Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia pulcherrim. Sebagai Tabir Surya Terhadap Paparan Sinar UV Potential Extract of Poinsettia (Euphorbia pulcherrim. as a sunscreen against UV Elvina Veronica*. Ni Kadek S Chrismayanti. Putu S Dampati Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. Bali Jalan P. Sudirman. Dangin Puri Klod. Denpasar Barat. Bali 80232 *Penulis Korespondensi Email: veronicaelvina@gmail. Received: September 22, 2020 Accepted: February 18, 2021 Abstrak Paparan sinar Ultraviolet (UV) dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan eritema, sunburn, fotoalergi, serta memicu pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) yang mengakibatkan mutasi gen, penuaan dini, dan kanker kulit. Kanker kulit di Indonesia menempati urutan ke-tiga kanker terbanyak setelah kanker rahim dan kanker payudara. Tabir surya digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV walaupun banyak tabir surya menggunakan bahan kimia yang dapat menimbulkan kontak dermatitis dan alergi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman dengan kandungan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV. Kastuba (Euphorbia pulcherrim. merupakan tanaman hias yang mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Penulisan literature review ini bertujuan untuk mengkaji potensi kastuba sebagai tabir surya terhadap sinar UV. Ekstrak daun kastuba berpotensi sebagai tabir surya terhadap paparan sinar UV karena kandungan antioksidan flavonoid dan lainnya yang bersifat fotoprotektor, menghambat pembentukan ROS sehingga mencegah terjadinya mutasi dan proses pembentukan kanker kulit. Antioksidan pada kastuba membantu menyembuhkan luka bakar dan menstimulasi pembentukan fibroblas sehingga mampu mencegah photoaging dini akibat paparan sinar UV berlebih. Simpulan, ekstrak daun kastuba (Euphorbia Pulcherrim. berpotensi sebagai tabir surya terhadap paparan sinar UV. Kata kunci: Kastuba. Ultraviolet (UV). Antioksidan. Reactive Oxygen Species (ROS) Abstract Exposure to UV (Ultraviole. rays for a certain period can cause erythema, sunburn, photoallergies, and forms ROS (Reactive Oxygen Specie. which leads to gene mutations, premature aging, and skin cancer. Skin cancer in Indonesia ranks third after cervical cancer and breast cancer. Sunscreens can protect skin from UV exposure, although many sunscreens use chemicals that can cause contact dermatitis and other allergies. Various studies have shown that plants with antioxidants can protect the skin from exposure to UV rays. Poinsettia (Euphorbia pulcherrim. is an ornamental plant with antioxidant properties. This literature review aims to J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article examine the potential of the poinsettia as a sunscreen against UV rays. The extract of the poinsettia leaf has the potential to be sunscreen against UV exposure because the antioxidant content of flavonoids and other photo protectors, inhibits ROS, thereby preventing mutations and the process of ordering skin cancer. Antioxidants in poinsettia help heal burns and stimulate fibroblast to prevent premature photoaging due to excessive UV exposure. Conclusion. Kastuba leaf extract (Euphorbia Pulcherrim. has the potential as a sunscreen against UV exposure Keywords: Poinsettia. Ultraviolet (UV). Antioxidant. Reactive Oxygen Species (ROS) Pendahuluan Kanker kulit adalah salah satu penyakit kanker yang menjadi permasalahan serius di Kanker kulit disebabkan karena terjadi pertumbuhan sel kulit yang tidak terkontrol. Sebesar 5% penduduk dunia terkena kanker kulit melanoma dengan jumlah 132. 000 kasus setiap tahunnya dan 75% di antaranya menimbulkan kematian. 1 Di Indonesia, kanker kulit menempati urutan ke-tiga kanker terbanyak setelah kanker leher rahim dan kanker payudara dengan prevalensi kasus 5,9% hingga 7,8% setiap tahunnya. Salah satu penyebab kanker kulit yaitu karena radiasi sinar ultraviolet (UV) dari sinar 1 Sinar matahari memiliki gelombang bervariasi. Gelombang ultraviolet paling berbahaya bagi manusia. Sinar UV dibagi menjadi 3 jenis yaitu UVC dengan panjang gelombang 200-280 nm. UVB dengan panjang gelombang 280-320 nm, dan UVA dengan panjang gelombang 320-400 nm. Sinar UVC dapat merusak kulit walaupun hanya dalam hitungan jam. Sinar UVB dapat menembus epidermis kulit dan 1000 kali menimbulkan luka bakar . pada kulit jika dibandingkan dengan UVA. Sinar UVB secara tidak langsung dapat menyebabkan produksi radikal bebas, penuaan dini, serta proses kanker kulit tipe Squamous Cell Carcinoma (SCC) dan Basal Cell Carcinoma (BCC). 3,4,5 Tabir surya digunakan untuk meminimalisasi paparan sinar UV yang berlebih. Pada umumnya, tabir surya yang berasal dari bahan kimia seperti asam aminobenzoid, oksibenzone, dan cinnamate dapat menyebabkan reaksi adverse effects seperti kontak dermatitis, iritasi, reaksi fototoksik, fotoalergi, dan fotosensitivitas. 3,4,6 Berbagai penelitian terkait alternatif penggunaan tabir surya dari bahan aktif tanaman semakin meningkat. Hal ini dikarenakan beberapa senyawa dalam tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat melindungi kulit dari paparan sinyal UV. 7,8 Sebuah studi yang dilakukan di Spanyol terhadap 35 jenis tanaman tahun 2013 menunjukkan bahwa tanaman yang J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article memiliki aktivitas antioksidan terutama flavonoid pada umumnya dapat bersifat fotoprotektif terhadap kulit dan melindungi kulit dari paparan sinar UV serta dapat menstimulasi pertumbuhan fibroblas maupun kolagen yang dapat menyembuhkan penuaan dan mencegah photoaging. Tanaman kastuba (Euphorbia pulcherrim. merupakan tanaman hias yang memiliki daun kemerahan dan mudah ditemukan sebagai tanaman hias dan digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Lombok. Tanaman ini mengandung berbagai senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang beragam seperti flavonoid, tannin, dan saponin pada seluruh bagian tanaman tersebut baik akar, batang maupun pada daun kastuba. Kandungan aktivitas antioksidan tertinggi kastuba ditemukan pada bagian daun. 10,11 Belum ada penelitian yang membahas ekstrak daun kastuba dalam memberi perlindungan kulit dari paparan sinar UV. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dikaji potensi tanaman kastuba terutama bagian daun kastuba sebagai tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan UV berlebihan. Diskusi Sinar UV dan Dampaknya pada Kulit Paparan sinar UV terutama UVA akan menghambat proses polimerasi filamen aktin dan mengubah komponen fibroblas pada kulit karena penurunan sintesis kolagen. 12 Paparan sinar UVA dalam jangka lama, akan meregulasi pembentukan Matriks metalloproteinase (MMP. yang mendegradasikan protein matriks kolagen dan elastin sehingga akan menurunkan elastisitas kulit dan menimbulkan keriput maupun penuaan. 12,13 Sinar UVA juga dapat menimbulkan insensitivitas kulit terhadap cahaya dan solar urticarial. Sinar UVB memiliki dampak paling buruk terhadap kulit dibandingkan sinar UVC dan sinar UVA. 13 Sinar UVB menghasilkan protein cyclobutane-pyrimidine dimers (CPD. dan 6-4 pyrimidine-pyrimidone . -4PP) sehingga menghalangi transkripsi RNA, mengaktifkan MMPs. Heme-Oksigenasi-1 (HO-. , dan mengaktivasi gen p53 penginduksi apotopsis pada keratinosit dan memicu munculnya kanker. Paparan sinar UV akan membentuk Reactive Oxygen Species (ROS) di fibroblas dan keratinosit serta Reactive Nitrogen Species (RNS). Senyawa ROS dibentuk melalui jalur Mitogen-Activated protein Kinase (MAPK) dan menimbulkan reaksi peroksidase asam lemak pada membran fosfolipid sehingga merusak membran sel. Kerusakan membran diperparah dengan adanya peningkatan degradasi protein maktriks seluler akibat induksi MMP dan HO-1, sehingga membuat sel mengalami metastasis dan menjadi kerut. J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article Sinar UVC dapat menyebabkan sunburn dan desquamasi pada sel kulit. Sinar UVC juga dapat bersifat antibakterial. Sinar UVC pada panjang gelombang 222 nm tidak bersifat toksik. Studi in vivo Narita, dkk . intervensi pemaparan sinar UV pada tikus selama 24 jam menunjukkan bahwa radiasi sinar UVC dengan panjang gelombang 222 nm tidak menimbulkan kerusakan DNA maupun luka dan lesi pada epidermis kulit. Paparan sinar matahari berlebih dapat membuat kulit terbakar, iritasi, eritema . dan mengalami pigmentasi berlebih. Eritema terjadi akibat vasolidatasi pembuluh darah yang disebabkan reaksi sel mast melawan ROS dan melepaskan mediator histamin yang membuat kemerahan kulit. Fotoproteksi perlindungan kulit dikelompokkan menjadi primer seperti penggunaan tabir surya yang dapat memantulkan dan menghamburkan cahaya UV penyebab kerusakan kulit sekaligus melindungi kulit serta sekunder seperti antioksidan, osmolit, dan enzim DNA repair yang meminimalisir kerusakan kulit dengan mengganggu jalur photochemical. Berbagai penelitian terkait alternatif penggunaan tabir surya dari bahan aktif tanaman semakin meningkat. Hal ini dikarenakan beberapa senyawa dalam tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan dapat melindungi kulit dari paparan sinyal UV. 7,8 Berdasarkan studi Cefali, dkk . potensi fitokosmetika yang berupa emulsi flavonoid dengan kosentrasi 200 g/mL secara in vitro pada lini sel HaCaT menunjukkan bahwa fitokosmetik ini tidak menimbulkan iritasi bagi kulit, meningkatkan aktivitas antioksidan baik pada epidermis maupun dermis kulit, dan dapat melindungi dari paparan sinar UVA maupun UVB. Tanaman Kastuba (Euphorbia pulcherrim. Gambar 1 Tanaman kastuba (Euphorbia pulcherrim. 16 J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article Tanaman kastuba (Euphorbia pulcherrim. merupakan salah satu tanaman hias yang banyak ditemukan daerah subtropis dan tropis. Tanaman ini sering dijadikan tanaman hias karena braktea atau daun kastuba memiliki warna cerah yang menarik. Tanaman kastuba juga digunakan sebagai salah satu simbol pada perayaan natal hampir di seluruh dunia, termasuk di Amerika. Taksonomi tanaman ini . Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malpighiales Family : Euphorbiaceae Genus : Euphorbia Spesies : E. Masyarakat Lombok Timur sering menggunakan tanaman kastuba sebagai obat sakit gigi, obat luka luar, maupun sebagai bahan masakan. Daun kastuba mengandung antiinflamasi, antibakteri, serta antioksidan seperti terpenoid, saponin, flavonoid, tannin. Daun kastuba yang berwarna merah mengandung antosianin. 10 Rauf dan Muhammad . menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun kastuba memiliki efek penghambatan radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH) lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kloroform, etil asetat, dan n-heksana. Ekstrak metanol daun kastuba memiliki kemampuan menghambat radikal bebas DPPH tertinggi sebesar 90,22% pada konsentrasi ekstrak 500 g/ml dan konsentrasi terendah 20 g/ml dapat menghambat radikal bebas sebesar 24,94%. Tanaman Kastuba (Euphorbia pulcherrim. Sebagai Tabir Surya Penggunaan tanaman kastuba sebagai tanaman obat masih menjadi hal yang kontroversial karena banyak orang yang sudah terpengaruh mitos bahwa tanaman kastuba memiliki racun yang sangat membahayakan. Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini ternyata tidak berbahaya. Dari 793 kasus keracunan akibat racun tanaman kastuba yang dilaporkan, setelah ditelaah lebih teliti, sebesar 98,9% kasus keracunan tersebut bukan disebabkan oleh karena tanaman kastuba, melainkan karena sebab lainnya. Studi toksisitas yang dilakukan di Universitas Bayero tahun 2013 terhadap tikus Wistar dengan pemberian ekstrak daun kastuba secara oral maupun intraperitoneal dengan dosis 10 mg/kg, 100 mg/kg, dan 1. 000 mg/kg selama 28 hari menunjukkan J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article bahwa tanaman kastuba tidak memiliki efek toksik yang membahayakan. Kondisi fungsi dan histopatologis ginjal maupun hati tikus setelah diberikan ekstrak daun kastuba selama 28 hari tidak berbeda dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD50 ekstrak kastuba 807,89 mg/kg. 18 Penelitian serupa juga menunjukkan bahwa ekstrak kastuba tidak memberi efek toksik terhadap tikus pada dosis tertinggi percobaan tersebut yaitu 1. 000 mg/kg. Antioksidan mencegah pembentukan ROS di keratinosit dan fibroblas. Antioksidan juga dapat meningkatkan respon imun tubuh, dan mensupresi gen p53 yang dapat menyebabkan terjadinya kanker. 3 Antioksidan mendelokasikan elektron tidak berpasangan untuk menstabilkan radikal fenoksil yang terbentuk sesudah bereaksi dengan ROS. Antioksidan juga dapat membantu menyembuhkan luka bakar akibat paparan sinar UVB. Flavonoid seperti golongan antosianin dan quercetin secara umum dapat berperan sebagai fotoprotektor dengan meningkatkan mekanisme penyerapan sinar UV pada gelombang 240-280 nm dan 300-550 nm, mengurangi inflamasi, dan mencegah pembentukan ROS maupun mutasi pada gen yang menyebabkan gangguan pada kulit. 1 Flavonoid juga menurunkan peroksidasi lemak ROS sehingga dapat meningkatkan viabilitas dari pembentukan kolagen sehingga secara tidak langsung dapat mencegah photoaging. 20 Kinerja flavonoid lainnya dalam menghambat ROS yaitu dengan menghambat kinerja enzim Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate (NADPH), xantin oksidase, dan NADPH oksidase, serta mengkelat logam (Cu2 dan Fe2 ) sehingga mencegah reaksi redoks penyebab radikal bebas. Senyawa antioksidan triterpenoid juga dapat berperan mengkelat logam Cu2 dan Fe2 . Antosianin merupakan salah satu senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan flavonoid yang larut dalam air dan memunculkan warna oranye hingga merah gelap, ungu dan biru pada beberapa bagian tanaman. Pada tanaman kastuba, kandungan antosianin terdapat pada bagian daun, sehingga ada beberapa daun kastuba yang berwarna merah. Antosianin dibentuk dari hasil metabolisme phenylopropanoid dan biasanya terdapat di vakuola sel tanaman yang tidak memproduksi klorofil daun. 22 Antosianin juga dapat melawan radikal bebas serta berperan sebagai Saponin dapat membantu sintesis kolagen dan protein matriks seluler dalam pembukan fibroblas dan membantu proses penyembuhan luka . Saponin dapat meningkatkan proliferasi sel dan pembentukan kolagen pada sel HaCaT sehingga dapat mencegah terjadinya penuaan. Penelitian oleh Lee, dkk . secara in vitro menunjukkan bahwa saponin dalam ekstrak J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article ginseng dapat menyembuhkan sel dermal fibroblas manusia dengan konsentrasi terbaik yaitu 10 AAg/ml. Tanin merangsang pertumbuhan epidermis, menyembuhkan luka, reepiteliasi sel dengan mengendapkan protein lipid. Senyawa tanin dapat meredam ROS, mempercepat proses penyembuhan luka. Tanin mempunyai aktivitas mekanisme seluler yaitu membersihkan radikal bebas dan oksigen reaktif, meningkatkan pembentukan kolagen maupun fibroblas, penyambungan luka, serta meningkatkan pembentukan pembuluh darah kapiler serta aktivasi 18,19 Ekstrak daun kastuba berpotensi sebagai tabir surya dalam melindung kulit dari paparan sinar UV karena daun kastuba mengandung antioksidan. Belum ada penelitian yang menjelaskan tentang kastuba sebagai fotoprotektor, agen pencegah penuaan dengan menstimulasi jaringan fibroblas dan kolagen maupun sebagai tabir surya. Walau begitu, terdapat beberapa penelitian tanaman herbal yang memiliki aktivitas antioksidan yang sama dengan kastuba dan dapat dijadikan tabir surya. 9,24,25 Berdasarkan penelitian in vivo ekstrak buah pomegranat terhadap kulit tikus Wistar yang dicukur bulunya dan diberi paparan sinar UVB, diketahui bahwa antosianin dan tanin pada ekstrak buah pomegranate dapat berperan sebagai fotoprotektor dengan menghambat sinar UVB lebih lanjut, mencegah pembentukan MAPK, cyclooxygenase-2 (COX-. , nitrit oksida. MMP, translokasi dan fosforilasi nuclear factor kappa B/p65 (NFkB/p. , degradasi IkB kinase (IKK) serta mencegah pembentukan senyawa radikal bebas lainnya penyebab luka bakar UVB dan mutasi DNA yang dapat menyebabkan kanker. Antosianin dalam ekstrak tersebut mampu memperlambat proses pembentukan tumor pada kulit tikus yang diberikan paparan sinar UVB. Hal serupa ditemukan dalam studi in vitro mengenai ekstrak buah pomegranate terhadap paparan sinar UVB terhadap sel fibroblas maupun keratinosit yang menyatakan bahwa ekstrak tersebut dapat melindungi sel fibroblas dan keratinosit dari kerusakan akibat paparan sinar UVB dengan mencegah mutasi protein MAPKs. MMP, degradasi NFkB/p65 di Smooth endoplasmic reticulum (Se. 24,25 Menurut penelitian in vitro Ramos, dkk . kultur kulit yang dipapar sinar UV menujukkan bahwa bahwa simplisia dan ekstrak etanol tanaman E. tirucali L. flavonoid yang berfungsi sebagai fotoprotektif dan dapat menghasilkan SPF 19,82 AAg/mL. Penelitian in vitro berdasarkan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH) radical scavenging assay menunjukkan bahwa flavonoid pada tanaman E. flavicoma saat diukur dengan menggunakan alat J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article spektofotometer UV vis dapat menyerap sinar UV. Spektofotometer UV vis merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dapat diserap suatu senyawa dengan satuan panjang gelombang. Flavonoid pada tanaman E. flavicoma juga dapat menghambat pembentukan radikal bebas hingga 81% pada konsentrasi ekstrak flavoid. Penelitian ini juga menemukan bahwa flavonoid dalam tanaman E. flavicoma dapat melindungi sel line Human Skin Fibroblas (HSF cell lin. dari kerusakan akibat radikal bebas akibat paparan sinar UV pada gelombang 272 nm. Berdasarkan Gambar 2, daun kastuba memiliki potensi sebagai tabir surya karena mengandung golongan flavonoid yang bersifat fotoprotektor, menghambat pembentukan radikal bebas sehingga mencegah terjadinya mutasi, dan mencegah terjadinya proses pembentukan sel tumor maupun kanker pada kulit. Selain itu, antioksidan juga membantu menyembuhkan luka bakar dan menstimulasi pembentukan fibroblas sehingga mampu mencegah photoaging dini akibat paparan sinar UV berlebih. Gambar 2 Mekanisme Penghambatan photoaging, kanker kulit maupun kemunculan luka bakar akibat paparan sinar UV (Ultraviole. oleh zat antioksidan. 23,24,25 Simpulan J Med Health. :83-92 Journal of Medicine and Health Vol. 3 No. 1 February 2021 e-ISSN : 2442-5257 Potensi Ekstrak Kastuba (Euphorbia A Review Article Ekstrak daun kastuba (Euphorbia Pulcherrim. berpotensi sebagai tabir surya terhadap paparan sinar UV. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait konsentrasi yang efektif dan efek samping baik secara in vitro maupun in vivo. Daftar Pustaka