Journal of Managiere and Business Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Volume 1. No. 1, 2023, 14-22 ISSN. x-x (Onlin. ISSN. x-x (Prin. PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K. TERHADAP RISIKO KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tenga. Restu Risady1. Yateno2. Sri Retnaning Rahayu3 Universitas Muhammadiyah Metro restu75risady@gmail. Abstrak Kesehatan dan keselamatan kerja (K. adalah bidang yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di suatu lembaga atau lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan penerapan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja dan derajat kesehatan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap risiko kerja karyawan pada Penggilingan Padi di Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Kuantitatif dan Deskriptif. Kuantitatif adalah pengukuran berdasarkan teori-teori yang ada. Deskriptif adalah pola penggambaran suatu masalah, sedangkan Kualitatif adalah cara penyajian suatu masalah. Kedua metode tersebut digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh penerapan K3 terhadap resiko kerja karyawan pada Penggilingan Padi di Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) berdasarkan hasil survei dan distribusi kuesioner. Penyebaran kuesioner diberikan kepada 25 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai tingkat pengaruh penerapan K3 dikategorikan poo karena belum memenuhi standar yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Perpres No. 09 Tahun 2008. Kurangnya pemahaman akan pentingnya SMK3 dapat berpengaruh besar terhadap resiko kerja pegawai menyebabkan banyaknya kecelakaan kerja Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K. Karyawan. Risiko Abstract Occupational health and safety (K. is a field related to health, safety, and human well-being who works in an institution or project location. The purpose of K3 is to maintain the health and safety of the work Occupational safety and health is one aspect of labor protection, regulated in Law Number 13 of 2003. By implementing occupational safety and health control technology, it is expected that the workforce will achieve physical resilience, work power and a high level of health. The purpose of this study was to determine the implementation and influence of occupational safety and health on the work risks of employees at Rice Milling in Pujo Kerto (PC) and Pujo Basuki (PB) Central Lampung. The method used in this study is Qualitative. Quantitative and Descriptive methods. Quantitative is a measurement based on existing theories. Descriptive is a pattern of drawing on a problem, while Qualitative is a way of presenting a problem. Both of these methods are used to measure the level of influence of the implementation of K3 on the work risks of employees in the Rice Mill in Pujo Kerto (PC) and Pujo Basuki (PB) based on the results of the survey and the distribution of questionnaires. Distribution of questionnaires was given to 25 respondents. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that the results for the value of the level of influence of K3 implementation are categorized as poo because it has not met the standards determined by Regulation of The Minister Of Journal of Managiere and Business Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 ISSN. x-x (Onlin. ISSN. x-x (Prin. Public Works Decree No. 09 of 2008. Lack of understanding of the importance of SMK3 can have a large influence on the work risk of employees causing many employee workplace accidents. Keywords: Occupational Safety and Health (K. Employees. Risk This is an open access article under the Creative Commons Attribution 0 International License PENDAHULUAN Sebagai negara agraris, pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditas ekspor, antara lain padi ,dan palawija. Sejarah mencatat Indonesia pernah mengalami masa swasembada pangan, khususnya produk beras. Salah satu komoditas terbesar di Indonesia adalah padi. Padi termasuk salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Proses agar menjadi beras, padi wajib melalui pemisahan bulir beras dari kulitnya. Alat penggilingan padi diperuntukkan agar meringankan proses pemisahan bulir beras dari kulitnya, dengan tetap menjaga rendemen dan kualitas beras dan meminimalisir kehilangan hasil yang sering terjadi pada proses penggilingan yang dilakukan secara manual, oleh sebab itu mesin penggilingan padi sangat penting untuk proses menghasilkan beras yang berkualitas. Oleh karena itu pengusaha mendapatkan peluang dari sektor pertanian ini khususnya padi yaitu dengan menciptakan suatu usaha atau perusahaan industri pabrik penggilingan padi. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengumpulkan beberapa orang yang sering disebut pegawai/karyawan untuk mengoperasikan kegiatan industri. Oleh karena itu, karyawan termasuk suatu modal sumber daya manusia (SDM) yang berperant penting dan merupakan salah satu aset utama dalam setiap kegiatan operasional Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja dan memiliki kapasitas kecelakaan yang diakibatkan dari proses produksi diantaranya pencemaranan, ledakaan, kebakaran dan penyakit akibat kerja, harus mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan kerja (K. AuKeselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan acuan bagi perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja maupun akibat lingkungan kerjaAy yang bersumber pada PEMNAKER 05/MEN/1996 dan mengacu pada Undang-undang No. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 adalah Ayyang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja yaitu suatu aspek perlindungan tenaga kerja. Unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi. Dengan mengaplikasikan teknologi penanggulangan keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencukupi, daya kerja, kesehatan dan tingkat ketahanan fisik yang tinggi. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara dan melihat langsung di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah, dimana para karyawan pada saat melakukan kegiatan kerja di Penggilingan Padi tidak munggunakan Alat Pengaman Diri (APD). Journal of Managiere and Business Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 ISSN. x-x (Onlin. ISSN. x-x (Prin. Dalam penelitian ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain : Untuk mengetahui implementasi sistem keselamatan dan kesehatan kerja karyawan pabrik penggilingan padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K. terhadap risiko kerja karyawan di pabrik penggilingan padi Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode deskriptif kualitatif. Kualitattif ialah pengukuran berdasarkan teoriAeteori yang sudah ada. Metode ini dipakai untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan K3 pada Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) berdasarkan hasil penyebaran kuesioner. Dalam mengetahui pelaksanaan penerapan K3 digunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif ialah penggambaran terhadap suatu permasalahan, sedangkan kualitatif adalah cara penyajian terhadap suatu kasus. Populasi sebanyak 25 karyawan Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Dalam penulisan ini analisa pengujian data ini bersifat kualitatif. Oleh karena itu, data yang disimpulkan data kualitatif. Analisis dilakukan dengan membuat kuesioner, dimana teori-teori yang telah diuraikan dalam penelitian kepustakaan dibandingkan dengan praktek sesungguhnya yang terjadi di Analisa data dilakukan dengan cara sebagai berikut. Analisa faktaAefakta dari hasil kegiatan penelitian lapangan sehingga penulis memperoleh data tentang kegiatan objek penelitian yang sebenarnya. Pengujian Proposisi . uatu pernyataan yang menjelaskan kebenaran atau menyatakan perbedaa. dilakukan dengan perhitungan persentase yang menunjukkan seberapa besar efektivitas penerapan Sistem Keselamatan Kesehatan Kerja (K. dalam perusahaan. Untuk menguji respon responden dalam implementasi menggunakan 2 . rumus yaitu : ycI yca = ycu. yce ycu 100 % Keterangan : a = Jumlah skor (%) R = Jumlah jawaban ya n = Jumlah Responden Journal of Managiere and Business Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 ISSN. x-x (Onlin. ISSN. x-x (Prin. e = Jumlah Pertanyaan Oc yaycaycycaycaycaycu "ycUyca" Posentase = Oc yaycaycycaycaycaycu ycCycaycyceycycycaycycn ycu 100 % Adapun kriteria penarikan kesimpulan kuesioner dari segi risiko kerja penerapan penyelengaraan K3 bidang Pekerjaan Umum menurut Permen PU Nomor : 09/PRT/2008 terbagi menjadi 3 . bagian, yaitu : Baik bila mencapai hasil penilaian > 85%. Sedang, bila mencapai hasil penilaian 60% - 85%. Kurang, bila mencapai hasil penilaian < 60%. Tabel 1. Indikator Pertanyaan Kuesioner No. Indikator Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyediaan & pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Kesehatan & Keselamatan Kerja (K. Risiko Kerja Karyawan PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dengan memberikan penilaian atas jawaban responden yang diisi oleh 25 orang karyawan di Penggilingan padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah, dimana untuk menentukan peringkat di tiap tahapan dapat dilihat dari perbandingan antara skor jawaban AuYaAy dengan skor jawaban AuTidakAy, untuk pengujian tanggapan responden menggunakan asumsi formula yang diperoleh dari Yateno, 2004 sebagai berikut : yca= ycI ycu 100 % ycu. yce Peranan Sistem Keselamatan Kesehatan Kerja (K. Penggilingan padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah akan terpapar melalui jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan pada kuesioner yang terdiri dari 20 butir pertanyaan. Berikut adalah hasil jawaban kuisioner tentang pengaruh implementasi keselamatan kesehatan kerja terhadap risiko kerja karyawan studi kasus di penggilingan padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah yang disebarkan kepada 25 responden. Untuk mengetahui gambaran empiric secara menyeluruh tentang pengaruh implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K. terhadap risiko kerja karyawan . tudi kasus di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Journal of Managiere and Business Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 ISSN. x-x (Onlin. ISSN. x-x (Prin. Tenga. Setelah dilakukan tabulasi kuisioner terkumpul sebanyak 25 responden dan perhitungan dilakukan dengan menghitung jawaban AuYaAy dan jawaban AuTidakAy kemudian diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : Rumus (Yateno, 2. Perhitungan jawaban AuYaAy ycI yca = ycu. yce ycu 100 % yca= ycu 100 %= 35,6 % Perhitungan jawaban AuTidakAy yca= yca= ycI ycu. yce ycu 100 % ycu 100 % = 64,4 % Hasil pencapaian penerapan K3 berdasarkan kuesioner di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah ini memperoleh jawaban AuTidakAy sebesar 64,4 % dan jawaban AuYaAy sebesar 35,6 % sehingga dapat di kategorikan bahwa penerapan SMK3 di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah belum optimal . redikat kurang bai. jika mengacu pada standar yang ditentukan oleh Perman PU No. 09 tahun 2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K. Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Rumus Dean J. Champion : Oc yaycaycycaycaycaycu "ycUyca" Posentase = Oc yaycaycycaycaycaycu ycCycaycyceycycycaycycn ycu 100 % Dalam mengolah data hasil pertanyaan-pertanyaan observasi yang peneliti sajikan, pilihan jawaban yang peneliti sajikan yaitu Ya dan Tidak dan skor yang diberikan tiap alternatif jawaban Ya = 1 dan Tidak = 0. Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengolahan jawaban kuesioner adalah sebagai berikut: Memisahkan jawaban responden sesuai dengan alternatif jawaban yang diberikan yaitu: Ya dan Tidak Skor masing-masing jawaban adalah Ya diberi nilai 1 . dan Tidak diberi nilai 0 . Menjumlahkan nilai dari tiap-tiap kuesioner, maka hasil yang didapat dari jawaban responden adalah sebagai berikut: Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 Journal of Managiere and Business ISSN. x-x (Onlin. Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Tabel 2. Hasil Kuesioner No. Variabel Standar Operasional Prosedur (SOP) Kesehatan Keselamatan Kerja Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) Risiko Kerja ISSN. x-x (Prin. Jawaban Tidak Total Jawaban Kuesioner Menghitung prosentase jawaban kuesioner dari responden dengan menggunakan rumus Dean J. Champion : Oc yaycaycycaycaycaycu AuycUycaAy Prosentase = Oc yaycaycycaycaycaycu ycCycaycyceycycycaycycn ycu 100 % A Standar Operasional Prosedur Prosentase = 125 ycu 100 % = 40% Dengan hasil persentase yang diperoleh dari perhitungan diatas yaitu 40%, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa aplikasi Standar Operasional Prosedur pada Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki Lampung Tengah belum memenuhi kriteria, yaitu termasuk kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kebijakan yang belum tertulis. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Prosentase = 125 ycu 100 % = 40% Dengan hasil persentase yang diperoleh dari perhitungan diatas yaitu 40%, dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki Lampung Tengah belum memenuhi kriteria, yaitu termasuk kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pelatihan khusus mengenai K3 dan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap karyawan. Penyediaan dan Pemakaian Alat Pengaman Diri (APD) Prosentase = ycu 100 % = 20% Journal of Managiere and Business Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 ISSN. x-x (Onlin. ISSN. x-x (Prin. Dengan hasil persentase yang diperoleh dari perhitungan diatas yaitu 20%, dapat di tarik kesimpulan bahwa pemakaian Penyediaan dan Pemakaian Alat Pengaman Diri (APD) pada Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki Lampung Tengah belum memenuhi kriteria, yaitu termasuk kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari tidak tersedianya APD di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah. Risiko Kerja Prosentase = 125 ycu 100 % = 20% Dengan hasil persentase yang diperoleh dari perhitungan diatas yaitu 20%, dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko kerja pada Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki Lampung Tengah masih tinggi dan belum memenuhi kriteria, yaitu termasuk kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari tidak tersedianya APD, kebijakan perusahaan mengenai SOP dan pemeriksaan Kesehatan karyawan scara berkala. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Penggilingan Padi Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah, dapat diketahui dengan menggunakan 2 . rumus yaitu mengunakan rumus Yateno, 2004 dan rumus Dean J. Champion bahwa kedua rumus tersebut memiliki kesamaan yaitu menyatakan bahwa penerapan K3 di perusahaan tergolong dalam kategori kurang baik. Hal ini karena belum ada kesesuaian antara penerapan K3 di Perusahaan dengan Permen PU No. 09 tahun 2008 dan peraturan ketenagakerjaan. Perusahaan tidak menyediakan APD yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan perusahaan belum memberikan pelatihan tentang K3. Sehingga hal ini dapat berpengaruh besar terhadap risiko kerja pada karyawan di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah karena dapat menyebabkan banyaknya kecelakaan kerja karena kurangnya pemahamaan tentang SMK3 yang seharusnya dipahami oleh setiap karyawan. Pemahaman SMK3 bagi karyawan tidak hanya dapat menetralisir kecelakaan kerja, tetapi juga dapat mengurangi kerugian perusahaan akibat kecelakaan kerja. Dengan demikian dapat diketahui bahwa SMK3 sangatlah berpengaruh untuk sebuah perusahaan baik itu perusahaan dalam skala kecil atau besar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : Penerapan Sistem K3 di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah, dikategorikan kurang baik karena dibawah standar tingkat criteria Ermen PU Nomor: 09/PRT/2008. Volume 0. No. 0, 20xx, 00-00 Journal of Managiere and Business ISSN. x-x (Onlin. Available at http://ojs. id/index. php/managiereandbusiness/index ISSN. x-x (Prin. Implementasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K. sangatberpengaruh besar terhadap risiko kerja pada karyawan di Penggilingan Padi di Kampung Pujo Kerto (PC) dan Pujo Basuki (PB) Lampung Tengah. Hasil pengujian yang telah dilakukan ditemukan kurangnya pemahaman akan pentingnya SMK3 oleh manajemen perusahaan dan karyawan. Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran kepada: Pihak perusahaan agar lebih mengoptimalkan tentang pentingnya penerapan SMK3 pada karyawan untuk dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja dengan cara memfasilitasi Alat Pengaman Diri (APD) yang sesuai untuk menunjang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK. yang lebih baik. Karyawan perusahaan agar lebih mementingkan keselamatan dan keamanan kerja dengan memahami Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. DAFTAR PUSTAKA