Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan Keikutsertaan Tenaga Kesehatan dan Masyarakat Umum di Rumah Sakit Immanuel Bandung terhadap Vaksin Covid-19 Comparison Between Knowledge. Attitude and Participation of Health Care Workers and Civilians at Immanuel Hospital Bandung towards COVID-19 Vaccine Jahja T Widjaja1. Evelyn Nathania2* 1Department of Pulmonology and Respiratory Medicine. Maranatha Christian University. Immanuel Hospital. Bandung-Indonesia 161 Raya Kopo St. Bandung. West Java 2Maranatha Christian University. Immanuel Hospital. Bandung-Indonesia 161 Raya Kopo St. Bandung. West Java *Penulis korespondensi Email korespondensi: evelynlogamarta@gmail. Received: July 12, 2021 Accepted: December 19, 2021 Abstrak Vaksin COVID-19 diadakan dengan harapan menjadi solusi untuk pandemi ini dan tentu saja menuai berbagai macam respons dari berbagai kalangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan, sikap, dan keikutsertaan pada tenaga kesehatan dan masyarakat umum terhadap vaksin COVID-19. Rancangan penelitian menggunakan potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 101 responden dari tenaga kesehatan menggunakan simple random sampling dan masyarakat umum menggunakan incidental sampling by time. Data diambil pada bulan Maret-April 2021 menggunakan instrumen kuesioner di RS Immanuel Bandung. Analisis data menggunakan analisis univariat dan multivariat yaitu chisquare. Hasil penelitian didapatkan 84% tenaga kesehatan dan 83,1% masyakarakat umum memiliki pengetahuan baik. 99% tenaga kesehatan dan 93% masyarakat umum berikap mendukung. tenaga kesehatan dan 78,2% masyarakat umum turut ikut serta dalam vaksin COVID-19. Hubungan antara pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan yang erat . <0,. , begitu pula dengan pengetahuan dan keikutsertaan . <0,. serta sikap dan keikutsertaan . <0,. baik pada masyarakat umum maupun tenaga kesehatan. Simpulan penelitian ini, tenaga kesehatan dan masyarakat umum sebagian besar berpengetahuan baik, sikap mendukung dan keikutsertaan yang baik terhadap vaksin COVID-19. Semakin baik pengetahuan terhadap vaksin COVID-19, akan bersikap mendukung dan keikusertaan baik. Begitu pula semakin baik sikap responden, maka keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 juga baik. Kata kunci: vaksin. Abstract Vaccine for COVID-19 is held with the hope of being the pandemic solution but it also gets various responses from various groups, so researchers want to compare the knowledge, attitudes, and participation of health workers and civilians towards the COVID-19 vaccine. The research design used a cross-sectional study with a total sample of 101 respondents from health workers using simple random sampling and civilians using incidental sampling by time. The data were taken in March-April 2021 using a questionnaire at Immanuel Hospital Bandung. Data J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article analysis used univariate and multivariate analysis. The results showed that 84% of health workers 1% of civilians had good knowledge. 99% of health workers and 93% of civilians are 89% of health workers and 78. 2% of civilians participate in the COVID-19 vaccine. The relationship between knowledge and attitudes has a close relationship . <0. , as well as knowledge and participation . <0. and attitudes towards participation . <0. in both civilians and health workers. Both groups have good knowledge, supportive attitude and are willing to participate in the COVID-19 vaccineAithe better the knowledge, the better the attitudes and participation. Likewise, the better the attitudes, the more willing they are to participate in the COVID-19 vaccine. Keywords: vaccine. COVID-19. Pendahuluan Pada akhir tahun 2019, terjadi suatu pandemi yang dikenal sebagai COVID-19. COVID19 disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-. yang dapat menyebabkan berbagai macam gejala mulai dari asimptomatik hingga yang paling berat seperti gagal nafas dan kematian. Hingga saat ini angka kematian dan positivity rate terus meningkat dan penyebaran pandemi ini sangatlah cepat. Seperti pada negara lain. COVID-19 di Indonesia juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan, tidak hanya pada sektor kesehatan, sektor ekonomi dan sektor pariwisata juga Indonesia telah berupaya secara maksimal mengatasi tantangan-tantangan yang ada. namun angka positivity rate terus meningkat di berbagai daerah. 2 Sampai penelitian ini dilakukan. Jawa Barat pun pernah mencatat kasus tertinggi harian sebanyak 3. 095 kasus dan tetap menyumbang sebagai salah satu provinsi dengan kasus harian yang terhitung banyak. Angka lonjakan di Bandung meningkat tajam hingga 113% dengan peningkatan kasus aktif mencapai 556 kasus. Para peneliti terus berupaya mencari berbagai cara untuk menanggulangi pandemi ini dan salah satu cara yang ditemukan adalah dengan vaksin. Berbagai macam jenis vaksin sudah diproduksi dan mulai disebarkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Bulan Januari 2021, sudah mulai dilakukan vaksinasi di Indonesia. Vaksin COVID-19 ini terus menuai berbagai macam pendapat dari berbagai macam kalangan. Peneliti pun terus mengembangkan dan membarui data mengenai efikasi, efek samping, cara kerja dan keamanannya. Hal ini pun menuai berbagai macam respons. Penerimaan vaksin bergantung pada kepercayaan dan kepercayaan publik terhadap keamanan dan kemanjuran vaksin dan imunisasi, sistem kesehatan, tenaga medis dan komunitas serta penelitian vaksin yang lebih luas. 2 Pemahaman yang lebih baik mengenai SARS-CoV-2 sangatlah penting untuk mengeksplorasi penemuan vaksin yang efektif. Berbagai J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article program terkait vaksin COVID-19 masih dalam tahap pengembangan, sehingga nantinya ini akan berkaitan dengan sikap dan respons masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai pengetahuan, sikap dan keikutsertaan dari tenaga kesehatan dan masyarakat umum mengenai vaksinasi COVID-19 khususnya di Rumah Sakit Immanuel Bandung. serta mengetahui pengaruh satu sama lain antara sikap, pengetahuan dan keikutsertaan pada individu tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai vaksin pada masyarakat serta mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk ikut serta dalam program vaksinasi COVID-19. Metode Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Immanuel Bandung dan telah mendapatkan persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan nomor No. 08/A01/EC/i/2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional . etode potong lintan. untuk mengetahui gambaran dan perbandingan pengetahuan, sikap, dan keikutsertaan tenaga kesehatan dan masyarakat umum di RS Immanuel Bandung terhadap vaksin COVID-19. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup dan jenis data yang digunakan adalah data primer yang mengambil data langsung dari sumbernya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data pengetahuan, sikap, dan keikutsertaan mengenai vaksin COVID-19. Sampel pada penelitian ini adalah tenaga kesehatan di RS Immanuel Bandung sebanyak 101 responden dan masyarakat umum yaitu pasien/keluarga pasien di poliklinik paru dan penyakit dalam sebanyak 101 responden dengan rentang waktu dari bulan Maret hingga bulan April 2021. Sampel dihitung menggunakan rumus slovin. Hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap terhadap vaksin COVID-19, adanya hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 dan adanya hubungan antara sikap dengan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 pada tenaga kesehatan dan masyarakat umum di RS Immanuel Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik simple random sampling untuk tenaga kesehatan yaitu pengambilan sampel secara acak dan Teknik pengambilan sampel untuk masyarakat umum menggunakan incidental sampling by time yaitu responden yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan dengan sumber data serta diambil dari waktu yang ditentukan oleh peneliti sebelumnya. Instrumen pada penelitian J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article ini adalah lembar kuesioner tertutup berskala Guttman10 untuk pengetahuan dan keikutsertaan yang diambil berdasarkan survei KEMENKES dan skala Likert10 untuk sikap berdasarkan survei KEMENKES yang telah dimodifikasi dan dilakukan uji validitas. Kriteria inklusi adalah pasien atau keluarga pasien dalam periode Maret hingga April 2021 dan bersedia mengisi kuosioner dan tenaga kesehatan yang bekerja di RS Immanuel Bandung serta bersedia untuk mengisi kuesioner. Bagi responden yang memenuhi kriteria inklusi akan diberikan penjelasan dan dilakukan informed consent dan diminta menandatangani lembar informed consent. Setelah itu, responden kan mengisi kuesioner yang telah disediakan. Setelah kuesioner diisi diperiksa kembali seluruh kelengkapan jawaban. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat untuk melihat karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan keikutsertaan dan analisa bivariat menggunakan uji Chi-squre untuk melihat adanya hubungan 2 variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. Persentase pada tingkat pengetahuan digolongkan menjadi tiga kategori yaitu pengetahuan baik . ilai >75%), pengetahuan cukup . ilai 60%-75%), dan pengetahuan kurang . ilai <60%). Untuk sikap akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu mendukung bila didapatkan skor responden di atas rata-rata dan tidak mendukung bila skor responden di bawah rata-rata. Untuk keikutsertaan dibagi menjadi dua kategori, yaitu ikut serta dan tidak ikut serta, di dalam penelitian juga ditampilkan alasan mengapa responden memilih ikut serta dan tidak ikut serta dalam vaksin COVID-19. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2021 di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Indonesia. Jumlah responden yang didapat adalah 101 responden dari tenaga kesehatan dan 101 responden dari masyarakat umum. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden terlampir pada Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia pada tenaga kesehatan terbanyak adalah pada rentang usia 31-40 tahun . ,6%) lalu 18-30 tahun . ,8%), 41-50 tahun . ,8%) dan 51-59 tahun . ,8%) dan pada masyarakat umum terbanyak adalah pada rentang usia 31-40 tahun . ,6%), lalu usia 41-50 tahun . ,8%), 18-30 tahun . ,9%), 51-59 tahun . ,9%) dan >59 tahun . ,9%). Berdasarkan riwayat apakah responden pernah menjadi penyintas COVID-19 atau tidak, dari tenaga kesehatan sebanyak 70% responden tidak pernah terkena COVID-19 dan 30% pernah terkena COVID-19. sedangkan pada masyarakat umum sebanyak 90,1% tidak pernah terkena COVID-19 dan sebanyak 9,9% pernah terkena COVID-19. J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article Tabel 1 Karakteristik Responden Karakteristik Usia 18-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-59 tahun >59 tahun Penyintas COVID Tidak Tenaga Kesehatan Masyarakat Umum 25 . ,8%) 45 . ,6%) 18 . ,8%) 13 . ,8%) 17 . ,9%) 43 . ,6%) 23 . ,8%) 14 . ,9%) 4 . ,9%) 30 . ,9%) ,1%) Pada penelitian ini didapatkan data mengenai sumber informasi responden mengenai vaksin COVID-19 dan responden diperbolehkan menjawab lebih dari 1 pilihan (Tabel . Tabel 2 Sumber Informasi Pasien untuk Pengetahuan Mengenai Vaksin COVID-19 Sumber Informasi Media Sosial (Whatsapp. Instagram. Facebook. Twitter, ds. Media Cetak dan Elektronik (Surat Kabar. TV) Informasi dari Tenaga Kesehatan Informasi dari Pemerintah dan Tokoh Masyarakat Lainnya Dari Tempat Kerja Webinar Tenaga Kesehatan (Jumlah (%)) 38 . ,5%) Masyarakat Umum (Jumlah (%)) 45 . ,8%) 48 . %) 42 . ,1%) 21 . ,5%) 6 . ,9%) 5 . ,3%) 1 . ,8%) ,4%) ,4%) Dari jumlah jawaban yang diterima oleh tim peneliti, pada responden yang berasal dari tenaga medis, didapatkan bahwa jawaban terbanyak yaitu sejumlah 31% dari jawaban adalah sumber informasi yang berasal dari media cetak dan elektronik, lalu 27,1% dari tenaga kesehatan, 24,5% dari media sosial, 13,5% dari pemerintah dan tokoh masyarakat dan 3,9% dari lainnya seperti webinar dan dari tempat kerja. Pada masyarakat umum didapatkan jawaban terbanyak berasal dari media sosial . ,8%), media cetak . %), informasi dari pemerintah dan tokoh masyarakat . ,8%), dan lainnya seperti tempat kerja . ,4%). Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan hasil dari penelitian, diperoleh tingkat pengetahuan responden mengenai vaksin COVID-19 disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pengetahuan kedua responden terbanyak adalah berpengetahuan baik terhadap vaksin COVID-19. Tingkat pengetahuan masyarakat umum berpengetahuan baik lebih sedikit dibandingkan tenaga kesehatan. J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article Tabel 3 Tingkat Pengetahuan Responden Pengetahuan Baik Cukup Kurang Tenaga Kesehatan 85 . %) 15 . %) 1 . %) Masyarakat Umum 84 . ,1%) 13 . ,9%) 4 . %) Sikap Responden Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil mengenai sikap responden terhadap vaksin COVID-19 seperti terlampir pada Tabel 4. Tabel 4 Sikap Responden Sikap Mendukung Tidak Mendukung Tenaga Kesehatan 100 . %) 1 . %) Masyarakat Umum 94 . %) 7 . %) Dari Tabel 4, didapatkan sikap mendukung dari masyarakat umum lebih sedikit dibandingkan tenaga kesehatan, namun jawaban terbanyak dari kedua kelompok adalah bersikap mendukung terhadap vaksin COVID-19. Keikutsertaan Responden Pada Tabel 5 disajikan data mengenai keikutsertaan tenaga kesehatan dan masyarakat umum terhadap vaksin COVID-19. Tabel 5 Keikutsertaan Responden Keikutsertaan Tidak Tenaga Kesehatan 90 . %) 11 . %) Masyarakat Umum 79 . ,2%) 22 . ,8%) Dari data didapatkan bahwa keikutsertaan dari tenaga kesehatan terhadap vaksin COVID19 sedikit lebih baik daripada masyarakat umum. Didapatkan tingkat keikutsertaan yang baik dari kedua responden. Alasan keikutsertaan dalam vaksin COVID-19 pun bervariasi, dari penelitian ini didapatkan data bahwa alasan keikutsertaan terbanyak adalah kerelaan pada keduanya . % pada tenaga kesehatan dan 96,2% pada masyarakat umu. Alasan kedua terbanyak pada tenaga kesehatan adalah keterpaksaan . ,5%) sisanya yaitu alasan lain . ,55%) seperti untuk kebutuhan dan mencapai Herd Immunity. Pada masyarakat umum, alasan kedua terbanyak adalah keterpaksaan sebanyak 3,8% dari total jawaban yang menjawab ikut serta. Alasan ketidakikutsertaan pada kedua kategori respondenpun beragam. Pada tenaga kesehatan 45% responden yang menjawab tidak ikut serta pada vaksin COVID-19 karena sudah menjadi penyitas J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article COVID-19 dan alasan lain terbanyak adalah tidak yakin keamanannya sebanyak 28%, disusul karena tidak yakin keefektivitasannya sebanyak 1%. Pada masyarakat umum, alasan terbanyak responden tidak ikut serta dalam vaksin COVID-19 adalah takut efek samping seperti demam, nyeri, dll sebanyak 31,8%, disusul oleh tidak yakin keamanannya, tidak yakin efektifitasnya dan alasan lainnya seperti sudah menjadi penyitas COVID-19 dan ada penyakit bawaan sebanyak masing-masing 18,2%, adapun jawaban lain yaitu sebanyak 9% responden menjawab tidak percaya vaksin dan 4,6% terkait kepercayaan agama. Analisis Bivariat Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Vaksin COVID-19 Pada Tabel 6 disajikan data mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap vaksin COVID-19 pada kedua kelompok responden. Tabel 6 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Responden Sikap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan Pengetahuan Baik Pengetahuan Cukup Pengetahuan Kurang Jumlah Masyarakat Umum Pengetahuan Baik Pengetahuan Cukup Pengetahuan Kurang Jumlah Sikap Mendukung Sikap Tidak Mendukung Total p Value 0,000 0,000 Dari data didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap vaksin COVID-19 baik pada tenaga kesehatan di RS Immanuel Bandung . <0,. maupun masyarakat umum . <0,. Dapat dilihat bahwa yang memiliki pengetahuan yang baik lebih banyak memiliki sikap yang mendukung terhadap vaksin COVID-19. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Keikutsertaan terhadap Vaksin COVID-19 Pada Tabel 7 disajikan data mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 pada kedua kelompok responden J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article Tabel 7 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Keikutsertaan Responden Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan Pengetahuan Baik Pengetahuan Cukup Pengetahuan Kurang Jumlah Masyarakat Umum Pengetahuan Baik Pengetahuan Cukup Pengetahuan Kurang Jumlah Keikutsertaan Ikut Serta Tidak Ikut Serta Total p Value 0,000 0,000 Dari penelitian yang didapat, terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 baik pada tenaga kesehatan . <0,. maupun masyarakat umum . <0,. di RS Immanuel Bandung. Dari data dapat dilihat bahwa semakin baik tingkat pengetahuan, semakin banyak responden ikut serta dalam vaksin COVID-19. Hubungan Sikap dan Keikutsertaan terhadap Vaksin COVID-19 Pada Tabel 8 disajikan data mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 pada kedua responden Berdasarkan data yang didapat, terdapat hubungan bermakna antara sikap dan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 baik pada tenaga kesehatan (P<0,. dan masyarakat umum (P<0,. di RS Immanuel Bandung. Dari data, dapat dilihat bahwa pada responden yang memiliki sikap yang mendukung lebih banyak ikut serta dalam vaksin COVID-19. Tabel 8 Hubungan antara Sikap dan Keikutsertaan Responden Sikap Keikutsertaan Ikut Serta Tidak Ikut Serta Total p Value Tenaga Kesehatan Sikap Mendukung Sikap Tidak Mendukung Jumlah 0,000 Masyarakat Umum Sikap Mendukung Sikap Tidak Mendukung Jumlah 0,000 J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article Diskusi Corona Virus Disease 2019 (COVID-. dideklarasikan WHO sebagai pandemi dan angka pasien yang terinfeksi terus meningkat dari berbagai penjuru dunia. 5 Hal ini terus memengaruhi banyak aspek kehidupan dan berbagai cara ditempuh negara-negara di dunia termasuk Indonesia untuk menganggulangi wabah ini, salah satunya dengan vaksin. Dimulai pada tanggal 6 Oktober 2020, program vaksinasi dimulai untuk menanggulangi pandemi COVID-19. Hal ini untuk mencapai apa yang disebut Herd Immunity dan menjadi harapan sebagai solusi pandemi saat ini. 6 Hal ini menunjukkan bahwa imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan merata sangatlah penting. Terlepas itu, vaksin banyak menuai berbagai macam pendapat termasuk dari tenaga kesehatan itu sendiri maupun masyarakat umum. Tenaga kesehatan dituntut untuk mampu mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar mengenai vaksin COVID-19. Ada beberapa kandidat kuat vaksin yang masuk di Indonesia dengan berbagai macam tipe cara kerja, salah satunya adalah tipe inactivated atau virus yang dimatikan yang memiliki efektivitas sebesar 65,3%. 2 Cara kerja vaksin tersebut adalah sel utuh yang dimatikan atau vaksin hidup yang dilemahkan menghadirkan beberapa komponen antigenik ke inang dan dengan demikian dapat berpotensi menyebabkan beragam efek imunologis terhadap pathogen dalam hal ini virus SARS-CoV 2. 7 Vaksin ini dipersiapkan dengan matang oleh berbagai pihak dengan bantuan pemerintah menjadi vaksin SARS-CoV-2 pertama yang dimasukkan ke dalam aplikasi klinis dan digunakan di Indonesia sebagai vaksin pertama terhadap virus COVID-19. 8 Pemerintah melakukan pengadaan vaksin dalam 4 tahapan dengan mempertimbangkan ketersediaan dan waktu kedatangan. Pemerintah pun menetapkan berbagai tahapan dalam pengadaan vaksin COVID-19 yang dimulai dari tenaga kesehatan di bulan Januari Hal ini sebagai pedoman pelaksanaan dan informasi yang dapat diberikan kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam program vaksinasi ini. Vaksin COVID-19 menuai berbagai macam respons. Ada yang setuju dan mendukung, ada pula yang tidak setuju dan menolak untuk ikut serta dalam vaksin COVID-19. Penelitian ini dilakukan saat vaksinasi sudah berlangsung beberapa bulan sehingga pandangan masyarakat umum maupun tenaga kesehatan sudah lebih bisa menerima vaksinasi ini. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diadakan oleh pemerintah melalui survei yang dilakukan oleh KEMENKES, dimana penelitian tersebut dilakukan sejak tanggal 19 sampai 30 September 2020. Lebih dari 115. 000 responden yang berasal dari 34 provinsi mengikuti survei ini. Responden terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Barat . ,8%) sehingga karakteristik penelitian tersebut sesuai dengan penelitian ini. 2 Pada penelitian yang diadakan oleh pemerintah tersebut dikatakan J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article bahwa pengetahuan mengenai vaksin COVID-19 ini tidak merata antar pulau dan daerah sekitar 74% dan pada penelitian ini didapatkan pengetahuan dari responden tenaga kesehatan sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 84%, berpengetahuan cukup 15% dan berpengetahuan kurang sebanyak 1% yang artinya pengetahuan tenaga medis terbanyak adalah berpengetahuan baik sedangkan pada masyarakat umum didapatkan yang berpengetahuan baik sebanyak 83,1% berpengetahuan cukup sebanyak 12% dan berpengetahuan kurang sebanyak 4% yang artinya pengetahuan masyarakat umum terbanyak adalah berpengetahuan baik. Pengetahuan responden pada penelitian ini lebih tinggi daripada rata-rata pengetahuan dari responden nasional dari survei diadakan oleh pemerintah. Tentu saja hal ini berkaitan dengan beredarnya informasi mengenai vaksin COVID-19 yang mudah diakses seperti di media sosial dan media cetak seperti tercantum dalam hasil pada karakteristik responden dimana pada tenaga kesehatan informasi terbanyak didapatkan melalui media cetak . ,8%) dan pada masyarakat umum melalui media sosial . ,8%). Informasi yang didapat akan memberikan pengetahuan bagi seseorang, sehingga akan dalam kaitannya dengan yang didapat. 9 Media sosial merupakan sumber informasi terbanyak pada masyarakat umum dan nomor 3 terbanyak pada tenaga kesehatan, sehingga hal ini penting untuk dievaluasi dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi akurat di media sosial. Pada survei yang diadakan KEMENKES pun disebutkan 54% responden memilih media sosial sebagai sumber informasi mengenai vaksin COVID-19 disusul oleh media cetak dan media massa. Sikap yang ditunjukkan oleh responden baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat umum mayoritas mendukung vaksinasi COVID-19. Pada tenaga kesehatan didapatkan 99% mendukung dan 1% tidak mendukung, sedangkan pada masyarakat umum didapatkan 93% mendukung dan 7% tidak mendukung. Ditunjang dengan pengetahuan yang baik maka terciptalah sikap yang baik. Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian hubungan antara pengetahuan dan sikap dimana didapatkan hubungan erat baik pada tenaga kesehatan . <0,. dan masyarakat umum . <0,. Sesuai teori dari Notoadmodjo, pengetahuan yang diperoleh subjek selanjutnya akan menimbulkan respons batin dalam bentuk sikap10 sehingga sebagian besar responden baik dari tenaga kesehatan maupun masyarakat umum dalam penelitian ini berpengetahuan baik dan berikap mendukung terhadap vaksinasi COVID-19. Hal ini didukung oleh penelitian dari Noer Febriyanti et al. mengenai mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan kesediaan vaksinasi COVID-19 dimana pengetahuan warga Dukuh Menanggal pada pelaksanaan program vaksin tergolong baik . -100%). 11 Sementara hasil dari penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Wahyuni Arumsari et al. mengenai gambaran vaksin COVID-19 di kota Semarang dimana dalam penelitian ini separuh dari respondennya . ,4%) J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article menyatakan bahwa COVID-19 merupakan berita hoaks yang bertujuan untuk propaganda maupun konsprirasi dari golongan orang tertentu dan alasan penolakan masyarakat terhadap vaksin adalah mereka tidak menganggap vaksin COVID-19 adalah hal yang penting sehingga peneliti merekomendasikan untuk terus meningkatkan edukasi mengenai vaksin COVID-19. Dari kedua responden didapatkan tingkat keikutsertaan yang baik terhadap vaksin COVID-19 yaitu 89% tenaga kesehatan dan 78,2% masyarakat umum. Alasan ikutsertaan dalam vaksin pun sebagian besar adalah kerelaan, baik pada tenaga kesehatan . %) maupun masyarakat umum . ,2%). Sedangkan 11% responden tenaga kesehatan dan 21,8% masyarakat umum mengatakan tidak ikut serta dan menolak ikut dalam vaksiansi COVID-19. Adapun alasan yang dikemukakan bermacam-macam, pada tenaga kesehatan alasan terbesar adalah alasan lain yang tidak tercantum dalam kuosioner yaitu sudah menjadi penyitas COVID-19 . %), alasan kedua lain terbesar adalah tidak yakin keamanannya . %). Sementara pada masyarakat umum alasan terbesar adalah takut efek samping . ,8%) diikuti tidak yakin keamanannya, efektifitasnya dan alasan lain seperti memiliki penyakit bawaan lainnya masing-masing sebesar 18,2%. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian dari KEMENKES dimana dalam hal penerimaan, 65% responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19, sedangkan delapan persen di antaranya 27% sisanya menyatakan ragu dengan rencana Pemerintah untuk mendistribusikan vaksin COVID-19. Alasan menolak pada penelitian itu pun bervariasi, di antaranya yang paling banyak adalah tidak yakin keamanannya diikuti tidak yakin terhadap efektifitasnya2 dan ini mendukung data pada penelitian ini dimana baik tenaga kesehatan maupun masyarakat umum terbanyak kedua adalah takut akan keamanannya. Penelitian dari Noer Febriyanti et al. mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan kesediaan vaksinasi COVID-19 menunjukkan bahwa warga Dukuh Menanggal yang tidak setuju dengan vaksinasi mengemukakan alasan terbanyak adalah takut terhadap efek sampingnya 56,8%. 11 Tentu saja hal ini harus terus dikaji, sebagai tenaga kesehatan sendiri kita harus mendukung program vaksinasi COVID-19 dan terus mengedukasi masyarakat saat mengenai vaksin karena informasi dan regulasi mengenai vaksin COVID-19 terus berkembang. Penelitian lain yang diadakan di Kazahkstan oleh Issanov et al. dimana penliti menilai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap vaksin COVID-1913 dimana didapatkan hasil yang bertolak belakang dengan penelitian ini. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat masyarakat memiliki keraguan yang tinggi terhadap vaksin COVID-19 karena tidak percaya akan vaksin tersebut mampu menanggulangi COVID-19 sementara responden didalam penelitian ini memiliki pengetahuan, sikap dan keikutsertaan yang baik terhadap vaksin J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article COVID-19 walaupun sebagian kecil responden yang tingkat keikusertaannya rendah terhadap vaksin COVID-19 menyatakan karena takut terhadap efek sampingnya. Penelitian lain yang dilakukan di Malaysia oleh Mohamed et al. yang juga menilai mengenai pengetahuan, penerimaan dan persepsi terhadap vaksin COVID-19 yang menyimpulkan bahwa 62% responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai vaksin COVID-19 namun 64,5% penerimaan responden terhadap vaksin COVID-19 baik. 14 Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan dari kedua responden yang didapatkan lebih tinggi dan sikap yang didapatkan pun mendukung terhadap vaksin COVID-19. Penelitian ini pun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Narsid et al. di Bangladesh mengenai persepsi, preventif, dan perilaku terhadap vaksin COVID19 pada tenaga kesehatan di Bangladesh dimana mayoritas tenaga kesehatan sebagai responden di penelitian tersebut memberikan persepsi dan sikap yang baik terhadap vaksin COVID-19 . ,99%). 15 Pada penelitian ini didapatkan tenaga kesehatan di RS Immanuel Bandung memiliki sikap da perilaku yang baik terhadap vaksin COVID-19. Tenaga kesehatan memainkan peran penting dalam motivasi dan penerimaan yang baik terhadap vaksin di antara populasi umum dan berkontribusi dalam perencanaan strategis yang komprehensif untuk melawan pandemi di negara dengan sumber daya terbatas. Pada penelitian ini didapatkan hubungan erat antara pengetahuan dan keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 baik pada tenaga kesehatan . <0,. dan masyarakat umum . <0,. Selain itu, terdapat juga hubungan erat antara sikap dan keikutsertaan terhadap vaksin COVID19, baik antara tenaga kesehatan . < 0,. dan masyarakat umum (P<0,. Semakin baik pengetahuan seseorang dan semakin baik sikapnya terhadap vaksin COVID-19, akan berdampak dengan penerimaan dan keikutsertaan dalam vaksin COVID-19. Hubungan antara pengetahuan dan sikap pada penelitian ini terhadap keikusertaan berdampak positif, semakin baik pengetahuan dan semakin mendukung sikap seseorang tersebut terhadap program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah, maka dia akan ikut serta dalam vaksin COVID-19. Penelitian ini sejalan dan didukung dengan penelitian dari Noer et al. dimana pada penelitian tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh pegetahuan terhadap kesediaan vaksinasi warga Dukuh Menanggal Kota Surabaya dengan hasil signifikansi sebesar 0,000 (< 0,. Semakin baik pengetahuan seseorang terhadap vaksin, maka semakin bersedia seseorang tersebut untuk di vaksin. Dalam penelitian tersebut juga menyatakan pengetahuan dan kesiapan warga Dukuh Menanggal tentang vaksin COVID-19 berada pada kategori baik, 81% setuju untuk divaksin. Vaksin COVID-19 diharapkan menjadi solusi pandemi saat ini dan diharapkan masyarakat Indonesia turut ikut serta dalam vaksinasi tersebut. Kita sebagai tenaga kesehatan juga J Med Health. :43-55 Journal of Medicine and Health Vol. 4 No. 1 February 2022 e-ISSN: 2442-5257 Perbandingan Pengetahuan. Sikap, dan. Research Article harus turut ikut serta mendukung program vaksinasi ini, dan terus mengedukasi masyarakat mengenai vaksin COVID-19 baik lewat media manapun seperti media sosial, media cetak maupun pemberian informasi secara langsung. Simpulan Simpulan penelitian ini, tenaga kesehatan dan masyarakat umum sebagian besar berpengetahuan baik, bersikap mendukung dan keikutsertaan yang baik terhadap vaksin COVID19. Semakin baik pengetahuan terhadap vaksin COVID-19, akan bersikap mendukung dan keikutsertaan baik. Begitu pula semakin baik sikap responden, maka keikutsertaan terhadap vaksin COVID-19 juga baik. Daftar Pustaka