Integrated Science Education Journal (ISEJ) Vol. No. Januari 2020, pp. ISSN: 2716-3725. DOI: 10. 37251/isej. Identifikasi Motivasi Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Video Animasi Tentang Sumber Daya Alam Fitri Apriliyani1 SDN 135/X Bangun Karya. Tanjung Jabung Timur. Jambi. Indonesia Article Info ABSTRACT Article history: Tujuan Penelitian: Penelitian ini akan melihat sejauh mana video animasi tentang sumber daya alam untuk meningkatkan motivasi Penelitian ini dilakukan di SDN 135/X Bangun Karya. Kec. Rantau Rasau. Kab. Tanjung Jabung Timur. Jambi Received Dec 28, 2019 Revised Dec 31, 2019 Accepted Jan 01, 2020 Keywords: Motivasi Video Animasi Sekolah Dasar Metodologi: Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimental menggunakan desain kelompok kontrol non-setara posttest. Penelitian ini berlokasi di sebuah sekolah dasar di Batanghari dengan total 60 siswa. Di kelas eksperimen, ada 30 siswa dan di kelas kontrol, ada 30 siswa. Hasil Temuan: Dengan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan anak akan lebih tertarik dan memiliki motivasi yang lebih dalam belajar. Sehingga hasil belajar yang diperoleh akan menjadi dapat diketahui jika kelas kontrol memiliki kategori tidak baik dengan persentase 52. Sedangkan untuk kelas eksperimen hasil yang didapat adalah cenderung masuk dalam kategori baik 8% atau 11 siswa. Dari hasil diatas dapat disimpulan jika pada kelas kontrol yang menggunakan buku pelajaran konvensional memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelas eksperimen yang menggunakan video animasi tentang sumber daya alam. Keterbaruan Penelitian: Melalui pembelajaran yang menggunakan teknologi, informasi, dan komunikasi, maka akan mempermudah siswa untuk belajar. Selain siswa lebih tertarik ada materi yang diajarkan, pembelajarn menggunakan teknologi juga mudah di akses. Pada perkembangan industri 4. 0 seperti saat ini, bukan hal tabu untuk mempelajari segala sesuatu melalui teknologi. This is an open access article under the CC BY-NC license Corresponding Author: Fitri Apriliyani. SDN 135/X Bangun Karya. Kec. Rantau Rasau. Kab. Tanjung Jabung Timur. Jambi Email: fitriapriliyani768@gmail. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya pengelolaan yang dilakukan secara sistematis untuk dapat merubah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan seorang individu. Education is a very important activity, by allowing human education to change behavior and knowledge to be better . Education is a processing Journal homepage: http://cahaya-ic. com/index. php/ISEJ A ISSN: 2716-3725 effort by someone to get knowledge, skills, and habits in life . Education is a conscious and planned effort to create an atmosphere of learning and learning process so that students actively develop their potential . Menurut . yang mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi semua manusia, yang dapat merubah tingkah laku dan pengetahuan menjadi lebih baik. Pendidikan menjadi hal terpenting dalam keberlangsungan hidup manusia. If we are in an academic career, then we might hear words like 'Education is a Must'. There is No Life without Education. Karena dengan pendidikan lah sebuah peradaban manusia dapat dibangun dan bertahan. Salah satu faktor terpenting dalam dunia pendidikan adalah guru. The teacher must understand the socio-cultural and socio-cultural background of students, as part of the teacher's pedagogical competence. Guru harus sangat memahami bagaimana karakteristik dari siswanya. Salah satu yang menjadi hal terpenting untuk diperhatikan adalah motivasi siswa. Motivation to choose as a prerequisite and element needed for students in learning . Guru adalah elemen kunci dalam proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh kualitas dan cara mengajar seorang guru . Students in the faculty of education are prospective professional educators who have the task of guiding, training and building one's knowledge . Dalam proses pembelajaran yang melibatkan siswa berperan aktif dalam mencapai pendidikan tujjuan membentuk karakter pada siswa. Tujuan pendidikan adalah untuk kehidupan intelektual bangsa . Dengan mengetahui karakter dapat membantu guru dalam mengembangkan dan menekankan konsep dalam pembelajaran. Pembelajaran materi IPA mengenai sumber daya alam dapat diajarkan menggunakan video animasi tentang sumber daya alam. Sikap ilmiah membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep IPA sehingga mampu melakukan percobaan-percobaan IPA untuk memicu pemahaman dan wawasannya dalam memahami IPA itu sendiri . IPA sudah dikenalkan dari pendidikan dasar. IPA merupakan pembelajaran yang berproses dan berkelanjutan . Keyakinan, perasaan dan tindakan merupakan tiga komponen utama yang dimiliki sikap ilmiah yang dapat diterapkan melalui penggunaan metode ilmiah untuk membentuk sikap aktif, mandiri, pola pikir kritis, logis dan terstruktur . One of the processes of scientific inquiry can be carried out by practicum activities . Praktikum adalah pembelajaran untuk membuktikan prinsip dan konsep melalui kegiatan eksperimen di laboratorium . Dengan adanya kegiatan praktikum dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa Menurut . Instruksi praktikum sebagai salah satu sumber belajar dalam kegiatan praktis harus menjadi panduan bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains dapat digunakan untuk menemukan masalah, penelitian ilmiah, memperoleh informasi ilmiah dan menjeneralisakikannya. Keterampilan proses sains sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki . Keterampilan proses merupakan suatu pendekatan belajarAemengajar yang mengarah pada pertumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri mahasiswa calon guru, sehingga mampu untuk memproses informasi dan menemukan halAehal baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep, pengembangan sikap dan nilai . Keterampilan proses sains dibagi menjadi dua bagian keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi . Students who have science process skills can practice understanding the concepts they have acquired in learning activities which have two categories, basic science process skills and integration science process skills . Terutama bagi guru sebagai seorang pendidik. Sebagai guru tenaga pendidik yang profesional, guru memiliki tugas untuk membimbing, melatih serta membangun pengetahuan seseorang . Science process skills needed by the students as prospective teachers to have pedagogic competence which is expected to be a time of skills and expertise directly into the field . Science education has a goal to produce graduates who are skilled in various aspects of competence, especially skill competence . Sikap positif siswa terhadap mata pelajaran fisika terlihat ketika siswa antusias saat proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru terutama pada saat diskusi kelompok dikelas, sikap positif siswa nya adalah adanya interaksi antara siswa dengan guru pada proses pembelajaran dan begitu pula sebaliknya . Sikap senang siswa terhadap sains dapat ditunjukkan bagaimana siswa bersikap terbuka dan semangat terhadap mata pelajaran sains di dalam atau pun luar kelas . Dengan motivasi yang baik maka siswa akan mudah dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Motivation is the power that causes movement in humans. Salah satu yang dapat meningkatkan motivasi siswa adalah pembelajaran yang memasukan teknologi kedalamnya. Education in the present very much requires the use of technology to improve the competence of increasing human resources. because now is the era of industrial revolution 4. Advances in technology have influenced students in their learning process . Dengan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan anak akan lebih tertarik dan memiliki motivasi yang lebih dalam belajar. Sehingga hasil belajar yang diperoleh akan menjadi maksimal. Namun ISEJ. Vol. No. Januari 2020: 23 - 29 Integrated Science Education Journal ISSN: 2716-3725 demikian, tetap saja penggunaan teknologi harus dibarengi dengan pengawasan dari orang tua maupun guru. Guru harus mampu mengarahkan siswa untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan efisien. Dalam perkembangan industri 4. 0 saat ini, bukan hal yang sulit untuk dapat belajar melalui teknologi, karena sekarang teknologi dapat dengan mudah untuk diakses. Penelitian ini akan melihat sejauh mana video animasi tentang sumber daya alam untuk meningkatkan motivasi siswa. Penelitian ini dilakukan di SDN 135/X Bangun Karya. Kec. Rantau Rasau. Kab. Tanjung Jabung Timur. Jambi. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimental menggunakan desain kelompok kontrol non-setara posttest. Itu dilakukan untuk menyelidiki hipotesis kausal tentang penyebab yang dapat dimanipulasi dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diperlakukan dengan satu kelompok pembanding yang tidak diobati . Desain penelitian ini diterapkan karena sesuai dengan tujuan penelitian, di mana tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara motivasi siswa dan gaya belajar menggunakan Video animasi tentang sumber daya alam dan modul tradisional dalam bahan ajar yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk mean, min dan max dan menggunakan statistik inferensial. Statistik inferensial yang digunakan adalah uji-t sampel independen. Table 1. Desain Kelompok Kontrol Non-Setara Posttest Kelompok Pengobatan Posttest Eksperimental Video animasi tentang sumber daya alam Kontrol Modul pembelajaran tradisional Penelitian ini berlokasi di sebuah sekolah dasar di Batanghari dengan total 60 siswa. Di kelas eksperimen, ada 30 siswa dan di kelas kontrol, ada 30 siswa. Di kelas eksperimen menggunakan Video animasi tentang sumber daya alam dan di kelas kontrol menggunakan bahan pengajaran cetak tradisional yang digunakan dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan sampel menggunakan metode purposive Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria peneliti . Kegiatan pertama yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data, yaitu penyebaran kuesioner kepada siswa sekolah dasar. Kemudian memberikan tindakan hanya untuk kelas eksperimen dengan menggunakan Video animasi tentang sumber daya alam, sedangkan untuk kelas kontrol disediakan bahan pengajaran Setelah itu, lihat hasil motivasi dan gaya belajar siswa setelah menggunakan Video animasi tentang sumber daya alam. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner motivasi dengan sejumlah pernyataan 23 dan gaya belajar diukur menggunakan kuesioner dengan 28 item dengan kriteria untuk gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik dan tanggapan kuesioner guru untuk e- modul. Kuesioner motivasi dan gaya belajar digunakan untuk mengetahui motivasi dan gaya belajar siswa dalam pembelajaran dengan kategori 1 = Sangat Baik, 2 = Tidak Baik, 3 = Cukup, 4 = Baik, dan 5 = Sangat Bagus dalam pernyataan positif, sedangkan untuk pernyataan negatif sebaliknya. Dengan kategori motivasi dan respons guru pada tabel 2 dan gaya belajar pada tabel 3: Tabel 2. Kategori Motivasi Siswa dan Guru Menanggapi Kategori Interval Sangat Tidak Baik 0 - 41. Tidak baik 5 - 59. Cukup 9 - 78. Baik 3 - 96. Baik sekali 7 - 115 Data motivasi dan gaya belajar siswa diperoleh melalui angket yang telah diberikan kepada siswa, kemudian dianalisis menggunakan statistik inferensial dengan uji t (Independent sample t-tes. dengan bantuan program komputer SPSS 21. Identifikasi Motivasi Siswa Sekolah Dasar Mengunakan Video Animasi A(Fitri Apriliyan. A ISSN: 2716-3725 HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Hasil Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa peneliti ingin melihat motivasi antara siswa yang belajar menggunakan buku teks pelajaran dan siswa yang belajar menggunakan video animasi tentang sumber daya Hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3 Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Interval 0 - 41. 2 - 59. 9 - 78. 3 - 96. 7 - 115. Interval 0 - 41. 2 - 59. 9 - 78. 3 - 96. 7 - 115. Tabel 3 Motivasi siswa Kategori Total Sangat Tidak Baik Tidak baik Cukup Baik Baik sekali Total Kategori Total Sangat Tidak Baik Tidak baik Cukup Baik Baik sekali Total Median Min Maks Median Min Maks Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui jika kelas kontrol memiliki kategori tidak baik dengan 1% atau 12 siswa, kemudian kategori cukup pada 21. 7% atau 5 siswa. Kategori sangat tidak baik memiliki nailai 13. 3% atau 3 siswa, kategori baik terdapat 8. 6% atau 2 siswa, dan kategori baik sekali 3% atau 1 siswa dari keseluruhan 23 siswa. Nilai median adalah 86. 0, nilai minimal adalah 37, dan nilai maksimal yang didapat adalah 162. Sedangkan untuk kelas eksperimen hasil yang didapat adalah cenderung masuk dalam kategori baik dengan 47. 8% atau 11 siswa, kemudian 26% atau 6 siswa untuk kategori baik sekali, kategori cukup 13. 3% atau 3 siswa, kategori tidak baik 8. 6% atau 2 siswa, dan kategori sangat tidak baik 4. 3% atau 1 siswa dari total keseluruhan 23 siswa. Nilai median yang diperoleh adalah 0, nilai minimalnya adalah 63 dan nilai maksimal adalah 167. Dampak video animasi tentang sumber daya alam dalam motivasi Hasil dampak etnokonstruktivisme e-modul dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6 . Uji-t sampel independen untuk video animasi tentang sumber daya alam terhadap motivasi Interval kepercayaan Berarti Std. Deviasi Rendah Atas Motivasi siswa 19 . 0,6120 dalam video animasi 2033 0,3 0015 0,8615 tentang sumber daya 19 . 12 9 . Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai tersebut diperoleh . dengan nilai t tabel. Nilai tabel dapat ditemukan pada Tabel 6: signifikansi 0,025 . ji 2 sis. dengan derajat kebebasan . Dalam penelitian ini, hasil untuk t tabel adalah 1,97658. Kriteria pengujian hipotesis adalah nilai ada penolakan H 0 . Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam motivasi siswa antara siswa yang hanya menggunakan buku teks pelajaran dan siswa yang belajar menggunakan video animasi tentang sumber daya alam. Dapat dilihat dari tabel 6 bahwa nilai rata-rata minat siswa adalah 3,0906, yang berarti dapat meningkatkan motivasi siswa. 2 Pembahasan Berdasarkan tabel 4, menunjukan bahwa siswa lebih dominan menunjukan motivasi positif terhadap penggunaan video animasi tentang sumber daya alam. Artinya, jika siswa menunjukkan respon motivasi yang positif maka video animasi tentang sumber daya alam mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dengan Menurut . Rendahnya motivasi belajar siswa dapat diatasi dengan memasukkan unsur hiburan dalam ISEJ. Vol. No. Januari 2020: 23 - 29 Integrated Science Education Journal ISSN: 2716-3725 multimedia yang dikembangkan. Dengan menggunakan video animasi tentang sumber daya alam maka motivasi siswa dapat ditingkatkan. Motivasi dapat diartikan. Hasil wawancara menunjukan siswa siswa memiliki motifasi yang baik terhadap pembelajaran menggunakan video animasi tentang sumber daya alam. Ini bisa dilihat dari hasil wawancara : Saya sangat senang dengan pelajaran hari ini, karena saya diajak untuk menonton video tentang sumber daya alam, dan itu sangat bagusAy. awancara siswa 10 November 2. Saya sangat suka dengan video yang diberikan bu guru. Saya ingin belajar sambil melihat video animasi, lucuAy. awancara siswa 10 November 2. Berdasarkan data yang diperoleh dari implementasi video animasi mengenai sumber daya alam, dapat diketahui bahwa penggunaan video animasi tentang sumber daya alam sangat efektif dalam meningkatkan motivasi siswa. Hal ini didasarkan pada penggunaan video animasi yang merupakan bagian dari e learning, di mana penggunaan e learning atau media elektronik dan teknologi dalam pembelajaran akan berdampak baik baik siswa. Melalui pembelajaran yang menggunakan teknologi, informasi, dan komunikasi, maka akan mempermudah siswa untuk belajar. Selain siswa lebih tertarik ada materi yang diajarkan, pembelajarn menggunakan teknologi juga mudah di akses. Pada perkembangan industri 4. 0 seperti saat ini, bukan hal tabu untuk mempelajari segala sesuatu melalui teknologi. Namun harus diingat juga bahwa penggunaan teknologi bagi siswa harus diberi batasan-batasan tertentu. Pengawasan dari orang tua dan guru jelas menjadi hal terpenting pada proses belajar siswa menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi. KESIMPULAN Dari hasil diatas dapat disimpulan jika pada kelas kontrol yang menggunakan buku pelajaran konvensional memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelas eksperimen yang menggunakan video animasi tentang sumber daya alam. Kelas eksperimen menunjukan hasil yang sangat positif untuk motivasi belajar siswa karena menggunakan video animasi tentang sumber daya alam. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada kepala sekolah, guru dan responden di SDN 135/X Bangun Karya yang telah memberi kami izin untuk melakukan pengamatan dan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam proses penelitian ini. REFERENSI