Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE ANALYTIC HIRARCHY PROCESS (AHP) PADA PT. GENISAN TEKNIK INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL WATERFALL Nur RachmaA. Iwan Prasetyo2. Suyanto3 1Universitas Saintek Muhammadiyah. Jl. Kelapa Dua Wetan Ciracas No. Jakarta. Indonesia 2Universitas Saintek Muhammadiyah. Jl. Kelapa Dua Wetan Ciracas No. Jakarta. Indonesia Universitas Saintek Muhammadiyah. Jl. Kelapa Dua Wetan Ciracas No. Jakarta. Indonesia 1nurrachma@saintekmu. id, 2kuliahiwan1@gmail. com, 3suyanto@saintekmu. Abstrak Dalam upaya meningkatkan efektivitas penilaian kinerja karyawan, penggunaan sistem informasi yang tepat menjadi sangat penting. Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data kinerja karyawan secara efisien. Selain itu, penggunaan metode yang tepat juga diperlukan untuk memastikan objektivitas dan konsistensi dalam penilaian kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan PT. Genisan Teknik Indonesia yang memudahkan para pembuat keputusan untuk menentukan perpanjangan kontrak kerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan menggunakan 4 . kriteria yaitu kedispilinan, kejujuran, penampilan dan absensi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analytic hierarchy process (AHP) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan supervisi dan karyawan serta observasi dokumen untuk mengetahui proses dan prosedur penilaian kinerja karyawan. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycl. model waterfall. Hasil pengujian sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan pada PT. Genisan Teknik Indonesia dengan metode Analytic Hirarchy Process berfungsi dengan baik. Hasil akhir penghitungan sistem pendukung keputusan yang ditampilkan dalam laporan mampu menunjukkan urutan ranking terbaik karyawan beserta bobot penilaiannya. Kata Kunci: sistem informasi, penilaian kinerja karyawan, analytic hirarchy process, model _________________________________________________________________________ PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, penilaian kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Kelancaran usaha suatu organisasi atau perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawannya. Bentuk apresiasi terhadap kinerja karyawan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan motivasi, kinerja dan tanggung jawab karyawan. Kriteria yang digunakan untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan dan penilaian kompetensinya ditentukan oleh karakteristik utama berupa kemampuan membaca yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya dan faktor-faktor pembeda individu yang berkinerja tinggi dan rendah. Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Penilaian kinerja karyawan juga dapat meningkatkan moral dan penghargaan di tempat kerja dengan memandu pilihan kemajuan, gaji, teguran dan pemutusan hubungan kerja. Untuk menilai kinerja karyawan, harus ada indikatornya. Indikator kinerja mengukur seberapa sukses seseorang atau tim dalam melakukan pekerjaan dan kewajibannya di perusahaan. PT. Genisan Teknik Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan service memiliki beberapa karyawan dengan sistem kerja kontrak. Dalam melakukan evaluasi penilaian kinerja. PT. Genisan Teknik Indonesia belum menggunakan indikator evaluasi kinerja karyawan. Penilaian kinerja yang dilakukan selama ini berdasarkan faktor subyektif dan pengamatan atau pengawasan yang kurang komprehensif terhadap karyawan PT. Genisan Teknik. Hal ini mengakibatkan sulitnya para penentu kebijakan dalam memberikan penilaian kinerja karyawan secara obyektif dan efisien. Berdasarkan penelitian terdahulu, penilaian kinerja karyawan diukur menggunakan beberapa metode, diantaranya metode Simple Additive Weighting (SAW), metode ini menggunakan konsep dasar dengan mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode ini juga digunakan sebagai pembobotan kriteria sekaligus perankingan. Penilaian kinerja dengan metode 360 derajat dan analytic hierarchy process (AHP) merupakan metode gabungan dimana metode 360 derajat memberikan penilaian dengan berbagai sudut, diantaranya penilaian yang diberikan oleh atasan, rekan kerja dan diri Sedangkan metode AHP digunakan untuk menentukan pembobotan variabel dan sub variabel yang berpengaruh dalam penilaian kinerja karyawan. Terdapat empat kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja yaitu kinerja, kepribadian, prestasi dan profesionalisme. Penilaian kinerja pada metode Fuzzy Analitic Hierarchy Process (FAHP) merupakan metode yang mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil. Hasil dari penelitian ini adalah metode FAHP memiliki tingkat akurasi yang baik sehingga dapat membantu dengan cepat pengambilan keputusan. Pembobotan penilaian kinerja dapat mengacu pada masukan berupa prosedur penilaian kinerja pegawai aktual dengan requirement ISO 9001:2015 klausul 9. 1 yaitu pemantauan, pengukuran, evaluasi, dan analisis. Kemudian menentukan kriteria kompetensi yang dibutuhkan dan melakukan pembobotan pada kriteria tersebut dengan metode analytic hierarchy process (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah keahlian merupakan kompetensi yang penting dan sangat dibutuhkan sehingga karyawan dituntut untuk melatih dan mengembangkan keahlian masing-masing. Penilaian kinerja karyawan PT. Genisan Teknik Indonesia, didasarkan pada kompetensi yang terdiri dari 4 . kriteria yaitu kedispilinan, kejujuran, penampilan dan absensi. Masalah yang sering terjadi dalam proses penilaian karyawan adalah subyektifitas pengambilan keputusan. Hal ini akan terasa jika beberapa pegawai ada yang memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Penilaian yang tidak obyektif dan cenderung berdasarkan satu kriteria tertentu dan mengabaikan kriteria yang lain akan mengakibatkan persaingan antar karyawan yang tidak adil. 1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil penelitian terdahulu maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana menentukan penilaian kinerja karyawan di PT. Genisan Teknik Indonesia dengan metode analytic hierarchy process (AHP)? Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan menggunakan model waterfallr? 2 Kinerja Penilaian prestasi kinerja adalah suatu proses penilaian prestasi kinerja karyawan yang Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Analytic Hirarchy Process (Ah. pada PT. Genisan Teknik Indonesia Menggunakan Model Waterfall Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X dilakukan oleh pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penilaian prestasi kinerja adalah proses yang meliputi:. Penetapan kriteria prestasi kerja Penilaian prestasi kerja kriteria pegawai dalam hubungannya dengan kriteria standar ini Memberi umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan penurunan prestasi kerja 3 Kriteria Penilaian Karyawan Terdapat 4 . kriteria yang digunakan dalam proses penilaian karyawan pada PT. Genisan Teknik Indonesia. Keempat kriteria yang digunakan yaitu kedisplinan, kejujuran, penampilan dan absensi. Kedisplinan merupakan kriteria yang berhubungan dengan sikap kerja, yang dinilai dalam kriteria kedisplinan adalah kelengkapan dalam seragam kerja serta disiplin karyawan dalam waktu bekerja. Kejujuran merupakan perilaku karyawan selama bekerja dalam suatu periode. Penilaian terhadap kejujuran karyawan biasanya dilakukan dengan indikator perbuatan dan Penampilan atau karakter yang mencerminkan kepribadian seseorang. Penilaian terhadap penampilan karyawan dilakukan dengan indikator menjalin hubungan interpersonal yang baik, berpakaian yang rapi dan bersih. Absensi merupakan keberadaan atau bukti kehadiran karyawan pada saat masuk kerja sampai dengan pulang kerja. Jumlah kehadiran karyawan akan mempengaruhi kinerjanya, artinya jika kehadirannya sesuai aturan maka kinerjanya dihitung baik atau baik sekali. Dampak dari kinerja ini dapat mempengaruhi kompensasi. 4 Metode AHP (Analytic Hirarchy Proces. Menurut Saaty . , hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi-level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok - kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hierarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP (Analytical Hierarchy Proces. sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut: Struktur yang berhierarki, sebagai konsukuensi dari kriteria yang di pilih sampai pada subkriteria yang paling dalam. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkosistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Berikut ini langkah-langkah perhitungan metode Analytical Hierarchy Process: Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang di inginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Menentukan prioritas elemen: Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Nur Rachma. Iwan Prasetyo. Suyanto Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dalam langkah ini sebagai berikut: Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dan seterusnya. Jumlahkan setiap baris. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif dengan yang Jumlah hasil dibagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut Hitung consistency index (CI) dengan rumus: CI = . ax Ae . /n Dimana n = banyaknya elemen Hitung rasio konsistensi/consistency ratio (CR) dengan rumus: CR= CI/RC Dimana CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index IR = Indeks Random Consistency Memeriksa konsistensi hierarki, jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus diperbaiki, namun jika rasio konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Langkah langkah metode Analitical Hierarchy Procces (AHP), sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1, adalah sebagai berikut: Gambar 1. Langkah Metode AHP Mendefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk memilih alternatif atau menyusun prioritas alternatif, pada tahap ini dilakukan pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Analytic Hirarchy Process (Ah. pada PT. Genisan Teknik Indonesia Menggunakan Model Waterfall Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapat di tinjau dari sisi yang detail dan terukur. Penyusunan prioritas tiap elemen masalah pada hierarki, proses ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandingan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yang sama. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapatkan pada tingkat hierarki. Tahapan metode AHP bisa digambarkan sesuai flowchart sebagaimana Gambar 2, sebagai Gambar 2. Flowchart AHP METODE PENELITIAN Berikut metode yang digunakan dalam pengembangan sistem dan pengumpulan data. 1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem pendukung keputusan, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycl. System Development Life Cycle adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sebuah sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana . , analisis . , desain . , implementasi . , uji coba . , dan pengelolaan . Model SDLC yang dipakai dalam penelitian ini adalah model waterfall. Waterfall model atau Classic Life Cycle merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Menurut Bassil . disebut waterfall karena tahap demi tahap yang harus dilalui menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan, sebagaimana penjelasan Gambar 3. Nur Rachma. Iwan Prasetyo. Suyanto Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Gambar 3. Metode Waterfall 2 Metode Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Penelitian Lapangan (Field Researc. yaitu mengumpulkan data dengan melakukan survei lapangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer. Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung, untuk mencatat informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Wawancara, dilakukan dengan tanya jawab kepada PT. Genisan Teknik Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, menemukan informasi yang dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian. Kuesioner, merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan pertanyaan kepada karyawan PT. Genisan Teknik Indonesia. Hal ini untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan yang berhubungan mengenai masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner berstruktur, dimana materi pertanyaan menyangkut pendapat responden mengenai kompensasi, kompetensi dan kinerja Studi Kepustakaan (Library Researc. yaitu pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi perpustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literatur-literatur, buku-buku, yang berkaitan dengan objek. HASIL Hasil penelitian yang didapat dari sistem penilaian kinerja karyawan PT. Genisan Teknik Indonesia yaitu berupa daftar kriteria dan alternatif, daftar analisis kriteria dan alternatif serta hasil akhir daftar ranking karyawan yang mempunyai nilai tertinggi. 1 Tampilan Kriteria dan Alternatif Penilaian kinerja Karyawa Sesuai tahapan AHP, sistem menerima . kriteria kinerja karyawan dan alternatif yang menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian karyawan, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Analytic Hirarchy Process (Ah. pada PT. Genisan Teknik Indonesia Menggunakan Model Waterfall Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Gambar 4. Tampilan Kriteria Penilaian Kinerja Gambar 5. Tampilan Algernatif (Karyawa. 2 Tampilan Analisa Kriteria dan Alternatif Penilaian kinerja Karyawan Tahap analisis kriteria dan alternatif ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 6 dan Gambar 7. Gambar 6. Analisis Kriteria Penilaian Kinerja Nur Rachma. Iwan Prasetyo. Suyanto Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Gambar 7. Analisis Alternatif Penilaian Kinerja 3 Tampilan Hasil Akhir (Resul. Data nilai dari setiap kriteria penilaian kemudian akan dikonversi menjadi nilai akhir sesuai bobot nilai pada masing-masing kriteria dari metode AHP, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 8. Gambar 8. Hasil Penilaian PEMBAHASAN Perancangan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di PT. Genisan Teknik Indonesia menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan UML (Unified Modelling Languag. 1 Perancangan Sistem Yang Akan Diusulkan 1 Perancangan Use Case Diagram Berikut tampilan diagram use case dalam mengelola data kriteria, proses perangkingan dan penetapan keputusan dalam bentuk laporan, sebagaimana penjelasan pada Gambar 9. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Analytic Hirarchy Process (Ah. pada PT. Genisan Teknik Indonesia Menggunakan Model Waterfall Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Gambar 9. Use Case Sistem Yang DIusulkan 2 Perancangan Activity Diagram Diagram activity penilaian kinerja karyawan PT. Genisan Teknik Indonesia, sebagaimana penjelasan pada Gambar 10, sebagai berikut: Gambar 10. Diagram Activity Penilaian Kinerja Karyawan 3 Perancangan Sequence Diagram Sequence diagram alur keputusan penilaian kinerja karyawan PT. Genisan Teknik Indonesia, digambarkan sebagaimana pada Gambar 11. sebagai berikut: Nur Rachma. Iwan Prasetyo. Suyanto Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Gambar 11. Diagram Sequence Penilaian Kinerja Karyawan 2 Intergration and Testing Metode pengujian sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan di PT Genisan Teknik Indonesia ini menggunakan metode pengujian Black box. Pengujian black box ini tidak perlu mengetahui sampai seluk beluk pengkodingan yang terjadi di belakang layar, cukup mengetahui bagaimana kesesuaian hasil output atas input yang dilakukan. Proses pengujian yang dijelaskan pada Tabel 1. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Analytic Hirarchy Process (Ah. pada PT. Genisan Teknik Indonesia Menggunakan Model Waterfall Jurnal VISUALIKA | Universitas Saintek Muhammadiyah Vol. No. Desember 2023, hlm. 1 - 12 P-ISSN E-ISSN 2745-584X Tabel 1. Hasil Pengujian Skala AHP. Analisa Kriteria & Alternatif, dan Laporan Sub Modul Yang Diuji Sistem CRUD Analisa Kriteria Jenis Pengujian Detail Uji Melakukan prosesCreate. Read. Update dan Delete Melakukan analisa dan penilaian sesuai metode AHP Hasil Black Box Sesuai Black Box Sesuai Black Box Sesuai Black Box Sesuai Black Box Sesuai Melihat hasil analisa Analisa Alternatif Ranking Laporan Melakukan analisa dan penilaian sesuai metode AHP Melihat hasil analisa Melihat ranking karyawan dan bobot penilaian Melihat laporan dalambentuk printable document, dan 3 Operation and Maintenance Tahap perawatan dan backup data dilakukan selama aplikasi tersebut beroperasi dan merupakan pekerjaan rutin yang diperlukan oleh administrator terhadap sistem. Untuk menghindari kerusakan dan kehilangan data maka diperlukan backup data secara berkala yang dilakukan setiap bulan, adapun caranya yaitu: Backup Sistem. Dilakukan dengan menyimpan salinan data sistem di server. Backup Database. Dilakukan dengan mengekspor dan mengimpor database MySQL di PHPMyAdmin. PENUTUP 1 Kesimpulan Penelitian sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) menggunakan model waterfall memiliki kesimpulan sebagai berikut: Penentuan penilaian kinerja karyawan di PT. Genisan Teknik Indonesia dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dilakukan dengan menganalisis 4 . kriteria yang ditetapkan yaitu. kedisplinan, kejujuran, penampilan dan absensi terhadap alternatif-alternatif yang ada di PT. Genisan Teknik Indonesia. Perancangan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan di PT. Genisan Teknik Indonesia menggunakan model waterfall berhasil dijalankan dengan hasil akhir penghitungan dalam laporan dengan menunjukkan urutan ranking terbaik karyawan beserta bobot penilaiannya. DAFTAR PUSTAKA