Integrated Science Education Journal (ISEJ) Vol. No. May 2022, pp. ISSN: 2716-3725. DOI: 10. 37251/isej. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Pembelajaran Fisika SMAN 3 Kota Sungai Penuh Kelas XI MIPA Tinur Hasibuan1 Universitas Jambi. Jambi. Indonesia Article Info ABSTRAK Article history: Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan belajar fisika siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh, dan untuk memotivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika Received Mar 18, 2022 Revised Apr 20, 2022 Accepted May 1, 2022 Keywords: Motivasi Belajar Pengaruh SMA Metodologi: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh. Instrumen pengumpulan data berupa kuisioner motivasi belajar siswa menggunakan google from. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian atau hasil penelitian Temuan utama: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya pembelajaran fisika di SMAN 3 Sungai Penuh berada di kelas XI MIPA. Karena dalam pembelajaran fisika siswa memiliki minat belajar yang kurang sehingga tidak mendorong motivasi belajar siswa, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika dan tidak dapat menghubungkan dengan konsep. Untuk mendorong motivasi siswa, yang harus dilakukan guru adalah memastikan siswa dapat menguasai materi. Keterbaruan penelitian: Setelah dilakukan penelitian didapatkan keterbaharuan dari penelitian ini yaitu tedapatnya pengaruh antara motivasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika di SMAN 3 Sungai Penuh. This is an open access article under the CC BY-NC license Corresponding Author: Tinur Hasibuan. Pendidikan Fisika. Universitas Jambi. Jambi. Indonesia Email: hasibuantinur89@gmail. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses integral yang melibatkan beberapa faktor seperti tujuan pendidikan, tenaga pendidik, peserta didik, alat pendidikan serta lingkungan pendidikan . Pendidikan adalah upaya yang dilakukan untuk menjadikan peserta didik sesuai dengan tujuan dari pendidikan tersebut. Antara setiap faktor dalam pelaksanaan pendidikan harus saling mendukung dan membantu satu sama lain guna tercapainya tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan. IPA sebagai sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas susunan sistematis hasil temuan yang dilakukan para ilmuan. Melalui partisipasi siswa, guru sains sekiranya siap untuk meningkatkan pengajaran sains dan proses pembelajaran di kelas dan sebagai guru sains, diharapkan memfasilitasi pembelajaran . Mata pelajaran Fisika seringkali dianggap sulit oleh sebagian besar siswa di sekolah menengah atas (SMA). Anggapan ini sangat berpengaruh besar pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran adalah terdapat rendahnya daya serap siswa. Hal ini tampak dari rata-rata Journal homepage: http://cahaya-ic. com/index. php/ISEJ A ISSN: 2716 - 3725 hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Dalam hal ini, siswa tidak dapat memahami bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi diri sendiri . Fisika merupakan ilmu yang bertujuan untuk mendidik siswa, agar dapat berpikir logis, kritis, memiliki sifat obyektif, disiplin dalam menyelesaikan permasalahan baik dalam bidang fisika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari sehingga fisika perlu dipelajari dan diaplikasikan. Namun kenyataan di lapangan, pelajaran fisika masih diangap sebagian siswa sebagai pelajaran yang tidak menarik dan sulit untuk Banyak faktor yang melatar belakangi hal tersebut, diantaranya kurangnya motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran fisika . Pembelajaran Fisika sangat begitu penting untuk dipelajarai karena pembelajaran fisika adalah suatu pembelajaran yang paling dasar. Menurut Young, dkk . , terdapat dua alasan kita harus belajar fisika yaitu . salah satu ilmu pengetahuan paling dasar merupakan ilmu fisika dan . semua ilmu teknologi dan ilmu rekayasa merupakan dasar dari pembelajaran . Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan, karena dengan adanya pendidikan seseorang mampu menem-patkan dirinya dengan layak di lingkungan keluarga maupun masyaraka . Tujuan pendidikan di Indonesia dilakukan secara interaktif, inspiratif, dan memotivasi peserta didik untuk meningkatkan sumber daya yang beriman, bertakwa, berbudi pekerti, berdisiplin, bertanggungjawab, serta memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi . Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia terutama peserta didik yang dilakukan dengan cara membimbing dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Salah satu jenjang pendidikan yang memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi yaitu SMA . Siswa SMA memiliki daya pikir yang sedang berkembang dan semangat keingintahuan yang tinggi dalam menuntut ilmu. Maka dari itu salah satu mata pelajaran yang dapat menunjang potensi siswa dan wajib diajarkan di SMA yaitu fisika. Menurut Nova, 2017fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang gejala alam dan semua interaksi yang menyertai fenomena tersebut. Pandangan secara umum, masih banyak siswa yang menganggap mata pelajaran fisika sebagai pelajaran paling sulit dan banyak rumusnya sehingga siswa sukar untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gajalagejala alam yang terjadi disekitar kita. Ilmu fisika juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai fenomena menarik yang yang terjadi disekitar kehidupan manusia. Selama proses belajar mengajar berlangsung, tentunya akan ada sebuah tes yang bertujuan untuk melihat kemampuan dan hasil belajar siswa selama mengikuti pelajaran. Faktor eksternal pada lingkungan belajar siswa. Lingkungan belajar merupakan tempat di mana guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan kemampuan akademis siswa, dan memberikan berbagai macam pelajaran yang akan diterima oleh siswa salah satunya adalah pelajaran fisika . Menurut Dimyati dan Mudjiono . motivasi belajar dapat tergolong rendah atau tinggi. Apabila motivasi belajar siswa tinggi, siswa akan menunjukkan sikap dan perilaku belajar yang baik seperti siswa menunjukkan semangat yang tinggi dalam melakukan aktivitas belajar, tekun dan ulet dalam melakukan aktivitas belajar sekalipun dalam waktu yang lama, serta tidak mengenal lelah apalagi bosan dalam belajar. Motivasi merupakan perilaku ke arah suatu tujuan, dengan demikian motivasi merupakan pendorong seseorang untuk lebih giat berusaha untuk mencapai prestasi terbaiknya. Satu dari sekian cara untuk mempelajari motivasi adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor nonfisiologis yang mempengaruhi motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika siswa. Pembahasan lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi belajar terkait dengan dorongan untuk terlibat aktif dalam suatu kegiatan belajar, baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun dari luar diri siswa . Lemahnya motivasi belajar fisika karena kurangnya pemahaman tentang hakikat, kemanfaatan, keindahan dan lapangan kerja yang dapat dihasilkan dari belajar fisika. Agar belajar fisika terasa lebih menyenangkan, maka manfaat belajar fisika perlu dipahami. Untuk menghadapi halangan atau kesulitan apapun ketika sedang belajar fisika motivasi belajar menjadi modal pertama. Untuk dapat menjadikan belajar lebih termotivasi maka diperlukan sekali media belajar yang mampu menarik minat siswa untuk belajar . Motivasi bersifat hasil belajar . , yaitu perubahan yang terjadi pada perubahan emosional yang diakibatkan oleh adanya stimulus dari luar . Motivasi merupakan perilaku ke arah suatu tujuan, dengan demikian motivasi merupakan pendorong seseorang untuk lebih giat berusaha untuk mencapai prestasi Satu dari sekian cara untuk mempelajari motivasi adalah dengan mempertimbangkan faktorfaktor nonfisiologis yang mempengaruhi perilaku. Motivasi belajar berfungsi mendorong siswa untuk melakukan perbuatan belajar demi pencapaian tujuan belajar . Motivasi belajar juga berfungsi sebagai pengarah dan penggerak siswa demi pencapaian tujuan belajar. Oleh sebab itu, guru perlu melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan motivasi belajar Banyak faktor yang dapat menyebabkan rendahnya taraf pemahaman peserta didik dalam mempelajari ilmu fisika, diantaranya yaitu kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam memahami materi pemebelajaran, adanya pemahaman konsep yang keliru oleh peserta didik, cara penyampaian materi yang ISEJ. Vol. No. May 2022: 33 - 38 Integrated Science Education Journal ISSN: 2716-3725 kurang menarik, cara belajar peserta didik, serta media yang digunakan dalam proses pembelajaran yang kurang menarik. Selain itu cara belajar dengan pola menghafal dan tuntutan ketepatan dalam menghitung juga berdampak terhadap persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Fisika . Mata pelajaran fisika termasuk mata pelajaran yang kurang disukai oleh kebanyakan siswa . Pada umumnya, siswa menemukan banyak kesulitan dalam belajar mata pelajaran fisika karena siswa harus memahami rumus-rumus dalam fisika dan mengaplikasikan dalam perhitungan. Penelitian ini dilatarbelakangi dikarenakan kurangnya motivasi belajar siswa SMAN 3 Sungai Penuh dikelas XI MIPA. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu siswa dalam belajar fisika kurangnya keaktifan dalam proses pembelajaran serta kurangnya komunikasi siswa terhadap guru. Sebagian siswa menganggap bahwa belajar fisika itu susah karena hanya mempelajari rumusAerumus dan mengaplikasikan dalam perhitungan. Didalam penelitian ini peneliti menggunakan sebuah Instrumen pengumpulan data menggunakan angket motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Teknik analisis data uji asumsi dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan software SPSS 22. Berdasarkan Penelitian tersebut dilakukan di SMAN 3 Sungai Penuh kelas XI MIPA. Adapun tujuan dari penelitian tersebut bahwa, untuk mengetahui kemampuan belajar fisika siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh dan untuk mendororng motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimana seorang guru dapat mendorong motivasi belajar siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh dalam pembelajaran fisika? Cara seorang guru untuk meningkatkan kualitas belajar fisika siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan penyebaran angket yang dibuat sebanyak 25 pernyataan yang telah divalidasi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 November 2020, di sekolah SMAN 3 Sungai Penuh dengan subjek penelitian siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh. Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah tes berupa angket observasi. Tes adalah serentetan pertanyan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi . Tes belajar siswa digunakan sebagai instrument pengumpul data adalah serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan intelegensi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode tes dalam penelitian ini adalah berupa tes soal atau angket dalam bentuk pernyataan sebanyak 25 butir pernyataan. Tes berupa angket diberikan kepada siswa bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian. Angket aktivitas siswa digunakan untuk penilaian terhadap siswa yang dilakukan dengan mengisi angket berupa butir pernyataan. Berdasakan hasil data yang telah didapatkan maka diperoleh hubungan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Analisis data menggunakan tekhnik analisis statistik deskriptif dan tekhnik analisis inferensial. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa diperoleh data yang berbentuk interval/rasio yaitu menegenai hasil motivasi belajar fisika siswa SMAN 3 Sungai Penuh kelas XI MIPA, yang diperoleh langsung setelah pemberian instrument berupa angket sebanyak 25 butir soal bentuk pernyataan yang dijadikan sebagai sampel dikelas tersebut. Berikut ini hasil data perhitungan statistik hasil belajar motivasi siswa dalam pembelajaran fisika. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Pembelajaran Fisika SMAN 3 Kota Sungai Penuh A (Tinur Hasibua. A ISSN: 2716 - 3725 Tabel. 1 Uji Statistik hasil Motivasi Belajar siswa Statistik XI MIPA 4 Mean Median Variance Std. Daviation Minimum Maksimum XI MIPA 5 Mean Median Variance Std. Daviation Minimum Maksimum XII MIPA 4 Mean Median Varance Std. Daviation Minimum Maksimum Dari tabel diatas merupakan hasil perhitungan statistic untuk motivasi belajar siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh memiliki nilai rata Ae rata . 000, 85. 7500, 85. Median 82. 5000, 84. 0000 Nilai Variance 10. 832, 35. 987,21. 579 Nilai Std. Daviation 3. 29114, 5. 99890, 4. 64531 dan Nilai Minimum 78. 00, 72. 00, 79. 00 sedangkan Nilai Maksimum 89. 00, 97. 00, 94. Analisi statistic inferensial pada tahap ini digunakan untuk menganalisis data angket motivasi belajar siswa yang diperoleh setelah pengisian angket, hasil datanya diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, uji ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS Statistik 23. Tabel 2. Output Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa KELAS XI MIPA 4 KELAS XI MIPA 5 KELAS XII MIPA 4 Kolmogorov-Smirnova Statistic Sig. Shapiro-Wilk Statistic Sig. Pada data diatas diperoleh nilai signifikannya 0,303, 0,526, 0,060 > 0,05 sehingga data angket tersebut datanya normal. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data tersebut mempunyai varians yang sama . atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan alat bantu SPSS Statistik 23. Tabel 3. Output Uji Homogenitas Motivasi Belajar Siswa Levene Statistic Df1 Df2 Sig. Dari hasil output diatas diperoleh nilai signifikan 0,288 > 0,05, sehingga data angket motivasi belajar homogen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa motivasi belajar siswa di SMAN 3 Sungai Penuh Kelas XI MIPA dalam pembelajaran fisika siswanya dapat dikategorikan menyukai pembelajaran fisika sangat termotivasi dalam pembelajaran tersebut, dari indicator tersebut bahwa siswanya sudah termotivasi dalam belajar fisika. Terkait dengan rumusan masalah bahwa seorang guru atau pendidik sudah mengembangkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan metode dan model Adapun cara seorang guru itu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara guru ISEJ. Vol. No. May 2022: 33 - 38 Integrated Science Education Journal ISSN: 2716-3725 bisa melihat dan memndang siswanya sejauh mana siswanya dapat menyerap materi fisika yang telah diajarkan dan mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Penelitian ini menngunakan metode tes dalam penelitian ini adalah berupa tes soal atau angket dalam bentuk pernyataan sebanyak 25 butir pernyataan. Tes yang berupa angket yang diberikan kepada siswa digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian. Dan penelitian ini menggunakan tekhnik analisis statistik deskriptif dan tekhnik analisis inferensial. Pada uji normalitas diperoleh nilai signifikannya 0,303, 0,526, 0,060 > 0,05 sehingga data angket tersebut datanya normal. Sedangkan pada uji homogenitas diperoleh nilai signifikan 0,288 > 0,05, sehingga data angket motivasi belajar homogen. KESIMPULAN Berdasarkan hasil telah ditemukan bahwa pengaruh motivasi belajar siswa SMAN 3 Sungai Penuh kelas XI MIPA dapat mendorong kemampuan belajar siswa Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Dan disini guru dapat mengetahui kemampuan belajar fisika siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh dan untuk mendororng motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Dari hasil penelitian hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis statistik deskriptif, yaitu hasil perhitungan statistic untuk motivasi belajar siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Sungai Penuh memiliki nilai rata Ae rata . 000, 85. 7500, 85. Median 82. 5000, 86. 0000 Nilai Variance 10. 832, 35. 987,21. 579 Nilai Std. Daviation 3. 29114, 5. 99890, 4. 64531 dan Nilai Minimum 78. 00, 72. 00, 79. 00 sedangkan Nilai Maksimum 89. 00, 97. 00, 94. Sedangkan analisi statistic inferensial pada tahap ini datanya diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji Adapun saran dalam penelitian ini semoga motivasi belajar fisika SMAN 3 Sungai penuh dikelas XI MIPA semakin terdorong untuk belajar fisika semakin meningkat dan pendorong untuk lebih giat berusaha untuk mencapai prestasi terbaiknya. Dan semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua untuk memotivasi diri kita kedepannya. Dan dengan artikel ini jika ada kesalahan atau kekurangan mohon maaf sebesar Ae besarnya. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terimaksih kepada kepala sekolah yang sudah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian serta pihak pihak yang membantu penelitian ini. REFERENSI