SEMINAR NASIONAL Konservasi untuk Kesejahteraan Masyarakat II Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Kamis, 28 Oktober 2021 Kelompok Bidang: Keanekaragaman Hayati dan Bioprospeksi Populasi Burung Rangkong Badak (Buceros Rhinocero. di Kawasan Gunung Tilu Kuningan Fahrul Shobarudin Syahban1*). Yayan Hendrayana10 Program Studi Kehutanan. Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Jalan Tjut Nyak Dhien No36 A. Kuningan Jawa Barat *fahrulsyahban22@gmail. hendrayana@uniku. ABSTRAK Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan petak 74A Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan dengan luasan kawasan mencapai 611,14 ha Secara administratif berada di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Adanya aktivitas masyarakat di dalam kawasan seperti, berburu satwa liar , menebang pohon secara ilegal, mengambil madu dan lainnya, menyebabkan rusaknya habitat dan berkurangnya jumlah populasi burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survey eksploratif dengan beberapa titik yang berpotensi adanya burung rangkong badak (Buceros rhinocero. seperti jalur perlintasan, pohon persinggahan dan pohon pakan . Peroses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati langsung burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Berdasarkan hasil penelitian rangkong Burung Rangkong Badak (Buceros rhinocero. di kawasan hutan lindung Gunung Tilu Kuningan dapat disimpulkan, jumlah Burung rangkong badak (Buceros rhinocero. dikawasan hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan berjumlah 12 individu, dan kepadatan populasi rangkong badak (Buceros rhinocero. dikawasan hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan adalah 0,6 individu/kmA. Kata kunci : Gunung Tilu, rangkong badak, populasi ABSTRACT Protected forest in Gunung Tilu Kuningan 74A plot Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan has 611. ha wide areas, administratively located in Kuningan regency. West Java directly adjacent to Berebes Regency. Central Java. There is an activity such as illegal wildlife hunting, illegal logging, taking honey etc caused habitat destruction and decrease of Rhinoceros hornbill (Buceros rhinocero. Aos population. This research aimed to know the number of individual and population density of Rhinoceros hornbill (Buceros rhinocero. The research using an exploration method with several potential existence point of the Rhinoceros hornbill (Buceros rhinocero. such as crossing path point, food patch point and stopover tree point Data was collected by direct observation and Rhinoceros hornbill (Buceros rhinocero. in Mount Tilu Kuningan found 12 individuals and the population density is 0,6 individual/kmA. Keywords: Mount tilu. Rhinoceros hornbill, population SEMINAR NASIONAL Konservasi untuk Kesejahteraan Masyarakat II Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Kamis, 28 Oktober 2021 PENDAHULUAN Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan petak 74A Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan dengan luasan kawasan mencapai 611,14 ha Secara administratif berada di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan sebagian besar merupakan ekosistem hutan yang masih alami. Adapung jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di kawasan ini yaitu keluarga Ficus sp yang dimana tumbuhan ini merupakan sumber pakan bagi burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Adanya aktivitas masyarakat di dalam kawasan seperti, berburu satwa liar , menebang pohon secara ilegal, mengambil madu dan lainnya, menyebabkan perubahan fisik yang berdampak terhadap kelangsungan hidup tumbuhan dan satwa liar yang terdapat di Hutan Lindung Gunung Tilu. Anggraini, et al. , . menyatakan bahwa diseluruh dunia rangkong mempunyai sebaran mulai dari daerah sub-sahara Afrika. India. Asia Tenggara. New Guinea dan Kepulauan Solomon. Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis dan hanya beberapa jenis saja yang hidup di daerah kering seperti di Afrika. Di Indonesia terdapat 14 jenis burung rangkong yang tersebar di lima pulau besar, yaitu di Sumatera 10 jenis. Jawa 3 . Kalimantan 8 . Sulawesi 2 . jenis dan Irian Jaya 1. jenis (Holmes, 1. Dan menurut Rangkong Indonesia. Burung rangkong merupakan salah satu petani hutan yang tangguh karena kemampuanya menyebarkan biji tumbuhan. Biji-biji tersebut disebarkan melalui sisa lumatan yang dimuntahkan dan sisa kotoran berupa feces karena sistem pencernaan burung rangkong tidak merusak biji Dengan daya jelajah mencapai 100. 000 hektar, regenerasi hutan pun terbantu dengan adanya burung Dengan adanya burung rangkong di hutan menunjukan bahwa terdapat pepohonan besar yang masih ada karena burung rangkong butuh pohon besar yang berlubang untuk bersarang dan pohon pakannya dari jenis Ficus sp . Pentingnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui populasi dan kepadatan burung rangkong dikawasan hutan Gunung Tilu Kuningan yang dimana kawasan ini menjadi salah satu habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa liar terutama burung rangkong badak (Buceros rhinocero. METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2021 di hutan lindung Gunung Tilu Kuningan petak 74A wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan. Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibingbin. SEMINAR NASIONAL Konservasi untuk Kesejahteraan Masyarakat II Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Kamis, 28 Oktober 2021 Gambar 2. Titik lokasi pengamatan Alat dan bahan Penelitian Peralatan yang digunakan antara lain GPS, buku panduan lapangan identifikasi burung, buku catatan, komputer untuk pengolahan data, binoculer, dan kamera untuk dokumentasi. Metode Penelitian Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survey eksploratif dilakukan dengan cara menentukan titik hitung dan transect quadrat untuk mengamati dan mencatat jumlah individu burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Jumlah titik hitung yang ditetapkan sebanyak 8 titik yaitu 3 titik sebagai jalur perlintasan dan 2 titik pohon pakan dan 3 titik pohon persinggahan. Masing-masing titik memiliki radius jarak pandang yang sama dengan diameter 1000 meter. Setiap titik dilakukan pencatatan yaitu di jam aktivita pagi jam 06. 30 dan sore jam 13. Analisis data Analisis data dilakukan dengan menghitung kepadatan populasi dengan paduan metode titik hitung dan metode kuadrat sesuai dengan formula kepadatan populasi Eisenberg . , yaitu: D = ND/2W(L) Keterangan: D = Kepadatan populasi . ndividu/kmA) ND = Jumlah perjumpaan . L = Jumlah panjang jalur . SEMINAR NASIONAL Konservasi untuk Kesejahteraan Masyarakat II Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Kamis, 28 Oktober 2021 W = Lebar jalur yang ditelusuri . HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di kawasan hutan lindung gunung tilu kuningan didapati 12 individu burung rangkong badak (Buceros rhinocero. dengan kerapatan populasi mencapai 0,6 individu/kmA Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa jumblah individu rangkong badak (Buceros rhinocero. Tabel 1. Jumlah individu dan kepadatan populasi B. rhinoceros di gunung tilu kunngan Lokasi Titik 1 Blok banyuhurip Titik 2 Blok citambelang Titik 4 Blok mungkal bangkong Titik 5 Blok pasir soka Jumlah Jumlah individu Kepadatan populasi . ndividu/Km2 ) paling banyank terdapat pada titik 4 Blok mungkal bangkong, dengan jumlah individu mencapai 6 individu dan kepadatan populasi mencapai 0,3 individu/kmA. Jumlah individu dan kepadatan populasi terrendah terdapat pada 4 titik yaitu blok puncak citambelang, blok majangkar, blok genteng manggu, dan blok bakukung dengan jumlah individu dan kepadatan populasi 0. Pada titkik 4 blok mungkal bangkong yang dimana dijumpai 6 individu Burung Rangkong Badak (Buceros rhinocero. memiliki vegetasi yang di dominasi oloh marga ficus dan jarangnya aktivitas masyarakat pada blok ini menjadikan habitat yang ideal bagi burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Pada titik 2, titik 1 , titik 5 merupakan jalur perlintasan yang dimana masing masing titik ditemui 2 individu dengan kepadatan vegetasi yang tidak terlalu rapat dan berada ditepi punggungan menjadikan lokasi ini sebagai jalur perlintasan burung rangkung badak (Buceros rhinocero. , dan titik 3, titik 6, titik 7, titik 8 merupakan pohon persinggahan yang dimana masing masing tidak yang dimana pada loksi ini pada saat pengambilan data dijupai berbagai aktivitas masyarakat yang sedang memanen kopi, mencari madu hutan, dan mencari jamur hutan . Vegetasi yang terdapat pada hutan gunung tilu kuningan sebagian besar masih alami dan didominasi oleh pohon-pohon besar terutama marga ficus yang dimana tumubuan jenis ini merupakan salah satu sumber pakan bagi satwa liar terutama burung rangkong badak (Buceros rhinocero. Menurut MacKinnon. Phillipps, dan van Balen . menyatakan bahwa hutan merupakan habitat vital yang menyediakan makanan berlimpah, air, dan tempat penampungan burung untuk menopang kehidupan mereka. Ketiadaan hutan bisa menyebabkan kepunahan burung dan spesies lainnya, apalagi tingkat distribusi burung merupakan indikator penting untuk menilai keanekaragaman hayati daerah tertentu. Berdasarkan hasil penelitian Kamal S. Agustina E dan Azhari . Tahura Pocut Meurah Intan memiliki luas 6. 220 Ha didapati didapatkan 14 individu burung rangkong badak (Buceros rhinocero. , dengan kepadatan populasi adalah 1,4 individu/KmA. dibandingkan dengan hutan gunung tilu kuningan yang hanya memiliki luas kawasan 116,14 ha didapati 12 individu dan kepadatan populasi 0,6 individu/km. Menurut SEMINAR NASIONAL Konservasi untuk Kesejahteraan Masyarakat II Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Kamis, 28 Oktober 2021 penelitian yang dilakukan Hendrayana et al, . pada kawasan Gunung Tilu terdapat 145 jenis tumbuhan kategori pohon, 159 jenis karegori tiang, 140 jenis kategori pancang dan 141 jenis kategori semai. Jenis-jenis tersebut termasuk dalam 42 Famili. Euphorbiaceae dan moraceae merupakan famili yang memiliki jumlah jenis tumbuhan terbanyak yaitu sebanyak 13 dan 12 jenis. Khusus famili moraceae yang terdapat di gunung Tilu sebagian besar termasuk pada marga Ficus (Hendrayana et al, 2. menurut Alikodra . bahwa kehadiran tanaman buah-buahan di suatu habitat dapat meransang burung pemakan buah dan berbagai jenis burung lainnya untuk membuat sarangnya pada tanaman tersebut. dengan kelimpahan pohon dari marga ficus dan adanya perputaran masa berbuah ficus yang menjadi sumber pakan bagi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinocero. menjadikan kawasan ini sangat ideal baig keberlangsungan habitat burung Rangkong Badak (Buceros rhinocero. Spesies burung rangkong badak (Buceros rhinocero. dapat dilihat pada Gambar 3 dan pohon pakan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 3. Burung Rangkong Badak (Buceros rhinocero. SEMINAR NASIONAL Konservasi untuk Kesejahteraan Masyarakat II Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan Kamis, 28 Oktober 2021 Gambar 4. Pohon ara/kiara pakan rangkong badak KESIMPULAN Populasi Rangkong Badak (Buceros rhinocero. di kawasan hutan Gunung Tilu Kuningan dapat . jumlah Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros yang terdapat di kawasan gunung tilu kuningan berjumlah 12 individu. kepadatan populasi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinocer. s di kawasan hutan lindung gunung tilu kuningan adalah 0,6 individu/kmA REFERENSI