikirkan dan akan dilakukan. Sikap seorang murid harus dimiliki oleh setiap pemimpin Kristen, karena kepemimpinan Kristen sangat ditentukan olehnya. tidak mungkin merubah sikap dari orang-orang yang dipimpinnya, apabila ia sendiri menikmati hidup dengan sikap alamiah yang sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Kepemimpinannya gagal apabila ia sendiri menjadi contoh dari orang yang hanya mau mendengar dan mempelajari hal-hal yang ia sukai dan setujui. Kepemimpinannya akan membuahkan AukepasifanAy. Aukepatuhan butaAy. AurutinisasiAy, dan Aupertengkaran dengan mereka yang berinisiatifAy (Susabda, 1990, pp. Salah satu faktor yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin adalah pengembangan SDM-nya. Di dalam kekristenan memiliki pijakan yang kuat dalam upaya pengembangan SDM tersebut, yakni penjelmaan Allah menjadi manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus. Selama hidup-Nya di dunia. Tuhan Yesus senantiasa melayani, memperlengkapi, memuridkan, memampukan serta mengutus murid-murid-Nya. Mempersiapkan dan mengembangkan seseorang adalah bagian dari misi Tuhan Yesus, misi yang memiliki fokus kepada Kerajaan Allah. Karena itu sangat Alkitabiah dan tepat apabila seorang pemimpin memiliki kesediaan untuk AumenjelmaAy, mempersiapkan, menguatkan, memampukan, memperlengkapi dan memberdayakan SDM untuk AumenciptakanAy seorang pemimpin baru, pemimpin masa depan. Demikian juga membutuhkan suatu proses yang panjang dalam AumenciptakanAy seorang pemimpin . engembangan SDM). Di sini dibutuhkan suatu pembentukan yang bersifat holistik. rohani, karakter, ketrampilan, daya tahan, dan pengetahuan. Disinilah perlu adanya proses mentoring dan coaching dari pemimpin yang berpengalaman untuk bersedia membagikan hidup, pengalaman, ke- Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. trampilan dan pengetahuan sebagai upaya pembentukan SDM, pemimpin yang baru sebagai bagian dari misi Kristen. Ao Pada akhirnya seorang pemimpin dapat menjadi pemimpin yang efektif, apabila ia senantiasa mengembangkan dirinya, baik karakter, pengetahuan, keahlian ketrampilan sosial dan kerja serta pengalaman secara kontinyu atau terbiasa. Demikian juga AuefektivitasAy seorang pemimpin adalah kapasitasnya dalam membangun hubungan dan mengembangkan orang yang dipimpinnya dalam lingkup organisasi. Para bawahan yang diberdayakan dan diberi kesempatan oleh seorang pemimpin merupakan salah satu bukti bahwa pemimpin tersebut adalah efektif (Tomatala, 2005, pp. Kepemimpinan Yang Efisien Kepemimpinan yang efisien menyangkut kuantitas dan produksi yang dihasilkan oleh seorang pemimpin dalam kinerjanya secara pribadi bersama dengan para bawahannya. Dimana seorang pemimpinan menerapkan faktor-faktor AuefektivitasnyaAy yaitu: karakter, pengetahuan, keahlian ketrampilan sosial dan kerja serta pengalaman di dalam AuefisiensiAy yang tinggi dan produktif. Pemimpin yang efisiensi adalah pemimpin yang mengelola waktu, sumber daya manusia serta biaya yang ada padanya secara optimal untuk mencapai hasil yang maksimal, bagi kepentingan dan tujuan bersama (Tomatala, 2005, pp. Karena itu, hal-hal yang penting bagi seorang pemimpin Kristen yang efisien adalah: Visi Mewujudkan Kenyataan Sesuai Harapan Visi penting bagi seorang pemimpin sehingga dapat menjalankan kepemimpinannya dengan terarah (Siswanto, 2017, p. Amsal 29:18a menyatakan: AuBila tidak ada visi, manusia kehilangan kendali . iar dan berbuat semaunya sendir. Ay. Visi diberikan Allah dalam segala bidang untuk mengendalikan umat manusia dari keinginan mengisi bidang-bidang kehidupan semaunya sendiri. Visi diberikan sesuai dengan rencana Allah yang berdaulat dan natur manusia sebagai peta dan gambar-Nya. Lepas dari kedua hal ini, manusia kehilangan kemanusiaannya. Manusia sangat membutuhkan visi dari Allah, oleh karena hanya berjalan di bawah terang visi-Nya manusia menjadi manusia seutuhnya. Kebenaran ini didukung oleh natur daripada visi itu sendiri, diantaranya: Pertama, visi adalah kebenaran supranatural yang diberikan Allah kepada pribadi tertentu . ukan kepada kelompo. yang terbeban untuk Aupekerjaan AllahAy. Apa yang dapat disebut sebagai Aupekerjaan AllahAy bukanlah hanya hal-hal yang Ausecara langsungAy berkaitan dengan agama dan keselamatan jiwa semata. Alkitab menyaksikan bahwa hal Aumenaklukkan dan mengerjakan bumiAy (Kej. 1:28 dan Ef. dan hal Aumemikirkan kesejahteraan umat manusia (Mat. 25:31-46 dan Am. 5:22-. juga termasuk pekerjaan Allah yang dipercayakan kepada manusia. Visi diberikan kepada individu-individu yang AuterbebanAy untuk hal-hal yang secara iman Kristen disebut sebagai Aupekerjaan AllahAy. Visi tidak sama dengan perencanaan atau ide manusia yang naturnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada modal dan kondisi yang ada. Pada saat visi diterima, seringkali kondisinya belum memadai sehingga reaksi negatif dari orang-orang lain bermunculan. Hanya orang yang benar-benar AuterbebanAy yang akan mengerjakan visi dengan setia. Karena beban untuk Aupekerjaan AllahAy adalah bagian integral dari natur manusia sebagai peta dan gambarNya. Kedua, biasanya visi diberikan Allah secara nyata meskipun penggenapannya bertahap. Visi melibatkan manusia dalam suatu proses pertumbuhan yang tidak pernah berhenti. Oleh sebab itu. Alkitab menyaksikan bahwa disamping AubebanAy, maka setiap individu tertentu yang mendapat visi dari Allah harus menjawabnya dengan AuimanAy. Karena iman adalah Audasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihatAy (Ibr. Memang Alkitab tidak selalu mencatat secara terperinci kesulitan dari pergumulan yang dihadapi hamba-hamba Tuhan dalam melaksanakan panggilan visi Allah. Hanya oleh karena iman, mereka bisa bertahan dan melalui pergumulan-pergumulan itulah mereka bertumbuh, baik me- Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 reka sendiri maupun orang-orang yang dipimpinnya. Pertumbuhan itu sendiri adalah manifestasi dari natur manusia sebagai peta dan gambar Allah. Ketiga, biasanya visi memiliki permulaan dan akhirannya, oleh sebab itu ada masanya visi tertentu tidak berlaku lagi, sudah out of date sudah ketinggalan zaman. Sehingga pengulangannya hanya bernilai Auprogram dan rencanaAy pribadi atau organisasi. Bagaimanapun baiknya, tetap tidak dapat lagi disebut sebagai visi dari Allah. Manusia boleh saja belajar dari pengalaman orang-orang lain. Namun hanya visi yang membuat manusia memahami akan ketergantungannya kepada Allah. Kerapkali ide-ide yang Audirasakan baruAy muncul dalam benak pemimpin, tetapi visi yang sejati dari Allah tidak dihasilkan oleh karena perpaduan dari berbagai pengalaman. Benar seperti yang dikatakan dalam Amsal 29:18b tersebut, karena tanpa visi maka kepemimpinan Kristen hanya akan membuat kekristenan menjadi organisasi dunia. Susabda . 0, pp. mengungkapkan bahwa bagaimanapun baiknya tetap tidak menghasilkan Ausesuatu yang baruAy, baik dalam pertumbuhan setiap pribadi orang Kristen maupun dalam pengenalan akan Allah yang hidup (Rat. 3:22-. Pada satu sisi, tidak semua orang dipanggil untuk menjadi pemimpin dan menerima visi. Namun pada sisi yang lain, setiap pribadi . memiliki potensi yang sama untuk menjadi pemimpin, sebagai ciptaan termulia dalam peta dan gambar Allah. Karena itu setiap manusia memiliki potensi yang sama untuk menjadi pemimpin yang visioner. Memang visi bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya. Namun setiap pribadi dapat menemukan visi dari Allah atas hidupnya maupun kegunaannya bagi Pada akhirnya apabila kita telah menemukan visi yang sejati dari Allah, maka setiap pribadi yang menerima visi tersebut seyogyanya mengembangkannya untuk tujuan kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama. Visi adalah suatu penglihatan ke masa yang akan datang. Untuk mencapai suatu visi, maka perlu ditopang oleh nilai-nilai kehidupan para pemimpin dan kelompoknya yang benar. Nilai-nilai seperti kendaraan atau rambu-rambu jalan yang memberi arah sekaligus batas-batas dalam perjalanan kepemimpinan dan tugas-tugas dalam mengaplikasikan Kekristenan memiliki nilai tambah, sebab sumber iman dan praksis kehidupan berasal dari kebenaran Allah dalam firman-Nya. Seorang pemimpin Kristen yang hidup sepadan atau konsisten sesuai dengan firman Allah dalam pikiran, perkataan, perasaan dan tindakannya, maka ia juga memiliki nilainilai hidup yang benar berdasarkan firman Allah. Dengan demikian seluruh aspek kepemimpinannya memiliki arah yang jelas serta panduan yang teguh berdasarkan nilai-nilai kepemimpinan berdasarkan firman Allah. Visi hanya akan menjadi impian yang abstrak, apabila tidak diejawantahkan dalam misi. Hal-hal yang akan dicapai pada masa yang akan datang hanya merupakan idealisme yang kaku, apabila tidak ada hal-hal yang merupakan tindakan nyata yang harus dikerjakan untuk mewujudkan masa Karena itu, apabila sebuah visi telah dirumuskan, maka harus diikuti dengan misi yang menguraikan hal-hal yang akan dikerjakan . dan target untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan demikian kepemimpinan memiliki tujuan yang jelas, rencana aksi serta realisasi pelaksanaan yang tepat. Giat Bekerja Visi saja tidak akan menghasilkan apa-apa apabila tidak diwujudnyatakan dalam tindakan berpikir, berencana dan bekerja yang disertai kerelaan bersusah payah atau kemauan membanting tulang. Visi yang dibarengi kerja keras merupakan karakteristik tokoh pemimpin dalam sejarah. Musa, misalnya, ia tidak hanya menerima visi mengenai suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya. ia harus menghimpun, menyatukan dan mengatur orang Israel sehingga berubah dari suatu gerombolan menjadi suatu bangsa, serta memimpin mereka melintasi gurun yang penuh marabahaya dan kesukaran sebelum mereka sampai ke Tanah Perjanjian tersebut. Sama halnya dengan Nehemia. Setelah ia menerima Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. visi mengenai pembangunan kembali Yerusalem, ia mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun tembok serta senjata-senjata untuk melindunginya. Thomas Alva Edison mendefinisikan jenius itu sebagai Au1% inspirasi . dan 99% perspirasi . Ay. Harus ada kombinasi yang seimbang dan terpadu antara visi dan kerja keras, impian dan realitas, minat yang membara dan ketrampilan terapan praktis. Tanpa impian dan visi, usaha kita akan kehilangan arah dan semangat. namun tanpa kerja keras dan proyek-proyek nyata, impian itu akan menguap (Stott, 2000, pp. Dalam diri manusia baik secara individu maupun kelompok serta situasi dan kondisi sosial sangatlah kompleks. Karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki komitmen rohani yang tebal, suci, militan, trampil dan berhikmat. Hal-hal ini tidak datang dengan sendirinya, namun membutuhkan sebuah proses journey & formation yang panjang dalam diri seorang pemimpin. Dengan demikian proses pembentukan seorang pemimpin haruslah berwawasan holistik, yang menyentuh segenap aspek hidup pemimpin tersebut, baik pribadinya, rohaninya, kemampuannya, kelenturannya, maupun Pentingnya Perubahan/Inovasi Pemimpin yang berinovasi adalah pemimpin yang selalu mencari ide-ide baru untuk mengingkatkan mutu dan hasil. Apabila ia seorang yang mengenal kebenaran firman, maka ia akan menyadari bahwa kerinduannya untuk selalu menemukan hal yang baru, semata-mata lahir dari natur panggilannya sebagai salah satu anggota tubuh Kristus. Ia memang dipanggil untuk memimpin, dan itu hanya dapat terlaksana apabila ia selalu berinovasi. Inovasi merupakan lawan dari status quo. Status quo adalah keadaan AumandegAy yang anehnya kerapkali justru AudinikmatiAy oleh banyak pemimpin Kristen karena kesuksesan dan kekerabatan yang memberikan kepuasan dan rasa aman . Begitu status quo sudah memberikan sistem kehidupan yang dinikmati, maka muncullah godaan untuk menying- kirkan inovasi atau semangat yang menghidupi kepemimpinan. Sebenarnya akar kata AukepemimpinanAy . adalah to lead atau memimpin, dan memimpin selalu berarti Auadanya perpindahanAy meninggalkan status quo menuju sesuatu yang lebih Jiwa Auanti-inovasiAy kerapkali dimanifestasikan dalam sikap Autakut perubahanAy. Autidak berani mengambil resikoAy, dan Aupuas dengan apa yang adaAy. Ini merupakan faktor dan semangat yang melawan Allah, yang selama manusia masih hidup, selalu membimbing ke arah pertumbuhan yang lebih sempurna. Apa yang menjadi target pertumbuhan setiap individu Kristen tidak pernah akan tercapai apabila pemimpin gereja tidak memiliki jiwa yang berinovasi (Susabda, 1990, p. Pemimpin Yang Sabar Ketekunan merupakan salah satu kualitas kepemimpinan yang paling utama. Dalam setiap upaya mewujudnyatakan visi selalu ada tantangan yang muncul. Segera suatu kegiatan yang baik dimulai, kekuatan-kekuatan yang menentangnya pasti akan muncul. Namun sifat ajaib dari pekerjaan Allah ialah semakin dilawan semakin subur. Mereka yang hanya ikut-ikutan akan mudah menyerah ketika dilanda kesukaran dan bahaya. Tidak demikian dengan seorang pemimpin sejati. Ia memiliki kelenturan mental guna menampung dampak kegagalan dan ketabahan guna mengatasi kelelahan dan kelesuan serta hikmat yang mampu mengubah batu sandungan menjadi batu loncatan. Sebab disamping visi dan kerajinan bekerja, pemimpin yang sejati itu memiliki karunia ketekunan sebagai tambahannya (Stott, 2000, p. Jangan keliru memahami, ketekunan bukanlah sinonim dari keras kepala. Pemimpin sejati tidak tuli terhadap kritikan. Sebaliknya, ia dengar-dengaran kepada kritikan serta menimbang-nimbangnya, dan tidak jarang mengubah programnya senada dengan kritikan tersebut. Namun keyakinannya yang kuat takkan kunjung goyah karena kritikan. Ia tidak akan menyimpang dari panggilan Allah baginya. Bagaimanapun perlawanan yang muncul sehubung- Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 an visi dan misinya itu atau pengorbanan apa pun yang dituntut oleh visi dan misi tersebut, ia takkan mundur, melainkan tetap bertahan dengan tekun. Metode dan Perilaku Kepemimpinan yang Efisien Di atas telah diungkapkan bahwa pemimpin yang efisiensi adalah pemimpin yang mengelola waktu, sumber daya manusia serta biaya yang ada padanya secara optimal untuk mencapai hasil yang maksimal, bagi kepentingan dan tujuan bersama. Karena itu seorang pemimpin yang sejati tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, namun juga harus memiliki serangkaian metode dan perilaku/kebiasaan kepemimpinan supaya dapat menjadi pemimpin yang menghasilkan . Banyak sekali pemimpin yang memiliki kualitas yaitu karakter dan integritas, akan tetapi pada saat menjadi pemimpin formal justru tidak efisien sama sekali karena tidak memiliki metode maupun perilaku kepemimpinan yang baik. Tidak banyak pemimpin yang memiliki kemampuan metode dan perilaku kepemimpinan ini, sebab hal tersebut tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah formal. Oleh sebab itu, setiap institusi perlu terdorong untuk memperhatikan ketrampilan dalam kepemimpinan. Dengan kata lain metode dan perilaku kepemimpinan akan melengkapi para pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan metode kepemimpinan diantaranya: Pertama, para pemimpin perlu memperlengkapi diri dengan manajemen yang benar. Manajemen melibatkan aspekaspek penting seperti: . Perencanaan, yaitu upaya yang merangkum seperangkat kegiatan/pekerjaan yang dilakukan berkenan dengan usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian, yaitu proses penataan tugas dan penempatan orang yang tepat bagi setiap tugas pada suatu struktur dalam suatu organisasi. Memimpin, yaitu proses pelaksanaan kerja atau aktualisasi kinerja yang dilakukan oleh pemimpin bersama dan dengan melalui orang serta . Mengawasi, yaitu tindakan pemastian kerja, yang memberikan keyakinan serta kepastian kepada pemimpin mengenai apakah pelaksanaan kerja dilaksanakan sesuai dengan perencanaan ataukah tidak (Tomatala, 2006, p. Kedua, seorang pemimpin yang efisien sekaligus efektif adalah seorang yang sangat responsif. Artinya dia senantiasa tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang dipimpinnya. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap masalah maupun tantangan yang dihadapi oleh organisasinya. Pemimpin juga dituntut untuk memperhatikan kebutuhan para anggota, karena mereka akan sulit untuk melayani dan berpartisipasi dalam pelayanan jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar kehidupan mereka (Objantoro, 2017, p. Ketiga, seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya . erformance coac. Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi, mendorong dan memampukan pengikutnya dalam menyusun peencanaan . ermasuk rencana kegiatan, target maupun sasaran, rencana kebutuhan sumber daya dan sebagainy. , melakukan kegiatan sehari-hari . dan pengendalian serta mengevaluasi kinerja dari orang yang dipimpinnya. Disamping seorang pemimpin memiliki karakter dan metode kepemimpinan yang baik, seorang pemimpin harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin yang efisien, diantaranya: Pertama, pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpinnya, namun sungguh-sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan Yesus Kristus. Artinya hidup dalam perilaku yang sejalan dengan firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukannya. Kedua, pemimpin sejati memusatkan perhatian kepada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan menjadi berkat lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk memperoleh penghargaan, namun untuk melayani sesamanya. Dan dia lebih Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. mengutamakan relasi atau hubungan yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata. Ketiga, pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi dan sebagainya. Keempat, setiap hari senantiasa menselaraskan . dirinya terhadap komitmen untuk melayani Tuhan dan sesama. Melalui solitude . eheningan/refleks. , prayer . dan scripture . embaca, merenungkan dan melakukan firman Tuha. (Anonimous, t. , pp. Kelima, pemimpin yang efisien memiliki orientasi pada sasaran. Dalam konteks pendewasaan, orientasi itu adalah kesetiaan untuk melaksanakan mandat yang diberikan oleh Tuhan (Kej. 1:28. 2:15. Mzm. 115:6. Mat. 28:18-20. Mrk. 16:15-16. Luk. 24:47-49. Yoh. 20:21-22. Kis. Dia juga menetapkan prioritas untuk menilai segala kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran. Keterlibatan dalam pelayanan atau kegiatan yang sejajar dinilai dari sudut komitmen terhadap pencapaian sasaran (Flp. 1:20-22a. 3:7-. (Lay, 2001, p. Hubungan Dalam Organisasi Yang Sehat Kekristenan memberikan penekanan yang kuat terhadap hubungan yang diwujudkan dalam kasih . dan persekutuan . Hal ini telah dilaksanakan oleh Allah terlebih dahulu yang telah mengutus Tuhan Yesus Kristus sebagai Penebus dan Juruselamat yang memulihkan/mendamaikan relasi orang Kristen dengan Dia. Orang Kristen dipanggil oleh Allah dalam satu persekutuan . dalam kasih. Oleh karena itu dalam kepemimpinan dan organisasi Kristen yang sehat, mengembangkan hubungan yang sehat pula merupakan hal sangat mutlak. Hal-hal yang tercakup dalam kaiatannya dengan kesehatan hubungan keorganisasian dalam kepemimpinan Kristen diantaranya adalah: Prioritas Seorang Pemimpin Kristen Seorang pemimpin Kristen adalah hamba Tuhan yang harus memberi pertangung jawaban kepada Kristus, karena itu ia harus menentukan priori- tas-prioritas yang tepat atau hal-hal mana yang harus menjadi Auutama atau terdahuluAy dalam kehidupan dan pelayanan sebagai hamba Tuhan. Ada hal-hal yang sebenarnya tidak merupakan AuprioritasAy dalam diri pemimpin Kristen sekalipun tidak harus diabaikan, misalnya pendidikan, karier, kesenangan, hobi, harta kekayaan, kedudukan, dan lain sebagainya. Ada beberapa prinsip, yang seharusnya menjadi prioritas seorang pemimpin Kristen berkaitan dengan membina hubungan: Pertama, keluarga lebih penting daripada pelayanan. Lembaga pertama yang Tuhan buat adalah lembaga pernikahan atau keluarga. Mutu pelayanan kita ditentukan oleh sebuah keluarga! . ika sudah berkeluarg. Kualitas dari pelayanan bukanlah organisasinya, manajemennya ataupun materi. Mutu pelayanan dan gereja ditentukan oleh keluarga! Seseorang yang tidak bisa mengatur/ mengurus keluarga, tidak boleh mengatur rumah Tuhan . Tim. Kita adalah hamba-hamba yang sombong dan bodoh, apabila pelayanan kita sukses, tetapi keluarga kita terabaikan. Tepat sekali jika ada yang mengatakan bahwa: AuKita harus membawa istri dan anak-anak kita keluar untuk membeli es krim atau mie, daripada menghadiri pertemuan panitia keuangan, paling tidak sekali sajaAy. Kedua, kesetiaan lebih penting daripada persaingan. Sekalipun seorang pemimpin Kristen adalah hamba Tuhan, namun kerapkali oleh karena sifatnya yang berdosa, selalu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita tidak pernah puas dengan apa yang Tuhan beri dan percayakan pada kita. Karena sering muncul iri hati terhadap potensi dan keberhasilan, muncullah pula persaingan yang sebenarnya tidak Tuhan kehendaki hal itu terjadi. Sebenarnya Tuhan mencari kesetiaan bukan kesuksesan, seperti firmanNya: AuBanyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besarAy (Ams. 20:6. Luk. 16:10. Ketiga, kasih lebih penting dari kemampuan/karunia-karunia/ketrampilan. Paulus menegaskan bahwa ada orang-orang yang memberitakan Injil . dengan maksud yang tidak baik . engki Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 dan perselisiha. , tetapi ada yang melakukannya dengan maksud . yang baik yaitu kareka kasih (Flp. 1:15-. Yang menjadi harapan dari Paulus bagi dirinya sendiri dan jemaat adalah supaya menghasilkan buah kebenaran (Flp. 1:11, . Namun buah akan dihasilkan penuh apabila kasih makin melimpah (Flp. Kehidupan, keluarga, doa dan pelayanan kita harus di dasari oleh kasih . Kemampuan/karunia-karunia/ketrampilan rohani dan alami yang Tuhan berikan bagi pemimpin Kristen begitu penting, tetapi tidak lebih penting dari Peran Pemimpin Kristen Terhadap Yang Dipimpin Seorang pemimpin Kristen bukanlah polisi rohani, bukan pula jaksa atau hakim rohani atas mereka yang dipimpin, melainkan penolong bagi mereka yang dipimpin untuk bertumbuh supaya menjadi semakin menjadi dewasa. Kedewasaan seperti yang dimaksudkan dalam Efesus 4:13-14 mencakup tiga aspek penting, yaitu: Pertama. Pengetahuan. Pengetahuan di sini adalah pengetahuan mengenai kebenaran firman Tuhan sehingga orang-orang yang dipimpin mampu membedakan kebenaran . irman Tuha. dengan ketidakbenaran . jaran-ajaran pals. Kemudian dalam kerangka acuan kasih mereka terus bertumbuh Audi dalam segala hal ke arah Dia. KristusAy. Istilah segala hal di sini mencakup semua aspek dalam interaksi mereka dengan orang-orang lain sehingga hidup mereka sebagai orang-orang yang telah dipanggil Auberpadanan dengan panggilan ituAy (Ef. 4:1. 1 Pet. 1:14-. Kedua. Sikap hati yang benar dan mantap. Kedewasaan penuh menyebabkan seseorang tidak mudah dipengaruhi dan diombang-ambingkan (Ef. 4:13-. Sikap hati yang benar dan mantap seperti ini bersumber pada pengetahuan yang benar mengenai Kristus. Orang-orang yang demikian memiliki kerelaan dan kesediaan untuk melayani. Ketiga. Ketrampilan untuk melayani. Dalam Efesus 4:12 menegaskan. Auuntuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh KristusAy. Kata kerja bahasa Yunani yang digunakan dalam frase Aumemperleng- kapi orang-orang kudusAy sama dengan yang dipakai dalam Injil Matius, surat-surat Paulus, dan surat Ibrani, yaitu katartizo yang berarti antara lain: membereskan jala (Mat. , cakap mengajar orang lain . Tim. , memperlengkapi dengan segala yang baik (Ibr. Semua kata kerja dalam frase-frase ini berhubungan dengan ketrampilan. Ketrampilan atas dasar pengetahuan yang benar menyebabkan seseorang mampu untuk melayani (Lay, 2001, p. Demi mewujudkan hubungan yang berkaitan dengan sehatnya sebuah organisasi Kristen, maka seorang pemimpin Kristen harus menolong para pengikutnya dengan hal-hal sebagai berikut: . Memberikan visi dan aktivitas-aktivitas yang mungkin untuk dilakukan. Memberi semangat dengan menonjolkan segi-segi yang terbaik dari masing-masing pengikut. Mendorong mereka yang dipimpin untuk menggunakan kemampuan-kemampuan mereka dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk melayani kelompok. Mendengar secara aktif dengan memusatkan perhatian pada para pengikut yang sedang berbicara sambil mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memperjelas isi pembicaraan. Bersikap terbuka terhadap usul-usul atau gagasan dari mereka yang dipimpin. Membangun keterbukaan, menciptakan saling pengertian satu terhadap yang lain. Menolong anggota kelompok untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan dengan cara menerima semua yang mereka nyatakan sebagai tanggapan yang benar dan sungguh-sungguh. Peka menilai hubungan antar orang-orang yang dipimpin. Membangun keharmonisan dan kesepakatan, menyelesaikan masalah antar pribadi, menyelesaikan konflik-konflik dan ketidaksesuaian pendapat di antara anggota dengan cara menganalisa perbedaan-perbedaan tersebut secara obyektif dan berusaha mencari titik temu. Meningkatkan rasa kesatuan/kekompakan kelompok dengan memberikan kesempatan untuk bercakapcakap dengan terbuka. Membangun rasa percaya diri mereka yang dipimpin dengan merekomendasi anggota untuk melayani. Setiap anggota pada umumnya memiliki kemampuan lebih dari satu pe- Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. ran tersebut di atas. Sebuah organisasi yang sehat dan yang paling berhasil adalah organisasi yang dapat mengembangkan bakat kepemimpinan kepada anggota-anggotanya. Pemimpin Kristen dan Team Pelayanannya Kepemimpinan sebuah pelayanan pada umumnya berkembang dari seorang pemimpin karismatis kepada kepemimpinan team. Demikian halnya dalam dunia manajemen, di masa lampau yang disebut manajer efektif adalah manajer yang mengetahui segalanya, tegas dalam mengambil keputusan Namun di masa kini dan masa depan, manajer yang efektif adalah bila ia bersama-sama manajer yang lainnya dapat menyatukan berbagai pengetahuannya untuk memperoleh suatu solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Tuhan Yesus Kristus selama hidupnya menjadi contoh yang agung bagaimana Ia melatih dan memperlengkapi para murid untuk melayani dalam Ia selalu mengutus para murid berdua. Ia dalam hal-hal yang sangat penting selalu meminta penyertaan dari Yohanes. Yakobus dan Petrus. Dalam kasus mujizat 5 roti dan 2 ikan. Ia mengajak murid-murid untuk berdiskusi dan mengamati permasalahan yang ada serta kemungkinan solusinya. Dalam Perjanjian Lama, dengan jelas dikatakan bagaimana Musa diberi nasihat oleh Yitro untuk mengangkat pemimpin-pemimpin yang cakap supaya bisa memimpin bersama Musa secara team leadership. Adapun manfaat dari kerja team adalah: . Kualitas kerja semakin baik. Hasil pelayanan semakin berlipatganda, karena terjadinya sinergi. Tidak bergantung hanya kepada satu orang saja, memungkinkan proses kaderisasi berjalan dengan baik. Membangun sikap rendah hati dan saling menghargai. Kerja team pada akhirnya akan membawa pada pengambilan keputusan team. Maka istilah penting yang perlu dipahami dalam hal ini adalah konsensus, yang berarti kita bisa menerima sesuatu sebagai solusi suatu permasalahan dan kita semua setuju untuk melakukan apa saja sesuai yang diisyaratkan dalam hal yang telah diterima dan disepakati sebagai solusi tersebut. Konsensus tercapai apabila: . Anggota team telah didengar. Anggota team berterus terang dan jujur. Pandangan telah didengar. Informasi telah disebarkan. Anggota AumendapatkanAy keputusan. Anggota bisa AumendukungAy keputusan yang diambil. Adapun kiat-kiat dalam memperoleh sebuah konsensus adalah: . Jujur dan terus teranglah apabila mengungkapkan ide atau gagasan. Hindari menghakimi setiap gagasan dan ciptakan rasa aman. Bersedialah kompromi dan fleksibel untuk halhal tertentu. Ujilah keputusan dan masalah secara . Sejak awal sepakati masalah yang akan dibahas dan tujuan yang hendak dicapai. Pastikan setiap anggota team mendapat informasi yang sama. Beri waktu yang cukup untuk mencapai konsensus, namun jangan terlampau lama (Arthanto, 2004, pp. Dengan demikian membangun sebuah team yang kuat tidaklah terlepas dengan seni untuk memberikan kesempatan berkembang/bertumbuh bagi bakat, keahlian, kemampuan, gagasan/ide dan pengalaman dari semua anggota team secara penuh. Karena itu salah satu tugas utama kepemimpinan adalah menyediakan peluang yang kondusif supaya setiap pribadi bertumbuh ke arah kedewasaan penuh (Ef. 4:12-. Dalam relasi kedewasaan penuh, baik si pemimpin maupun orang-orang yang dipimpinnya terdapat apresiasi bukan saja terhadap sumbangsih dan talenta seseorang tetapi terutama terhadap orang itu sebagai pribadi (Lay, 2001, p. Hal ini akan mewujudkan hubungan yang sehat dalam sebuah organisasi yang sehat pula pada sebuah kepemimpinan Kristen. Mewujudkan dan Mengembangkan Kerjasama Pelayanan dalam hubungan yang saling bertumbuh dan mendewasakan antara pemimpin dan yang dipimpin akan membentuk kerjasama . Istilah sinergi berasal dari bahasa Yunani: sun artinya bersama-sama dan ergon artinya kerja. Jadi sinergi dapat didefinisikan sebagai Aukerjasama anta- Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 ra orang-orang yang sehati, sehingga hasil keseluruhan yang dicapai lebih besar dari pada hasil yang dicapai apabila masing-masing bekerja sendiriAy (Lay, 2001, p. Alkitab menyaksikan bahwa kepemimpinan Kristen atau kepemimpinan rohani hanyalah Ausalah satu karuniaAy di tengah karunia-karunia yang berbeda-beda dalam kesatuan tubuh Kristus (Rm. Kor. Ef. Dalam konteks kesatuan tubuh Kristus, karunia kepemimpinan bukanlah karunia terbesar yang diberikan kepada mereka yang lebih penting daripada anggota tubuh yang lain . Kor. 12:1. Kepentingannya hanyalah kepentingan dalam keunikan peranannya sebagai pemimpin, sama halnya dengan kepentingan dari setiap anggota tubuh yang lain, yang juga terletak pada keunikan peranan masing-masing. Dalam konteks kesatuan tubuh Kristus, setiap anggota penting dan setiap anggota memiliki keunikan peranannya dalam membangun tubuh Kristus. Oleh sebab itu, kerjasama dengan setiap anggota tubuh Kristus . ang tentunya berbeda watak/karakter, bakat, dan panggila. bukanlah suatu pemilihan melainkan suatu Ausyarat mutlak dan keharusanAy. Hidup ini penuh dengan tantangan-tantangan dan tugas-tugas kehidupan yang tidak mungkin dilakukan sendiri. Kerjasama secara Alkitabiah bukanlah sekedar membagi pekerjaan demi keringanan. Namun suatu manifestasi dari natur manusia sebagai peta dan gambar Allah, makhluk sosial, yang pertumbuhannya memang hanya terjadi melalui proses Aupenyesuaian diri dan saling mengisi kekurangan dengan sesamanyaAy. Kerjasama yang sejati adalah suatu proses yang sangat menyakitkan, karena harus diwujudkan melalui penyangkalan diri sendiri secara terus menerus. Kepemimpinan Kristen hanya merupakan suatu sarana yang kosong apabila berada di tangan pemimpin yang tidak mengenal kerjasama yang sejati. Ketakutan . atas kritik dan perbedaan pendapat, semangat pelayanan yang didasarkan atas jiwa kompetisi, kerjasama tanpa konflik yang jujur adalah tiga dari tanda-tanda utama dari kerjsama yang palsu dan mati. Kerjasama yang tidak menghasilkan pertumbuhan, baik dalam diri si pemimpin maupun mereka yang dipimpinnya (Susabda, 1990, 47-. Dalam kerjasama seperti yang diuraikan di atas, semua fungsionaris dalam sebuah lembaga/ organisasi atau jemaat memberdayakan fungsinya dalam saling membantu, saling menjaga integritas dan saling mengasihi. Dengan kata lain pada tahap ini, kasih . dioperasionalkan secara maksimal (Ef. 4:2-. Biasanya, operasionalisasi kasih ini dirumuskan dalam semboyan Asih-Asah-Asuh (Lay, 2001, p. KESIMPULAN Dalam perspektif Kristen, pemimpin adalah seorang yang dipanggil, dipersiapkan dan diberi kapasitas oleh Allah untuk melaksanakan misi-Nya. Pemimpin yang baik ditandai dengan karakter dan komitmen yang tebal, kecerdasan, ketrampilan dan Pemimpin yang baik juga dapat dipercaya, sebab dia menerima kepercayaan dari Allah dan manusia. Pada akhirnya menjadi seorang pemimpin merupakan dedikasi terhadap pengikut di dalam sikap hidup dan karyanya. Seorang pemimpin adalah figur panutan dari yang dipimpin. Segala sepak terjang seorang pemimpin pada umumnya ditiru oleh yang dipimpin. Maka seorang pemimpin Kristen sangat memerlukan energi rohani dan pengembangan kapasitas yang memadai. Oleh sebab itu, seorang pemimpin Kristen harus terus menerus bertumbuh di dalam hubungan dengan Kristus, serius dalam hubungannya dengan Allah serta senantiasa mengembangkan hubungan dengan mereka yang dipimpinnya. Allah yang memiliki inisiatif dalam memilih para pemimpin-pemimpin dalam pekerjaan-Nya. Dia juga memberikan kapasitas bagi para pemimpin dalam menjalankan tugastugas yang dipercayakan-Nya. Seorang pemimpin yang baik tidak boleh mengandalkan dirinya sendiri, tetapi harus memiliki ketergantungan kepada Allah dalam menjalankan tugas-tugas dari Tuhan yang kerapkali penuh dengan tantangan dan kesulitan. Be- Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi. ban dan tanggungjawab yang berat selalu berada di pundak seorang pemimpin. Ia harus senantiasa mengandalkan Tuhan serta memohon kekuatan dan kemampuan dari-Nya dalam melaksanakan tugas-tugas yang berat tersebut. Disamping itu seorang pemimpin yang menerima kapasitas dari Allah perlu memakai kapasitas tersebut dalam menyusun rencana kerja dan melaksanakan dengan pertolongan Tuhan. Dengan kemampuan dari Tuhan, maka seorang pemimpin akan memiliki motivasi dan sikap yang selalu didorong untuk maju dan pantang menyerah. Dia juga memotivasi para bawahannya untuk memiliki sikap dan perilaku yang rindu untuk meraih keberhasilan dalam pertolongan Tuhan. Karena itu disiplin kehidupan doa para pemimpin sangat mutlak. Seorang pemimpin Kristen senantiasa dituntut untuk memiliki prioritas untuk menyediakan waktu yang cukup secara teratur untuk mendalami, menghayati dan menerapkan firman Tuhan, memiliki penuntutan diri secara terus menerus untuk memDAFTAR RUJUKAN Anonimous. Kepemimpinan yang Melayani. Makalah yang tidak diterbitkan. Arthanto. Pemimpin dan Karakter. Makalah Pelatihan Pengembangan Mentor PESAT. Salatiga: Yayasan PESAT. Arthanto. Kepemimpinan. Makalah Kuliah pada Program Holistic Child Development. Salatiga: STT Terpadu PESAT. Djadi. AuKepemimpinan Kristen Yang EfektifAy. Jurnal Jaffray, 7 . : 16-30. Lay. Kepemimpinan yang Efektif dalam Pelayanan. Makalah Persekutuan dan Pelatihan Pelayanan PESAT. Bandungan: Yayasan PESAT. Objantoro. AuThe Contextual Church LeadershipAy. Dalam I P. Darmawan (Ed. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 . Ungaran: STT Simpson. Siswanto. AuPemimpin Sukses dari Perspektif Kepemimpinan KristenAy. Dalam I P. bangun dirinya supaya semakin memiliki kekuatan rohani, mental, intelektual dan jasmani. Pada akhirnya seorang pemimpin Kristen harus menyediakan waktu yang cukup untuk membagi hidupnya bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin Kristen bukanlah superman rohani. Ia tidak lebih dari seorang yang sedang dan akan terus menerus menjadikan dirinya sendiri murid Kristus. Dan sementara itu, ia juga dituntut untuk menolong mereka yang dipimpinnya menjadi murid Kristus sebagaimana yang sedang ia jalani. Dengan demikian seorang pemimpin Kristen adalah seorang yang sedang belajar dan sekaligus mengajar. Ia adalah seorang yang sedang melatih dirinya sendiri dan sementara itu juga melatih orang lain. Ia adalah seorang yang sedang terus menerus bertumbuh sekaligus menolong orang lain untuk dapat bertumbuh. Segala sesuatu yang sedang pemimpin Kristen pelajari dan latih akan membuat dia semakin paham dan trampil apabila hal itu dibagikan kembali kepada orang lain. Darmawan (Ed. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 . Ungaran: STT Simpson. Stott. Isu-isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Susabda. AuTantangan dalam Kepemimpinan dan Manajemen GerejaAy, dalam Menuju Tahun 2000: Tantangan Gereja di Indonesia. Bandung: Pusat Literatur Euangeliom GII Hok Im Tong. Tomatala. Pemimpin Yang Handal. Jakarta: YT Leadership Foundation/IFTK Jaffray. Tomatala. Kepemimpinan Kristen. Jakarta: YT Leadership Foundation/IFTK Jaffray. Tomatala. Anda Juga Bisa Menjadi Pemimpin Visioner. Jakarta: Media Penerbit Kristen YT Leadership Foundation. Volume 2. Nomor 1. Januari 2018 Tomatala. Kepemimpinan Yang Dinamis. Jakarta: YT Leadership Foundation/IFTK Jaffray dan Penerbit Gandum Mas Malang. Tomatala. Kepemimpinan. Manajemen dan Administrasi Gereja. Makalah Kuliah di ICDS Jakarta. Jakarta: ICDS. Marde Christian Stenly Mawikere. Efektivitas. Efisiensi, dan Kesehatan Hubungan Organisasi.