GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA Peran Ayah dalam Pengasuhan pada Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia Hafan Asfari1* . Magister Profesi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Abstract Kehadiran anak berkebutuhan khusus dalam sebuah keluarga akan membawa beban dan kesulitan sehari-hari yang dapat mengganggu keberfungsian dan kualitas kehidupan Oleh karena itu, diperlukan peran ayah yang optimal. Namun kenyataan bahwa Indonesia termasuk dalam Fatherless Country atau negara dengan keterlibatan ayah yang kurang dalam pengasuhan tentu akan membuat kebutuhan akan peran ayah yang optimal dalam keluarga dengan ABK sulit terpenuhi. Oleh karena itu, perlu adanya kajian literatur untuk membantu memperoleh pemahaman tentang peran ayah dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil dari kajian literatur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ayah di Indonesia yang memiliki anak berkebutuhan khusus cukup terlibat dalam pengasuhan, meskipun sebagian besar peran yang mereka mainkan adalah pengasuhan tidak langsung. Faktor yang memengaruhi adalah penerimaan anak, norma gender, kondisi keuangan dan status pekerjaan, dan kesejahteraan psikologis. Kata kunci ABK. anak berkebutuhan khusus. pengasuhan ayah Article Info Artikel History: Submitted: 2021-11-27 | Published: 2022-04-30 DOI: http://dx. org/10. 24127/gdn. Vol 12. No 1 . Page: 40 - 50 (*) Corresponding Author: Hafan Asfari. Magister Profesi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Email: hafanasfari@gmail. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution 4. 0 International License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium provided the original work is properly cited. PENDAHULUAN Pengasuhan anak merupakan peran yang melekat identik pada figur ibu. Pandangan tersebut membuat penelitian tentang pengasuhan anak selalu mengkaji dan melibatkan ibu sebagai subjek. Kondisi tersebut berlangsung cukup lama, sampai dekade belakangan ini, peneliti mulai mengkaji tentang pengasuhan ayah (Schoppe-Sullivan & Fagan, 2. Oleh karena itu, masih banyak area dari pengasuhan ayah yang masih Page | 40 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA membutuhkan kajian mendalam (Cabrera, dkk. , 2. Salah satunya adalah peran ayah dalam pengasuhan dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Pengasuhan ayah merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan anak, termasuk juga pada ABK. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa pengasuhan ayah yang optimal berasosiasi signifikan dengan penurunan masalah perilaku dan perkembangan sosio-emosi pada ABK (Lopez, dkk. , 2. Tidak hanya pada anak, pengasuhan ayah juga memberikan imbas positif pada kesehatan mental ibu dan kualitas hidup keluarga dengan ABK (Laxman, dkk. , 2. Adanya pengaruh positif dari pengasuhan ayah terhadap anak, pasangan, dan keluarga bukan berarti peran tersebut tidak memiliki hambatan. Pengasuhan merupakan peran yang tidak mudah dijalani bagi laki-laki sebagai ayah. Peran tersebut akan semakin sulit bagi ayah yang memiliki ABK. Salah satu indikasinya adalah banyaknya permasalahan kesehatan mental yang dialami ayah seperti stres, kecemasan, dan depresi (Dunn, dkk. , 2019. Giallo, dkk. , 2. Permasalahan kesehatan mental pada ayah merupakan persoalan yang serius. Hal ini disebabkan karena kondisi kesehatan mental ayah akan memengaruhi pada keterlibatannya di dalam pengasuhan. Fakta empiris menunjukka apabila ayah yang sehat secara mental cenderung lebih terlibat dalam pengasuhan, demikian juga sebaliknya (Baker, 2. Lebih jauh lagi, kondisi yang demikian akan berdampak signifikan bagi keluarga dengan ABK (Pisula & Porobowicz-Dorsmann, 2. Seperti halnya ibu, kerentanan ayah yang memiliki ABK untuk mengalami masalah kesehatan mental disebabkan karena keterlibatannya akan dihadapkan pada beban dan tantangan pengasuhan yang menekan (Picardi, dkk. , 2018. Toledano-Toledano & DominguezGuedea, 2. Meskipun kondisinya demikian, ayah dan ibu menghadapi beban dan tantangan yang berbeda. Penelitian melaporkan bahwa dalam keluarga dengan ABK, ibu akan lebih merasa terbebani dengan beban subjektif seperti perasaan sedih atau kehilangan harapan, sementara ayah lebih terbebani dengan beban objektif seperti kesulitan ekonomi dan atau masalah pekerjaan (Picardi, dkk. , 2. Tidak hanya beban dan tantangan yang dihadapi, ayah dan ibu juga diketahui memiliki gaya pengasuhan yang berbeda. Penelitian menemukan apabila ayah cenderung melakukan permainan fisik, bersikap seperti teman seusia, dan mengikuti anak pada saat bermain dengan anak, sementara ibu cenderung lebih terstruktur, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan empati (John et al. , 2. Selain itu, ayah dilaporkan lebih berperan sebagai supervisor yang mengawasi dan mengevaluasi anak, sementara ibu mengurus dan melakukan perawatan secara langsung (Parke & Cookston. Pemaparan di atas memperlihatkan apabila perbedaan pada ayah dan ibu bukan disebabkan karena permasalah fisiologis atau biologis, namun lebih disebabkan karena konstruksi gender (Jones, dkk. , 2. Oleh karena itu, dalam memahami permasalahan pengasuhan pada ayah tidak dapat menggunakan teropong yang sama dengan ibu (Cabrera, dkk. , 2. Terlebih lagi keterlibatan ayah merupakan sebuah konsep yang bersifat multidimensional dan berbeda dengan pengasuhan ibu (Fagan, dkk. , 2. Pengasuhan ayah merupakan kehadiran dan keterlibatan ayah, di mana ayah menjalankan fungsinya sebagai orangtua seperti melindungi, membekali, membentuk, dan mengasuh anaknya (Flouri, 2. Dengan demikian, peran ayah di dalam pengasuhan bukan hanya memberikan jaminan finasial dan perlindungan bagi keluarga, namun juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara konseptual, konstruksi pengasuhan ayah bersifat multidimensional (Lamb, 2. Itu artinya, keterlibatannya ayah tidak dapat dinilai dari satu dimensi tunggal (Fagan, dkk. , 2. Page | 41 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA Salah satu konsep multidimensional tentang pengasuhan ayah diajukan oleh Palkovitz, dkk . , di mana hal tersebut terbagi ke dalam 3 aspek, yaitu: Paternal engagement, interaksi secara langsung dengan anak dalam bentuk perawatan, pengajaran, dan aktivitas bersama lainnya yang menyenangkan. Accessibility/ availability, ketersedian dan kemudahan bagi anak untuk mendapatkan perawatan saat dibutuhkan Responsibility, upaya untuk merawat anak yang dilakukan dengan membuat rencana dan agenda perawatan yang itu berbeda dengan perawatan langsung. Selain bersifat multidimensional, pengasuhan ayah juga sangat kontekstual. Keterlibatan ayah di dalam suatu budaya dengan budaya yang lainnya bisa memiliki gambaran yang berbeda, misalnya dalam keluarga Meksiko-Amerika, tingkat kehangatan dan disiplin di seluruh keluarga . ermasuk kakek-nene. dianggap lebih penting daripada perilaku satu orang tua mana pun, mengingat penekanan budaya pada rasa hormat dan kekeluargaan (Fagan, dkk. , 2. Oleh karena itu, dibutuhkan gambaran tentang peran pengasuhan sesuai dengan konteks di mana hal tersebut berlangsung, termasuk pada konteks keluarga dengan ABK. Perbedaan besar pengasuhan ayah yang memiliki ABK dengan yang perkembangan normal terdapat adanya kondisi disabilitas pada anak yang menghadirkan beban dan tantangan yang berbeda (Darling. Senatore, & Stratchan. , 2. Salah satu bentuk tantangan dan pengasuhan yang dihadapi ayah yang memiliki ABK adalah masalah penerimaan terhadap kondisi anaknya. Menurut Sanders & Morowska . ayah akan merasakan kedukaan yang mendalam akibat kehadiran ABK, di mana itu mirip dengan kepergian seseorang karena meninggal, namun lebih kepada disebabkan hilangnya harapan memiliki anak normal. Perasaan seperti penyangkalan, rasa marah, sedih, bingung, dan atau khawatir merupakan respon yang biasanya dirasakan oleh ayah saat mengetahui kondisi anaknya yang berkebutuhan khusus (Hay, 2. Penerimaan terhadap diagnosis anak merupakan adalah proses yang dapat berlangsung sepanjang waktu sehingga rentan memengaruhi keterlibatan ayah dalam pengasuhan (Febrianto & Darmawanti, 2. Penelitian yang ada menemukan bahwa ayah dengan ABK yang mengalami kesulitan untuk menerima kondisi anaknya berasosiasi dengan kurangnya keterlibatan dalam pengasuhan (Boyd, dkk, 2. Tidak ada kepastian soal waktu yang dibutuhkan oleh untuk dapat menerima kondisi anaknya, terdapat banyak faktor yang memengaruhi penerimaan tersebut, seperti misalnya pandangan maskulinitas, dukungan sosial, dan jenis dan tingkat disabilitas yang dimiliki anak (Sanders & Morawska, 2. Ayah yang memiliki ABK dengan lebih banyak dan tingkat disabilitas yang lebih parah memiliki kecenderungan untuk lebih sulit menerima diagnosis dari dokter (Febrianto & Darmawanti, 2. Selain dengan permasalahan penerimaan, ayah dengan ABK juga mengalami kesulitan terkait aktivitas pengasuhan. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi anak dan juga ketrampilan pengasuhan merupakan salah satu faktor yang menghalangi keterlibatan ayah dalam pengasuhan (Sanders & Morawska, 2. Ayah yang kurang memiliki pengetahuan tentang kondisi disabilitas anaknya menjadi kurang terlibat (Hay. Berdasarkan pemaran di atas, memahami pengasuhan ayah sesuai dengan konteksnya akan membantu praktisi maupun akademisi untuk memperoleh gambaran yang komplit tentang kebutuhan ayah yang memiliki ABK. Seperti yang telah disinggung di atas, ayah dengan ABK memiliki risiko lebih besar untuk mengalami permasalahan Page | 42 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA kesehatan mental. Oleh karena itu, peneliti mencoba menyajikan sebuah literatur review mengenai peran pengasuhan ayah dengan ABK di Indonesia agar dapat memperoleh gambaran mengenai keterlibatan dan beban dan tantangan pengasuhan yang dihadapi. METHOD Artikel ini merupakan sebuah kajian literatur yang mengkaji pengasuhan ayah dengan ABK di Indonesia dan fakor yang memengaruhinya. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran tentang peran dan faktor yang menghambat ayah yang memiliki ABK untuk dapat berperan secara optimal di dalam pengasuhan. Peneliti menggunakan mesin pencarian AuGoogle ScholarAy dengan rentang pencarian dalam kurun waktu dari tahun 2012-2020. Adapun kata kunci yang digunakan adalah Aupengasuhan ayahAy yang digabung dengan frasa lain yang menggambarkan kondisi anak berkebutuhan khusus, seperti autism. ASD (Autistic Spectrum Disorde. , down syndrome, tuna daksa, tuna grahita, tuna rungu. ADHD, dan cerebral palsy. Artikel yang dipilih nantinya diseleksi berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan dari kajian literatur agar dapat disusun menjadi sebuah paparan yang sesuai dan komprehensif. HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi peran pengasuhan ayah Secara global, konsep pengasuhan ayah dalam dunia akademik sering disebutkan dengan banyak terminologi, seperti father involvement, paternal involvement, quality of fathering, dan atau role of father. Dua diantaranya merupakan frasa yang paling sering digunakan dalam kajian penelitian di Indonesia, yaitu father involvement yang artinya keterlibatan ayah dan fathering yang berarti peran ayah. Meskipun terkesan berbeda, namun kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama yakni segala bentuk aktivitas ayah dalam mengasuh anak, baik secara langsung atau pun tidak. Menurut Lamb . Keterlibatan ayah dalam pengasuhan atau father involvement merupakan kuantitas interaksi ayah dalam merawat dan berbagi aktivitas dengan anaknya, serta kualitas hubungan yang terjalin diantara keduanya(Lamb, 2. Melengkapi pengertian tersebut Abdullah . menjelaskan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan partisipasi aktif ayah secara terus menerus dalam pengasuhan anak dalam dimensi fisik, kognisi, dan afeksi pada semua area perkembangan anak yaitu fisik, emosi, sosial, intelektual dan moral. Berdasarkan dua definisi di atas, keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan sebuah konstruk yang bersifat multidimensional. Tidak hanya berkutat pada peran ayah sebagai penyedia kebutuhan secara ekonomi saja, namun keterlibatan ayah juga berarti aktivitas ayah dalam memenuhi berbagai kebutuhan fisik, kognisi, dan emosi yang berkaitan dengan area perkembangan anak secara menyuluruh. Oleh karena itu dalam memahami keterlibatan ayah dalam pengasuhan harus menggunakan sebuah konsep yang bersifat multidimensional (Palkovitz, 2. Kajian literatur yang dilakukan menemukan bahwa pengukuran terhadap keterlibatan ayah menggunakan menggunakan konsep yang berbeda-beda, tentu hal tersebut merupakan hal yang wajar. Terlebih menurut Doherty. Kouneski, dan Erickson (Palkovitz, 2. menegaskan bahwa analisis sosiologis dan historis dengan jelas menetapkan bahwa, di luar proses biologis, peran ayah adalah "sebuah konstruksi sosial," dengan masing-masing kelompok membentuk cita-cita budaya ayah . Oleh Page | 43 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA karena itu, tidak mengherankan apabila konsep keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang bersifat multidimensional ditemukan berbeda-beda antara satu pandangan dengan pandangan yang lainnya. Salah satu konsepsi yang banyak digunakan di dalam penelitian akademik di Indonesia merupakan konsep milik Lamb . Konsep milik Lamb . mengejawantahkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan ke dalam lima dimensi, yaitu: sikap hangat dan responsif, pengasuhan ayah tidak hanya berkaitan dengan kuantitas waktu saja, namun juga kualitas melalui sikap hangat dan responsif . Kontrol dan pengawasan, bentuk pengasuhan dengan mengetahui keberadaan anak dan juga mengawasi perilaku dan keputusannya . keterlibatan positif dalam aktivitas, yang terlihat melalui upaya untuk menghabiskan waktu dengan anak, memberikan dukungan emosional, memberikan pertolongan harian, pengawasan perilaku anak, dan disiplin yang tidak mengancam . perawatan tidak langsung dengan menyiapkan kebutuhan perawatan dan masa depan anak . Rasa tanggungjawab dengan melakukan inisiatif untuk terlibat dalam aktivitas pengasuhan. Peran pengasuhan ayah dalam keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ayah yang memiliki ABK di Indonesia tergolong cukup terlibat dalam aktivitas pengasuhan, baik secara langsung atau pun tidak langsung. Namun demikian, masing-masing individu ayah memiliki peran dan bentuk keterlibatan yang berbeda-beda. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersumber dari personal ayah, kondisi anak, sosial, budaya, dan lingkungan (Hay, 2. Namun demikian, tidak banyak subjek dari artikel penelitian yang ditinjau memperlihatkan adanya keseimbangan antara peran pengasuhan secara langsung dan yang tidak. Kebanyakan subjek dominan pada beberapa komponen keterlibatan tertentu. Adapun aktivitas pengasuhan secara langsung yang dilakukan, yaitu: Melakukan aktivitas bersama anak dengan bermain atau belajar Aktivitas pengasuhan banyak dilaporkan dalam penelitian di Indonesia adalah menemani anak bermain dan juga belajar. Peran ini merupakan bagian dari komponen paternal engagement di keterlibatan ayah dalam pengasuhan (Lamb, 2. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh karakteristik unik dari pengasuhan ayah, sebagaimana pendapat Wilson & Prior . bahwa ayah dan ibu memiliki perbedaan dalam gaya berinteraksi dalam pengasuhan, ayah lebih suka bermain dengan permainan yang cenderung melibatkan fisik, tidak terduga, dan membangkitkan gairah sangat dinikmati oleh anak-anak, terutama anak laki-laki. Mendukung temuan tersebut Potter . melaporkan bahwa bermain dan membantu anak belajar merupakan bentuk pengasuhan langsung yang banyak dilakukan seorang ayah. Peran perawatan langsung seperti menyuapi dan memandikan anak Ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus juga melakukan perawatan secara langsung sebagai bagian dari keterlibatannya dalam pengasuhan, meskipun hanya sebagai pengganti dari ketidakhadiran ibu. Fakta empiris yang ada melaporkan apabila hanya 5 dari 16 orang ayah yang memiliki pengalaman melakukan aktivitas perawatan Adapun alasan yang muncul sering kali berkaitan dengan pembagian peran gender di dalam keluarga. Fakta ini sesuai dengan hasil penelitian Dannisworo & Amalia . bahwa pandangan gender dalam keluarga ikut memengaruhi keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Page | 44 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA Menjadi role model dan mengajarkan nilai moral pada anak Peran ini merupakan salah satu peran tradisional dari pengasuhan ayah. Seperti yang disampaikan oleh Lamb . salah satu bentuk tradisional peran pengasuhan ayah adalah fungsi pengawas, penasihat moral, dan role model bagi anaknya. Peran ini juga merupakan bagian dari komponen paternal engagement di keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang berisi aktkvitas tentang mengajarkan sesuatu (Lamb, 2. Fakta bahwa ayah di Indonesia merasa berperan sebagai figur yang menjadi role model dan mengajarkan nilai moral tidak lepas dari pengaruh budaya di Indonesia. Penelitian Mukti & Widyastuti . menemukan bahwa ayah di Indonesia merasa sebagai pemimpin keluarga yang berperan sebagai role model dan menentukan standar moral bagi anak-anaknya (Mukti & Widyastuti, 2. Mengantarkan anak mengikuti terapi atau pergi ke sekolah Peran ini termasuk dalam salah satu bentuk paternal accessibility karena interaksi dengan anak kurang dan bersifat sementara. Seperti yang disampaikan oleh Lamb . bahwa paternal accessibility merupakan aktivitas pengasuhan ayah yang sedikit kualitas interaksi dengan anak dan bersifat sementara. Memenuhi kebutuhan finansial Peran ini merupakan pengasuhan tidak langsung yang paling banyak ditemukan dalam artikel penelitian mengenai pengasuhan ayah. Dominasi peran penyedia kebutuhan finansial dan materi dalam keterlibatan ayah yang memiliki ABK di Indonesia di latar belakangi oleh faktor budaya. Masyarakat di Indonesia masih berpegang pada pembagian peran gender secara tradisional yang menempatkan peran ayah sebagai pencari nafkah bagi keluarga (AsyAoari & Ariyanto, 2. Tidak hanya perilaku dalam pengasuhan, nilai budaya mengenai peran gender tersebut juga ikut mempengaruhi nilai pribadi dari ayah. Hasil penelitian NaAoimah. Nur'aeni, & Septiningsih . menemukan bahwa orientasi kebahagian ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang didasarkan pada keberhasilannya dalam memenuhi kebutuhan finansial dan materi dari anak dan keluarganya. Dengan demikian, ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus akan merasa bahagia apabila dapat memenuhi kebutuhan finansial dan materi yang diminta oleh anaknya. Namun demikian, kondisi tersebut bukan tanpa risiko. Penyedia kebutuhan finansial dan materi bagi anak dan keluarga dapat menjadi komponen keterlibatan dalam pengasuhan yang justru membebani ayah. Kesulitan atau ketidakmampuan ayah dalam memenuhi tuntutan dari perannya sebagai penyedia kebutuhan dan materi dapat menjadi beban pengasuhan yang merugikan bagi ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus (Lopez, dkk. , 2. Mencari informasi mengenai pengobatan, terapi, sekolah, dan perawatan lain yang Peran mencari informasi mengenai pengobatan, terapi, sekolah, dan atau perawatan lainnya merupakan bentuk keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang banyak ditemukan dalam artikel penelitian tentang pengasuhan ayah di Indonesia. Peran tersebut merupakan sebuah aktivitas pengasuhan tidak langsung yang termasuk ke dalam komponen responsibility dari konsep keterlibatan ayah. Menurut Lamb . komponen responsibility adalah peran yang dilakukan ayah dalam pengasuhan dengan memastikan anak mendapatkan perawatan yang sesuai dan mengelola sumber daya yang tersedia untuk anak (Lamb, 2. Dengan demikian, memastikan anak mendapatkan Page | 45 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA pengobatan, terapi, dan sekolah khusus yang sesuai merupakan bagian dari aktivitas tanggungjawab ayah dalam memastikan anak mendapatkan perawatan yang sesuai. Memantau perkembangan dan kondisi anak Peran ini merupakan bagian dari komponen responsibility dalam konsep keterlibatan ayah dalam pengasuhan menurut Lamb . Peran ini juga termasuk salah satu bentuk perawatan tidak langsung yang rutin dilakukan oleh ayah karena memiliki kesibukan bekerja sehingga berusaha untuk tetap memantau perkembangan dan kondisi anaknya di rumah melalui komunikasi dengan anggota keluarga lainnya, terutama istri (Febrianto & Darmawanti, 2. Faktor yang mempengaruhi Peran Pengasuhan Ayah Penerimaan diri terhadap kondisi anak Penerimaan diri terhadap ayah menjadi salah satu faktor yang memengaruhi peran pengasuhan ayah. Menurut Febrianto & Darmawanti . menemukan bahwa penerimaan diri terhadap anak berkebutuhan khusus dapat memengaruhi sudut pandang ayah dalam menilai kondisi anak dan segala permasalahannya (Febrianto & Darmawanti. Oleh karena itu, ayah dengan penerimaan diri terhadap anak tidak akan menolak kondisi anak, memahami kondisi dan kebutuhan anak, menjalin komunikasi yang hangat, tidak membedakan perlakuan dengan anak yang lain, serta mengupayakan penanganan terhadap permasalahan dan kebutuhan anak (Dewi & Wibhowo, 2. Kedua hasil penelitian tersebut didukung kajian dari Aydin & Yamac . bahwa penerimaan orangtua terhadap kondisi anak memiliki hubungan yang positif dengan perilaku pengasuhan terhadap anak yang berkebutuhan khusus (Aydin & Yamac, 2. Hasil yang serupa juga disampaikan oleh Kusnadi & Agustin . bahwa ayah yang menerima anaknya dengan apa adanya akan menunjukkan keterlibatan dalam pengasuhan, memberikan pengarahan dan motivasi, menjadi contoh, dan tidak terlalu berlebihan dalam mendorong perkembangan anaknya (Kusnadi & Agustin, 2. Meskipun demikian, terdapat ahli yang menempatkan penerimaan terhadap kondisi anak sebagai bagian dari peran pengasuhan pada anak berkebutuhan khusus (Bogossian et , 2. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian yang mendalam mengenai fakta ini. Terlebih adanya perbedaan budaya yang dapat memengaruhi pandangan tersebut. Kondisi finansial dan status pekerjaan Kebutuhan perawatan terhadap anak berkebutuhan khusus membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kondisi ini memaksa beberapa ayah untuk mencari pendapatan lebih sebagai upaya memenuhi hal tersebut. Hal ini membuat ayah menjadi kesulitan untuk menyeimbangkan antara tuntutan memenuhi kebutuhan finansial dan peran pengasuhan (Edley, 2. Fakta tersebut didukung beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa ayah yang memiliki kondisi finansial yang kurang baik cenderung kurang terlibat dalam pengasuhan (Lopez et al. , 2. Selain itu, waktu dalam bekerja dapat memengaruhi keterlibatan ayah dalam pengasuhan (Dannisworo & Amalia, 2. Norma gender Norma gender berkaitan dengan nilai dan aturan yang melekat pada peran gender Adanya pembagian peran gender dalam keluarga merupakan sebuah norma yang melekatkan peran pencari nafkah pada ayah dan pengasuhan anak merupakan peran ibu. Norma tersebut dalam hasil kajian ikut memengaruhi keterlibatan ayah dalam Page | 46 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA pengasuhan anak berkebutuhan khsus. Ayah yang dalam keluarganya membagi peran sesuai dengan norma tersebut, cenderung kurang terlibat dalam pengasuhan (Amelia. Amir, & Karim. , 2. Fakta ini didukung hasil penelitian Dannisworo & Amalia . bahwa pandangan gender ikut dapat memprediksi keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Kesejahteraan psikologis Hasil penelitian dari Nikmatunasikah . menemukan bahwaada hubungan antara psychological well-being ayah dan keterlibatan ayah (Nikmatunasikah, 2. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi psychological well-being, maka semakin tinggi pula keterlibatan ayah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah psychological well-being, maka semakin rendah keterlibatan ayah. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya dari Dannisworo & Amalia . yang menemukan bahwa psychological well-being, gender ideology, dan waktu kerja dapat memprediksi keterlibatan ayah dalam pengasuhan sebesar 14,5%. Kondisi psikologis merupakan faktor penting yang memengaruhi bagaimana individu berperilaku. Oleh karena itu, orang tua yang memiliki kesejahteraan psikologis cenderung memasukan peran pengasuhan sebagai tujuan hidup (Larson, 2. Oleh karena itu, kondisi kesejahteraan psikologis ayah akan memengaruhi interaksi dan perilakunya dalam pengasuhan. SIMPULAN Kajian literatur ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peran ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus dalam pengasuhan dan faktor-faktor yang Penelitian mengenai keterlibatan ayah dalam pengasuhan di Indonesia masih banyak berfokus pada pengalaman subjektif ayah melalui pedekatan kualitatif. Oleh karena itu, tidak dapat ditarik kesimpulan yang bersifat universal. Hasil kajian menunjukkan bahwa definisi peran pengasuhan ayah bersifat muldimensional sehingga tidak hanya merujuk pada satu komponen saja. Ayah di Indonesia yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan cukup terlibat dalam pengasuhan baik secara langsung dan tidak. Masing-masing individu ayah memiliki peran keterlibatan yang berbeda-beda, namun sebagian besar kesulitan menyeimbangkan antara keterlibatan secara langsung dan yang tidak. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan masih didominasi peran tidak langsung. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan ayah di Indonesia yang memiliki anak berkebutuhan di dalam pengasuhan adalah penerimaan terhadap kondisi anak, kondisi finansial dan pekerjaan, norma gender, dan kondisi kesejahteraan psikologis ayah. Page | 47 GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Psikologi. Bimbingan dan Konseling ISSN: 2088-9623 (Prin. - ISSN: 2442-7802 (Onlin. GUIDENA REFERENCES