Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) Vol. 5 No. 4 November 2021 Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2. e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 DOI: 10. 36312/jisip. 2314/http://ejournal. org/index. php/JISIP/index Upaya Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan Perekonomian Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 Suci Rahmat Rahayu1 . Afriva Khaidir2 Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Universitas Negeri Padang Article Info Article history: Received 23 Augst 2021 Publish 03 November 2021 Keywords: Effort. Koperindag. Covid-19 UMKM, Abstrak The, purpose, of this, research, is the efforts of the industry and trade cooperative service (Koperinda. of Solok Regency in the economic recovery of microl, small, and, medium, enterprises, (MSME. , affected, by the, covid-19, pandemic in order to create MSMEs that are able to survive and become economic drivers, especially after, the, economic, crisis. Therefore, the support of all parties related to government policies is needed. This, research, is a descriptive, analysis, using, a qualitative, approach, that uses primary, data and, secondary, data. The, informants, in this study, were determined, by the, purposive sampling, method, where, the selection, of informants, was based on certain characteristics. Data, collection, techniques, in the, form of field research by interviewing, observing and studying documentation with valid and accurate sources. The, technique tests the validity, of the, data by, triangulation, of methods and source triangulation. While this data analysis technique uses analysis through, the stages, of data deception, data analysis, data reduction and, drawing, conclusions. The results, of this, study, indicate that: First, the efforts made consist of indicators, namely. Creating job opportunities. Reduce unemployment. Reduce poverty. provide products. Second, internal factors that are owned consist of indicators, . Lack of business capital. Limited human resources. Weak network and market penetration capabilities. Third, the external factors that are owned consist of indicators, namely. The business climate is not yet fully condusive, . Limited facilities and infrastructure. The impact of regional . The impact of free markets. Limited market access. Financial limitations. This is an open access article under the Lisensi Creative Commons AtribusiBerbagiSerupa 4. 0 Internasional Corresponding Author: Suci Rahmat Rahayu Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Universitas Negeri Padang Email: sucirahmatrahayu0@gmail. PENDAHULUAN Covid-19 saat ini berdampak terhadap semua sektor, terutama terhadap suatu perekonomian internal negara dan keberadaan usaha kecil, menengah dan mikro. Pada masa pandemi, sebanyak 37. 000 UMKM sudah mengungkapkan bahwa terdapatnya suatu pengaruh akibat pandemi. Adapun untuk 56% melaporkan adanya suatu penurunan penjualan serta sebanyak 22% melaporkan adanya pembiayaan yang bermasalah. Hal ini sebanyak 15% telah melaporkan masalah di dalam distribusi serta 4% melaporkan adanya kesulitan di dalam mendapatkan suatu bahan baku. Masalah ini sering terjadi apabila dihubungkan dengan suatu kebijakan yakni kebijakanl PSBB. Untuk PSBB sendiri dilaksanakan di berbagai daerah diIndonesia. Mengacu pada Peraturan Menteri. Kesehatan. Nomor, 9 Tahun 2020 Tentang Pedomanl PSBB, dalam rangka. Percepatan. Penangananl covid-19. PSBB mencakup 847 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 pembatasan aktivitas tertentu warga di wilayahl yang, didugal terinfeksi covid-19. Di suatu provinsi atau kabupaten/kota dan/atau pergerakan barang untuk mencegah penyebaran covid-19 Menurut Husna NiAomatul Husna . :2. , potensi masalah yang perlu dipertimbangkan pemerintah daerah akibat covid-19 antara lain: anggaran untuk APBD yang terbatas untuk menangani covid-19, kemudian sarana dan prasarana dalam penanganan covid-19 tidak ada, kemudian persiapan medis yang tidak memadai untuk menagani covid-19, kemudian kurangnya tenaga medis untuk menangani covid-19 karena kepanikan pasokan bahan makanan dan kebutuhan pokok terganggu kemudian untuk pekerja harian dari entitas ekonomi yang mendasarinya . estoran, pedagang kaki lima, oje. Hal ini menyebabkan mereka tidak bisa bekerja dan karenanya tidak memiliki penghasilan. Sehingga kemungkinan adanya PHK di industri tertutup. Hal ini akibat dampak kebijakan Auwork from home. Kemudian potensi pendapatan APBD dari pendapatan asli daerah . hususnya pajak dan paja. belum maksimal serta penyerapan APBD belum maksimal. Berdasarkan hasil survei (Noer Soetjipto,7: 2. terdapat 96% pelaku usaha yang terdampak Covid-19l terhadap suatu bisnisnya, . 785, koperasi, dan, 163. 713, usaha, kecil, menengah dan mikr. Dari jumlah tersebut, sebanyak 75% orang mengalami penurunan penjualan yang secara signifikan. Selain dari itu sebanyak 51% pelaku usaha meyakini bisnisnya kemungkinan hanya dapat bertahan dalam waktu 1 bulan sampai tiga 3 ke depan. Kemudian sebanyak 67% pelaku usaha tidak yakin untuk mendapatkan dana darurat serta sebanyak 75% percaya bahwa mereka tidak paham bagaimana merumuskan kebijakan selama Pada saat yang sama, hanya 13% pengusaha yang percaya bahwa mereka memiliki suatu rencana manajemen krisis serta menemukan suatu solusi dalam mempertahankan, bisnis. Upaya preventif yang dilakukan pemerintah antara lain optimalisasi sumber daya yang ada, antara lain penggunaan pembiayaan APBD, sarana dan prasarana khususnya DAK Kesehatan serta, dana desa 2020, untuk penanganan wabah, covid-19 serta optimalisasi potensi, lokal sebagai pertemuan dengan mereka. Kebutuhan, terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok. Menurut Danny (Hermansah, 2. UKM harus mengadopsi tiga strategi untuk menghadapi situasi krisis ini, di antaranya: pertama, meningkatkan kualitas produk dan layanan kedua, memanfaatkan sepenuhnya teknologi ketiga, untuk pengembangan bisnis lebih lanjut mempersiapkan diri. Namun fakta menunjukkan bahwa hal tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian suatu negara, karen wabah tersebut cukup menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya pemerintah kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Kebijakan pemerintah mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak sosial dan isolasi mandiri di rumah. Hal ini juga menurunkan tingkat jual beli masyarakat, yang juga mengancam perekonomian masyarakat, termasuk usaha kecil, menengah dan mikro yang ada. Kabupaten Solok mengalami resesi ekonomi hingga 142 usaha kecil, menengah dan mikro karena sebagian besar usaha kecil, menengah dan mikro tidak dapat berproduksi dan tidak mendapat pesanan dari masyarakat. Selama wabah, selama pemerintah daerah memutuskan kebijakan dan aturan, masyarakat Kabupaten Solok tinggal di rumah, sehingga perekonomian masyarakat sangat buruk, terutama usaha kecil, menengah dan mikro Kabupaten Solok. Situasi ini membutuhkan berbagai upaya pemasaran dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Tujuan pemilihan pekerjaan ini adalah untuk mampu untuk meningkatkan suatu keunggulan bersaing sehingga usaha kecil, menengah dan mikro dapat bertahan dalam kondisi tertentu. UMKM menjadi suatu peranan sangat penting untuk pertumbuhan suatu perekonomian nasional. Menurut data berita yang penulis peroleh di . pada Jumat, 16 Oktober 2020. Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Solok (Koperinda. telah memberikan pelatihan pengembangan usaha kecil, menengah dan mikro (MIPYMES). 40 Pengusaha MIPYMES, perusahaan peserta Kabupaten Solok untuk meningkatkan perekonomian di masa pandemi Covid-19. Menurut Eva Nasri, pelatihan UMKM di Kabupaten Solok akan mendapatkan orientasi UMKM yang berdaya saing serta inovatif, kemudian bantuan 848 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 (Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 tim kerja serta promosi suatu permodalan. Kemudian, berupa suatu alat untuk produksi, kemudian untuk pemasaran dilakukan melalui usaha kecil menengah online Kabupaten Solok. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2020 dengan Ibu Suriati sebagai Kasi Pengembangan Kemitraan dan Jaringan UKM di Dinas Koperasi dan Perdangan Kabupaten Solok, mengatakan bahwa pada masa pandemi ini pemerintah Koperindag Kabupaten Solok telah melakukan pemulihan perekonomian dengan adanya pelatihan terhadap UMKM pada tanggal 28-30 Oktober 2020 di Hotel Emercia Batu Sangkar dengan pembahasan mengenai tentang Manajemen Keuangan bagi Pelaku UMKM pada Kegiatan Peningkatakan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, selain itu mengenai pemberian keterangan atau lebel suatu produk, cara pengemasan produk sehingga memiliki nilai jual tinggi saat dipasarkan, kegiatan pelatihan ini diselenggarakan sesuai dengan program dan anggaran dari Pemerintahan Pusat. Selama Covid 19 ini, dari Dinas Koperindag baru sekali ini melakukan pelatihan setiap UMKM, sebelum Covid pelatihan diadakan mulai 3-5 kali dilakukan pada UMKM, hal ini dikarenakan adanya larangan untuk berkumpul dan adanya keterbatasan anggaran. Pelatihan tersebut mendapatkan fasilitas seperti penginapan, makanan dan smack selama kegiatan dan uang saku tambahan Rp. 000,-/UMKM. pelaku UMKM juga difasilitasi buku panduan seperti Dasar Buku Pembukuan Akuntansi dan Ecomerse. Sekitar 463 UMKM Dinas Koperindag melaporkan data yang diajukan pada Pemerintahan Pusat Maret 2020 yang lalu dan saat ini sekitar 9. 400an UMKM, jadi pemerintah pusat yang menindaklanjuti bantuan tersebut. Bantuan diperoleh UMKM adalah dana BPUM yang telah diberikan pada Juli yang lalu. Sesuai dengan hasil data yang diperoleh penulis tentang pendataan UMKM yang terdampak Covid-19 ini, ada beberapa kendala usaha potensi yang terdampak Covid-19 diantaranya yaitu. kurangnya daya beli masyarakat. bahan baku mahal dan permintaan pasar tidak tersedia. proses produksi dan pemasaran terganggu. menurunnya penjualan selama Covid-19. omset sangat menurun selama Covid-19. Hal tersebut, berdampak pada perekonomian masyarakat dengan berbagai bidang sektor usaha, diantaranya yaitu usaha kuliner, usaha fashion, usaha kerajinan, usaha batik dan jasa. Usaha kecil, menengah dan mikro UMKM mempunyai suatu peran strategis penting untuk suatu perekonomian nasioan. Situasi ini sangat mungkin terjadi karena keberadaan usaha kecil, menengah dan mikro mendominasi perekonomian Indonesia khususnya di Kabupaten Solok. Oleh karena itu, menjadi penting bahwa strategi pemerintah adalah membawa pemulihan ekonomi kepada masyarakat melalui upaya dan langkah-langkah yang harus diambil. Berdasarkan suatu latar, belakangl diatasl maka, untuk rumusan suatu masalah, dalam Bagaimana Upaya Dinasl Koperasi. Perindustrian, dan Perdangangan (Koperinda. Kabupatenl Solok dalam pemulihan perekonomian usaha, mikro, kecil, dan, menengah, (UMKM) yang terdampak pandemik COVID-19? Apa saja Faktor Penghambat Dinas. Koperasi. Perindustrian, dan. Perdagangan, (Koperinda. Kabupaten. Solok dalam pemulihan perekonomian Usaha. Mikro. Kecil, dan Menengah, (UMKM) yang terdampak pandemik COVID-19? TINJAUN PUSTAKA Konsep Kebijakan Publik Menurut Goggin dkk dalam Erwan. Agus dan Dyah. Ratih. S . 5: . , kebijakan ini seharusnya menjadi pesan dari suatu pemerintah pusat terhadap suatu pemerintah daerah. Sedangkan Carl,J,Federick yang dikutip,Leo,Agustino . Mengatakan bahwa kebijakan merupakan sebagai suatu serangkaianl kegiatan diajukan oleh individu, kelompok ataupun pemerintah yang ada dalam, suatu, lingkungan, tertenu. Sementara konsep, kebijakan, yangl ditawarkan, olehl Andersonl ini menurutl Budi. Winarno, . 7: . dianggap, lebihl tepatl sebab lebih menitikberatkan terhadapl apal yang sebenarnya sedang dilaksanakan, bukan terhadap apa, yang diajukan. 849 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 (Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 Konsep Ekonomi Publik Ekonomi publik ialah ilmu ekonomi yang mempelajari serta menganalisis peran pemerintah dalam suatu kehidupan ekonomi masyarakat. Ekonomi publik memiliki suatu sejarah panjang sebagai suatu disiplin ekonomi. Ekonomi publik dapat diartikan sebagai karya sipil, pekerjaan publik, banyak hal personel, tema tumbuk laka dan ekonomi untuk mempertimbangkan situasi negara a. Ekonomi publik abad XX adalah Priyarsum yang terkenal yakni Richard A. Musgrave menegaskan bahwa pemerintah memiliki tiga peran, yaitu stabilitas, alokasi dan distribusi dalam perekonomian. Peran pertama, yakni pemerintah dapat memastikan suatu perekonomian berada pada kesempatan kerja penuh serta dengan harga tetap stabil. Peran kedua terkait dengan suatu upaya pemerintah untuk mengalokasikan suatu sumber daya untuk perekonomian. hal ini pemerintah dapat untuk memainkan suatu peran secara langsung ataupun tidak langsung, yakni lewat pajak serta subsidi. Hal ini bertujuan mendorong suatu kegiatan tertentu serta dapat menghambat suatu kegiatan lainnya. Untuk peran ketiga mengacu pada uapaya pemerintah untuk mendistrubusikan suatu produk yang dihasilkan. Konsep Usaha Mikro. Kecil, dan Menengah (UMKM) Kementerianl Negaral Koperasi,dan Usahal Kecil Menengah, dalam (Nurul Fauziah:2. merupakan Usaha Kecil, yang didalamnya terdapat Usahal Mikro. UM ialah badan usaha, yangl kekayaan bersihnya palingl banyakl Rp. Hal ini tidakl termasukl tanahl serta bangunan tempat komersial. Sementara penjualanl tahunan maksimum Rp 1. Menurutl Undang-Undangl Nomorl 20. Tahunl 2008. Tentangl Usaha. Mikrol Kecil, danl Menengahl (UMKM). Usahal mikro ialah perusahaan produksi yang dimiliki oleh orang perseorangan denganl kekayaanl bersihl palingl banyakl Rp. kekayaan ini tidakl termasukl tanahl danl bangunanl atau penjualanl tahunan sampai dengan Rp. Konsep Covid-19 Menurut Alex Sarmigi . :2. Covid-19 ialah anggota famili coronavirus, yang menyebabkan suatu penyakit menular serta mematikan, penyakit ini dapat menyerangl mamalia,l sepertil saluranl pernafasanl hingga, paru-paru manusia. Secara umum, orang yang terinfeksi Covid-19l akanl mengalami, gejala, awal seperti demam, kemudian sakit, kemudian tenggorokan, kemudian pilek, bahkan batuk yang bisa berujung pada pneumonia. Covid-19 atau yang dikenal dengan coronavirus ialah virus yang menyerang suatu sistem Ini ialah jenisl virusl barul yang telah menularl ke, manusia. Virusl ini bisal menyerang siapa saja seperti bayi, kemudian anak-anak, kemudian orang dewasa ataupun orang Virusl ini pertamal kali, ditemukanl di Wuhan. Chinal pada akhirl Desemberl 2019. Virusl ini menyebar denganl cepatl dan menyebarl ke beberapa wilayahl lainl di China, termasuk Indonesia. METODE PENELITIAN Penelitianl ini ialah penelitianl deskriptif analisis denganl menggunakan suatu metodel kualitatifl dengan menggunakanl data, primer sertal data, sekunder. Untuk Informan dalam riset ini ditetapakan dengan menggunakan metode purposive sampling. Untuk pemilihan informan didasarkan pada suatu karakteristik tertentu. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, kemudian observasi serta suatu dokumentasi dari suatu sumber yang valid dan benar. Sementara untuk lokasil penelitianl dilaksanakanl di Dinasl Perindustrianl danl Perdagangan (Koperinda. Kabupatenl Solok. HASIL DAN PEMBAHASAN Upaya Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperinda. Kabupaten Solok dalam pemulihan perekonomian Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemik Covid-19 Upaya dinas koperindag dalam Kabupaten Solok dalam pemulihan perekonomian UMKM yang terdampak covid-19. Dalam melihat upaya yang dilakukan Koperindag sesuai 850 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 (Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 dengan teori Musran Munizu . terdapat beberapa indikator yaitu menciptakan suatu lapangan kerja, kemudian mengurangi suatu pengangguran, kemudian memasarkan produk UMKM. UMKM ialah sebagail salahl satu komponenl industril nasional, sehingga memiliki peran yangl sangatl pentingl dalam suatu perekonomianl nasional, kemudian penyerapan suatu tenagalkerja, dan pemerataan suatu hasil, pembangunan serta pengentasan suatu kemiskinan. Menciptakan Lapangan Kerja Pemerintah belum memberikan jaminan kesempatan kerja yang terbuka serta luas. Suatu perekonomian yang tidak menentu, dapat memberikan suatu peluang bagi masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja di suatu sektor informal. Adapun untuk strategi dalam penciptaan lapangan kerja dan perluasan kesempatan kerja ialah dengan strategi pembangunan yang ditujukan untuk menciptakan kesempatan kerja yang produktif dan ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia sebab jumlah penduduk yang besar. Dalam undang-undang penciptaan lapangan kerja perlu ditegaskan peran Pemerintah Kabupaten Solok dalam mendukung suatu kebijakan nasional. Kebijakan yang akan dirumuskan meliputi model pembangunan yang dapat menciptakan lapangan kerja tanpa diskriminasi. Menyederhanakan birokrasi perizinan dan pelayanan publik, menyederhanakan retribusi, mengembangkan produk yang berkualitas, serta memperkuat kerjasama, kontak serta integrasi antar pusat dan daerah. Mengurangi Pengangguran Pada akhirnya, tingginya angka pengangguran hanya akan menjadi beban suatu perekonomian nasional. Meskipun pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan, kenyataan menunjukkan bahwa situasi ekonomi nasional akan mempengaruhi peningkatan pengangguran. Pengangguran ialah suatu masalah nasional yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, menjadi tanggung jawab suatu pemerintah serta memerlukan suatu perhatian khusus. Terlepas dari semua upaya yang dilaksanakan, tetapi tingkat pengangguran tetap Untuk itu perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi suatu kondisi dan permintaan pasar serta tenaga kerja. Memasarkan Produk Produk ialah segala hal yang disediakan pasar dalam memuaskan suatu kebutuhan. Produk yang dijual terdiri dari barang fisik, kemudian jasa, kemudian pengalaman, kemudian orang, kemudian lokasi, dan organisasi, serta ide. Keterbatasan pemasaranl produk adalah sebagian, besarl pengusahal industril kecil, mengutamakan aspek Sedangkan untuk fungsil pemasaran, tidakl dapat mengaksesnya, terutamal dalam aspek informasi pasar serta jaringanl pasar. Sehingga hanya sebagianl besar yang berperan sebagail pengrajin. Dampakl tidakl langsung antara lain terhentinya suatu prosesl produksi, kemudian hilangnya produksi serta sumber pendapatan ekonomi, kemudian nilail kerugianl ini tergolong nilai flowl value. Di masa pandemi covid-19, banyak UMKM yang menghentikan proses produksi usahanya karena penjualan yang menurun. Untuk menyediakan suatu produk menambahkan link pemasaran produk UMKM yaitu dengan bekerjasama dengan aplikasi Bukalapak. Ini bertujuan untuk pemasaran produk UMKM di luar daerah. Apa saja Faktor Penghambat Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan (Koperinda. Kabupaten Solok dalam pemulihan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemik COVID-19 Berdasarkanl hasil, analisisl data, yang telahl dipaparkanl di atasl bahwa Pemerintah Kabupaten Solok terdapat beberapa kendala dalam melakukan upaya pemulihan perekonomian yang ditimbulkan dari dampak covid-19. 851 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 (Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 . Kurangnya Modal Usaha Masalah pendanaan sebenarnya menjadi momok besar bagi usaha kecil, menengah dan mikro untuk mengembangkanl usahanya. Hal ini, terjadil karenal pada, umumnya perusahaan mikrol kecilndanl menegah adalah perusahaan swasta tertutup, yangl mengandalkanl modal komersial pemiliknya, yang jumlahnya sangat terbatas. Pada saat yang sama, modal komersial pihak lain juga sulit diperoleh, karena manajemen dan persyaratan teknis bank sulit dipenuhi untuk usaha kecil, menengah dan mikro. Menurut penelitian Lestaril . , dalaml memenuhi suatu kebutuhan masalah permodalan,lusaha kecil dan menengah menghadapi empat masalah yakni: . Usaha mikro masih memiliki akses yang rendah atau rendah terhadapl berbagail informasi, kemudian layanan, dan fasilitasl keuanganl yangl disediakanl olehl lembagal keuanganl Pembatasan, misalnya, bank dan non-bank, serta badan usaha milik negara dan . Prosedur dan persyaratan bank terlalu rumit, serta jumlah dan waktu pinjamanl yang diperolehl tidakl sesuai, dengan kebutuhan. Sebagian besar bank masih menganggap hipotek fisik sebagai, salahl satu, persyaratanl serta cenderungl mengesampingkanl kelayakan komersial. Suku bunga, yang dikenakan masih sangat l . kurangnya bimbingan terutama untuk pengelolaanl keuangan, misalnya perencanaanl keuangan,l penyusunanl proposal, dll. Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Terbatas Sebagianl besarl usaha, kecil, menengah dan mikro adalah bisnis keluargal yang diwariskan dan dikembangkan secara, tradisional. Keterbatasanl sumberl daya, manusia, pendidikan formal serta pengetahuan serta keterampilan sangat mempengaruhi kemampuan suatu UMKM untukl mengembangkanl usahanya. Masalah ini akan mempengaruhi penyesuaian untuk perkembangan teknologi usaha kecil, menengah dan mikro dalam meningkatkan suatu daya saing produknya. Keterbatasan sumberl daya, manusia, juga menjadi salahl satu, kendala untuk usaha mikro, terutama di bidang kewirausahaan, kemudian manajemen, kemudian teknik suatu produksi, kemudian pengembangan suatu produk, desain teknik, kontrol kualitas, organisasi suatu perusahaan, kemudian akuntansi, pengolahan data, pemasaran teknis, dan riset pasar. Pembatasan ini menghambat persaingan usaha mikro Indonesia di pasar domestik dan internasional. Pemerintah daerah membantu untuk pengembangan SDM usaha mikro, ialah pemerintah daerah memberikan pendidikan serta pelatihan untuk SDM usaha mikro. Tujuannya untuk meningkatkan suatu pengetahuan, kemudian keterampilan, kemudian sikap dan perilaku SDM untuk usaha mikro. Lemahnya Jaringan dan Kemampuan Pasar UMKMl ialah usaha suatu keluarga dengan jaringan suatu usaha terbatas serta kemampuanl penetrasil pasarl yangl rendah, disebabkan jumlah suatu produkl yangl dihasilkanl sangatl terbatasl dan daya saing mutu yang rendah. Berbeda dengan perusahaan yang sudah memiliki jaringat kuat dan matang serta didukung oleh teknologil mampu memasuki pasarl internasional. (Ishak, 2. mengatakan adalah minimnya akses informasi serta yang terkhusus untuk informasil pasar. Karena keterbatasan akses terhadap informasi pasar, mengakibatkan rendahnya posisi pasar dan lemahnya daya saing global. Sehingga menjadi suatu kendala dalaml memasarkanl produknya. Minimnya informasi pasar membuat usaha kecil, menengah, dan mikro tidakl dapatl mengarahkanl pengembanganl usahanya secara jelas serta tepat sasaran. sehingga ini pula yang menyebabkan perkembangannya mengalami stagnasi. Keterbatasan Sarana dan Prasarana Aksesl informasil terkaitl kemajuanl ilmu, pengetahuanl dan teknologi menjadi terbatas, sehingga mengakibatkan sarana dan prasarana tidak dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan usaha yang diharapkan. Keterbelakanganl teknologi ini, tidakl hanya menyebabkan rendahnya produktivitas serta efisiensi faktor total dalaml prosesl produksi, tetapi juga, rendahnya kualitasl produk. Keterbatasan teknologi, terutama keterbatasanl 852 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 (Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 usaha keluarga . , disebabkanl oleh banyak faktor, antara lain keterbatasan dana investasil untuk pembelian mesinl baru atau perbaikan prosesl produksi, kemudian keterbatasanl informasil perkembanganl teknologi atau mesin serta alatl produksi baru, kemudian Sumberl daya, manusia untuk mengoperasikanl mesinl baru terbatas. Dampak Pasar Bebas Globalisasi serta pasar bebas telah memberikan dampak negatif yang sangat besar bagi industri kecil dan menengah Indonesia, terutama usaha kecil, menengah dan mikro. Masuknya produkl China denganl harga yangl relatif rendah telah melemahkanl posisi usaha kecil, menengah dan mikro di pasar lokal dan nasional. Globalisasi serta pasar bebas telah memberikan dampak negatif yang sangat besar terhadap industri kecil dan menengah Indonesia, terutama usaha kecil, menengah dan Masuknya produk Cina, menyebabkan rendahnya suatu harga. Sehingga melemahkan posisi usaha kecil, menengah dan mikro di pasar lokal dan nasional. Strategi dalam mengantisipasi suatu mekanismel pasarl yang semakin terbuka serta kompetitifl khususnya, untuk kawasanl asean ialah penguasaanl pasarl yang menjadi psyarat bagi peningkatanl daya lsaing usaha kecil, menengah dan mikro. Untuk menguasai pasar tersebut, usaha kecil, menengah dan mikro perlu memperoleh informasi tentang pasar produksi dan pasar serta faktor-faktor produksi secara mudah dan cepat guna memperluas jaringan suatu pemasaran produk yang dihasilkan oleh usaha, menengahl, kecil danl mikro. Keterbatasan Anggaran Usaha mikro, terutama di indonesia, menghadapi 2 masalah keuangan utama yaitu memobilisasi dana awal dan memperoleh modal kerja, seperti membiayai investasi jangka panjang untuk pertumbuhan produksi jangka panjang. Alasan pembatasan ini adalah karena banyakl pengusaha yangl tinggal di daerahl yangl relatif terpencil, lokasi bank terlalu jauh, persyaratan terlalu berat, kemudian urusanl administrasil terlalu panjang, dan kurangnya rencana kredit yang ada dan relevan. Prosedur. Dampak langsung meliputi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kerusakan sektor ekonomi, seperti kerusakan bangunanl seperti tempatl tinggal danl tempatl usaha, dan kerugian ekonomi infrastrukturl lahanl pertanian . eperti kerusakan bangunanl seperti tempatl tinggal, dan tempatl usaha, infrastuktur, dan fasilitas pertania. KESIMPULAN Berdasarkanl hasil investigasi dan pembahasanl yang telahl dilakukan, penulisl dapatl menarikl kesimpulanl sebagai berikut: Upaya Koperindag Bupati Solok dalam upaya pemulihan ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah . ampak pandemi COVID-. UMKM) belum terimplementasi dengan baik. Penciptaan lapangan kerja berarti pemerintah telah memberikan pelatihan kewirausahaan bagi 79 usaha kecil, menengah dan mikro. Kegiatan ini mendapatkanl pembinaan yang kompetitifl dan inovatif/kreatif, bantuanl peralatanl kerja, dan dana promosi, seperti menerima peralatan masak. Dari sisi pemerintah, angka pengangguran berkurang, dan pendataan telah dilakukan pemilihan 2 pelaku usaha terbaik, dan direkomendasikan untuk mendapatkan kemudahan memperoleh sertifikat halal dari MUI di Sumbar. Karena keterbatasan keuangan daerah selama Covid-19, kegiatan dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum mencapai kondisi terbaik. Mengkomersialisasikan produk pelaku usaha kecil, menengah dan Hal ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan aplikasi Bukalapak. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat promosi produk usaha kecil, menengah dan mikro serta memperkenalkan produk usaha kecil, menengah dan mikro di luar daerah. Sementara untuk faktor yang mempengaruhi Koperindag Kabupaten Solok dalam pemulihan perekonomian UMKM yang terdampak pandemik covid-19 mengalami berbagai faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah. Kurangnya modal usaha, dapat dilihat dari bantuan dari Pemerintah mengembangkan UMKM dibidang perikanan dan pangan. Serta adanya anggaran BPUM yang terdampak Covid-19 sekitar RP. -/orang. SDM 853 | Upaya (Koperinda. Kabupaten Solok Dalam Pemulihan (Umk. Yang Terdampak Pandemi Covid-19 (Suci Rahmat Rahay. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944 yang terbatas. Kemampuan SDM yang dimiliki belum maksimal, ini disebabkan keterbatasan jumlah pegawai yang masih sedikit. Lemahnya jaringan dan kamampuan pasar dinilai masih lemah, karena kesulitan menghadapi masuknya produk yang harganya murah. Keterbatasan sarana dan prasarana, karena adanya keterbatasan suatu akses jalan, kemudian keterbatasan suatu lahan serta keterbatasan SDM. Dampak pasar bebas, dilihat dari adanya perlindungan pasar yang dilakukan pemerintah ada, seperti pencegahan terjadinya penguasaan pasar. (F) Keterbatasan anggaran, sehingga berdampak langsung pada ekonomi, misalnya rusaknya DAFTAR PUSTAKA