Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) Vol. 5 No. 4 November 2021 Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2. e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 DOI: 10. 36312/jisip. 2335 /http://ejournal. org/index. php/JISIP/index Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur Ripandi1. Sukri2. Burhanuddin3 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP. Universitas Mataram Universitas Mataram Article Info Article history: Received 27 Augst 2021 Publish 03 November 2021 Keywords: Sistem Sapaan. Kata Sapaan. Bahasa Sasak. Dialek a-a Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan sistem pemakaian sapaan dalam ranah kekerabatan dan ranah kemasyarakatan pada bahasa Sasak Dialek a-a Desa Suela Kecamatan Suela. Pendekaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang memberikan data sesuai dengan apa yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data lisan. Metode yang akan digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode simakdan metode cakap. Hasil dalam penelitian mengenai sistem dan bentuk sapaan dalam ranah kekerabatan dan ranah kemasyarakatan pada masyarakat Sasak di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Penggunaan bentuk dan sistem sapaan pada ranah kekerabatan mencakup penggunaan sapaan-sapaan yang ditujukan kepada anggota keluarga inti seperti kedua orang tua, anak, adik, kakak, bibik, paman, dan kakeknenek. Sedangkan, penggunaan sistem dan bentuk sapaan pada ranah kemasyrakatan mencakup penggunaan yang ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang berkaian dengan masyarakat di desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Pembahasan masing-masing sapaan pada ranah kekerabatan dan kemasyarakatan dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin dan faktor usia. Kata sapaan berdasarkan jenis kelamin terdiri dari lakilaki dan perempuan, sedangkan untuk faktor usia terdiri atas atas usia muda dan usia tua. This is an open access article under the Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4. Internasional Corresponding Author: Ripandi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP. Universitas Mataram Email: mizanripandi24@gmail. PENDAHULUAN Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap manusia membutuhkan bahasa sebagai alat penyampaian ide, gagasan, konsep, dan perasaan yang sangat penting untuk proses komunikasi. Masyarakat tidak bisa berkomunikasi satu sama lain tanpa bahasa, karena bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Bahasa sebagai alat komunikasi berfungsi untuk memelihara hubungan baik serta membangun solidaritas antara penutur dan mitra tutur. Di Indonesia, bahasa yang paling banyak digunakan adalah bahasa daerah. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia sangat bervariasi dan memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara bahasa daerah satu dengan bahasa daerah yang lain. Bahasa daerah berfungsi sebagai identitas dari masing-masing daerah dan suku. Selain itu, adanya interaksi pada setiap kelompok pun akan membentuk bahasa. Bahasa daerah berfungsi sebagai alat komunikasi pemilik bahasanya. Setiap kelompok atau pemakai bahasa pasti memiliki 876 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 bahasa sendiri sebagai alat komunikasi agar dapat saling memahami satu individu dengan individu Salah satu bahasa daerah yang dimaksud di atas adalah bahasa Sasak. Bahasa Sasak merupakan salah satu bahasa daerah yang hidup di wilayah Nusantara yang digunakan dan dilestarikan oleh masyarakat Sasak dan penuturnya yaitu suku Sasak yang mendiami pulau Lombok di daerah Nusa Tenggara Barat. Bahasa Sasak sebagai alat komunikasi di dalam membina hubungan dengan masyarakat. Salah satu bahasa daerah di Indonesia adalah bahasa Sasak isolek Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Di dalam kegiatan berkomunikasi terdapat tiga komponen yang harus ada untuk membangun aktifitas komunikasi yaitu: pembicara, lawan bicara, dan topik yang dibicarakan. Bahasa Sasak di Desa Suela juga memiliki variasi sapaan yang unik yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia. Salah satu contoh penggunaan kata sapaan isolek Desa Suela untuk menyapa seseorang menggunakan kata epe AokamuAo . aki-lak. digunakan untuk menyapa orang yang usianya sebaya, orang yang usianya lebih tua ataupun lebih muda. Kata sapaan epe isolek Desa Suela hanya bisa digunakan oleh kalangan masyarakat laki-laki tidak ditentukan oleh faktor usianya. Sedangkan bahasa untuk menyapa penutur perempuan menggunakan kata sapaan ida AokamuAo . Kata sapaan ida AokamuAo . digunakan untuk orang yang usianya sebaya, orang yang usianya lebih tua kepada orang yang usianya lebih muda. Akan tetapi kata sapaan ida tidak bisa digunakan oleh usia muda kepada usia yang lebih tua. Kata sapaan ida untuk orang yang usianya lebih muda menggunakan sapaan epe, karena kata epe digunakan sebagai bentuk penghormatan seseorang yang usianya lebih tua di dalam kata sapaan ida untuk perempuan. KAJIAN PUSTAKA Sebagai bahan rujukan, peneliti mengacu kepada beberapa penelitian terdahulu mengenai sistem sapaan, yaitu Khanittanan . Tobing . Saadah. Asrumi, dan Badrudin . Habsi . Muliawan . Jannah . Rosana. Mahyuni, dan Burhanuddin . Burhanuddin . Nguyen . Halidi . Sarwadi. Mahsun. Burhanuddin . Badelah. Mahsun, dan Burhanuddin . serta Arrozi. Burhanuddin, dan Saharudin . Khanittanan . menjelaskan tentang dimensi kesantunan linguistik di Bangkok Thai. Tobing . menjelaskan bentuk dan pemakaian istilah sapaan dalam bahasa Indonesia di sekolah. Saadah. Asrumi, dan Badrudin . mendeskripsikan penggunaan kata sapaan pada masyarakat Jawa di Desa Jombang. Habsi . mendeskripsikan bentuk dan penggunaan kata sapaan kekerabatan bahasa Makean di Desa Samsuma Kecamatan Malifut. Muliawan . mendeskripsikan bentuk dan penggunaan kata sapaan bahasa Kaili dialek Tara di Kelurahan Kawatuna. Jannah . mendeskripsikan bentuk, proses pembentukan, dan penggunaan kata sapaan bahasa Bima. Rosana. Mahyuni, dan Burhanuddin . menjelaskan perbedaan estetika perkawinan masyarakat Sasak dan Sumbawa. Burhanuddin . menjelaskan tentang perbedaan . er-} bahasa Indonesia dengan . a-} dalam bahasa Sumbawa. Nguyen . mengkaji nada dalam bahasa Coui. Halidi . mendeskripsikan bentuk kata sapaan bahasa Gorontalo. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Badelah. Mahsun, dan Burhanuddin . Sarwadi. Mahsun. Burhanuddin . menjelaskan variasi dialektal bahasa Sasak di Lombok Utara. Badelah. Mahsun, dan Burhanuddin . menjelaskan tentang tindak tutur kesantunan guru dan siswa di SMPN 2 Sakra. Adapun Arrozi. Burhanuddin, dan Saharudin . menjelaskan leksikon etnomedisin dalam bahasa Sasak. Jika dicermati penelitian-penelitian tersebut, dilihat dari aspek dan objeknya kurang memiliki relevansi dengan penelitian ini meskipun ada yang mengambil objek bahasa Sasak. 877 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam sebuah penelitian menjadi salah satu hal penting yang harus di perhatikan oleh peneliti. Dalam penelitian yang berjudul AuSistem Sapaan dalam Bahasa Sasak Isolek Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok TimurAy. Metode penelitian berperan sebagai jembatan atau alat yang menghubungkan peneliti untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pendekaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang memberikan data sesuai dengan apa yang ada. Sudaryanto . 6: . mengatakan bahwa penelitian yang semata-mata berdasarkan fakta nyata atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada penuturnya sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa pemberian bajasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang akan digunakan. Metode yang akan digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode simakdan metode cakap. Adapun Metode Analisis Data yang digunakan di dalam analisis data yaitu metode padan intralingual. Padan merupakan kata yang bersinonim dengan kata banding dan sesuatu yang dibandingkan mengandung makna adanya keterhubungan sehingga pada di sini diartikan sebagai hal yang menghubung-hubungkan, sedangkan intralingual mengacu pada makna unsur-unsur yang berada di dalam bahasa . ersifat lingua. , yang dibedakan dengan unsur yang berada di luar bahasa . kstra lingua. Jadi metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-hubungkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat di dalam suatu bahasa maupun di dalam beberapa bahasa yang Metode padan intralingual menggunakan teknik lanjutan yaitu trknik hubung banding menyamakan (HBS) dan teknik hubung banding membedakan (HBB). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian bab ini peneliti akan membahas mengenai bentuk dan sistem sapaan dalam ranah kekerabatan dan ranah kemasyarakatan pada masyarakat Sasak di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Ada beberapa bentuk sapaan kekerabatan dalam bahasa Sasak di Desa Suela Kabupaten Lombok Timur, yaitu inaq AoibuAo, amaq Aoayah, bapakAo, tuaq AopamanAo, papuq nina AonenekAo, papuq mama AokakekAo, kakaq AokakakAo, dan naken AokeponakanAo. Secara umum bentuk dan sistem kata sapaan kekerabatan inaq AoibuAo digunakan di Suku Sasak khususnya di Desa Suela oleh seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak baik itu laki-laki atau perempuan untuk menyapa orang tua perempuan. Bentuk sapaan kekerabatan inaq AoibuAo memiliki turunan kekerabatan yang lain seperti inaq kaka Aobibi, kakak perempuan dari ibu atau ayahAo. dan inaq adi Aobibi adik perempuan dari ibu atau ayahAo. Pada bentuk dan sistem sapaan inaq AoIbuAo di atas digunakan oleh seorang anak baik itu laki-laki atau perempuan untuk menyapa ibu kandungnya, seperti Inaq pe ngkura nini? AoIbu lagi apa itu?Ao. Konteks kalimat tersebut adalah seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak menyapa inaq AoIbuAo seorang anak tersebut menanyakan aktivitas ibunya dengan menggunakan sapaan inaq AoIbuAo dan menggunakan jenis sapaan epe AoKamu perempuanAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe AokamuAo digunakan karena dilihat dari faktor usia lawan tutur, melihat lawan tuturnya adalah orang tua maka jenis sapaan ang digunakan adalah epe AokamuAo sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang usianya lebih tua. Adapun sapaan inaq kaka AobibiAo digunakan oleh seorang anak baik laki-laki atau perempuan untuk menyapa inaq kaka AobibiAo kakak perempuan dari ibu atau ayah yang memiliki ikatan kekerabatan atau keluarga. Berikut ini contoh kalimat bentuk dan sistem sapaan kepada inaq kaka AobibiAo, misalnya: Inaa kaka pe kembe nini? AoBibi mau kemana itu?Ay. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak menyapa inaq kaka AobibiAo, seorang anak tersebut menggunakan sapaan inaq kaka AobibiAo dan menggunakan jenis sapaan epe Aokamu perempuanAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe Aokamu perempuanAo digunakan karena dilihat dari faktor usia lawan tuturnya, melihat lawan tuturnya adalah 878 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 orang yang lebih tua maka jenis sapaan yang digunakan adalah epe Aokamu perempuanAo sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang usianya lebih tua. Selanjutnya, pada bentuk dan sistem sapaan inaq adi Aobibi, adik perempuan dai ayah atau ibuAo digunakan oleh seseorang anak untuk menyapa adik dari ibu atau ayah dengan sapaan yang memiliki ikatan kekeluargaan dan keakraban. Berikut ini contoh kalimat bentuk dan sistem sapaan kepada inaq adi AobibiAo, misalnya Inak adi pe mentelah ka juluk AoBibi ayok mampir duluAo. Konteksnya, atas seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak menyapa inaq adi AobibiAo seorang anak tersebut menggunakan sapaan inaq adi AobibiAo dan menggunakan jenis sapaan epe Aokamu perempuanAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe Aokamu perempuanAo digunakan karena dilihat dari faktor usia lawan tuturnya, melihat lawan tuturnya adalah orang yang lebih tua maka jenis sapaan yang digunakan adalah epe Aokamu perempuanAo sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang usianya lebih tua. Bentuk kata sapaan amaq Aobapak kandungAo di Desa Suela muncul dalam turunan kekerabtan yakni: amaq AoBapak kandungAo. amaq adi AoPamanAo adik laki-laki dari ibu atau ayah. dan amaq kaka Aopaman, kakak laki-laki dari ayah atau ibuAo. Bentuk amaq AoBapakAo digunakan oleh penyapa pria . ua dan mud. dan wanita . ua dan mud. untuk menyapa amaq AoayahAo, misalnya Amaq ku sugul roja amendak ndk AoBapak saya mau keluar main sebentar ya?Ao. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak menyapa amaq AoBapakAo, seorang anak tersebut menggunakan sapaan amaq AoBapakAo dan menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tutur, melihat lawan tuturnya adalah orang tua dan berjenis kelamin laki-laki maka jenis sapaan yang digunakan adalah epe Aokamu laki-lakiAo yang pada dasarnya jenis sapaan Aoepe Aokamu laki-lakiAo diperuntukkan untuk seseorang yang berjenis kelamin laki-laki. Selanjutnya, bentuk sapaan amaq kaka AopamanAo digunakan oleh penyapa pria tua dan muda wanita tua dan muda untuk menyapa kakak laki-laki dari ayah atau ibu baik yang sudah tua atau masih bujang. Bentuk sapaan ini digunakan oleh mereka yang memiliki ikatan keluarga dan dalam hubungan akrab, misalnya Amaq kaka pe mentelah ka juluk (Paman ayo mampir dulu sebentarAo. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak menyapa amaq kaka AoPamanAo, seorang anak tersebut menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tutur. Selanjutnya, sapaan amaq kaka nama Aopaman namaAo, sama halnya dengan bentuk dan sistem sapaan di atas namun, perbedaannya terletak pada penambahan nama di belakang nama amaq AobapakAo, bentuk dan sistem sapaan tersebut digunakan oleh mereka yang berjenis kelamin pria dan wanita untuk menyapa pria . yang sudah menikah atau bekeluarga dan sudah memiliki anak. Bentuk sapaan ini biasanya digunakan oleh mereka yang memiliki ikatan kekeluargaan dan memiliki keakraban, misalnya Amaq kaka Iri pe mentelah ka ta ngupi juluk AoPaman Iri ayo mampir kita ngopi duluAo. Konteks, seorang yang berkedudukan sebagai seorang anak menyapa amaq kaka nama AoPaman nama, seorang anak tersebut menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tutur. Bentuk kekerabatan tuaq AopamanAo, di Desa Suela muncul dalam dua turunan yakni, tuaq AopamanAo. tuaq nama Aopaman nama, adik laki-laki dari ayah atau ibuAo. Bentuk sapaan tuaq AopamanAo memiliki makna yang sama dengan bentuk sapaan amaq adi, hanya saja berbeda penyebutan sapaan yang dilakukan oleh setiap penutur di desa Suela. Di desa Suela untuk menyapa pria yang masih muda atau sebaya biasanya menggunakan bentuk sapaan tuaq AopamanAo sedangkan, untuk menyapa pria yang lebih tua biasanya digunakan kata sapaan amaq adi. Bentuk sapaan tuaq AopamanAo digunakan oleh penyapa pria muda dan wanita muda untuk menyapa pria . ua dan sebay. , 879 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 baik yang sudah mempunyai anak maupun yang masih bujang. Di desa Suela bentuk sapaan tuaq AopamanAo digunakan oleh mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan . ua dan mud. yang memiliki kedudukan sebagai penyapa serta memiliki ikatan keluarga dan dalam hubungan Berikut ini contoh konteks bentuk dan sistem sapaan keakraban tuaq Aopaman, misalnya tuaq pe kembe ke ini?Aopaman mau kemana itu?Ao. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang penutur menyapa mitra tuturnya yakni tuaq AopamanAo, seorang penutur tersebut menggunakan sapaan tuaq AopamanAo dan menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua atau sebaya. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tutur. Melihat lawan tuturnya adalah berjenis kelamin laki-laki maka jenis sapaan yang digunakan adalah epe Aokamu laki-lakiAo jenis kata sapaan tersebut pada dasarnya diperuntukkan untuk seseorang yang berjenis kelamin lakilaki. Selanjutnya, bentuk dan sistem sapaan tuaq nama AoPaman namaAo digunakan oleh penyapa pria muda dan wanita muda untuk menyapa pria tua yang berkedudukan sebagai tuaq. Bentuk sapaan ini sama dengan bentuk sapaan versi pertama, namun yang membedakanya adalah bentuk sapaan ini ditambahkan sebutan nama di belakang sapaan tuaq AopamanAo sehingga bentuk sapaan ini terkesan lebih sopan di masyarakat tutur desa Suela. Bentuk dan sistem sapaan ini digunakan oleh merkea sebagai penyapa yang memilki ikatan kekeluargaan dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh konteks kalimat bentuk dan sistem sapaan kekerabatan tuaq nama Aopaman namaAo, misalnya Tuaq Ari teka ta lalo main futsal AoPaman Ari ayo kita pergi main futsalAo. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang penutur menyapa mitra tuturnya dengan menggunakan sapaan tuaq nama Aopaman namaAo serta menggunakan jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua atau sebaya. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tutur, melihat lawan tuturnya adalah berjenis kelamin laki-laki. Bentuk sapaan kekerabatan papuq Aonenek/kakekAo di desa Suela muncul dalam tiga turunan yakni berikut: papuq mama AokakekAo papuq nina AonenekAo. dan papuq nama Aokakek/nenek namaAo. Bentuk dan sistem sapaan papuq Aokakek/nenekAo digunakan oleh pria dan wanita . ua dan mud. yang memiliki kedudukan sebagai cucu untuk menyapa pria dan wanita tua yang disapa sebagai AoKakek/NenekAo. Bentuk sapaan ini biasanya digunakan oleh ikatan keluarga dan dalam ranak akrab, bentuk dan sistem sapaan papuq AoKakek/NenekAo ini terdengar sangatlah umum antara papuq nina AoNenekAo atau papuq mama AoKakekAo, di desa Suela penututr tidak hanya menyapa menggunakan papuq nina AoNenekAo atau papuq mama AoKakekAo tapi juga dengan sapaan papuq AoKakek/NenekAo. Sapaan papuq AoKakek/NenekAo ini biasanya digunakan oleh penyapa saat objek yang disapa tunggal, ketika objek yang sapa lebih dari satu . maka penyapa akan menggunakan sapaan yang lebih spesifik seperti sapaan papuq nina AoNenekAo atau papuq mama AoKakekAo, misalnya Papuq mbe inaq ku? Aonenek/kakek di mana ibu ku?Ao. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang penutur . menyapa mitra tuturnya yakni papuq Aokakek/nenekAo, serta menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-laki atau perempuan dewasaAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-laki atau perempuan dewasaAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tutur, namun sapaan papuq Aokakek/NenekAo ini biasanya digunakan oleh penyapa saat objek yang disapa tunggal, ketika objek yang di sapa lebih dari satu maka penyapa akan mengkhususkan bentuk sapaan yang digunakan seperti menggunakan sapaan papuq nina AoNenekAo atau papuq mama AokakekAo. Melihat lawan tuturnya adalah orang yang lebih tua maka jenis sapaan yang digunakan adalah epe Aokamu laki-lakiAo. Bentuk dan sistem sapaan papuq nina AoNenekAo atau papuq mama AoKakekAo. Sapaan ini digunakan oleh penyapa pria dan wanita . ua dan mud. yang berkedudukan sebagai cucu untuk menyapa pria dan wanita tua yang memilki ikatan keluarga dan dalam hubungan akrab seperti Papuq nina ita kepeng Aonenek minta uangAo dan 880 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 Papuq mama ita kepeng Aokakek minta uangAo. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang penutur . menyapa mitra tuturnya yakni papuq nina AoNenekAo atau papuq mama AoKakekAo. seorang penutur tersebut menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-laki atau perempuan dewasa yang ditujukan kepada seseorang yang usianya lebih tua. Bentuk sapaan papuq nama AoKakek/Nenek namaAo digunakan oleh penyapa pria muda dan wanita muda untuk menyapa pria tua dan wanita muda untuk menyapa pria tua dan wanita tu. Bentuk Sapaan ini di desa Suela biasanya digunakan oleh mereka baik laki-laki dan perempuan untuk menyapa seorang laki-laki dan wanita tua dengan menambahkan nama di belakang papuq Aokakek/nenekAo, misalnya papuq iin teka pe tama mangan juluk Aonenek/kakek iin ayo masuk makan duluAo. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang cucu menyapa papuq nama AoKakek/Nenek namaAo, seorang cucu tersebut menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Bentuk sistem sapaan kekerabatan kakaq AokakakAo muncul dengan beberapa turunan, yakni kakaq AokakakAo. kak tuan Aokak hajiAo. dan kak nama panggilan Aokakak nama panggilanAo. Bentuk sapaan kakaq AokakakAodigunakan oleh penyapa pria dan wanita yang berkedudukan sebagai adik untuk menyapa pria tua dan wanita tua, baik yang sudah kawin maupun bujangan. Bentuk Sapaan ini digunakan oleh mereka yang memiliki ikatan keluarga dan dalam hubungan akrab, misalnya Kakak pe kembe? Aokakak mau kemana?Ao. Konteksnya, seseorang yang berkedudukan sebagai seorang adik menyapa kakaq AokakakAo, seorang adik tersebut menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo atau perempuan dewasaAo yang ditujukan kepada seseorang yang lebih tua. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-laki atau perempuan dewasaAo digunakan karena dilihat dari faktor usia lawan tutur. Bentuk sapaan kak tuan AoKak hajiAo digunakan oleh penyapa pria . ua dan mud. dan wanita . ua dan mud. untuk menyapa pria dan wanita . ua dan mud. , baik bagi mereka yang sudah mempunyai anak maupun masih bujang yang memiliki kedudukan sebagai seorang kakak, misalnya Kak Tuan piran payu pe ulek? Aokakak tuan kapan jadi pulangAo. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang adik menyapa kak tuan Aokak hajiAo, seorang adik tersebut menggunakan sapaan kak tuan Aokak hajiAodikarenakan mitra tuturnya tersebut memiliki kedudukan lebih tua dan memiliki gelar haji. Jenis sapaan yang digunakan oleh penutur tersebut adalah jenis sapaan epe Aokamu laki-laki atau perempuan dewasaAo yang diperuntukkan kepada seseorang yang usianya lebih tua. Selanjutnya, kak nama panggilan AoKak nama panggilanAo digunakan oleh penyapa pria dan wanita yang berkedudukan sebagai adik untuk menyapa pria tua dan wanita Sapaan ini digunakan oleh mereka yang memiliki ikatan kekeluargaan dan dalam hubungan akrab, misalnya Kak Iin ita kepeng AoKakak Iin minta uangAo. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang adik menyapa mitra tuturnya yakni kak nama panggilan AoKakak nama panggilanAo serta menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-laki atau perempuan dewasaAo. Jenis kata sapaan tersebut digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tuturnya. Bentuk dan sistem sapaan adik muncul dalam dua turunan yakni adiq AoadikAo. adiq nama AoAdik namaAo. Bentuk sapaan adiq AoadikAo digunakan oleh penyapa pria dan wanita yang berkedudukan sebagai kakak untuk menyapa pria muda dan wanita muda . aik yang sudah mempunyai anak maupun masih bujan. Sapaan ini digunakan oleh seseorang yang memiliki ikatan kekeluargaan dan dalam hubungan akrab, misalnya Adik mele ida beliang aku sabun? AoAdik mau belikan saya sabun?Ao. Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang kakak menyapa lawan tuturnya dengan menggunakan sapaan adik AoadiqAo serta menggunakan jenis sapaan ida AoKamu PerempuanAo yang ditujukan kepada seseorang yang usianya lebih muda. Jenis kata sapaan ida AoKamu PerempuanAo digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan Adapun, bentuk sapaan adiq nama AoAdik namaAo digunakan oleh penyapa pria tua dan wanita tua untuk menyapa pria muda dan wanita muda, baik yang sudah mempunyai anak maupun yang masih bujang. Sapaan ini digunakan dalam hubungan keluarga dan dalam hubungan akrab, 881 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 misalnya Adik Iin beliang kakak Ijang sabun aok AoAdik iin belikan kakak Ijang sabun yaAo. Konteks, seorang yang berkedudukan sebagai seorang kakak menyapa adiq nama AoAdik nama dengan menambahkan nam di belakang kata adik. Penututr tersebut menggunakan jenis sapaan ida AoKamu PerempuanAo yang ditujukan kepada seseorang yang usianya lebih muda. Jenis kata sapaan tersebut digunakan karena dilihat dari faktor usia dan jenis kelamin lawan tuturnya. Melihat lawan tuturnya adalah orang yang lebih muda dan berjenis kelamin perempuan maka jenis sapaan yang digunakan adalah ida AoKamu PerempuanAo. Bentuk sapaan naken AoKeponakanAo, tidak memiliki turunan baik itu pria dan wanita . ua dan mud. , bentuk dan sistem sapaan yang digunakan adalah naken AoKeponakanAo tidak ada perubahan bentuk sapaan. Bentuk sapaan naken AoKeponakanAo digunakan oleh penyapa pria tua dan wanita tua, untuk menyapa pria muda bujang dan wanita muda bujang. Sapaan ini digunakan oleh seseorang yang memiliki ikatan kekeluargaan dan dalam hubungan akrab. Namun pada bentuk dan sistem sapaan naken penyapa tidak langsung menyapa dengan sebutan naken, di desa Suela sendiri tempat lokasi penelitian jika seseorang ingin menyapa naken AoKeponakanAo penyapa tersebut langsung menyebut nama dari keponakannya tersebut, misalnya Mustika (Nake. yak da lalo ngaji? AoMustika AoNakenAo kamu tidak pergi ngaji?Ao Konteksnya, seorang yang berkedudukan sebagai seorang penutur menyapa mitra tuturnya dengan menggunakan kata sapaan naken AoKeponakanAo serta menggunakan jenis sapaan epe Aokamu laki-lakiAo jika sapaan tersebut digunakan kepada keponakan laki-laki sedangkan, jenis sapaan ida AoKamu PerempuanAo digunakan jika sapaan tersebut digunakan kepada keponakan yang berjenis kelamin perempuan. Jenis kata sapaan epe Aokamu laki-lakiAo dan ida AoKamu PerempuanAo digunakan sesuai dengan objek yang ingin disapa. Penggunaan bentuk sapaan ranah kemasyarakatan meliputi: sapaan terhadap RT, sapaan terhadap Kepala Dusun, sapaan terhadap Kepala Desa, sapaan terhadap Camat, sapaan terhadap Guru, sapaan terhadap Penghulu, sapaan terhadap Dokter, sapaan terhadap TNI, sapaan terhadap Polisi, sapaan terhadap masyarakat yang sudah PNS, sapaan terhadap Guru Ngaji, sapaan terhadap orang yang sudah berhaji, dan sapaan terhadap tokoh agama. Menurut masyarakat desa Suela status sosial tinggi merupakan status yang dimiliki seseorang seperti pekerjaan atau jabatan TNI. Polisi. Pegawai. Dokter, dan Tokoh Agama (Usta. dalam lingkungan masyarakat desa Suela menganggap jabatan TNI. Polisi. Pegawai. Dokter, dan Tokoh Agama (Usta. merupakan jabatan yang paling tinggi dan terhormat. Adapun status sosial sedang merupakan status yang dimiliki seseorang seperti pekerjaan atau jabatan Guru. Guru Ngaji dalam lingkungan masyarakat desa Suela menganggap jabatan Guru atau Guru Ngaji merupakan jabatan yang sedang dan dihormati. Status sosial rendah merupakan status yang dimiliki seseorang seperti pekerjaan atau jabatan Pengarat Sapi atau Petani dalam masyarakat desa Suela menganggap jabatan Pengarat Sapi atau Petani Pijat merupakan jabatan yang rendah dan tidak begitu dihormati. Untuk pesapa dibedakan atas jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan. Bentuk sapaan kemasyarakatan dengan status sosial tinggi pada lawan tutur di Desa Suela meliputi profesi TNI/Polisi. Pegawai PNS. Kepala Desa, dan Tokoh Agama. Bentuk dan sistem sapaan profesi TNI/Polisi. Pegawai PNS. Kepala Desa, dan Tokoh Agama digunakan oleh penyapa Pria dan Wanita untuk menyapa masyarakat yang memiliki kelas sosial tinggi di desa Suela. Masyarakat yang memiliki kelas sosial tinggi seperti data di atas akan lebih dihormati dan disegani di lingkungan tempat tinggalnya, bentuk dan sistem sapaan yang digunakan berbeda dengan masyarakat yang kelas sosilanya rendah ataupun sedang. Misalnya sapaan yang digunakan ke TNI/Polisi: Silaq Pak pe tama ngupi juluk AoAyo Pak mampir ngupi duluAo. sapaan ke pegawai: Silaq pe/da mentelah juluk AoAyo mampir dulu pak/buAo. Sapaan ke Kepala Desa: Silaq Pak Kepala pe tama juluk ngupi AoAyo Pak Kepala mampir dulu ngopiAo. serta sapaan ke Tokoh Agama: Silaq plinggih mentelah juluk bapak AoAyo pak mampir duluAo. 882 | Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Ripand. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 Bentuk sapaan kemasyarakatan dengan status sosial sedang pada lawan tutur ditemukan sapaan kepada sorang Guru honor. Pejabat Rt. Kepala Wilayah, masyarakat yang memiliki gelar Masyarakat yang memiliki kelas sosial sedang seperti data diatas sedikit dihormati dan disegani di lingkungan tempat tinggalnya, misalnya Pak pe tama juluk ka AoPak mampir dulu ayoAo. Bentuk dan sistem sapaan yang digunakan oleh penyapa kepada yang disapa terlihat sedikit menghormati lawan tuturnya, hal tersebut terjjadi karena masyarakat memandang bahwasanya masyarakat yang kelas sosialnya sedang perlu diberikan sapaan yang sopan dan sesuai dengan Bentuk sapaan kemasyarakatan dengan status sosial rendah pada lawan tutur ditemukan sapaan kepada profesi petani, keturunan amak, masyarakat miskin, profesi Rt. Masyarakat yang memiliki kelas sosial rendah seperti data di atas akan dipandang biasa-biasa saja bahkan diremehkan di tempat tinggalnya, bentuk dan sistem sapaan yang digunakan berbeda dengan masyarakat yang kelas sosilanya rendah ataupun sedang, misalnya Tama juluk ka Aomampir duluAo. Bentuk sapaan yang digunakan oleh penyapa kepada yang disapa terlihat biasa-biasa saja, dilihat dari konteks kalimat sapaan yang digunakan, hal tersebut terjjadi karena masyarakat memandang bahwasanya masyarakat yang kelas sosialnya rendah tidak perlu memperhatikan bentuk dan sistem sapaan yang akan digunakan. Bentuk dan sistem sapaan tersebut juga akan digunakan oleh mereka yang memandang atau menilai seseorang masyarakat yang memiliki jabatan atau profesi tinggi, dengan catatan masyarakat yang memiliki jabatan atau profesi tinggi tersebut memiliki karakter sombong, cuek, tidak memiliki tata karma dan sebagainya. KESIMPULAN Bahasa Sasak merupakan Bahasa yang memliki banyak varian. Bahasa Sasak merupakan salah satu bahasa daerah yang hidup di wilayah Nusantara yang digunakan dan dilestarikan oleh masyarakat Sasak dan penuturnya yaitu suku Sasak yang mendiami pulau Lombok di daerah Nusa Tenggara Barat. Bahasa Sasak sebagai alat komunikasi di dalam membina hubungan dengan Salah satu bahasa daerah di Indonesia adalah bahasa Sasak Dialek a-a Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Mengenai bentuk dan sistem sapaan dalam ranah kekerabatan dan ranah kemasyarakatan pada masyarakat Sasak di Desa Suela Kecamatan Sela Kabupaten Lombok Timur. Penggunaan sistem dan bentuk sapaan pada ranah kekerabatan mencakup penggunaan sapaan-sapaan yang ditujukan kepada anggota keluarga inti seperti kedua orang tua, anak, adik, kakak, bibik, paman, dan kakek-nenek. Sedangkan, penggunaan sistem dan bentuk sapaan pada ranah kemasyrakatan mencakup penggunaan yang ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang berkaian dengan masyarakat di desa Suela Kecamatan Suela Kabupate Lombok Timur. Pembahasan masing-masing sapaan pada ranah kekerabatan dan kemasyarakatan dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin dan faktor usia. Kata sapaan berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan, sedangkan untuk faktor usia terdiri atas atas usia muda dan usia tua. DAFTAR PUSTAKA