EKONOMI PEMBANGUNAN A^Caji2S 'SloDOcni ifflipn CScrionlung Hal 101 -113 PERANAN INVESTASI ASING LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Di NEGARA-NEGARA ASIATIMUR Suryawati Abstract In many developing countries. Foreign Direct Investment (FDI) is expected to accelerate economic development. For that reason, both host country and home country try to stimulate theflow of FDI. Thepurpose ofthis article is to examine whether FDI affects to economic growth in east Asian or not. Using ECM, the paper finds that a strong link between FDI and economic growth happens in the short run, meanwhile in the long run it comes in Indonesia and Philippines. In other hand. Granger Causality Test shows that in mat^ cases the high economic growth in East Asian attracts FDI. Thispaper suggests for host countries to be aware ofit. PENDAHULUAN Perekonomian negara miskin sering kali mengalami kesulltan untuk tumbuh karena mereka adaiah miskin. Persoalan itu sering disebut sebagai "lingkaran setan kemiskinan", atau "jebakan kemiskinan". Untuk melepaskan diri dari persoalan kemiskinan, suatu negara hams mampu melakukan akumulasi kapital melalui tabungan masyarakat, sehingga dapat dipergunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahap berikutnya. Akan tetapi, karena masyarakat miskin tidak memiliki tabungan yang cukup, maka akumulasi kapital tidak terjadi, sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk mengangkat diri dari kemiskinannya. Salah satu alteraatif yang ditawarkan para ahli pembangunan untuk mengatasi masalah ini adaiah pemanfaatan dana pinjaman dari luar Melalui cara ini kebutuhan investasi dapat dijembatani. Di samping persoalan kekurangan dana kapital, negara miskin juga menghadapi masalah manajemen penggunaan dana pinjaman luar negeri yang telah berhasil Sebagai ^ibatnya, efektifitas dana pinjaman luar negeri menjadi lebih bumk lagi, karena negara miskin belum bisa JEP Vol 5. No. menggunakannya secara efisien. Masalah tersebut di atas telah mendorong pemerintah di negara tersebut untuk lebih memilih penanaman modal secara langsung atau foreign direct investment ( FDI). Sampai saat ini konsep pembangunan dengan menggunakan modal asing masih sering menimbulkan perbedaan pendapat. Foreign Direct Investment (FDI) dipandang sebagai cara yang lebih efektif untuk men dorong pertumbuhan perekonomian suatu Dengan melalui FDI, modal asing dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kedalam proses pembangunan. Oleh karena itu, beberapa negara berkembang di Asia Timur, termasuk Indonesia, bemsaha memberikan insentif kepada masuknya modal asing dalam bentuk FDI ini. Disisi lain, negara pengekspor kapital juga memberikan insentif kepada sektor swastanya, bempa insentif pajak, jaminan dan asuransi atas investasi untuk mendorong FDl ke negara Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini: Faktor-faktor apa yang mempengaruhi besamya arus modal asing ke Indonesia khususnya dan negara Asia Timur pada Suryawati. PerananInvestasiAsing iangsung. umumnya, dan bagaimana pengaruh ekspor dan impor terhadap arus FDI ke negara-negara tersebut. Bagaimana pengaruh bantuan luar negeri, modal asing, dan ekspor terhadap perekonomian Indonesia dan beberapa negara - Asia Timur terpilih. Bagaimana pengaruh FDI terhadap ekspor netto dari beberapa negara Asia Timur terpilih. Periode pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dari tahun 1969 \9%6. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dari penanaman modal asing Iangsung di Indonesia dan negaranegara Asia Timur selama periode waktu tersebut, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untidc kebijakan Berdasarkan tujuan tersebut, dibuat tiga hipotesis, yaitu: Diduga bahwa meningkatnya arus pe nanaman modal asing Iangsung ke negaranegara Asia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan. Diduga bahwa meningkatnya arus pena naman modal asing Iangsung ke negaranegara Asia memiliki pengaruh yang > signifikan terhadap nilai perdagangan di negara tersebut. Diduga bahwa besamya pinjaman luar negeri (DEBT) yang dilakukan oleh suatu negara memiliki pengaruh yang kuat terhadap masuknya modal asing Iangsung dan tumbuhnya perekonomian Anegara yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi berganda linier untuk mengestimasi pengaruh faktor-faktor yang diduga mempenganihi arus masuk modal asing dan faktor-faktor yang diestimasikan mempengaruhi ISSN: 1410-2641 pendapatan domestik bruto yang di dalamnya adalah faktor FDI. Sesuai dengan rumusah hipotesa, maka model di dalam penelitian ini disusun guna melihat dan mengestimasi dua variabel utama, yaitu PDB. FDI serta EKSPOR. Persamaan peitama disusun untuk mengestimasi faktorfaktor yang mempengaruhi PDB dan juga peranan dari FDI serta utang luar negeri bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Per samaan kedua, didesain untuk mengetahui/ mengestimasi fektor-faktor yang mempengaruhi atau berperan untuk menentukan besamya FDI di negara-negara Asia Timur yang Sedangkan persamaan yang ketiga, adalah persamaan yang berusaha untuk mengestimasi seberapa jauh hubungan dan FDI terhadap pertumbuhan EKSPOR nasional negara-negara Asia Timur terpilih. Persamaan-persamaan itu dirumuskan sebagai berikut: Persamaan I: PDBt= ao aiFDI t a2DEBTi pt . i>0, a2>. Persamaan II: FDIt = fio jiiEKSPORi fi2lMP0Rt ftsDEBTi pi (Bi>0. Ii2>0. Persamaan i: EKSPORt =70 yi FDI 1 pi Di mana: DEBT = Bantuan luar negeri. FDI = Investasi asing Iangsung. EKSPOR = Nilai ekspor total negara ybs. IMPOR = Nilai impor total negara ybs. APDB = Nilai Pendapatan Domestik Bnitto negara ybs. = error term. ariabel penggangg. Model Koreksi Kesalahan (ECM ) Selain model dasar yang diestimasi dengan menggunakan metoda OLS tersebut, dalam penelitian ini model ekonometri yang juga digunakan adalah model koreksi kesalahan JEPVol 5. No. Su^awati. Pemnan Investasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 atau error correction model (ECM). Model Persamaan I-A: ini dipilih karena pada dasamya model ini konsisten dengan konsep kointegrasi, sehingga konsisten dengan model regresi Granger . , melalui teorinya Granger Representation Theorem berpendapat, bahwa jika variabel-variabel yang diamati membentuk suatu himpunan variabel yang berkointegrasi maka model dinamis yang sahih adalah ECM. Namun, jika variabelvariabel yang diamati tidak berkointegrasi DPDBt=ao aiDroit aaDDEBTt ai^SAti . i>0, a2>0, a3>. maka residual dari ECM tidak stasioner, sehingga hal ini memberikan indikasi bahwa spesiflkasi model yang digunakan tidak sahih, (Insukindro, 1. Persamaan ECM yang akan diestiraasi untuk meninjau hubungan jangka panjang dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian . ermasuk penelitian in. , menurut Granger dapat dibeftftik dengan pola baku sebagai berikut: DYi = eo ei DXt ezBXt e3B(Xt - Y. DXi = 00 eiDYt e2BYt e3B(Yt- X. Di mana: DY, = . -B)Yt = Y,-Y,. DX, = . -B)X, Y, dan X, adalah variabel yang diamati pada perlode ket B merupakan operasi kelambanan . ke Lebih lanjut persamaan model baku ECM tersebut dapat disederhanakan lagi menjadi: DYi = Go eiDXi e2BVt di mana Yt = variabel dependent X, = variabel-variable independen BV, - nilaiyangdiestimasi dariresidual regresi kointegrasi dalam periode sebelumnya. Dengan demikian, model ECM yang dipergunakan pada penelitian ini akan berubah menjadi bentuk persamaan sebagai berikut . Persamaan II-A: DFDI t=J3o 1DEKSPORt B2DIMP0Ri lisDDEBTt Ii4RESSn (Bi>0. Ii2>0. J53>0, ii4>. Persamaan i-A: DEKSPOR t = Yo yi DFD! i 72RESSt-i Di mana: DDEBT, = DFDIt Perubahan bantuanluarnegeri. Perubahan investasi asing DEKSPORt= Perabahannilai eksportotal DIMPOR t = Perubahan nilai impor total DPDB t = Perubahan nilai Pendapatan Domestik Brutto negaraybs. = error correction term (ECT^ RESS t. HASIL DAN PEMBAHASAN Kausalitas Granger Uji Granger akan menjawab pertanyaan apakah secara statistik seseorang dapat mendeteksi arah kausalitas . ubungan sebab akiba. apabila secara temporal terdapat hubungan lead-lag antara dua variabel. Secara dimaksudkan untuk mengetahui variabel ekonomi mana yang memiliki pengaruh pada variabel ekonomi yang lain, sehingga dapat diperkirakan arah sebab-akibat yang terjadi dari peristiwa ekonomi di beberapa negara tersebut Sedan^can, pasangan variabelvariebel yang diamati dengan menggunakan metoda kasualitas Granger ini adalah variabel-variabel FDI dengan Ekspor. FDI dengan PDB. FDI dengan Impor dan FDI dengan Debt. Dalam penelitian ini Model Granger menguji kasualitas dengan kelam banan . Hasil uji Granger dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut JEPVol 5. No. Suryawall. Peranan Investasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 Tabel 1 Hasil Uji Granger NulT'Hypothesis FDI is not Granqer caused bv Eksoor Ekspor is not Granger caused by FDI FDI is not Grangercaused by PDB PDBis not Granqercaused by FDI FDI is not Granger caused by Impor Impor is not Granger caused by FDI FDI Is not Granqercaused by Debt Debt Is not Granqer caused by FDI Keterangan: NllalF-statistik . Korea Singapura Indonesia 'Philipina Malaysia . Thailand^ berarti signifikan pada derajat 1persen ** berarti signifikan pada derajat 5 persen Tabel 1 merupakan hasil uji kausalitas Granger antara tlngkat Investasi Langsung Asing dengan beberapa variabel yang diduga mempunyai hubungan kausalitas, yakni variabel tingkat Ekspor. Pendapatan Domestik Bruto tingkat Impor, dan Utang Luar Negeri. Dari tabel di atas, tampak bahwa secara statistik ada perbedaan antara negara-negara di Asia Timur berkaitan dengan hubungan antara FDI dengan tingkat ekspor, impor. PDB, dan utang luar negeri. Secara umum, diketahui bahwa terdapat kausalitas searah dari tingkat ekspor, tingkat PDB, dan impor masing-masing negara dengan FDI yang masuk ke negara*tersebut. Tingkat Investasi Langsung Asing mem punyai hubungan kausalitas dengan tingkat ekspor pada negara-negara di Asia Timur, kecuali untuk negara Malaysia. Hal ini menggambarkan bahwa Investasi Langsung Asing yang ada pada negera-negara Asia Timur akan medorong tingkat ekspor pada negara-negara tersebut. Pada negara Malaysia tidak tampak secara nyata adanya hubungan kausalitas Granger antara tingkat ekspor dengan adanya Investasi Asing Langsung . Hal yang menarik adalah adanya fenomena yang cenderung berkebalikan antara kasus negara * berarti signifikanpada derajat JOpersen Thailand di satu pihak dengan negara-negara Asia Timur lain di pihak'lainnya. Di negara Thailand, pertumbuhan FDI ke negara tersebut menjadi pendorong yang penting bagi pertumbuhan ekspor keluar negara Masuknya modal asing ke Thailand telah mengakibatkan terjadinya peningkatan ekspor negara tersebut. Adanya "pengaruh FDI terhadap tingkat ekspor itu juga akan terlihat dari hasil regresi pada persamaan tiga . Sedangkan di negara-negara lain seperti Korea. Singapura. Indonesia dan Philipina. Justru eksporl^ yang menjadi pendorong kuat bagi tumbuhnya FDI ke negara-negara tersebut Dari sini terlihat, bahwa prospek ekspor sebagian besar negara-negara Asia Timur, telah mampu mengundang Investor asing untukmenanamkam modalnya di negara ini. Selain mempunyai pengaruh kuat terhadap tingkat ekspor dari Thailand dan Korea. Investasi Langsung Asing juga berpengaruh pada tingkat Pendapatan Domestik Bruto pada negara-negara di Asia Timur. Untuk negara Malaysia dengan Thailand memang tidak tampak hubungan kausalitas Granger antara FDI dengan PDB. Sementara pada negara Philipina, antara FDI dengan PDB tampak saling mempengaruhi. JEPVol 5. No. Suryawati. PerananInvestasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 Berkaitan dengan hubungan antara FDI dengan tingkat impor, tabel 1 menunjukkan, bahwa secara lunum di negara-negara Asia Timur tingkat impor mempunyai hubungan kausalitas searah ke FDI. Sehingga impor mempengaruhi FDI, dan bukan FDI mempe- nganihi impor. Sementara dalam hal tingkat utang luar negeri, tidak terdapat indikasi yang jelas dan seragam apakah debt mempengaruhi FDI atau sebaliknya. negara-negara Thailand dan Philipina, tampak adanya hubungan kausalitas antara Utang Luar Negeri dengan FDI. Di kedua negara tersebut, utang luar negeri secara signifikan mempunyai akibat pada tumbuhnya FDI yang masuk. Sementara di Malaysia dan Korea, justru FDI telah mendorong tumbuh nya utang luar negeri baru. hubungan teoritis jangka panjang, yaitu Model Koreksi Kesalahan (ECM). ECM dipergunakan untuk mengatasi adanya kemungkinan kesalahan atau perbedaan yang terjadi antara model teoritis dengan model statistik. Dengan demikian ECM dapat menjembatani antara analisis tabel silang, . aitu hubungan statistik jangka pende. , dengan pendekatan kointegrasi, yang merupakan indikator hubungan jangka ECM juga dapat menguji apakah variabel yang diamati berkointegrasi atau Pada analisis awal ini akan dibahas terlebih dahulu hasil estimasi model statis dari tiga persamaan, 1, 2,. 3, seperti yang telah diurai di atas. Analisis Estimasi Model Statis (OLS) pada Analisis Estimasi Model Stalls Persamaan Pertama Pada penelitian dilakukan . dengan menggunakan dua model ekono- Persamaan pertama . pada penelitian metri, yaitu model statis, dengan meng gunakan OLS, dan model dinamis, dengan menggunakan ECM. Model OLS dipergunakan untuk mendapatkan gambaran jangka pendek hubungan teoritis antara beberapa variabel yang terkait dengan FDI dan PDB, seperti tergambar dalam persamaan 1, 2, dan 3. Sedangkan model yang lain adalah model ini bertujuan untuk mengestimasi faktorfaktor yang mempengaruhi Pendapatan Domestik Bruto dan juga peranan dari Investasi Langsung Asing serta Utang Luar Negeri. Dari hasil regresi OLS ditemukan bahwa pada negera-negara di Asia Timur (Malaysia. Indonesia. Thailand. Korea. Singapura, dan Philipin. , dengan adanya investasi langsung asing mempunyai pengaruh positifterhadap pertumbuhan ekonominya. Tabel 2 Hasil Estimasi Regresi LinearPersamaan Pertama ,lndp. Var. Malaysia Thailand Singapura Korea Indonesia - Philipina Constant . FDI 18***. 25 A" DEBT (-1. R - SQuared D-Wstat F- stat Variabel dependenadalahPDB ' berarii signifikan padaderajat 1persen JEPVclS. No. berarii signifikan padaderajat 5 persen berarii signifikan padaderajat 10persen Suryawali. PerananInvestasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 Hubungan antara PDB dengan FDI pada negara-negara tersebut di atas secara statistik selama kurun waktu 1977 hingga 1995 mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dalam derajat 5 persen. Sementara itu Utang Luar Negeri pada sebagian besar negara di Asia Timur tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut, kecuali untuk negara Malaysia dan Philippina. Aitinya, di Malaysiadan Philippina, adanya utang luar negeri mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara di sebagian negara Asia Timur yang lain. Utang Luar Negeri (DEBT) ini tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pengaruh positif DEBT kepada PDB di kedua negara Malaysia dan Philippina tersebut mempunyai perbedaan yang cukup Peran DEBT kepada PDB Malaysia adalah sebesar 1,48 sementara di Philippina hanya 0,003. Dengan demikian. Malaysia merupakan salah satu dari sedikit negara yang mampu memanfaatkan utang luar negeri dengan sangat baik untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi negara. Merujuk pada uraian teori tentang per tumbuhan ekonomi suatu negara berkaitan dengan investasi langsung asing yang dibahas sebelumnya, secara empiris telah terbukti bahwa FDI mempunyai hubungan yang signifikan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, utang luar negeri yang secara teoritis juga memungkinkan terjadinya peningkatan PDB, temyata tidak terlalu banyak negara yang mampu menjadikannya sebuah Aitalisis Estimasi Model Statis (OLS) pada Persamaan Kedua Persamaan kedua . ini akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ataupun berperan untuk menentukan besamya Investasi Langsung Asing yang terjadi di negara-negara Asia Timur. Melalui per samaan itu akan dilihat hubungan antara FDI pengeluaran impor, dan utang luar negeri, secara bersama-sama. Hasil estimasi OLS pada persamaan kedua ini disajikan sebagai Tabel 3 Hasil Estimasi Linear Persamaan Kedua Indp. Var. Constant EKSPOR IMPOR DEBT Malaysia Thailand ' Slhqapura Korea Indonesia Phllipina A354. (-1. (-5. (-. A9. (-0. (-3. (-0. (-. A0. (-1. (-0. (A0. (-3. R-squared D-W stat F- stat Keterangan: Variabel dependen adalah tingkat Investasi Langsung Asing *** berarti signifikan pada derajat 1 persen ** berarti signifikan pada derajat 5 persen * berarti signifikan pada derajat 10 persen JEPVol 5. No. 2,2000 Suryawali. PerananInvestaslAsing Langsung. ISSN: 1410-2641 Se. cara umum, dari tiga variabel independen (Ekspor. Impor, dan Utang Luar Neger. yang temyata mempunyai hubungan signifikan secara statistik dengan tingkat pertumbuhan ekonomi (PDB) pada negaranegara Asia Timur adalah variabel ekspor. Sementara variabel lain tidak menunjukkan hubungan yang signifikan, kecuali untuk beberapa negara saja. Pada Indonesia dan Thailand, tingkat ekspor mempunyai hubungan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang secara statistik signifikan pada derajat lima persen. Sedang untuk negara Korea hubungan yang sama hanya terjadi dengan signifikansi pada derajat sepuluh persen. Analisis Estimasi ModelSiatis (OlS) pada Persamaan Ketiga Persamaan ketiga . akan m^pganalisis Investasi Langsung Asing pada negaranegara di Asia Timur. Hasil estimasi regresi, seperti terlihat pada tabel 4, menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara FDI dengan tingkat ekspor dalam derajat lima persen dan nilai koefisiennya positif. Hal ini berarti bahwa Investasi Langsung Asing mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat ekspor di negara-negara Asia Timur. Dengan kata lain. FDI di Asia Timur secara umum mampu mendorong per tumbuhan ekspor negara yang bersangkutan. Situasi ini memperkuat hipotesa yang menduga, bahwa penyebab utama terjadinya arus FDI di beberapa negara Asia Timur selama sepuluh tahun terakhir ini adalah adanya keterkaitan usaha antar perusahaan Multinasional (MNC) di negara asal dan negara tujuan FDI. hubungan antara tingkat ekspor dengan Tabel 4 Hasil Regresi Linear Persamaan Ketiga Indp. 'Var. (AA-. Malaysia A'indbhesiar. - Phlpina. :A Thailand' ' Slnga. Ura Korea 53*" . 19'** R - squared D-W stat F- stat Content FDI Keterangan: ** berarti signifikanpada derajat 5 persen Variabeldependen adalah tingkat Ekspor **A berarti signifikan pada derajat I persen * berartisignifikan pada derajat lOpersen JEPVoI 5. No. Suryawati. Peranan Investasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 Analisis Estimasi Model Dinamis (ECM Jangka Panjan. Pembentukan memungkinkan peneliti untuk menaksir komponen koeflsien regresi balk jangka pendek maupun jangka panjang. Pemben tukan model dimanls ini juga dapat menghlndarkan permasalah regresi lancung (Wickens dan Breusch, 1988, hal. Analisis Regresi Dinamis (ECM) pada Persamaan Pertama Persamaan . rror correction ter. pada model di atas, tampak bahwa yang signifikan secara statistik terjadi pada negara Korea. Indonesia, dan Philipina. Nilai t statistik yang signifikan pada derajat 10 persen ini mengindikasikan sahihnya spesifikasi model dan juga menunjukkan hubungan antara variabel dependen (PDB) dengan variabel independen (FDI dan Utang Luar Neger. bersifat jangka panjang atau ada kointegrasi antar variabel. Dari tabel 5 di atas, tingkat pertumbuhan ekonomi . iproksikan dengan PDB) untuk negara Malaysia. Thailand, untuk mod. dinamis ini telah dirumuskan Singapura, dan Korea tidak dipengaruhi oleh' pada bab sebeiumnya, yakni persamaan guna meiihat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga pengaruh dari adanya Investasi Langsung Asing dan Utang Luar Negeri (Deb. dalam jangka panjang. Berikut ini ditampilkan hasi! dari regresi model ECM dari per samaan 8 sebagai berikut: Investasi Langsung Asing , sementara untuk negara Indonesia, dan Philipina, adanya FDI mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk negara Indonesia, tingkat pengaruh dari FDI terhadap PDB sebesar 68,97. untuk negara Philipina pengaruhnya hanya sebesar 0,09. Mencermati nilai t-statistik residual Tabel 5 Hasil Estimasi ECM Persamaan Pertama A Indp. Var. Malaysia Thailand' Sinqapura . Korea Indonesia. Philipina. Constant . FDI (-0. (-0. DEBT A0. A3. A0. (-4. (-1. (-0. (A0. A0. A0. (-2. (Am Ressr-U R-squared A D-Wstal F- stat Keterangan: Variabel dependen adalah PDB ** berarti signifikan pada derajat 5 persen * berarti signifikan pada derajat 10 persen *** berarti signifikanpada derajat 1 persen JEPVolS. No. Suryawall. Peranan Investasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 untuk kegiatan produktif namun bersifat Faktor lain yang mempengaruhi PDB adalah Utang Luar Negeri. Secara umum pada negara-negara di Asia Timur, adanya Utang Luar Negeri mempunyai penganih negatif terhadap PDB. Pada Malaysia. Utang Luar Negeri mempunyai penganih negatif sebesar -2,18 dalam jangka pendek, untuk Thailand penganih negatifiiya sebesar -0,01 dan bersifat jangka pendek juta. Sementara untuk Korea, adanya Utang Luar Negeri memiliki penganih negatif sebesar-8,38 dan bersifat jangka panjang. Kliusus pada Philipina, utang luar negerinya' mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang meskipun nilai sangat kecil, yakni 0,001. Adanya utang luar negeri pada Indonesia dan Singapura, berdasar data tersebut di atas menunjukkan bahwa utang luar negeri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut. Kondisi ini sangat ironis, mengingat Utang Luar Negeri pada Indonesia jumlahnya sangat besar namun justru tidak mendukung pertumbuhan Hal ini sangat dimungldnkan karena penggunaan dana utang luar negeri bukan' Analisis Regresi D'mamis (ECM) pada Persamaan Kedua Persamaan kedua model dinamis . ersamaan 2A) ditujukan guna mengetahui variabel-variabel Investasi Langsung Asing dan seberapa besar tingkat pengaruh variabel-varaiabel Pada persamaan ini, variabel independen adalah tingkat Ekspor, tingkat Impor, dan Utang Luar Negeri. Hasil estimasi regresi jangka panjang ECM untuk persamaan kedua ini disajikansebagai berikut. Dilihat t-statistik . rror correction ter. pada tabel di atas, tampak bahwa yang signifikan secara statistik terjadi pada negara Thailand. Singapura. Korea. Indonesia, dan Philipina. Nilai t statistik yang sebagian besar signifikan pada derajat 5 persen ini mengindikasikan sahihnya spesifikasi model dan juga menunjukkan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen . Impor, dan Utang Luar Neger. bersifat jangka panjang atau ada kointegrasi antar Tabel 6 Analisis Regresi ECM Persamaan Kedua Indp. Var. Constant MaIavsia. EKSPOR (A2. IMPOR DEBT RessM) JHalland-' Sinqapura- i ' Kbrea^. Indonesia ^ . iPhllipina'-, . (-0. (-0. (Am (-. (-0. (A2. (A1. (-. A (-3. A0. A0. (A1. (-3. (A3. (A2. (-3. R-squared D-W stal F- stal Keterangan : Variabel dependen adalah FDI A** berarti signifikanpada derajat 1 persen JEPVol 5. No. 2,2000 ** berarti signifikan pada derajat 5 persen * berarti signifikan pada derajat 10 persen ISSN: 1410-2641 SuryawaU. Peranan Investasi Asing Langsung. Analisis Regresi Dinamis (ECM) pada Pada Malaysia, nilal Eskpormempunyai pengaruh negatif terhadap PDB dalam jangka pendek sebesar -0,09, nilal Impor berpengaruh postif sebesar 0,07 dalam jangka pendek, dan nilai Utang Luar Negeri mempunyai pengaruh negatif terhadap FDI Persamaan Ketiga Pesamaan ketiga model dinamis ini . ersamaan 3A) untuk melihat hubungan antara FDI dengan tingkat Ekspor dalam jangka panjang di negara-negara Asia sebesar -0,13. Untuk negara Thailand. Timur. tingkat Bkspor juga mempunyai pengaruh negatif dalam jangka panjang terhadap FDI. Sementara itu, bagi negara Indonesia, tingkat ekspor mempunyai pengaruh yang positif dalam jangka panjang terhadap FDI disajikan hasil estimasi regresi jangka panjang model ECM dari persamaan ketiga Pada tabel sebesar 0,02. yang Investasi Langsung Asingnya mempunyai pengaruh terhadap tingkat Artinya, baik dalam hubungan jangka panjang maupun jangka pendek, tingkat FDI di negara-negara Asia Timur tidak mempunyai pengaruh yang signifikan sebagai berikut. Dalam model yang dinamis ini tampak bahwa tidak satupun negara di Asia Timur Pengaruh nilai Impor terhadap FDI pada sebagian besar negara di Asia Timur mempunyai hubungan positif. Tingkat pengaruh Impor terhadap FDI yang paling tinggi terjadi dinegara Thailand, yakni sebesar 5,03. Sementara bagi Malaysia pengaruh Impor terhadap FDI hanya sebesar 0,07, bagi Singapura sebesar 0,21 dan bagi secara statistik terhadap tingkat Ekspor. Indonesia sebesar 0,01. Tabel 7 Analisis Hasil Regresi ECM Persamaan Ketiga Indp. Var. Contant Malaysia Thailand Sinqapura Korea Indonesia. Phillpina 90*** 27*** (-0. (-1. R-squared D-W slat F- stat FDI Ress(-I) Keterangan: Variabel dependen adalah tingkat Ekspor *** berarti signi/ikanpada derajat J persen ** berarti signifikan pada derajat 5 persen * berarti signifikan pada derajat 10 persen JEP Vol 5. No. Suryawati. PerenanInvestasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 SIMPULAN DAN SARAN Malaysia adalah satu dari sedikit negara Simpulan Analisis dan pembahasan yang dilakukan memberikan suatu gambaran bahwa FDI mempunyai peran yang cukup penting di dunia yang mampu memanfaa^an bagi pertumbuhan perekonomian di Asia Tlmur. Secara umum temuan stud! ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Modal Asing Langsung yang masuk ke negara-negara Asia Tlmur, secara umum mempunyai hubungan yang positif dan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) negara tujuan FDI. Namun demikian, hubungan ini hanya merupakan hubungan jangle pendek saja. Dalam uji ekonometri jangka panjang, dengan menggunakan metoda ECM, hubungan jangka panjang antara FDI dengan PDB hanya teijadi di Indonesia dap^ Philippina. Temuan ini menggambarkan bahwa, dengan perkecualian Indonesia dan Philippina, pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Asia Timur tidak terpengaruh oleh derasnya arus FDI yang masuk. Sebaliknya, dengan Uji kausalitas Granger terlihat bahwa, dalam lebih banyak kasus, justru pertumbuhan ekonomi (PDB) di negara-negara inilah yang telah menciptakan daya tarik bagi masuknya FDI. Di negara-negara Korea. Singapura. Indonesia dan Philippina. PDB berpengaruh sangat signifikan terhadap masuknya FDI ke negara Sedangkan untuk kasus. Malaysia dan Thailand. PDB dan FDI tidak menunjukkan adanya keterkaitan yang berarti. Di dalam jangka panjang, utang luar negeri (DEBT) berpengaruh negatif hagi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur ini, dengan perkecualian Philippina. Sedangkan di dalam jangka pendek, pada umumnya. DEBT tidak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, kecuali dalam kasus Malaysia. JEPVol 5. No. 2,2000 utang luar negeri bagi pertumbuhan ekonominya, meskipun hanya dalam hubungan jangka pendek. Namun demikian, bagi Malaysia dalam jangka panjang, utang juga berpengaruh negatif bagi pertumbuhan ekonominya. Hipotesis yang menyatakan bahwa FDI berpengaruh positif terhadap perkembangan ekspor temyata tidak dapat secara meyakinkan diterima melalui pengujian berbagai model. Dalam uji kausalitas Granger, pada negara-negara Korea. Singapura. Indonesia dan Philippina, hubungan yang terjadi justru berkebalikan dengan hipotesis yaitu, bahwa ekspor justru mempengaruhi FDI dan bukan FDI mempengaruhi ekspor. Tetapi, untuk kasus Thailand. FDI mempengaruhi ekspor, seperti dalam Sementara itu, dalam pengujian model dengan menggunakan model OLS FDI mempunyai hubungan yang positif signifikan dengan ekspor negara Meskipun demikian, hubungan tersebut hanya merupakan hubungan jangka pendek saja. Sedangkan dalam hal hubungan jangka panjang, dengan model ECM, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara FDI dengan besamya ekspor dari negara yang bersangkutan. Bahkan, sebaliknya dalam kasus Malaysia dan Thailand, terdapat hubungan jangka panjang yang negatif antara ekspor dengan FDI di negara tersebut. Hubungan jangka panjang positif hanya terjadi antara ekspor dan FDI di Indonesia, meskipun koefisieiinya sangat Simpulan ini memberikan gambaran pengusaha asing hanya tertarik untuk melakukan penanaman modal ke sebuah Suryawati. PerananInvestasi Asing Langsung. ISSN: 1410-2641 negara, apabila negara tersebut mempunyai peluang untuk berhasil didalam Dengan kata lain. FDI yang dilakukan di Asia Timur ini pada umumnya adalah FDI yang bermotif "trade barrier-circumventing'* bagi negara asal. Yaitu. FDI yang bertujuan melindungi negara asal darl potensi persaingan negara-negara tujuan FDI. Uji kausalitas Granger menunjukkan pelaksanaan Penanaman Modal Asing di suatu negara. Saran Untuk keperluan kebijakan ekonomi di Indonesia, perlu dilakukan pengamatan yang leblh detail mengenai motif FDI yang masuk ke Indonesia. Mengingat bahwa FDI terayata lebih banyak menguntungkan posisi per saingan negara asal dari pada negara tujuan bahwa impor mempunyai pengaruh FDI itu sendiri. yang kiat pada FDI, kecuali untuk kasus Malaysia dan Thailand. Sementara Untuk memperbaiki kinerja ekonomi secara makro, diperlukan kebijakan-kebijakan yang sangat selektif atas keputusankeputusan untuk menerima FDI dan bantuan luar negeri mengingat kedua komponen itu tidak terbukti pertumbuhanekonomi dalamjangka panjang. hubungan jangka pendek antara Impor dengan FDI hanya terjadi di Thailand. Hubungan jangka panjang antara kedua variabel impor dengan FDI ini terjadi di Korea Phllippina. Ini menandakan bahwa impor merupakan komponen yang penting bagi DAFTAR PUSTAKA