Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 PENGARUH INVIGORASI MENGGUNAKAN MICROBUBBLE PADA BENIH TREMBESI DI JAWA BARAT UNTUK MENDUKUNG INOVASI AEROSEEDING Dwi Wahyuni1,2*. Raizal Fahmi1. Ina Darliana1 Fakultas Kehutanan. Universitas Winaya Mukti. Jl. Bandung-Sumedang No. Gunungmanik. Kec. Tanjungsari. Kabupaten Sumedang. Jawa Barat 45362 Jurusan Kehutanan. Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jl. Prof. Dr. Herman Johanes. Lasiana. Kec. Kelapa Lima. Kota Kupang. Nusa Tenggara Timur 85011 Email: dwiwahyuni. 2104@gmail. com (*Corresponding autho. Submit: 29-12-2024 Revisi: 07-05-2025 Diterima: 06-10-2025 ABSTRAK Pengaruh Invigorasi Menggunakan Microbubble Pada Benih Trembesi Di Jawa Barat Untuk Mendukung Inovasi Aeroseeding. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kejadian bencana alam terbanyak di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan penduduk yang mendorong perluasan permukiman dan alih fungsi lahan hutan demi kebutuhan ekonomi tanpa memperhatikan kelestarian Akibatnya, terbentuk lahan kritis yang rentan terhadap longsor dan banjir. Upaya rehabilitasi melalui penghijauan telah dilakukan, namun metode konvensional sulit menjangkau seluruh wilayah kritis. Inovasi Aeroseeding menjadi alternatif penanaman melalui udara yang lebih efisien, meskipun keberhasilannya sangat bergantung pada kualitas fisiologis benih. Teknologi invigorasi menggunakan Microbubble diketahui mampu meningkatkan viabilitas benih dengan mempercepat perkecambahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas invigorasi Microbubble pada benih Trembesi, spesies umum di Jawa Barat, untuk mendukung penerapan Aeroseeding. Rancangan percobaan menggunakan RAL faktorial dua faktor dengan tiga ulangan, masing-masing 50 benih. Faktor pertama ialah perendaman Microbubble (A. dan air biasa (A. faktor kedua ialah metode penanaman seedball (B. dan tabur langsung (B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Microbubble dan seedball paling efektif meningkatkan viabilitas benih Trembesi. Kata kunci : Aeroseeding. Benih. Invigorasi. Microbubble. Penghijauan. ABSTRACT The Effect of Invigoration Using Microbubbles on Rain Tree Seeds in West Java to Support Aeroseeding Innovation. West Java is the province with the highest number of natural disasters in Indonesia. This condition is influenced by rapid population growth, which drives the expansion of settlements and the conversion of forest land for economic purposes without considering environmental sustainability. As a result, critical lands vulnerable to landslides and floods have emerged. Reforestation efforts have been carried out. conventional methods are difficult to apply across all degraded areas. Aeroseeding innovation offers a more efficient alternative for aerial planting, although its success largely depends on the physiological quality of the seeds used. The invigoration technology using Microbubbles has been shown to enhance seed viability by accelerating germination. This study aims to analyze the effectiveness of Microbubble invigoration on Trembesi seeds, a common species in West Java, to support the implementation of Aeroseeding. The experimental design used a factorial randomized complete design (RCD) with two factors, three replications, and 50 seeds each. The first factor was soaking treatment: Microbubble (A. and regular water (A. second factor was the planting method: seedball (B. and direct sowing (B. The results showed that the combination of Microbubble and seedball was the most effective in improving Trembesi seed viability. Kata kunci : Aeroseeding. Invigoration. Greening. Microbubbles. Seeds. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Invigorasi Menggunakan Microbubble A PENDAHULUAN Secara geografis. Indonesia dilintasi oleh garis khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia memiliki tingginya tingkat keanekaragaman dan kekayaan spesies flora dan fauna (Andwitasari & Handayani, 2. Namun dibalik hal itu. Indonesia menjadi wilayah yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang hanya memiliki musim hujan dan kemarau, sehingga saat kenaikan dan penurunan suhu terjadi secara ekstrem maka sangat mudah memicu berbagai macam bencana seperti erosi, banjir, tanah longsor, dan lainnya (Rohman & Annisa, 2024. World Bank Group & Asian Development Bank. Penyebab lainnya karena secara letak geologis berada tepat di antara Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik, juga di pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia. Posisi ini yang menyebabkan Indonesia sering dilanda bencana alam seperti gempa bumi, gunung wahyuni et al. meletus serta berbagai bencana lainnya (Andwitasari & Handayani, 2. Salah satu wilayah di Indonesia yang tercatat banyak mengalami bencana alam adalah provinsi Jawa Barat. Hal ini dapat diamati pada data BPS yang melampirkan bahwa lima provinsi yang banyaknya kejadian bencana alam di tiga tahun belakangan ini didominasi oleh Jawa Barat (Gambar . Adapun, kejadian bencana alam yang tercatat merupakan rekapan kejadian dari jumlah kejadian gempa bumi, tsunami, gempa bumi dan tsunami, letusan gunung api, tanah longsor, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrem, dan Walaupun beberapa upaya adaptasi dan mitigasi telah dilakukan, angka kejadiannya masih tergolong besar dibanding provinsi Menurut (Katherina, 2. , selain didukung oleh faktor geografis Indonesia, bencana alam di Jawa Barat juga penduduknya yang tinggi (Gambar . Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Aceh Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Kalimatan Selatan Gambar 1. Provinsi yang paling banyak mengalami bencana alam di tiga tahun belakangan Sumber: data diolah dari (BPS, 2023. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 60,000. 50,000. 40,000. 30,000. 20,000. 10,000. Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Sumatera Utara Banten Gambar 2. Lima provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia (Ribu Jiw. Sumber: data diolah dari (BPS, 2023. Hal ini karena wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mendorong penduduk untuk mendapatkan hunian di kawasan baru. Apabila pertumbuhan penduduk terus menerus meningkat maka, kawasan hunian baru juga akan terus berkembang dan menyebar pada kawasan rawan bencana atau lahan marginal yang tidak aman. Hal ini pula juga diiringi dengan pengalihan fungsi lahan hutan untuk memenuhi kebutuhan mempertimbangkan aspek kelestarian. Akibatnya adalah terbentuk beberapa lahan kritis yang bersifat rawan bencana seperti longsor, banjir atau lainnya. Maka menganggulangi areal kritis tersebut adalah dengan cara penghijauan. Upaya penghijauan yang selama ini dilakukan hanya bermetodekan secara Namun, karakteristik topologis dan geografis Jawa Barat yang didominasi oleh perbukitan (Hardianto et al. , 2. Maka, banyak lahan kritis yang sulit untuk dijangkau penghijauan secara konvensional. Salah satu inovasi terbaru yang dapat melakukan penghijauan dengan cara penaburan benih tidak langsung yaitu Aeroseeding. Aeroseeding merupakan penghijauan dengan metode penyebaran benih dari Inovasi ini kembali mencuat sebagai solusi penurunan laju deforestasi karena beriringan dengan pengembangan teknologi unmanned aerial vehicles (UAV) atau Pesawat Tanpa Awak berupa mesin terbang yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Keuntungan penanaman menggunakan UAV selain mampu menjangkau areal yang sulit dilalui, juga mampu menekankan biaya tenaga kerja dan meminimalisir resiko kerja (Lysych et , 2. Inovasi Aeroseeding memerlukan benih yang mampu bertahan dan tetap hidup setelah benih dijatuhkan ke lokasi Oleh karena itu, untuk penjaminan viabilitas dan vigor benih maka dapat dilakukan dengan invigorasi. Metode ini digunakan untuk penanganan benih benih hutan yang bersifat ortodoks Seiring perkembangan teknologi, invogorasi This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Invigorasi Menggunakan Microbubble A wahyuni et al. dapat dilakukan dengan menggunakan Microbubble. Microbubble atau sering dikenal nanobubbles merupakan teknologi yang memanfaatkan gelembung udara dengan diameter 1Ae100 m untuk masuk ke benih. Ukuran gelembung udara yang halus akan mempermudah untuk menembus kulit Gelembung udara ini mengandung oksigen yang dapat meningkatkan respirasi di dalam benih sehingga benih mampu menghasilkan energi untuk cepat berkecambah (Fata et al. , 2020. Oshita et , 2. Maka pada penelitian ini, dengan memanfaatkan teknologi Microbubble untuk diterapkan pada benih Trembesi dari pohon yang banyak tersebar di Jawa Barat supaya mendapat pertumbuhan kecambah yang optimal karena benih yang ditanam masih berasal dari lingkungan yang sama sehingga diharapkan dapat cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu, tujuannya adalah menjamin keberadaan spesies tersebut dan tetap dapat mempertahan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya yang terbiasa dengan pemanfaatannya supaya kedepan, masyarakat dapat melibatkan diri dalam keberlanjutan menjaga kelestarian alam. Berdasarkan latar masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi Microbubble pada benih pohon khas jawa barat untuk mendukung inovasi Aeroseeding dalam upaya penanganan rehabilitasi lahan. teknologi microbubble, cangkul, bak persemaian, label unit percobaan, tali raffia, hand sprayer kecil, ember, gayung, meteran, alat tulis. Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama A1 : pematahan dormansi dengan A2 : pematahan dormansi dengan rendaman biasa Faktor kedua yaitu: B1 : penaburan benih dengan seedball B2 : penaburan benih langsung Berdasarkan diperoleh 2 x 2 = 4 kombinasi Setiap kombinasi diulang tiga kali sehingga 3 x 4 = 12 unit percobaan dan setiap percobaan membutuhkan 50 benih, sehingga dibutuhkan 600 benih trembesi. Adapun unit percobaan sebagai Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 T1A1B1 T2A1B1 T3A1B1 T1A1B2 T2A1B2 T3A1B2 T1A2B1 T2A2B1 T3A2B1 T1A2B2 T2A2B2 T3A2B2 Tempat dan Waktu Penelitian Univeristas Winaya Mukti. Pada bulan Agustus - Desember 2024. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pengunduhan Benih Benih trembesi diunduh pada 3 November 2024, di jalan Ujung Jaya Cikamurang Sakuraja. Kecamatan Ujung Jaya. Kabupaten Sumedang. Jawa Barat. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah Benih Trembesi (Samanea Sedangkan alat yang digunakan Ekstraksi dan pengujian fisik benih Ekstraksi benih meliputi seperti pembersihan benih dari campuran lainnya . aun, tanah, dan kulit tebal pada bij. METODA PENELITIAN This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. kemudian benih dihitung sesuai dengan Pengujian fisik benih termasuk uji kelayakan benih untuk Benih yang layak berupa benih yang dikategorikan sehat, dengan ciri-ciri: KA = ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 kopong/kosong, tidak terbelah, tidak lembek dan berair, tidak berjamur seperti ada putih putih pada benih. Selain itu, diperlukan juga pengukuran kadar air benih, dengan rumus: M2OeM3 ycu 100% M2OeM1 Keterangan: Oe KA : Kadar air benih (%) Oe M1 : Berat cawan beserta tutupnya sebelum dioven . Oe M2 : Berat cawan beserta tutup dan sampel contoh benih sebelum dioven . Oe M3 : Berat cawan beserta tutup dan sampel contoh benih setelah dioven . Invigorasi benih Perendaman di microbubble water Pembuatan microbubble water microbubble dengan ukuran 100 m, dilakukan pengoperasian selama 60 menit menghasilkan microbubble water 300 ppm. Setelahnya, microbubble water dimasukan ke dalam toples yang telah berisi benih. Kemudian, direndam selama 24 jam. dan arang sekam membentuk bola dengan komposisi 2 : 1. Seedball dibentuk dengan ukuran diameter 1 Ae 2 cm. Setelahnya, benih ditebar di bak tabur yang kemudian penyiraman dilakukan dua kali Penaburan benih langsung Benih langsung ditabur di bak tabur dan penyiraman dilakukan dua kali sehari. Pengamatan Pengamatan dilakukan adalah melihat pengaruh invigorasi benih terhadap kemampuan perkecambahan benih trembesi dengan penaburan metode Adapun yang diamati adalah viabilitas dan vigor benih trembesi yang berkecambah selama 30 HST. Perendaman biasa Rendaman biasa dilakukan dengan menggunakan air bersuhu ruang 27AC yang langsung direndamkan dengan benih selama 24 jam. Penaburan benih Penaburan benih di seedball Benih yang ditabur dengan metode seedball, menggabungkan top soil DK = Analisis Data Daya berkecambah (%): Ocycuycn ycA ycu 100% . Keterangan: Oe ni : Jumlah benih yang berkecambah pada hari ke-i Oe N : Jumlah benih yang diuji This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Invigorasi Menggunakan Microbubble A wahyuni et al. Kecepatan tumbuh benih (KCT) KCT = A. Keterangan: Oe Nn = persen kecambah normal pada n setelah tanam Oe Dn = jumlah hari dicapainya kecambah normal . jam/ etma. Indeks Vigor (IV): OcKN Hitungan I IV = Benih yang ditanam ycU 100% . Keterangan: KN = Kecambah Normal HASIL DAN PEMBAHASAN Viabilitas benih menunjukkan kemampuan benih untuk berkecambah dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya ketersediaan kadar air pada benih. Kadar air benih trembesi rata rata sebesar 6,871% 7%. Kadar air ini tergolong kepada kadar air optimal karena termasuk kadar air rendah (< 10%). Kadar air dilakukannya pengujian viabilitas benih karena benih dengan kadar air rendah memiliki sifat higrokopis yang dapat menyeimbangkan kelembaban nisbi udara sehingga cenderung menurunkan aktivitas metabolisme seperti aktivitas degradasi . erusakan enzim dan lainny. (Akhmadi & Wijaya, 2. Faktor lainnya, yaitu proses invigorasi yang mana dalam penelitian ini diamati melalui perendaman pada microbubble water dan air biasa. Kemudian, dalam rangka mendukung rehabilitasi lahan di Jawa Barat. Maka, penelitian ini menggunakan tanah sebagai media tabur. Namun, perbedaannya adalah penaburan benih untuk rehabilitasi lahan di lahan kritis dengan metode aeroseeding biasanya terbagi 2 sesuai menggunakan seedball dan penaburan benih secara langsung. Umumnya untuk benih yang berukuran < 0,5 cm atau yang Namun, perlu dipahami bahwa media seedball didalamnya terdapat kombinasi 2 Ae 3 media dan pupuk yang juga menjadi pengaruh terhadap viabilitas benih. Berikut perolehan kombinasian perlakuan invigorasi dan penaburan benih dalam berbagai parameter untuk mengetahui keefektifan metode yang tepat dalam mendukung rehabilitas lahan di Jawa Barat dengan benih trembesi. Daya Kecambah Daya berkecambah merupakan tolak ukur suatu viabilitas benih. Berdasarkan data hasil perhitungan dan grafik daya kecambah pada penelitian ini dapat dilihat di Gambar 3. Persentase perkecambahan benih trembesi dengan invigorasi menggunakan rendaman microbubble water dengan metode tabur seedball lainnya, sebesar 84% diatas standar SNI . inimal 80%) (Badan Standarisasi Nasional, 1. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 Persentase Daya Kecambah A2B1 A2B2 A1B1 A1B2 Perlakuan Gambar 3. Daya kecambah pada setiap perlakuan. Menurut (Siregar et al. , 2. Penggunan microbubble water dapat menambahkan suntikan oksigen sebesar 20,56 ppm yang mampu memperbaiki perkecambahan benih. Pernyataan ini sejalan dengan data daya kecambah benih trembesi, bahwa peningkatan ppm air dapat meningkatkan daya kecambah. Berdasarkan pengukurannya, air biasa yang digunakan memiliki kadar oksigen sebesar 150 ppm sedangkan microbubble water berjumlah 300 ppm. Selain, karena kadar oksigen, pengaruh penggunaan teknologi microbubble juga meningkatkan suhu air secara perlahan, karena air terus dialirkan dalam satu arah . anpa ada penambahan ai. oleh pipa air. Panasnya mesin pompa membuat suhu air juga turut Apabila suhu air biasa hanya berkisar 27AC. Sementara, microbubble water mencapai > 40AC untuk Peningkatan suhu ini akan menjadi baik bagi pematahan dormansi benih, karena menurut (Anafarida et al. , 2. Suhu berperan penting dalam penyerapan air dan laju reaksi kimia, yang memicu perkembangan, pengangkutan cadangan makanan, dan sintesis pada benih. Kecepatan tumbuh benih Berdasarkan perhitungan dan kurva pada Gambar 4, dapat dilihat bahwa kecepatan tumbuh benih dengan metode invigorasi water microbubble dan tabur seedball mengungguli perlakuan lainnya dengan perbedaan yang sangat tipis. Data ini menunjukan bahwa kerapatan gelembung mikro dapat mempengaruhi persen perkecambahan. Namun, hal ini tidak mengartikan bahwa kerapatan gelembung mikro yang rendah dapat perkecambahan benih (Liu et al. , 2. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Invigorasi Menggunakan Microbubble A wahyuni et al. Kecepatan tumbuh benih yang tinggi mengindikasi bahwa benih memiliki vigor yang tinggi. Hal ini dapat diamati pada Gambar 5. Kecepatan Tumbuh Benih A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 Perlakuan Gambar 4. Kecepatan tumbuh benih trembesi pada perlakuan invigorasi dan metode tabur. Indeks Vigor Invigorasi Microbubble menghasilkan gelembung berukuran sangat kecil . yang mampu menembus air lebih stabil dibanding gelembung biasa. Gelembung ini meningkatkan ketersediaan oksigen terlarut dalam larutan perendaman benih. Oksigen yang cukup sangat penting pada tahap awal imbibisi untuk mendukung Dengan meningkatnya pasokan oksigen, proses respirasi pada benih berjalan lebih optimal sehingga energi (ATP) yang dihasilkan Benih yang mengalami penurunan vigor biasanya memiliki membran sel yang rusak atau enzim yang Perendaman Microbubble membantu memperbaiki fungsi fisiologis tersebut melalui peningkatan aktivitas oksidatif yang terkendali, sehingga benih lebih siap berkecambah (Heriyati et al. , 2020. Sudrajat et al. , 2022. Wulansari et al. Oleh karena itu, vigor benih yang tinggi menunjukan kemampuan benih untuk tumbuh baik dan tahan pada lingkungan sub optimal. Berdasarkan Gambar 5, boxplot menunjukan sebaran nilai indeks vigor benih trembesi dengan rendaman microbubble water dan penaburan seedball banyak menyebar diatas nilai rata rata dengan sebaran 30 Ae Karena seedball dibentuk oleh media campuran yang terdiri dari arang sekam dan top soil yang dibuat membalut Media ini menyediakan nutrisi tambahan untuk mempercepat benih Selain itu, kondisi benih yang terbalut juga mendukung untuk benih terhindar terpapar matahari secara penganggu lainnya. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Jurnal AGRIFOR Volume 24 No. 2 (Oktober 2. Pp. https://doi. org/10. 31293/agrifor. https://doi. org/10. 31293/agrifor. ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 Indeks Vigor (%) A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 Perlakuan Gambar 5. Indeks Vigor benih trembesi pada perlakuan invigorasi dan metode tabur. Apabila diamati berdasarkan daya kecambah, kecepatan tumbuh dan indeks Ketiganya saling berbanding lurus dan menunjukan keunggulan di perlakuan yang sama dengan perbedaan yang tipis dengan perlakuan lainnya. Hal ini terangkum pada Gambar 6. Benih trembesi mulai berkecambah pada hari ke2, dan masih berlanjut di hari ke Ae 30. Pada Gambar 6 terlihat jelas bahwa perlakuan dengan rendaman water microbubble sangat efektif untuk meningkatkan viabilitas benih trembesi. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License. Pengaruh Invigorasi Menggunakan Microbubble A wahyuni et al. Laju perkecambahan Hari ke - A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 Gambar 6. Kurva perkecambahan pada setiap perlakuan selama 30 hari. KESIMPULAN Perendaman microbubble water dapat meningkatkan viabilitas benih Trembesi di Jawa Barat dan efektif apabila diikutsertakan dengan penaburan benih menggunakan metode Dibuktikan dengan tingginya nilai kombinasi perlakuan ini pada daya kecambah 84%, kecepatan tumbuh benih 0,0395 dan indeks vigor yang mencapai di Benih trembesi dengan kombinasi perlakuan ini dapat diaplikasikan dalam aeroseeding di lahan kritis Jawa Barat. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Kementerian Pendidikan. Kebudayaan. Riset dan Teknologi, dan BIMA 2024 yang menyediakan pendanaan secara penuh dalam penelitian ini, serta LPPM Universitas Winaya Mukti membantu dalam perantara administrasi selama penelitian ini berlangsung. DAFTAR PUSTAKA