Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (Maret 2. : 1-8 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN DAN HARAPAN SIVITAS AKADEMIK UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TERKAIT KONSEP KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN ASSET BASED COMMUNITY DEVELOPMENT Comprehension and Expectations Analysis of UIN Sunan AmpelAos Member to Environmentally Sustainable Concept by Asset Based Community Development Erry Ika Rhofita Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya 60237 Aeerryikarhofita@rockemail. Abstract. The concept of environmental sustainability is the commitment of UIN Sunan Ampel Surabaya to implementation of sustainable development program through the realization of the three responsibilities of Higher Education. The purpose of this study were analyze of the comprehension and expectations in the application of environmental sustanability policies in UINSA and knowing the potential and strength of UINSA with Asset Based Community Development approach. This study used a Combination Research Methods (Mixed Method. , a methods that used quantitative and qualitative approach in the research activities. Qualitative approach was used to obtain the data from the parties that have the authority to take decisions . While the quantitative approach used to obtain the data from the environment university users . ecturers, staffs, and student. Data collection methods with interviews, observation, focus group discussions (FGD), literature study, and documentation. And data analysis methods with descriptive qualitative. The results of this study were. stakeholders and users have high comprehensions, perceptions, and expectations regarding sustainability environment concept and can be used to realize the green campus programs, . UINSA has potential and streght derived from itAos assets and competence of human resources has supported in the development of the concept of environmental sustainability, . concept environmental sustainability is a manifestation of the university's commitment to implement the teachings of Islam Rahmatan Lil Alamin applied in every activity of the three responsibilities of Higher Education. UCE and environment management at university, that it embodied in the form of environmental sustainability policy Keywords: islamic university, sustainable environment, sustainable environment policy (Diterima: 20-03-2017. Disetujui: 27-08-2. Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat tanpa melupakan kelestarian dan daya dukung lingkungan. Tahun 1990 Komite Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan yang berorientasi ekonomi harus memperhatikan tiga kriteria dasar, yaitu: . tidak ada pemborosan penggunaan anggaran atau depletion of nature resources. tidak ada dampak polusi lingkungan. kegiatannya harus dapat meningkatkan daya dukung lingkungan. Diperkuat oleh pernyataan Djajadiningrat . Pearce dan Warford . , dalam An-Naf . , secara luas prinsip dan tujuan pembangunan berkelanjutan adalah . pemerataan dan keadilan. keterkaitan antara manusia dan alam. perspektif jangka . keberlanjutan ekologis. keberlanjutan sosial budaya. keberlanjutan politik. keberlanjutan pertahanan dan Implementasi pembangunan berkelanjutan tidak hanya terjadi pada sektor industri, pertanian, peternakan, maupun perikanan saja, tetapi juga terjadi pada sektor pendidikan. Sektor pendidikan yang medoi: 10. 29244/jpsl. megang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) sebagai lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam mempunyai peranan penting dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan melalui perwujudan tridharma dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Implementasi keberlanjutan lingkungan kampus ditunjukkan melalui komitmen keberlanjutan lingkungan, yang didasari oleh sejumlah kesepakatan, peraturan dan prakarsa di tingkat global dan nasional, khususnya yang terkait dengan kegiatan lembaga pendidikan tinggi, sebagaimana diungkapkan dalam deklarasi Nagoya Declaration on Higher Education and Sustainable Development. Tahun 2014. PBB memelopori kesepakatan dan seruan pentingnya peran dan tanggungjawab perguruan tinggi untuk ikut serta memberikan contoh pengelolaan universitas serta menyelenggarakan pendidikan lingkungan yang Pernyataan Universitas 21, suatu jaringan internasional universitas di abad 21 yang menyatakan ISSN 2086-4639 | e-ISSN 2460-5824 JPSL Vol. : 1-8 tentang pentingnya keberlanjutan, bahwa perguruan tinggi menjadi lembaga pendidikan yang dianggap sangat strategis dalam menyumbangkan proses pembelajaran, penelitian dan kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengatasi berbagai masalah kerusakan lingkungan serta terlibat aktif dalam kehidupan yang berkelanjutan. Islamic Declaration on Sustainable Development adalah inisiatif dari berbagai negara muslim untuk menegaskan pentingnya gagasan pembangunan berkelanjutan dalam Islam. Berbagai pasal dirumuskan dalam dokumen ini dan menunjukkan bahwa dalam setiap muslim melekat tanggungjawab untuk merawat dan manjaga keberlangsungan lingkungan. Ketiga deklarasi perguruan tinggi tersebut, sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis UINSA yang menyebutkan bahwa karakter lulusan mempunyai sikap peduli lingkungan dan sosial (No. serta perilaku yang bertanggungjawab terhadap diri, masyarakat dan lingkungan (No. Selanjutnya diperkuat dalam Rencana Strategis Kemitraan Universitas dan Masyarakat yang menempatkan nilai ramah lingkungan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui pola baru kemitraan universitas dan masyarakat. Komitmen keberlanjutan lingkungan UINSA sesuai dengan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin yang menerangkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan sesuai dengan cinta kasih serta merupakan bagian integral dari proses ibadah. Ada empat alasan utama dalam mewujudkan komitmen keberlanjutan lingkungan di UINSA antara lain: . sebagai implementasi QS. Al-Baqarah ayat 30 manusia adalah khalifah, maka sebagai lembaga pendidikan UINSA menunjukkan perannya sebagai pengelola lingkungan hidup sejalan dengan kaidah-kaidah Islam. menguntungkan secara ekonomis, . meningkatkan reputasi UINSA di mata masyarakat. meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungan sumber daya bagi pengembangan kampus. Komitmen keberlanjutan lingkungan kampus diwujudkan dalam Kebijakan Keberlanjutan Lingkungan UINSA (KKL UINSA). Secara umum tujuan dari KKL UINSA adalah. menyediakan kerangka acuan bagi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan pengelolaan lingkungan yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan. mewujudkan visi misi UINSA sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang dalam Rencana Strategis Universitas. meningkatkan kualitas lingkungan kampus. KKL UINSA disusun dengan menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD), dengan mengoptimalkan asset, potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh UINSA. Pendekatan ABCD lebih menekankan pada pengoptimalan aset termasuk kemauan, keterampilan dan sumberdaya untuk memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhan, (Kretzman, 1995. Cunningham dan Mathie. Chirisa, 2. Terdapat tujuh aset yang dapat dikembangkan dalam pendekatan ABCD antara lain: aset fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, aset fi2 nansial sebagai modal dalam pembiayaan, aset lingkungan, aset teknologi, aset sumberdaya manusia, aset sosial, dan aset spiritual, (Green dan Haines, 2. UINSA pendekatan ABCD telah digunakan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya UINSA dapat memetakan segala aset, potensi dan kekuatan yang dimiliki lalu kemudian dihubungkan dengan aset dan kekuatan yang ada pada masyarakat, sehingga terjadi kegiatan yang saling Hal ini sejalan dengan renstra (Rencana Strategi. kemitraan universitas dengan masyarakat yang dilandasi oleh visi terciptanya sebuah hubungan yang dekat dan saling memberikan manfaat antara perguruan tinggi dengan masyarakat (Salahuddin. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penyusunan konsep kebijakan keberlanjutan lingkungan di UIN Sunan Ampel Surabaya melalui pendekatan ABCD, untuk mengetahui . pengetahuan pemangku kebijakan dan pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan. persepsi pemangku kebijakan dan pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan, . harapan pemangku kebijakan dan pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan dan . kekuatan dan potensi yang dimiliki UINSA dalam mengimplementasikan konsep keberlanjutan Metode Metode pengambilan data dengan menggunakan pendekatan kombinasi . ixed method. , menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam satu kegiatan penelitian. Tipe penelitian Purposive Sampling, . ampuran tidak berimban. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari pihakpihak yang mempunyai kewenangan mengambil keputusan . emangku kebijaka. yang terkait pelaksanaan Tridhrama Perguruan Tinggi yang berhubungan dengan keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan lingkungan universitas. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data dari pengguna . enaga pendidikan, tenaga kependidikan, dan mahasisw. , yang terkait aset baik sumberdaya maupun kemauan yang dimiliki oleh universitas dan pengelolaan lingkungan universitas. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatitf. Setelah pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif selesai, selanjutnya peneliti melakukan analisis berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif tersebut untuk digabungkan. Pemilihan jenis penelitian ini karena data yang terkumpul dideskripsikan ke dalam kalimat-kalimat yang memiliki arti yang lebih mendalam. Populasi dalam penelitian ini adalah pemangku kebijakan dan pengguna lingkungan di UIN Sunan JPSL Vol. : 1-8 Maret 2019 Ampel Surabaya. Sampel dalam penelitian ini, antara Pemangku kebijakan Dalam penelitian ini yang disebut dengan pemangku kebijakan, antara lain: Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Para wakil rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Bagian umum universitas. Bagian perencanaan universitas. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. Para wakil dekan di Fakultas Sains dan Teknologi. Pengguna Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengguna adalah pengguna lingkungan universitas termasuk pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi, terdiri dari tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi. Secara terperinci jumlah populasi dan sampel pengguna ditunjukkan oleh Tabel 1. Hasil dan Pembahasan Kerangka Kerja Pembentukan Kebijakan Keberlanjutan Lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya Keberlanjutan lingkungan adalah jaminan keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan dan merupakan tanggung jawab setiap manusia dalam melangsungkan proses kehidupan, bukan sebagai tujuan kehidupan. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. UINSA mempunyai komitmen untuk menerapkan keberlanjutan lingkungan dalam setiap proses kegiatan seperti pada kegiatan pengelolaan lingkungan hidup. Tridharma Perguruan Tinggi, serta Kemitraan Universitas dengan Masyarakat. Untuk dapat menerapkan komitmen tersebut, proses perumusan KKL UINSA ditunjukkan oleh Gambar 1. Secara terperinci proses KKL UINSA terdiri dari 8 . tahapan, antara lain: Melakukan kajian profil melalui observasi, wawancara dengan warga universitas . emangku kebijakan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan stakeholde. , dan survei. Merancang draft kebijakan keberlanjutan lingkungan berdasarkan kajian profil sebagai dasar untuk pengelolaan keberlanjutan lingkungan UINSA. Menentukan bidang-bidang yang disepakati sebagai ruang lingkup KKL UINSA, yaitu . pendidikan dan pengajaran. pengabdian kepada masyarakat melalui Model Baru Kemitraan Universitas- Masyarakat, yang mengintegrasikan kedua dharma lain yaitu pengajaran dan penelitia. Pengelolaan sarana dan prasana. Melakukan inventarisasi data melalui pengkajian data-data yang terkait dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengelolaan lingkungan universitas untuk mengetahui asset dan potensi yang dimiliki. Memilih, merancang, mendukung, dan mengorganisasikan implementasi program kegiatan yang sesuai dengan bidang prioritas guna mewujudkan keberlanjutan lingkungan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Mengkomunikasikan dan mengukur indikator keberhasilan program KKLUINSA. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengkaji ulang program kegiatan keberlanjutan lingkungan guna menentukan rencana tindak Melakukan kajian kembali program kegiatan yang sudah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan ketidak berhasilan program kegiatan. Jika program kegiatan telah berhasil dapat dilanjutkan dan jika program kegiatan tidak berhasil akan dilakukan kajian ulang. Tabel 1. Data pengguna lingkungan universitas Pengguna Jumlah Sampel Tenaga pendidik Tenaga Mahasiswa Total Gambar 1. Proses penyusunan kebijakan keberlanjutan lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya Pengetahuan Pemangku Kebijakan dan Pengguna tentang Prinsip Keberlanjutan Lingkungan Hasil pembahasan secara keseluruhan, tingkat pengetahuan pemangku kebijakan UIN Sunan Ampel Surabaya tentang keberlanjutan lingkungan dalam program Tridharma Perguruans Tinggi dan tata kelola lingkungan cukup baik. Pemahaman keberlanjutan lingkungan di UINSA saat ini masih dalam pengembangan konsep melalui penyusunan Kebijakan Keberlanjutan Lingkungan (KKL) dan baru tahun 2017 ISSN 2086-4639 | e-ISSN 2460-5824 JPSL Vol. : 1-8 KKL tersebut diimplementasikan. KKL UINSA ini merupakan peraturan yang termuat dalam SK Rektor yang berisi pedoman pengarusutamaan keberlanjutan lingkungan dalam setiap pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengelolaan lingkungan kampus, yang akan disahkan pada bulan Desember 2016. Secara umum maksud dan tujuan disusunnya KKL UINSA ini sebagai salah satu upaya dalam mengimplementasikan ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin dan meningkatkan kualitas lingkungan. Secara khusus tujuan penyusunan KKL UINSA antara lain: . Menyediakan kerangka acuan dalam mengajarkan, meneliti dan mempraktikkan prinsipprinsip keberlanjutan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Mengarusutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dalam kegiatan Kemitraan Universitas dengan Masyarakat (KUM). mengarusutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan kampus. Pada konsep KKL UINSA juga menjelaskan beberapa point yang harus dilakukan oleh pemangku kebijakan dalam mengimplementasikan konsep keberlanjutan lingkungan dalam beberapa program, antara lain: Kegiatan pembelajaran, melalui: . Pengkajian dan perancangan kurikulum dengan memasukkan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan yang dilakukan secara berkala. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan yang dilakukan setiap satu semseter. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan mahasiswa mengenai prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan minimal setiap satu semester sekali. Kegiatan penelitian, melalui: . Pemberian alokasi sumberdaya untuk penelitian yang bertemakan keberlanjutan lingkungan. Peningkatan kualitas dan kuantitas untuk melakukan penelitian yang bertemakan keberlanjutan lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melalui: Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan pengabsian kepada masyarakat yang bertemakan prinsip keberlanjutan lingkungan. Alokasi dana khusus bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan keberlanjutan lingkungan, dan . Peningkatan keaktifan civitas akademik dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan prinsip keberlanjutan lingkungan. Kegiatan pengelolaan universitas sesuai dalam pasal 12, melalui: . Percontohan komitmen pimpinan kepada seluruh pemangku kepentingan yan di- ikuti dengan diseminasi bentuk-bentuk kegiatan keberlanjutan lingkungan. Pembentukan tim dan/atau unit yang bertanggungjawab terhadap program keberlanjutan lingkungan. Pendirian atau pembentukan lembaga yang menangani keberlanjutan lingkungan mulai dari tingkat universitas sampai dengan fakultas. Mengedepankan prinsipprinsip keberlanjutan dalam setiap pelaksanaan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dan Kemitraan Universitas dengan Masyarakat. Pelaksanaan program-program kegiatan untuk menciptakan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pembuatan dan pelaksanaan program-program keberlanjutan lingkungan oleh organisasi-organisasi yang ada di kampus, sehingga terdapat peran aktif dalam program keberlanjutan lingkungan dan keterlibatannya dalam pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Penyiapan rencana induk atau masterplan yang memuat rencana kecukupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan tata bangunan kampus. Pengetahuan pengguna dalam hal ini tenaga pendidikan, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi UINSA tentang keberlanjutan lingkungan ditunjukkan oleh Gambar 2. Berdasarkan analisis data yang telah diketahui bahwa pengetahuan pengguna mengenai prinsip keberlanjutan lingkungan cukup baik, sesuai dengan prosentasenya berturut-turut tingkat pengetahuan cukup baik, baik, kurang baik dan sangat baik dengan nilai prosentase sebesar 35%, 29%, 19% dan 18%. Hal ini dikarenakan di fakultas tersebut terdapat beberapa program studi yang secara spesifik berhubungan dengan lingkungan sepesrti program studi Teknik Lingkungan. Arsitektur. Biologi dan Ilmu Kelautan, dengan didukung oleh kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memahami prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan. Beberapa upaya yang telah dilakukan pengguna dalam mengimplementasikan prinsip keberlajutan lingkungan antara lain: . mengelola sampah menjadi barang berdaya guna secara sosial dan ekonomi. membuat teknologi tepat guna lingkungan yang diimplementasikan di lingkungan kampus. mensosialisasikan prinsip keberlanjutan lingkungan kepada seluruh warga kampus secara JPSL Vol. : 1-8 Maret 2019 18,60% 17,70% 34,50% Sangat baik Baik 29,20% Cukup Kurang Gambar 2. Grafik pengetahuan pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan Persepsi Pemangku Kebijakan dan Pengguna tentang Prinsip Keberlanjutan Lingkungan Berdasarkan hasil penelitian pemangku kebijakan mempunyai persepsi yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai persepsi positif para pemangku Persepsi pemangku kebijakan terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan yang dikaitkan dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. KUM dan pengelolaan lingkungan universitas. Natinya, implementasi dari konsep keberlanjutan lingkungan atau KKL UINSA sangat penting. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya impelementasi KKL UINSA antara lain: . UINSA terletak dikawasan yang strategis, sehingga dapat dengan mudah mengembangkan prinsip keberlanjutan . UINSA mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi green campus dan akan mengikuti UI Green Metric Ranking of World Universities. UINSA mempunyai komitmen yang kuat untuk menerapkan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin yang sesuai dengan Al-QurAoan dan hadist. UINSA sebagai salah satu PTKIN menjadi rujukan awal bagi masyarakat muslim dalam pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan ajaran Islam. KKL akan meningkatkan kualitas lingkungan dan . KKL merupakan kewajiban setiap orang sebagai khalifah sesuai dengan QS. Al-Baqarah ayat 30. Persepsi pemangku kebijakan mengenai prinsip keberlanjutan lingkungan dalam program Tridharma Perguruan Tinggi dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan praktik seluruh warga kampus . enaga pendidikan, tenaga kependidikan, mahasiswa dan stakeholder interna. Diharapkan dengan adanya KKL UINSA akan meminimalkan setiap perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip keberlanjutan lingkungan dalam setiap Untuk KKL UINSA diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak tidak hanya warga kampus tetapi juga pemerintah dan masyarakat secara luas melalui kegiatan KUM yang sesuai dan tertuang dalam Rencana Strategis KUM UINSA. Keterkaitan antara prinsip keberlanjutan lingkungan dengan Tridharma Perguruan Tinggi tidak hanya sebatas peningkatan kualitas lingkungan untuk generasi saat ini dan masa mendatang, tetapi juga pembangunan berkelanjutan dari segi sosial, ekonomi, budaya, politik, dan kearifan lokal. Didalam penjelasan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa prinsip keberlanjutan bermaksud lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain. Persepsi pemangku kebijakan mengenai prinsip universitas sangat positif dan diperlukan upaya khusus untuk menjadikan lingkungan universitas sebagai pusat pendidikan dan rujukan iptek dan agama. Pada konsep KKL juga telah diterangkan ruang lingkup pengelolaan lingkungan universitas yang mencakup: Pengelolaan sampah dan limbah. Pemanfaatan dan penghematan energi. Pengelolaan penggunaan dan penghematan air. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkelanjutan. Pengelolaan penggunaan sarana transportasi dan dan . Kecukupan Ruang Terbuka Hijau. Selain itu, untuk mewujudkan konsep KKL sesuai dengan ruang lingkupnya harus terdapat landasan yang kuat untuk mengimplementasikannya, salah satu landasan yang digunakan antara lain: . landasan ekonomi, melalui upaya penghematan dalam pemanfaatan energi listrik, air, dan transportasi. landasan keseimbangan ekosistem guna mewujudkan biodiversitas dilingkungan kampus. landasan keterpaduan dengan memadukan antara pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan KUM dalam pengelolaan lingkungan universitas. landasan manfaat yaitu dengan pengelolaan lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menuntut ilmu. ISSN 2086-4639 | e-ISSN 2460-5824 JPSL Vol. : 1-8 Persepsi pemangku kebijakan mengenai manfaat prinsip keberlanjutan lingkungan sangat positif dan semua hambatan dalam implementasi konsep KKL UINSA menjadi tanggungjawab dan pekerjaan bagi setiap warga kampus. Telah ada komitmen mengenai konsep green campus dapat dijadikan sebuah kekuatan untuk membenahi lingkungan universitas melalui pengarusutamaan prinsip keberlanjutan lingkungan dalam pelaksanaan Tridahrma Perguruan Tinggi, 18,60% 34,50% Sangat baik Baik KUM dan pengelolaan lingkungan kampus, sehingga UINSA benar-benar dapat mewujudkan konsep green campus dari segi building, behaviour, dan place. Berdasarkan analisis data persepsi pengguna dalam hal ini tenaga pendidikan, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi UINSA tentang keberlanjutan lingkungan ditunjukkan oleh Gambar 3. 17,70% 29,20% Cukup Kurang Gambar 3. Grafik persepsi pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan Harapan Pemangku Kebijakan dan Pengguna tentang Prinsip Keberlanjutan Lingkungan Pemangku kebijakan mempunyai harapan tinggi tentang prinsip keberlanjutan lingkungan. Secara umum pemangku kebijakan berharap. semua warga kampus khususnya tenaga pendidikan, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan stakeholder internal dapat meningkatkan kesadarannya dalam menjaga kualitas lingkungan yang sesuai dengan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin. meningkatkan kompetensi tenaga pendidikan, tenaga kependidikan, dan mahasiswa mengenai prinsip keberlanjutan secara berkala minimal setiap satu tahun sekali melalui kegiatan seminar, diskusi, pelatihan, dan kuliah tamu. implementasi konsep KKL UINSA dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemangku kebijakan juga berharap prinsip keberlanjutan lingkungan dimasukkan kedalam kurikulum dan diimplementasikan dalam setiap kegiatan pembelajaran, karena pengetahuan mengenai prinsip keberlanjutan lingkungan muncul dari lingkungan akademis . UINSA sebagai acuan masyarakat dalam bidang iptek dan agama, juga sebagai tempat berkumpulnya para intelektual dan tempat melahirkan generasi penerus bangsa yang dapat dijadikan contoh atau model dalam pengelolaan lingkungan sesuai dengan prinsip keberlanjutan (Islam rahmatan Lil Alami. Dan pemangku kebijakan juga berharap banyak akan muncul penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan keberlanjutan lingkungan sebagai upaya implementasi konsep KKL UINSA. Konsep KKL UINSA diharapkan menjadi perwujudan cita-cita Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk menjadi universitas yang unggul dan berbasis riset dengan menerapkan asas ramah lingkungan yang diterjemahkan sebagai pemberian perhatian yang proporsional pada aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dan sumberdaya alam baik untuk menghindari atau menekan dampak lingkungan yang negatif maupun untuk secara proaktif memanfaatkan setiap peluang untuk meningkatkan kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Selain itu, diharapkan juga menjadi perwujudan untuk menghasilkan lulusan UINSA yang memiliki karakter dan integritas nilai-nilai Islam transformatif serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan hakikat kehidupan. Berdasarkan hasil analisis data kualitatif, pengguna mempunyai harapan yang sangat tinggi . ebanyak 80%), untuk mengimplementasikan konsep KKL sesuai dengan komitmen pemangku kebijakan yang tertuang dalam Dokumen Komitmen Keberlanjutan Lingkungan UINSA. Secara terperinci harapan pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan ditunjukkan oleh Gambar 4. JPSL Vol. : 1-8 Maret 2019 7,60% 1,70% 8,90% 81,80% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Gambar 4. Grafik harapan pengguna tentang prinsip keberlanjutan lingkungan Potensi dan Kekuatan UINSA dalam Pengembangan Konsep Keberlanjutan Lingkungan Potensi dan kekuatan dalam pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) merupakan acuan pokok dan karakteristik dalam mendayagunakan segala sesuatu yang dimiliki secara mandiri dan Kekuatan merupakan energi positif untuk mengidentifikasi, memahami, mengetahui dan menginternalisasi aset yang dimiliki. Sedangkan potensi merupakan langkah mobilisasi untuk mendayagunakan segala aset yang dimiliki. Dalam ajaran Agama Islam tertulis dalam QS. Ali Imran ayat 191, yang menjelaskan bahwa selalu ada manfaat yang dapat diambil dari setiap ciptaan Allah SWT di muka bumi ini. Karena setiap ciptaan Allah mempunyai kelebihan masing-masing dan tidak ada yang tidak memiliki potensi, walaupun hanya memiliki kemampuan yang sangat kecil. Dalam pengembangan konsep KKL UINSA telah diidentifikasi potensi dan kekuatan yang dimiliki UINSA untuk mengimplementasikan konsep KKL tersebut seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2. Kekuatan dan potensi UINSA Analisis Kekuatan Rincian Aset PTKIN sebagai rujukan iptek dan agama Posisi geografis UINSA strategis, sehingga mampu mengurangi penggunaan transportasi Terdapat program studi yang mempelajari lingkungan dan keberlanjutan Prinsip keberlanjutan lingkungan telah dituangkan dalam Renstra Universitas dan Renstra KUM 90% SDM yang ada di UINSA mempunyai kemampuan dan kemauan untuk mengimplementasikan prinsip keberlanjutan Terdapat unit lembaga yang concern terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan Prinsip keberlanjutan lingkungan telah dituangkan dan diperintahkan dalam AlQuran dan Hadist Terdapat mata kuliah, hasil penelitian, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan prinsip keberlanjutan Analisis Potensi Rincian Aset Memadukan prinsip keberlanjutan lingkungan dalam Tridharma Perguruan Tinggi dan KUM Prinsip keberlanjutan lingkungan sebagai acuan dalam pengelolaan lingkungan Kesempatan dan dukungan pimpinan dalam mengembangkan kompetensi mengenai prinsip keberlanjutan lingkungan Kesempatan dan dukungan pimpinan untuk meningkatkan kualiats dan kuantitas prinsip keberlanjutan lingkungan dalam kegiatan kemahasiswaan dan kepegawaian Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pendekatan ABCD melalui identifikasi aset yang dimiliki oleh UINSA untuk menunjukkan kekuatan dan potensinya sebagai dasar dalam konsep KKL UINSA untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan sebagai salah satu acuan bagi masyarakat untuk mencari rujukan iptek dan agama yang berkaitan dengan prinsip keberlanjutan . jaran Islam Rahmatan Lil Alami. Dalam menentukan kekuatan dan potensi yang dimiliki UINSA, diperlukan . engetahuan dan perseps. yang baik dari pemangku kebijakan dan pengguna . endidik, tenaga kependidikan dan mahasisw. mengenai prinsip keberlanjutan lingkungan, dan . besarnya harapan yang dimiliki oleh pemangku kebijakan dan pengguna untuk mengimplementasikan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin dalam setiap kegiatan tridharma perguruan tinggi sebagai salah satu acuan untuk mengimpelementasikan konsep KKL UINSA. Daftar Pustaka Al-QurAoan dan Terjemahnnya. Diponegoro. Bandung. Departemen Agama An-Naf. , 2005. Pembangunan berkelanjutan dan relevansinya untuk Indonesia. Jurnal Madani 2, pp. 47Ae55. ISSN 2086-4639 | e-ISSN 2460-5824 JPSL Vol. : 1-8 Chirisa. , 2009. Prospects for the asset-based community development approach in Epworth and Ruwa. Zimbabwe Zimbabwe: A housing and environmental perspective. African Journal of History and Culture (AJHC) 1 . , pp. 28Ae35. Cunningham. Alison, 2002. Asset-Based Community Development-An Overview Coady International Institute. Available: http:// w. November 2. Green. Haines, 2012. Asset Building and Community Development, 3rd Edition. Sage Publications. Newbury California. Islamic declaration on sustainable development. [Declaration.