PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK BATIK TULIS RONGGO MUKTI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SIDOMUKTI. KECAMATAN KRAKSAAN, KABUPATEN PROBOLINGGO Ika Nurul Septya Rohma1. Siti Marwiyah2. Renny Candradewi Pusoitarini3 Universitas Panca Marga Probolingo ikanurulseptyarohma25@gmail. com1, marwiyah@upm. id2, renniefb@gmail. Abstract This study aims to determine the process of empowering women through the Ronggo Mukti batik group in Sidomukti Village and to determine the Supporting and Inhibiting Factors of empowering women through the Ronggo Mukti batik group in Sidomukti Village. This research uses a descriptive qualitative method with a case study approach in the Ronggo Mukti Batik Write Group. Sidomukti Village. Probolinggo Regency. This study focuses on empowering women through the batik ronggo mukti group for housewives in Sidomukti Village. Probolinggo Regency. The results showed that in preparing the program for empowering women in batik, this was done through socialization and developed with creative talents and skills from the community. The implementation of batik which is done by women in the Lanthing batik group in Gunting Gilangharjo is carried out starting from sketching, batik, coloring to finishing. The implementation of batik carried out by women in the Lanthing batik group in Gunting Gilangharjo was carried out starting from sketching, batik, coloring to finishing. Keywords: Empowerment. Women. Batik Group Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Ronggo Mukti di Kelurahan Sidomukti dan untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dari pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Ronggo Mukti di Kelurahan Sidomukti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di Kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti Kelurahan Sidomukti. Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini berfokus pada Pemebrdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis ronggo mukti pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sidomukti Kabupaten Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mempersiapkan program pemebrdayaan perempuan dalam membatik ini dilakukan dengan melalui sosialisasi dan dikembangkangkan dengan bakat-bakat kreatifitas serta keterampilan dari masyarakat. Pelaksanaan membatik yang dikerjakan oleh ibu-ibu di kelompok batik tulis Lanthing di Gunting Gilangharjo dilaksanakan mulai dari sket, batik, pewarnaan hingga Pelaksanaan membatik yang dikerjakan oleh ibu-ibu di kelompok batik tulis Lanthing di Gunting Gilangharjo dilaksanakan mulai dari sket, batik, pewarnaan hingga finishing. Kata kunci: Pemberdayaan. Perempuan. Kelompok Batik PENDAHULUAN Batik merupakan salah satu warisan indonesia yang diakui oleh dunia melalui Badan PBB untuk pendidikan, keilmuan dan kebudayaan atau yang sering disebut UNESCO (United National of Education. Scientific and Cultural Organizatio. Batik Indonesia sendiri diakui oleh UNESCO sejak tangal 2 Oktober 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Tak benda. Batik merupakan salah satu karya yang dilindungi SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK BATIK TULIS RONGGO MUKTI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SIDOMUKTI. KECAMATAN KRAKSAAN. KABUPATEN PROBOLINGGO Ika Nurul Septya Rohma. Siti Marwiyah. Renny Candradewi Pusoitarini DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. oleh hak cipta, yang diatur dalam Pasal 40 UU Hak Cipta. Jangka waktu dari perlindungan hak cipta atas karya seni batik kontemporer itu sendiri berlaku selama 70 . ujuh pulu. Karya seni batik yang dimaksud dalam UU Hak Cipta yaitu adalah motif batik kontemporer yang bersifat inovatif, masa kini, dan bukan tradisional. Karya tersebut dilindungi karena mempunyai nilai seni, baik dalam kaitannya dengan gambar, corak, maupun komposisi warna (Pasal 40 UU 28/14 tentang Hak Cipt. Pemberdayaan merupakan suatu proses yang tujuannya mewujudkannya suatu AuperubahanAy. Suatu bentuk pemberdayaan bagi ibu-ibu rumah tangga ialah dengan cara mengikuti berbagai kegiatan yang sangat produktif, contohnya mengikuti pelatihan diberbagai bidang dana salah satunya ialah bidang seni kriya. Saat ini pelatihan pada bidang seni kriya sangat diminati oleh para ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga sendiri saat ini memiliki peran yang sangat beragam, antara lain pendidikan hingga karir. Dan tidak dapat dipungkiri pula perempuan saat ini banyak yang berperan sebagai laki laki yang memberikan nafkah terhadap keluarganya. Dunia kerja yang hanya dianggap milik laki laki saja sekarang sudah mempunyai penghuni baru yang bernama AuPerempuanAy yang selama ini hanya dianggap sebagai penghuni rumahan atau ibu rumah tangga saja (Astuti 2011:. Pendapatan yang sangat minim yang dihasilkan oleh suami membuat para perempuan untuk berperan aktif membantu agar pendapatan keluarga meningkat. Masalah yang dihadapi perempuan yang minim akan penghasilan ekonomi muncul karena kurangnya perhatian khusus untuk meningkatkannya maka perempuan itu sendiri harus mengikuti kegiatan pembangunan sosial ekonomi (Sajogyo dan Pudjiwati 2007 :. Pemberdayaan Masyarakat muncul karena adanya kondisi ekonomi yang menurun dan mengakibatkan produktifitas menjadi rendah dan membuat paara perempuan menjadi tidak tau dan tidak mampu untuk melakukan berbagai kegiatan. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan memberdayakan masyarakat dengan memberikan motivasi dan dorongan untuk masyarakat supaya mampu dalam menggali potensi yang ada pada diri masyarakay itu senidiri dan berani memperbaiki keadaan ekonomi dan kualitas kehidupannya. Pemberdayaan itu sendiri diartikan sebagai suatu proses yang meningkatkan kualitas hidup manusia atau masyarakat dengan melakukan pengembangan terhadap kemampuannya. Pemberdayaan perempuan ialah proses kesadaran dan pembentukan kapasitas . apacity buildin. terhadap partisipasi yang lebih besar, kekuasaan dan pengawasan pembuatan keputusan yang lebih besar dan tindakan transformasi agar menghasilkan persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki (Prijono dan Pranaka. Pemberdayaan memiliki beberapa pengertian antara lain kekuasaan dan kelompok Kekuasaan itu sendiri bukan hanya menyangkut suatu kekuatan politik namun juga memiliki pengertian yang sangat luas di kalangan masyarakat (Ife 1995:61-. Pemberdayaan suatu pergantian antara hubungan kekuasaan pada laki-laki dan perempuan yang memiliki empat level yang berbeda, yakni keluarga, masyarakat, pasar dan Keadaan perempuan akan normal ketika perempuan itu sendiri mandiri dan mampu memegang keputusan yang ada sangkutpautnya dengan kehidupannya sendiri (Zakiyah. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK 2. Pemberdayaan perempuan menjadi sangat penting untuk membuat peran perempuan menjadi semakin meningkat agar dapat berkarya dan mandiri. Kesadaran terhadap peran perempuan sudah berkembang yang dinyatakan dalam bentuk program pendekatan perempuan dalam berbagai pembangunan. Hal ini ada dalam suatu pemikiran bagi perempuan untuk mandiri agar pembangunan cepat dirasakan oleh semua pihak yang Karena perempuan ialah sumber daya manusia yang sangat berharga sehingga posisinya di ikut sertakan dalam pembangunan, contohnya yaitu dengan kemajuan zaman, seorang perempuan berhak untuk mendaftar atau mengikuti kegiatan baik di bidang pemerintahan, pendidikan ataupun kesehatan yang tujuannya untuk memajukan pemangunan, dikarenakan perempuan itu sendiri memiliki ide, pengalaman, atau hard skill di setiap individunya. Dan perempuan juga memiliki kontribusi yang sangat besar pada bidang pendidikan salah satunya yaitu saat menjadi guru atau dosen, dari situlah kita dapat melihat bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting yang dapat mendidik suatu karakter yang dimiliki oleh setiap siswa maupun mahasiswanya . Pemberdayaan salah satu langkah awal kegiatan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Kegiatan pemberdayaan dilakukan untuk: . menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dalam usaha membebaskan kehidupan daei kebodohan dan upah yang rendah, . membantu masyarakat agar dapat hidup berorganisasi bersama dan mengetahui berbagai peluang sebagai peningkatan ekonomi yang semakin baik. Pemberdayaan perempuan ialah salah satu bentuk penuntasan terhadap masalah ketidak adilan gender. Peningkatan pemberdayaan diharapkan dapat meningkatkan peran dan kedudukan perempuan pada berbagai bidang dikehidupan, tidak cuma mengurus rumah, keluarga dan anak, namun juga dengan mengembangkan keterampilan dan potensi yang terdapat pada dalam diri mereka sendiri agar lebih mandiri, terampil dan produktif. Usaha dari pemberdayaan itu sendiri tidak hanya meliputi perempuan yang tidak mempunyai keterampilan sama sekali tetapi juga pada perempuan yang sangat memiliki waktu yang terbatas untuk mencapai kemandiriannya. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang di lakukan saat ini hanya sekedar untuk membuka wawasan saja, tetapi pemberdayaan masyarakt harusnya meliputi segala aspek antara lain pendidikan dan juga keadaan sosial. Kebijakan yang kurang untuk menumbuhkan kreativitas dan produktivitas terhadap penggiat usaha ekonomi mikro dan usaha kecil menengah dalam mengembangkan potensi lokal yang ada didaerahnya. Secara kemampuan, perempuan sebenarnya dapat melakukan banyak kegiatan seperti laki-laki, karena pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk meningkatkan kehidupannya. Tetapi pada nyatanya perempuan lebih banyak menggantungkan hidupnya pada laki-laki dan membuat potensi yang ada pada diri perempuan tidak dapat tergali. Pemberdayaan perempuan ditujukan untuk membuat perempuan mandiri dan meningkatkan status hidupnya dan posisi juga kondisi perempuan utnuk dapat mencapai kesetaraan yang sama dengan laki-laki. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK BATIK TULIS RONGGO MUKTI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SIDOMUKTI. KECAMATAN KRAKSAAN. KABUPATEN PROBOLINGGO Ika Nurul Septya Rohma. Siti Marwiyah. Renny Candradewi Pusoitarini DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. Pemberdayaan perempuan menjadi sebuah isu nasional. Seperti Di Purbalingga. Jawa Tengah, ada sentra batik tulis, yang pembuatan batiknya secara manual, dimana pengrajin utamanya adalah perempuan. Tiap lembar batik yang dibuatnya dihargai Rp 500. 000 ribu, hal ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan juga dibutuhkan kreatifitas dalam mendesain motif batik tanpa menghilangkan motif asli dari batik itu sendiri, sedangkan di Palangka Raya. Kalimantan Tengah mulai memberdayakan perempuan untuk pembuatan batik Kalteng yang sebelumnya pembuatan batik itu sendiri masih diproduksi di luar daerah Kalteng dan bekerja sama dengan kelompok pemberdayaan prempuan pengrajin batik Kalteng AuKameluh MandiriAy untuk mengajak perempuan agar lebih kreatif lagi ndan dapat meningkatkan pendapatan konomi dikeluarganya. Perempuan juga merupakan penggerak ekonomi keluarga yang memiliki peran penting terhadap keluarganya. Para perempuanpun diharapkan dapat mengembangkan motif dari batik zaman dulu agar dapat diminati oleh penggunanya (LIPI, 2. Pemerintah Jawa Timur ingin mengajak perempuan untuk menjadi penggerak perekonomian keluarganya, perempuan memiliki peran penting bahkan di lingkungan Dan berharap agar perempuan ini dapat meningkatkan kreatifitasnya baik di segala bidang yang salah satunya adalah dalam bidang seni kriya membatik, membuat batik zaman dulu agar lebih di kombinasikan dengan batik saat ini (Detik. com, 2. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Probolinggo sendiri beraneka ragam, mulai dari perdagangan, perindustrian, kebudayaan, pariwisata, perekonomian dan lain-lain. Dengan adanya potensi tersebut menjadikan sebuah aset yang sangat berharga bagi Kabupaten Probolinggo untuk memajukan daerahnya menjadi lebih berkembang dan lebih maju. Kbupaten Probolinggo sendiri memiliki banyak home industry batik yang kebanyakan para pekerjanya adalah perempuan, salah satunya berada di Kecamatan Kraksaan. Batik yang berkembang di kraksaan sendiri merupakan perkembangan batik Dalam perkembangan jenis batik di Pulau Jawa, batik ronggo mukti merupakan salah satu jenis batik tulis sutra, batik tulis katun kereto koncono, batik tulis keris Ki Ronggo. Keberadaan batik ronggo mukti dapat menembus pasar nasional dan dapat mengenalkan produk-produknya, baik di dalam negeri maupun di manca negara. Hal ini menjadi suatu kemajuan bagi para pengarajin batik untuk dapat terus mengembangkan dan mengkreasikan batik ronggo mukti di dunia usaha. Melihat bahwa batik merupakan budaya lokal yang harus dilestarikan, maka diperlukan suatu pemberdayaan masyarakat yang melibatkan ibu rumah tangga untuk tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, secara ekonomi, sosial dan budaya, selain itu juga meningkatkan kualitas perekonomian terhadap wilayah kelurahan Sidomukti dengan mengambangkan potensi-potensi yang ada (Pemkab Probolingg. Kelompok batik tulis Ronggo Mukti merupakan salah satu kelompok batik tulis yang ada di kelurahan sidomukti memiliki suatu program dalam meningkatkan kratifitas dan keterampilannya dalam hal membatik. Kelompok ini mempunyai keinginan untuk melatih dan mengajatkan para ibu rumah tangga untuk berkarya, berkreasi dan mandiri sehingga ibu rumah tangga ini dapat membuat peningkatan terdahap pendapatan keluarganya. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK Pelaksanakan program pemberdayaan ibu rumah tangga di kelurahan sidomukti dilakukan setiap hari secara rutin. Dilihat dari segi pemberdayaan kegiatan ini sangat efektif untuk ibu rumah tangga karena mereka dapat mengatur waktunya untuk kegiatan membatik dan mengurus rumah dan keluarga. Usia para anggota pengrajin batik masih merupakan usia yang produktif, berkisar antara 18-45 tahun. Kegiatan membatik ini membuat masyarakat merasa tidak keberatan karena mereka dapat memiliki kemampuan dalam membatik dan tentunya juga terdapat waktu luang. Melihat keadaan ibu rumah tangga yang sangat produktif dalam bekerja, sehingga kegiatan batik tulis inipun mampu dijadikan sebagai pengembangan keterampilam dan potensi pada diri mereka. Pemberdayaan sendiri bergerak dalam bidang kerajinan, khususnya kerajinan Dikarenakan batik tulis menjadi salah satu warisan nenek moyang dan dilakukan secara otodidak. Dan dikembangkan hingga saat ini dan menjadi pekerjaan sampingan bagi ibu rumah tangga. Permasalahan pemberdayaan yang sering terjadi di Indonesia ialah isu gender, khususnya di kabupaten probolinggo yang dapat menghambat pembangunan yang ada. Permasalah lain yang adalah keadaan ekonomi yang menurun, membuat setiap perempuan harus berusaha mengimbangi keadaan ekonominya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Ronggo Mukti di Kelurahan Sidomukti dan untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dari pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Ronggo Mukti di Kelurahan Sidomukti METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di Kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti Kelurahan Sidomukti. Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini berfokus pada Pemebrdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis ronggo mukti pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sidomukti Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari lapangan dan wawancara mendalam serta data sekunder yang diperoleh dari berbagai dokumen yang berkaitan dengan topic penelitian. Pengumpulan data primer dibantu oleh informasi kunci, yang ditemukan dengan teknik purposive atau sesuai tujuan penelitian. Peneliti turun lapangan secara langsung untuk melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Umtuk mempermudah pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu dengan beberapa alat wawancara seperti daftar pertanyaan dengan indicator yang diteliti. Lokasi penelitian pada kerajinan batik tulis Ronggo Mukti di Jl. Kranggan. RT. 03/RW. Sarangan. Kelurahan Sidomukti. Kecamatan Kraksaan. Kabupaten Probolinggo 67282. Sumber data dalam penelitian ini yaitu melalui data primer dan data skunder. Sementara itu, data tersebut dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK BATIK TULIS RONGGO MUKTI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SIDOMUKTI. KECAMATAN KRAKSAAN. KABUPATEN PROBOLINGGO Ika Nurul Septya Rohma. Siti Marwiyah. Renny Candradewi Pusoitarini DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. Setelah data didapatkan akan di analisis menggunakan metode analisis reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti Pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sidomukti Kegiatan membatik pada kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti di Sidomukti Kraksaan, dilakukan sebagai upaya kepedulian sosial dalam rangka meningkatkan derajat kaum perempuan khususnya di Sidomukti Kraksaan. Fenomena sebelumnya yaitu seperti aktivitas para ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga dan menjadikan ibu-ibu rumah tangga kurang berkembang dan menjadi bergantung pada suami. Pekerjaan suami yang mayoritas hanya petani dan kuli bangunan, membuat ibu rumah tangga hanya pasrah pada keadaan terkait dengan pendapatan suami yang diperoleh dan tentunya belum mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tingkat pendapatan yang pas-pasan mengakibatkan banyak warga di Sidomukti hidup dalam garis kemiskinan yang ditandai dengan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Dari Fenomena yang terjadi maka diperlukan kepedulian dalam menggali potensi dan keterampilan bagi warga Sidomukti khususnya ibu rumah tangga agar mereka dapat hidup layak, mandiri dan meningkatkan pendapatan keluarga. Salah satunya melalui program pemberdayaan membatik. Ibu rumah tangga dusun Sidomukti. Kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti merupakan salah satu program pemberdayaan khususnya kaum perempuan di Sidomukti yang berupaya untuk melatih dan mengembangkan keterampilan di bidang membatik yang diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat untuk mandiri, giat dan tekun dalam menambah ekonomi keluarga, dan diharapkan nantinya dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Dari Hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Sidomukti menurut teori Nepiana . Pengembangan Konsep Pengembangan kosep yang dilakukan oleh ketua batik Ronggo Mukti dengan melakukan sosilisasi terlebih dahulu kepada ibu-ibu rumah tangga melalui forum arisan. PKK yang dilaksanakan oleh ibu-ibu. Sosialisasi ini sendiri mempunyai maksud, tujuan dan manfaat bagi ibu rumah tangga ketika sudah bergabung dengan kelompok bstik ini. Setelah melakukan sosialisasi maka diperlukan pendataan warga yangberminat bergabung dan tertarik kepada kelompok batik tulis ini, setelah melakukan pendataan barulah dilakukan yang namanya pelatihan sebum terjun ke dunia langsung, dimana pelatihan ini bertujuan bagaimana teknik dasar membatik, dan juga diharapkan dari pelatihan ini diharapkan dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan dalam membatik pada warga yang sudah Kegiatan pelatihan ini sangat penting bagi warga yang sudah bergabung karena mengingat selama ini potensi membatik yang tidak dimiliki oleh warga. Pengembangan SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK konsep dengan persiapan program pemberdayaan sudah terlaksana dan berjalan dengan baik oleh warga sidomukti yang telah bergabung dengan Batik Tilis Ronggo Mukti. Pembentukan Pemahaman Pembentukan pemahaman sendiri bertujuan kepada ibu rumah tangga yang telah bergabung pada Batik Tulis Ronggo Mukti dengan kekhususan atau kemampuan yang mereka peroleh. Pelaksanaan membatik pada kelompok ronggo mukti ini dilakukan pada jam kerja yaitu 7 jam kerja. Sistem kerja yang dilakukan adalah secara berkelompok, dimana setiap kelompok memiliki tugas untuk membuat batik tulis dengan menggunakan sarana dan prasana yang sudah tersedia. Dan juga ibu-ibu yang bergabung dengan kelompok batik tulis ronggo mukti ini diperkenankan untuk membawa pulang pekejaan mereka sebagai lemburan. Persiapan pelaksanaa program membatik ini hanya dilakukan secara koordinasi antar Dan pencarian pekerja dilakukan dengan cara sosialisasi pada pertemuan ibu-ibu rumah tangga lalu melakukan pendataan yang berminat dan memiliki keuletan, kemauan. Pelaksanaan membatik ang dikerjakan oleh ibu-ibu ini dilaksanakan mulai dari sket, batik, pewarnaan dan terakhir melakukan finishing. Pengembangan Strategi Pengembangan strategi dari hasil wawancara dapat dikemukakan dengan kegiatan pemberdayaan perempuan pada kelompok batik ronggo mukti ini dengan peningkatan pendapatan ekonimi dan juga peningkatan jumlah produksi batik maupun keuuntungan yang di peroleh dari hasil penjualan produksi batik. Hal tersebut Nampak dari setiap tahunnya yang produksinya selalu bertambah dan juga banyak peminat peminat dan permintaan dari konsumen batik bahkan dari luar jawa. Kelompik batik ronggo mukti ini memiliki hasil produksi yang bermutu dan juga bekerja sama dengan perusahaan ataupun toko-toko dari dalam kota maupun luar kota. Maka dari hasil permintaan batik hasil produksi kelompok ronggo mukti ini dapat dimungkinkan dari bulan ke bulan mengalami peningkatan. Dari keseluruhankeuuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi batik juga mengalami Hal ini tentunya tidak terkepas dari komitmen dari pemda kraksaan dalam upaya mengembangkan dan mempromosikan produksi batik kelompok ronggo mukti baik dari dalam kota maupun luar kota. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan pada ibu rumah tangga di sidomukti ini telah mengubah pola piker bagi masyarakat sidomukti pada umumnya, yang selama ini mereka menganggap bahwa perempuan merupakan manusia yang hanya bergantung pada lelaki terutama dari sisi pendapatan. Faktor Pendukung dan Penghambat Dampak positif dari pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Lanthing pada ibu rumah tangga di Gunting Gilangharjo antara lain: Faktor Pendukung SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK BATIK TULIS RONGGO MUKTI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SIDOMUKTI. KECAMATAN KRAKSAAN. KABUPATEN PROBOLINGGO Ika Nurul Septya Rohma. Siti Marwiyah. Renny Candradewi Pusoitarini DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. Faktor pertama yang menjadi pendukung yaitu kesadaran. Dalam sebuah organisasi untuk menuju tercapainya suatu tujuan maka ada faktor kesadaran di dalamnya yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi baik itu di dalam organisasi ataupun di luar organisasi. Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat dengan melakukan inovasi terkait produk dari batik tulis Ronggo Mukti sehingga mereka sadar akan tanggung jawab terhadap kelestarian potensi local. Faktor kedua yaitu kreativitas. kreativitas sendiri adalah kemampuan individu dalam menggunakan imajinasi dan berbagai kemungkinan yang diperoleh karena interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain serta lingkungan, tentunya untuk kelompok batik ronggo mukti memiliki tujuan dalam memberdayakan manusia, organisasi dan lain-lain untuk memberikan pelatihan sebagai perkembangan tolak ukur kreatifitas masyarakat sehingga dapat menjalankan program dengan baik dan benar. Juga masyarakat dapat pemahaman atau wawasan tentang batik, mengatur keuangan dengan baik, dan memproduksi patik tulis juga mengatasi maslah-masalah yang akan timbul dikemudian hari. Faktor ketiga yaitu sarana. Faktor Sarana Pelayanan adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang diberikan dan berfungsi sebagai alat utama atau pembantu melaksanakan pekerjaan, dan juga berfungsi sebagai sosial dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi tersebut. Dalam kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti ini untuk mendukung produksi sudah dapat di katakan cukup memadai dan membantu. Sedangkan dampak negatif dari pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui kelompok batik tulis Ronggo Mukti pada ibu rumah tangga di Desa Sidomukti antara lain. Faktor Penghambat Factor yang menjadi penghambat yang pertama yaitu factor internal. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga di Desa Sidomukti mengenai hambatan yaitu dari sumber daya manusianya sendiri. Kuantitas dari SDM di Desa Sidomukti sudah disadari bahwa ketersediaannya dapat dikatakan kurang namun hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk selalu memproduksi kain batik tulis. Berdasarkan waktu terhambat pada kegiatan atau aktivitas pribadidari ibu-ibu yang memili keluarga atau hajatan sehingga pekerjaan produksi kain batik sedikit telabat. Faktor kedua yaitu factor eksternal. Menurut Pasolong . dalam proses pengimplementasian suatu kebijakan pasti terdapat hambatan eksternal yang pernah dialami oleh pihak yang menjalankan implementasi kebijakan. Faktor eksternal bisa terjadi pada kebijakan dari pemerintah, kelompok sasaran, ekonomi dan kondisi sosial. Dalam penelitian yang diambil yakni ada kendala-kendala yang mengakibatkan penghambatan proses produksi batik ini seperti halnya kolompok batik tulis yang ada di sidomukti ini masih mempunyai ketakutan tersendiri dari serangan-serangan yang ada di luar seperti penjiplakan motif dan persaingan pasar yang sangat tinggi, kebijakan yang masih diragukan oleh para kelompok batik ini dan juga hambatan dari musim penghujan. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK KESIMPULAN Dari paparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bagaimana Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Batik Tulis Ronggo Mukti Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Sidomukti. Peneliti menyimpulkan dalam mempersiapkan program pemebrdayaan perempuan dalam membatik ini dilakukan dengan melalui sosialisasi dan dikembangkangkan dengan bakat-bakat kreatifitas serta keterampilan dari masyarakat. Pelaksanaan membatik yang dikerjakan oleh ibu-ibu di kelompok batik tulis Lanthing di Gunting Gilangharjo dilaksanakan mulai dari sket, batik, pewarnaan hingga finishing. Pelaksanaan membatik yang dikerjakan oleh ibu-ibu di kelompok batik tulis Lanthing di Gunting Gilangharjo dilaksanakan mulai dari sket, batik, pewarnaan hingga finishing. DAFTAR PUSTAKA