JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 PELATIHAN PEMASARAN DIGITAL BERBASIS MEDIA SOSIAL UNTUK PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI SEHASE I Desi Puspita1*). Riduan Syahri2, & Ferry Putrawansyah3 123Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Pagar Alam Email: 1desiofira1@gmail. com, 2syahririduan@gmail. com, 3feyputrawansyah@gmail. Key Words: Digital Marketing. Social Media. Farmer Groups. Chili Powder. Farmer Empowerment. Abstract: This community service activity aims to increase the capacity of the Sehase 1 Farmer Group in terms of marketing agricultural products through the use of social media. In today's digital era, social media is an effective and efficient means to promote products widely without geographical limitations. The methods used in this activity include training, mentoring, and evaluation of the use of social media platforms such as Instagram. Facebook, and Tiktok. The indicator of the success of the assistance activity for processing chilies into chili powder is by measuring before . re-tes. and after . ost-tes. the extension with the level of knowledge and skills of participants in terms of making and benefits of chili powder and the quality of chilies in the long term. The results obtained were a high increase in farmer knowledge and skills with a percentage level of 83% in the high category. The results of the activity showed an increase in the knowledge and skills of farmer group members in creating digital content and managing social media accounts professionally. Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Kelompok Tani Sehase 1 dalam hal pemasaran produk pertanian melalui pemanfaatan media sosial. Di era digital saat ini, media sosial menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mempromosikan produk secara luas tanpa batasan geografis. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pelatihan, pendampingan, dan evaluasi terhadap pemanfaatan platform media sosial seperti Instagram. Facebook, dan Tiktok. Indikator keberhasilan kegiatan pendampingan pengolahan cabai menjadi cabai bubuk yaitu dengan mengukur sebelum . re-tes. dan sesudah . ost-tes. penyuluhan dengan Tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta dari segi pembuatan dan manfaat cabai bubuk dan mutu cabai dalam jangka Panjang. Hasil yang diperoleh yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani yang tinggi dengan Tingkat prensentase 98,83% masuk pada kategori tinggi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam membuat konten digital dan mengelola akun media sosial secara profesional Puspita, dkk. Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis Media Sosial Untuk Penguatan Kapasitas Kelompok Tani Sehase I. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Fordicate This is an open-access article under the CC-BY-CA license Universitas Multi Data Palembang | 75 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia, namun permasalahan pemasaran hasil pertanian masih menjadi kendala utama yang dihadapi oleh petani di berbagai wilayah. Tantangan pemasaran produk pertanian semakin kompleks dengan adanya rantai distribusi yang panjang, keterbatasan akses pasar, dan minimnya informasi harga yang transparan. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan petani yang cenderung rendah dan tidak stabil. Dalam konteks pertanian modern, digitalisasi pemasaran menjadi solusi strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Era digital telah mengubah paradigma pemasaran secara fundamental, termasuk dalam sektor pertanian. Pemasaran digital, khususnya melalui media sosial, menawarkan peluang bagi petani untuk memperluas jangkauan pasar tanpa batasan geografis, meningkatkan visibilitas produk, dan membangun hubungan langsung dengan konsumen. Melalui platform media sosial seperti Instagram. Facebook, dan TikTok, petani dapat mempromosikan produk pertanian mereka secara lebih efektif dan efisien, serta memperoleh umpan balik langsung dari konsumen untuk pengembangan produk. Meskipun potensi pemasaran digital sangat besar, masih banyak kelompok tani yang belum memanfaatkannya secara optimal karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas Kelompok Tani Sehase 1 di desa Tebat Lereh Kota Pagar Alam dalam memasarkan produk pertanian melalui pemanfaatan media Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis penggunaan media sosial, tetapi juga pada strategi pembuatan konten yang menarik dan pengelolaan akun media sosial secara profesional. Digitalisasi pemasaran produk pertanian memiliki berbagai manfaat, di antaranya memperluas jangkauan pasar, meningkatkan transparansi harga, mengurangi rantai distribusi, dan meningkatkan efisiensi pemasaran. Selain itu, digitalisasi juga membuka peluang bagi petani untuk membangun branding produk dan melakukan diferensiasi produk untuk meningkatkan nilai tambah . Dengan memanfaatkan teknologi digital, petani dapat mengakses pasar yang lebih luas dan mendapatkan harga yang lebih baik untuk produk mereka . Media sosial telah menjadi salah satu platform digital yang paling efektif untuk pemasaran produk pertanian. Berbagai platform media sosial seperti Facebook. Instagram. YouTube, dan TikTok menawarkan fitur-fitur yang memudahkan petani untuk mempromosikan produk mereka secara visual dan Melalui media sosial, petani dapat membagikan informasi tentang produk, proses produksi, dan keunggulan produk mereka secara lebih menarik dan personal . Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, di mana anggota kelompok tani dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Metode yang digunakan meliputi pelatihan, pendampingan, dan evaluasi melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta IDENTIFIKASI MASALAH Sektor pertanian, meskipun menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia, masih menghadapi berbagai permasalahan serius, khususnya dalam aspek pemasaran hasil pertanian. Permasalahan yang faktual dan aktual di lapangan, terutama pada Kelompok Tani Sehase 1 di Desa Tebat Lereh. Kota Pagar Alam. Keterbatasan Akses Pasar. Petani mengalami kesulitan dalam menjual hasil pertanian mereka ke pasar yang lebih luas. Produk pertanian sering hanya beredar di pasar lokal dengan harga yang kurang menguntungkan. Distribusi Panjang dan Harga Tidak Transparan. Panjangnya rantai distribusi mengakibatkan harga jual produk pertanian menjadi rendah di tingkat petani, sedangkan harga di tingkat konsumen tetap tinggi. Selain itu, kurangnya informasi harga yang transparan membuat petani tidak memiliki kekuatan tawar. Minimnya Pemanfaatan Teknologi Digital. Meskipun era digital menawarkan peluang besar melalui media sosial, banyak petani belum memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan platform tersebut secara optimal. 76 | Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis Media Sosial A JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 Kurangnya Strategi Pemasaran dan Branding Produk. Petani belum memahami pentingnya membangun merek produk pertanian mereka dan menggunakan konten kreatif untuk menarik konsumen melalui media Kebutuhan Peningkatan Kapasitas dalam Pemasaran Digital. Terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani dalam hal penggunaan media sosial secara efektif, mulai dari teknis penggunaan hingga strategi konten dan manajemen akun. Target kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan Kelompok Tani Sehase 1 dalam memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produk secara efektif, sehingga mereka dapat memperluas pasar, meningkatkan nilai jual produk, dan meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan. METODELOGI PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini terdiri atas Tahap Perencanaan. Tahap Pelaksanaan dan Tahap Monitoring dan Evaluasi seperti gambar 1. Gambar 1. Metode Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Adapun tahapan dalapam metode pelaksanaan sebagai berikut : Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan yang dilakukan sebagai berikut: Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Tahap ini melakukan obersevasi dan identifikasi kebutuhan kelompok tani terkait pemasaran produk pertanian, khususnya cabai bubuk, serta tantangan yang dihadapi dalam pemasaran konvensional dan Perancangan Program dan Materi Menyusun materi pelatihan yang mencakup pengenalan pemasaran digital, penggunaan media sosial, teknik pembuatan konten dan pengelolaan akun bisnis. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut: Sosialisasi dan Penyuluhan Mengawalu kegiatan dengan sosialisaso pentingnya pemsaran digital dan pengenalan manfaat media sosial untuk memperluas jangkauan pasar produk pertanian. Penyampaian Materi dan Praktik Praktek pembuatan konten di fokuskan pada teknik fotografi produk, pengeditan gambar, pembuatan singkat untuk promosi di instagram. Facebook dan Tiktok . Pendampingan Intensif Peserta didampingi secara langsung dalam mengaplikasikan materi pelatigan, baik dalam pembuatan konten maupun pengelolaan akun media sosial dan marketplace. Tahap Monitoring dan Evaluasi Tahap monitoring dan evaluasi yang dilakukan sebagai berikut : Monitoring Proses Pelatihan Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis Media Sosial A | 77 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 Selama pelatihan berlangsung, dilakukan observasi langsung untyk memantau keaktifan, pemahaman dan partisipasi dalam setiap sesi. Dan Dokumentasi kegiatan dilakukan sebagai bahan evaluasi dan Evaluasi Hasil Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur penigkatan pengetahuan dan keterampilan perserta dalam pemasaran digital. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diadakan bertempat digudang kelompok Tani Sehase 1 Desa Tebat Lereh Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagr Alam. Sebanyak 15 anggota kelompok tani yang aktif dan terlibat dalam menghadiri pelatihan. Kegiatan pelatihan mencakup pembukaan materi, pengenalan platform digital, praktek pembuatan konten digital, dan pengelolaan akun di marketplace. Selain itu sesi tanya diskusi dan tanya jawab. Kegiatan Pra-Pelaksanaan Bebarapa tahapan yang dilakukan pada pra-pelaksanaan antara lain : Persiapan tempat dan fasilitas pelatihan. Penyusunan materi dan alat evaluasi materi pelatihan yang disusun mencakup pengenalan pemasaran digital melalui platform media sosial, serta teknik dasar dalam pembuatan konten digital. Alat evaluasi berupa kuesioner disiapkan untuk mengukur pemahanan dan keterampilan peserta setelah pelatihan. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Digital Marketing Berikut adalah tahapan pelatihan yang dilakukan: Pemaparan Materi Digital Marketing Pada tahap ini, peserta diberikan materi mengenai dasar-dasar pemasaran digital. Materi ini meliputi penjelasan tentang pentingnya digital marketing dalam memperluas jangkauan pasar, serta pengenalan berbagai platform yang relevan untuk pemasaran produk pertanian, khususnya cabai bubuk. Platform yang dibahas meliputi media sosial seperti Facebook. TikTok dan Instagram. Materi yang disampaikan . Perbedaan pemasaran konvensional dan digital . Keunggulan media sosial untuk promosi produk . Cara membangun brand awareness melalui konten digital . Strategi memilih platform yang sesuai dengan target pasar Praktik Pembuatan Konten Digital Setelah mendapatkan materi, peserta langsung diarahkan untuk praktik membuat konten promosi produk cabai. Peserta diajarkan teknik dasar pengambilan gambar produk menggunakan smartphone agar hasil foto tampak menarik dan profesional. Selain itu, peserta juga mempraktikkan pengeditan gambar sederhana menggunakan aplikasi gratis di ponsel, seperti menambah teks, filter, dan logo kelompok tani. Langkah-langkah praktik: Menata produk cabai dengan pencahayaan yang baik . Mengambil beberapa foto dari berbagai sudut menggunakan smartphone . Mengedit foto dengan aplikasi untuk menambahkan elemen promosi . Membuat caption yang menarik dan informatif Pendampingan Praktik Setelah peserta mengikuti sesi teori mengenai pemasaran digital, mereka diberikan kesempatan untuk melakukan praktik secara lebih mendalam dengan pendampingan langsung dari tim pengabdi. Pendampingan ini dilakukan dalam dua bentuk, yaitu pendampingan individu dan praktik lapangan 78 | Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis Media Sosial A JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 berkelompok, dengan tujuan utama memastikan setiap peserta mampu mengaplikasikan materi pelatihan secara tepat dan efektif. Pendampingan Individu Pada tahap ini, tim pengabdi memberikan perhatian khusus kepada peserta yang mengalami kesulitan teknis selama praktik. Beberapa kendala yang paling umum ditemui adalah dalam pengelolaan akun media sosial seperti pembuatan profil toko, pengunggahan produk, serta pengeditan gambar untuk konten promosi agar tampak menarik. Pendampingan dilakukan secara personal untuk membantu peserta memahami langkah-langkah teknis yang belum dikuasai. Tim pengabdi memberikan bimbingan langsung, mulai dari cara menggunakan fitur pengeditan gambar di smartphone hingga cara mengatur detail produk di platform. Hasilnya, sebagian besar peserta yang mendapatkan pendampingan individu ini berhasil menyelesaikan tugas praktik dengan baik dan mampu mengelola akun serta konten promosi secara mandiri. Praktik Lapangan Setelah mendapatkan panduan dan bimbingan lebih lanjut, peserta kemudian diminta untuk langsung mengaplikasikan pengetahuan mereka dengan mengunggah produk cabai ke akun media sosial yang telah mereka buat sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan secara langsung di lokasi pelatihan dengan pendampingan dari tim pengabdi. Sebagian besar peserta berhasil mengunggah produk mereka dengan benar, termasuk memasukkan foto produk, menulis deskripsi, dan menentukan harga jual. Meskipun demikian, beberapa peserta masih menghadapi kendala teknis, terutama dalam pengaturan harga produk yang sesuai dengan pasar dan pengeditan deskripsi produk agar lebih menarik dan informatif bagi calon pembeli. Tim pengabdi terus memberikan arahan dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut agar peserta dapat mengoptimalkan penggunaan medi sosial sebagai sarana pemasaran digital. Gambar 2. Pendampingan Pelatihan Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis Media Sosial A | 79 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 Gambar 3. Akun Media Sosial Evaluasi Setelah kegiatan pelatihan selesai, evaluasi dilakukan untuk mengukur efektivitas dan dampak dari kegiatan pelatihan yang telah diberikan kepada Kelompok Tani Sehase 1. Evaluasi Pre-Test dan Post-Test Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test . ebelum pelatiha. dan post-test . etelah pelatiha. untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam: Pemanfaatan media sosial (Instagram. Facebook. TikTo. sebagai media promosi . Pembuatan konten digital sederhana yang menarik dan informatif. Hasil evaluasi menunjukkan : Rerata skor pre-test peserta tergolong rendah, dengan nilai rat-rat pada kisaran 45%, yang mengindikasikan keterbatasab pemahaman awal peserta terkait pemasaran digital. Rerata skor post-test meningkat signifikan dengan rata-rata nilai tercapai mencapai 94,83 % yang menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan setelah mengikuti pelatihan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan Peserta mengalami peningkatan dalam beberapa aspek utama : Pengelolaan konten media sosial, peserta mampu membuat konten promosi seperti foto produk, video singkat dan deskripsi produk yang menarik. Pemanfaatan fitur medi sosial, peserta belajar menggunakan fitur seperti story, reels, hasteg dan insight untuk meningkatkan jangkauan pemasaran. SIMPULAN Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Tani Sehase 1 secara signifikan, khususnya dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran digital. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan skor hingga 94,83%, yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Pelatihan juga berhasil membentuk pola pikir kewirausahaan digital di kalangan petani, ditandai dengan kemampuan mereka dalam membuat konten promosi, mengelola akun media sosial secara profesional, dan memahami pentingnya branding produk lokal. Selain itu, keterlibatan aktif peserta selama kegiatan menunjukkan antusiasme dan kesiapan mereka dalam mengadopsi strategi pemasaran modern demi meningkatkan daya saing produk pertanian di era digital. 80 | Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis Media Sosial A JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FORDICATE (INFORMATICS ENGINEERING DEDICATION) E-ISSN: 2809 Ae 2546 DOI:10. 35957/FORDICATE. V4I2. VOL 4. NO. 2 TAHUN 2025 PP. 75- 81 UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim pengabdi dan P3M Institut Teknologi Pagar Alam yang telah memberi dukungan moril dan materil terhadap kegiatan pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA