Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 12 No. 3, 186 - 191 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-376 Peningkatan Ketrampilan Santriwati PP.Mambaul Ulum Malang melalui Pelatihan Ragam Planting Craft Anis Rosyidah1, Mahayu Woro lestari1, Siti Asmaniyah Mardiyani1*, Luluk Dina Nasukha1, Muhamad Rifqi Zaidan Dzakki1, Zuhanid Zamarudah2 1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang 2Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya asmaniyah@unisma.ac.id INFO ARTIKEL Riwayat Artikel : Diterima : 31 Agustus 2025 Disetujui : 15 Septemebr 2025 Kata Kunci : planting craft, santriwati, kewirausahaan, keterampilan, pemberdayaan. ABSTRAK Penelitian pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan santriwati Pondok Pesantren Mambaul Ulum Malang melalui pelatihan planting craft yang meliputi teknik decoupage, kokedama, dan macramé plant hanger. Metode kegiatan dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu: (1) konfirmasi, perkenalan, dan sosialisasi program; (2) pelaksanaan berupa penyuluhan kewirausahaan tanaman hias dan praktik pembuatan planting craft; serta (3) evaluasi melalui pre-test, post-test, dan survei kepuasan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan, keterampilan, dan minat wirausaha peserta. Santriwati mampu menghasilkan karya planting craft yang memiliki nilai ekonomis sekaligus menjadi media relaksasi dan sarana pengembangan soft skill. Kebaruan dari program ini terletak pada integrasi planting craft sebagai pendekatan kreatif untuk menumbuhkan santripreneurship berbasis pesantren, yang sebelumnya belum banyak diterapkan. Antusiasme dan dukungan pihak pesantren berperan penting terhadap keberhasilan program. Kegiatan ini terbukti efektif sebagai model pemberdayaan berbasis pondok pesantren untuk menumbuhkan kreativitas, jiwa kewirausahaan, dan kemandirian ekonomi santriwati. ARTICLE INFO ABSTRACT Riwayat Artikel : Received : 31 August 2025 Accepted : 15 September 2025 Key words: planting craft, santriwati, entrepreneurship, skills, empowerment This community service program aimed to enhance the skills of female students (santriwati) at Pondok Pesantren Mambaul Ulum Malang through training in planting crafts, including decoupage, kokedama, and macramé plant hangers. The program was conducted in three stages: (1) confirmation, introduction, and program socialization; (2) implementation, consisting of entrepreneurship counseling in ornamental plants and hands-on practice in various planting crafts; and (3) evaluation, carried out through pre-tests, post-tests, and participant satisfaction surveys. The results revealed a significant improvement in participants’ knowledge, technical skills, and entrepreneurial interest. The santriwati successfully produced planting crafts with economic value, while also benefiting from relaxation effects and the development of essential soft skills. The novelty of this program lies in the integration of planting crafts as a creative approach to foster pesantren-based santripreneurship, which has rarely been implemented before. Active participation and institutional support from the pesantren were crucial factors in the program’s success. This initiative has proven effective as a pesantren-based 186 Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 12 No. 3, 186 - 191 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763 empowerment model to promote creativity, entrepreneurship, and economic independence among female students. 1. PENDAHULUAN Pondok Pesantren (Ponpes) Manbaul Ulum Malang sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah lama berdiri memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berkualitas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan terhadap sumber daya manusia yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja semakin meningkat (Hermawansyah & Subhan, 2025). Salah satu keterampilan yang dapat dikembangkan adalah planting craft atau kerajinan tangan yang berbahan dasar tanaman. Terdapat beragam planting craft yang dapat diaplikasikan untuk mempercantik tampilan tanaman hias antara lain teknik decoupage pada pot atau wadah tanam, kokedama dan penempatan tanaman hias pada planting hanger yang cantik yang dibuat dengan Teknik macramé (Hermanu & Nugroho, 2023). Pelatihan planting craft bagi santriwati diyakini dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: (1) Pengembangan kreativitas: Melalui proses pembuatan berbagai produk planting craft, santriwati dapat mengeksplorasi ide-ide kreatif dan mengembangkan kemampuan estetika mereka (2) Peningkatan keterampilan motorik halus: Aktivitas planting craft melibatkan gerakan tangan yang presisi, sehingga dapat meningkatkan koordinasi matatangan dan keterampilan motorik halus santriwati. (3) Penanaman nilai-nilai kemandirian: Santriwati dilatih untuk mandiri dalam menyiapkan bahan, membuat produk, hingga memasarkan hasil karya mereka. (4) Pemberdayaan ekonomi: Produk planting craft yang dihasilkan dapat dipasarkan, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi santriwati dan pondok pesantren (4) Pelestarian lingkungan: Planting craft memanfaatkan bahan-bahan alami seperti tanaman hias, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Melihat potensi yang besar dari planting craft dalam pengembangan diri santriwati, serta sejalan dengan visi UNISMA dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat, maka kami berinisiatif untuk menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berupa pelatihan planting craft di Ponpes Manbaul Ulum Malang. Beberapa keterampilan yang terkait dengan tetumbuhan seperti berkebun dan merawat tanaman hias, juga memberikan efek relaksasi positif bagi para santriwati, yang sehari hari disibukkan dengan kegiatan belajar dan ragam aktivitas lainnya. Dalam hal ini tim pengabdi Fakultas pertanian UNISMA akan memperkenalkan program keterampilan inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill santriwati melalui kegiatan pelatihan decoupage, kokedama dan pembuatan macrame gantungan pot (Hassard, 2024; Mariana et al., 2022). Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan meningkatkan pengetahuan dan softskill peserta sebagai model pengembangan pertanian kreatif di masa sekarang. Decoupage adalah bentuk kerajinan tangan menggunakan potongan kertas tissue bergambar yang kemudian ditempelkan pada suatu objek tertentu menggunakan perekat dan dilapisi dengan pernis. Hasil akhirnya menjadi seperti lukisan yang kualitasnya tergantung pada ketelatenan dan ketrampilan dalam memotong gambar pada kertas/tissue. Teknik ini merupakan Teknik kriya yang mudah dan sederhana untuk meningkatkan nilai jula suatu benda atau objek tertentu. Teknik decopuga dapat diaplikasikan pada tas anyam, nampan hiasan dinding, atau pot bunga untuk mempercantik penampilan (Agustin, 2020). Bahan yang diperlukan untuk pembuatan kriya decoupage bisa dengan mudah diperoleh dari sekitar kita yaitu tissue dekoratif, lem, pernis, kuas, spon dan air bersih. Kokedama merupakan jenis keterampilan planting craft (kriya tanaman) yang memadukan unsur seni dan pengetahuan di bidang budidaya pertanian, utamanya pada tanaman hias (Oshima & Kimura, 2017). Saat ini penjualan tanaman hias dengan model kokedama mulai diminati pasar dan dapat meningkatkan nilai ekonomi tanaman hias secara signifikan (Hutahaean et al., 2020). Untuk bisa membuat kokedama yang baik, diperlukan juga pemahaman yang menyeluruh mengenai budidaya tanaman hias diantaranya mengenal 187 Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 12 No. 3, 186 - 191 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-376 aneka jenis tanaman hias bernilai ekonomi tinggi, media tanaman hias, model ragaan tanaman hias, perbanyakanan tanaman hias dan lain sebagainya. Rangkaian kegiatan tersebut di samping memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik juga memerlukan ketelatenan dan kesabaran yang diharapkan akan berpengaruh positif terhadap keseimbangan hidup para santriwati. Pondok Pesantren Manbaul Ulum Malang, sebagai lembaga pendidikan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, telah berhasil mencetak generasi muda yang berakhlak mulia. Namun, dalam menghadapi dinamika zaman yang semakin kompleks, kita menyadari pentingnya mempersiapkan santriwati tidak hanya dengan ilmu agama, tetapi juga dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah masih kurang keseimbangan antara penguasaan ilmu agama dan keterampilan praktis. Santriwati, dengan segala potensinya, perlu dibekali kemampuan yang memungkinkan mereka berkontribusi secara aktif di masyarakat. Keterampilan softskill seperti kreativitas, inovasi, dan jiwa kewirausahaan menjadi semakin penting dalam dunia yang terus berubah. Pelatihan planting craft merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis dalam membuat produk dari tanaman, tetapi juga menanamkan nilainilai penting seperti: Kreativitas dan inovasi: Jiwa kewirausahaan: kepedulian terhadap lingkungan, dan peningkatan rasa percaya diri: Dengan demikian, pelatihan planting craft tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Santriwati yang memiliki keterampilan softskill yang baik akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi agen perubahan di masyarakat. Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan santri dalam pengelolaan wirausaha tanaman hias melalui pengembangan inovasi ragam planting craft. 2. METODE Dalam upaya penerapan IPTEKS inovasi planting craft sebagai upaya terapi jiwa sehat dan pengembangan jiwa wirausaha santriwati PP Manbaul Ulum Malang maka dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Konfirmasi, perkenalan dan sosialisasi Perencanaan program: Pada tahap ini tim pengabdi melakukan upaya perkenalan diri dan pengenalan program kepada pihak pengelola pesantren. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini adalah tahap melaksanakan penerapan IPTEKS sesuai dengan kurikulum pembelajaran interaktif yang akan disusun dan penjadwalan yang telah dibuat bersama-sama antara tim dengan mitra. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap yakni: (a) Persiapan dan pengambilan data responden terkait dengan profil, minat terhadap keterampilan, pengalaman wirausaha, pengalaman budidaya pertanian. (b) Penyuluhan potensi wirausaha tanaman hias (c) Pelatihan planting pembuatan kokedama (d) Pelatihan decoupage dan macrame pot hanger dan wall hanger. Tahap Konfirmasi dan Evaluasi Pada tahapan ini dilakukan tingkat pengukuran keberhasilan kegiatan yang dilakukan dengan mengukur kembali tingkat pengetahuan dan keterampilan serta minat berwirausaha para peserta kegiatan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kegiatan Secara umum kegiatan ini berjalan dengan baik. Koordinasi dengan pengelola poondok dilakukan secara intensif sebelum kegiatan inti yakni penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan persiapan dan pengambilan data responden terkait dengan profil, minat terhadap keterampilan, pengalaman wirausaha, pengalaman budidaya pertanian. Dalam kegiatan ini, juga dilakukan komunikasi intensif dengan pihak pengurus ponduk mengenai gambaran umum kegiatan, manfaat program, serta teknis pelaksanaan yang akan dilakukan secara bertahap. Pihak pesantren menyambut baik inisiatif ini dan memberikan dukungan penuh terhadap implementasi program. Kesepahaman antara tim pelaksana dan pihak pesantren menjadi dasar penting dalam kelancaran kegiatan berikutnya. Komunikasi yang efektif dan pemahaman antara tim pelaksana dan pihak pesantren sangat penting untuk mendukung kesuksesan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Hubungan ini memfasilitasi kolaborasi, meningkatkan implementasi program, dan pada akhirnya 188 Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 12 No. 3, 186 - 191 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763 mengarah pada hasil program yang lebih baik. Melalui komunikasi awal yang efektif pihak tim pelaksana pengabdian dan pesantren dapat merumuskan tujuan bersama dan masyarakat memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan selaras dengan kebutuhan mitra penerima manfaat kegiatan. Upaya kolaboratif antara kedua pihak juga memungkinkan penggabungan sumber daya, meningkatkan kualitas dan jangkauan inisiatif layanan masyarakat (Nalarsih et al., 2024; Supraptoa et al., 2020). Selanjutnya dilakukan kegiatan penyuluhan potensi wirausaha tanaman hias dan pelatihan pembuatan menghias pot bunga dengan teknik hias decoupage. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal pada bulan Juni 2025. Secara keseluruhan terdapat 15 peserta kegiatan penyuluhan dan praktek menghias pot tanam dengan teknik decoupage. Materi kegiatan penyuluhan meliputi mengenal potensi wirausaha tanaman hias, mengenal ragam tanaman hias komersial dan strategi bisnis dan wirausaha tanaman hias. Praktik menghias pot tanaman menggunakan teknik decoupage melibatkan pemasangan potongan kertas hias untuk meningkatkan daya tarik estetika pot. Metode ini mudah diakses dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan sederhana, sehingga cocok untuk pemula maupun pengrajin berpengalaman. Bagian-bagian berikut ini menjelaskan langkahlangkah penting dan pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk melakukan decoupage pada pot tanaman dengan sukses. Para peserta terdiri dari santriwati, dan masyarakat yang berdomisili disekitar pondok. Usia peserta bervariasi antara 20-40 tahun. Materi penyuluhan disampaikan oleh Dr. Anis Rosyidah, MP dan Prof. Mahayu Woro Lestari yang merupakan pakar di bidang tanaman hias dan hortikultura. Dalam kegiatan penyuluhan tersebut juga dilakukan diskusi dan tanya jawab. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dan tanya jawab berjalan dengan penuh keakraban. Secara umum kegiatan ini berjalan dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para peserta, sebagaimana terlihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1 menunjukkan antusiasme peserta dalam melakukan kegiatan penyuluhan sedangkan, Gambar 2 menunjukkan keseriusan peserta dalam melakukan praktek Teknik de coupage untuk menghias pot tana. Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan dan Sosialisasi Prospek Wirausaha Tanaman Hias Gambar 2. Pelatihan decoupage Pada pertemuan lanjutan yakni dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan kokedama dan planting hanger dengan Teknik macramé. Tahapan ini bertujuan agar peserta dapat memiliki ketrampilan pembuatan kokedama dan planting hanger berbasis Teknik macramé. Dengan demikian selain memiliki teori mengenai wirausaha tanaman hias para peserta juga memiliki ketrampilan yang bisa dikembangkan sebagai modal pengembangan wirausaha tanaman hias yang bernilai ekonomi tinggi. Peserta kegiatan terlihat bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dan memperoleh hasil karya kokedama dan planting hanger macramé yang sudah memenuhi standard kelayakan ekonomis. Antusiasme peserta juga Nampak dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab maupun praktek yang dilakukan. Hasil pretest dan pos test kegiatan ini menunjukkan bahwa pada awalnya sebagian besar peserta belum memiliki ketrampilan terkait Teknik decoupage, kokedama maupun Teknik macramé. Setelah memperoleh penyuluhan dan melakukan praktek seluruh peserta memahami bahwa nilai ekonomi tanaman hias dapat ditingkat melalui beragam 189 Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 12 No. 3, 186 - 191 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-376 Teknik planting craft yang diberikan dalam kegiatan pelatihan ketrampilan. Gambar 3. menunjukkan kegiatan praktek pembuatan kokedama dan Gambar 4 menunjukkan keseriusan peserta dalam melakukan praktek pembuatan plant hanger dengan Teknik macramé. Secara umum para peserta memahami bahwa ragam Teknik planting craft ini akan bermanfaat dalam meningkatkan sofskill mereka untuk mengembangkan jwa wirausaha dan sebagai media relaksasi untuk menstabilkan emosi dan meningkatkan ketenangan jiwa. Gambar 4. Praktek pembuatan Kokedama Gambar 4. Praktek Pembuatan Planting Hanger Gambar 5. Peserta Pelatihan dan Karyanya Konfirmasi dan Evaluasi Evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdi adalah dengan pembuatan survey kepuasan peserta dengan program kerja tim dosen. Tim Dosen juga melakuan pre dan post test untuk mengukur pengetahuan peserta Tim Dosen juga dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNISMA. Sebagai dukungan dan komitmen tim pengabdi terhadap keberlanjutan kegiatan peserta memperoleh hasil kriya planting craft yang telah dihasilkan. Pembahasan Kegiatan program pengabdian pada masyarakat ini memiliki relevansi dengan kebutuhan pengetahuan wirausaha tanaman hias dan penguasaan ketrampilan santriwati terhadap beragam model planting craft untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman hias. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan para peserta kegiatan diketahui bahwa pemberian materi kewirausahaan tanaman hias dalam kegiatan program pengabdian pada masyarakat ini telah meningkatkan dan menambah pengetahuan para santri sebagai bekal dalam pengembangan jiwa wirausaha di masa mendatang. Sementara itu kegiatan penlatihan Teknik decoupage, kokedama dan planting hanger macramé juga meningkatkan ketrampilan dan kepercayaan diri santriwati, meningkatkan kesadaran mereka terhadap program kelestarian lingkungan dan meningkatkan motivasi mereka agar menjadi figure mandiri yang sukses di masa mendatang. Menurut (Abbas et al., 2019) kegiatan pelatihan kewirausahaan di pondok pesantren dapat untuk menciptakan santripreneur yang mandiri secara ekonomi. Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah bantuan yang dilakukan oleh pihak mitra dalam memberikan fasilitas berupa tempat pelaksanaan dan sarana pra sarana penunjang lainnya. Menurut Surur & Kuswandi, (2024) dukungan penuh mitra dapat secara nyata mempengaruhi tingkat penerimaan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan peserta secara efektif. Disamping itu minat dan antusiasme peserta pada saat kegiatan berlangsung juga menjadi faktor penentu keberhasilan program ini. Peserta juga menunjukkan tanggap yang baik dalam proses penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan. Oleh karena itu kegiatan ini memiliki dampak positif terhadap pengembangan kepribadian para peserta. Namun demikian terdapat beberapa faktor penghambat yang terjadi dalam kegiatan ini 190 Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 12 No. 3, 186 - 191 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763 yaitu kesibukan sebagian santriwati yang masih berstatus mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Malang sehingga kurang bisa maksimal mengikuti kegiatan ini. 4. PENUTUP 4.1. Simpulan Kegiatan pelatihan planting craft di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Malang berhasil meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta motivasi santriwati dalam bidang kewirausahaan tanaman hias. Penerapan teknik decoupage, kokedama, dan macramé plant hanger tidak hanya memberikan bekal keterampilan kreatif dan bernilai ekonomi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran lingkungan serta memperkuat soft skill berupa kreativitas, inovasi, dan rasa percaya diri. Keberhasilan kegiatan didukung oleh kolaborasi dengan pihak pesantren, antusiasme peserta, serta relevansi materi dengan kebutuhan pasar. Program ini berkontribusi dalam menciptakan santripreneur yang mandiri dan berdaya saing.. 4.2. Saran Pelatihan serupa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan cakupan materi yang lebih luas, termasuk strategi pemasaran digital dan manajemen usaha kecil. Perlu adanya pendampingan jangka panjang agar santriwati mampu mengembangkan usaha berbasis planting craft secara mandiri dan berkesinambungan. Dukungan fasilitas, jejaring pemasaran, dan kerjasama dengan mitra eksternal sangat penting untuk memperluas peluang usaha serta meningkatkan daya saing produk santriwati di pasar . 5. DAFTAR PUSTAKA Abbas, M. H. I., Sumarsono, H., Satrio, Y. D., & Purboyo, M. (2019). Pemberdayaan Santri Pondok Pesantren Anwarul Huda Di Bidang Ekonomi Kreatif. Prosiding SENADIMAS Ke-4. Agustin, D. (2020). Modul Ketrampilan Pembuatan Finishing Perabot dan Elemen Dekorasi dengan Teknik Decoupage dasar untuk Mata Kuliah Interior. Hassard, A. (2024). Floral Decorations for the Dwelling House. A Practical Guide to the Home Arrangement of Plants and Flowers. BoD--Books on Demand. Hermanu, K., & Nugroho, S. P. (2023). Training for Community Empowerment Through the Appropriate Use of Media for Ornamental Planting Using Kokedama Technique. Bisma: Bimbingan Swadaya Masyarakat, 5(5), 209–213. Hermawansyah, H., & Subhan, S. (2025). MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM YANG ADAPTIF TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI. Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam, 23(2), 145–157. Hutahaean, J., Mulyani, N., & Azhar, Z. (2020). Pelatihan E-Commerce Untuk Meningkatkan Pendapatan Melalui Kokedama (Pelatihan Daring) Bagi Kumpulan Marga Rajagukguk Se-Kisaran Kabupaten Asahan. JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 41–45. Mariana, M., Wayuni, I. S., & Fajrita, F. (2022). Pelatihan Pelatihan Pembuatan Kokedama Sebagai Wadah Tanaman Hias Dengan Memanfaatkan Bahan Sisa Limbah Sabut Kelapa: Pelatihan Pembuatan Kokedama Sebagai Wadah Tanaman Hias Dengan Memanfaatkan Bahan Sisa Limbah Sabut Kelapa Bagi Ibu-Ibu Di Desa Cot Jrat. RAMBIDEUN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 95–99. Nalarsih, R. T., Siregar, N. C., Setiawan, M. I., & Usman, H. (2024). Utilization of SolarPowered Lights as a Means of Lighting the Mueang Pattani District Mosque Area. Oshima, M., & Kimura, H. (2017). Miniature Moss Gardens: Create Your Own Japanese Container Gardens (Bonsai, Kokedama, Terrariums \& Dish Gardens). Tuttle Publishing. Supraptoa, P. K., Norawib, M., Hernawatic, D., & Meylanid, V. (2020). Integration of STEM approach in teaching science to Indonesian Islamic boarding school students (Malaysian pre-service teachers’ experience). Integration, 10(11). Surur, A. M., & Kuswandi, D. (2024). Kendala dan solusi dalam proses pendampingan guru tingkat tinggi. Hinef: Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan, 3(1), 52–63. 191