PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI ATAS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Nurdin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sailendra. Jakarta Email: Nur. albaniah@ymail. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan persepsi atas lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Metode Penelitian ini merupakan penelitian Subjek penelitian ini adalah 160 siswa diambil secara acak di SMP Negeri Tambun-Bekasi. Data dikumpulkan dengan instrumen angket menggunakan skala likert. Keabsahan data diperoleh dengan uji validitas dan reliabilitas, semua data memiliki distribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Begitu juga persepsi atas lingkungan sekolah memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Koefisien determinasi (R. adalah motivasi belajar dan persepsi atas lingkungan sekolah memunyai hubungan kurang kuat terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Kata Kunci : Belajar, persepsi. Prestasi THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION AND PERCEPTIONS OF THE SCHOOL ENVIRONMENT ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE SOCIAL SCIENCE Abstract:This study was aimed to determine the effect of learning motivation and perceptions of the school environment on the learning achievement of social science. This study is a survey study. The subjectswere 160 students drawn randomly in Tambunan. Bekasi state junior high schools in the academic year of 2014/2015. The data were collected through questionnaires using the Likert scales. The validity of the data was obtained using validity and reliability tests. All the data were normally distributed. The findings showed that learning motivation gave a significant effect on the learning achievement of the social science. The perceptions of the school environment also gave a significant effect on the learning achievement of the social science. The determination coefficient (R. was that learning motivation and perceptions of the school environment had less strong relationship with the learning achievement of the social science. Keywords: Learning, perception, achievement PENDAHULUAN Prestasi belajar dipandang sebagai salah satu indikator pendidkan bagi mutu pendidikan dan perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari hasil pendidikan (Soejadi, 1991:. Prestasi belajar siswa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial masih relatif rendah, prestasi belajar siswa SMP Negeri di kecamatan Tambun-Bekasi tahun pelajaran 2014-2015 mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial nilai rata-rata 6,9. Keadaan ini masih sangat memperihatinkan bagi semua pihak terutama yang menaruh perhatian kepada pendidikan ilmu pengetahuan sosial, karena itu diperlukan upayaAeupaya perbaikan yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Prestasi merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai. Arikunto . mengemukakan bahwa prestasi mencerminkan sejauh mana siswa telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan disetiap bidang studi yang dinyatakan dengan angka. Soedijarto . 0 : . menyatakan bahwa prestasi adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Briggs . menyatakan bahwa prestasi belajar adalah seluruh kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka. Mengenai belajar Hamalik . mengemukakanbahwa belajar adalah salah satu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Sardiman . mengemukakan bahwa dalam proses belajar mengajar akan didapati adanya pihak pengajar dan pihak yang diajar, ada materi pengetahuan atau keterampilan yang disampaikan dan alat-alat serta fasilitas yang digunakan dalam menyampaikan materi. Menurut Bloom dalam Klausmeier . 1: . menyatakan bahwa belajar dapat menambah ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan evaluasi. Djaali . menyatakan bahwa motivasi belajar didorong oleh motivasi berprestasi. Siswa yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademik yang tinggi apabila: . rasa takut akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya umtuk berhasil, . tugas-tugas di dalam kelas cukup memberikan tantangan, tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu sukar, sehingga memberikan kesempatan untuk Winkel . 6:175-. menyatakan motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk memperoleh keberhasilan dan melibatkan diri dalam kegiatan selama kurun waktu yang lama. Hamalik . mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Gaugh . menyatakan bahwa motivasi adalah dasar kekuatan atau daya yang menggerakkan orang untuk berperilaku. Di pihak lain. Beck . memberikan pengertian bahwa motivasi berasal dari motif yaitu tenaga penggerak yang mempengaruhi kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan. Wodkowski & Judith . mengemukakan bahwa sesungguhnya setiap anak yang lahir memiliki motivasi belajar. Semakin besar anak motivasi belajarnya menga- lami perubahan dari sekedar ingin tahu dan kagum menjadi sesuatu yang menyatu dengan kepribadiannya. Santoso . menyatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi pada umumnya yaitu mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang diinginkan, dan menggerakkan cepat atau lambatnya pekerjaan seseorang. Maslow (Sagala, 2006:. menyatakan bahwa motif-motif manusia itu membentuk suatu hierarkhi sebagai berikut. Gambar 1. Hierarkhi Kebutuhan Menurut Maslow Hierarkhi kebutuhan tersebut dapat dijelaskan berikut. Fisiologis merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer seperti kebutuhan pangan, sandang, kesehatan fisik, dan seks. Keselamatan seperti terjamin keamanan, ancaman penyakit, kemiskinan, dan perlakuan tidak . Sosial seperti, senang membantu orang lain dan kerja sama. Penghargaan seperti ingin dihargai karena mempunyai prestasi, dan mempunyai kekuasaan. Aktualisasi seperti meningkatkan potensi yang dimiliki, dan pengambangan diri secara maksimum. Hamalik . mengemukakan bahwa belajar adalah salah satu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Sardiman . mengemukakan bahwa dalam proses belajar mengajar akan didapati adanya pihak pengajar dan pihak yang diajar, ada materi pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan dan alat-alat serta fasilitas yang digunakan dalam menyampai- Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi atas Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kan materi. Bloom dalam Klausmeier . menyatakan bahwa belajar dapat menambah ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan evaluas. Djaali . menyatakan bahwa motivasi belajar didorong oleh motivasi berprestasi. Siswa yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademik yang tinggi apabila: . rasa takut akan kegagalan lebih rendah dari pada keinginannya untuk berhasil, . tugas-tugas di dalam kelas cukup memberikan tantangan, tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu sukar, sehingga memberikan kesempatan untuk berhasil. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhap suatu objek. Rasyad . mengemukakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Slameto . mengartikan persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan. Pendapat Rakhmat dikutip Krissandi . 5:458-. mengemukakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan melampirkan pesan. Kotler (Krissandi . 5:461. menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang Dalam hal ini persepsi seseorang mengenai suatu objek dapat mempengaruhi sikap maupun prilakunya. Mengenai lingkungan Purwanto . mengemukakan bahwa lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang mempengaruhi tingkah laku kita. Rasyad . mengemukakan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar kita seperti sarana prasarana yang berpengaruh terhadap diri kita. Sesuai pendapat Rusman dikutip Krissandi (Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2015 : . bahwa sumber daya pendidikan seperti sarana prasarana, biaya, organisasi, dan lingkungan merupakan kunci keberhasilan Cakrawala Pendidikan. Februari 2016. Th. No. Soemarwoto . mengatakan bahwa lingkungan adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati mempengaruhi kehidupan manusia. Nasution . menyatakan bahwa lingkungan merupakan keseluruhan sarana perasarana yang ada di sekitar kita turut mempengaruhi kelancaran pelaksanaan suatu Sudjana . 1:2012-2. mengemukakan bahwa lingkungan sosial seperti sekolah sebagai sumber belajar merupakan potensi yang dapat menunjang peningkatan pengetahuan maupun keterampilan dan juga diharapkan terjadi perubahan perilaku untuk meningkatkan kualitas hidup siswa. Soedijarto . mengemukakan bahwa sekolah sebagai pusat pembelajaran yang bermakna, proses sosialisasi, pembudayaan kemampuan, nilai, sikap, watak, dan perilaku yang dapat terjadi dengan kondisi infrastruktur diantanya: tenaga pendidik, tenaga kependidikan, sistem kurikulum, dan lingkungan yang sesuai. Sekolah dijadikan sebagai pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca (Supriyanto, 2006:. Ahmadi dan Uhbiyati . berpendapat bahwa sekolah adalah suatu lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam melaksanakan pembelajaran untuk membentuk jiwa anak. Semiawan . menyatakan bahwa Sekolah sebagai sarana pendidikan berfungsi untuk memilih manusia yang berbakat, terampil, mampu memahami perubahan dan perkembangan di masa yang akan datang. Winkel . menyatakan sekolah adalah tempat untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang mengantarkan manusia menjadi Apabila sekolah mempunyai gedung yang baik, ruang belajar yang baik, sarana yang lengkap, dan guru yang berkualitas jika dimamfaatkan dengan baik akan memperlancar proses belajarmengajar, sehingga siswa muda memahami materi yang diberikan dan prestasi belajar siswa Sardiman . menyatakan dalam proses belajar-mengajar akan didapat adanya pihak pengajar dan pihak yang diajar, ada materi pengetahuan, keterampilan yang disampaikan dan alat-alat serta fasilitas yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pembelajaran merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan, yang dilakukan oleh guru dan siswa sebaiknya aktif mengikuti pelajaran dengan mengerjakan tugas yang diberikan, serta menyusun konsepi. Guru perlu memberi motivasi belajar kepada peserta didiknya agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Motivasi belajar dapat dilakukan melalui dua bentuk yaitu motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang timbul untuk mencapai tujuan yang datang dari luar dirinya, sedangkan motivasi instrinstik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang. Apabiia kedua motivasi tersebut terlaksana dengan baik, mak prestasi belajar siswa tercapai sesuai harapan. Pengaruh Persepsi atas Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah merupakan salah satu tempat yang baik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mengantarkan siswa menjadi dewasa, untuk itu diperlukan kondisi lingkungan yang baik seperti gedung sekolah, sarana dan prasarana, dan kualitas guru. Apabila lingkungan sekolah baik maka siswa dapat belajar dengan tenang, mengerjakan tugas-tugas dengan baik, sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik. Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi atas Lingkungan Sekolah secara Bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Motivasi belajar siswa dapat dilakukan melalui dua bentuk, yakni motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul untuk mencapai tujuan yang datang dari luar dirinya. Selanjutnya, motivasi instrinstik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang. Motivasi belajar didorong oleh motivasi berprestasi, siswa yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademik yang tinggi apabila rasa takut akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya umtuk berhasil, dan tugas-tugas di dalam kelas cukup memberikan tantangan, tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu sukar, sehingga memberikan kesempatan untuk berhasil. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang mengantarkan siswa menjadi dewasa, untuk meningkatkan motivasi belajar sisiwa diperlukan kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya seperti gedung sekolah, sarana prasarana, dan kualitas guru. Guru perlu memamfaatkan fasilitas yang ada dan menyadarkan anak didik supaya dapat mengikuti pelajaran dengan baik sehingga prestasi belajar siswa tercapai. METODE Penelitian ini merupakan penelitian survei. Variabel terikatnya prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial, variabel bebas motivasi belajar dan persepsi atas lingkungan sekolah. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri TambunAeBekasi pada tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian 160 orang siswa diambil secara acak, pengumpulan data menggunakan skala likert. Keabsahan data diperoleh dengan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil uji normalitas pada tingkat 0,05 subjek penelitian memiliki distribusi normal dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Konstalasi Penelitian Keterangan : Y = Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial X1 = Motivasi belajar X2 = Persepsi atas Lingkungan sekolah Kriteria pengujian : Nilai sig 0,569 > 0,05 berarti persamaan regresi motivasi belajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial linier (Tabel . Kriteria pengujian : Nilai sig = 0,574 > 0,05 berarti persamaan regresi persepsi atas lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial linier (Tabel . Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi atas Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel 2. Uji Linieritas Regresi Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel 3. Uji Linieritas Regresi Persepsi atas Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel 4. Uji T HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penghitungan untuk uji-uji hipotesis dikemukakan sebagai berikut (Tabel . Motivasi Belajar Berpengaruh secara Signifikan terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kriteria pengujian : Niilai thitung = 5,301 > nilai ttabel = 1,975. dan nilai sig. = 0. 000 < 0. Cakrawala Pendidikan. Februari 2016. Th. No. Persepsi Atas Lingkungan Sekolah Berpengaruh secara Signifikan terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kriteria pengujian: Nilai thitung = 3,483 > ttabel = 1,975 dan nilai sig. = 0. 001 < 0. (Tabel . Motivasi Belajar dan Persepsi atas Lingkungan Sekolah secara Bersama-sama Berpengaruh secara Signifikan terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengbetahuan Sosial Kriteria pengujian: Nilai Fhitung = 49,067 > Ftabel = 3,054 dan nilai Sig = 0. 000 < 0,05. (Tabel . Tabel 5. Uji F Tabel 6. Koefisien determinasi Nilai koefisien determinasi (R. sebesar 0,385 artinya 38,5% motivasi belajar dan persepsi atas lingkungan sekolah memberi hubungan yang lemah terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial, sedangkan sisanya 61,5% . % - 38,5%) tidak dianalisis dalam penelitian ini. Pembahasan Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sesuai hasil penelitian motivasi belajar memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajat ilmu pengetahuan sisial. Gaugh . mengemukakan bahwa motivasi merupakan dasar kekuatan yang menggerakkan siswa untuk berperilaku. Wodkowski & Judith . mengemukakan bahwa sesungguhnya setiap anak yang lahir memiliki motivasi belajar. Semakin besar anak motivasi belajarnya mengalami perubahan dari sekedar ingin tahu dan kagum menjadi sesuatu yang menyatu dengan kepribadiannya. Minat belajar siswa terhadap pelajaran mendorong peserta didik untuk menguasai materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Motivasi menjadi fakator utama untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan tercapai. Jika motivasi belajar siswa tinggi maka prestasi belajar cepat tercapai. Sesuai pendapat Djaali . motivasi belajar didorong oleh motivasi berprestasi. yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademik yang tinggi apabila rasa takut akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya umtuk berhasil, tugas-tugas di dalam kelas cukup memberikan tantangan, tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu sukar, sehingga memberikan kesempatan untuk berhasil. Pengaruh Persepsi atas Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sesuai hasil penelitian persepasi atas lingkungan sekolah memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Rakhmat (Krissandi, 2015:458-. mengemukakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan melampirkan pesan. Kotler (Krissandi, 2015:461. menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang Slameto . mengemukakan persepsi merupakan suatu proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera dalam rangka memberikan makna kepada Sekolah sebagai pusat pembelajaran yang bermakna, proses sosialisasi, pembudayaan kemampuan, nilai, sikap, watak, dan perilaku yang dapat terjadi dengan kondisi infrastruktur diantaranya: tenaga pendidik, tenaga kependidikan, sistem kurikulum, dan lingkungan yang baik. Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi atas Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mengacu pada Rusman (Krissandi, 2015: mengemukakan bahwa sumber daya pendidikan seperti sarana prasarana, biaya, organisasi, dan lingkungan merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Apabila lingkungan sekolah memunyai gedung yang baik, ruang belajar yang baik, sarana prasana yang lengkap, dan guru yang berkualitas jika dimamfaatkan dengan sebaik-baiknya akan memperlancar proses belajar-mengajar sehingga siswa akan lebih muda memahami materi yang diberikan oleh guru dan prestasi belajar siswa Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi atas Lingkungan Sekolah secara Bersama-Sama terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sesuai hasil penelitian motivasi belajar dan persepsi atas lingkungan sekolah secara bersama-sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pemgetahuan sosial. Motivasi menjadi pendorong tingkah laku kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar, dalam proses pembelajaran guru perlu memberi motivasi kepada anak didiknya supaya belajar dengan baik untuk memperoleh hasil yang maksimal. Hamalik . menyatakan bahwa belajar merupakan salah satu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri siswa yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Rusman (Krissandi, 2015:. yang mengemukakan bahwa sumber daya pendidikan seperti sarana prasarana, biaya, organisasi, dan lingkungan merupakan kunci keberhasilan pendidkan. Dalam proses belajar mengajar akan didapati adanya pihak pengajar dan pihak yang diajar, ada materi pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan dan alat-alat serta fasilitas yang digunakan dalam menyampaikan materi yang Keberhasilan dari suatu proses belajar dapat diketahui dari sejauh mana pemanfaatan sarana prasarana dan pelaksanaan belajar itu dalam mengelola dan mengintegrasikan kemampuannya dalam pelaksanaan proses belajar. Belajar diperlukan kondisi lingkungan sekolah yang baik supaya siswa tenang menerima materi pelajaran yang dibeikan oleh guru sehingga prestasi belajar siswa tercapai. Cakrawala Pendidikan. Februari 2016. Th. No. Simpulan Hasil analisa data nilai thitung . > ttabel . , dan nilai sig = 0,000 < 0,05, berarti motivasi belajar memberi pengaruh yanag signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Kemudian hasil analisa data nilai thitung . > ttabel . , dan nilai sig = 0,001 < 0,05, berarti persepsi atas lingkungan sekolah memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Dan hasil analisa data nilai Fhitung . > Ftabel . , dan nilai Sig = 0,000 < 0,05, berarti . motivasi belajar dan persepsi atas lingkungan sekolah secara bersamasama memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Saran Hasil penelitian menunjukkan rata-rata prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa sudah tercapai nilai kriteria ketuntasan minimum, namun masih masih ada prestasi siswa berada di bawah rata-rata, untuk itu perlu ditingkatkan dengan meningkatkan motivasi belajar siswa. Kemudian motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan supaya dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan dapat mengerjakan tugasnya. Dan lingkungan sekolah perlu diperhatikan diantaranya sarana dan prasarana perlu dilengkapi sesuai kebutuhan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak sponsor yang telah mendanai penelitian ini, kolega, dan seluruh pihak terlibat sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA