t,^]ui'na/ EKONOMI PEMBANGUNAN )l I A 12 ANALISIS PENENTUAN KURS VALUTA ASING Dl INDONESIA. Pendekatan Koreksi Kesatahan dan Stok Penyangga Masa Depan Josephine Wuri Abstract A This research is intended to analyze the ejfect ofmoneysupply, real income and interest rate in Indonesia and in'the United States on the determination ofthe exchange rate. In ad dition, this study also wishes to determine appropriate model ofexchange rate in Indonesia. The data employed in the study are secondary time series data on the basis ofquarterly data for the period of 1983. 1 - 1997. 11 or constitutes observation consisting of 58 series of data picked from several publications. Method ofanalysis used in the study are error correc tion andforward looking bujfer stock approach. 'A A The residts ofECM estimation give information that the domestic moneysupply, domes tic real income, and the UnitedStates real incomeshowsignificant influenceoh the determi nation ofthe exchange rate, while the United States money supply and interest rate were not The statistic-t value of Error Correction Term was significant, indicating the model was valid. Specifications in forward looking buffer stock model give information that economic agent show ftdly forward, looking expectation behavior. This is shown with sign and statistical significance as hypothesized. The selection between error correction model andforward looking buffer stock model, using the J test, shows that forward looking buffer stock mode! may surpass the error correction mode!for the determination of the exchange rate in Indonesia. Key words: exchange rate, error correction model, forward looking bufferstock model PENDAHULUAN Pembicaraan mengenai penentuan kurs valuta asing menjadi semakin penting sejak terjadinya krisis mata uang di kawasan Asia menimbuikan krisis adatah adanya kesalahan pemerintah yang terlalu cepat memacu pertumbuhan ekonomi sehingga menimbuikan overheating perekonomian, tidak di-hedging- pada pertengahan bulan Agustus 1997. Awal mula terjadinya krisis mata uang dimulai A dengan jatuhnya nilai mata uang baht Thailand sebesar 21,69% pada bulan Juli 1997, yang kemudian juga diikuti dengan melemahnya nilai mata uang won, rupiah dan Hal ini dapat terjadi karena adanya menular . ontagion effec. di pasar mata uang . urrency marke. d\ kawasan Asia (Djiwandono, 1998, hal. Seiain itu, faktor dari dalam negeri yang turut berperan nya hutang swasta maupun pemerintah, lem^nya sistem pengaturan dan pengawasan bank, ketidakpastian situasi politik di Indonesia, kurangnya transparansi mengenai informasi kondisi perbankan, serta hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah (Soesastro dan Basri, 1998. Sistem devisa yang semula mengambang terkendali mulai dilepaskan pada 14 Agustus 1997, sehingga. nilai Rupiah mengambang secara bebas . ree floa. Dengan diberlaku- JEPVol 6. No. 1,2001 Josephine Wuri. Analisis Penentuan Kurs Valuta Asing di lndonesia:Pendekatan Koreksi. ISSN. kannya kebijakan tersebut temyata nilai Rupiah semakin tidak terkendali. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah, dalam jumlah yang beredar dengan permintan hal ini Bank Indonesia terus melakukan in- kurs valuta asing adalah pendekatan neraca Dalam pendekatan ini, kurs valuta asing ditentukan oleh kondisi aliran tervensi dengan menjual dollar AS . orward sale. pada transaksi spot di pasar uang Slngapura serta melakukan kebijakan moneter Krisis ini menyebabkan sektor rill menjadi macet, pasar modal kolaps, dan perbankan nasional mengalami permasalaban yang serlus. Tingkat peitumbuhan ekonomi menurun tajam dari semula 7,3% pada semester satu tahun 1997 menjadi 3,4% pada kuartal ketiga dan 0% pada kuartal keempat. Tingkat harga pada bulan Januarl 1998 men galami kenaikan yang pesat yaitu 6,9%, yang merupakan kenaikan tertinggi selama kurun waktu 15 tahun (Soesastro dan Basri, 1998, hal 3-. Selain itu. tingkat' pengangguran juga meningkat dengan pesat. Krisis mata uang ini Aberubah menjadi A krisis yang berkepanjangan di berbagai bidang. Diskusi mengenai penentuan kurs valuta asing semakin menjadi perdebatan akhirakhir Ini. Jika dilihat dari sudut pandang pendekatan moneter. para ekonom pada umumnya melihat bahwa kurs valuta asing dipengaruhi oleh variabel fundamental ekonomi, seperti: jumlah uang beredar, tingkat output riil serta suku bunga (MacDonald dan Taylor, 1992, hal. McNown dan Wallace, 1994, hal. 397,- Hodrick, 1978, hal. Se- mentara. Frenkel . berpendapat bahwa kurs valuta asing hanya dipengaruhi oleh jumlah uang beredar domestik dan tingkat depreslasi yang diharapkan. Selain itu, ada pula ekonom yang mempertimbangkan asa pasar . arket sentimen. sebagal faktor yang menentukan tinggi rendahnya kurs. Pendekatan moneter merupakan pengembangan konsep paritas daya bell dan teori kuantltas uang. Pendekatan ini menekankan bahwa ketidakselmbangan kurs valuta asing terjadi karena adanya ketidakseimbangan di sektor moneter yaitu adanya perbedaan antara uang (Mussa, 1976, hal. Pendekatan lain mengenai penentuan penawaran dan permintaan pada pasarvaluta Kurs keselmbangan ditentukan oleh keseimbangan neraca. Neraca pembayaran dipengaruhi oleh harga relatif, pendapatan riil relatif, dan tingkat bunga'relatif. Studi empiris dengan menggunakan pendekatan neraca pembayaran telah dilakukan oleh 'Pearce . dengan menggunakan kurs dollar Kanada dan dollar Amerika Serikat periode 1971. - 1982. , akan letapi tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hasil studi- tersebut menunjukkan adanya kesalahan tanda pada koefisien variabel bebas dan v^iabel-variabel bebas yang tidak signifikan (Tucker,et. al, 1991, hal. Pendekatan terakhir mengenai kurs valuta asing adalah pendekatan keseimbangan portafel, yang menekankan peranan stok per mintaan dan penawaran aktiva keuangan yang diperdagangkan di pasar intemasional. Pada pendekatan ini, faktor yang menentu kan kurs adalah permintaan dan penawaran obllgasi asing dan domestik serta permintaan dan penawaran uang asing dan domestik. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa inves tor memilih portfolio yang optimal antara obllgasi domestik dan asing. Kesediaan in vestor untuk mensubstitusikan obllgasi do mestik dengan obligasi asing tergantiing pada ketidaksenangan investor pada resiko dan fluktuasi return dari obllgasi. Studi mengenai pendekatan ini tidak banyak dila kukan karena adanya keterbatasan data yang Penelitlan empiris yang dilakukan oleh Branson . dan Bisignano and Hoo ver . juga tidak memberikan hasil yang Hal ini ditunjukkan oleh adanya kesalahan tanda dari beberapa variabel penjelas (MacDonald dan Taylor, 1992,hal. JEP VolS. No. 1,2001 ISSN: 1410-2641 Josephine Wuri. AnaZ/sfe PenentuanKurs Valuta AsingdiIndonesiaiPendekatan Koreksi. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jumlah uang beredar, pendapatan riil, serta suku bunga baik di Indonesia mau- pun di Amerika Serikat terHadap kurs serta menentukan model yang cocok untuk perilaku kurs valuta asing di Indonesia. Tulisan ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh McNown dan Wallace . MacDonald dan Taylor . Analisis mengenai kurs valuta asing ini sangat penting karena penentuan tinggi rendahnya kurs sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi nasional. Guna mendukung tujuan tersebut, maka tulisan ini akan dimulai dengan uraian me ngenai pendekatan moneter terhadap penen tuan kurs valuta asing, kemudian dilanjutkan dengan metodologl penelitian, yang terdiri bel, . mobilitas kapital sempuma, . Jum lah uang beredar dan pendapatan riil ni. Crupakan yariabel eksogen, . mata uang dal^ negeri hanya diminta oleh penduduk dalam negeri sedangkan mata uang luar negeri hanya diminta oleh penduduk luar negeri, . asa nalar masyarakat befsifat statis. Terdapat dua modiei dalam pendekatan iponeter, yaitu model harga* luwes dan model harga kaku, namun pembicaraan dalam tulisan ini hanya akan dipusatkan pada pendekatan moneter versi harga luwes. Faktor penting dalam model ini adalah teori kuantitas, keluwesan harga, serta'konsep paritas daya beli. Dalam model ini, kurs valuta asing diperoleh dengan mengkdmbi- dari data, model dasar dan alat analisis. nasikan teori kuantitas uang dan konsep. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah adanya kondisi keseimbangan Pembahasan selanjutnya akan dipusatkan pada analisis hasil empirik. Akhimya, tulisan ini ditutup dengan beberapa catatan sebagai dengan penawaran uang . ^). Permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan riil . , tingkat harga . , dan tingkat bunga . pasar uang yaitu permintaan uang . *') sama Dengan asumsi penawaran uang adalah terPENDEKATAN MONETER TERHADAP PENENTUAN KURS VALUTA ASING Pendekatan moneter mempakan pengembangan dari konsep paritas daya beli . urchasing power parit. dan teori kuantltas ' Pendekatan moneter berkeyakinan bahwa faktor-faktor moneter yang melandasi fiingsl permintaan dan penawaran uang me mpakan penjelas utama pergerakan kurs valuta asing. Ekuilibrium kurs ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang serta faktor-faktor yang mempengamhi permin taan dan penawaran uang (Kuncoro, 1996. Menurut pendekatan ini, kuh valuta asing ditentukan oleh jumlah uang beredar, pendapatan riil, perbedaan suku bunga dan perbedaan inflasi di kedua negara. Asumsiasumsi dasar yang digunakan dalam pende katan ini adalah: (I) berlakunya konsep paritas daya beli. sistem kurs valuta yang fleksi- JEPVol 6. No. 1,2001 /ve. , keseimbangan moneter di dalam negeri maupun luar negeri dapat dirumuskan dalam bentuk sebagai berikut . alam loga: (MacDonald dan Taylor, 1992. Hal. msi = pt ayt->. msi*=pi- a'yt*->. Kondisi paritas daya beli dapat dimmuskan sebagai berikut (MacDonald dan Taylor, 1992, hal. Tucker, 1^91, hal. McNown dan Wallace, 1994, hal. si=pi-p' . Substitusi persamaan . ke dalam persamaan . akan menghasilkan persamaan st= ms-ms't-ayi a'yi* ^n-^V . Dari persamaan tersebut terlihat bahwa kurs valuta asing ditentukan oleh jurnlah uang beredar, pendapatan riil, dan tingkat Josephine Wuri. Analisis Penenluan Kurs ValutaAsingdilndonesia:PendekatanKoreksi. ISSN: 1410-2641 Persama^ ini mengasumsikan bahwa kurs adaiah homogeneus derajat satu pada jumlah uang beredar relatif yang berarti koeHsien sama dengan, satu sehingga dapat dihilangkan. Persamaan tersebut menyatakan bahwa kehaikan penawarah uang dalam negeri akan . menaikkan kurs valuta asing atau pehurunan nilal mata iiang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Hal Monetary Fund dari berbagai edisi dan Laporan Mingguan Bank Indonesia. Semua data yang diambil adaiah data ini disebabkan karena adahya kelebihan Model Dasar penawaran uang beredar dalam negeri akan menyebabkan kenaikan harga sehingga,nilai mata uang dalam negeri mengalami penurunan . Kenaikan pendapatan dalam negeri akan Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikemukakan oleh McNown dan Wallace . MacDonald dan Taylor . Adapun spesiflkasi model adaiah sebagai berikut: mengakibatkan apresiasi mata uang dalam negeri . urs valuta asing turu. Kenaikan relatif pendapatan riil dalam negeri akan s = m- m* - ay aY Xi - mengakibatkan kelebihan permintaan . x cess deman. uang dalam negeri. Apabila para pelaku ekbnomi mencoba menaikkan keseimbangan uang dalam art! riil, mereka akan mengurahgi pengeluarannya dan harga akan turun sampai keseimbangan pasar uang Apabila harga turun, paritas dayabell akanmengakibatkan apresiasi mata uangdalam Seperti halnya kenaikan penawaran uang dalam negeri. kenaikan tingkat bunga dalam negeri akan mengakibatkan depresiasi mata uang dalam negeri. Hal ini disebabkan karena kenaikan tingkat bunga dalam negeri akan mengurangi permintaan u^g dalam negeri, sehingga tingkat harga akan mengalami ke naikan dan merigakibatkan depresiasi . alam model Mundell Fleming: kenaikan tingkat bunga dalam negeri akan men^ibatkan alirah modal 'masuk nieningkat, sehingga akan terjadi apresiasi mata uang dalam neger. METODOLOGIPENELITIAN Data A' * Dalam penelhian ini data yang digunakan adaiah data sek'under-runtun' waktu yang ^diperoleh'-dari The Iriternationar Financial Statistics yang diterbitkan'oleh Iritemationa! kuartalan, mulai dari kuartal I tahun '1983 hingga kuartal 11 tahun 1997, akan tetapi jika tidak tersedia data dalam bentuk kuartalan akan diubah menjadi data kuartalan dengan metode interpolasi linier. Dalam penelitian ini, persamaan tersebut ditulis sebagai berikut: S =MI-MSA-aYRI a'YRA' XlRINA-X1RA . di mana: : exchange rate MI : jumlah uang beredar Indonesia MSA : Jumlah uangberedarAmerika Serikat YRI : pendapatan riil Indonesia YRA : pendapatan riil Amerika Serikat IRINA: suku bunga deposito Indonesia IRA : adaiah suku bunga LIBOR - Hipotesis yang dirumuskan untuk penelitiari ini adaiah: diduga pengaruh jumlah u^g beredar Indonesia tertiadap kurs adaiah positif, se- dangkan' pengaruh jumlah uang beredar Amerika Serikat tediadap kurs. diduga pengaruh pendapatan riil Indonesia teriradap kurs adaiah negatifdan pengaruh pendapatan riil Amerika Serikat terhadap j kure adaiah positif, diduga ada pengaruh suku bunga deposito Indonesia d^ LIBOR terhadap kurs, diduga model stok penyangga m^ depan model yang lebih . cocok untuk peneritu^ kurs valuta asing di Indon^ia JEP Vol 6. No. ISSN: 1410-2641 JosephineWuri. Analisis Penentuan Km Valuta As'ing dilndonesia. Pendekatan Koreksi. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam peneiitian ini adalah model koreksi kesalahan (Error Correction Model=ECM) (Insukindro, di mana E,i LS *, , menunjukkan nilai variabel stok jangka panjang yang diharapkan. 1999, hal. Thomas, 1997, hal. penyangga masa depan, hal - yang harus Untuk melakukan estimasl model stok ditentukan terlebih dahulu adalah E,. i LS *, i. DSi = yi DMIi Y2 DMSAi 73 DYRli 74 DYRAi 75 DIRINAi 76 DIRAt yj MIm 78 MSAn 79 YRki. yio YRAti 711 IRINAti 712 IRAi-i 713 ( MIt-i MSA(-i YRI1. 1 YRA1-1 IRINAti IRAti -aO . di mana. DSi = Si - Si-i Pada prinsipnya persamaan . dikenai sebagai ECM baku . tandard EC^. Adapun alasan digunakannya model koreksi kesalahan adalah pertama, mekanisme koreksi kesalahan memiliki keunggulan baik dari segi niiainya dalam menghasilkan persamaan yang diestimasi dengan properti statistik yang diinginkan maupun'darl segi kemudahan per samaan tersebut untuk diinterpretasikan (In sukindro, 1992, hal. Kediia, model koreksi kesalahan dapat memecahkan masalah variabel nintun waktu yang tidak stasioner dan regresi lancung atau korelasi lancung dalam analisis ekonometrika melalui penggunaan . perbedaan yang tepat di dalam model, namun tanpa men^ilan^on infonnasi Jangka panjang yang diakibatkan penggunaan data perbedaan semata (Dbmowitz dan Elbadawi, 1987. Insukindro, 1. Ketiga, model koreksi kesalahan dapat dijadikan variabel proksi asa nalar dari model stok penyangga masa depan, dengan cara membentuk estimasl jangka pan jang dari model koreksi kesalahan dan keempat, ada permasalahan yang dikandung dalam model dinamis RAM. Selain itu, peneiitian ini juga akan menggunakan model stok penyangga masa depan (Cuthbertson. 1988, hal. I14-lI5. Insukindro, 1993, hal. ILSi =A. 1 BLS, . JEPVoi 6. No. - 7. 1 D) . 1 D)' (Eti LS faktor diskonto (D) dan parameter (X|). Nilai Et. ] LS diperoleh dari koefisien regresi jangka panjang model koreksi kesalahan. Nilai variabel diskonto sering ditentukan terlebih dahulu secara coba-coba oleh banyak Nilai D yang biasa dipakai dalam studi empiris berkisar antara 0,90 dan 0,99 (Cuthbertson, 1988, hal. Dalam tulisan ini akan dicoba nilai D sebesar 0,90. Selain itu harus juga ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah lead . yang akan digunakan. Menuriit teori, jumlah lead yang digunakan adalah tak terbatas, tetapi dalam prakteknya, pengaruh lead terhadap model adalah semakin banyak jumlah lead yang digunakan. model maka pengaruhnya akan semakin mendekati nol. Dalam peneiitian ini jumlah lead yang digunakan adalah empat dan delapan. Perbedaan antara kedua model tersebut adalah pendekatan koreksi kesalahan diturunkan dari persamaan fungsi biaya kuadrat tunggal . ingle period quadratic cost func tio. sedangkan pendekatan stok penyangga masa depan diturunkan dari persamaan fungsi biaya kuadrat berganda . ulti period quad ratic cost functio. (Cuthbertson, 1988, hal. Di samping itu, secara ekonomi perbe daan mendasar dari kedua pendekatan terse but adalah dalam hal implikasi kebijakan yang, akan didapat. Dalam model koreksi kesalahan, pelaku ekonomi cenderung menunggu kejadian-kejadian di pasar terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan (Quiserto, 1. Sedangkan dalam model stok penyangga masa depan, pelaku ekonomi cenderung melihat ke masa depan dalam mengambil keputusan sehingga bereaksi relatif cepat terhadap kejadian di pasar. Josephine Wurl. Analisis Penenluan Kurs Valuta Asing diindonesia:Pendekatan Koreksi. Model empiris di atas akan dianalisis dengan metode estlmasi OLS (Ordinary Least Square. dan NLLS (Non Linear Least Square. Metode OLS digunakan untuk spesifikasi model koreksi kesalahan dan NLLS digunakan untuk spesifikasi model stok penyangga masa depan. Di samping itu, untuk mengetahui spesifikasi model . mana yang lebih menonjol akan dilakukan seleksi model dengan uji non nested. ISSN. nasi ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur ketepatan spesifikasi model. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam model digunakan uji Park (Gu jarat!, 1995, hal. Berdasarkan uji tersebut diketahui bahwa model koreksi ke salahan lolos uji homoskedastisitas. Lebih lanjut, untuk mendeteksi adanya otokorelasi dalam model digunakan uji Durbin-Watson (Gujarati, 1995, hal. Nilai DW model koreksi kesalahan sebesar 2,01. Hal HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Estimasi Model Koreksi Kesalahan ini menunjukkan bahwa mode! tersebut lolos uji non otokorelasi. Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai koe Studi empiris dengan menggunakan model koreksi kesalahan dapat dilihat pada Hasil estimasi "menunjukkan bahwa edar Indonesia signifikan dalam jangka pan- nilai t statistik-. koefisien Error Correction jang dengan nilai koefisien sebesar 0,315. Term (ECT) signifikan dengan derajat ke- Hal ini berarti setiap kenaikan \% jumlah fisien variabel LMI yaitu jumlah uang ber- percayaan 5%, yaitu sebesar 2,54. Hal ini uang beredar Indonesia, variabel lain tidak mengindikasikan bahwa spesifikasi model penentuan kurs valuta asing di Indonesia dapat dibenarkan atau sudah layak. Dilihat berubah . eteris paribu. mengakibatkan kurs Dollar Amerika Serikat mengalami apresiasi atau kurs Rupiah mengalami depresiasi dalam jangka panjang sebesar 0,315%. Hasil ini sesuai dengan teori dan hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Penambahan jumlah uang beredar Indonesia akan mengakibatkan infiasi yang semakin dari koefisien determinasi atau R" yang diperoleh menunjukkan bilangan yang tidak besar untuk ukuran data runtun waktu yaitu sebesar 0,365. Namun perlu diperhatikan bahwa nilai tersebut diperoleh dari estimasi model koreksi kesalahan yang pada prinsipnya menaksir hubungan antara variabel- variabel bebas dalam bentuk perbedaan pertama diferensi pertama. -Keadaan ini berakibat pada lebih kecilnya variasi atau kecilnya sebaran data terhadap rata-ratanya sehingga otomatls akan mem- perkecil koefisien determinasi yang dihasllkan. Di samping itu, nilai koefisien determi tinggi, dampak selanjutnya adalah nilai Rupiah akan mengalami penurunan . Variabel LMSA yaitu jumlah uang beredar Amerika Serikat tidak mampu menJelaskan kui^ valuta asing dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Nilai koefisien menunjukkan tanda positif. Hal ini tidak sesuai dengan teori dan hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. JEPVol 6. No. 1,2001 ISSN: 1410-2641 Josephine Wuri,i4/?a//sfe Penenfi/anKurs Valuta AsingdilndonesiaiPendekatanKoreksi. TabeM. Hasil Estimasi Model Koreksi Kesalahan 1983. 1 A 1997*ll DLS = -0,009 DLMI 0,021 DLMSA A 0,991 DLYRI - 0. 139DLYRA 0,003 DIRINA (-0,. (-2,. (-0,. -0,010DIRA-0,133BLMI-0. 178BLMSA-0. 478BLYRI 0. 415BLYRA (-1,. (-1,. (-0,. (-1,. A 0,193 BIRINA- 0. 200 BIRA 0,195 ECTm 0,202 DLSm (-2,. F statistik (-2,. = 0,365 = 2,010 = 1,857 Angka dalamkurung dibawahkoefisien regresi adalah niiai t statistik Tabel 2. Has!! Estimasi Koefisien Regresi Jangka Panjang Model Koreksi Kesaiahan 1-1997-il LS = 0,315 LMI 0,086 LMSA-1,454 LYRI 3,133 LYRA (-5,. 0,009 IRINA-0,028 IRA (-0,. Angka dalam kurung dibawahkoefisien regresiadalah nilai t statistik Tabel 3. Estimasi NILS dari Model Stok Penyangga Masa Depan untuk 1=4 c. Koefisien Sid. Error T-stat 0,278 0,039 0,066 7,191 12,128 R2 = 0,971 DW =1,261 Fstat =1819,0 JEPVol 6. No. 1,2001 Josephine Wuri. Analisis Penentuan Kurs Valuta Asing diIndonesiaiPendekatan Koreksi. Hasii estimasi menunjukkan bahwa variabel LYRl yailu pendapatan nil Indonesia mampu menjelaskan kurs valuta asing dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Nilai kcefisien Jangka pendek sebesar -0,991 dan nilai kcefisien jangka panjang sebesar -1,454. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% penda patan riil Indonesia, variabel lain tidakberubah . e/er/s parib. mengakibatkan kurs dollar Amerika Serikat mengalami depresiasi atau kurs Rupiah mengalami apresiasi sebesar 0,991% dalam jangka pendek dan 1,454% dalam jangka panjang. Penambahan penda patan riil Indonesia akan mengakibatkan permintaan uang meningkat dan menurunkan tingkat harga, sehingga dampak selanjutnya adalah nilai Rupiah akan mengalami kenaikan . Hasil ini sesuai dengan teori dan hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Variabel LYRA yaitu pendapatan riil Amerika Serikat menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Nilai kcefisien jangka panjang adalah 3,133. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% pendapatan riil Amerika Serikat, variabel lain tidak berubah . eteris paribu. mengakibatkan kurs dollar Amerika Serikat mengalami apresiasi atau kurs Rupiah mengalami de presiasi sebesar 3,133% dalam jangka panjang. ISSN: 1410-2641 Hasil Estimasi Model Stok Penyangga Masa Depan Dalam model stok penyangga masa depan diasumsikan bahwa para pelaku ekonomi akan memperbaharui harapan akan suatu variabel tertentu berdasarkan informasi ter- baru yang mereka terima. Asumsi tersebut akan menghasikan variabel harapan. Namun, variabel harapan ini tidak dapat diobservasi, sehingga diperlukan suatu cara untuk mengestimasinya. Dalam penelitian ini nilai variabel harapan diperoleh dari kcefisien regresi jangka panjang model koreksi kesalahan. Hasil estimasi model stok penyangga masa depan dapat dilihat pada label 3 dan Dari label tersebut terlihat bahwa dengan derajat kepercayaan 5% nilai t statislik kcefisien masa depan yaitu 12,128 . ntuk lead = . dan 12,066. ntuk lead= . lebih besar daripada t tabel. Hal ini berartisecara slalistik terdapat hubungan yang berarti antara variabel penjelas terhadap kurs valuta Selain itu, hasil estimasi tersebut mempunyai arah yang selaras dengan teori. Berdasarkan kcefisien determinasi (R"), nilai yang dihasilkan oleh estimasi NLLS adalah 0,971 dan 0,969. Angka ini menunjukkan bahwa variasi variabel penjelas dapat menje laskan 97,1 persen . ntuk i = . dan 96,9 Penambahan'pendapatan riil Amerika Serikat persen . ntuk i = . variasi variabel kurs akan mengakibatkan permintaan uang me ningkat dan menurunkan tingkat harga di negara Amerika Serikat, sehingga dampak dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Perilaku kurs valuta asing di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh informasi masa lalu tetapl juga oleh ekspektasi masa depan. Kondisi ini juga menginformasikan bahwa kejadian-kejadian di masa datang akan mempengaruhi perilaku penentuan kurs valuta selanjutnya adalah nilai dollar Amerika Serikat akan mengalami kenaikan . Hasil ini sesuai dengan teori dan hipotesa yangdiajukan dalam penelitian ini. Di sisi lain, hasil studi menunjukkan bahwa variabel suku bunga deposito Indonesia dan suku bunga LIBOR tidak mampu menje laskan perilaku kurs valuta asing dalam jangka pendek maupun jangkapanjang. asing di Indonesia. JEPVol 6. No. 1,2001 ISSN. Josephine Wuri. Analisis Penentuan Kurs Valuta Asing dilndonesia:Pendekatan Koreksi. TabeU. Estimasi NLLS dari Model Stok Penyangga Masa Depan untuki=8 c. Koeflsien Sid. Error T-stat 0,075 0,814 0,045 0,067 1,665 12,066 R2 =0,969DW=1,216 F slat = 1696. Tabel 5. Hasil Estimasi Uji J Koeflsien OLS (ECM) HO terhadap H1 -2,166 A0. NLLSfFLM) HI terhadap HO 41,392 Pengaruh ekspektasi di masa mendatang in! ditunjukkan oleh nilai (X| D)' mana semakin bertambahnya lead akan semakin Besamya'koeflsien ini akan se makin mengecil jika lead selalu ditambah. Implikasi kebijakan yang dapat diambil dari penemuan ini adalah bahwa perilaku pelaku ekonomi akan dipengaruhi oleh informasi masa lalu dan bersikap rasionai. Hal ini di tunjukkan oleh ekspektasi yang semakin mengecil dengan bertambahnya waktu. yang berbeda sama sekali. Adapun uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji J. Prosedur pengujian uji J adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995, hal. Hasil Uji J Untuk mengetahui model mana yang le- Pengujian HO terhadap HI Penaksiran model stok penyangga masa depan dengan NLLS . igunakan i= 4 dan D = 0. dan menentukan fitted value dari model stok penyangga masa Filled vo/we tersebut diberl simbol Yl. bih unggul, antara perilaku kediia model yang diestimasi yaitu model koreksi kesala- han dan model stok penyangga masa 'depan dilakukan seleksi model. Untuk itu akan digunakan uji yang tidak disarangkan. Anggapan yang digunakan dalam uji yang tidak disarangkan ini adalah dua persamaan yang dibandingkan hams memiliki variabel terikat yang sama namun memiliki variabel bebas JEPV0I6. No. Penaksiran persamaan regresi di bawah ini dengan OLS: DYi = ai DXii 32 X n 33ECTn 34Yn et di mana X adalah variabel bebas dalam' model koreksi kesalahan dan Y adalah variabel terikat. Selanjutnya jika '34' ternyata berbeda dari nol secara signiilkah, maka dikatakan bahwa model stok penyangga masa depan adalah model yang lebih unggul. Josephine Wuri. Analisis Penentuan Kurs Valuta Asing di lndonesia:Pendekatan Koreksi. Pcngujian HI terhadap HO ISSN: 1410-2641 Amerika Serikat. Hal itu ditunjukkan oleh keberartian secara statistik komponen keti- Penakslran dakseimbangan dari model koreksi kesala han yang digunakan dalam studi empiris ini. dengan OLS dan menentukan fitted value-nya yang diberi simbol Yq. Penaksiran persamaan regresi di bawah ini dengan NLLS: bahwa analisis keseimbangan mengenai peri laku kurs valuta asing di Indonesia sesuai Yi = bo bi Y1-1 b2 Sy*i bs Yot vi di mana bi = . - b. - . D). D = 0,99 dan Sy* adalah expected value offuture long run variables yang diperoleh dari eslimasi koefisien jangka panjang model koreksi ke Kriteria pengujian adalah apabila tidak sama dengan nol secara signiflkan dengan hipotesis bj = 0, maka model koreksi kesalahan lebih unggul dibandingkan dengan model stok penyangga masa depan. Hasil pengujian dengan J test dapat dilihat pada tabel 5. Hasil uji J tersebut menunjukkan bahwa a4 berbeda dari nol secara signlfikan dan b3 tidak berbeda dari nol secara signifikan. Dengan kata lain, berdasarkan uji J, model stok penyangga masa depan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan penentuan kurs valuta asing di Indonesia. SIMPULAN Kestabilan nilai kurs valuta asing merupakan salah satu indikator penting dalam memprediksi keseimbangan ekonomi makro suatu negara. Nilai kurs yang berfluktuasi rendah akan berpengaruh positif terhadap keseimbangan intern dan ekstem negara terkait. Berkaitan dengan itu, studi mengenai penentuan kurs valuta asing menarik untuk diiakukan, karena dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk memprediksi perilaku kurs valuta asing. Hasil studi ini menunjuk kan bahwa perilaku kurs valuta asing dipengaruhi oleh jumlah uang beredar dan pendapatan riil Indonesia serta pendapatan riil Keberartian Atersebut dengan harapan teori ekonomi yang menadi dasar dalam penelitian. Hal pentihg yang perlu diungkapkan dalam studi ini adalah hasil estimasi model stok penyangga masa depan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perilaku eko nomi di pasar valuta asing Indonesia adalah nalar dalam arti bahwa pelaku ekonomi berusaha menggunakan semua inforrnasi yang tersedia, baik inforrnasi masa lalu, saat ini maupun masa depan sebagai dasar pengambilan keputusannya. Hasil ini juga memperkuat dugaan bahwa model stok pen yangga masa depan merupakan salah satu model altematif dalam mengestimasi peri laku ekonomi di Indonesia (Price and Insukindro, 1. IMPLIKASI KEBIJAKAN Penelitian mengenai penentuan kurs valuta asing di Indonesia bermanfaat bagi pemerintah dalam upaya menjaga kestabilan nilai Rupiah. Dari sisi pendekatan moneter, faktor yang sangat . berpengaruh terhadap kurs valuta asing adalah jumlah uang bere dar dan pendapatan riil. Dalam hal ini, kebijakan moneter merupakan syarat keharusan . ecessary conditio. bagi pemulihan eko nomi, namun belum merupakan syarat kecu-- Untuk memenuhi syarat keculcupan . ufficient conditio. diperlukan kebijakan lainnya, antara lain kebijakan restrukturisasi perbankan, kebijakan restrukturisasi pinjaman luar negeri. JEPVol 6. No. 1,2001 ISSN: 1410-2641 Josephine Wuri. Analisis Penentuan Kurs Valuta Asing dilndonesia:Pendekatan Koreksl. DAFTAR PUSTAKA