Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Inovasi Digital: Aplikasi GIS Berbasis Web untuk Efisiensi Pelayanan Kesehatan KB di Pulau Timor-Provinsi NTT Sergius O. Lamabelawa, 2Patrisius Batarius, 3Ign. Pricher A. Samane, 4Adri Gabriel Sooai E-mail: sergiuslamabelawa07@gmail. com1, patrisbatarius@unwira. id*2, samane_pricher@yahoo. com3, adrigabriel@unwira. Abstrak. Penyebaran fasilitas kesehatan Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi berbagai tantangan, terutama akibat faktor geografis dan keterbatasan informasi mengenai lokasi pelayanan. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengembangkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web yang memungkinkan pemetaan dan penyebaran informasi fasilitas kesehatan KB di Pulau Timor. Sistem ini memberikan informasi mengenai lokasi puskesmas, jenis fasilitas KB yang tersedia, serta rute menuju tempat pelayanan, sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan KB dengan lebih mudah. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model Waterfall, mencakup tahapan analisis, desain, implementasi, dan pengujian sistem menggunakan metode black-box testing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dibangun mampu meningkatkan aksesibilitas informasi layanan KB bagi masyarakat, tenaga kesehatan, serta pihak BKKBN NTT. Implementasi SIG ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam mendukung program KB dan meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan di wilayah dengan kondisi geografis yang menantang. Kata kunci: Sistim Informasi Geografis. Keluarga Berencana. layanan Kesehatan. Pulau TimuorNTT. Abstract. The distribution of Family Planning (FP) healthcare facilities in East Nusa Tenggara (NTT) Province faces various challenges, primarily due to geographical factors and limited information on service locations. To address this issue, this study develops a web-based Geographic Information System (GIS) that enables mapping and dissemination of FP healthcare facility information in Timor Island. This system provides details on healthcare center locations, available FP facilities, and routes to service points, facilitating easier access to FP services for the public. The software development method follows the Waterfall model, comprising analysis, design, implementation, and system testing using the black-box testing method. The study results indicate that the developed system enhances accessibility to FP service information for the public, healthcare workers, and the NTT BKKBN office. The implementation of this GIS is expected to serve as an innovative solution to support the FP program and improve healthcare service effectiveness in areas with challenging geographical conditions. Keywords: Geographic Information System. Family Planning. Healthcare Services,. Timor IslandEast Nusa Tenggara Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Pendahuluan Kantor Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang penyebaran fasilitas kesehatan Keluarga Berencana (KB). Fasilitas kesehatan KB yang dimaksud berupa alat Ae alat kontrapsesi. Terdapat 7 alat Ae alatkontrapsesi yaitu Pil KB. IUD. Suntik. Kondom. Implant. Vesektomi. Tubektomi. Kantor BKKBN hingga saat ini telah melakukan pelayanan berupa penyebaran dan pemberian fasilitas kesehatan KB di Pulau Timor baik yang ada di rumah sakit, apotek, puskesmas, tempat dokter spesialis dan klinik. Jumlah lokasi yang tersedia ada 159 lokasi, dengan rincian Kota Kupang memiliki 27 lokasi. Kabupaten Kupang memiliki 27 lokasi. Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) memiliki 40 lokasi. Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) memiliki 27 lokasi. Kabupaten Belu memiliki 18 lokasi dan Kabupaten Malaka memiliki 20 lokasi. Tenaga kesehatan dan petugas yang terlibat dalam penyebaran fasilitas kesehatan ada 167 bidan spesialis yang menangani fasilitas kesehatan KB. Meskipun dengan jumlah lokasi penyebaran pelayanan fasilitas kesehatan KB sudah tersedia, tidak menjadi ukuran bahwa akan terjadi pelayan fasilitas kesehatan KB yang maksimal. Seperti yang dialami di daerah lain, berdasarkan penelitan yang dipublikasikan . BKKBN prov. NTT mengalami hal yang sama khususnya di daerah Pulau Timor. Salah satu penyebab pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah angka kelahiran yang tidak bisa Pemerintah dalam hal ini pihak BKKBN memiliki peranan penting dalam menekan pertumbuhan penduduk. Salah satu upaya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yaitu program KB. Dari segi kesehatan program KB merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak yang pada akhirnya meningkatkan kualitas anak bangsa yang terlihat pada indikator pembangunan Koordinasi pelaksanaan program KB perlu ditingkatkan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam hal kegiatan konseling, pemasangan alat kontrasepsi, penanggulangan paskah pemasangan kontrasepsi, serta kegaitan KB lainnya. Kerjasama juga menjadi penting bagi para petugas kesehatan/pelayan kesehatan dengan masyarakat yang ikut program KB dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan KB . Petugas kesehatan yang ada dilapangan sangat penting peranannya khususnya dalam hal memberikan pembinaan, sosialisasi kegiatan yang terjadwal penyediaan posyandu dan kegiatan yang berkaitan dengan progam KB lainnya . Selain itu para petugas kesehatan juga perlu pendidikan, pelatihan dan peningkatan kualitas agar senantiasa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam bidang pelaksanaan dan pelayan program KB (Implant dan IUD) disetiap tempat pelayanan kontrasepsi . Meskipun pelaksanaan program KB berjalan, namun masih ada hambatan untuk menyukseskan. Beberapa hambatan diantaranya faktor masyarakat yang kurang merespon, faktor budaya, rendahnya pendidikan, dan juga faktor geografis. Terlihat jelas pada keaktifan masyarakat yang ikut dalam program KB. Selain itu persepsi masyarakat tentang KB berbeda-beda, bergantung sumber informasi yang Sebagian besar masyarakat menerima informasi KB dari program televisi. Kuranya SDM, kurangnya dana dan kesadaran masyarakat mengikuti kegiatan program KB menjadi penyebab beberapa indikator tidak tercapai program tersebut dalam pelaksanaannya. Namun demikian usaha dalam mengampanyekan KB terus dilakukan secara holistic, agar masyarakat mendapatkan pemahaman mengenai konsep KB serta alasan-alasan yang fundmental progam ini dilaksanan. Terkait pelaksanaan penyebaran fasilitas kesehatan KB pada kantor BKKBN Prov. NTT, salah satu hambatannya yaitu penyebaran informasi tempat penyedaiaan fasilitas kesehatan KB, tempat pelayanan fasilitas kesehatan KB, lokasi tempat pelayanan fasiltas kesehatan KB, dokumentasi dan laporan yagn berkaitan dengan pelaksanaan fasilitas kesehatan KB. Kesulitan ini didukung dengan keadaan geografis di Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 pulau Timor yang menyulitkan baik pihak tenaga kesehatan maupun masyarakat yang berkepentingan dengan pelayanan fasilitas kesehatan KB. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh pihak BKKBN NTT , khususnya dalam pelayanan fasilitas kesehatan KB adalah dengan interfensi teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sangat membantu pekerjaan manusia. Salah satu teknologi yang digunakan dalah bidang Sistem Informasi Geografis (GIS). Peneltiani ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi GIS berbasis web bagi kantor BKKBN Prov. NTT. Daerah yang diambil lokasinya berada di pulau Timor. Informasi yang disediakan dalam aplikasi berupa lokasi pelayanan fasilitas kesehatan KB, lokasi puskesmas-puskesmas yang ada di pulau Timor serta berbagai fasilitas kesehatan KB yang dibutuhkan baik oleh masyarakta maupuan oelh pihak BKKBN Prov. NTT. Penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi geografis telah dilakukan. Sistem Informasi geografis lokasi praktek dokter di kota palembang yang berbasis web Mobile, yang dapat memberikan layanan informasi kepada masyarakat tentang tempat praktek dokter yang ada di kota Palembang, profil dokter, lokasi praktek dokter. Informasi yang disajikan dalam bentuk peta dan bisa menentukan titik lokasi tempat praktek dokter serta dapat menghasilkan informasi jarak yang ditempuh, waktu yang ditempuh, jalan-jalan yang akan di lewati oleh pengguna secara real time. SIG membantu dinas kesehatan dalam memberikan informasi tentang sebaran lokasi praktek dokter di kotapalembang . Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memetakan kasus kematian ibu dan jarak ke fasilitas kesehatan berguna dalam merencanakan program intervensi penurunan kematian ibu. Pemerintah perlu menambah sarana rumah sakit yang lebih mudah dijangkau dari rumah ibu bersalin serta menyediakan layanan persalinan yang dekat dari pemukiman misalnya Bidan Praktek Swasta. Sistem informasi geografis yang dapat memudahkan penggunanya untuk menentukan dan memutuskan lokasi atau pelayanan kesehatan masyarakat mana yang membutuhkan pembangunan pelayanan disabilitas agar ramah dan menunjang bagi para penyandang disabilitas . SIG mampu menampilkan informasi antara lain nama kecamatan, jumlah kasus ISPA. Asma, dan Hipertensi khususnya tahun 2012 dan 2013. Sistem ini menggunakan fitur poligon untuk menandai kecamatan dengan warna berbeda sesuai dengan jumlah kasus. SIG dapat diaplikasikan untuk memetakan distribusi sasaran pemantauan kesehatan ibu seperti distribusi ibu hamil K1. K4, ibu hamil resti, ibu hamil yang akan bersalin, ibu bersalin, sarana pelayanan kesehatan, jarak pelayanan kesehatan dengan ibu hamil. Jenis peta yang dapat dihasilkan adalah peta dengan SIG ini yaitu peta jauh lebih cepat dihasilkan, lebih informatif, visual, variatif dan menarik serta mudah dipahami untuk dapat membantu proses monitoring dan evaluasi pencapaian program berdasarkan lokasi atau kewilayahan . Sistem Infomasi Geografis Berbasis Web mampu menampilkan peta dengan informasi secara efektif. Proses ini memanfaatkan pustaka yang ada pada google maps yang dipadukan dengan proses Web Mapping. Selain itu dapat dapat menampilkan lokasi Puskesmas dan direction menuju lokasi Puskesmas yang dituju oleh user yang dapat membantu user . asyarakat menemukan lokasi Puskesmas yang dituj. Informasi tentang rumah sakit yang bermitra dengan BPJS tersedia dalam sebuah sistem seperti fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas, klinik pratama, dokter praktik dan apotek. Penggunaan sistem informasi geografis dapat diimplementasikan untuk pemetaan kerentanan wilayah berdasarkan faktor risiko kejadian diare pada balita di Kota Kendari dimana kelurahan puuwatu merupakan wilayah yang sangat rentan dengan faktor risiko paling dominan yaitu sumber air minum, jamban, dan SPAL. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografis (GIS) berbasis web yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan penyebaran informasi layanan kesehatan, khususnya fasilitas keluarga berencana di Nusa Tenggara Timur (NTT). Indonesia. Studi ini menyoroti pentingnya GIS dalam mendukung pencarian layanan kesehatan KB, yang bertujuan untuk memperbaiki akses Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 informasi bagi pengguna. GIS juga berfungsi dalam melacak dan mengevaluasi data kesehatan, yang penting untuk program kesehatan ibu dan anak. Metode Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan pemodelan waterfall. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya seperti pada gambar berikut: Analisis Desain Coding Testing Maintenance Gambar 1. Model Waterfall Analisis: Pendefenisian masalah dilakukan pada tahap ini. Data-data dikumpulkan berupa lokasi tempat penyebaran fasilitas kesehatan, lokasi penyebaran pelayanan fasilitas kesehatan KB. Tenaga kesehatan yang terlibat, jumlah tenaga kesehatan yang ada, waktu pelaksanaan pelayanan fasilitas kesehatan. Kegiatan ini dilakukan di Kantor BKKBN Provinsi NTT. Beberapa kegaitan dalam analisis ini antara lain: Observasi Melakukan pengamatan proses pendataan fasilitas kesehatan KB di kantor serta mengamati intervensi apa yang perlu dalam bidang system informasi geografis. Wawancara Wawancara dilakukan dengan kepala BKKBN Prov NTT serta ASN yang terlibat dalam proses pelayanan fasilitas kesehatan KB. Dalam proses wawancara sekalian mengetahui kebutuhan akan system informasi serta masalah yang dihadapi untuk ditangani dengan teknologi informasi. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan untuk menambah literature berkaitan dengan fasilitas kesehatan KD maupun GIS. Desain Pada tahap ini dilakukan proses perancangan GIS. Mulai dari database sampai disain interface yang diperlukan sebagai hasil dari tahap analisis sebelumnya. Coding Coding merupakan proses desain yang biasa dikenali oleh komputer. Aplikasi dibangun menggunakan PHP Code Igniter aplikasi dikerjakan pada tahap ini. Database yang digunakan adalah DBMS MySQLi. Testing Tahap ini dilakukan untuk menguji aplikasi yang sudah dibangun. Selain itu mengecek dan menemukan eror yang mungkin terjadi. Baik kesalahan karena input data, maupun yang berkaitan dengan aplikasi itu Pengujian dilakukan dnegna metode pengujian black-box. Maintenance Pad tahap ini, proses maintenance belum telrlalu sering dilakukan karena aplikasi yang dibangun belum diterapkan secara maksimal pada kantor BKKBN Prov. NTT. Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini adalah sebuah Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis web yang menampilkan data dan informasi penyebaran fasilitas keshatan KB. Selain peta, informasi lain yang ditampilkan berupa tempat pelayanan fasilitas KB, jumlah fasilitas KB di tempat pelayanan, lokasi pelayanan, jangkauan atau rute menuju tempat pelayanan. Diagram Konteks Data admin. User. Puskesmas. Faskes KB. Berita. Kabupaten. Kecamatan Admin Sistem Informasi Geografis Pelayanan Informasi Beranda. Kabupan. Kecamatan. Berita. Faskes KB. Stok Faskes KB Masyarakat Informasi Data Admin. Faskes KB di Pencarian Keyword User. Puskesmas. Faskes Provinsi NTT KB. Berita. Beranda. Username password Kabupaten. Kecamatan Stok Faskes KB. Informasi Puskesmas. Layanan Faskes KB. Jenis Faskes KB. Stok Profil Puskesmas. Stok Faskes KB. Layanan Masuk Faskes KB Faskes KB. Stok Masuk Faskes KB User Gambar 2. Diagram Konteks Secara umum input output dari user aplikasi yang dibangun memiliki input dan output dari system yang dibangun, dapat dilihat pada tabel 1. Admin Operator . ser di puskesma. Pengunjung . asyarakat Input ue Data admin ue Data operator ue Data Output ue Informasi pelayanan fasilitasn ue Peta tempat pelayanan fasilitas ue Rute tenpat pelayanan fasilitas ue Data fasilitas ue Informasi fasilitas kesehatan KB kesehatan KB ue Informasi ue Data Username ue Data password user ue Keyword pencarian ue Informasi pelayanan fasilitasn ue Peta tempat pelayanan fasilitas ue Rute tenpat pelayanan fasilitas Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Diagram DFD Username Password Data Admin Konfirmasi Login User Proses Login Username Password Data User Konfirmasi Login Admin Data Admin Data User. Puskesmas. Faskes KB. Kabupaten. Kecamatan,Berita Data User Data Layanan Faskes KB Admin Informasi Data Admin. User. Puskesmas. Faskes KB,Kabupaten. Kecamatan. Berita Proses Input User Data Berita Informasi Layanan Faskes KB Data Stok Faskes KB. Data Stok Masuk Faskes KB Data User Kabupaten Data Faskes KB Data Stok Faskes KB Data Admin D4 Stok Masuk Faskes KB Data Kabupaten Data Kecamatan Data Puskesmas Data Layanan Faskes KB Data Stok Faskes KB. Data Stok Masuk Faskes KB D3 Layanan Faskes KB Data Stok Masuk Faskes KB Kecamatan Puskesmas Faskes KB D9 Stok Faskes KB D10 Berita Data Berita Pencarian Keyword Data Stok Faskes KB Proses Display Data Informasi Puskesmas Informasi Berita Informasi Jenis Fakes Informasi Stok Faskes Data Faskes Data Puskesmas Data Kecamatan Data Kabupaten Data Stok Masuk Faskes KB Laporan Layanan Faskes KB. Laporan Stok Masuk Faskes KB Proses Output Data Layanan Faskes KB Gambar 3. DFD SIG yang dibangun ERD Id_user* No_telp Kode_puskesmas Nama_kecamatan Id_kabupaten* Id_kecamatan* Nama_puskesmas Nama_kabupaten Nama_user Id_puskesmas * Id_admin * Nama_admin Id_stok_faskes * Stok_masuk_kb Stok_faskes Stk_keluar Stk_keluar Id_stok_masuk* Kategori_berita Judul_berita Id_berita* Id_pelayanan* Faskes_kb Tgl_post Isi_berita Slug_berita Id_faskes_kb* Nama_faskes Slug_faskes Gambar 4. ERD SIG yang dibangun Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Relasi Antar Tabel id_kecamatan FK1 id_kabupaten nama_kabupaten id_puskesmas FK5 id_kabupaten FK4 id_kecamatan kode_puskesmas nama_puskesmas no_telp PK id_kabupaten nama_kabupaten PK id_admin nama_admin stok_faskes PK id_stok_faskes id_puskesmas id_faskes_kb id_puskesmas nama_user id_pelayanan FK1 id_stok_faskes FK2 id_faskes_kb FK3 id_puskesmas stok_keluar faskes_kb Berita PK id_berita FK1 id_stok_masuk FK1 id_stok_faskes FK2 id_faskes_kb FK3 id_puskesmas stok_masuk id_user stok_masuk_kb PK id_faskes_kb nama_faskes slug_faskes judul_berita slug_berita kategori_berita isi_berita tanggal_post Gambar 5. Relasi Antar Tabel aplikasi yang dibangun Implementasi Aplikasi Yang Dibangun Aplikasi yang diabuat memiliki 3 tipe user dengan hak akses masing-masing. Ketiga tipe user tersebut adalah admin, operator di masing-masing puskesmas dan masyarakat umum yang berkepentingan dengan pelayanan fasilitas kesehatan KB. Berikut tampilan interface masing-masing user : Administrator Administrator bertugas untuk memasukan data kecamatan, data kabupaten, data puskesmas, berita-berita terkait dengan fasilitas kesehatan KB serta username dan password dari operator puskesma. Beberapa tampilan yang menjadi hak akses dari administrator terlihat pada gambar 6. Gambar 6. Pengisian data puskesmas oleh admin Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Gambar 7. Informasi Stok Faskes Pada gambar 6, salah satu tugas admin adalah mengisi data puskesmas, termasuk latitude dan longitude dari puskesmas tersebut. Hal bertujuan untuk mengetahui posisi puskesmas pada saat menggunakan google Gambar 7 menunjukan informasi stok Fasilitas Kesehatan. Operator Puskesmas Hal yang terpenting dari operator puskesmas adalah berkaitan dengan data fasilitas kesehatan KB. Data fasilitaskesehatan KB seperti data-data yang masuk, data-data yang keluar, serta tanggal masuk dan keluarnya, jumlah stok. Pencatatan ini berkaitan dengan laporan data fasilitas kesehatan KB yang akan diketahui oleh pihak BKKBN provinsi. Laporan dibuat berdasarkan tahun, berdsarkan bulan, berdsarkan tanggal dan berdasarkan jenis fasilitas kesehatan yang digunakan oleh masyarakat. Pada gambar 8 ditampilkan beberapa interface dari user operator di puskesmas. Gambar 8. Filter Laporan dari operator puskesmas Masyarakat Umum Bagi masyarakat umum, aplikasi yang dibangun mudah dikases dan bisa membantu mendapatkan informasi fasilitas kesehatan yang dibutuhkan. Beberapa informasi yang dtampilkan dlam aplikasi ini antara lain letak lokasi puskesmas yang melayani fasilitas kesehatan KB, rute dari tempat user mengkases menuju puskesmas, fasilitas kesehatan KB apa saja yang ada di puskesmas tersebut, jumlah stok fasilitas kesehatan pada puskesmas tersebut serta berita yang penting berkaitan dengan fasilitas KB. Berikut beberapa tampilan bagi user. Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Gambar 9. Tampilan lokasi puskesmas tempa pelayanan faskes dan Tampilan Rute bagi Pengguna dalam satu kecamatan Gambar 10. Tampilan berita berkatian dengan fasilitas kesehatan KB Kesimpulan Aplikasi GIS berbasis Web mampu mengefisienkan proses menyebaran informasi lokasi dan layanan KB di Pulau Timor. Dengan aplikasi GIS ini akseptor KB dapat mengetahui lokasi layanan KB. Puskemas dan fasilitas KB yang tersedia di lokasi pelayanan KB tersebut. Kantor BKKBN NTT dapat mengetahui sebaran layanan yang telah diberikan bagi penduduk di Provinsi NTT. Prosiding KONSTELASI Vol. 2 No. Juni 2025 Referensi