Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 Pembuatan Video Edukasi Mengenai Cyberbullying pada SMK Negeri 1 Bojong F S Lie1, F L Wongan2, H T Portuna3, E Marsella4 1-4 Program Studi Sistem Informasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email:221712098@students.uajy.ac.id1,221712051@students.uajy.ac.id2 221712143@students.uajy.ac.id3, elisabeth.marsella@uajy.ac.id4 Abstrak. Cyberbullying telah menjadi masalah sosial yang semakin meningkat di era digital saat ini, termasuk di kalangan pelajar di SMK Negeri 1 Bojong. Tujuan dari proposal ini adalah untuk mengembangkan sebuah video edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa mengenai dampak negatif cyberbullying serta cara pencegahannya. Metodologi yang digunakan meliputi survei awal untuk menilai pengetahuan siswa, riset berdasarkan literatur, dan konsultasi dengan tenaga pendidik. Video ini akan dirancang dengan pendekatan menarik dan informatif sesuai dengan konteks siswa SMK. Diharapkan bahwa video edukasi ini akan memberikan informasi yang jelas dan strategi yang berguna dalam mengatasi cyberbullying, serta memotivasi siswa untuk bertindak lebih proaktif dalam mencegahnya di lingkungan sekolah dan masyarakat. Kata kunci: Cyberbullying, Video pembelajaran; SMK. Abstract. Cyberbullying has become a social problem that is increasing in the current digital era, including among students at SMK Negeri 1 Bojong. The aim of this proposal is to develop an educational video aimed at increasing students' awareness and knowledge about the negative impacts of cyberbullying and how to prevent it. The methodology used includes an initial survey to assess student knowledge, research based on literature, and consultation with teaching staff. This video will be designed with an interesting and informative approach according to the context of vocational school students. It is hoped that this educational video will provide clear information and useful strategies in dealing with cyberbullying, as well as motivate students to act more proactively in preventing it in the school and community environment. Keywords: Cyberbullying, learning videos; vocational school. 128 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 1. Pendahuluan SMKN 1 Bojong Purwakarta merupakan sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang terletak di Bojong, Purwakarta. Dengan melihat dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap kesejahteraan psikologis dan prestasi akademik siswa, sekolah ini mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui video edukasi, SMK Negeri 1 Bojong bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya cyberbullying, mengajak siswa dan para guru untuk memahami dampaknya, serta memberikan strategi untuk mencegah dan mengatasi tindakan cyberbullying. Cyberbullying (perundungan dunia maya) menurut UNICEF ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital [1]. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Menurut Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif yang dilakukan melalui media elektronik, dengan perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Dampak dari cyberbullying menurut HelloSehat antara lain, berkurangnya rasa percaya diri, hilangnya kepercayaan pada orang lain, kewaspadaan dan rasa curiga yang berlebihan, gangguan kecemasan, hilangnya motivasi untuk beraktivitas, kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan, peningkatan risiko gangguan mental, seperti depresi [2]. Teknologi yang canggih melalui internet memudahkan masyarakat dalam berinteraksi tanpa perlu bertatap muka di mana tidak ada batasan. Media sosial memberikan berbagai dampak dan bahkan bisa menggeser media konvensional lainnya. Di era digital yang semakin berkembang pesat seperti saat ini. Berbagai platform media sosial dan interaksi yang memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi, namun juga memberikan dampak seperti cyberbullying atau penindasan daring di platform media sosial [3]. Berdasarkan artikel pada Tribun News pada tahun 2023 jumlah remaja yang terkena cyberbullying memiliki jumlah 1895 siswa di Indonesia. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian Center for Digital Society (CfDS) per Agustus 2021 bertajuk Teenager-Related Cyberbullying Case in Indonesia yang dilakukan pada 3.077 siswa SMP dan SMA usia 13-18 di 34 provinsi di Indonesia. Hasil tersebut menyebutkan bahwa 1.895 siswa (45,35%) mengaku pernah menjadi korban, sementara 1.182 siswa (38,41%) lainnya menjadi pelaku. Platform yang sering digunakan untuk kasus cyberbullying antara lain WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Berdasarkan data tersebut bisa dilihat bahwa cyberbullying di Indonesia belum teredukasi dengan baik[4]. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran maksimal, dalam kegiatan pembelajaran diperlukan pendukung untuk memaksimalkan peranan guru di sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah [5]. Melalui video edukasi ini, diharapkan SMKN 1 Bojong Purwakarta dapat menjadi pionir dalam upaya pencegahan dan penanggulangan cyberbullying di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman tentang bahaya serta strategi untuk mengatasi cyberbullying, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, inklusif, dan mendukung bagi semua individu dalam memanfaatkan teknologi digital dengan bijaksana. 2. Analisis Situasi SMKN 1 Bojong Purwakarta, Sukamanah, Kec. Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. SMKN 1 Bojong Purwakarta memiliki 46 ruang kelas yang diisi sesuai tingkatan siswa yang bersekolah. SMKN 1 Bojong Purwakarta pun sudah menggunakan SMK 2013 REV. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pada SMK 2013 REV. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, tenaga pendidik lebih ditekankan kepada sikap, keterampilan, dan pengetahuan sehingga perlu kreativitas yang tinggi dalam membuat materi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah SMK Negeri 1 Bojong Purwakarta, yaitu Bapak Irfan Jaya Nugraha menyatakan bahwa adanya kekurangan media pembelajaran berupa video yang menunjang belajar mengajar. Pembelajaran yang dilakukan masih secara manual yang merupakan media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menciptakanpembelajaran yang interaktif dan 129 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 meningkatkan efektivitas pembelajaran[6]. Dikarenakan kurangnya penggunaan video dalam menunjang pembelajaran menyebabkan kesulitan bagi siswa untuk memahami pembelajaran yang masih menggunakan teori, tim mengusulkan untuk membuat video edukasi tentang maraknya kasus cyberbullying pada generasi sekarang. Tim mengusulkan untuk membuat dan mengelaborasi video edukasi tentang cyberbullying untuk SMKN 1 Bojong Purwakarta. Pembuatan Video edukasi tentang cyberbullying untuk membantu pemahaman siswa kelas 11 mengenai topik pembelajaran tentang cyberbullying. Kemudian ditindaklanjuti dengan dilakukannya diskusi bersama wali kelas 11 yang mengampu kelas tersebut. Sebelumnya, proses pembelajaran siswa kelas 11 di SMKN 1 Bojong Purwakarta mengenai topik pembelajaran “cyberbullying” belum pernah diajarkan. Hal ini menyebabkan masalah baru untuk guru menjelaskan kepada siswa mengenai cyberbullying. Dengan pembuatan video edukasi tentang cyberbullying, meringankan kerja para guru untuk menjelaskan materi mengenai cyberbullying. Selain itu, video edukasi tentang cyberbullying memiliki beberapa dampak positif bagi para siswa. Interaktif dan fleksibel menjadi keuntungan yang dimiliki video edukasi cyberbullying. Penonton dalam hal ini siswa dan siswi SMKN 1 Bojong Purwakarta, bisa mendapatkan edukasi dalam waktu yang sangat singkat melalui video edukasi. Video edukasi ini juga fleksibel dan dapat diakses melalui HP, komputer, gawai lainnya, serta dapat ditonton kapan dan di mana saja. Materi pelajaran yang dibuat merupakan materi Bimbingan konseling mengenai “Kasus cyberbullying yang sedang marak terjadi”. Dipilihnya materi ini karena maraknya kasus cyberbullying di Indonesia. Dengan adanya video edukasi ini, diharapkan dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menanggulangi dampak dari kasus cyberbullying materi untuk siswa kelas 11, SMKN 1 Bojong Purwakarta serta menjadi referensi media pembelajaran untuk guru. 3. Metode Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah SD Kanisius Condongcatur. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan dari persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Berikut adalah rincian kegiatan dan luaran yang dapat dilihat pada Tabel 1. No. 1. 2. 3. 4. 7. 8. Tabel 1. Tahapan dan Luaran Kegiatan Solusi Luaran Tahap Persiapan Wawancara Mewawancarai pihak sekolah, yaitu guru mata pelajaran produktif jurusan agribisnis Perikanan air tawar. Mempersiapkan materi pembelajaran Konsep video edukasi tentang cyberbullying Tahap Pelaksanaan Melakukan pembuatan video pendek Membuat 3 video interaktif tentang cyberbullying Melakukan proses mengedit video dan Konten video pembelajaran Youtube pengunggahan video pembelajaran pada Youtube Tahap Pelaporan Mempresentasikan peraga video pembelajaran kepada kepala sekolah dan Melakukan penyerahan video guru wali kelas SMKN 1 Bojong pembuatankepada mitra Penyusunan dan pengumpulan laporan Laporan PPM akhir akhir 130 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 No. 9. Solusi Publikasi Luaran Melakukan publikasi ke GIAT Langkah awal dalam pelaksanaan pengabdian ini di lakukan dengan metode wawancara kepada pihak guru dari SMK Negeri 1 Bojong. Metode ini dilakukan secara daring menggunakan platform Zoom untuk menganalisis kebutuhan yang dibutuhkan untuk menjadi topik pengabdian. Langkah selanjutnya mempersiapkan materi tentang apa saja yang terkait dalam video. Kemudian tim menganalisis apa saja yang perlu di tampilkan ke dalam video melalui konsultasi langsung terhadap guru SMK Negeri 1 Bojong. Dalam proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bisa dibangun dengan menghadirkan media pembelajaran dalam bentuk video (audio visual). Belajar melalui video akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, juga memudahkan siswa memahami konteks pembelajaran secara meyenangkan [7][8]. Kemudian tim melakukan pembuatan video edukasi sekaligus termasuk ke dalam tahap mengedit tentang cyberbullying dengan menyesuaikan kebutuhan dari sekolah dan yang mungkin menyoroti contoh study kasus cyberbullying yang mungkin di alami oleh siswa. Video yang telah dibuat kemudian diunggah ke Youtube agar lebih mudah diakses dan dapat ditampilkan di depan kelas[9]. Video yang dibuat kemudian dipresentasikan kepada siswa SMK Negeri 1 Bojong dalam acara khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang dampak cyberbullying. Selama sesi presentasi, tim juga melakukan dokumentasi berupa foto untuk merekam reaksi dan partisipasi siswa, serta untuk mendokumentasikan kesuksesan kegiatan pengabdian ini. Tabel 2. Jadwal Kegiatan Tahapan April Maret 1 2 3 4 Tahapan Persiapan Wawancara kebutuhan Penyerahan surat permohonan pengabdian Mendapat Persetujuan kegiatan Wawancara teknis kegaiatan Perencanaan Membuat video tentang Cyberbullying Proses mengedit video Pengajuan video kepada pihak sekolah Persetujuan video Pelaksanaan Mempersentasikan hasil video Cyberbulying Membuat Laporan Publikasi 131 1 2 3 Mei 4 1 2 3 4 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan luaran dari tahapan proses yang dilakukan, pada hasil diskusi dan wawancara, pihak sekolah menyampaikan permasalahan yang terjadi mengenai kekurangan sarana pembelajaran yang disebabkan oleh maraknya kasus cyberbullying pada kalangan remaja. Kemudian ditemukan solusi, saran, dan tercapai kesepakatan mengenai ide pembuatan video pembelajaran tentang edukasi cyberbullying kepada siswa SMKN 1 Bojong. Video pendek dalam konteks edukasi dapat meningkatkan interaktifitas, fleksibilitas, dan kegembiraan dalam proses pembelajaran untuk siswa SMK. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang mendukung pembelajaran yang berbasis video dengan durasi singkat, yang memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam materi pelajaran. Dalam Gambar 1 sampai dengan Gambar 3, pada Youtube berisi video pendek cyberbullying. Adapun materi yang ada dalam video, yaitu tips berkomentar di media sosial dan tips cara mengatasi cyberbullying. • Link video pembelajaran: https://www.youtube.com/@TIUM11 Gambar 1. Tampilan Video Pembelajaran Video pendek cyberbullying Gambar 1 sebuah video pendek tentang cyberbullying menampilkan seorang remaja yang menerima komentar negatif yang menyebabkan overthinking dan insecure. Video ini menggambarkan konsep cyberbullying beserta beberapa kasus yang telah terjadi di Indonesia. Selain itu, video juga memberikan solusi terhadap cyberbullying, termasuk langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini jika seseorang mengalaminya [10] [11]. 132 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 Gambar 2. Tampilan Video Pembelajaran Video tips berkomentar di media sosial Gambar 2 sebuah video pendek tips berkomentar di media sosial menampilkan beberapa tips yang dapat dilakukan dalam berkomentar di media sosial[12][13]. Gambar 3. Tampilan Video Pembelajaran 3 tips mengatasi cyberbullying Gambar 3 sebuah video pendek 3 tips mengatasi cyberbullying menampilkan beberapa tips yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi cyberbullying [14]. Dengan demikian, pengabdian masyarakat pembuatan video pembelajaran berhasil dilaksanakan dan mendapatkan tanggapan yang baik dari pihak mitra, yaitu SMKN 1 Bojong. 133 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 Permasalahan yang dihadapi pun dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat dibantu dengan peran aktif pihak mitra. Sebagai tanda berakhirnya kegiatan pengabdian masyarakat melakukan dokumentasi bersama dengan siswa, diwakilkan dengan bapak guru Irvan Jaya Nugraha. Gambar 4 merupakan hasil dokumentasi penampilan video. Gambar 4. Penampilan video edukasi pada siswa kelas 11 SMKN 1 Bojong Purwakarta. Gambar 5. Wawancara mengenai respons para siswa dan guru terkait video edukasi cyberbullying. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah SD Kanisius Condongcatur, SMKN 1 Bojong Purwakarta adanyapermasalahan yaitu kurangnya media bantu pembelajaran seperti video edukasi untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar siswa dapat mudah memahami seluruh materi pembelajaran dengan menggunakan alat bantu proyektor yang telah di sediakan sekolah. Pada tahap persiapan terdapat wawancara kepada pihak sekolah dan mempersiapkan materi untuk cyberbullying. Dalam tahap pelaksanaan berisi proses pembuatan video edukasi tentang cyberbullying. Kemudian tahapan terakhir, yaitu tahap pelaporan, tim mempresentasikan dan menyerahkan video edukasi, dan menyusun laporan akhir. 134 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 Berdasarkan hasil umpan balik dari para siswa, guru menyebutkan bahwa video edukasi ini dapat meningkatkan minat belajar siswa secara efektif dan membantu meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran, serta mudah untuk diterapkan oleh siswa[15]. Dengan demikian pengabdian ini menghasilkan produk yang dapat digunakan oleh mitra sebagai media pembelajaran interaktif sehingga siswa dapat mudah memahami video edukasi yang diajarkan dan meningkatkan inovasi para pengajar mengenai pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi, serta dapat menjadi solusi alternatif yang berpotensi untuk meningkatkan pembelajaran di tingkat SMK melalui pemanfaatan teknologi video edukasi, sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 6. Ucapan Terima Kasih Terima kasih atas kerja sama dan dukungan dari seluruh anggota tim yang ikut serta dalam pembuatan jurnal dan melakukan pengabdian ini. Terima kasih pula untuk dosen pengampu mata kuliah Teknologi Informasi untuk Masyarakat, Ibu Elisabeth Marsela, S.S., M.Li., dan pihak mitra SMKN 1 Bojong Purwakarta kepada Bapak Irfan Jaya Nugraha selaku guru sekolah. 7. Referensi [1] Unicef, “Cyberbullying: Apa itu dan bagaimana menghentikannya,” Unicef, 2020. https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbullying (accessed Jun. 08, 2024). [2] B.G. Permana, "Cyberbullying dan Dampaknya yang Mesti Diwaspadai", Hellosehat, 2023. https://hellosehat.com/mental/bahaya-cyber-bullying/ (accessed Jun. 08, 2024). [3] E. Chris Natalia, “Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying,” J. Ilm. Komun., vol. 5, 2016. [4] F. Fahlevi, "Remaja Alami Perundungan Secara Siber", Tribunnews, 2023. https://www.tribunnews.com/nasional/2023/02/01/1895-remaja-alami-perundungan-secarasiber-pelakunya-1182-siswa [5] F. T. Yulieta, H. N. A. Syafira, M. H. Alkautsar, S. Maharani, and V. Audrey, “Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental,” Cive J. Penelit. Pendidik. Pancasila dan Kewarganegaraan, vol. 1, no. 8, pp. 257–263, 2021, doi: 10.56393/decive.v1i8.298. [6] T. Noboru et al., “School-based education to prevent bullying in high schools in Indonesia,” Pediatr. Int., vol. 63, no. 4, pp. 459–468, 2021, doi: 10.1111/ped.14475. [7] M. Kuswanti, “5 Tips Bijak Berkomentar, Gak Semua Isu Perlu Ditanggapi,” IDN TIMES, 2023. https://www.idntimes.com/life/inspiration/marliana-kuswanti/tips-bijak-berkomentarc1c2 (accessed Jun. 08, 2024). [8] KEMENDIKBUD, “Wujudkan Kelas yang Menyenangkan Melalui Video Pembelajaran,” KEMENDIKBUD, 2021. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/wujudkan-kelas-yangmenyenangkan-melalui-video-pembelajaran (accessed Jun. 08, 2024). [9] R. S. Ridwan, I. Al-Aqsha, and G. Rahmadini, “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Video dalam Penyampaian Konten Pembelajaran,” Inov. Kurikulum, vol. 18, no. 1, pp. 38– 53, 2020, doi: 10.17509/jik.v18i1.37653. [10] F. A. Imani, A. Kusmawati, and H. M. T. Amin, “Pencegahan Kasus Cyberbullying Bagi Remaja Pengguna Sosial Media,” Khidm. Sos. J. Soc. Work Soc. Serv., vol. 2, no. 1, pp. 74– 83, 2021, [Online]. Available: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/khidmatsosial/article/view/10433 [11] S. A. Azzahra, E. Soesanto, and Z. D. Febrianti, “Strategi pencegahan dan intervensi cyberbullying untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa,” J. Pendidik. dan Kegur., vol. 1, no. 10, pp. 928–933, 2023. 135 Prosiding KONSTELASI Vol. 1 No.1, Juni 2024 [12] [13] [14] [15] Eduard Peter, “Sering Dilupakan, Ini 5 Etika Berkomentar di Media Sosial,” IDN TIMES, 2021. https://www.idntimes.com/life/inspiration/peter-eduard/etika-berkomentar-di-mediasosial-c1c2 (accessed Jun. 08, 2024). S. D. Alika, A. P. Dewi, I. R. Anggara, R. H. Shabrany, and S. Y. Madhasatya, “Urgensi Penggunaan Tata Bahasa yang Baik dalam Berkomentar di Aplikasi Media Sosial Tiktok Terhadap Kesehatan Mental dan Pembentukan Karakter pada Siswa SMP dan SMA,” J. Paedagogy, vol. 9, no. 3, p. 400, 2022, doi: 10.33394/jp.v9i3.5312. C. Febryani, “5 Cara Mengatasi CyberBullying,” Industrycoid, 2021. https://www.industry.co.id/read/97494/5-cara-mengatasi-cyberbullying (accessed Jun. 08, 2024). A. F. Karimah, J. Julia, P. D. Iswara, A. Ismail, D. Gusrayani, and I. Isrokatun, “Penggunaan Video Animasi untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Siswa Sekolah Dasar Terhadap Perundungan,” Ideguru J. Karya Ilm. Guru, vol. 9, no. 1, pp. 416–424, 2024, doi: 10.51169/ideguru.v9i1.841. 136