JURKAMI: Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE DEWAN REDAKSI Munawar Thoharudin. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia (Editor in Chie. Aniek Hindrayani, . Universitas Sebelas Maret. Indonesia Anna Marganingsih. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Dessy Triana Relita. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Emilia Dewiwati Pelipa. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Fitria Fitria. Universitas Bina Insan Lubuklinggau. Indonesia Husni Syahrudin. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Indonesia Maria Ulfah. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Indonesia Nuraini Asriati. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Indonesia Suwinto Johan. President University. Indonesia Yulia Suriyanti. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Indonesia Tim Reviewer : Abdul Mujib. Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung. Indonesia Abdul Samad. Universitas Fajar. Indonesia Abdul Wahab. Universitas Muslim Indonesia. Indonesia Bambang Ismanto. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Indonesia Dewi Kusuma Wardani. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Indonesia Dicki Hartanto. UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Indonesia Febrianty Febrianty. Politeknik PalComTech. Indonesia Rudi Irwansyah. Universitas Pendidikan Ganesha. Indonesia Muh. Fahrurrozi. Universitas Hamzanwadi. Indonesia Muhammad Hasan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Makassar. Indonesia Muhammad Ihsan Said Ahmad. Universitas Negeri Makassar. Indonesia Muhammad Rahmattullah. FKIP. Universitas Lambung Mangkurat. Indonesia Rhini Fatmasari. Universitas Terbuka. Indonesia Sugiharsono . Universitas Negeri Yogyakarta. Indonesia Suratno. Universitas Jambi. Indonesia Tutut Suryaningsih. Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung. Indonesia JURKAMI : Jurnal Pendidikan Ekonomi telah terindek : Alamat Redaksi: Jln. Pertamina Sengkuang Km. Kotak Pos 126. Kecamatan Sintang. Kabupaten Sintang. Kalimantan Barat. Indonesia Email: jurnaljurkami@gmail. Penerbit: LPPM STKIP Persada Khatulistiwa Sintang This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4. 0 International License Copyright A2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 ANALISIS STRATEGI GURU IPS DALAM MENGELOLA KELAS UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA Mohammad FitriA. Aprilia Imelda2. Taufik Arifin3 Program StudiPendidikanEkonomiIKIP Muhammadiyah Maumere. Indonesia123 Corresponding Author Email:zimbonokelagi@gmail. Author Email : mimeng079@gmail. com2, taufikarifin167@gmail. Article History : Received: February 2022 Revised: March 2022 Published: April 2022 Keywords: Social Science. Teacher Strategy. Manage Class. Student Learning. Motivation Sejarah Artikel Diterima: Februari 2022 Direvisi: Maret 2022 Diterbitkan: April 2022 Kata kunci: Ilmu Sosial. Strategi Guru. Mengelola Kelas. Motivasi Belajar Abstract: This study aims to describe the social studies teacher's strategy in managing the classroom to motivate student learning. This research was conducted in junior high school. The research method used is a qualitative method. Data was collected by means of documentation, interviews, and observation techniques. Data analysis was carried out in several stages, namely, collecting data, reducing data, presenting data, and concluding. The results of the study are: first, the teacher's strategy in managing the classroom is related to the preparation of learning tools, the preparation of the classroom, and the psychological preparation of students. Second, there are factors that hinder classroom management, namely the lack of handbooks and teaching aids, as well as the decreased level of student learning motivation caused by facilities and rooms that do not support the learning process. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru IPS dalam mengelola kelas untuk memotivasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yakni, mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan. Hasil penelitian yakni: pertama, strategi guru dalam mengelola kelas berkaitan dengan persiapan perangkat pembelajaran, persiapan ruangan kelas dan persiapan psikologis peserta didik. Kedua, ada faktor-faktor yang menghambat dalam mengelola kelas yakni kurangnya buku pegangan dan alat peraga, serta menurunnya tingkat motivasi belajar siswa yang disebabkan oleh fasilitas dan ruangan yang tidak mendukung proses belajar. How to Cite: Fitri. Imelda. Arifin. ,2022. Analisis Strategi Guru IPS dalam Mengelola Kelas untuk Memotivasi Belajar Siswa. JURKAMI: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 7 . DOI : 10. 31932/jpe. PENDAHULUAN Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri (Sohian, 2. Oleh sebab itu, guru This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License CopyrightA2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 36 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai ilmu sebagai kompetensi yang dimilikinya. Dalam membenahi sistem pendidikan di sekolah, proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru merupakan hal yang paling pokok (Darmadi, 2. Dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar adalah inti dari kegiatan yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu pendidikan (Nuniati dkk, 2. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa proses pendidikan yang berhasil adalah proses yang memperdulikan kualitas proses belajar mengajar sebagaimana seharusnya (Karso. Pada proses pembelajaran yang efektif, guru mempunyai strategi yang sangat penting saat proses belajar mengajar (Sholeh, 2. Guru merupakan komponen pembelajaran yang utama karena keberhasilan proses belajar mengajar di tentukan oleh guru (Dewi. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, kompetensi seorang mewujudkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik merasa nyaman menuntut ilmu bersama gurunya, mampu merencanakan dan kondusif, merancang dan melakukan evaluasi serta mengembangkan potensi mempunyai strategi yang sangat penting saat proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen pembelajaran yang utama karena keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh guru (Soifulloh & darwis, 2. JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 Strategi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan didalam kegiatan belajar mengajar dikelas (Fakhrurrazi, 2. Secara harfiah, kata strategi dapat di artikan sebagai seni . melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana, sedangkan menurut Reber (Rando, 2. , mendefinisikan strategi sebagai rencana tindakan yang terdiri atas rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah mencapai tujuan Pembahasan strategi guru pada penelitian ini lebih dititik beratkan pada strategi guru dalam mengelola kelas. Selanjutnya berusaha untuk memahami dan mendiagnosa situasi kelas dan kemampuan untuk bertindak selektif serta kreatif untuk memperbaiki kondisi, sehingga dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang baik (Rachman & Agustian, 2. Pengelolaan kelas adalah keterampilan bertindak seorang guru yang didasarkan kepaada pengertian tentang sifat-sifat kelas dan kekuatan yang mendorong mereka bertindak. Selanjutnya mendiagnosa situasi kelas dan kemampuan untuk bertindak selektif serta kreatif untuk memperbaiki kondisi, sehingga dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang baik (Madya, 2. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam mengelola kelas terdiri dari sifat-sifat kelas, kekuatan pendorong tindakan kelas, mendiagnosis situasi kelas, bertindak selektif, bertindak kreatif dan untuk memperbaiki kondisi kelas (Marbun & PdK, 2. Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan menembalikannya bila terjadi gangguan This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License Copyright A2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 37 | Mohammad Fitri. Aprilia Imelda. Taufik Arifin. Analisis Strategi Guru IPS dalam Mengelola Kelas untuk Memotivasi Belajar Siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar (Mahmudah, 2. Pengelolaan kelas menunjukan pengaturan orang . alam hal ini sisw. maupun fasilitas Fasilitas di sini mencakupi aspek yang luas meliputi dari ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan (Anggraini & Imaniyati, 2. Beberapa strategi dalam megelola kelas mencakup beberapa hal yaitu, yang pertama. Penataan Lingkungan Belajar. Lingkungan belajar di kelas sebagai situasi buatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau konteks terjadinya pengalaman belajar, dapat di klasifikasikan dalam lingkungan . fisik dan lingkungan sosial. Pengelolaan lingkungan fisik meliputi penataan ruang kelas, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya yang cukup menjamin sedemikian rupa sehingga barang-barang tersebut segera dapat digunakan (SaAdiyah. Kedua. Cara Pengajaran Guru (Pendidi. , dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif, maka guru harus mampu memilih cara Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan melibatkan peserta didik yangbervariasi, maka seorang pendidik harus mampu dan menguasai beragam strategi dan perspektif serta dapat mengaplikasikannya secara fleksibel. Dalam hal ini guru harus mampu menguasai materi pelajaran, strategi manajemen kelas, keahlian motivasional, keahlian komunikasi dan dapat bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang beragam. Ketiga. Administrasi Kelas (Rowikarim, 2. Pengelolaan administrasi kelas meliputi pengelolaan presensi yang dilakukan secara periodik, menyediakan ruangan khusus untuk keperluan bimbingan siswa yang dilakukan guru, wali kelas atau guru pembimbing sekolah, menyediakan tempat baca siswa, menyediakan tempat sampah, dan menyediakan catatan pribadi siswa sehingga guru akan mengenal siswa secara kehidupan siswa (Budiya, 2. Keempat. Pengaturan Perilaku Dan Pemberian Motivasi Kepada Siswa. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan lingkungan dimana siswa berinteraksi, diharapkan mampu membentuk sikap dan perilaku siswa yang baik. Dalam prosesnya, sering kali muncul perilaku siswa yangmenganggu kondisi kelas. Oleh karena itu, guru dapat menerapkan sistem reward dan punishment. Reward atau penghargaan diberikan kepada siswa yang berprestasi atau berperilaku baik, dan punishment atau sanksi . dikenakan terhadap siswa yang melanggar Reward dan punishment berfungsi untuk menumbuhkan motivasi siswa (Febrianti, 2. Untuk mewujudkan kelas yang ektif, diperlukan strategi agar tujuan dari pengelolaan kelas itu dapat tercapai. Strategi pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal agar peserta didik merasa nyaman, merasa betah belajar di dalam kelas, dan terciptanya kondisi tersebut diharapkan motivasi siswa untuk This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License CopyrightA2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 38 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE mengikut pelajaran meningkat sehingga akan berpengaruh juga terhadap prestasi siswa bisa meningkat dalam proses belajar mengajar (Fakhrurazi, 2. Dalam hal memotivasi belajar, strategi guru dalam mengelola kelas memegang peranan penting dalam (Mahmudah, 2. mengatakan bahwa suatu aktivitas belajar sangat lekat dengan Perubahan suatu motivasi akan mengubah pola wujud, dan hasil belajar. Ada tidaknya motivasi seorang individu untuk belajar sangat dipengaruhi dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Dari hal ini nampak bahwa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sangat tergantung dari proses aktivitas belajar itu sendiri yang dimana didalam aktivitas belajar itu terdapat peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar. Peran guru di sini salah satunya meliputi peran guru sebagai pengelola kelas. Jadi, peran guru sebagai pengelola kelas sangat penting perannya dalam meningkatkan motivasi siswa. Apabila guru baik dalam mengelola kelas sudah tentu siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran begitu pula sebaliknya (Jumrawarsi, & Suhaili, 2. Keharmonisan hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru menyenangkan agar siswa merasa Hubungan guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat, keterbukaan, guru dan siswa bersikap jujur dan membuka (Gainau. Tanggap, bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain. Saling ketergantungan, antara satu sama lain. JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 kepribadiannya, dan Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpenuhi. Apabila dilakukan, maka pengelolaan kelas akan efektif, sehingga hal tersebut diartikan sebagai tugas yang memiliki beban berat bagi guru adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang erkait dengan semua problem pengelolan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar prilaku dalam bekerja kelompok dan lain sebagainya. Motivasi menunjang proses belajar mengajar. satu faktor penentu keberhasilan belajar adalah motivasi belajar. (Nuniati dkk, 2. mengemukakan bahwa motivasi anak/peserta didik adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat Dalam penelitian ini yang ingin dilihat adalah bagaimana strategi pembelajaran terutama dalam mengelola kelas sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa untuk ikut dalam pelajaran agar nantinya tujuan dari proses pembelajaran dapat dicapai Motivasi dapat menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru pengalamanya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk meraih motivasi belajar yang tinggi siswa, harus diperhatikan faktor yang mempengaruhinya baik intrinsik maupun ekstrinsik. Siswa harus menyadari dengan sengaja This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License Copyright A2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 39 | Mohammad Fitri. Aprilia Imelda. Taufik Arifin. Analisis Strategi Guru IPS dalam Mengelola Kelas untuk Memotivasi Belajar Siswa untuk melakukan kegiatan dan kebutuhan belajar untuk meraih tujuan . ita-cita yang hendak dicapa. Faktor ekstrinsik harus disertai penghargaan . jika siswa berprestasi, diperlukan lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang Dalam hal ini peran orang tua diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan membantu anaknya dalam belajar (Hero,& Sni, 2. Terdapat mempengaruhi motivasi belajar, yaitu Sikap, sikap adalah kombinasi antara konsep, informasi, dan emosi yang menyebabkan kecenderungan individu untuk mereaksi senang atau tidak senang terhadap orang, kelompok, ide, kejadian atau objek-objek tertentu (Octavia, 2. Kebutuhan, kebutuhan adalah suatu kondisi kekurangan yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Rangsangan, rangsangan adalah segala perubahan dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang menyebabkan individu menjadi aktif. Emosi, hal ini mengacu pada pengalaman individu selama proses belajar. Kemampuan, mengacu kepada kemampuan individu untuk merespon sebagai hasil Selanjutnya Penguatan, penguatan adalah segala kegiatan yang memelihara dan meningkatkan kemungkinan untuk merespon lebih lanjut. Belajar tentu saja dipengaruhi beberapa faktor, karena setiap individu yang belajar pasti terjadi karena adanya dorongan dari dalam dirinya sendiri, maupun dorongan dari luar dirinya. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu, faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis. Faktor lain adalah faktor Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar diri individu. Faktor eksternal yang berbengaruh dalam belajar meliputi faktor keluarga, sekolah, dan faktor masyarakat (Syafi'i dkk, 2. Indikator motivasi belajar antara lain Pertama. Adanya Hasrat Dan Keinginan Berhasil. Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari AudalamAy diri manusia yang Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi. Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua. Dari AAkeberhasilanAA anak didik tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari luar dirinya (Octavia, 2. Kedua. Adanya Harapan dan CitaCita Masa Depan. Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License CopyrightA2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 40 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan Ketiga, adanya penghargaan dalam Pernyataan penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik. Pernyataan seperti AAbagusAA. AAhebatAA dan lain-lain disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak (SyafiAi dkk, 2. Keempat. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar. Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, brainstorming, pengabdian masyarakat dan sebagainya, dan yang terakhir adalah adanya lingkungan belajar yang kondusif. Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan (Sarnoto & Romli, 2. Oleh karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar. Permasalahan berdasarkan wawancara dengan guru IPS di SMPN 2 Bola adalah kebiasaan siswa yang melakukan keributan, berbicara antara satu sama lain ketika pelajaran sedang berlangsung, selain itu ketika pelajaran sedang berlangsung siswa tidak memperhatikan guru bahkan ada yang Permasalahan yang yang di hadapi guru adalah urangnya perhatian pembelajaran, saat proses belajar siswa ada yang berbicara atau ribut dengan teman-temannya memberikan materi didepan kelas, kurangnya kemauan untuk belajar di tandai dengan siswa sering mengantuk pada saat jam pelajaran, kurang serius dalam belajar, serta mengerjakan pekerjaan sekolah dengan asal-asalan. Berdasarkan uraian tersebut maka mendeskripsikan strategi guru dalam mengelola kelas dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar, serta mengetahui faktorfaktor penghambat dalam meningkatkan motivasi belajar. Manfaat penelitian adalah sebagai bahan evaluasi terkait kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi tindakan peningkatan METODE PENELITIAN This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License Copyright A2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 41 | Mohammad Fitri. Aprilia Imelda. Taufik Arifin. Analisis Strategi Guru IPS dalam Mengelola Kelas untuk Memotivasi Belajar Siswa Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Bola Desa Wihawa. Adapun sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yangditerima langsung dari Kepala Sekolah, guru mata pelajaraan dan siswa. Sedangkan pada sumber data skunder di peroleh dari dokumen-dokumen, data-data, serta buku-buku referensi yang membahas permasalahan penelitian tersebut yang di peroleh dari tata usaha (TU). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi dengan cara mengamati semua objek agar dapat memperoleh data. Yang kedua adalah teknik wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan pada guru mata pelajaran, kepala sekolah serta siswa agar Teknik Dokumentasi adalah cara di mana mengumpulkan data dengan merekam menggunakan HP . dan type Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan cara analisis reduksi, merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Selanjutnya analisis display . enyajian dat. kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phiechard, pictogram Terkahir Conclusion atau penarikan kesimpulan. Pada tahap ini kesimpulan awal yang dikemukakan masih berifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dengan guru mata pelajaran IPS diperoleh informasi bahwa, dalam mengelola kelas serta meningkatkan motivasi belajar siswa, guru melakukan berbagai hapan persiapan Pelaksanaan yang dilakukan adalah untuk mempersiapkan ruang kelas tempat pembelajaraan, menyiapkan psikologis peserta didik untuk mengikuti mengikuti pembelajaraan seperti, berdoa, menyanyi, mengecek kehadiraan siswa, memberi penguataan dan arahan kepada siswa, membuat tagihan tugas atau pekerjaan rumah siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang telah di susun, selalu menggali pengalaman kontekstual siswa agar siswa lebih dekat dengan guru dan sebaliknya guru dapat lebih dekat dengan Hasil mengungkapkan bahwa strategi guru IPS meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan cara guru IPS menyiapkan perangkat perangkat pembelajaran antara lain RPP dan bahan ajar untuk kesiapan menyampaikan materi kepada siswa, metode pembelajaraan guru IPS pun bervariasi antara lain. metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode kerja kelompo. serta menarik sehingga dapat menggugah semangat belajar siswa, menyiapkan ruang kelas tempat pembelajaraan, menyiapkan psikologis peserta didik untuk mengikuti Adapun penjabaran dalam pembahasan ini yang berpedoman pada penyataan penelitian tentang: menyiapkan perangkat Berdasarkan hasil penelitian strategi guru dalam memotivasi belajar sisswa yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran antara lain: silabus. RPP. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License CopyrightA2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 42 | JURKAMI:Jurnal Pendidikan Ekonomi http://jurnal. id/jurnal/index. php/JPE bahan ajar serta mengusai materi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Budiya . Mahmudah . mengungkapkan bahwa strategi merupakan perencanaan, langkah dan rangkaian untuk mencapai suatu tujuan, maka dalam pembelajaran guru harus membuat suatu rencana, langkah-langkah dalam mencapai tujuan. Metode pembelajaran yang bervariasi Berdasarkan hasil penelitian strategi guru dalam mengelola kelas yaitu metode pembelajaran yang bervariasi antara lain : metode ceramah, metode demostrasi, metode tanya jawab, metode kerja Terdapat beberapa strategi dalam megelola kelas mencakup beberapa hal yaitu meliputi: cara pengajaran guru . Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif, maka guru harus mampu memilih cara Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi, maka seorang pendidik harus mampu dan menguasai beragam strategi dan perspektif serta dapat mengaplikasikannya secara fleksibel. Dalam hal ini guru harus mampu menguasai materi pelajaran, strategi manajemen kelas, keahlian motivasional, keahlian komunikasi dan dapat bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang beragam. Tahapan yang paling penting pada temuan dilapangan dalam melaksanakan strategi pengelolaan kelas adalah dengan menyiapkan ruang kelas. Pengelolaan kelas yang dilakukan dengan cara menyiapkan ruang kelas. Penyiapan ruang kelas antara lain, mengatur meja kursi. JURKAMI Volume 7. Nomor 1, 2022 membersihkan kelas. Strategi pengelolaan kelas untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang baik dapat dilakukan dengan cara, menata lingkungan belajar. Lingkungan belajar di kelas sebagai situasi buatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau konteks terjadinya pengalaman belajar, dapat diklasifikasikan dalam lingkungan . fisik dan lingkungan social (Rachman & Agustian, 2. Pengelolaan lingkungan fisik meliputi penataan ruang kelas, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya yang cukup menjamin kesehatan siswa dan pengaturan penyimpanan barang yang diatur sedemikian rupa sehingga barangbarang tersebut segera dapat digunakan (Jumrawarsi & Suhaili, 2. Teknik yang kedua adalah dengan menyiapkan psikologis siswa. Penyiapan psikologis siswa dapat dilakukan dengan melaksanakan doa sebelum dan setelah kehadiran siswa, memberi penguatan atau Menanyakan kembali tagihan tugas atau pekerjaan rumah, serta menggali apersepsi pada siswa (SaAdiyah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan kelas yang berkaitan dengan tata letak ruangan kelas, yang ditampilkan pada gambar 1. Penataan ini berfungsi sebagai bentuk pengamatan penuh pada peserta didik untuk memberikan motivasi dan meningkatakn perhatian peserta didik dalam keaktifan di dalam pembelajaran. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4. 0 International License Copyright A2022 STKIP Persada Khatulistiwa Sintang | e-ISSN 2541-0938 p-ISSN 2657-1528 43 | Mohammad Fitri. Aprilia Imelda. Taufik Arifin. Analisis Strategi Guru IPS dalam Mengelola Kelas untuk Memotivasi Belajar Siswa pingan penugasan didalam kelas, seperti yang ditampilkan pada gambar 2. Gambar 1 Pengelolaan kelas berdasarkan tata letak di dalam kelas Hasil wawancara dan observasi mengungkapkan bahwa strategi pengelolaan kelas yang baik akan mengakibatkan tujuan pembelajaran terpenuhi. Namun, hal ini tidak dapat tercapai disebabkan permasalahanpermasalahan yang menjadi penghambat dalam meningkatkan motivasi belajar Salah satu faktor penghambat adalah minimnya sumber belajar seperti buku pegangan guru, buku pegangan siswa, alat peraga, dan buku elektronik. Minimnya sumber belajar dapat menyebabkan sumber informasi yang terbatas, tidak menemukannya jawaban atas permasalahan tugas, sehingga menyebabkan tugas menjadi terbengkala dan motivasi menjadi Permasalahan lain yang timbul adalah tidak ada nya penghargaan atau reward terhadap peserta didik atas capaian kemampuan dalam pembelajaran, serta munculnya hukuman akibat permasalahan yang ditimbulkan oleh peserta didik, dimana hukuman yang ada tidak memberkan didikan yang seharusnya. Berdasarkan hal tersebut maka pendampingan secara objektif perlu diperhatikan (Dewi, 2. Pada pelaksanaannya pendampingan objektif masih terbatas pada pendam- Gambar 2 Pendampingan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran PENUTUP Strategi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan di dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Strategi pengelolaan kelas yang telah dilakukan oleh guru IPS adalah dengan menyiapkan ruang kelas. Pengelolaan kelas yang dilakukan dengan cara menyiapkan ruang kelas. Penyiapan ruang kelas antara lain, mengatur meja kursi, membuka jendela, menyapu dan membersikan kelas. Sedangkan yang menjadi penghambat dalam meningkatkan motivasi belajar adalah minimnya sumber belajar, dan tidak ada nya penghargaan atau reward terhadap peserta didik atas capaian kemampuan dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA