PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA OPERASI PENGRAJIN MEBEL DI KABUPATEN KONAWE Tasman S. Haris1. Frans Tanpubolon2 Universitas Lakidende Unaaha Email: tasmanharis28@gmail. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh total quality management terhadap kinerja operasi pada pengrajin mebel yang ada di Kabupaten Konawe. Sampel keseluruhan dalam penelitian ini berjumlag 45 responden. Analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana, dengan menggunakan software IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini mengambarkan bahwa total quality management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasi pengrajin mebel artinya bahwa semakin baik total quality management maka akan semakin tinggi pula kinerja operasi pengrajin mebel. Kata Kunci: Total quality, management, kinerja operasi Abstract The purpose of this study was to determine and analyze the effect of total quality management on the operating performance of furniture craftsmen in Konawe Regency. The overall sample in this study amounted to 45 respondents. The analysis used is simple linear regression, using IBM SPSS 26. The results of this study illustrate that total quality management has a positive and significant effect on the operating performance of furniture craftsmen, meaning that the better the total quality management, the higher the operating performance of furniture craftsmen. Keywords: Total quality, management, operation performance PENDAHULUAN Perusahaan yang mampu bertahan dan bersaing adalah perusahaan yang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Dengan memiliki sumber daya yang memadai maka tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai. Secara konkrit, tinggi dan rendahnya kinerja operasi akan sangat berpengaruh secara positif dan negatif pada perusahaan. Perusahaan pengrajin mebel di Kabupaten Konawe dalam menjaga kepercayaan dari pelanggan, selalu berusaha melakukan yang terbaik, serta terus berusaha meningkatkan kinerja operasinya agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan memiliki kinerja operasi yang tinggi, maka akan semakin mudah bagi pengrajin mebel di Kabupaten Konawe untuk mencapai tujuannya. Karena kinerja operasi merupakan modal bagi pengrajin mebel di Kabupaten Konawe untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Dari wawancara awal pada beberapa perusahaan pengrajin dan pelanggan, menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah dalam kaitannya dengan kinerja operasi sehingga belum optimal dalam memproduksi mebel, diantaranya: biaya produk per-unit, kualitas produk, kualitas proses, kemampuan menangani perubahan jumlah permintaan, kemampuan memenuhi perubahan selera pelanggan, pengiriman yang tepat waktu, dan SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. 4 (MARET 2. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA OPERASI PENGRAJIN MEBEL DI KABUPATEN KONAWE Tasman S. Haris. Frans Tanpubolon DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. kemampuan pengiriman sebelum waktu yang ditentukan belum sepenuhnya memenuhi standar seperti yang diharapkan oleh perusahan dan pelanggan. Lebih lanjut dikatakan bahwa tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan, diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja. Sementara produsen tidak dapat mematok harga jual yang tinggi akibat persaingan di pasar yang semakin kompetitif. Selain itu, panjangnya rangkaian proses yang harus dilewati oleh produsen, mulai dari pemesanan hingga ke pengiriman memerlukan banyak waktu dan menyebabkan kurangnya pengendalian kualitas secara menyeluruh. Kurangnya pengendalian kualitas berakibat pada terjadinya barang cacat yang tidak sesuai dengan spesifikasi konsumen . dan menyebabkan terjadinya pengembalian barang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja operasi adalah total quality Hal tersebut sesuai dengan pendapat Robbins (Wibowo 2016 : . yang merumuskan total quality management sebagai pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan melalui perbaikan secara berkelanjutan dari semua proses organisasional. Total quality manajement dapat dipastikan mempengaruhi kinerja operasi, walaupun bukan satusatunya faktor yang mempengaruhi kinerja operasi. Total quality manajement berkaitan dengan kepemimpinan, kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan, peningkatan proses secara berklanjutan dan kemitraan pemasok (Besterfield, 2. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Operasi Menurut Daft . , kinerja operasi adalah suatu bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang dan jasa, serta menggunakan alat-alat dan teknikteknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Total Quality Management (TQM) Menurut Santoso (Zainal dan Basri, 2015 : . yang menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Kerangka Teoritik TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu perusahaan, yang berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia pada perusahaan tersebut. Tujuan TQM sebagaimana yang dikemukakan oleh Angelina . adalah terus menerus mengasah kualitas, dapat mencegah banyaknya kecacatan, penghilangan kerugian antara pelanggan, pemasok atau karyawan, maka diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja operasi. Selain itu kinerja operasi yang baik dapat menekan biaya produk per unit, meningkatkan kualitas produk, kualitas proses, kemampuan menangani perubahan jumlah permintaan, kemampuan memenuhi perubahan selera pelanggan, pengiriman yang tepat waktu, dan kemampuan pengiriman sebelum waktu SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. 4 (MARET 2. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK yang ditentukan belum sepenuhnya memenuhi standar seperti yang diharapkan oleh pimpinan dan pelanggan. Secara sistematis kerangka teoritik ini dapat disajikan pada gambar. Gambar 1 Kerangka Teoritik (X) Kin Operasi (Y) Keterangan : X = Total Quality Management (X) Y = Kinerja Operasi (Y) H1 = Pengaruh X terhadap Y METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti adalah Pengrajin mebel yang ada di Kabupaten Konawe. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pengrajin mobiler yang ada di Kabupaten Konawe yang berjumlah 45 unit usaha yang terdaftar di Diskoperindag Kabupaten Konawe yang tersebar di beberapa wilayah Kecamatan. Sehingga total populasi dalam penelitian ini sebesar 45 unit usaha. Sampel pada penelitian ini adalah pemilik atau penanggung jawab pengrajin mebel yang masih aktif di Kabupaten Konawe yang berjumlah 45 unit usaha. Untuk mewakili seluruh seluruh populasi dengan keterbatasan waktu penulis maka peneliti mengambil sampel dari keseluruhan populasi dengan menggunakan metode sensus dimana semua anggota popupasi dijadikan sampel penelitian. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : pengamatan, studi pustaka dan kuesioner. Kuesioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesoner penelitian kepada responden yang alternatif jawabannya telah disediakan dan responden diminta untuk memilih jawaban yang sesuai. Dalam kuesioner diberikan alternatif jawaban berupa angka 1 sampai dengan 5 . kala liker. , dimana angkaangka tersebut menjadi simbol penilaian terhadap berpengaruh atau tidaknya total quality management (X) sebagai variabel bebas terhadap Kinerja Operasi pengrajin mobiler (Y) sebagai variabel terikat. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. 4 (MARET 2. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA OPERASI PENGRAJIN MEBEL DI KABUPATEN KONAWE Tasman S. Haris. Frans Tanpubolon DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. Metode Pengukuran Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila KMO (Kaiser-Meyer-Olki. Anti image dan factor loading Ou 0,3. Hair et al . dalam Moulina . Selanjutnya, uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2011:. Uji reliabilitas menggunakan koefisien CronbachAos Alpadengan bantuan SPSS. Hasil pengujian dikatakan reliabel jika nilai Alpa Cronbach Ou 0. 6 dan nilai Alpha Cronbach >CroanbachAos Alpa if item deleted (Ghozali, 2011:. Metode Analisis Data Uji Hipotesis Metode pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dengan uji regresi linier sederhana menggunakan software IBM SPSS 26. Uji Regresi Linier Sederhana bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh total qyality management dengan kinerja operasi dengan menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip dalam Sugiyono . , yakni : Y= x e. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir . pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan reliable oleh karena itu, kuesioner yang digunakan dapat dikatakan layak sebagai intrumen untuk melakukan setiap variabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas variable total quality management dan kinerja operasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Validitas dan Reliabilitas Instrument Variabel Indikator Koefisien Korelasi Total Quality Management (X) X1. X1. X2. X2. X3. X3. X4. X4,2 0,753 0,831 0,691 0,683 0,704 0,716 0,753 0,718 Keterangan Validitas SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. 4 (MARET 2. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK Cronbach Alpha Keterangan Reliabilitas 0,973 Reliabel Variabel Indikator Koefisien Korelasi Keterangan Validitas 0,691 0,683 0,752 0,724 0,772 0,785 0,816 0,784 0,704 0,716 Kinerja Operasi (Y) Y1. Y1. Y2. Y2. Y3. Y3. Y4. Y4. Y5. Y5. Sumber: Data Primer (Diola. 2021 Cronbach Alpha Keterangan Reliabilitas 0,753 Reliabel Hasil Regresi Linear Sederhana Ringkasan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat di lihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Penelitian Total Quality Management (X) Kinerja Operasi (Y) Standardized Coefficients Sig. Keterangan 0,949 0,000 Positif dan Signifikan = 0,949 R- Square = 0,900 t Hitung = 19,644 SEE = 0,25389 Sig. T = 0,000 Constant = 0,185 Sumber: Hasil olahan data primer dengan software IBM SPSS 26. Berdasarkan dari hasil regresi linear sederhana maka akan dibuat persamaan linear antara total quality management terhadap kinerja operasi sebagai berikut dimana = 0,185 0,949 X 0,25389, dari tabel 4. 6 maka dapat di interpretasikan sebagai berikut: Nilai multiple R sebesar 0,949 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antar varibel bebas yakni total quality management (X) terhadap kinerja operasi (Y) adalah kuat kerena nilainya mendekati angka 1 atau berada di atas 0,50. SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO. 4 (MARET 2. https://publish. ojs-indonesia. com/index. php/SIBATIK PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA OPERASI PENGRAJIN MEBEL DI KABUPATEN KONAWE Tasman S. Haris. Frans Tanpubolon DOI: https://doi. org/10. 54443/sibatik. Nilai koefisien determinasi (R-Squar. sebesar 0,900 dapat diartikan bahwa 90 % variasi dari variabel terikat Kinerja Opersi (Y) pengrajin mebel di Kabupaten Konawe dijelaskan oleh variabel bebas yaitu Total Quality Management (X), yang meliputi pimpinan, kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan dan peningkatan proses secara berkelanjutan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian sebesar 10 %. Standard Error Estimate (SEE) sebesar 0,25389, menunjukkan angka yang relatif kecil berarti model regresi yang digunakan cukup akurat untuk memprediksi kinerja operasi pengrajin mebel yang ada di Kabupaten Konawe. Uji t (Parsia. adalah untuk menguji signifikansi dari setiap variabel bebas . terhadap variabel terikat . , dengan kriteris yang digunakan sebagai berikut: n Jika thitung < ttabel atau sig t < = 0,05 maka Ho di tolak . oefisien regresi signifika. n Jika thitung > ttabel atau sig t > = 0,05 maka Ho di terima . oefisien regresi tidak Dari variabel yang diuji yakni total quality management (X) yang secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Operasi pengrajin mebel. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Total Quality Management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasi pengrajin mebel yang terdiri pemimpin, kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan dan peningkatan proses secara berkelanjutan Saran Untuk meningkatkan Kinerja operasi ada hal penting untuk di perbaiki oleh pengrajin mebel adalah peningkatan total quality management melalui pemimpin, kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan dan peningkatan proses secara berkelanjutan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan dan mengembangkan hasil penelitian ini dengan menggunakan variabel yang berbeda pada masing-masing variabel yang perlu dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA